Random Artikel

Memuat...

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Berkat atau Kutuk?

On 01.05


"Berkat atau Kutuk?" Jika diperhadapkan dengan pertanyaan seperti itu, tentunya semua akan memilih dan  menghendaki berkat bukan kutuk. Tetapi kenapa masih banyak diantara kita yang hidupnya berkekurangan atau tidak mengalami kelimpahan berkat?
Jika mereka mau jujur dan terbuka dengan hidup mereka, sebenarnya akan terungkap pernyataan seperti ini, "Mengapa hidupku selalu tidak beruntung, usaha ini gagal, usaha yang itu gagal...? Usaha di sana gagal, usaha di sini juga tidak berhasil...? Atau pernyataan seperti ini: "Mengapa penyakit ini menyerang saya terus dan tidak mau sembuh...? Atau, mengapa anak saya mengalami gangguan psikis yang akut?". Kebanyakan diantara mereka terus mempertanyakan hal-hal tersebut. Tetapi banyak yang tidak menyadari bahwa kutuk masih terus berlanjut dalam keluarganya, karena mengira bahwa hal itu wajar-wajar saja, memang sudah nasib.

Hal yang perlu ditanyakan dengan tegas adalah: "Apakah hal itu wajar jika di dalam silsilah keluarga terus terjadi kecelakaan? Selalu di dalam keturunan keluarga ada yang secara periodik mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan nyawa?" Atau yang perlu dipertanyakan adalah:  "Apakah wajar jika dalam keluarga sering timbul gejala penyakit-penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh penanganan medis?  Atau wajarkah jika hidup kita terus menerus tidak bisa tenang - stress, sampai harus mengkonsumsi dan menelan pil atau obat penenang diri?" Kita yang berpikiran sehat, tentunya akan menjawab hal itu tidak wajar. Ada "sesuatu" yang perlu disingkapkan atau perlu diketahui akar penyebabnya! Seperti pohon yang tidak sehat, yang selalu menghasilkan atau mengeluarkan ranting-ranting atau buahnya yang busuk, pasti penyebabnya ada masalah diakar pohon tersebut.

Jadi untuk kasus atau kejadian yang seperti disebutkan di atas, sering mengalami masalah yang penyebabnya tidak diketahui dan tidak bisa diselesaikan oleh penanganan medis, akar permasalahannya terletak dimasalah rohani. Masalah rohani yang bagaimana? Dan apa saja masalah rohani yang perlu saya ketahui dan perlu segera ditindaklanjuti penyelesaiannya agar saya mengalami kebebasan atau kemerdekaan??

Arti katak kutuk atau terkutuk dalam kamus bahasa Indonesia adalah:
1.doa atau kata-kata yg dapat mengakibatkan kesusahan atau bencana kpd seseorang; 2 kesusahan atau bencana yg menimpa seseorang disebabkan doa atau kata-kata yg diucapkan orang lain (n);
3 menyatakan dan menetapkan salah (buruk) (v)

sedangkan dari kata Ibrani  
חֵרֶם - KHEREM berpadanan dengan kata Yunani αναθεμα - anathema
Arti dari kelompok pertama ialah pengutukan, Seorang dapat mengucapkan kutuk, menginginkan kerugian orang lain;  untuk menguatkan janjinya sendiri; untuk menjamin kebenaran kesaksiannya dalam hukum; tetapi jika Allah yang mengucapkannya berarti itu adalah untuk celaan atas dosa.

Kelompok kedua, kutuk itu ialah penghukuman-Nya atas dosa,  dan ketiga, orang yg menderita akibat-akibat dosa karena penghakiman Allah disebut suatu kutuk 

Bagaimana kutuk bisa masuk dalam hidup kita? Kitab Amsal 26:2 menjelaskan:"Seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena." Jadi berdasarkan pernyataan tersebut, kutuk dengan adanya alasan akan kena. Tetapi jika tidak ada alasan, tidak akan mengenai sasaran.Mungkin di antara kita akan ada yang bertanya seperti ini, " Bukankah setiap keturunan Abraham - Israel - akan diberkati dan tidak ada mantera atau tenungan yang mempan terhadap Yakub - Israel? (Bilangan 23:23). Bukankah kita juga sudah dihisabkan / termasuk keturunan Abraham karena iman di dalam Yesus Kristus (Galatia 3:29), dan tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus (Roma 8:1)?" Dalam hal ini, penegasan firman tersebut memang benar, 100% ya dan amin!. Hanya yang perlu kita sadari dan ketahui adalah:"Jangan memberi kesempatan - peluang kepada iblis! Karena kita tahu apa maksudnya. Iblis hanya datang, dan selalu memang demikian, datang hanya untuk mencuri, merusak dan membinasakan. Dengan kita mengetahui cara kerjanya dari dulu, dengan menipu, menyamar, dan mendakwa saya dan Anda! Ketahui dan kenalilah tipuan, samaran, dan dakwaannya lewat aksi-aksi serta buah-buah yang ditimbulkannya.

Dampak atau akibat dari kutuk yang mengenai seseorang baik orang itu sadar atau tidak menyadari, hal itu tidak masalah bagi sebuah kutuk, karena kutuk bekerja dengan ruang lingkup yang jelas dan terukur."Dari buahnyalah kamu bisa mengenali mereka, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena." Dari sepanjang perjalanan hidup saya, saya dapat mengenali kutuk sedang bekerja dalam kehidupan seseorang dengan mengenali ciri-cirinya (seperti yang dinyatakan pada perrmulaan tulisan di atas), yaitu seperti:
  • Sering mengalami kecelakaan 
  • Perceraian (kawin - cerai)
  • Sakit penyakit
  • Kematian / Maut
  • Kegagalan
  • Bangkrut
  • Stress - depresi
  • Gila
  • Kemiskinan
Banyak sekali kasus-kasus atau contoh-contoh berkaitan tentang seseorang atau beberapa orang (bahkan sebuah wilayah / bangsa) yang sedang mengalami sebuah kutuk. Seorang teman berulang kali mengirim sms yang isinya menyatakan:"Mengapa hidup saya miskin terus, selalu kerja sama orang banting tulang dari sebelum terbitnya matahari sampai malam, tetapi hasilnya tidak ada, untuk makan sehari-hari saja susah...NB: dia sudah berkeluarga, memiliki 3 orang anak,.pekerja keras, keturunan Abraham.". Negara Haiti, jaraknya hanya 1/12 jam penerbangan dari Miami, di tengah Karabia, menggambarkan keadaan yang mencolok dibandingkan pulau-pulau disekitar mereka, keadaannya lebih diberkati, melimpah dengan sumber kekayaan alam, namun mereka (negara Haiti) kurang dalam berkat Allah, negara yang paling miskin di belahan bumi bagian barat. Mari sejenak kita melihat arti miskin dari kamus Webster, sebelum melanjutkan pembahasan contoh di atas::
"Miskin; tidak memiliki atau memiliki sedikit untuk mendukung diri sendiri atau orang lain; kekurangan dalam kualitas, dalam produktivitas; menjadi rendah diri; kekurangan dalam kesenangan, penghiburan, atau kepuasan dalam hidup; kekurangan uang atau benda-benda kepunyaan sendiri; membuang gelar sebagai anggota dari kelompok agama untuk hak sebagai individu agar dapat properti."

Bagaimana kutuk (dalam hal ini kutuk kemiskinan, kegagalan, dan perceraian) bisa masuk dalam kehidupan teman saya dan negara Haiti tersebut?

Teman saya mengakui dengan jujur bahwa selama rentang masa remaja - dewasa (menikah dan memiliki beberapa anak) hidupnya jauh dari Tuhan, tidak mengindahkan hukum Tuhan, dan tidak beribadah kepada Tuhan yang mengasihi hidupnya... di sinilah kutuk mendapat jalan masuk. Begitu pula dengan negara Haiti, menurut sejarahnya diungkapkan bahwa pernah satu kelompok pemimpin di negara tersebut mengorbankan binatang-binatang dan menyerahkan sebagian dari dari pulau tersebut kepada iblis (wah ngeri benar ya, apabila memiliki pemimpin yang rela dan tega mengorbankan rakyatnya demi semata-mata kekuasaan atau karena alasan tertentu untuk kepentingan kelompoknya). Sekelompok pemimpin Haiti menyatakan Voodo sebagai ekspresi kebudayaan nasional bangsa mereka. Ini sudah bentuk sihir, penyembahan kepada iblis. Dengan demikian kutuk memiliki jalan masuk secara legal....

Teman saya sungguh mengalami definisi arti miskin tersebut di atas, begitu pula negara Haiti yang dicontohkan di atas. Apakah harus menerima kenyataan tersebut karena nasib? Tentunya tidak! Apakah ada jalan keluar dari kesulitan atau kutuk seperti itu? Tentunya ya, ada! Apakah memang Tuhan menghendaki umatNya mengalami kekurangan yang parah (arti miskin seperti arti kamus di atas)? Tentu tidak! Sudah pasti Tuhan menghendaki setiap umatNya mengalami kemakmuran (prospers) seperti ada tertulis dalam 3 Yohanes 1:2: "Saudaraku kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja." Dalam terjemahan Inggrisnya KJV klausa kata baik-baik dan sehat-sehat saja, diterjemahkan makmur - mengalami kemakmuran..


Berkat atau kutuk adalah masalah pilihan kita, Tuhan telah memanggil kita untuk memilih:"Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu." (Ulangan 30:19). 


Bagaimana kita terhindar dan bebas dari kutuk dan menerima kelimpahan berkatNya? Silahkan Anda mengikuti link dan postingan ini (klik judul postingannya):
Dibebaskan dari Kutuk

Dibebaskan dari Kutuk 2  (mohon maaf postingan ini dalam tahap penulisan)

Living in Gods Abudance

Set Me Free

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

“Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya. Sudi kiranya berkomentar lagi di posting saya berikutnya” – Salam > Bersediabelajar.