Random Artikel

Memuat...

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Hidup dalam kemenanganNya

On 17.31

Semenjak iblis dengan para pengikutnya (malaikat) yang telah jatuh karena pembrontakan mereka terhadap Allah dibuang ke bumi, dari waktu-kewaktu sampai dunia ini berakhir, mereka akan selalu mencari kesempatan untuk "mencuri, merusak dan membinasakan" manusia. Itu fakta yang tidak dapat dipungkiri. Fakta yang tidak terbantahkan dan tentunya ini menjadi berita buruk yang selalu sehari-hari kita dengar. Tetapi sungguh bersyukur,  ada berita baik yang perlu kita dengar, berita baik apa itu?
Ini berita baik yang perlu kita dengar: "Bahwa iblis dengan para antek-anteknya yang jahat dapat kita posisikan tetap selalu akan berada di bawah kaki kita". Maksud dari pernyataan tersebut yaitu bahwa kemenangan Yesus Kristus terhadap penguasa-pengusa kegelapan melalui karyaNya di kayu salib, mutlak dan semestinya secara terus-menerus akan dialami oleh setiap pemercaya, yang telah menjadi anak-anakNya. Itu garis yang nyata menjadi hak kita. Kita tidak harus mengalami kekalahan dari mereka. Dalam pentas kehidupan, pertanyaan yang perlu kita tanyakan dan perlu kita menerima jawabannya adalah:"Bagaimana caranya agar iblis tetap berada di bawah telapak kaki kita seperti yang dinyatakan dalam firmanNya:"Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan iblis di bawah kakimu." (Roma 16:20)? Mari kita akan lihat jawabannya....

  1. Terimalah, Milikilah atau Tetaplah di dalam DAMAI SEJAHTERA ALLAH
Yang perlu dipahami benar oleh setiap kita yakni bahwa iblis dari mulanya adalah pengacau, dialah yang memulai kekacauan disorga sesuai dengan apa yang dinyatakan Alkitab (lihat Yesaya 14:12-17). Dia juga adalah pembunuh manusia dari mulanya (Kejadian 3:1-24, Yohanes 8:44). Di dalam dirinya tidak ada kebenaran, tidak ada damai sejahtera. Untuk itulah Tuhan berulang kali mengingatkan umat-Nya untuk tenang, tetap percaya, tidak menjadi takut, kuatir dan gelisah dalam menghadapi apapun. Inilah firman kebenaran yang Ia nyatakan dalam berbagai kesempatan atau keadaan yang Ia sengaja TUJUKAN kepada beberapa orang ---) termasuk kita saat ini: saya dan Anda yang sedang membaca artikel ini:
  • "...Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN...TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14:13-14)
  • "...Hanya kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh...Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Jangan kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, kemanapun engkau pergi." (Yosua 1:7,9)
  • "...Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah. Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!" ( 2 Tawarikh 20:15, 20)
  • "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepadaNya, penolongku dan Allahku! Hanya pada Allah kiranya aku tenang, sebab daripadaNyalah harapanku." (Mazmur 42:6, 62:6)
  • "Yang hatinya teguh, Kau jagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya." (Yesaya 26:3)
  • "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu,...Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu..." (Matius 6:25, 1 Petrus 5:7)
Rambu-rambu tersebut di atas sering diabaikan oleh kebanyakan orang percaya, padahal dari banyak kasus / kejadian, ketidaktenangan dalam situasi yang sedang dihadapi akan membawa dampak / pengaruh kepada pengambilan keputusan yang salah. Belum lagi ketidaktenangan atau hilangnya damai sejahtera di dalam hati akan menyeret setiap kita kepada "keinginan / kehendak musuh" yakni: hilangnya iman atau harapan kita kepada Allah. Inilah yang memang diinginkan musuh: melumpuhkan atau merebut salah satu senjata kita, yang akhirnya menyebabkan KEKALAHAN kita. Sebab tanpa iman kita tidak mungkin berkenan kepada Allah, tidak adanya iman itu berarti tidak adanya pertolongan dari Allah, tidak ada jawaban dari Allah. Nah, tentunya iblis tidak sampai disitu saja dalam mengejar setiap mangsanya, jika ia sudah berhasil menggiring orang kepada keragu-raguan atau kebimbangan terhadap janji penyertaan dan pertolongan-Nya, dan jika ia berhasil mempengaruhi setiap mereka untuk melupakan perjanjian dengan Allah-Nya dengan kurang atau sama sekali tidak mau percaya terhadap setiap janji-Nya yang Ia nyatakan pada kitab suci, maka sesungguhnya, iblis telah berhasil dalam menjalankan strategi atau agenda utamanya yakni agar setiap pemercaya didorong untuk menjauhkan diri dari kasih karunia Allah dan secara perlahan tapi pasti kehilangan pasokan-Nya yang Adikodrati, kehilangan hadirat-Nya secara permanen (ekspresi dalam hal ini bisa bermacam ragam mulai dari malas berdoa, kalaupun berdoa itu hanya berjalan secara mekanis saja, malas atau menghindar dari setiap pertemuan ibadah, kalaupun ibada kuasa ibada tidak dialaminya atau mungkin melarikan diri dari hal-hal yang bersifat rohani, kalaupun aktif tetapi pengejaran utamanya semata hanya untuk melakukan rutinitas kegiatan agamawi saja, kasih mula-mula pada awal mulai percaya mulai luntur, digantikan dengan kasih manusiawi, pengejaran akan Dia yang sebelumnya menjadi prioritas utama dalam hidup, kemudian bergeser kepada hal-hal yang bersifat lahiriah. Atau bisa saja ekspresinya dari korban yang iblis berhasil kontrol sepenuhnya yaitu benar-benar tidak mau lagi peduli dengan Tuhan, dengan tekad bulat, meninggalkan Dia secara permanen, ingat kisah Yudas Iskariot ketika iblis mengontrol hidupnya, ia dengan rela dan dengan tipu muslihat menjual gurunya hanya dengan 30 keping perak , kemudian Paulus dalam suratnya kepada Timotius meratapi dengan sedih tentang Demas yang telah meninggalkan pelayanan karena mencintai dunia ini.....) Lukas 22:3, 2 Timotius 4:10. Ya, apapun itu ekspresinya, untuk hal-hal seperti itu, iblislah yang telah diberikan ruang oleh banyak pemercaya yang telah jatuh untuk menjadi pemenangnya, walaupun ia adalah musuh yang sudah dikalahkan.

Hal tersebut menjadi sesuatu yang terbalik dengan apa yang diingini / dikehendaki Tuhan terhadap umat-Nya yaitu:  KITA SELALU MEMILIKI HIDUP BERKEMENANGAN. TETAP PERCAYA SAMPAI AKHIR, dan BEROLEH HIDUP, dan HIDUP  DALAM SEGALA KELIMPAHAN-NYA. Coba perhatikan apa yang menjadi seruan dari hati Tuhan dalam pernyataannya ini: "Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Tetapi dalam semuanya itu, kita lebih dari pada orang-orang yang menang oleh Dia yang telah mengasihi kita.  Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup. Aku datang, supaya mereka hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (1 Yohanes 5:4, Roma 8:37, Ibrani 10:39, dan Yohanes 10:10b).

Dalam setiap serangan yang dibangunnya, iblis selalu membangunnya diseputar: KEINGINAN MATA, KEINGINAN DAGING dan KEANGKUHAN HIDUP. Tiga hal ini yang bermula telah ditawarkan iblis kepada pendahulu manusia (Adam dan Hawa), juga kepada Anak Manusia (Yesus Kristus) pada masa pencobaan di padang gurun. Bukankah hal-hal tersebut juga adalah realita yang ada selama ini, realita yang ada diseputar hidup kita? Bukankah hal-hal itu juga yang sering menjadi sengketa dan pengejaran manusia yang tiada hentinya yang mengarahkan manusia kepada kehancuran dan kebinasaannya? Bahkan iblis bisa membungkus hal-hal tersebut di dalam gereja-Nya, ia dapat menyamarkan tiga hal tersebut menjadi hal-hal yang bersifat rohani yang tampak tidak terlihat sebagai hal yang harus dijauhkan oleh setiap pemercaya, sama seperti apa yang dia pernah tawarkan kepada Adam dan Hawa di taman Eden dan kepada Yesus Kristus di padang gurun, mungkin kita masih ingat alur dialognya seperti tertuang di bawah ini:

"Tentulah Allah berfirman:"Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya bukan? ...Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang apa yang baik dan yang jahat."

"Jika engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti. Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diriMu ke bawah....Dan iblis membawaNya pula keatas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: Semuanya ini akan kuberikan kepadaMu, jika Engkau sujud menyembah aku..."

Semua yang iblis tawarkan bertolakbelakang dengan kehendak-Nya, semua yang iblis tawarkan kepada setiap kita selalu berasal dari dunia ini, selalu apa yang berasal dari daging, yang sudah pasti akan membawa kepada kematian....karena keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya....(bagi pemercaya baru, pembahasan hal ini memang sulit untuk dapat dipahami, dan menjadi pembahasan tersendiri untuk dapat memahaminya di dalam roh kita, mungkin pada kesempatan yang akan datang, bersedia belajar dapat menuangkannya pada postingan berikutnya). Tetapi yang perlu diketahui dan dicamkan pada point ini bahwa tujuan dari semua godaan atau serangan iblis adalah sudah pasti untuk dapat menjerat sebanyak mungkin orang-orang percaya kedalam perangkap / pengaruhnya. Perlu diingat, ia pernah tinggal di sorga, ia pernah menjadi malaikat terang sebelumnya. Jadi firman Tuhan sudah menegaskan kepada kita untuk hati-hati, waspada atau berjaga-jaga, karena ia mampu menjadi "malaikat terang" begitu pula dengan para pengikut-pengikutnya... Yang ia tawarkan tetap SAMA yaitu KEINGINAN MATA, KEINGINAN DAGING dan KEANGKUHAN HIDUP yang semuanya itu akan menjauhkan setiap kita dari DAMAI SEJAHTERANYA. Bukankah Adam dan Hawa diusir dari taman Eden setelah ia menerima, atau setuju terhadap iblis dengan lancang bertindak terhadap apa yang dilarang oleh Tuhan? Dan setelah itu, bukankah Adam dan Hawa menjadi takut terhada langkah-langkah Tuhan yang hendak menjumpainya di taman? Mereka telah kehilangan DAMAI SEJAHTERA-NYA, mereka telah keluar dari perlindungan-Nya ---) salah satu atribut dari setiap kehadiran-Nya, di manapun, kapanpun berada dibelahan dunia yang sedang dijalani ini..Mari kita perhatikan dengan seksama hidup kita: Jika kehidupan Anda sedikit atau sama sekali tidak merasakan DAMAI SEJAHTERA-NYA, kering dan hampa berkepanjangan mendera pada setiap perjalanan kehidupan nan luas ini, itu menandakan Anda sedang ada dalam rung lingkup pengaruhnya yang jahat....

Jadi DAMAI SEJAHTERA adalah salah satu senjata yang membuat iblis tetap ada dibawah telapak kaki kita! Dan DAMAI SEJAHTERA ALLAH ini seharusnya senantiasa menjadi miliki kita. Janganlah hal itu menjauh dari hidup kita. Firman-Nya menegaskan:"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:6-7).  Klausal "memelihara hati dan pikiranmu" itu memiliki arti bahwa damai sejahtera Allah itu akan menjadi wasit yang mengarahkan setiap langkah hidup kita untuk bertindak dengan benar. Mengarahkan setiap kita untuk mengambil keputusan dengan tepat, terlebih pada saat keadaan yang sangat sulit dan menekan. Pastikan damai sejahtera-Nya melingkupi kita....Biarkanlah damai sejahtera-Nya memerintah hidup kita....

Apakah ada damai sejahtera Allah dalam hidup Anda sekarang ini? Dan apakah damai sejahtera Allah itu Anda terima secara berlimpah-limpah seperti gelombang laut yang tidak pernah berhenti dalam hidup Anda? Jika Anda menjawab belum atau kurang dari berkelimpahan memiliki damai sejahtera-Nya, mari kiranya Anda bersedia berdoa bersama saya diakhir postingan ini, karena DAMAI SEJAHTERA-NYA sesungguhnya telah dicurahkan kepada setiap kita. Itu harta warisan kita sepenuhnya, seperti apa yang Ia telah nyatakan dalam firman-Nya ini:"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. jangan gelisah dan gentar hatimu." (Yohanes 14:27):

Ini doa sederhana yang dapat kita naikan dihadapn-Nya:


" Tuhan sekarang aku menyadari bahwa Engkau menginginkan / menghendaki aku senantiasa mengalami kemenangan dalam setiap keadaan dalam hidupku. Dan Engkau memberikan damai sejahteraMu yang berlimpah limpah itu untuk mengawal hidup setiap anak-anak-Mu. Saat ini aku terima dengan iman damai sejahtera-Mu. Aku akan terima senantiasa secara berkelimpahan dalam setiap situasi apapun yang aku hadapi. Dan aku mengetahui dengan pasti bahwa hal ini akan membuat musuh akan selalu ada di bawah telapak kakiku. Terima kasih Tuhan buat damai sejahtera-Mu, buat kemenanganku dalam segala hal, amin.".


Ini baru point pertama dalam menjawab bagaimana caranya agar iblis tetap berada di bawah telapak kaki kita, pada postingan berikutnya akan dibahas dua point lanjutan. Apakah Anda masih mau mengikutinya...? Tentunya sayang jika dilewatkan begitu saja,

Salam,
Sukses Selalu

Bersedia Belajar



Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

“Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya. Sudi kiranya berkomentar lagi di posting saya berikutnya” – Salam > Bersediabelajar.