Memang tidak semua orang dapat melihat dan mengalami pengalaman dengan malaikat Tuhan. Tetapi mahluk-mahluk sorgawi itu real, dan secara aktif terlibat dalam kehidupan umat Tuhan / orang-orang yang perlu mendapatkan keselamatan. Apakah Anda pernah mengalaminya? Saya pernah mengalaminya. Kejadian itu memang sudah cukup lama, ketika saya masih kuliah di tingkat akhir.Yang sangat menarik dan menakjubkan perjumpaan dengan mahluk-mahluk sorgawi tersebut seperti yang nanti akan Anda baca adalah selalu disertai kedamaian, kasih, sukacita atau kekudusan yang sangat dalam. Atmosfir sorga yang dibawa oleh malaikat tersebut begitu sangat terasa...
Biasanya kehadiran malaikat Tuhan membawa maksud-maksud tertentu. Atas kehendak-Nya, kehadiran setiap malaikat Tuhan selalu membawa pesan atau pengaruh yang positif, pengaruh yang kudus dan mulia. Tetapi bisa juga hanya untuk mendampingi tanpa berbicara apapun, hanya berjaga-jaga saja untuk keamanan umat-Nya Yang lebih menarik dan mengagumkan adalah aktivitas yang dilakukan malaikat Tuhan dalam bentuk penyelamatan dari musibah atau kecelakaan yang dapat merenggut nyawa, sehingga tanpa pertolongan mahluk supranatural tersebut, musibah atau kecelakaan pasti terjadi. Apapun aktivitas yang dilakukan oleh setiap malaikat Tuhan terhadap manusia, itu hanya sebagian saja aktivitas supranatural yang Tuhan ijinkan dapat dilihat atau dialami oleh kita. Tuhan tetap menghendaki setiap umat-Nya mempercayai kepada setiap firman dan pimpinan dari Roh-Nya, dan tidak tergantung apalagi berkanjang kepada berbagai macam penglihatan / pelayanan malaikat karena iblis bisa saja menipu umat-Nya apabila "tidak memperhatikan dengan teliti apa yang sudah didengar..."
Sebelum kita membaca beberapa kisah pengalaman kunjungan malaikat yang menakjubkan tersebut, saya mengajak pembaca terlebih dahulu melihat sejenak pelayanan malaikat di dalam kitab perjanjian-Nya sebagai berikut:
Dalam Perjanjian Lama :
- Tercatat di kitab Kejadian 16:7-14 Malaikat Tuhan menjumpai Hagar di dekat suatu mata air di padang gurun untuk memberi arahan kepada Hagar kembali kepada majikannya Sarai. Ini perjumpaan malaikat Tuhan yang pertama yang dicatat oleh kitab Suci.
- Kisah yang dramatis 3 malaikat Tuhan yang gagah perkasa diutus oleh Tuhan untuk menyelamatkan Lot, keponakan Abraham dari kebinasaan sebuah kota (Kisah Abraham, Lot dan Sodom-Gomora yang dicatat dalam Kejadian 18:1-33, 19:1-23).
- Malaikat yang turun naik dengan sebuah tangga di sebuah kota Lus di mana Yakub bermimpi pada waktu itu (Kejadian 28:10-22).
- Perjumpaan Yosua dengan Panglima Balatentara Tuhan di dekat Yerikho (Yosua 5:13-15).
- Daniel dengan pesan dari malaikat Gabriel untuk akhir zaman (lihat di Daniel 9:20-27)
- Kisah yang populer dari pelayanan malaikat menjelang dan pada saat kedatangan Juru Selamat yang dijanjikan: kunjungan kepada Zakharia di mezbah pembakaran Bait Allah, kunjungan malaikat Gabriel kepada Maria di Nazaret, dan nyanyian sejumlah besar malaikat yang disaksikan oleh sekawan gembala, semua pelayanan malaikat tersebut untuk memberitahukan persiapan dan perayaan sukacita datangnya Mesias yang dijanjikan (Lukas 1:8-38, 2:8-20).
- Penyelamatan spektakuler yang dilakukan malaikat terhadap rasul-rasul-Nya dari penjara / musibah (Kisah Para Rasul 5:17-25, 12:6-19, 27:21-26)
- Penampakkan malaikat kepada rasul Yohanes berhubungan dengan kejadian-kejadian terhadap manusia menjelang zaman akhir (wahyu akhir zaman) lihat di Wahyu 22:8-16.
Mari sekarang kita langsung ke inti yang sedang dibicarakan: kunjungan-kunjungan malaikat yang terjadi pada masa sekarang, pada zaman ini, yang sangat menakjubkan dan membawa kepada kita suatu PENGERTIAN yang lebih mendalam akan maksud-maksud-Nya (untuk membuka dan menutupnya silahkan klik tombol setiap judulnya):
KUNJUNGAN MALAIKAT MENTERI KEUANGAN
Kunjungan Menteri Keuangan Sorga
(diambil dari buku Kunci Ekonomi Surga – Nafiri Gabriel)
Pengalaman Shawn Bolz, salah seorang staf di White Dove Ministries, staf International House of Prayer di Kansas City - USA.
"Supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus, sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan." (Kolose 2:2-3)
Seluruh kekuatan intensitas sinar matahari tampaknya menerobos masuk melalui jendela kamar tidur saya pagi itu di tanggal 5 Juli 2001. Matahari yang mulai naik menyorot begitu terang, menyebabkan saya harus berbalik untuk menghindari sorotan itu. Tapi begitu saya berguling ke arah lain, cermin memantulkan cahaya terang itu tepat ke mata saya. Karena silau dari dua sisi, saya duduk, mengejap-ngejapkan mata, dan melihat ke arah tepi tempat tidur saya. Apa yang saya lihat membuat saya hampir pingsan: Seorang laki-laki berdiri di dekat tempat tidur, mengawasi saya.
Saya berusaha mengenali untuk beberapa detik, tapi segera saya sadar bahwa ia bukan seorang manusia tapi seorang malaikat yang membawa atmosfer Sorga - dan juga bukan sembarang malaikat, tapi malaikat besar dari Sorga. Saya belum pernah mendapatkan pengalaman seperti ini sebelumnya, dan rasa takut akan Tuhan mencengkeram hati saya. Meskipun malaikat ini membawa nuansa kerajaan, pakaiannya nampak sederhana. Ia mengenakan jubah coklat yang terlihat seperti karung goni. Jubah itu tertutup oleh kantong-kantong. Di balik jubah itu terdapat pakaian lain yang tampak tembus cahaya dan terlihat hidup, sangat mirip dengan lampu yang menyala.
Malaikat itu kira-kira dua meter tingginya, rambutnya coklat dengan bola mata yang tajam berwarna kecoklatan yang ingin saya hindari untuk melihatnya karena saya merasa takut oleh intensitas kasih dan otoritas yang dipancarkannya. Tapi pada saat yang sama, sepertinya saya tidak bisa membuang pandangan saya - pandangan mata kami saling mengunci. Wajahnya memancarkan belas kasih dan otoritas. Mendadak, saya mengerti mengapa Yohanes sang murid terkasih tersungkur dan menyembah seorang malaikat yang muncul di hadapannya (Wahyu 19:10), karena malaikat menunjukkan penampakan Tuhan yang memancarkan sinar dan berkilauan.
Sebelum saya dapat berkata apa-apa, suara Tuhan yang dapat didengar dengan telinga (audible) memenuhi kamar saya, memperkenalkan malaikat yang berdiri di depan saya, "Sambutlah Menteri Keuangan Kerajaan."
Suara itu terdengar seperti sebuah terompet dan suara manusia dalam satu kesatuan. Gelombang-gelombang hadirat Tuhan berdesir melewati saya. Selanjutnya, saya mendapati bahwa anak laki-laki di kamar sebelah telah terbangun dan ketakutan oleh suara Tuhan yang dapat terdengar dengan telinga. Setelah pengumuman dari Tuhan, Ia melanjutkan berbicara dengan saya secara internal melalui roh saya, dan memberi pengertian yang lebih besar kepada saya tentang malaikat ini dan kedudukannya yang tinggi.
Segera, saya tahu malaikat ini memegang komando atas segala urusan keuangan dan sumber-sumber di bumi yang dikendalikan oleh otoritas surgawi. Sumber-sumber ini hanya mempunyai satu tujuan, yaitu membawa kepada Yesus upah dan warisan-Nya yang sepenuhnya di zaman kita. Betapa kudus dan mulia pekerjaan yang dilakukan oleh malaikat ini! Tak heran, saya merasakan kemuliaan Tuhan di dalam kamar saya selama malaikat itu berdiri di sana.
Malaikat Menteri Keuangan itu mulai berjalan memutari kaki tempat tidur, dan mengarah kepada saya. Ketika ia melangkah, saya berpikir, "Mengapa saya? Mengapa di sini?"
Menteri Keuangan itu diam membisu. Ia diam sekali sehingga saya dapat mendengar jantung saya berdebar di dada saya. Sambil berdiri di samping tempat tidur saya, ia mulai merogoh ke dalam kantong-kantong jubahnya dan menarik keluar banyak anak kunci. Dengan kecepatan supranatural ia memasang anak kunci-anak kunci itu ke sebuah rantai kunci, ia merogoh kantong-kantongnya dua puluh kali dalam sedetik dan mengeluarkan lebih banyak anak kunci.
Saya melihat ada lebih dari seratus anak kunci. Sulit untuk menghitungnya karena itu terjadi begitu cepat. Saya teringat melihat kunci rumah, kunci mobil, kunci kantor, kunci kamar hotel, kunci kartu, kunci jendela, kunci bank, kunci safety deposit box, dan banyak jenis kunci lainnya. Bahkan saya pernah melihat kunci futuristik yang belum pernah digunakan orang. Setelah hanya beberapa detik saja, semua kunci itu telah berpindah dari kantong-kantong jubahnya ke rantai kunci supranatural. Begitu banyak kunci dapat masuk ke satu rantai, dengan sendirinya adalah hal yang supranatural.
Kemudian Menteri Keuangan menjulurkan tangannya ke depan, menempelkan anak kunci yang banyak itu ke dada saya, dan menekannya. Ketika ia melakukan hal itu, saya terpana, karena rantai kunci itu menembus kulit saya seolah sesuatu yang cair dan masuk ke dalam tubuh saya. Itu seperti efek khusus dalam film. Saya merasakan dinginnya logam dari kunci-kunci tersebut. Kedua tangan Menteri Keuangan terasa panas sekali sehingga menimbulkan sensasi seperti jika kita memegang es terlalu lama; saya merasakan aliran listrik ketika kedua tangannya itu menyentuh saya. Ketika ia mengangkat tangannya, saya dapat melihat bekas anak kunci di permukaan kulit saya. Dan selanjutnya, ia menekan semuanya masuk ke dalam roh saya.
Dengan seketika, saya mendapatkan kesan bahwa saya tidak sendirian dalam merasakan pengalaman ini. Saya mewakili banyak orang percaya yang menerima kunci dari Sorga untuk mempersiapkan jalan Tuhan. Kunci-kunci ini bisa dipakai untuk membuka peluang-peluang di alam natural yang selanjutnya bisa dipakai untuk mendanai berbagai proyek untuk Kerajaan Tuhan di bumi.
Saya melihat sebuah penglihatan tentang malaikat ini mengelilingi dunia dan meletakkan kunci-kunci ke tangan berbagai macam orang untuk membuka pintu-pintu yang telah dijanjikan. Saya melihat tiga orang telah diberi kunci oleh malaikat tersebut; dua orang di antaranya sudah mulai berjalan masuk ke dalam janji-janji mereka.
Selanjutnya, Menteri Keuangan menyentuh dahi saya dengan jari-jarinya yang terasa panas seperti jika kita terlalu lama memegang es, dan saya melihat beberapa penglihatan lain.
Penglihatan pertama adalah Tuhan Yesus berdiri di Sorga, memandang ke bawah, ke bumi. Ia menggenggam sebuah rantai kunci yang sama dengan rantai kunci yang melebur ke dada saya, tapi rantai kunci-Nya jauh lebih besar, dengan ribuan kunci. Ia menggoyang-goyangkan kunci-kunci di tangan-Nya, dan terdengarlah suara guruh yang besar di Surga bersamaan dengan diumumkannya aktivitas Kerajaan.
Kuncinya terdiri dari segala jenis: untuk rumah, gedung, segala macam kendaraan, batas tanah, industri teknologi dan ilmu pengetahuan, sumber-sumber politik - pokoknya, segala sesuatu yang dapat dimiliki dan membutuhkan kunci. Saya sadar kunci-kunci ini adalah untuk sumber-sumber yang dapat dilihat yang dapat dikelola umat manusia, sehingga mengakibatkan jiwa-jiwa yang menjadi milik Tuhan Yesus bisa mendapatkan dampak dari sumber-sumber tersebut.
Sungguh sebuah pengalaman yang membuka mata! Penglihatan ini telah menciptakan realitas tentang untuk apa Tuhan Yesus dipanggil untuk mewariskan keluar-biasaan di dalam perspektif saya! Ada begitu banyak hal-hal alami yang terjadi di bawah kekuasaan-Nya. Sejujurnya, saya tidak pernah mengerti bahwa Ia begitu berpengaruh di atas bumi ini.
Selanjutnya, Tuhan Yesus berbicara kepada saya, tetapi bibir-Nya tidak bergerak, "Aku datang dengan kunci-kunci Kerajaan-Ku!"
Kunci-kunci pada rantai itu kemudian berbunyi seperti kerincingan, tetapi luar biasa kuat dan keras suaranya. Tiba-tiba, saya tahu bahwa hanya hembusan Roh Kudus saja yang dapat menyebabkan anak kunci-anak kunci itu menemukan lubang kuncinya untuk membuka janji-janji ilahi. Sebuah pengertian rohani melanda saya: Tak akan ada sumber yang disisakan. Semuanya akan digunakan untuk membawa kepada Yesus warisan-Nya yang sepenuhnya.
Tuhan Yesus pernah berkata kepada murid-murid-Nya tentang otoritas: ”Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” (Matius 16:19)
Jika kita selaras dengan maksud Tuhan, Ia akan melepaskan kunci apa saja yang kita perlukan yang akan membawa kepada Tuhan Yesus apa yang menjadi milik-Nya. Kunci-kunci ini akan mengunci atau membuka bagian-bagian yang belum tersingkap dari janji besar sehingga Putra Allah menuai upah-Nya yang sepenuhnya. Selama dua tahun kemudian, penglihatan ini muncul kembali beberapa kali. Sebagaimana hal itu terjadi, secara harafiah saya melihat kunci-kunci turun dari sorga dan jatuh ke tangan seseorang dibumi (bersedia belajar meringkasnya sbb: ada yang dapat kunci tersebut untuk membeli gedung gereja, sedangkan yang lain dalam penglihatan tersebut sebuah kunci dilepaskan kepada seorang wanita yang membutuhkan tempat tinggal itu adalah penyediaan untuk suatu masa spesifik tertentu di dalam hidup wanita tersebut. Kunci itu muncul di depannya secara natural ketika beberapa orang temannya yang berasal dari Eropa memberikan kepadanya investasi mereka satu-satunya di Amerika. Mereka mengundangnya untuk tinggal di rumah mereka itu dan menempatinya secara gratis, dan menjadikannya tempat berteduh dan berlindung. Sedangkan kepada yang lainnya kunci tersebut dilepaskan untuk membuka sebuah rumah doa di suatu kota - sebuah bangunan mall besar yang akhirnya pemilik gedung tersebut menjual dengan harga yang murah bahkan pemilik mall tersebut juga melakukan perbaikan yang diperlukan dengan biaya dirinya sendiri!)
Setelah mendapatkan penglihatan tentang Yesus memegang ribuan kunci, pemandangannya berubah, dan munculah penglihatan kedua.
(untuk apa dan bagaimana, kisah Shawn Bolz tentang kunci-kunci tersebut, dan penglihatan keduanya tentang kunjungan MALIKAT KEUANGAN SORGA yang sangat menakjubkan tersebut, silahkan Anda bisa "melihat" langsung kesumbernya ya...).
Kunjungan Menteri Keuangan Sorga
(diambil dari buku Kunci Ekonomi Surga – Nafiri Gabriel)
Pengalaman Shawn Bolz, salah seorang staf di White Dove Ministries, staf International House of Prayer di Kansas City - USA.
"Supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus, sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan." (Kolose 2:2-3)
Seluruh kekuatan intensitas sinar matahari tampaknya menerobos masuk melalui jendela kamar tidur saya pagi itu di tanggal 5 Juli 2001. Matahari yang mulai naik menyorot begitu terang, menyebabkan saya harus berbalik untuk menghindari sorotan itu. Tapi begitu saya berguling ke arah lain, cermin memantulkan cahaya terang itu tepat ke mata saya. Karena silau dari dua sisi, saya duduk, mengejap-ngejapkan mata, dan melihat ke arah tepi tempat tidur saya. Apa yang saya lihat membuat saya hampir pingsan: Seorang laki-laki berdiri di dekat tempat tidur, mengawasi saya.
Saya berusaha mengenali untuk beberapa detik, tapi segera saya sadar bahwa ia bukan seorang manusia tapi seorang malaikat yang membawa atmosfer Sorga - dan juga bukan sembarang malaikat, tapi malaikat besar dari Sorga. Saya belum pernah mendapatkan pengalaman seperti ini sebelumnya, dan rasa takut akan Tuhan mencengkeram hati saya. Meskipun malaikat ini membawa nuansa kerajaan, pakaiannya nampak sederhana. Ia mengenakan jubah coklat yang terlihat seperti karung goni. Jubah itu tertutup oleh kantong-kantong. Di balik jubah itu terdapat pakaian lain yang tampak tembus cahaya dan terlihat hidup, sangat mirip dengan lampu yang menyala.
Malaikat itu kira-kira dua meter tingginya, rambutnya coklat dengan bola mata yang tajam berwarna kecoklatan yang ingin saya hindari untuk melihatnya karena saya merasa takut oleh intensitas kasih dan otoritas yang dipancarkannya. Tapi pada saat yang sama, sepertinya saya tidak bisa membuang pandangan saya - pandangan mata kami saling mengunci. Wajahnya memancarkan belas kasih dan otoritas. Mendadak, saya mengerti mengapa Yohanes sang murid terkasih tersungkur dan menyembah seorang malaikat yang muncul di hadapannya (Wahyu 19:10), karena malaikat menunjukkan penampakan Tuhan yang memancarkan sinar dan berkilauan.
Sebelum saya dapat berkata apa-apa, suara Tuhan yang dapat didengar dengan telinga (audible) memenuhi kamar saya, memperkenalkan malaikat yang berdiri di depan saya, "Sambutlah Menteri Keuangan Kerajaan."
Suara itu terdengar seperti sebuah terompet dan suara manusia dalam satu kesatuan. Gelombang-gelombang hadirat Tuhan berdesir melewati saya. Selanjutnya, saya mendapati bahwa anak laki-laki di kamar sebelah telah terbangun dan ketakutan oleh suara Tuhan yang dapat terdengar dengan telinga. Setelah pengumuman dari Tuhan, Ia melanjutkan berbicara dengan saya secara internal melalui roh saya, dan memberi pengertian yang lebih besar kepada saya tentang malaikat ini dan kedudukannya yang tinggi.
Segera, saya tahu malaikat ini memegang komando atas segala urusan keuangan dan sumber-sumber di bumi yang dikendalikan oleh otoritas surgawi. Sumber-sumber ini hanya mempunyai satu tujuan, yaitu membawa kepada Yesus upah dan warisan-Nya yang sepenuhnya di zaman kita. Betapa kudus dan mulia pekerjaan yang dilakukan oleh malaikat ini! Tak heran, saya merasakan kemuliaan Tuhan di dalam kamar saya selama malaikat itu berdiri di sana.
Malaikat Menteri Keuangan itu mulai berjalan memutari kaki tempat tidur, dan mengarah kepada saya. Ketika ia melangkah, saya berpikir, "Mengapa saya? Mengapa di sini?"
Menteri Keuangan itu diam membisu. Ia diam sekali sehingga saya dapat mendengar jantung saya berdebar di dada saya. Sambil berdiri di samping tempat tidur saya, ia mulai merogoh ke dalam kantong-kantong jubahnya dan menarik keluar banyak anak kunci. Dengan kecepatan supranatural ia memasang anak kunci-anak kunci itu ke sebuah rantai kunci, ia merogoh kantong-kantongnya dua puluh kali dalam sedetik dan mengeluarkan lebih banyak anak kunci.
Saya melihat ada lebih dari seratus anak kunci. Sulit untuk menghitungnya karena itu terjadi begitu cepat. Saya teringat melihat kunci rumah, kunci mobil, kunci kantor, kunci kamar hotel, kunci kartu, kunci jendela, kunci bank, kunci safety deposit box, dan banyak jenis kunci lainnya. Bahkan saya pernah melihat kunci futuristik yang belum pernah digunakan orang. Setelah hanya beberapa detik saja, semua kunci itu telah berpindah dari kantong-kantong jubahnya ke rantai kunci supranatural. Begitu banyak kunci dapat masuk ke satu rantai, dengan sendirinya adalah hal yang supranatural.
Kemudian Menteri Keuangan menjulurkan tangannya ke depan, menempelkan anak kunci yang banyak itu ke dada saya, dan menekannya. Ketika ia melakukan hal itu, saya terpana, karena rantai kunci itu menembus kulit saya seolah sesuatu yang cair dan masuk ke dalam tubuh saya. Itu seperti efek khusus dalam film. Saya merasakan dinginnya logam dari kunci-kunci tersebut. Kedua tangan Menteri Keuangan terasa panas sekali sehingga menimbulkan sensasi seperti jika kita memegang es terlalu lama; saya merasakan aliran listrik ketika kedua tangannya itu menyentuh saya. Ketika ia mengangkat tangannya, saya dapat melihat bekas anak kunci di permukaan kulit saya. Dan selanjutnya, ia menekan semuanya masuk ke dalam roh saya.
Dengan seketika, saya mendapatkan kesan bahwa saya tidak sendirian dalam merasakan pengalaman ini. Saya mewakili banyak orang percaya yang menerima kunci dari Sorga untuk mempersiapkan jalan Tuhan. Kunci-kunci ini bisa dipakai untuk membuka peluang-peluang di alam natural yang selanjutnya bisa dipakai untuk mendanai berbagai proyek untuk Kerajaan Tuhan di bumi.
Saya melihat sebuah penglihatan tentang malaikat ini mengelilingi dunia dan meletakkan kunci-kunci ke tangan berbagai macam orang untuk membuka pintu-pintu yang telah dijanjikan. Saya melihat tiga orang telah diberi kunci oleh malaikat tersebut; dua orang di antaranya sudah mulai berjalan masuk ke dalam janji-janji mereka.
Selanjutnya, Menteri Keuangan menyentuh dahi saya dengan jari-jarinya yang terasa panas seperti jika kita terlalu lama memegang es, dan saya melihat beberapa penglihatan lain.
Penglihatan pertama adalah Tuhan Yesus berdiri di Sorga, memandang ke bawah, ke bumi. Ia menggenggam sebuah rantai kunci yang sama dengan rantai kunci yang melebur ke dada saya, tapi rantai kunci-Nya jauh lebih besar, dengan ribuan kunci. Ia menggoyang-goyangkan kunci-kunci di tangan-Nya, dan terdengarlah suara guruh yang besar di Surga bersamaan dengan diumumkannya aktivitas Kerajaan.
Kuncinya terdiri dari segala jenis: untuk rumah, gedung, segala macam kendaraan, batas tanah, industri teknologi dan ilmu pengetahuan, sumber-sumber politik - pokoknya, segala sesuatu yang dapat dimiliki dan membutuhkan kunci. Saya sadar kunci-kunci ini adalah untuk sumber-sumber yang dapat dilihat yang dapat dikelola umat manusia, sehingga mengakibatkan jiwa-jiwa yang menjadi milik Tuhan Yesus bisa mendapatkan dampak dari sumber-sumber tersebut.
Sungguh sebuah pengalaman yang membuka mata! Penglihatan ini telah menciptakan realitas tentang untuk apa Tuhan Yesus dipanggil untuk mewariskan keluar-biasaan di dalam perspektif saya! Ada begitu banyak hal-hal alami yang terjadi di bawah kekuasaan-Nya. Sejujurnya, saya tidak pernah mengerti bahwa Ia begitu berpengaruh di atas bumi ini.
Selanjutnya, Tuhan Yesus berbicara kepada saya, tetapi bibir-Nya tidak bergerak, "Aku datang dengan kunci-kunci Kerajaan-Ku!"
Kunci-kunci pada rantai itu kemudian berbunyi seperti kerincingan, tetapi luar biasa kuat dan keras suaranya. Tiba-tiba, saya tahu bahwa hanya hembusan Roh Kudus saja yang dapat menyebabkan anak kunci-anak kunci itu menemukan lubang kuncinya untuk membuka janji-janji ilahi. Sebuah pengertian rohani melanda saya: Tak akan ada sumber yang disisakan. Semuanya akan digunakan untuk membawa kepada Yesus warisan-Nya yang sepenuhnya.
Tuhan Yesus pernah berkata kepada murid-murid-Nya tentang otoritas: ”Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” (Matius 16:19)
Jika kita selaras dengan maksud Tuhan, Ia akan melepaskan kunci apa saja yang kita perlukan yang akan membawa kepada Tuhan Yesus apa yang menjadi milik-Nya. Kunci-kunci ini akan mengunci atau membuka bagian-bagian yang belum tersingkap dari janji besar sehingga Putra Allah menuai upah-Nya yang sepenuhnya. Selama dua tahun kemudian, penglihatan ini muncul kembali beberapa kali. Sebagaimana hal itu terjadi, secara harafiah saya melihat kunci-kunci turun dari sorga dan jatuh ke tangan seseorang dibumi (bersedia belajar meringkasnya sbb: ada yang dapat kunci tersebut untuk membeli gedung gereja, sedangkan yang lain dalam penglihatan tersebut sebuah kunci dilepaskan kepada seorang wanita yang membutuhkan tempat tinggal itu adalah penyediaan untuk suatu masa spesifik tertentu di dalam hidup wanita tersebut. Kunci itu muncul di depannya secara natural ketika beberapa orang temannya yang berasal dari Eropa memberikan kepadanya investasi mereka satu-satunya di Amerika. Mereka mengundangnya untuk tinggal di rumah mereka itu dan menempatinya secara gratis, dan menjadikannya tempat berteduh dan berlindung. Sedangkan kepada yang lainnya kunci tersebut dilepaskan untuk membuka sebuah rumah doa di suatu kota - sebuah bangunan mall besar yang akhirnya pemilik gedung tersebut menjual dengan harga yang murah bahkan pemilik mall tersebut juga melakukan perbaikan yang diperlukan dengan biaya dirinya sendiri!)
Setelah mendapatkan penglihatan tentang Yesus memegang ribuan kunci, pemandangannya berubah, dan munculah penglihatan kedua.
(untuk apa dan bagaimana, kisah Shawn Bolz tentang kunci-kunci tersebut, dan penglihatan keduanya tentang kunjungan MALIKAT KEUANGAN SORGA yang sangat menakjubkan tersebut, silahkan Anda bisa "melihat" langsung kesumbernya ya...).
KUNJUNGAN UTUSAN SORGA
KUNJUNGAN UTUSAN SURGA
…Lampu menyala dan saya melihat dua orang yang paling besar, yang pernah saya lihat! Aliran radiasi yang kuat memancar keluar dari mereka. Saya hampir terjatuh, tetapi ditopang oleh tangan yang kuat dari makhluk yang tingginya lebih dari dua meter itu. TERDENGAR SEAKAN-AKAN DIA BERKATA, “AKU GABRIEL.” Tetapi itu tidak mungkin …. Sudah berabad-abad lamanya dia tidak pernah kelihatan. Apakah saya Cuma berkhayal ataukah DIA BENAR-BENAR DI SINI …. DI DALAM RUMAH SAYA?
Roland H. Buck
Lulus dari Nortwest College, Seattle, Washington, pada tahun 1939.
Menggembalakan beberapa gereja di negara bagian Washington dan Idaho, Amerika Serikat.
Beliau mengadakan perjalanan kedua ke surga pada tanggal 3 September 1979. Setelah kembali beliau mengatakan bahwa beliau merasa seperti “hidup di dua dunia”. Pada tanggal 6 November 1979 beliau mengadakan perjalanan ketiga ke surga, tetapi kali ini beliau tidak kembali lagi.
Roland Buck adalah seorang yang “hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah”.
Siapakah Roland Buck?
Ini adalah kisah nyata dari orang biasa saja yang telah mengalami serangkaian kejadian yang luar biasa.
Pertama kali kami mendengar tentang Roland Buck, ketika kami menyampaikan serangkaian khotbah tentang bagaimana Allah menempatkan seorang malaikat penjaga agar melindungi orang percaya dari semua panah api si Iblis sampai Yesus datang kembali. Waktu itu ada sepasang suami istri yang bertanya kepada kami, “Pernahkah saudara mendengar kunjungan malaikat? Malaikat-malaikat berbicara kepadanya dan membawa pesan dari Allah.”
Meskipun pada zaman ini kuasa Allah yang ajaib lebih nyata daripada sebelumnya, namun hal ini benar-benar mengejutkan kami, terutama ketika Doug dan Ruth mengatakan bahwa malaikat Gabriel-lah yang membawa berita-berita itu!
Sesaat lamanya berita itu kedengarannya sebagai pernyataan yang paling tak masuk akal. Tetapi bagaimanapun juga, ada nada kebenaran di dalamnya sehingga dalam hati kami terbit kerinduan untuk mendengar lebih banyak lagi!
Jadwal kebaktian kami yang padat menghalangi kami untuk menghubungi pendeta itu untuk memperoleh detil-detilnya. Tetapi dalam rencana Allah yang sempurna Dia terus saja mendorong kami untuk menghubungi Roland Buck guna menuliskan sebuah buku. Waktu kami tersita oleh pekerjaan lain, sehingga kami tidak melakukannya! Akhirnya Allah sendiri yang turun tangan karena kami terus-menerus sibuk. Dia membawa sepasang suami istri yang berasal dari Sitka, Alaska, ke Houston. Mereka telah tinggal di Eugene, Oregon dan membeli satu set kaset “malaikat” dan mereka ingin agar kami mendengarkannya. Mereka terus-menerus membicarakan pita-pita itu karena mereka telah mendengarkannya sepanjang perjalanan dari Oregon ke Texas. Mereka berulang-ulang mengatakan, “Kalian harus mendengarkannya!”
Dan kami benar-benar mendengarkannya! Setiap kali kami naik mobil, kami memutar salah satu pita malaikat itu. Pada saat kami akan tidur, kami masih mendengarkan juga; sehingga pada suatu Jum’at sore saya mengatakan, “Saya merasa sangat terdorong untuk menelepon Pendeta Buck dan menanyakan apakah dia mau diwawancarai agar semua pengalamannya itu dibukukan. Berita-berita dari malaikat itu begitu mengagumkan sehingga seluruh dunia harus mendengarnya. “Frances juga sangat tertarik dengan ide adanya malaikat yang berbicara dengan seseorang, sehingga kami berdua menuju pesawat telpon untuk menghubungi pendeta tersebut.
Segera Pendeta Buck mengundang kami untuk berkhotbah di gerejanya pada malam hari dan bersedia kerja sama dengan wawancara itu pada siang harinya. Dia mengatakan bahwa inti berita malaikat itu sudah direkam dalam pita-pita yang kami dengarkan itu, namun masih ada berita tambahan yang mungkin menarik perhatian kami. Kami hampir tak sabar lagi untuk bertemu dengan dia!
Kami tiba pada suatu Minggu malam beberapa menit sebelum kebaktian dimulai, dan sesudah kebaktian kami keluar untuk bersantap malam bersama Roland dan Charmian Buck. Jika sebelumnya ada rasa keragu-raguan dalam diri kami, maka perasaan itu menghilang ketika dia mulai menceritakan kebenaran-kebenaran yang indah, yang disampaikan malaikat-malaikatnya itu kepadanya langsung dari Allah.
Malam itu diikuti dengan wawancara selama dua hari. Selama wawancara itu kami melihat ketulusan hati seseorang yang mengatakan, “Saya ingin agar perhatian semua orang, yang mendengar cerita ini, dipusatkan kepada Allah, sehingga Dia saja yang dipermuliakan. Saya tidak menginginkan kemuliaan apapun dari diri saya sendiri.” Kami mengajukan banyak pertanyaan yang mungkin akan saudara tanyakan juga, misalnya, “Ketika saudara mendapat kunjungan yang pertama itu, apakah hari itu merupakan hari yang istimewa?” Dia menjawab, “Tidak, itu hari yang biasa saja sebelum saya tidur malam. Saya sama sekali tidak berpikir tentang malaikat, ketika saya terjaga dan duduk di tempat tidur.”
Saya dan Frances sangat tertarik oleh pengetahuannya, bukan saja tentang Alkitab, tetapi tentang ayat-ayat Kitab Suci juga. Seakan-akan seluruh percakapannya berasal langsung dari Firman Allah! Kami bertanya padanya apakah daya ingatnya selalu sebaik itu, seperti ketika ia kembali dari kehadiran Allah. Jawabnya, “Tidak. Sebelum pengalaman ini, saya harus memakai ayat-ayat Kitab Suci yang saya kenal saja, jadi harus membaca Alkitab berulangkali. Saya telah melayani selama bertahun-tahun, dan saya selalu memakai sebuah konkordans untuk mencari ayat-ayat, tetapi untuk ke 2000 ayat yang telah diberikan oleh Allah kepada saya itu, saya tidak perlu mencarinya lagi. Saya bahkan tidak perlu membacanya dari Alkitab ketika saya menyebutnya, karena SAYA SUDAH MENGETAHUINYA.”
Salah satu hal yang meyakinkan kami tentang kesungguhan pengalaman ini adalah kenyataan bahwa semuanya berkaitan dengan Alkitab!
Pada suatu malam saya berkata kepada istri saya, “Dapatkan kau bayangkan orang percaya pada seorang anak tukang kayu bangsa Yahudi yang mengaku dan mengatakan, ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’” ( Yohanes 14:6 )
Lebih mudah bagi kami mempercayai cerita-cerita kunjungan malaikat pada abad kedua puluh ini daripada bagi orang-orang Yahudi zaman dahulu untuk mempercayai orang yang biasa itu adalah Yesus, Putra Allah!
Ada orang yang tidak mempercayai cerita itu. Akan tetapi ada yang mempercayainya juga! Demikian jugalah sekarang ini. Ada yang akan mempercayai kisah ini. Ada pula yang tidak! Tetapi kami mempercayainya. Entah anda percaya atau tidak, buku ini akan menyebabkan anda melihat kasih Allah dalam cara yang lebih indah daripada sebelumnya, dan akan menjadikan Yesus hidup bagi anda! Anda akan merasa bahwa sekarang ini anda sedang hidup dalam dimensi kekekalan yang tidak terbatas!
Charles dan Frances
Daftar Isi
Bab 1 Pertemuan
Bab 2 Kabar Baik Bagi Anda Sekeluarga
Bab 3 Pelayanan Malaikat
Bab 4 Kunjungan ke Ruang Tahta
Bab 5 Sambungan Peristiwa Ruang Tahta
Bab 6 Hal-Hal Yang Diutamakan Allah
Bab 7 Dia Mengalami Kematian
Bab 8 Dosa Anda Sudah Ditutupi (Pendamaian)
Bab 9 Tanda-Tanda Peringatan Allah
Bab 10 Ketika Allah Mengucapkan Terima Kasih
Bab 11 Tugas Ke Filipina
Bab 12 Mikhael Dan Malaikat-Malaikatnya
Bab 13 Malaikat-Malaikat Yang Bertugas
Bab 14 Dia Akan Kembali
Bab 15 Kata Penutup
Bab 16 Pada Mulanya
BAB I PERTEMUAN
Hal yang paling menyolok dan mendebarkan yang pernah terjadi dalam hidup saya adalah perkunjungan malaikat yang terjadi selama dua tahun belakangan ini.
Dengan sangat jelas Allah menunjukkan bahwa saya harus menyampaikan apa yang terjadi dalam hidup saya, jadi saya meneruskan uraikan tentang hal-hal yang telah saya saksikan dan alami, serta berita-berita yang diberikan pada saya.
Menjelang kedatangan Kristus kembali, Allah sedang menerangi kebenaran-kebenaran Alkitab dalam cara-cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak wahyu sedang terbit dalam pelayanan orang-orang yang dipenuhi Roh. Berhubungan dengan ini Allah mengarahkan pikiran saya pada Yohanes 16:12-15, “Masih banyak lagi yang ingin Kuberitahukan kepada kalian, tetapi kalian tidak dapat memahaminya sekarang. Apabila Roh Kudus, yaitu Roh Kebenaran, datang, Ia akan membimbing kalian kepada segala kebenaran, sebab Ia tidak akan mengemukakan pikiran-pikiran-Nya sendiri, melainkan akan menyampaikan kepada kalian apa yang telah didengarNya. Ia akan memberitahu kalian tentang masa yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya, sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. FAYH” Kata-kata ini diucapkan oleh Yesus.
Saya telah menuliskan semua pertemuan dan berita itu dengan pengertian manusiawi saya yang terbatas. Dalam penulisan ini saya telah menyebutkan apa yang dikatakan oleh malaikat-malaikat itu. Walaupun tidak seluruhnya secara harfiah, namun ada beberapa yang benar-benar seperti yang dikatakan malaikat itu. Percakapan-percakapan dengan malaikat-malaikat itu telah memakan waktu sekitar lima puluh jam. Akan tetapi dalam buku ini saya telah meringkaskan semua percakapan dengan malaikat-malaikat itu dengan menggunakan kata-kata dan pengertian saya sendiri. Mengingat hal itu, anda dapat mengerti bahwa saya bergantung kepada kemampuan manusiawi saya untuk mengungkapkan kebenaran-kebenaran ini sebagaimana yang saya pahami. Saya tidak menambah atau mengurangi Firman Allah, tetapi Roh Allah telah membuka mata saya untuk melihat hal-hal yang belum pernah saya saksikan sebelumnya, sama seperti Dia menyatakan kebenaran kepada setiap orang percaya yang menyelidiki Firman itu.
Sarana yang banyak dipakai oleh Roh Allah untuk melayani kita adalah Alkitab, keadaan-keadaan, orang percaya lainnya dan malaikat. Secara langsung Dia berbicara kepada kita – melalui mimpi, penglihatan dan berbagai karunia Roh, tetapi selamanya Roh Kudus yang samalah, yang berbicara kepada kita. “Kata-kata kami berhikmat, sebab kata-kata itu berasal dari Allah … Tetapi kita mengetahui hal-hal ini, karena Allah telah mengutus Roh-Nya untuk memberitahu kita. Roh-Nya menyelidiki dan menyatakan kepada kita segala rahasia Allah yang paling dalam sekalipun” (I Korintus 2:7,10 FAYH)
Paulus juga menceritakan bahwa dia menerima berita dari Allah, ketika ia mengatakan, “Apabila saya berada di antara orang-orang Kristen yang sudah dewasa kerohaniannya, saya memang berbicara dengan kata-kata berhikmat, tetapi bukan hikmat yang datang dari dunia ini dan bukan pula yang menarik hati orang-orang besar di dunia ini – orang orang yang menghadapi kebinasaan” (I Korintus 2:6 FAYH).
Puji Tuhan, Dia masih berbicara kepada kita pada masa kini!
Saya menyadari bahwa ada resikonya bila berbicara tentang pengalaman-pengalaman aneh dan luar biasa seerti ini. Reaksi saya yang pertama ialah berusaha melepaskan diri dari tugas memberitakan berita yang disampaikan malaikat kepada diri saya. Saya menghargai kepercayaan orang pada saya dan merasa kuatir kalau-kalau kepercayaan itu dihancurkan. Anda akan menemukan dalam tulisan-tulisan ini bahwa Allah menolong saya mengubah pendirian tersebut.
Ada orang yang menanyakan bagaimana akibatnya berita-berita ini. Tak perlu dikatakan lagi, saya tidak bisa mengukur seluruh pengaruhnya, tetapi ada banyak bukti bahwa sesuai dengan janji-Nya, Roh Kudus telah memberi “sayap” kepada berita-berita ini sehingga sudah mencapai sekeliling dunia melalui pita kaset.
Orang banyak di berbagai bagian dunia telah dibebaskan oleh kebenaran-kebenaran segar ini dari Allah. Beribu-ribu orang telah menerima Kristus. Beribu-ribu orang lainnya yang sudah tawar hati, kini telah diperbaharui. Sejumlah pendeta yang saya kenal, telah kehilangan semangat dan meninggalkan ladang pelayanannya. Sekarang ini mereka telah kembali dalam bidang pelayanan, karena mereka menemukan pengharapan baru. Ketika Roh menyertai berita-berita ini dan menjadikannya hidup, terbukalah pintu iman b aru bagi orang percaya dimana saja!
Pada saat penulisan buku ini, telah enam belas kali saya dikunjungi oleh malaikat. Meskipun kunjungan itu sering terjadi, yaitu setiap dua atau tiga minggu sekali, saya masih belum dapat membiasakan diri dengannya. Setiap kunjungan itu disertai suasana yang begitu kudus dan khidmat, sehingga setiap kali saya melihat mereka, saya diingatkan kembali akan Allah yang kekal dan tak berubah, yang telah mengutus mereka, juga keakrabanNya dan perhatianNya yang besar dan keprihatian yang penuh kasih terhadap keluarga kita.
Setiap kali malaikat-malaikat itu datang, mereka membawa berita Allah bagi dunia ini. Jika saya dapat mengungkapkan inti berita-berita itu dalam satu dua kata, maka akan terbacalah “AKU MEMPEDULIKAN!”
Sementara membaca ini, saya mendorong anda untuk melihat lebih jauh dari perjumpaan ini dan memandang beritanya. Betapa pentingnya setiap berita bagi Allah, sehingga Dia mengirimkannya melalui seorang utusan “khusus”. Berita-berita yang terdapat dalam buku ini telah saya sampaikan kepada jemaat saya sesudah terjadi setiap pertemuan. Ini bukan kutipan kata-kata malaikat, melainkan penyampaian kebenaran yang telah dinyatakannya.
Mungkin menarik bagi anda untuk mengetahui bahwa dalam setiap perkunjungan yang berlangsung dari dua sampai empat jam itu, tidak pernah dikutip satu ayatpun dari Kitab Suci. Sebaliknya, pemandangan yang hidup, yang saya saksikan itu, menyebabkan kebenaran itu benar-benar hidup di hadapan saya. Adakalanya saya merasa sedang mengalami apa yang saya saksikan itu. Tidak pernah malaikat-malaikat itu meninggalkan diri saya tanpa memberi penunjukkan Alkitab di mana berita itu dapat ditemukan.
Karena sifat buku ini, maka ada orang yang mencari-cari alasan untuk menolaknya… daripada mencari alasan mengapa Allah mengirimkan berita-berita ini. Mungkin ada orang lain yang berpendapat bahwa buku ini tidak sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya. Hal ini bisa dimengerti. Allah hanya menyatakan keadaan yang sebenarnya, dan tidak berusaha untuk mendukung suatu pendapat atau ideologi tertentu. Sebaliknya, Allah mengungkapkan kasihNya yang dalam bagi dunia yang tersesat ini, tetapi yang telah ditemukan kembali oleh karena pengorbanan Yesus.
Mungkin pertanyaan-pertanyaan yang paling sering diajukan ialah, “Bagaimana mulanya Allah memilih anda?” “Apakah karena anda mempunyai kerinduan yang mendalam?” “Apakah karena anda berdoa dan berpuasa?” Secara jujur saya harus mengaku, “Saya tidak tahu! Saya sendiri tidak mengerti semua hal itu.
Aktivitas malaikat akan menggugah rasa ingin tahu, tetapi Gabriel menyampaikan sepatah kata peringatan dari Allah, “Jangan mencari malaikat. Carilah Yesus! Dia jauh lebih unggul dari malaikat apa pun!”
KABAR BAIK BAGI ANDA SEKELUARGA
Tahukah anda …
Bahwa jika hanya seorang anggota keluarga anda yang hidup bagi Allah, setiap anggota dalam keluarga itu juga sangat diperhatikan Allah?
Bahwa sejumlah besar malaikat telah ditugaskan untuk membawa orang-orang yang sangat diperhatikan itu kepada Allah?
Bahwa mereka diberi perintah untuk tidak menghiraukan keberatan yang dikemukakan, tetapi berusaha supaya masing-masing orang itu dengan segera mengambil keputusan untuk menerima Yesus?
Bahwa jika ada seorang memilih jalan yang salah, maka malaikat-malaikat itu akan berusaha agar orang itu kembali mulai langkah yang pertama?
BAB II KABAR BAIK BAGI ANDA SEKELUARGA
Pada malam tanggal 18 Juni 1978, saya tidur pada jam yang biasa tanpa mempunyai firasat bahwa akan terjadi sesuatu yang akan mengubah seluruh hidup saya!
Kira-kira jam 3 pagi saya tiba-tiba dibangunkan, ketika seseorang memegang lengan saya dan mendudukkan saya di tempat tidur! Kamar kami gelap karena gorden tertutup, tetapi karena ada cukup penerangan dari luar dengan samar-samar saya dapat melihat bentuk seorang yang tinggi besar.
Tentu saja, saya takut, karena dia begitu kuat, sehingga saya tidak bisa melepaskan diri dari pegangannya. Namun demikian, ketakutan itu tidak lama karena dengan cepat saya menyadari adanya kehadiran makhluk yang surgawi. Segera saya menyadari bahwa makhluk surgawi ini adalah seorang malaikat Allah. Dia menguatkan hal ini, melepaskan bahu saya dan mengatakan bahwa saya tidak usah takut! Kemudian dia mengatakan bahwa Allah mengutusnya karena doa-doa umat Allah sudah didengar, dan dia harus menyampaikan pesan bahwa doa mereka tidak saja didengar tetapi juga dijawab! Haleluya! Saya tidak bermimpi, itu bukan suatu penglihatan, itu sesuatu yang sungguh-sungguh nyata!
Ketika kami melanjutkan percakapan kami, dia berbicara sedemikian kerasnya, sehingga saya merasa isteri saya yang tidur di samping saya akan terbangun. Padahal tidak, meskipun saya berharap isteri saya akan terbangun!
Anjing kami, Queenie, kadang-kadang bila kesepian, akan masuk kamar kami dan tidur di samping tempat tidur. Pada malam itu dia berada di situ dan menaruh perhatian terhadap semua perkataan malaikat itu. Anjing itu berada tepat di samping saya dan saya dapat merasakan kepalanya menyentuh kaki saya ketika bergerak kesana ke mari menurutkan percakapan malaikat ini dan saya. Suatu perkunjungan yang luar biasa!
Kedengarannya sangat aneh, dan saya dapat membayangkan bahwa beberapa orang akan meragukan kebenaran perkataan saya. Itu tidak penting; yang penting ialah berita Allah, dan Dia ingin saya menyampaikan kepada dunia!
Percakapan yang unik ini berlangsung selama dua jam. Malaikat itu menyampaikan kebenaran-kebenaran indah dari Alkitab pada saya. Dia membicarakan rencana Allah yang terbentang bagi seluruh dunia dan menyadarkan saya tentang perhatiaan Allah terhadap umat manusia. kasihNya kepada manusia itu demikian besarnya sehingga Dia lebih banyak memperhatikan mereka daripada cara yang digunakannya! Dia MENGASIHI manusia!
Malaikat itu memberi bermacam-macam segi dari satu tema pokok yang ditekankan oleh Tuhan kepada saya. Pada mulanya saya tidak mengetahui bagaimana menyampaikan berita ini, hingga pada suatu malam, tiga minggu kemudian, malaikat itu kembali serta menyampaikan lebih banyak kebenaran yang indah dari Allah mengenai hal-hal yang sama. Saya ingin melihat bagaimana rupanya, tetapi sekali lagi saya hanya dapat melihat garis bentuk makhluk surgawi ini dalam kegelapan kamar tidur kami.
Keesokan harinya setelah perkunjungan kedua ini, isteri saya bertanya apakah kami mendapat kunjungan lagi pada malam itu, karena meskipun dia tidak mendengar apa-apa, dia merasakan kehangatan kehadiran Allah yang memenuhi kamar itu.
Hal ini sangat mengagumkan, bahwa Allah mengirim utusan-utusan khusus ini dengan berita dari surga, sehingga saya merasa tanggung jawb yang besar sekali untuk menyampaikannya. Kita sedang hidup dalam zaman yang indah, dimana terjadi kebangunan rohaniah diseluruh dunia. Bersama-sama dengan gerakan Roh Kudus yang besar, terdapat juga serangan-serangan Iblis yang dilancarkan kembali terhadap pekerjaan Allah.
Dalam usaha untuk menyerang Allah dan mencoba untuk menghancurkanNya, pasukan-pasukan Iblis sedang menyerang rumah tangga, yaitu lembaga yang sangat dipedulikan oleh Allah. Banyak rumah tangga yang berantakan tanpa diketahui sebabnya. Serangan ini tidak sekedar dilancarkan terhadap rumah tangga saja, karena setiap kali suatu babak baru akan dimulai dalam pekerjaan Allah yang besar, maka aktivitas Iblis akan meningkat. Musuh-musuh Allah sedang mengikuti kebiasaan yang dimulai sejak lama sekali.
Ketika membicarakan serangan-serangan roh jahat ini, malaikat itu mengingatkan saya akan cara-cara serangan musuh pada zaman dahulu. Ketika Musa dilahirkan dan rencana Allah mulai terbentang supaya bangsa Israel akan dibawa keluar dari Mesir, Allah menyiapkan seorang bayi. Ibu bayi ini mengetahui bahwa dia seorang yang istimewa dan Iblis berusaha memerangi rencana Allah ini.
Iblis tidak mengetahui siapa yang dipilih Allah. Karenanya dia memasukkan pikiran dalam hati raja untuk membunuh setiap anak di bawah umur tertentu sehingga dengan demikian akan tersingkir anak itu yang akan memegang peranan penting dalam mengembangkan rencana Allah.
Pada kali lain suatu dekrit ditetapkan di kota Susan. Musuh mengetahui bahwa waktunya sudah dekat untuk pembebasan umat Israel. Maka dia bekerja dalam hati seseorang yang bernama Haman. Suatu dekrit dikeluarkan bahwa seluruh umat Israel harus dibunuh. Sekali lagi musuh hendak menggagalkan rencana Allah, tetapi dia tidak berhasil.
Ketika Yesus dilahirkan, babak terindah dari semua zaman mulai dibukakan. Sekali lagi kekuasaan Iblis mengatakan, “Kita harus menghentikan Dia. Dia adalah Putra Allah. Kita harus menghentikan Pelepas ini, tetapi kita tidak tahu dimana Dia.” Mereka bertanya, “Di manakah Dia? Di manakah Dia akan dilahirkan?”
Jika Iblis dapat membaca pikiran manusia, tentu dia akan pergi kepada gembala-gembala atau orang majus dan membaca pikiran mereka. Iblis mengira-ngirakan daerahnya, dan sekali lagi dengan kekuatannya yang sama ini ia mulai bertindak. Sekali lagi semua bayi dibunuh. Tetapi Yesus sudah tidak ada di sana!
Pada zaman kita ini sebuah babak baru yang indah sedang dibentangkan. Allah menyatakan perhatianNya terhadap keluarga-keluarga di dunia. Dia memberitahukan kepada mereka bahwa rencana keselamatanNya, suatu prinsip yang telah mulai dilaksanakanNya selama bertahun-tahun, bukan sekedar rencana untuk seseorang saja. Dia menyediakan tempat bagi seluruh keluarga, tetapi masing-masing anggota harus dilahirkan kembali.
Saya berpikir, “Itu suatu teologi yang aneh! Kedengarannya tidak benar.” Namun saya menemukan bahwa Allah sendirilah yang memulainya! Prinsip ini terdapat dalam rencanaNya yang indah itu, yang diberikan kepada Musa bagi pembangunan kemah sembahyang. Malaikat itu memperingatkan saya akan kenyataan bahwa Allah menginginkan nama setiap kepala keluarga serta seluruh anggota keluarganya tercantum dalam pintu gerbang kemah sembahyang itu. Alas perak, yang menopang tirai kemah suci dibuat dari uang syikal penebusan mereka. Persembahan setengah syikal perak ini diminta dari setiap orang sebagai uang tebusan jiwanya di hadapan Tuhan. Uang-uang syikal akan dilebur dan tirai pintu gerbang itu akan digantungkan secara kiasan pada kenyataan bahwa Allah mengikutsertakan SEMUA ORANG dalam rencanaNya.
Rencana penebusan bagi seluruh keluarga itu demikian pentingnya bagi Allah sehingga Dia minta setiap keluarga memberikan persembahan setengah syikal perak setiap tahunnya sebagai peringatan, supaya mereka tidak akan melupakannya. Hal ini dibicarakan dalam Keluaran 30:12-16 dan 38:25-28
Masih ingatkah anda ketika Rahab menyelamatkan dua orang pengintai yang memasuki Yerikho? Dengan ilham Allah kedua pengintai itu mengatakan, “Rahab, kumpulkan seluruh keluargamu dalam rumah ini, mereka sekalian akan selamat.” Allah bekerja melalui orang yang satu-satunya di rumah itu yang ada hubungan dengan dia. Rahab membawa seluruh anggota keluarganya ke sana dan mereka semua selamat, karena Allah menyayangi segenap keluarga itu!
Rencana Allah mencangkum seluruh keluarga. Semua ikatan rumah tangga dan keluarga adalah kekal, dan saudara akan memperoleh sukacita yang belum pernah saudara bayangkan ketika masuk dalam surga. Berkali-kali Gabriel berkata kepadaku tentang pentingnya keluarga bagi Allah, dan bahwa kita dapat mempercayaiNya, meskipun kita tidak memahami hubungan keluarga di surga. “Betapa tidak terpahami keputusan-keputusan dan cara-caranya!” (Roma 11:33, FAYH)
Iblis, musuh itu, ingin merusakkan rencana Allah dan menggunakan senjata-senjata berat untuk menyerang rumah tangga; Iblis menyebabkan suami kehilangan rasa kasih terhadap istrinya; menimbulkan kegelisahan; menyebabkan keadaan menjadi berantakan; menyebabkan anak-anak dan orang tua saling membenci. Tetapi Allah berfirman bahwa Iblis tidak akan berhasil!
Salah satu hal yang paling mengesankan, yang diberitahukan malaikat pada saya ialah, bahwa Allah selalu mempunyai rencana yang mendukung usahaNya. Allah mengatakan bahwa pekerjaanNya akan terlaksana, meskipun Dia harus memanggil orang lain untuk melakukanNya atau Dia akan melakukannya sendiri.
Hal ini diuraikan dengan indah sekali dalam kisah Ester, ketika Mordekhai mengunjunginya dan dengan ilham Allah mengatakan bahwa Allah menempatkannya di istana raja pada saat yang tepat untuk melaksanakan suatu tugas. Ester dapat memilih untuk melaksanakannya jika dia mau dan benar-benar diberkati Allah, tetapi dia bisa saja merasa yakin bahwa rencana kelepasan Allah tidak akan gagal seandainya ia memutuskan untuk tidak melakukan bagiannya (Ester 4:14). Rencana Allah akan tetap berjalan dan jika perlu Dia akan mendatangkan keselamatan dari sumber lain. Dia tidak akan gagal!
Allah memberitahukan kepada saya bahwa kejadian-kejadian yang telah diputuskanNya itu PASTI TERJADI! Apabila Dia berfirman, suatu kekuatan yang tak dapat diubah mulai bergerak dan tidak ada yang dapat menghentikannya. ITU HARUS JADI!
Orang-orang yang telah diikutsertakan dalam rencanaNya yang sedang dinyatakan itu, mereka itu tidak terus-menerus terikat pada rencana itu kalau mereka tidak menghendakinya. Kejadian itu telah ditentukan lebih dahulu oleh Allah, tetapi orang-orangnya tidak. Ia berfirman, “Jika kamu mau bekerja sama denganKu maka kamu akan memperoleh kebahagiaan dan kesenangan. Aku telah MENETAPKAN KAMU LEBIH DAHULU menjadi teman sekerjaKu dalam karya agung yang sedang Kulaksanakan ini, tetapi Aku tidak akan memaksamu melakukannya.”
Allah sedang bekerja! Iblis musuh kita, sedang bekerja! Kedua kekuatan ini saling bertentangan, tetapi Allah telah berfirman bahwa Dialah yang menang.
Banyak orang Kristen telah mendoakan sanak saudara mereka yang belum diselamatkan. Ketika malaikat itu memberitahukan pada saya bahwa doa mereka telah dikabulkan, pikir saya, “Apakah ini berarti bahwa mereka SEMUA sudah diselamatkan?” Tidak, Allah tidak bermaksud melanggar kebebasan memilih yang telah dikaruniakanNya, tetapi itu berarti bahwa Dia akan melakukan segala sesuatu yang perlu untuk membawa orang pada titik penentuan, dimana akan mudah bagi mereka untuk mengambil keputusan akan menerima Tuhan.
Kata orang, “Ada baiknya jika mempersukar orang datang kepada Allah, karena dengan demikian mereka akan menghargaiNya” Bukan itu cara Allah! Dia ingin memudahkan orang untuk datang padaNya, dan mempersukar mereka meninggalkanNya! Ia mendambakan anda. Dia mengasihi anda! Dia tidak mencari-cari alasan untuk mengusir anda. Sebaliknya, Dia mencari setiap alasan untuk menahan diri anda.
Karena Allah bersabda bahwa doa mereka telah dikabulkan, mereka yang membawa anggota keluarga mereka ke hadapanNya dengan sungguh-sungguh dan dengan iman, sekarang mereka boleh berhenti berdoa. Malaikat itu mengatakan bahwa mereka dapat mulai memuji Allah sekarang juga dengan iman bahwa orang itu akan diselamatkan. Tuhan sedang bekerja dan telah melepaskan kekuatan-kekuatan yang akan menimbulkan keadaan-keadaan yang menyukarkan orang-orang itu untuk menolak Alah.
Kemudian malaikat itu berkata, “Sekarang ini saya sedang memimpin sepasukan besar malaikat untuk melapangkan jalannya, mencerai-beraikan musuh, menyingkirkan halangan dan rintangan, supaya manusia bisa mengetahui bahwa hati Allah penuh kasih terhadap mereka.”
Dia menyampaikan banyak kebenaran yang indah dan pada kunjungan khusus ini ketika dia berbicara pada saya, saya menyadari bahwa malaikat inilah yang datang kepada Zakharia dengan berita yang sama, “Doamu telah dikabulkan!” (Lukas 1:13)
Berita yang disampaikan Allah kepada saya melalui malaikatNya ini memberi sedikit gambaran dari hati Allah dan apa yang dilakukanNya sekarang. Malaikat itu mengatakan bahwa Allah ingin memulihkan rumah tangga menjadi kesatuan yang menyenangkanNya dan yang dapat diberkatiNya. Dia mengatakan bahwa Allah ingin memulihkan komunikasi antara anak-anak dengan orang tua mereka dan mematahkan rintangan kebencian, sehingga mereka dapat akrab dan mempunyai hubungan keluarga yang indah.
Allah menunjukkan perhatianNya yang besar terhadap keluarga dengan membentuk keluarga sebelum Dia menjadikan Jemaat. Dia menginginkan agar kesatuan yang indah dan pengenalan akan diriNya juga terdapat dalam rumah tangga, dan bukan di dalam gereja saja seperti yang diharapkan sementara orang.
Dia berfirman, “Aku ingin para ayah merasakan persoalan-persoalan keluarganya. Aku ingin anak-anak mengetahui bahwa apabila musuh menyerang, mereka dapat menemukan lengan yang kuat sebagai tempat bersandar di rumah. Aku ingin hati para ibu terbuka dan penuh perhatian terhadap anak-anaknya.” Saya memang mengetahui bahwa Allah menaruh perhatian terhadap keluarga, tetapi ketika malaikat memberitahukannya, maka hal itu menjadi lebih nyata.
Malaikat itu mengatakan bahwa tujuan Allah, keinginanNya dan salah satu hal yang ingin dilaksanakan dalam semua pekerjaanNya ialah menjangkau anak-anak yang memberontak. Dia ingin memalingkan hati para ayah dan ibu kepada anak-anak mereka. Allah berfirman, “Aku ingin menjangkau anak-anak yang suka melawan, yang tidak patuh, dan memimpinnya sehingga mengetahui betapa sempurnanya pengampunanKu. Aku ingin agar mereka mengetahui bahwa apabila mereka menaatiKu, dalam catatan surga tentang hidup mereka tidak akan terdapat satu kesalahan dari masa lalu mereka. Apabila Aku mengampuni mereka, Aku melupakan kesalahan yang telah Kuampuni!”
Ketika kali berikutnya anda datang kepada Allah dan mengatakan, “Tuhan, saya tidak suka datang ke mari lagi, karena saya tahu inilah kali yang kedua puluh Engkau telah mengampuni diriku, tapi maukah Engkau mengampuni diriku sekali lagi?”, Dia akan memandangmu dan mengatakan, “Apa katamu? Aku tidak mempunyai catatan mengenai hal itu. Aku tidak ingat adanya hal itu. Sejauh yang Kuketahui inilah pertama kali kau datang padaKu!” Tahukan anda bahwa begitulah pengampunan yang diberikan Allah?
Saya telah mendengar banyak khotbah mengenai bagaimana Allah membenarkan orang saleh. Saya merasa hal itu indah sekali! Akan tetapi Allah maju selangkah lebih jauh dan mengatakan, “Aku ingin kau menyampaikan berita bahwa aku bersedia membenarkan orang durhaka” (Roma 4:5)
Kata membenarkan berarti “Seolah-olah hal itu belum pernah terjadi.” Allah bersabda, “Karena segala jerat dan serangan Iblis, Aku ingin umatKu mengetahui betapa sempurnanya pembenaran itu sebenarnya! Aku ingin memasuki pikiran, hati dan kesejahteraan mereka. Aku ingin mereka dapat memandang wajahKu dan mengetahui bahwa mereka tidak perlu menundukkan kepala dan merasa malu, karena ketika Aku memandang mereka, maka Aku melihatnya sebagai anggota-anggota keluargaKu yang sangat Kukasihi.”
Dia mengatakan bahwa saya dapat menemukan ringkasan berita ini dalam Lukas 1:17. Pada waktu itu satu babak dalam rencanaNya disingkapkan. Saya mengambil Alkitab untuk membaca apakah benar dikatakan demikian, dan sesungguhnya hal itu benar. Allah berbicara tentang Yohanes Pembaptis dan pencurahan Roh dan bagaimana Yohanes akan melaksanakan pekerjaan Allah. “Ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagiNya.” Dia ingin agar mereka mengalami apa sesungguhnya pembenaran itu. Allah ingin agar anda mengetahui bahwa Dia bukan musuh anda;Dia adalah sahabat anda! Dia tidak mau menyakiti anda; Dia ingin menolong anda!
Kemudian Dia memperingatkan saya akan sesuatu yang terjadi dalam Kisah Para Rasul 27:20, ketika Paulus mengalami karam kapal. Hati saya sungguh gembira ketika membaca ini! Angin ribut yang dahsyat berkecamuk dan semua pengharapan sudah hilang. Awak kapal putus asa, karena mereka menyangka tidak bisa diselamatkan lagi. Tetapi dalam ayat 22 Paulus mengatakan, “Aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorangpun diantara kamu yang binasa, kecuali kapal ini.” Bagaimana Paulus mengetahui hal ini? “….Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milikNya, berdiri di sisiku, dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar, (rencana Allah sedang dilaksanakan, dan Dia tidak memerkenankan apapun, seperti badai itu, menggagalkan rencana-rencanaNya) dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau.”
Bagi para orang tua, Allah mengatakan hal yang sama, “Aku mengaruniakan kepadamu semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal (rumah tangga) ini.”
Selanjutnya Paulus mengatakan, “Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! (Saya mempunyai kabar baik bagi saudara.) Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi seperti yang dinyatakan kepadaku.”
Akan terjadi seperti yang dikatakan oleh malaikat itu.
Paulus mengatakan kepada mereka supaya siap siaga tetapi banyak orang yang tidak mempercayainya. Pasti, ada yang berpikir, “Wah, orang itu melihat khayal. Kita terlalu lama dilanda badai.” Mereka pernah menyaksikan orang kehilangan akal warasnya karena mengalami badai. Mereka mengatakan, “Kami dapat mendengar dasar lautan di bawah kapal ini; kami telah mengukur dalamnya air laut ini.” Mereka berpura-pura hendak melabuhkan beberapa jangkar, lalu mereka menurunkan sekoci dan akan memasukinya, tetapi Paulus berkaata, “Lebih baik kalian menurut. Allah bermaksud menyelamatkan kalian, tetapi pilihannya terletak pada kalian.” Prajurit-prajurit Roma memotong tambangnya dan sekoci itu jatuh ke air.
Allah masih mempunyai rencana. Dia mengirimkan malaikat-malaikat yang mengambil bagian buritan kapal, memutuskannya serta memecahkannya berkeping-keping sehingga setiap orang dapat berpegangan pada sekeping papan. Malaikat yang berkunjung itu mengatakan bahwa dia telah memimpin sepasukan malaikat pada saat itu untuk memastikan bahwa setiap orang sampai ke darat. Masing-masing dari ke 276 orang yang selamat itu mempunyai seorang malaikat pelindung.
Saya bertanya kepada malaikat itu, “Apakah tidak lebih baik mereka tenggelam saja, karena mereka sekumpulan orang yang jahat? Mereka adalah narapidana, banyak di antara mereka adalah pembunuh dan sampah masyarakat.” Tidak, mujizat besar itu terjadi karena Allah ingin menyelamatkan! Yesus datang bukan untuk menghakimi dunia, tetapi supaya oleh Dia dunia dapat memperoleh kehidupan!
Saya teringat keengganan saya untuk menyampaikan berita pertama yang diberikan kepada saya. Saya tidak tahu apa akibat berita itu kelak! Saya telah menggembalakan jemaat selama dua puluh sembilan tahun dan berusaha menyampaikan Kristus kepada mereka; pelayanan saya diterima dan saya tidak ingin merusakkan pekerjaan seumur hidup dalam satu malam saja dengan menceritakan suatu pengalaman yang dapat menyebabkan orang berpaling dari saya.
Malaikat menyuruh saya menyampaikan berita tersebut, tetapi saya tidak berani. Saya menunggu tiga minggu dan pada tengah malam tangan-tangan kuat, yang pernah mencekam saya, mendudukkan saya di tempat tidur dan malaikat itu berkata, “Kau belum menyampaikan berita itu.” Saya tahu saya berada dalam kesulitan! Saya masih enggan, jadi saya bertanya kepada malaikat itu, “Karena engkau toh ada di sini, lebih baik saya memperkenalkan dirimu dan engkau yang menyampaikan berita itu kepada jemaat?” Dia menjawab bahwa Allah tidak memperkenankannya, jadi sayalah yang harus menyampaikannya.
Saya sangat berhati-hati ketika menyampaikan berita itu dalam kebaktian di gereja, karena malaikat itu sendiri hadir juga untuk memastikan bahwa saya menyampaikan seluruh berita itu. Dia mengatakan, “Meskipun saya tidak menyampaikan berita itu kepada jemaat, ketahuilah bahwa saya berada disini dan bersamaku ada sepasukan malaikat.” Hati saya berdebar-debar ketika mereka mengetahui bahwa ada malaikat-malaikat dalam kebaktian itu. Kemudian dia mengatakan bahwa malam itu terdapat lebih banyak malaikat daripada orang, kalau saja mereka diizinkan menampakkan dirinya sehingga bisa dilihat oleh seluruh jemaat.
Karena Allah bekerja dengan cepat untuk menyelesaikan rencanaNya tepat pada waktunya, Iblis juga bekerja keras. Dia ingin merusakkan apa yang telah dikerjakan Allah, tetapi Allah mengatakan bahwa Iblis tidak akan berhasil.
Dalam Bilangan 10:35, kita membaca bahwa ketika tiang awan itu bergerak, tabut serta umat itu siap untuk berangkat. Pada saat itu Musa berkata, “Bangkitlah, Tuhan, supaya musuhMu berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapanMu.” Allah menunjukkan kepadanya bilamana ia harus mengucapkan kata-kata itu. Sepanjang perjalanan banyak musuh yang mengintai mereka, dan ketika Musa memberi isyarat, seluruh bala tentara malaikat akan bergerak dan menyapu bersih daerah yang akan dilewati Musa dan umat Israel, membersihkannya dari semua musuh, yang rohaniah maupun jasmaniah.
Tahukah anda bahwa nama anda sudah tercantum dalam daftar khusus Allah, karena seseorang dalam keluarga anda mengasihi Yesus dan telah minta Allah menyelamatkan anda? Meskipun anda belum menyerahkan hidupmu kepadaNya, sudah datang sepasukan malaikat. Dia telah berseru, “Bercerai-berailah musuh!” Ada banyak malaikat yang bekerja untuk mengeluarkan anda dari perkemahan musuh dan membawa anda ke dalam keselamatan Allah. Mereka menyingkirkan semua perintang jalan, karena Allah mengatakan bahwa anda sangat diperhatikan.
Jika anda telah berdoa bagi salah seorang anggota keluarga yang belum mengenal Tuhan, dan dengan sepenuh hati mempersembahkannya diatas mezbah, berhentilah mengusik mereka! Berhentilah berkhotbah padanya! Mereka sudah mendapat cukup banyak dorongan dan tarikan dari malaikat-malaikat, dan Roh Kudus sedang menginsafkan mereka tentang perlunya keselamatan.
Salah seorang dari malaikat yang besar itu, kemudian berkata kepada saya bahwa dialah malaikat yang berdiri di samping Yosua, ketika Yosua bertanya, “Kawankah engkau atau lawan?” Malaikat itu menjawab, “Kedua pikiran itu salah. Aku datang sebagai pemimpin suatu pasukan lain dan perintah kami datang dari sorga. Allahmu yang memberikan perintah-perintah itu, Ia mengetahui apa yang diperlukan.”
Sekarang ini ada pasukan malaikat yang bekerja. Dimanapun wanita atau pria dengan tulus hati menyerahkan anggota keluarganya kepada Allah, nama mereka ditulis dalam daftar khusus. Ini tidak berarti bahwa Allah hanya akan berhenti dengan keluarga-keluarga itu saja. Allah sedang menjangkau dan menarik orang dari semua lapisan masyarakat.
Dalam Mazmur 89:34-38 kita membaca tentang daftar khusus itu, dimana Allah berjanji akan membuat suatu perjanjian kekal dengan kita, bahkan janji kasih setia-Nya kepada Daud. Kemudian Dia memberitahukan apakah janji kasih setia untuk Daud itu, yaitu apabila anak-anak anda meninggalkan Allah, mereka akan terjerumus dalam kesukaran. “Maka Aku akan membalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan” (Mazmur 89:33).
Mereka akan mengalami kesusahan, tetapi bagaimanapun juga karena Aku telah berjanji padamu, “Kasih setiaKu tidak akan Kujauhkan daripadanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaanKu” (Mazmur 89:34). Dia akan tetap menyertai mereka, mendorong mereka untuk kembali masuk dalam keluargaNya.
Saya tidak minta malaikat ini memperkenalkan dirinya atau memberi bukti-bukti mengenai dirinya. Tetapi dia mengatakan, “Agar hatimu tenang tentang kesungguhan kunjungan ini, untuk menghilangkan semua keraguan dalam pikiranmu, aku ingin memberi beberapa Kitab Suci di mana aku disebutkan dalam Firman Allah.” Dan itulah yang dilakukannya! Dialah malaikat yang bersama dengan Zakharia, dengan Paulus ketika kapalnya karam, dengan Musa untuk mencerai-beraikan musuh, dan dengan Yosua.
Sekarang ini saya mendengar lagi sorak peperangan, “Bangkitlah, Tuhan, supaya musuhMu berserak,” dan malaikat-malaikat itu telah mulai bertindak!
Ketika saya menyampaikan berita pertama ini kepada jemaat, Allah memberi bukti yang meneguhkan bahwa berita itu berasal dari Dia! Seseorang membawa pita kaset KABAR BAIK dan memberikannya kepada seorang kenalannya dari Kanada, yang sedang berkunjung ke negara kami. Kira-kira jam dua pagi hari sabtu pagi, isteri saya menerima telpon dan ketika dia menyerahkan kepada saya, katanya, “Ada orang yang menangis tersedu-sedu dan saya tidak mengertinya.” Saya mengatakan kepada orang laki-laki yang menelpon itu agar tenang sehingga saya dapat mengertinya. Katanya, “Saya berada di Kanada, dan seseorang memberi saya sebuah pita kaset anda. Saya dan sekelompok teman saya akan mengadakan pesta besar malam ini dan akan menertawakan orang yang berbicara mengenai malaikat-malaikat.”
“Kami merasa inilah hal yang paling lucu, jadi kami semua pergi ke kedai minum. Kami memesan bir dan duduk sekeliling meja. Kami bermaksud memutar pita kaset itu berulang kali hanya untuk iseng-iseng saja dan bisa puas tertawa! Kami pasang pita itu, tetapi tak seorangpun diantara kami yang menyentuh birnya! Dalam waktu lima menit, beberapa di antara kami mulai menangis dan kemudian yang lain-lain juga menangis. Di kedai itu terdapat tujuh belas orang. Kami memutar kaset itu tiga kali dan seseorang berkata, ‘Apa yang harus kami lakukan, kami harus melakukan sesuatu!’” Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Seakan-akan mereka kebingungan. Akhirnya salah seorang di antara mereka mengatakan, “Mengapa kita tidak menelponnya saja – pendeta itu.” Jadi mereka menelpon operator dan mendapatkan nomor telpon saya. Ketika dia menceritakan kisahnya tentang mendengarkan pita kaset itu dengan sangat dia memohon pada saya, “Apa yang harus kami lakukan?”
Saya menjawab, “Malaikat-malaikat Allah telah mengikuti pita itu ke Kanada, dan Dia ingin anda menyerahkan hidup anda padaNya. Peganglah tanganNya sekarang ini.”
Setelah orang itu berdoa bersama saya lewat telpon, katanya, “Hidup saya baru mulai sekarang ini. Saya akan kembali dan menceritakan kepada teman-teman saya yang enam belas orang itu apa yang harus mereka lakukan dan minta agar mereka mau menyerahkan hidup mereka kepada Tuhan.” Haleluya!
Pada minggu pertama itu enam orang menelpon saya, dan hal ini menguatkan bahwa berita itu memang berasal dari Allah dan saya harus menyampaikannya kepada dunia. Tak seorangpun dari mereka yang menelpon saya itu mengenal siapa diri saya, dan tak seorangpun dari mereka yang telah mendengar pita kaset itu, kecuali dari orang Kanada itu.
Pada suatu hari lain telpon berdering setelah larut malam. Seorang menelpon dari Wyoming. Katanya, “Saya merasa diri saya tolol. Saya sebenarnya tidak tahu untuk maksud apa saya menelpon anda.”
“Nah, untuk apakah anda menelpon saya di tengah malam buta seperti ini?”
“Mungkin anda tidak percaya hal ini, tetapi malam ini saya mendengar suara nyaring yang mengatakan, ‘Telponlah Pendeta Buck di Boise, Idaho.’” Orang itu mengatakan bahwa dia berpikir telah kehilangan akal warasnya, jadi dia mengabaikan suara tadi dan beberapa menit kemudian dia mendengar suara yang sama itu berkata dengan penuh wibawa, “Saya minta supaya kau menelpon Pendeta Buck di Boise, Idaho!”
Ia merasa dorongan yang begitu kuat sehingga akhirnya dia menelpon operator untuk menanyakan apakah ada seorang Pendeta Buck di Boise, Idaho. Katannya “Mereka memberi saya nomor telpon anda, lalu saya telpon. Say tidak mengerti untuk apa saya menelpon, tetapi saya disuruh menelpon, jadi beginilah.”
SAYA TAHU BAHWA MALAIKAT-MALAIKAT SEDANG SIBUK BEKERJA!
“Saya tahu mengapa anda menelpon,” kata saya, dan membimbingnya kepada Tuhan. Kemudian tanya saya padanya, “Apakah dalam keluarga anda ada seorang yang mengenal Tuhan?”
“Saya mempunyai seorang saudara perempuan yang ‘agak aneh’, yang kenal Allah, atau yang katanya mengenal Tuhan. Saya pernah mendengarkan kesaksiannya, tetapi saya tidak mempercayainya!”
“Karena saudara perempuan yang ‘agak aneh’ itu anda diperhatikan Allah. Allah telah berjanji bahwa Dia tidak akan melepaskan anda sebelum anda diselamatkan!”
Sungguh menggembirakan, ketika seorang lain singgah di rumah kami, dan menceritakan bahwa dia sangat prihatin akan saudara perempuannya yang belum mengenal Tuhan. Orang ini mendengar bahwa malaikat-malaikat akan membawa orang kepada keselamatan. Setelah mendengar itu dia berlutut dan mengatakan, “Tuhan, saya menyerahkan saudara perempuan saya dan keluarga saya dihadapanMu, dan saya akan memuji Engkau untuk apa yang akan Kaulakukan.” Minggu itu juga saudara perempuannya menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhannya, dan sekarang Allah sedang bekerja dalam hati anggota-anggota keluarganya yang lain.
Dari mana-mana datang laporan bahwa malaikat-malaikat sedang membawa orang-orang kepada keputusan untuk mengikut Kristus. Berita Allah dan keselamatanNya semakin meluas di seluruh dunia.
Malaikat menekankan lagi faktanya pada saya bahwa pasukan malaikat yang melayani itu sedang bekerja dan membawa orang kepada mereka yang akan memimpinnya kepada keselamatan. Sekali lagi dia menekankan kenyataan bahwa kita harus menyiapkan diri kita dan siap siaga untuk menolong mereka yang datang kepada kita. Kemudian dia mengatakan, “Kau telah menerima ajaran bahwa Yesus adalah pintu dan jalannya. Kau harus membawa orang ke pintu itu. Tetapi Allah ingin agar engkau mengetahui bahwa kau juga merupakan pintu.” Ketika Yesus mengatakan, “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian Aku mengutus kamu,” Dia menyuruh kita melakukan seperti yang dilakukanNya. Kita adalah pintu yang menuju kepada Kristus, dan Dia adalah pintu kepada Allah.
Yesus mengatakan, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa” (Yohanes 14:12). Dia tidak saja memberi Roh Kudus kepada kita, tetapi Dia memberikan pekerjaanNya untuk kita lakukan!
Yesus, sebagai saluran manusiawi bagi Allah, adalah pintu yang dilalui orang untuk bertemu dengan Allah. “Kristus telah menjadi manusia dan hidup di dunia ini di antara kita…” (Yohanes 1:14 FAYH). Orang-orang yang tidak bisa menemukan Yesus dalam dunia ini dapat menemukan kita. Sekarang ini banyak orang yang menjadi bagaikan pintu atau saluran, supaya orang lain akan menemukan Kristus sebagai Juruselamat mereka.
Dalam Yohanes 8:12, Yesus berkata, “Aku adalah terang dunia,” dan di dalam Matius 5:14 Dia mengatakan, “Kamu adalah terang dunia.” Ini tidak memberi manusia sifat ilahi, karena kita bukan Yesus, tetapi kita adalah pintu-pintu manusiawi dan “terang dunia” yang dipakaiNya diatas dunia ini! Dia ingin agar kita mengambil wewenang yang sama ini seperti yang ada pada malaikat-malaikat itu dan tidak menghiraukan keberatan apapun apabila mereka datang kepada kita.
Ketika Roh Kudus menarik dan memanggil manusia, sering kali mereka menolak untuk mendengar dan menyatakan keberatannya, tetapi para malaikat tidak mendengarkan mereka. Mereka diperintah untuk membawa orang kepada keputusan untuk menerima atau menolak Yesus. Jika mereka menolak, para malaikat memulai usaha itu kembali dari langkah yang pertama; demikianlah dilakukannya berkali-kali seperti yang diperintahkan oleh Roh Kudus.
Tidak semua orang yang datang kepada anda telah datang karena digerakkan oleh Roh, tetapi Allah ingin agar anda juga cukup peka terhadap kata-kata yang mereka ucapkan, atau merasakan keputusasaan mereka. Kita harus memberitahu mereka bahwa para malaikat sedang bekerja dan mereka tidak bisa terlepas dengan hanya berpaling dan menolak untuk mendengar. Jika mereka menolak untuk mendengar, malaikat-malaikat itu akan memulai dari semula kembali. Dan jika mereka menolak kembali, para malaikat akan memulai sekali lagi. Malaikat tidak putus asa. Mereka menerima semua perintah dari surga. Puji Tuhan!
Kita dapat berbicara dalam nama Yesus, karena kita memperoleh wewenang dari Dia. Apabila seseorang dengan segenap hati berkata, “Yesus, saya menerima Engkau,” maka kita wajib memberitahukan kepada mereka bahwa Allah telah menerima mereka. Allah telah memberi kita wewenang ini melalui Yesus. Kita adalah wakilNya! Kita dapat mengatakan ini, karena Allah akan mendukung kita dalam semua hal yang kita lakukan sesuai dengan FirmanNya. “Barangsiapa yang kaulepaskan,” kataNya, “akan Kulepaskan.”
Kabar Baik Allah untuk anda sekarang ini ialah bahwa Allah sungguh-sungguh menaruh perhatian terhadap perorangan dan keluarga. Bahkan Dia telah mengirim utusan-utusan, yaitu para malaikat untuk membawa mereka yang hidup jauh dari Dia ke dalam keluargaNya. Dia benar-benar mengasihi manusia!
PELAYANAN MALAIKAT
Lampu menyala dan saya melihat dua orang yang paling besar, yang pernah saya lihat!
Aliran radiasi yang kuat memancar keluar dari mereka. Saya hampir terjatuh, tetapi ditopang oleh tangan yang kuat dari makhluk yang tingginya lebih dari dua meter itu. TERDENGAR SEAKAN-AKAN DIA BERKATA, “AKU GABRIEL.” Tetapi itu tidak mungkin …. Sudah berabad-abad lamanya dia tidak pernah kelihatan. Apakah saya Cuma berkhayal ataukah DIA BENAR-BENAR DI SINI …. DI DALAM RUMAH SAYA?
BAB III PELAYANAN MALAIKAT
Melalui berita-berita yang membangkitkan iman, yang dibawa oleh para malaikat, Tuhan telah memberi beberapa pengertian indah yang tidak mungkin saya peroleh dengan belajar secara intensif. Ketika Allah memberi kebenaran-kebenaran indah ini Dia tidak mengatakan, “Coba, ubahlah ini agar cocok dengan konsepsi doktrinmu. Coba cocokkan kebenaran-kebenaran itu dengan pendirianmu!” Dia bahkan bertindak seakan-akan tidak tahu menahu tentang pendirian kita. Dia hanya mengatakan, “Inilah yang bakal terjadi.”
Dalam kehebatan kehadiran malaikat-malaikat Allah, saya sering merasa seperti Maria, yang mengatakan, “Biarlah segala sesuatu yang telah kaukatakan itu terjadi” (Lukas 1:38, FAYH). Ketika Paulus berkata, “… tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang kusembah sebagai milikNya” (Kis 27:23), dia tahu bahwa hal itu akan terjadi! Dengan cara yang sama, saya MENGETAHUI bahwa berita-berita yang berasal dari hati Allah ini senantiasa merenggut calon penghuni neraka.
Kebenaran-kebenaran itu penting dan nyata! Kehadiran malaikat-malaikat agung, yang langsung datang dari singgasana Allah, demikian mengagumkan, sehingga tidak salah kalau seseorang jatuh sujud menyembahnya. Saya bahkan tidak mau mengeritik orang-orang dalam Alkitab yang ingin menyembah malaikat, meskipun mereka tidak melakukannya!
Kebenaran-kebenaran pokok yang sederhana, telah dijadikan hidup dan nyata oleh malaikat-malaikat? Mereka telah menerangkan dan menjelaskan beberapa nas Kitab Suci yang tidak mungkin saya mengerti dalam cara yang lain. Kebenaran-kebenaran itu adalah prinsip-prinsip Alkitab yang sederhana. Allah memperkenankan saya memandangnya dari segi pandanganNya, tetapi saya sama sekali tidak melampaui Alkitab. Allah sudah menempatkannya di dalam Alkitab sejak lama, tetapi mata rohani kita tertutup selaput sehingga kita tidak dapat melihatnya.
Setiap kebenaran yang dinyatakan oleh malaikat-malaikat itu, dikuatkan oleh Firman Allah. Setelah penyataan-penyataan mulia ini, kebenaran-kebenaran, yang tadinya sukar, menjadi sangat mudah! Mengapa selama ini saya tidak mengetahuinya? Kebenaran-kebenaran itu sedemikian gamblang dan indah, dan setiap berita itu menyoroti pengorbanan Yesus, karena para malaikat tidak pernah membicarakan rencana kekal Allah tanpa menyebutkan kematian Yesus!
Beberapa waktu lamanya saya lewatkan untuk merenungkan hal-hal ini. Anda tentunya memahami bahwa kita tidak bisa mengakhiri pengalaman yang indah seperti ini dan menghilangkannya dari pikiran serta mengatakan, “Nah, sudah beres! Saya telah memperoleh beritanya! Saya telah mengalami hal ini dan sekarang tinggal meneruskan tahap berikutnya!”
Itu sama sekali tidak mungkin! Rasa kagum yang timbul karena pengalaman itu, serta kehadiran Allah yang melimpah itu, adalah hal-hal yang tidak bisa saya hilangkan dari pikiran, pun ketika saya menutup mata pada malam hari. Karena kunjungan malaikat-malaikat itu, senantiasa ada kesadaran akan kehadiran dan kenyataanNya. Salah satu hal yang paling indah mengenai perkunjungan ini adalah kenyataan bahwa Allah hidup dan Dia tidak melupakan manusia.
Saya tidak tahu apakah saya akan dikunjungi malaikat lagi. Namun demikian, kunjungan-kunjungan ini sangat mengesankan, sehingga tak ada sesuatupun yang dapat menghilangkannya dari dalam hati dan pikiran saya. Allah sedang menyiapkan manusia, dan dalam persiapan itu, Dia menyediakan kita untuk kedatangan Kristus kembali! Dia menyiapkan kita, membebaskan kita dari ketakutan dan ikatan, dan memberi kepada kita kekuasan untuk menjadi pengikut Kristus dan memberi kuasa untuk melayani Dia!
Allah sedang sibuk bekerja!
Meskipun dia menginginkan kita tetap memandang beritanya, dan bukannya si pembawa berita, kita tidak bisa mengabaikan pembawa berita itu begitu saja. Rasa khidmat meliputi saya apabila saya memikirkan kebaikan Allah yang mengirimkan berita-berita itu kepada umatNya melalui malaikat.
Ketika saya memandang seorang malaikat dan mendengarkan kata-katanya bahwa Allah mempedulikan kita, saya menyadari bahwa bukan seorang malaikat saja yang berdiri di hadapan saya. Tetapi Allah sendirilah yang cukup mempedulikan kita untuk menyampaikan berita itu kepada hati kita.
Kadang-kadang ada hal-hal yang kedengarannya agak ganjil dalam pelayanan malaikat dan pekerjaan yang mereka lakukan, tetapi selalu ada rasa khidmat yang mengelilingi mereka, karena mereka datang langsung dari hadirat Allah, dan kemuliaanNya menyertai mereka.
Seandainya perkunjungan itu terjadi satu kali saja, saya sudah merasa sangat puas, karena itulah suatu pengalaman untuk seumur hidup. Namun demikian, beberapa minggu setelah pertemuaan yang mula-mula itu, malaikat-malaikat itu mengunjungi saya untuk kedua kalinya, serta memperkuat berita mula-mula yang telah diberikannya.
Kunjungan mereka tidak berhenti sampai di situ saja, karena lima minggu kemudian, ketika saya akan tidur, saya melihat secercah cahaya kebiru-biruan yang datangnya dari arah tangga. Saya kira mungkin saya lupa memadamkan lampu di salah satu ruangan lantai bawah. Saya bangun dan menuju lantai bawah untuk memadamkan lampu tersebut.
Saya masih di tengah tangga ketika dengan tiba-tiba lampu menyala! Di depan saya berdiri dua orang tinggi besar. Belum pernah saya jumpai orang sebesar itu dalam hidup saya! Saya sangat terkejut! Saya sebenarnya tidak takut, tetapi begitu hebatnya sinar kuasa ilahi terpancar dari mereka yang diam dalam terang kehadiran Allah, sehingga saya tidak mampu berdiri! Lutut saya goyah dan saya mulai jatuh! Seorang dari makhluk besar itu mengulurkan tangannya dan memegang diri saya dan kekuatan saya pulih kembali.
Dia mengatakan bahwa dialah malaikat Gabriel! Saya tertegun! Apakah ini Gabriel yang sama, yang saya baca dalam Alkitab? Kesan dari kedua kunjungan yang pertama tidak sehebat kunjungan ini, karena disanalah dia berdiri, jelas kelihatan seperti manusia biasa, dan memperkenalkan dirinya sebagai malaikat Gabriel! Rasa kagum dan takjub tak terlukiskan! Kemudian dia memperkenalkan malaikat kedua yang datang bersamanya, namanya adalah Chrioni! CHRIONI! Nama yang aneh. Saya belum pernah mendengarnya! Mengapa bukan mahalaleel atau Tubalkain, atau Sadrakh, Mesakh atau Abednego, Asinkritus, Flegon, Gilologus, Siosipater atau Onesiforus? Saya belum pernah berpikir bahwa malaikat mempunyai nama, dan ternyata penampilannya berlainan semua.
Saya bertanya kepada Gabriel, “Mengapa kalian berdua berada disini?” Dia hanya mengatakan bahwa Roh Kudus yang mengirim mereka dan kemudian Gabriel mulai mengutarakan beberapa kebenaran indah kepada saya.
Secara teologis, saya mengetahui bahwa Roh Kudus berada di mana saja pada saat yang sama, tetapi saya mendapat pengertian baru ketika dia mengatakan bahwa Roh Kudus senantiasa mengawasi keadaan di seluruh dunia dan menerima tanda dan sinyal dari mana-mana sekaligus.
Dia bahkan mendengar seekor burung yang jatuh ke tanah, di manapun burung itu berada. Dia mendengar langkah kaki yang paling perlahan dan Dia mempedulikan! “Tuhan ada di dalam baitNya yang kudus; Tuhan, tahtaNya di surga; mataNya mengamat-amati, sorot mataNya menguji anak-anak manusia” (Mazmur 11:4).
Gabriel berkata bahwa ketika Roh Kudus menyaksikan apa yang sedang terjadi di seluruh dunia ini, Ia menemukan kekuatan Iblis yang sangat besar sedang dipersiapkan untuk menyerang saya. Roh Kudus tidak saja menerima sinyal, tetapi juga mengeluarkan perintah-perintah, jadi atas perintah Allah, malaikat-malaikat itu berada di Boise, Idaho, untuk mengalahkan musuh!
Saya agak kuatir karena saya tidak ingin mereka berdiri begitu saja, jika musuh bermaksud menyerang (saya ingin agar mereka berperang), tetapi Gabriel mengatakan, “Kami telah menyelesaikan pekerjaan itu!”
Saya bertanya padanya apakah biasanya mereka datang memenuhi panggilan yang minta pertolongan?
“Tidak,” jawabnya, “Jika Roh Kudus menunggu sampai engkau mengetahui adanya serangan, tentunya kau sudah berada dalam kesulitan! Ini bukan sesuatu yang luar biasa. Kami senantiasa menahan musuh dan menghalaunya!”
Kemudian dia minta agar saya melihat keluar jendela dan ketika saya melakukannya, ada kira-kira seratus malaikat perang yang besar berdiri tepat di muka rumah kami. Mereka sudah menyelesaikan tugas mereka dan kini bersantai dan saling bercakap-cakap. Saya senang sekali mengetahui bahwa Allah mempunyai cara dan upaya untuk memelihara umatNya!
Gabriel mengatakan tentang luasnya roh kejahatan yang bekerja keras sekarang ini di atas bumi. Ada usaha jahat oleh roh-roh penipu agar umat Allah menyeleweng dari Kristus yang hidup. Kristus ingin menjadi oknum yang hidup bagi masing-masing kita, tetapi karena pasukan-pasukan musuh ini, beberapa orang telah memalingkan pandangannya dari Yesus dan mulai bersandar pada guru-guru mereka.
Beberapa dari guru-guru itu menganalisa dan menggolong-golongkan Alkitab sehingga kehilangan kuasa hidupnya. Gabriel mengatakan, “Bacalah Firman, makanlah daripadanya, biarlah Firman itu menjadi Firman yang hidup bagimu, bukan hanya kebenaran yang diatur berlajur-lajur dan pendapat manusia.” Dia mengatakan bahwa Kristus sekarang dikenal sebagai Kristus papan tulis, Kristus yang dijadikan bagan, Kristus dari bahan cetakan ataupun Kristus sebagai gambar papan flanel. Dia mengatakan bahwa Yesus ingin dikenal sebagai Kristus yang hidup, yang menampakkan diri dari halaman-halaman Alkitab kepada kita! Haleluya!
Saya merasa berita ini sangat diperlukan! Dia menambahkan bahwa meskipun hal belajar kedengaran rohaniah, ada orang yang selalu belajar, dan tidak pernah melakukan sesuatu, karena pada saat mereka menguasai suatu pelajaran atau doktrin, maka pengetahuan itu sudah ketinggalan zaman dan mereka harus mulai belajar lagi! Malaikat mengatakan “Santaplah Firman.” Dia mengulang, “Santaplah Firman!” Jangan merasa puas dengan Firman yang dipecah-pecahkan menjadi bagian kecil-kecil dan dianalisa bagian demi bagian. Jagalah agar itu tetap Firman yang Hidup! Hal ini sangat menggetarkan hati karena tidak ada pengganti bagi Yesus yang MENYERTAI anda dan DI DALAM anda!
Dia menceritakan tentang berbagai jenis malaikat, seperti malaikat pemuji, malaikat penyembah, malaikat pelayan, dan malaikat perang. Adapun juga tugas mereka, tujuan utamanya ialah memuliakan Yesus! Ketika nama itu berkumandang di surga atau di bumi ini, mereka akan sujud menyembah karena Dia sangat ditinggikan.
Pada suatu malam ketika Gabriel dan Chrioni sedang bercakap dengan saya, tiba-tiba muncullah seberkas sinar kebiru-biruan, yang bergaris tengah kira-kira empat puluh lima senti dari langit-langit, menimpa lantai ruang kerja kami.
Pada saat sinar itu muncul, kedua malaikat itu bersujud di lantai. Mereka tetap dalam posisi demikian untuk kira-kira lima menit, tanpa gerak atau suara. Saya tidak tahu harus berbuat apa, jadi saya juga sujud dan menyembah Allah.
Mereka tidak pernah mengatakan apa artinya cahaya itu, tetapi saya merasa bahwa sebagaimana seberkas sinar yang sama kelihatan kepada Paulus pada jalan ke Damsyik, peristiwa ini dapat merupakan penampilan Yesus dalam bentuk sinar yang terang itu. Suasana yang khidmat sungguh!
Beberapa dari antara pengalaman unik yang dikaruniakan Allah itu, dipandang dari sudut manusiawi tidak bisa dipercaya, sehingga saya sering ragu-ragu untuk menyampaikan kepada umum. Berikut ini adalah salah satu pengalaman itu.
Pada suatu malam Gabriel mengatakan bahwa Allah mengirim sebuah hadiah bagi saya untuk menambah kekuatan dari tenaga. Dia memberikan sejenis biskuit bundar yang tipis, bergaris tengah kira-kira dua belas setengah senti dan tebalnya satu setengah senti, yang kelihatannya seperti roti. Dia menyuruh saya memakannya dan saya makan. Rasanya seperti madu. Ketika saya menghabiskan roti itu dia memberikan sebuah sendok perak besar yang berisi cairan seperti air. Saya meminumnya habis, dan seketika itu juga saya diliputi keinginan yang sangat untuk memuji dan menyembah Allah. Puji-pujian mengalir kepada Allah, keluar dari relung hati saya. Dan berhari-hrai setelah saya meneguk cairan itu, dalam diri saya terdapat suatu perasaan kesenangan dan kesegaran yang tak terlukiskan.
Efeksinya sungguh menakjubkan, karena pada hari pertama setelah saya makan roti dan minum air itu, BERAT BADAN SAYA TURUN 2 KG LEBIH!
Pada hari kedua BERAT BADAN SAYA TURUN LAGI DUA KG LEBIH!
Pada hari keempat dan ketiga juga DUA KG LEBIH SETIAP HARI.
Kemudian menurun menjadi kurang setengah kg sehari. Kulit tubuh saya menjadi lembek dan bergantungan, tetapi sekarang tidak lagi. Sebelumnya, ketika saya berlari pelan-pelan, saya cepat kehabisan nafas, tetapi sekarang saya tidak mengalami kekurangan nafas lagi. Kekuatan dan daya tahan tubuh saya sangat mengagumkan!
Puji Tuhan untuk FirmanNya yang kekal, yaitu Alkitab, yang merupakan patokan kita bagi semua hal. Dalam Alkitab terdapat kisah ketika Elia lemah karena lapar, Allah mengutus malaikat membawa makanan baginya. Setelah itu, selama empat puluh hari dan empat puluh malam dia tidak makan! Firman Allah senantiasa diteguhkan dengan penggenapan ayat-ayat Kitab Suci melalui aktivitas-aktivitas sekarang ini di bumi, serupa dengan yang terjadi dalam seluruh rencana Allah.
Kebenaran lain yang diberikan Allah dengan perantaraan Gabriel ialah; bahwa semuanya yang dijanjikan Allah telah diselesaikan, sepanjang yang menyangkut buku Allah di surga. Pernyataan ini tak dapat saya pahami, jadi Gabriel mengambil pensil yang saya pegang dan menggambar sketsa kasar dari suatu bingkai gambar. Di bawah ini adalah foto dari sketsa asli yang digambarnya atas kertas kuning, sementara dia menerangkannya kepada saya.
Semua yang telah dijanjikan Allah telah selesai dalam gambar ini. Tetapi katanya, “Ini satu bagian kecil yang merupakan hal-hal yang tidak jelas bagimu. Sering kali engkau menghabiskan waktumu menatap hal-hal ini, sehingga bagian kecil itu meluas dan memenuhi seluruh bingkai, dan sama sekali menutupi apa yang telah dilaksanakan oleh Allah. Seandainya kau memandang Yesus dan bukannya masalah itu, kau akan melihat gambar yang sempurna.”
Dalam Yesaya 43:2 Tuhan mengatakan, “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau.” Jika anda memandang air kesukaran, air itu akan menyembunyikan gambarnya, tetapi jika anda memandang Yesus, bagian kecil, yang kelihatannya begitu mengancam, akan mengecil kembali ke tempatnya dan kemudian anda akan melihat seluruh gambar itu dengan semua yang telah dijanjikan Allah.
Banyak orang bertanya apakah Gabriel mengatakan apa-apa mengenai kedatangan Kristus kembali. Dia tidak menceritakan apa-apa, jadi saya menanyakan apakah dia dapat menceritakan sesuatu mengenai hal itu. Dia menjawab bahwa Yesus akan datang, tetapi saatnya hanya diketahui oleh Allah sendiri. Gabriel mengetahui waktu segala hal lain yang telah dinubuatkan, tetapi Allah tidak menyatakan rahasia saat kedatangan Yesus. Kemudian dia mengatakan, “Hanya ini yang dapat kukatakan: yaitu tidak pernah ada kesibukan dan kegembiraan yang begitu besar di surga sejak Yesus datang ke dunia untuk pertama kalinya, seperti yang terjadi sekarang ini.” Haleluya!
Malaikat-malaikat ini berbicara dengan bahasa surga dan senantiasa mendapat berita-berita dari Roh Kudus. Sering kali apabila mereka menerima laporan, mereka akan tertawa dan sangat senang. Jelas sekali laporan-laporan ini mengenai kemenangan yang mereka rayakan.
Ketika Gabriel sedang bercakap-cakap dengan saya, Chrioni, yaitu malaikat yang satu lagi, bermain dengan Queenie, mengelitik telinganya, membalikkannya dan bermain-main dengannya. Queenie senang sekali! Kalau saja Queenie dapat berbicara! Saya ingin tahu bagaimana kesannya. Sebagai seekor anjing dia memperoleh pengalaman yang indah sekali, dan bertindak seakan-akan dia benar-benar menyukainya.
Gabriel menuju pintu dan mengulurkan tangan ketombolnya . Dia berkata bahwa dia harus pergi karena ada panggilan mendesak dari Roh Kudus, tetapi dia mengatakan, “Saya minta Chrioni untuk menemani engkau sementara saya pergi. Saya akan balik dengan segera.”
Begitu aneh, karena selagi SAYA MEMANDANGNYA, DIA BEGITU SAJA LENYAP. Tidak ada cahaya, tidak ada suara, tidak ada apa-apa. Dia begitu saja menghilang! Pada satu saat saya sedang berbicara dengan seorang yang berbadan tegap dan pada detik berikutnya tidak ada apa-apa! Yang nampak hanyalah tempat bekasnya berdiri. Dia sama sekali lenyap!
Rupanya semua orang ingin mengetahui rupa jasmani malaikat-malaikat itu. Tidak ada yang sama rupanya. Tingginya berbeda dan gaya rambutnya juga berbeda, dan rupanya sama sekali lain. Gaya rambut Chrioni seperti kebanyakan pria dewasa ini dan kelihatannya kira-kira berusia dua puluh lima tahun. Saya tidak tahu berapa beratnya menurut ukuran manusia, tetapi perkiraan saya ialah mendekati 181kg. Dia sangat tinggi, kira-kira dua meter atau lebih, dan sering kali memakai kemeja luar coklat dan biasanya memakai celana panjang berwarna coklat yang serasi betul. Leher kemejanya bertali, yang kelihatan seperti tali sepatu.
Gabriel sering kali mengenakan jubah putih yang gemerlapan dengan sabuk emas yang berkilauan, kira-kira lebarnya dua belas setengah senti, celana putih dan sepatu berwarna tembaga yang telah digosok sampai mengkilat. Warna rambutnya ialah keemasan.
Sinar kebiruan yang saya lihat sebelumnya berasal dari seluruh pakaian mereka yang bersinar-sinar dengan cahaya yang berubah-ubah warna. Kulitnya juga bercahaya! Dan mata mereka – saya dapat mengenalinya dimana saja. Mata mereka seperti bola api, tetapi dipenuhi belas kasihan yang sangat, sehingga dapat terasa dari pandangan mata mereka. Seolah-olah mereka memandang menembusi diri saya! Kini saya mengerti apa yang dimaksudkan oleh Yohanes, ketika dia menguraikan pertemuannya dengan Yesus pada pasal pertama kitab Wahyu, dimana dia mengatakan bahwa mataNya seperti “nyala api”.
Ada sesuatu dalam hadirat Allah yang menyebabkan timbulnya sinar atau cahaya. Ketika Musa bersama Allah selama empat puluh hari dan empat puluh malam diatas gunung, maka ketika dia turun gunung wajahnya harus diberi tudung karena bersinar dengan sangat terangnya, sehingga orang tidak berani memandangnya. Ketika Musa dan Elia turun dari surga dan berbicara dengan Yesus diatas gunung, para murid mengatakan bahwa pakaian mereka berkilauan. Pakaian itu benar-benar bersinar!
Pada suatu kunjungan Chrioni mengatakan bahwa Allah memberinya izin untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin ingin saya tanyakan. Saya begitu tertegun, sehingga saya tidak tahu apa yang harus saya katakan padanya! Saya sangat kagum, namun ada sukacita besar dalam hadirannya. Akhirnya saya mengumpulkan keberanian dan berkata, “Saya sering kali bertanya-tanya apa yang dilakukan para malaikat apabila mereka tidak menampakkan dirinya kepada manusia. Dalam Alkitab selama tiga atau empat ratus tahun tidak pernah disebut-sebut atau dituliskan sesuatu tentang malaikat. Apa yang kau lakukan supaya tidak bosan?”
Dia kelihatan sangat bingung ketika saya tanyai. Kemudian jawabnya dengan suara yang rendah dan merdu sekali, “Penampilan kami yang disebut dalam Alkitab itu adalah hanya pada waktu-waktu ketika Allah membukakan mata manusia sehingga mereka dapat melihat kami. Karena selalu ada saja orang yang harus kami jaga, kami SELAMANYA sangat sibuk.”
Malaikat-malaikat adalah makhluk kekal. Waktu tidak mempunyai arti bagi mereka! Usia tidak berarti bagi mereka!
Kami membicarakan berbagai macam subject yang berbeda dengan yang saya bicarakan dengan Gabriel dan semuanya berkisar pada pekerjaan mereka. Dia menceritakan tanggung jawab lain yang dipikul para malaikat dan tugas itu ialah menjaga orang fasik dan tidak beriman. Katanya, “Kau tak akan dapat memahami betapa dalam kasih Allah, karena kasih itu terlalu besar!”
Sungguh mengherankan bagaimana manusia dapat membenci, mengutuk dan memalingkan diri dari Allah, namun tangan Allah tetap terulur karena Dia sangat mengasihi mereka.
Saya minta agar Chrioni menceritakan beberapa pengalamannya yang menarik. Salah satu peristiwa yang paling menarik, mengingatkan saya akan usianya yang sebenarnya sudah sangat lanjut, karena malaikat diciptakan sebelum dunia ini dibentuk. Kejadian itu berkenaan dengan waktu dia menolong umat Israel keluar dari Mesir. Katanya, “Allah memberi hak kepada kami untuk menghukum orang-orang Mesir dan memakai apa saja dari persenjataan Allah. Kami melemparkan petir kepada mereka! Kami menarik lepas roda kereta perang mereka!”
Dia tidak mengatakan bahwa hal itu menyenangkan, tetapi katanya peristiwa itu sudah tertanam dalam ingatannya karena kelepasan besar yang dikerjakan bagi umat Israel ketika air laut terbelah.
Dia menceritakan suatu kejadian lain ketika umat Israel harus mengadakan baris paksa. “Lalu orang-orang Gibeon itu menyuruh orang kepada Yosua, ke tempat perkemahan Gilgal, mengatakan, “Jangan menarik tanganmu daripada hamba-hambamu ini. Datanglah dengan segera kepada kami, lepaskanlah kami dan bantulah kami, sebab semua raja orang Amori, yang diam di pegunungan telah bergabung melawan kami.” Lalu Yosua bergerak maju dari Gilgal, dia dan seluruh tentara yang bersama-sama dengan dia, semuanya pahlawan yang gagah perkasa. Berfirmanlah Tuhan kepada Yosua, “Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyerahkan mereka kepadamu. Tidak seorangpun dari mereka yang akan dapat bertahan menghadapi engkau.” (Yosua 10:6-8).
Allah telah bersabda bahwa Israel akan beroleh kemenangan, jadi mereka harus menang, tetapi mereka terlalu penat untuk berperang!
Chrioni mengatakan bahwa para malaikat telah diperintahkan untuk turun tangan, tetapi mereka tidak boleh mencampuri apa yang dilakukan Allah dalam jalan kehidupan normal dari manusia.
Pengalaman mereka sungguh mendebarkan hati, ketika sekelompok malaikat perang membuat gumpalan-gumpalan es yang besar dan melemparkannya ke atas pasukan-pasukan musuh! “Sedang mereka melarikan diri di depan orang Israel dan baru di lereng Bet-Horon, maka Tuhan melempari mereka dengan batu-batu besar dari langit, sampai ke Azeka, sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang dibunuh oleh orang Israel dengan pedang” (Yosua 10:11).
Sekarang ini malaikat-malaikat senantiasa melayani manusia dalam banyak cara. Banyak hal yang nampaknya terjadi secara kebetulan, sebenarnya adalah perbuatan para malaikat. Kita belum mengerti sepenuhnya bahwa Allah memakai pasukan surgawi untuk melakukan pekerjaanNya, karena pengetahuan kita yang terbatas mengenai para malaikat. Allah memperkenankan Paulus untuk menyaksikan kekuasaan pasukan-pasukan ini, dan juga Daud, yang berbicara tentang sejumlah besar malaikat dan kebesaran kekuasaan mereka. Paulus mengatakan bahwa masing-masing malaikat itu dikirim oleh Allah untuk melayani orang yang akan mewarisi keselamatan (Ibrani 1:14).
Pasti Allah tidak ingin kita menyembah malaikat, tetapi Dia ingin kita mengetahui bahwa malaikat ada dan penting bagi kehidupan kita dewasa ini. Mereka bukan hanya terdapat dalam cerita Alkitab saja, tetapi mereka hidup dan secara aktif bekerja bagi Allah dalam melaksanakan rencanaNya yang kekal dan besar.
Gabriel juga menceritakan bagaimana Allah mengatakan bahwa banyak orang akan berkhayal dan mengatakan, “Saya melihat malaikat disini, saya melihat malaikat disana.” Dia mengatakan bahwa hal itu wajar karena daya khayal manusia, dan karena keinginan yang tulus untuk menyaksikan apa yang dilakukan Allah dengan perantaraan malaikat, tetapi, sambungnya, “Ada waktu-waktu tertentu ketika mata manusia akan dibukakan dan mereka akan melihat malaikat yang sesungguhnya, bukan daya khayal belaka.” Dia juga mengatakan bahwa Allah dan tentara malaikatNya dekat dengan orang yang tidak melihatnya, sama seperti Ia dekat dengan mereka yang melihatnya.
Saya senang karena Tuhan memperkenankan saya hidup pada masa yang mendebarkan hati ini! Inilah hari-hari yang terbaik sepanjang sejarah! Ada keadaan yang kelihatannya suram di beberapa bidang, tetapi jika Yesus nampak dalam keadaan itu, semuanya akan menjadi terang. Dia mengatakan kepada kita, “KemuliaanNya memenuhi seluruh bumi.”
KUNJUNGAN KE RUANG TAHTA
Rentetan kejadian aneh yang terjadi dalam hidup saya dimulai pada tanggal 21 Januari 1977, ketika saya menjadi tamu Allah.
Saya mendapati bahwa Dia ingin diperlakukan sebagai seorang teman. Ia berkata kepada saya, “Bersikaplah wajar saja, Aku sudah mengenalmu.” Kata-kata ini telah mengubah hidup saya.
Ketika Dia mengatakan, “Aku tidak mencatat kegagalan,” Dia membukakan sebuah pintu pengharapan untuk semua umat manusia.
BAB IV KUNJUNGAN KE RUANG TAHTA
Pada suatu Sabtu malam dalam bulan Januari 1977, kira-kira jam 22.30, saya duduk di depan meja tulis, merenung, berdoa dan menyiapkan hati saya untuk hari Minggu. Saya duduk dengan kepala berbantalan lengan di meja tulis, ketika tiba-tiba tanpa pemberitahuan lebih dulu saya terangkat ke luar kamar itu.
Saya mendengar suara yang mengatakan, “Ikutlah bersama-Ku ke ruang tahta di mana segala rahasia alam semesta tersimpan.” Saya tidak mempunyai waktu untuk menjawab; ruang angkasa tidak berarti bagi Allah! Seperti menjentikkan jari saya – tik – dan saya sudah berada disana! Barulah saya sadar bahwa suara yang saya dengar itu adalah suara Allah Yang Maha Kuasa.
Saya gugup, dan Allah mengatakan agar saya tenang saja. KataNya, “Bersikaplah wajar saja, karena Aku sudah mengenalmu.” Saya mulai tenang, meskipun dalam suasana yang sangat khidmat itu agak sukar bagi saya untuk memahami apa yang sesungguhnya terjadi.
Dia langsung mengutarakan maksudNya dan mengatakan, “Aku akan memberimu (dan inilah perkataanNya) suatu ‘lapisan atas’ dari kebenaran. Dalam sekejap saat kekekalan kami menyelusuri Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu, mula-mula melihat rencana Allah bagi umatNya. Sepanjang Alkitab itu Allah membicarakan kodratNya dan menegaskan, bahwa “Aku tidak mau melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kodrat atau watakKu. RencanaKu bagimu adalah baik dan akan dilaksanakan.”
Dia menunjukkan Yeremia 29:11 padaku, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Ketika memberikan pikiran-pikiran itu, Allah ingin agar saya melihat bagaimana perasaanNya yang sebenarnya terhadap manusia; bahwa Ia sudah memikirkan manusia sebelum Ia membuat bumi. Dia menciptakan bumi supaya manusia mempunyai tempat tinggal. Ketika Ia memandang manusia, maka Ia tidak melihat kejahatan yang sudah terjadi, melainkan hati manusia yang dilihatNya.
Selama perkunjungan ini, Allah benar-benar menunjukkan pada saya sekilas pandangan akan rahasia-rahasia alam semesta yang tersembunyi, yaitu tentang zat materi, energi, alam dan ruang angkasa, yang semuanya menunjukkan ciptaan Allah yang indah. Ketika Dia memberi lapisan atas dari kebenaran yang mempesonakan itu kepada saya, maka saya mendapatkan pandangan baru tentang kesatuan dan keindahan seluruh Alkitab, yang sebelumnya tidak saya miliki. Beberapa kebenaran Alkitab yang tadinya kurang jelas, sekarang menjadi sangat terang dan saya dapat melihat bagaimana semua bagian itu cocok dengan apa yang sedang dilakukan Allah.
Kemudian Allah mengatakan bahwa saya boleh mengajukan pertanyaan! Pikiran bingung. Bagaimana manusia dapat mengajukan pertanyaan kepada Allah? Berada di hadiratNya saja sudah merupakan pengalaman yang begitu mengagumkan, sehingga saya hampir tidak bisa berpikir. Akhirnya terpikirlah oleh saya untuk menanyakan apakah Dia benar-benar membuat rencana untuk kehidupan masing-masing orang, karena satu dan lain hal saya merasa tugas yang besar ini terlampau berat, bahkan bagi Allah juga.
Sebagai jawaban atas pertanyaan itu, Allah menunjukkan betapa luas dan banyaknya arsip surgawi. Kepala saya pening. Pikiran saya yang terbatas ini tak dapat mengerti bagaimana Allah dapat mengikuti dan menguasai seluruh arsip itu. Pasti ada bermilyar-milyar. Ia berkata, “Karena kau merasa kewalahan dan bingung oleh semuanya ini, baiklah Kuambil sebuah map yang dapat kau mengerti.”
Dan segera Dia mengambil arsip saya. Saya tidak diperkenankan melihat isinya, tetapi Dia menyebutkan beberapa hal yang tercantum, yang akan terjadi di kemudian hari. Ini dapat saya pergunakan untuk menguatkan perkunjungan ini.
Kemudian Dia melakukan hal lain yang mengherankan. Dia menuliskan 120 peristiwa yang kataNya akan terjadi dalam hidup saya di masa mendatang. Hal itu dilakukanNya bukan seperti cara anda atau saya ketika menulis; keterangan itu tiba-tiba saja muncul di situ. Saya bahkan tidak perlu membacanya, tetapi sekarang juga saya dapat mengatakan kepada anda SEMUA yang terdapat diatas kertas itu, karena dengan seketika tulisan itu tertanam di pikiran saya seperti mesin cetak mencetak di atas kertas. Mesin cetak tidak perlu membaca apa yang dicetaknya. Itu sudah ada!
Dengan cara yang sama, setiap catatan telah terukir dalam ingatan saya, dan masih ada disana!
Meskipun saya mempunyai pengetahuan ini, Allah juga memberitahukan bahwa dia tidak ingin saya mengatakan hal-hal ini sebelum tiba saatnya untuk menyampaikannya kepada orang lain.
KataNya, “Baiklah Kutunjukkan catatan orang lain yang dapat kau pahami dengan mudah.” Dia mengeluarkan arsip milik Koresy dan mengingatkan saya akan ayat terakhir dari Yesaya 44, dan lima ayat pertama dari pasal 45, dimana Dia mengatakan, “Akulah yang berkata tentang Koresy; Dia gembalaKu; segala kehendakKu akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem; Baiklah ia dibangun! Dan tentang Bait Suci: Baiklah diletakkan dasarnya!”
Beginilah firman Tuhan: Inilah firmanku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresy yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup; Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi. Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu bahwa Akulah Tuhan, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu.
Oleh karena hambaKu Yakub dan Israel, pilihanKu, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. Allah melihat jauh ke masa yang akan datang dan melihat dengan tepat apa yang kelak terjadi.
Dia mengizinkan saya melihat buku-buku catatan dan pola rencanaNya untuk kehidupan banyak orang. Salah satu buku itu mengenai kehidupan rasul Paulus. Buku itu menyatakan bahwa dia akan dipakai untuk menyampaikan Injil kepada para raja, penguasa dan pembesar. Untuk alasan inilah Allah memberinya kecerdasan otak yang lebih besar dari manusia biasa, dan karena dia lebih pandai, dia diizinkan belajar di bawah bimbingan guru-guru terkenal pada zamannya, dan akhirnya dibimbing sendiri oleh Gamaliel, guru yang paling ulung pada zaman itu. Allah telah memilih Paulus untuk menuliskan bagian-bagian Kitab Suci, surat-surat kiriman, rencanaNya bagi jemaat dan tubuhNya, maka Dia menyiapkan Paulus untuk tugas ini.
Salah satu hal yang paling menggetarkan hati saya ialah melihat kilasan catatan tentang Abraham dan Sara. Ketika saya membacanya sepintas lalu, saya melihat hal-hal yang sama sekali asing bagi saya. Saya membaca mengenai keramahan Abraham dan Sara, yang suka memberi tumpangan kepada orang asing. Mereka mengasihani orang yang tidak semujur mereka. Mereka memberi minum unta tamu mereka, memberi tempat menginap dan memberi makan tamunya. Allah menghargai ini dan menuliskannya dalam bukuNya, tetapi saya tidak mengetahui hal-hal ini ketika saya membaca Kitab Kejadian.
Satu hal yang tidak saya temu ialah peristiwa-peristiwa kegagalan Abraham. Ketika Abraham berbohong kepada raja Mesir dan mengatakan bahwa isterinya adalah saudara perempuannya. Hal itu tidak tertuliskan disana! Saat imannya lemah dan dia tertawa karena tidak mempercayai janji Allah bahwa orang seusianya masih bisa menjadi seorang ayah, tidak tercatat di sana.
“Tuhan, mana buku yang satunya lagi?”
“Aku tidak mempunyai buku lain untuk orang percaya.”
“Di mana Tuhan mencatat kegagalan-kegagalan Abraham yang telah telah saya lihat dalam Alkitab?”
“Aku tidak mempunyai buku lain. DI SURGA TIDAK TERCATAT TENTANG KEGAGALAN!” (Lihatlah Ibrani 10: 17,18)
Inilah suatu harapan indah bagi semua umat manusia!
Arsip kekal tidak sama seperti arsip manusia; arsip Tuhan lebih lengkap dan semuanya dituliskan dengan cermat sekali. Inilah buku-buku yang akan dibukakan pada saat pengadilan orang beriman. Inilah sistem pengarsipan surga, suatu dimensi yang sama sekali berlainan dari arsip dunia ini, arsip masa keabadian.
Hal lain yang mendebarkan hati, yang dilakukan Allah ialah membawa roh saya berkunjung ke rumah beberapa jemaat. Ketika Allah membawa saya dari satu rumah ke rumah berikutnya, seakan-akan hal itu tidak memakan waktu. Selagi kami mendengarkan percakapan orang-orang di dalam rumah-rumah tersebut, terasa sangat aneh bagi saya, karena kami mendengar percakapan mereka tetapi mereka tidak tahu bahwa saya berada di sana. Saya dapat melihat mereka, tetapi rupanya mereka tidak melihat saya. Kemudian teringatlah saya bahwa Kristus pun berada dalam rumah-rumah, mendengarkan dan mengawasi apa yang terjadi dan sering kali kami tidak menyadari bahwa Dia berada di sana.
Di mana-mana terdapat malaikat yang tak terhitung banyaknya. Untuk sekejap saya melihat gereja saya di penuhi malaikat-malaikat. Lebih banyak makhluk surgawi daripada makhuluk duniawi! Haleluya!
Saya tak dapat menceritakan semua hal yang terkesan dalam ingatan saya selama waktu kemuliaan yang murni itu. Tak mungkin saya melakukannya. Namun demikian saya ingin menyampaikan beberapa hal yang meninggalkan kesan yang kuat dihati saya.
Salah satu penemuan yang sangat indah bagi saya di surga adalah tidak adanya kealiman yang sering kali ingin dikenakan manusia dalam hidupnya, ketika mereka ingat akan Allah! Di surga hal itu tidak ada! Suasananya riang, menyenangkan dan santai dengan penuh kecerahan! Saya tidak merasa perlu untuk berhati-hati, karena saya merasa tenteram dan tenang! Saya tidak perlu berpikir dua kali tentang apa yang akan saya katakan, karena takut melukai hati orang lain, karena ada rasa keterbukaan yang sempurna. Pengalaman itu indah tetapi menakjubkan, yang tidak akan saya lupakan!
Allah menekankan pada saya supaya kita jangan kuatir tentang tanggung jawabNya. Dia benar-benar mengizinkan saya melihat orang-orang yang berusaha hidup bagi Dia dengan cara menyelaraskan pikiran mereka dengan Dia. Mereka berusaha untuk berpikir dengan betul, atau berusaha mengatakan hal yang tepat pada saat yang tepat! Allah menekankan pada saya, “Itu urusanKu.” Kau hanya harus menyembah Aku, berjalan bersamaKu, meletakkan tanganmu dalam tanganKu, menyelaraskan hatimu dengan hatiKu dan Aku akan memberimu hal istimewa untuk maju bersamaKu.
Biarlah Aku mengurusi urusanKu sendiri! Apa yang telah Kujanjikan adalah urusanKu, dan Aku akan mengurusnya. Aku belum pernah gagal selama ini. Tidak satupun firmanKu yang tidak Kutepati.
Saya mempelajari beberapa hal yang sungguh mencengangkan! Salah satu adalah kenyataan bahwa Allah memberitahukan uang tidak begitu bernilai, kecuali jika dipergunakan untuk pekerjaanNya. Bagi mereka yang mengarahkan sumber penghasilannya bagi pekerjaanNya, saluranNya akan dibuka lebar-lebar olehNya dan Dia tidak akan membatasi berkat yang dikaruniakanNya kepada mereka. Dia bahkan menunjukkan siapa-siapa dalam jemaat saya yang akan diberkati dalam hal keuangan. Orang-orang ini tidak kaya pada saat itu, tetapi karena mereka merasa bahwa hal yang terpenting adalah mempergunakan talenta mereka untuk menyediakan dana bagi pekerjaan Allah, Ia mengatakan kepada saya bahwa Ia akan mencurahkan berkatNya atas mereka.
Sejak saat itu saya melihat catatan persembahan. Hal ini biasanya tidak pernah saya lakukan, tetapi saya ingin mengetahui sendiri apakah Allah sudah memberkati orang-orang ini. SEMUA ORANG YANG DISEBUT ALLAH, yang tadi-tadinya persembahannya hanya sedikit, sekarang telah memberi jumlah yang besar!
Hal lain yang sangat menarik, yang diberitahukan Allah ketika saya bersamaNya ialah suatu kebenaran ilmiah yang tidak ditemukan oleh para ahli sampai beberapa waktu kemudian. Saya membicarakannya dengan isteri saya dan diapun heran mengenai fakta ilmiah ini. Allah mengatakan bahwa tidak lama lagi kita akan mendengar tentang penemuan baru ini!
Dalam pengetahuan angkasa luar ada banyak spekulasi mengenai tempat-tempat kosong di angkasa. Allah menerangkan mengapa ada tempat-tempat yang kelihatan kosong dan gelap. Karena daya tarik bintang itu sendiri sangat kuat, maka sinar-sinar terangnya itu melengkung balik dan bersinar ke dalam bintang itu, sehingga bintang itu padam dan akibatnya tidak memancarkan sinar lagi. Lubang-lubang gelap itu tidak berarti bahwa di tempat itu tidak ada bintang lagi, melainkan sinarnya telah padam dan tidak terlihat lagi. Lubang-lubang gelap itu adalah kuburan bintang. Allah bersabda, bahwa apabila pikiran kita berpusat pada diri kita sendiri saja, kita menjadi sama seperti bintang yang beredar-edar dalam kegelapan.
Pada suatu malam seorang insinyur ruang angkasa mengunjungi kami (Juli 1978) dan saya membicarakan hal ini dengan dia. Ketika saya menceritakan apa yang dikatakan Allah tentang bintang yang padam itu, dia sangat heran. Katanya, “Wah, sungguh mengherankan. Baru dua bulan yang lalu kami memperoleh keterangan ini dari satelit bintang, bahwa sebenarnya ada bintang-bintang yang telah padam dalam lubang-lubang yang gelap itu.” Dia mengatakan bahwa fakta itu belum diketahui oleh masyarakat luas. Charm, istri saya, Cuma tersenyum ketika dia mengatakan itu, karena saya sudah mengatakan kepadanya beberapa bulan sebelumnya.
Kemudian hari insinyur tersebut menulis surat kepada saya, yang berbunyi: “Saya sungguh-sungguh heran ketika saudara memberitahukan mengenai angkasa luar. Saya takjub ketika saudara menerangkan bagaimana Tuhan membandingkan beberapa orang Kristen, yang tadinya hidup dan bersaksi bagi Tuhan, dengan bintang-bintang yang dahulu bersinar di langit. Bintang-bintang itu tidak saja berhenti bersinar, tetapi merekapun tidak memantulkan sinar yang diterimanya. Bagi saya inilah ‘lubang-lubang gelap’ dari angkasa luar. Saudara mengetahui hal-hal ilmiah yang tidak diketahui oleh kebanyakan pendeta. Pasti, Tuhan sendirilah yang memberi keterangan ini kepada saudara”
Allah juga mengingatkan saya bahwa bumi adalah tempat yang indah, karena seluruh bumi dipenuhi kemuliaanNya. Dia menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang berpaling dariNya. Bukan orang yang murtad, bukan gereja yang menyerah, bukan gereja yang bersembunyi dan menjadi gerakan bawah tanah, tetapi gereja yang menang.
Saya menjadi tenang sekali dan tidak lagi tegang di hadirat Allah. Anda tidak perlu berusaha memberi kesan sebaik-baiknya, karena Dia mengetahui keadaan anda yang terburuk! Tidak perlu berpura-pura atau berusaha untuk memberi kesan – hanya bersikaplah sebagai mana adanya! Saya mengalami bahwa tidak mungkin kita melakukan hal lain di surga.
Rasanya saya telah berbulan-bulan bersama dengan Tuhan. Semua hal yang saya lihat itu dapat memenuhi buku tebal yang terdiri dari beratus-ratus halaman. Ada sesuatu tentang dimensi kekekalan yang tidak dapat dijelaskan oleh waktu. Saya bahkan tidak mempunyai waktu untuk membaca kertas yang ditunjukkan Allah kepada saya itu, karena saat kepergian saya sampai kembali lagi memakan waktu kurang dari lima menit. Kekekalan tidak diatur oleh jam, karena waktu tidak diukur. Waktu hanya untuk dunia ini. Kekekalan bukan suatu keadaan yang lama dan waktu yang diulur-ulur. Bahkan waktu tidak ada! Hanya suatu pengalaman keberadaan yang sangat mulia.
Ketika saya mulai menceritakan pengalaman-pengalaman yang luar biasa ini kepada jemaat, saya agak sangsi karena mungkin ada orang yang menganggap saya agak sinting. Mula-mula saya bertanya pada diri saya sendiri apakah saya berkhayal. Pada saat rasa kuatir itu timbul, terjadilah hal-hal seperti yang dituliskan Allah atas kertas itu.
Apabila tiba saatnya anda meninggalkan dunia ini, jangan kuatir, karena surga bukan sesuatu yang membosankan. Jika keadaan memburuk di dunia ini, jangan kuatir juga. Allah ingin kita hidup sebaik mungkin selama kita tinggal di bumiNya yang indah ini, hidup bagiNya dan bersukacita! Allah tidak kuatir seperti kita tentang banyak hal yang kita anggap berbahaya. Dia hanya meminta agar kita berjalan bersamaNya dan mengasihiNya. Dia ingin kita menyaksikan hal-hal yang dilakukanNya, karena kasih karunia Allah dan kemuliaanNya memenuhi seluruh bumi!
Allah juga mengizinkan saya melihat anggota-anggota keluarga saya yang sudah mati. Kemudian Dia memperkenalkan saya melihat orang-orang percaya yang meninggal dunia. Saya melihat keluarganya di surga diberitahu oleh para malaikat bahwa seorang anggota keluarganya akan pulang dan supaya mereka bersiap-siap untuk menyambutnya. Paulus mengatakan bahwa orang –orang ini mempunyai tubuh “surgawi”. Hal ini memperluas dan memperjelas lain dimensi kekekalan. Orang-orang percaya yang sudah di surga itu dapat dikenal dan penampilannya sama seperti ketika masih di bumi ini, hanya mereka tidak lagi mempunyai beban, kepedihan, dan kesulitan-kesulitan lainnya. Mereka senantiasa mengalami sukacita, kegembiraan dan kebahagiaan luar biasa, karena di surga mereka terus-menerus menemukan hal-hal baru yang indah tentang Allah.
Allah membiarkan saya melihat sesuatu yang lain, yang belum pernah saya pahami. Yaitu diantara tempat abadi kita di surga dan bumi ini terdapat suatu daerah, dan dari daerah itu kita dapat dikembalikan ke bumi. Orang yang sudah mati dan dihidupkan kembali dengan kuasa Allah masih berada dalam daerah ini. Mereka belum mencapai tempat tinggalnya yang kekal. Hal-hal ini sangat menarik, namun bukan terkaan belaka. Saya melihatnya! Saya sudah kesana!
Allah memberitahukan satu hal yang bertentangan sekali dengan teologi saya, sehingga sukar bagi saya untuk menyesuaikan pengertian saya dengan kenyataannya. Saya telah berkhotbah bahwa setelah seseorang berhenti bernapas, jika ia belum diselamatkan dan tidak mengenal Allah, maka ia tidak bisa masuk sorga. Allah mengatakan bahwa belum tentu demikian. Dia mengatakan bahwa ada suatu tempat, dimana roh manusia dapat tinggal sedikit waktu sebelum memasuki tempat tinggalnya yang kekal.
Banyak orang, yang dari segi ilmu pengobatan sudah dianggap mati, pernah mengalami hal ini. Ada yang telah mendekati pintu gerbang neraka, bahkan menengok ke dalamnya, atau yang dapat melihat ke dalam surga, namun mereka telah kembali ke bumi. Allah tidak memberitahukan hal ini sebagai suatu pelajaran, supaya hal itu dapat dibuktikan atau diajarkan, tetapi Ia menyebutnya sebagai suatu kenyataan. Saya berkata kepada Tuhan bahwa hal itu bertentangan dengan teologi saya, dan ia hanya menjawab bahwa ia tidak mencoba untuk membandingkan dengan teologi saya!
Saya melihat semacam gang, yang kelihatannya seperti lorong atau terowongan antara hidup dan mati, suatu ruang tunggu untuk orang-orang yang akan masuk ke tempat terakhir mereka. Allah mengatakan bahwa seseorang, yang mati dan hidup kembali, telah kembali dari lorong ini.
Saya betah sekali berada di Ruang Tahta itu, tetapi waktunya terlalu singkat. Tiba-tiba saya berada kembali di kamar kerja saya, dan melihat diri saya sendiri dengan kepala berbantalkan lengan di meja tulis, di mana saya berdoa. Sampai saat itu saya kira saya berada dalam Ruang Tahta dengan keadaan jasmaniah, tetapi ternyata tidak demikian.
Tuhan mempunyai rasa humor juga, dan ada banyak tawa dan sukacita di surga. Saya dapat melihat belakang kepala saya, lalu kata saya, “Tuhan, saya tidak tahu bahwa belakang kepala saya telah beruban seperti itu!”
Saya sungguh-sungguh terkejut ketika saya menemukan diri saya kembali duduk di kursi, karena SAYA MASIH MEMEGANG KERTAS YANG DIBERI OLEH ALLAH! Saya tidak tahu harus saya apakan kertas itu, tetapi kertas itu masih ada di tangan saya. Saya tahu bahwa pada waktu itu Tuhan belum ingin saya memberitahukan hal-hal yang terdapat pada kertas itu, dan itu benar-benar membingungkan. Dengan hati-hati saya letakkan kertas itu diatas beberapa kertas lainnya di atas meja tulis, supaya tidak terjadi apa-apa dengannya dan kemudian saya pulang. Isteri saya bertanya mengapa saya pucat dan diam. Saya menceritakan kepadanya apa yang telah terjadi dan lama sekali kami membicarakan kunjungan saya ke Ruang Tahta itu. Akhirnya kami tidur dan Minggu pagi saya bangun pagi-pagi dan pergi ke kantor untuk melihat kertas itu lagi. KERTAS ITU TELAH MENJADI ABU!
Abu itu kelihatannya hampir seperti bulu binatang. Ringan sekali, kelihatannya seperti bulu halus. Hembusan nafas menyebabkannya bergerak seperti renda! Saya teringat akan kepingan salju, tetapi warnanya berbeda.
Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dengan abu itu. Saya tidak sampai hati untuk membuangnya, dan saya takut untuk memindahkannya, maka saya biarkan saja di tempatnya yang semula sampai sore hari. Banyak orang yang masuk kantor saya untuk melihatnya. Akhirnya saya memasukkannya ke dalam sebuah amplop, dan ini memadatkan abu itu sehingga keadaannya berubah. Saya masih mempunyai amplop itu sebagai peringatan akan daftar kejadian-kejadian yang t idak saya susun sendiri. Saya sendiri tidak ada sangkut paut dengan terjadinya kejadian-kejadian itu. Allah hanya mengizinkan saya melihat apa yang sedang dilakukanNya, dan dengan demikian iman saya dipertebal!
Jika bukan Allah yang melakukannya, saya tidak tahu bagaimana harus menerangkan adanya kertas dan abu itu. Banyak orang mendengar tentang hal ini dan mereka berdatangan dari tempat-tempat jauh untuk melihat abu yang aneh itu. Beberapa orang Pendeta melihat abu itu menguap, ketika mereka memegangnya. Dalam waktu dua setengah minggu tidak tersisa setitik debu pun.
Banyak orang yang bertanya bagaimana rupa kertas tebal itu. Tebalnya seperti kulit, tetapi warnanya putih, agak buram. Tampaknya seperti tersobek pada keempat ujungnya, bukannya dipotong dan agak menyerupai perkemen.
Seseorang bertanya apakah hidup ini terasa tidak berarti setelah kembali pada keadaan dunia ini. Tidak demikian, karena semuanya itu adalah sebagian dari rencanaNya yang sistematis untuk kerajaanNya yang abadi. Saya merasakan kehadiran Allah dekat di sini seperti di surga.
Salah satu hal yang sangat luar biasa, yang terjadi selama saya berada di Ruang Tahta ialah ketika Allah menyebutkan bahwa tujuan utama Alkitab ialah mengungkapkan kodratNya. Dia memberi saya Yeremia 9:23,24, “Beginilah firman Tuhan: ‘Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah Tuhan yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi, sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman Tuhan”
Kemudian Dia menunjukkan Keluaran 34:6,7 padaku, di mana Dia mengatakan kepada Musa bahwa ia tidak bisa melihatNya, tetapi Tuhan akan menceritakan tentang diriNya. “Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, yang meneguhkan kasih setiaNya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dosa.” Kemudian sambungNya, “…tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman.”
Allah secara khusus memberi saya gambaran yang jelas mengenai lebih dari 2000 ayat Alkitab. Seketika itu juga ayat-ayat ini dan tempatnya di Alkitab saya tahu di luar kepala. Saya tidak bisa menerangkan bagaimana hal itu terjadi! Saya tidak perlu mengingat-ingatnya – setiap kali saya menginginkan, saya seolah-olah dapat melihatnya.
Mungkin terasa aneh bagi anda, tetapi belum pernah terpikir olehku untuk melihat bagaimana rupa Allah. Saya hanya sadar akan kecemerlangan kemuliaanNya yang gilang gemilang itu! Seperti rasa rasul Paulus, keajaiban dan kemulian tempat itu tidak terlukiskan dalam bahasa manusia.
SAMBUNGAN PERISTIWA RUANG TAHTA
Pada hemat anda, apakah: … tiga puluh yang betul dari antara seratus dua puluh nubuat merupakan hal yang luar biasa?
… bagaimana kalau semuanya, yaitu ke-120 nubuat itu betul? … Allah tidak pernah gagal. Itulah sebabnya anda dapat mengandalkan Dia sepenuhnya.
… Allah mengatakan bahwa pengaruh Paus terhadap Allah tidak lebih besar daripada orang kudusnya yang paling rendah. Ia juga tidak mempunyai hak istimewa yang lebih besar, tetapi karena pengaruhnya terhadap manusia amat besar, maka pemilihannya menjadi urusan Allah. Karenanya, untuk menolong pemulihan tubuhNya (jemaatNya) yang tercerai berai, Allah telah memilih seorang yang bernama Karol Wojtyla dari Polandia. Tanggal nubuat: 21 Januari 1977. Tanggal penggenapannya: 16 Oktober 1978, Paus Yohanes Paulus II.
BAB V SAMBUNGAN PERISTIWA RUANG TAHTA
Satu demi satu, ke 120 kejadian yang tercantuk dalam daftar khusus, yang telah diberikan Allah sementara saya berada dalam Ruang TahtaNya, mulai terjadi dalam urutan yang sama seperti dalam daftar! Allah telah mengatakan bahwa kejadian-kejadian itu merupakan tanda-tanda yang menguatkan kunjungan saya ke Ruang Tahta itu.
Ketika saya berada di sana, dalam sebuah penglihatan Allah membawa saya ke kamar kerja saya sendiri dan dalam ilmu sihir. Allah tidak memberitahukan namanya, tetapi sesaat lamanya saya melihat jelas wanita ini dan memperhatikan segala sesuatu mengenai penampilannya. Dalam penglihatan itu Allah menyuruh saya mengikat roh-roh jahat itu, mengusirnya dan membebaskan wanita itu. Itulah yang saya lakukan.
Selasa malam berikutnya seorang wanita masuk dalam kamar kerja saya, berpakaian seperti yang telah di tunjukkan Allah dalam penglihatan itu. Dia dibebaskan sama sekali seperti yang saya lihat dalam penglihatan di surga. Inilah kejadian nomor satu pada daftar itu.
Selagi saya di surga, Tuhan memperkenankan saya melihat diri saya sendiri melayani di suatu tempat yang sangat memerlukan pelayanan. Saya tidak melihat jemaatnya, tetapi saya melihat orang-orang dengan berbagai ikatan rohaniah dan jasmaniah, dan secara indah sekali Tuhan memberi kehidupan baru dan kemenangan kepada mereka. Nama tempat itu adalah Christian Life Center, tetapi sudah pasti itu bukan gereja kami.
Pada hari senin berikutnya, kami menerima telpon dari seorang gembala gereja di sebuah kota kecil di negara bagian Washington. Allah telah menggerakkan hatinya untuk menelpon kami dan meminta saya berkhotbah di gerejanya. Dia tidak tahu mengapa, tetapi dia TAHU dia harus menelpon saya. Kami memeriksa kalender dan isteri saya menelponnya kembali dengan memberinya beberapa tanggal tertentu. Ketika dia menjawab telpon itu isteri saya heran mendengar kata-kata, “Christian Life Center!” Nah, itulah dia, seperti yang ditunjukkan oleh Allah pada saya! Itulah kejadian nomor dua.
Salah satu hal yang sangat menggembirakan hati saya, ialah Tuhan berfirman, kita tak perlu mengingatkan Dia ataupun membangkitkan ingatanNya dengan mengatakan, “Tuhan, saya harus menjaga agar Engkau melaksanakan apa yang telah Kaujanjikan.” Beberapa kali Tuhan harus mengingatkan saya, “Engkau mengurus urusanmu sendiri, dan Aku akan mengurus urusanKu.” Berulang-ulang Ia membangkitkan ingatan saya akan kata-kataNya ini. Jika Dia tidak melakukan apa yang dijanjikanNya, saya tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi saya tahu bahwa Dia akan melakukannya. Saya percaya padaNya, dan Dia tidak pernah gagal! Jika Dia tidak melakukannya hari ini, mungkin hal itu telah ditetapkanNya untuk besok. Tetapi Dia akan melakukannya! Anda tidak perlu kuatir mengenai hal itu!
Kejadian nomor empat yang tercantum dalam daftar itu berkaitan dengan seorang pria yang akan menerima Kristus pada tanggal 4 Februari 1977 dan yang akan mati pada tanggal 30 Mei 1977 dalam suatu kecelakaan pesawat terbang. Allah menyelamatkan dia tepat pada hari yang dikatakanNya itu.
Pria itu masih menghadiri kebaktian pada hari Jum’at sebelum meninggal dunia. Ia mengajak saya makan siang dan mengatakan, “Ada hal-hal yang harus saya bicarakan dengan Bapak Pendeta.” Ketika kami makan bersama katanya, “Pak Pendeta saya mempunyai perasaan aneh bahwa saya akan mati. Dapatkah Bapak menceritakan segala sesuatu yang Bapak tahu tentang surga?”
Saya harus menggigit bibir saya, karena saya TAHU apa yang akan terjadi, tetapi tidak mengatakannya kepadanya. Allah melarang untuk mengatakannya, karena efeknya mungkin kuat sekali atas kehidupan orang yang bersangkutan. Akan tetapi saya menceritakan semua yang saya tahu tentang surga!
Seperti yang telah dikatakan oleh Allah empat bulan sebelumnya, dia pulang kepada Tuhan pada tanggal 30 Mei 1977, ketika tewas dalam kecelakaan pesawat terbang.
Suatu kejadian lain yang mendebarkan hati, ialah kejadian nomor 34, mengenai seorang pemuda yang telah menjual dirinya kepada Iblis sebagai dukun. Tuhan memberitahukan namanya kepada saya dan bahkan memperkenankan saya melihat rupanya. Pada tanggal yang telah di tetapkan Allah, pemuda itu datang ke g ereja. Saya mengenalinya, bersalaman dan meminta dia datang ke kamar kerja saya. Allah menyelamatkan dia, mengeluarkan semua kejahatan yang ada dalam dirinya dan memberinya suatu pengharapan dan kemenangan baru!
Berikut ini adalah sepucuk surat yang baru-baru ini saya terima dari dia.
“Ketika saya menceritakan kisah hidup saya kepada Bapak pada tanggal 9 April 1977, Bapak nampaknya tidak heran mendengar apa yang saya kataakan. Seakan-akan Bapak sudah mengetahuinya! Kemudian hari saya tahu bahwa Bapak mengetahuinya karena nama saya tercantum dalam daftar yang telah Bapak terima di Ruang Tahta Allah Yang Mahakuasa. Bapak telah menunggu kedatangan saya dan Bapak juga tidak heran bahwa saya menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan saya.
Kehidupan saya merupakan serangkaian untung malang. Saya dibesarkan dalam keluarga pendeta dan telah banyak kali menyerahkan diri kepada Tuhan, tetapi entah bagaimana saya belum pernah membuat penyerahan sepenuhnya. Saya mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain, tidak bisa menetap, tidak berdisiplin, tanpa ada tujuan dalam hidup saya, sampai akhirnya masuk dalam pusat spiritualisme. Saya menjadi seorang medium dan pendeta, mengadakan pertemuan-pertemuan untuk menghubungkan orang dengan roh orang mati dan memberi ceramah. Karena hidup saya dikuasai oleh roh-roh setan, maka saya telah terjerumus sangat dalam. Sesungguhnya, ‘Rumahku ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi’ (Matius 23:38)
Ketika saya mencoba untuk meninggalkan cara hidup ini, rumah saya penuh dengan tikus-tikus yang tidak bisa dibunuh! Saya kehilangan rumah martabat dan kemudian keluarga. Saya tidak mempunyai tempat tinggal. Saya menelpon ayah dan ibu di Idaho, dan ternyata mereka masih mencintai saya. Saya meninggalkan pusat spiritualisme itu dan pergi ke Idaho, dan seperti anak terhilang saya disambut! Dalam waktu singkat Tuhan mengembalikan keluarga saya. Isteri saya dan saya mengadakan perjalanan ke Hawaii. Di sana kami berjumpa dengan sepasang suami istri dari Boise, yang mengundang kami untuk datang ke gereja Bapak. PUJI TUHAN! Sebuah bendera putih terpancang dalam kamar kerja saya dengan tulisan SAYA TELAH MENYERAH!”
Jim Olson
Kejadian nomor 63 adalah kejadian lain yang Allah izinkan saya lihat dan saksikan sebelum hal itu terjadi. Kejadian ini bertalian dengan satu keluarga yang mempunyai masalah perkawinan. Ketika saya masih di surga, saya melihat mereka memasuki kamar kerja saya dan melihat tanggalnya tertera pada kertas itu, kapan hal itu akan terjadi.
Pada tanggal tersebut, orang-orang itu tidak muncul. Saya bertanya-tanya apa yang telah terjadi, jadi saya memutuskan untuk tinggal lebih lama di kamar kerja saya. Beberapa saat setelah jam biasa saya pulang, telon berdering dan seseorang yang tidak memperkenalkan dirinya berkata, “Pendeta Buck, bolehkah kami bertemu dengan saudara sebentar?”
“Baiklah,” kata saya.
Dia tidak memberitahukan namanya.
Ketika mereka tiba, saya bersalaman dengan menyebut nama mereka! Hal ini benar-benar mengejutkan mereka. Kemudian tanya saya, “Dengan maksud apa saudara datang kemari?” Mereka mengatakan bahwa mereka mempunyai banyak persoalan yang berat dalam rumah tangga dan memutuskan untuk mencari pertolongan dan bimbingan. Mereka tidak tahu apa sebabnya, tetapi mereka memutuskan untuk datang ke Boise, Idaho.
“Kami berkendaraan ke mari dan menyewa sebuah kamar di motel. Ketika kami tiba di kamar, terlihat buku telpon terbuka pada halaman di mana terdapat iklan saudara yang berbunyi, ‘Memberi bimbingan dengan janji.’”
Saya segera tahu bahwa seorang malaikat telah lebih dahulu membuka buku telpon pada tempatnya yang tepat, dan juga mengatur supaya suami isteri itu diberi kamar yang tepat.
Sementara kami becakap-cakap, isterinya mengatakan, “Perjalanan kami ke mari sangat menyenangkan, segala sesuatu sudah diselesaikan dan semua akan beres, jadi kami tidak akan membuang waktu saudara. Kami mau minta diri sekarang.”
Saya menjawab, “Tidak, lebih baik anda tinggal di sini sebentar, karena bukan begitu keadaannya.” Saya mengatakan kepada mereka, bahwa Allah telah mengizinkan saya melihat kejadian ini beberapa bulan yang lalu. Kemudian kepada si isteri saya katakan, “Anda membawa senjata api dalam tas? Dan anda berniat menembak suami anda sesampainya di motel, bukan?”
Suaminya sangat terkejut dan berseru, “Jangan menembakku.” Isterinya gemetar.
Kata saya, “Bukalah tas anda dan serahkan senjata itu pada saya.”
Dia membuka tasnya dan menyerahkan sepucuk pistol, tepat seperti yang telah saya saksikan sebelumnya. Kemudian jiwanya berseru kepada Allah! Dia tahu bahwa saya tidak mungkin mengetahui tentang senjata itu, kalau bukan Allah yang memberitahukan kepada saya, dan Ia telah memberitahukan enam bulan sebelumnya.
Keduanya dengan segera bersujud di hadapan Allah. Allah menghapus dosa mereka dan dengan segera memulihkan perkawinan mereka. Setelah peristiwa itu saya menerima sepucuk surat yang bunyinya, baik sekali dari mereka. Sekarang mereka telah menjadi anggota sebuah gereja yang baik di California, bersukacita dalam Tuhan dan hidup bagi Dia.
Allah memberitahukan kepada saya bahwa Ia tidak mencantumkan semua yang akan terjadi. Dia mengatakan, “Aku hanya memilih beberapa peristiwa saja, supaya ketika hal-hal itu terjadi kau akan tahu bahwa Aku benar-benar menjalankan tugasKu!” Tentu saja ada beratus-ratus kejadian di antara peristiwa-peristiwa itu, tetapi Dia hanya memperkenankan saya melihat beberapa sebagai tanda sepanjang jalan hidup saya. Orang bertanya pada saya apakah yang akan terjadi bila semua 120 kejadian itu telah digenapi. Saya ingin mengatakan bahwa kejadian masa mendatang direncanakan sebelumnya, sama seperti mereka sudah direncanakan di masa silam, hanya saja saya tidak tahu keadaannya, tetapi anda dapat meyakini bahwa Allah telah merencanakannya semuanya!
Suatu hal yang menarik, yang terdapat pada daftar itu, ialah tentang seorang Yahudi yang memiliki sejumlah ruang makan. Melalui beberapa kejadian indah dia telah berjumpa dan menerima Kristus sebagai Juruselamatnya. Bukti dari pengalamannya terlihat dalam keinginannya agar beratus-ratus karyawan dalam semua rumah makannya, yang tersebar di seluruh Amerika Serikat, akan mempunyai kesempatan yang sama. Katanya, “Pasti, Allah juga mengasihi karyawan-karyawan ini sama seperti Dia mengasihi saya.” Ketika dia memberitahukan namanya, roh saya bersukacita, karena namanya tercantum di nomor 112!
Nomor 113 dari ke 120 kejadian yang dicantumkan Allah pada kertas dalam buku saya di surga pada tanggal 21 Januari 1977, adalah pemilihan Paus baru. Allah mengatakan bahwa pengaru Paus padaNya tidak lebih dari pengaruh orang kudusnya yang paling rendah. Juga ia tidak mempunyai hal istimewa yang lebih besar, tetapi karena pengaruhnya terhadap manusia sangat besar, maka pemilihannya itu merupakan urusan Allah. Karenanya untuk membantu memulihkan kembali tubuhNya yang tercerai-berai itu, Allah memilih seorang yang bernama karol Wojtyle dari Polandia. Nubuat ini digenapi pada tanggal 16 Oktober 1978, ketika dia mulai pemerintahannya sebagai Paus Yohanes Paulus II.
Nomor 116 pada daftar itu berkaitan dengan Republik Rakyat Cina. Allah mengatakan agar jangan panik, kalau hubungan diplomatik dengan RRC dipulihkan, dan nampaknya hubungan dengan Taiwan diputuskan. Allah tidak melupakan atau meninggalkan umatNya. Allah menghendaki untuk membuka pintu supaya melalui celah yang kecil ini sinar cahayaNya dapat bersinar , serta membawa terang dan kelepasan dari belenggu-belenggu kegelapan.
Salah satu hal yang diberitahukan Allah, ketika Dia membawa saya kembali dari surga ialah, “Aku akan datang padamu lagi.” Betapa saya mengasihi Dia! Berkali-kali Dia mengunjungi saya dengan perantaraan makhluk-makhluk surgawi ini, yang membawa beritaNya untuk dunia masa kini!
Ada yang bertanya apakah malaikat akan datang bila saya panggil – hal ini tidak mungkin! Mereka tidak menanggapi manusia, karena mereka tidak menerima perintah dari orang lain kecuali Allah. Saya pernah mendengar orang mengatakan, “Saya memerintahkan para malaikat untuk melakukan ini atau itu.” Inilah suatu usaha yang sia-sia, karena anda tidak bisa memerintahkan malaikat untuk melakukan sesuatu.
Setiap perintah datang dari Allah, dan itulah sebabnya saya tahu apabila mereka berbicara mereka hanya menyampaikan kata-kata dari hati Allah. Itulah sebabnya mereka tidak mendengarkan keberatan manusia, bila Allah memerintahkan mereka untuk melayani perorangan.
“Karena kalau berita yang disampaikan oleh para malaikat itu selalu terbukti kebenarannya dan manusia selalu mendapat hukuman sebab tidak mematuhinya, maka bagaimana kita dapat luput dari hukuman, jika kita bersikap acuh tak acuh terhadap keselamatan semulia itu, yang sudah diberikan oleh Tuhan Yesus sendiri dan diteruskan kepada kita oleh orang-orang yang telah mendengar pemberitaanNya” (Ibrani 2:2,3 FAYH).
Kunjungan saya ke Ruang Tahta telah mengubah hidup saya sama sekali! Sekarang saya kenal Allah dalam cara yang lebih nyata dan pribadi. Saat-saat doa kini merupakan percakapan denganNya. Alkitab mempunyai dimensi baru dan menjadi hidup. Jelas sekali bahwa pengalaman ini menjadi bagian yang penting dari seluruh kehidupan saya, karena sejak terjadinya ia memenuhi hampir semua pikiran dan renungan saya. Meskipun saya tidak lagi memiliki kertas surgawi, karena Allah telah menjadikannya abu, namun setiap hal yang tertulis di situ telah terlukis dalam benak saya seperti sebuah foto.
Sering kali saya berpikir tentang berbagai hal yang tertulis dalam daftar itu, sambil bertanya-tanya bagaimana Allah akan melaksanakannya. Bagaiana hal kelihatannya sama sekali mustahil. Kadang-kadang saya merenungkan nubuat-nubuat yang nampaknya rumit ini, mencatat buah pikiran saya, dan memasukkannya dalam arsip. Baru-baru ini, saya membaca kembali beberapa dari catatan-catatan itu.
Salah satu di antaranya, tertanggal 4 Februari 1977, dua minggu setelah pengalaman di Ruang Tahta, ketika kebanyakan nubuat itu masih belum digenapi. Catatan itu berbunyi, “Bagaimana hal ini dapat terjadi? Pada hari ini dia diselamatkan, tetapi nubuat itu juga menunjukkan kematiannya dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang pada tanggal 30 Mei 1977, Hari Pahlawan. Saya, sungguh tidak mengerti mengapa.”
Ketika saya memikirkan banyaknya kejadian yang telah dipenuhi, dan nubuat-nubuat yang menurut firman Allah akan terjadi, saya tidak dapat berbuat lain kecuali mengucapkan syukur kepadaNya karena Dia menepati janjiNya. Seratus tujuh belas dari kejadian-kejadian yang penting, yaitu nubuat-nubuat Allah ini, telah digenapi secara berurutan. Yang tiga lainnya masih dalam proses penggenapan pada waktu penulisan ini.
Pertanyaan yan sering kali diajukan ialah apakah jumlah kejadian itu mempunyai makna rohaniah, dan apa arti penggenapannya. Sebenarnya ke 120 peristiwa itu Cuma sebagian yang amat kecil dari rencana Allah yang sedang diungkapkan. Peristiwa-peristiwa itu Cuma titik penunjuk sepanjang jalan yang mengingatkan kita akan kesetiaanNya.
Dalam Alkitab Allah menempatkan lebih dari 120 kejadian khusus yang dinubuatkan akan terjadi. Semua yang terjadi sampai saat ini telah terjadi tepat seperti yang dijanjikanNya dan yang masih akan terjadi pasti terjadi juga. Mujizat-mujizat yang diberitahukan sebelumnya itu membuktikan bahwa Dialah Tuhan.
RencanaNya yang diungkapkan akan berlangsung terus tanpa dikurangi, meskipun saya tidak lagi mempunyai tanda-tanda khusus sepanjang jalan hidup saya.
Salah satu kebenaran yang dibawa oleh berita ini ialah keyakinan bahwa Allah telah merencanakan tiap-tiap hari dalam kehidupan kita. Ketika kita berjalan bersamaNya, Dia akan memimpin jalan kita dan meskipun kita tidak mengetahuinya. Dia akan melaksanakan rencanaNya bagi masing-masing kita. Hal ini sudah pasti, sama seperti Ia telah menyebabkan atau akan menyebabkan terjadinya ke 120 kejadian yang diberikan kepada saya pada hari yang mulia di Ruang Tahta itu.
HAL-HAL YANG DIUTAMAKAN ALLAH
Queenie, anjing saya, keturunan Great Dane asli, menyalak perlahan sambil menekankan hidungnya yang basah itu di wajah saya. Saat itu jam 02.00 pagi.
Saya sudah tahu apa sebabnya, inilah cara anjing itu membangunkan diri saya, ketika ia tahu bahwa malaikat sedang mengunjungi rumah saya.
Dengan rasa kagum dan pesona saya mendengarkan kata-kata Gabriel, yang menekankan tujuh hal yang sangat penting bagi Allah. Hal-hal penting yang harus di dengar oleh seluruh dunia …...
BAB VI HAL-HAL YANG DIUTAMAKAN ALLAH
Pada perkunjungan baru-baru ini, Gabriel menyuruh saya menuliskan tujuh hal yang disebutkan sebagai “Hal-hal yang diutamakan Allah.” Tujuh adalah bilangan Allah yang menunjukkan kesempurnaan! Saya telah meninjau kembali kebenarannya, diberi semangat olehnya, serta mempertimbangkannya berkali-kali, karena hal-hal itu demikian hidup dan nyata bagi saya, dan sesuai serta didukung sepenuhnya oleh Firman Allah.
PRIORITAS PERTAMA: DARAH YESUS
Setiap berita yang dibawa oleh malaikat menunjuk kepada pengorbanan Yesus. DarahNya penting, karena tuntutan keadilan telah dipenuhinya, murka Allah diredakan, dan catatan perbuatan kejahatan terhapus oleh penumpahan darah tersebut.
Mengapa murka Allah perlu diredakan. Harus ada sasaran bagi pelampiasan murka Allah, karena dosa seisi dunia ini telah melanggar kebenaranNya yang sempurna. Penumpahan darah Yesus mengalihkan pukulan tangan Allah dari kita, dan Yesus membayar tuntutan keadilan Allah terhadap dosa-dosa kita.
Ketika Yesus naik ke surga, Ia memercikkan darahNya ke atas semua hal yang ada di sana. Buku yang memuat semua catatan kejahatan kita, kegagalan dan kesalahan kita, ditambah lagi ketidakmampuan kita untuk melakukan kehendahNya, buku itu telah diperciki.
Buku yang berisi perjanjian lama mencantumkan semua tuntutan Allah, tetapi dalam buku yang baru ini Dia memasukkan hukum-hukumNya ke dalam hati kita. Kini bukan lagi, “Janganlah,” tetapi “Saya menghendaki.” Kebenaran indah ini yang dibawah oleh Gabriel berkaitan dengan pengorbanan Yesus yang sempurna dan lengkap, bukan pergumulan kita dengan masalah-masalah sehari-hari.
Banyak orang percaya tahu bahwa surat hutang mereka dengan Allah sudah diselesaikan, tetapi mereka menguatirkan persoalan antara manusia dengan manusia. Gabriel mengatakan bahwa Allah juga telah menghapuskan hal-hal itu dari bukuNya.
Dalam perjanjian pertama Ia berfirman bahwa Ia akan mengingat semua dosa dan kejahatan. Dalam perjanjian yang kedua Ia berfirman tidak akan mengingatnya lagi, karena semuanya telah terhapus oleh darah Yesus. Dia menderita kematian karena setiap wanita dan pria untuk membebaskan mereka dari ikatan dan hukuman dosa (Ibrani 2:9).
Banyak orang menganggap darah Yesus tidak berarti. Bahkan ada yang mengatakan bahwa, ketika darah itu dicurahkan pada saat penyaliban, pengaruhnya tidak lebih besar daripada ketika darah itu masih mengalir dalam tubuhNya ketika Ia masih hidup. Tetapi Allah berfirman bahwa darah Yesus demikian pentingnya, sehingga tidak setetespun yang terbuang dengan percuma.
Hanya darahNya itulah yang disebut sebagai darah yang tidak dapat binasa. Inilah rencana Allah. Dalam Ibrani 12:24, penulis menyatakan, “Darah yang dipercikkan, yang memberikan pengampunan!” Untuk selama-lamanya sepanjang masa keabadian, darah itu mempunyai tempat yang penting sekali!
PRIORITAS KEDUA: PERSAHABATAN DAN PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH
Dia menghendaki agar kita mempunyai hubungan yang erat dan indah denganNya. Dia melaksanakan ini melalui Firman dan RohNya. Allah ingin mempunyai persekutuan dengan anda! Dia menghendaki anda mengalami kehadiranNya setiap hari.
Allah bukan saja menghendaki orang percaya mendekat kepadaNya; tetapi Ia menghendaki orang yang jauh dariNya untuk datang juga. Dia berfirman, jika anda mau berseru padaNya dimanapun anda berada, bahkan dari tempat yang terjauh di dunia ini, Ia akan melenyapkan jarak yang ada antara diri anda denganNya. Allah MENDAMBAKAN anda.
Dia tidak mencari alasan untuk menolong dan mendekatkan anda padaNya. “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (Yesaya 1:18)
PRIORITAS KETIGA: YESUS HIDUP
Yesus hidup! Maut telah dikalahkan!
Meskipun kita mungkin akan mengalami kematian sehubungan dengan keadaan hidup jasmaniah kita, itu bukanlah kematian yang sebenarnya. Kematian jiwa, yaitu kematian yang sesungguhnya, telah ditaklukkan!
Ketika kristus mati di kayu salib, sebenarnya Ia menderita kematian yang kedua (yaitu keadaan orang berdosa di masa kekekalan). Dia tidak menderita kematian jasmaniah bagi kita, karena kita masih harus mati, tetapi Dia menghendaki agar kita tidak kuatir mengenai kematian kedua, karena Dia telah membereskan persoalan itu bagi semua orang yang mempercayaiNya.
Malaikat mengingatkan saya betapa sempurnanya rencana Allah, dan menunjukkan Kisah Para Rasul 2:24 di mana Yesus mengatakan bahwa tidak mungkin kematian dapat tetap berkuasa atas diriNya. Mengapa tidak mungkin? Karena sudah tertulis di surga bahwa Dia akan keluar dari kematian dan neraka. Karena itulah rencana Allah, maka mustahil neraka dapat menahanNya. Iblis sudah dikalahkan!
Kisah indah tentang apa yang dilakukan oleh Yesus dituliskan dalam Ibrani 2:9-15 (FAYH), “..tetapi kita sungguh-sungguh dapat melihat Yesus – yang untuk seketika lamanya dijadikan sedikit lebih rendah daripada malaikat – sekarang di mahkotai oleh Allah dengan kemuliaan serta kehormatan, sebab Ia telah menderita kematian untuk kita.
Ya, karena besarnya kebaikan Allah, Yesus mati untuk segenap umat manusia. Memang benar dan patut, bahwa Allah, yang membuat segala sesuatu bagi kemuliaanNya sendiri, membiarkan Yesus menderita untuk membawa banyak orang ke surga; sebab karena penderitaanNya itu Yesus menjadi seorang Pemimpin yang sempurna, yang layak membawa mereka kepada keselamatan.
Kita yang sudah dikuduskan oleh Yesus, sekarang menjadi sebapa dengan Dia. Karena itu, Yesus tidak malu menyebut kita saudaraNya. Sebab dalam Kitab Mazmur Ia berkata, ‘Aku akan berbicara kepada saudara-saudaraKu mengenai Allah, BapaKu, dan bersama-sama kami akan menyanyikan puji-pujian bagiNya.’
Pada kesempatan lain Ia berkata, ‘Bersama-sama dengan saudara-saudaraKu, Aku akan menaruh kepercayaan kepada Allah.’ Dan pada kesempatan lain lagi, ‘Lihat, inilah Aku beserta dengan anak-anak yang telah diberikan Allah kepadaKu.’
Sebab kita, anak-anak Allah, adalah manusia yang terdiri dari darah dan daging, maka Ia juga telah menjadi darah dan daging dengan jalan dilahirkan sebagai manusia; sebab hanya sebagai manusialah Ia dapat mati, dan dengan kematianNya Ia mematahkan kuasa Iblis yang berkuasa atas maut. Hanya dengan jalan demikian Ia dapat membebaskan orang yang terus-menerus hidup dalam ketakutan, karena mereka takut akan kematian.”
Ketika orang, yang telah membunuh Yesus, melihat Dia hidup di dalam orang-orang milikNya, maka mereka tidak lagi harus menghadapi satu Yesus saja, melainkan banyak! Semua orang yang hidup bagi Dia mencerminkan kuasa dan hidupNya! Cara yang terbaik supaya orang lain mengetahui bahwa Yesus hidup sekarang ini ialah dengan mencerminkan hidupNya, sementara Dia hidup dalam diri anda.
PRIORITAS KEEMPAT: JANJI ROH KUDUS
Allah merencanakan jauh sebelumnya. Dia tidak sekonyong-konyong mendapatkan ide untuk memberi kuasa kepada anak-anakNya. Janji mulia ini telah direncanakan sebelum dunia ini dijadikan. Hal ini diberitahukan kepada kita dalam nubuatNya, yaitu Alkitab, lama sebelum hari Pentakosta tiba. Inilah satu bagian yang utama dari rencana seluruhNya untuk penebusan umatNya.
Dia ingin agar setiap orang diubah sesuai dengan rupa putraNya, sehingga bila kita memandang Dia (Allah) kita diubah menjadi serupa dengan gambarNya dari kemuliaan kepada kemuliaan. Untuk melaksanakan apa yang dilakukan Yesus di bumi ini, kita harus memiliki kuasa sama yang ada padaNya!
Supaya menjadi serupa dengan Yesus, kita harus memiliki Roh Kudus Allah!
Dewasa ini ada banyak orang yang mengesampingkan hal ini. Ada pula yang mengatakan, “Jika benar seorang malaikat yang memberikan berita itu kepadamu, dia tidak akan berbicara tentang Roh Kudus, karena itu suatu pokok persengketaan. Seorang malaikat tentunya akan berbicara tentang hal-hal yang netral.” Gabriel bahkan tidak memberi komentar apakah itu pokok persengketaan atau tidak. Dia hanya menyatakan suatu fakta yang sangat diutamakan oleh Allah sekarang ini!
PRIORITAS KELIMA: PERGI, BERITAKAN KEPADA SELURUH DUNIA
Pada suatu hari prioritas kelima ini dibicarakan panjang lebar, ketika Gabriel sedang bercakap-cakap dengan saya di kantor gereja. Dia berjalan mondar-mandir sementara berbicara. Inilah kali pertama saya nampak pandangan yang sangat serius pada wajahnya.
Dia mengatakan Allah prihatin karena orang akan mendengar beritaNya dan dibangunkan serta disadarkan akan kebenaranNya, tetapi kemudian kembali tidur. Salah satu prioritas Allah ialah PERGI, BERITAKAN KE SELURUH DUNIA! Yesus berkata, “Pergilah, memberitakan Injil ke segala penjuru”
Allah berfirman, “Kalian dapat datang kepadaKu sekarang!”
“Semua penghalang sudah dirobohkan!”
“Kalian sudah diperdamaikan kembali denganKu melalui kematian PutraKu!”
Inilah berita penebusan yang harus kita sampaikan kepada seluruh dunia! Dia telah memberikan rencanaNya kepada kita. Dia telah memenuhi kita dengan Roh KudusNya.
Ia berfirman, “Pergilah.” Sekarang Dia mengirimkan pasukan-pasukan malaikat yang khusus untuk menggerakkan manusia agar berpaling kepada Allah! Suatu hal yang penting bagi Allah ialah manusia harus mendengar dan mengetahui bahwa Dia sedang berusaha sekuat-kuatnya untuk menyelamatkan mereka.
Pada suatu hari Gabriel mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu berada di setiap bukit, setiap pohon, bahkan dalam lubang-lubang tanah, sedang mencari pria dan wanita yang ingin menyembunyikan diri dari Allah!
Malaikat-malaikat sedang melakukan apa yang tak dapat kita lakukan! Kita sangat terbatas, tetapi kemampuan mereka tidak terbatas. Dengan ini Allah hendak mengatakan, “Aku ingin mereka mengetahui bahwa Aku mengasihi mereka dan menghendaki mereka datang kepadaKu.”
Banyak orang yang hanya memandang dosa saja dan bukannya memandang Allah – senantiasa mengingat akan keadaan dunia yang semakin memburuk dan kejahatan dosa. Hal-hal itu sama sekali tidak diutamakan oleh Allah.
Dia menghendaki manusia mengetahui, bahwa mereka dapat luput sama sekali dari ikatan dosa yang mengerikan itu. Ketika mereka terikat dan jerat olehnya, tentu saja mereka tidak mau mendengar peringatan orang lain.
Allah bersabda bahwa Dia mengirimkan PutraNya bukan untuk menghakimi dunia ini, tetapi untuk membuka pintu kelepasan. TujuanNya ialah menyadarkan kita akan PutraNya dan bukannya menyadarkan kita akan “dosa”. Dia ingin kita melihat Yesus yang ditinggikan, supaya Dia dapat menarik semua orang datang kepadaNya!
Banyak orang datang kepada saya dengan beban-beban berat di hati mereka. Mereka telah merasakan dorongan, tarikan dan sentuhan malaikat-malaikat Allah, demikian juga Roh Tuhan yang berbicara kepada hati mereka.
Mereka begitu dahaga akan Allah sehingga mereka pergi dari gereja ke gereja, tetapi mereka bukannya menemukan Allah, sebaliknya hanya mendengar khotbah tentang betapa seramnya keadaan dunia sekarang ini. Kejahatan dunia ditunjukkan kepada mereka, tetapi mereka pergi dengan hati dan hidup yang serasa kosong.
Pada suatu hari ada seorang yang datang ke kantor gereja saya dan bertanya apakah ada pertolongan baginya. Katanya, “Inilah gereja kelima yang saya datangi. Saya harus mendapatkan Allah.”
“Saudara datang ketempat yang betul.” Saya bahkan tidak bertanya dosa apa yang dilakukannya. Saya hanya mengatakan, “Jika saudara merasa tangan saya di atas kepala saudara, sebutlah nama Yesus sekeras mengkin! Yesus telah mendorong saudara dan Dia sedang menunggu seruan saudara.” Orang itu meneriakkan satu patah kata saja, “Yesus!” Tuhan mendengar dia dan seketika itu juga hidup mengalir masuk ke dalam dirinya.
PRIORITAS KEENAM: PENEBUSAN YANG DIKERJAKAN KRISTUS ITU KEKAL
Manusia selalu harus diingatkan kepada prioritas ini. Karya yang dilakukan YESUS bagi mereka adalah KARYA YANG KEKAL!
Itu bukan sesuatu yang dilakukanNya dan kemudian dilupakanNya. Itulah sesuatu yang dimaksudkan untuk menolong kita, untuk membawa kita ke surga. Itulah berita penebusan, berita permulaan yang baru.
Gabriel memberitahukan bahwa sangat penting jika manusia mengetahui dan mengerti pengorbanan Yesus, dan berkat-berkat penebusan yang akan berlangsung terus-menerus. Setiap hari kita dapat mengalami berkat-berkat ini dalam roh, jiwa dan tubuh kita.
Semua keperluan kita dipenuhi dalam penebusan ini. Dengan selubungNya atas kita, Allah dapat melihat dan menerima kita. Gabriel mengatakan bahwa tanpa penebusan ini, kita tidak bisa diterima.
Manusia diperhamba oleh ketakutan. Karenanya Allah menganggap penting manusia mengetahui bahwa sebelum Ia menciptakan bumi ini, Ia telah merencanakan mereka akan diselubungi oleh penebusan. Itulah sebabnya Dia berfirman dalam Efesus 1:4, “Lama sebelum Allah menciptakan dunia, Allah memilih kita untuk menjadi milikNya sendiri karena apa yang akan dilakukan Kristus bagi kita. Ia memutuskan untuk menjadikan kita kudus dalam pandanganNya, tanpa satu kesalahanpun – kita yang berdiri di hadapanNya di dalam kasihNya (FAYH).”
Allah berbicara tentang hal ini dalam Yudas 24 dan 25, “Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung, dan yang membawa kamu dengan tak ternoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaanNya...“ Penebusan menutupi, menyucikan dan menghilangkan rasa bersalah.
Kita tidak bisa menyenangkan hati Allah atau sungguh-sungguh hidup bagi Dia, jika kita senantiasa hidup dalam ketakutan bahwa Allah masih mengingat dosa kita yang tersembunyi, yang akan dihadapkan kepada kita. Dia ingin agar kita mengetahui bahwa hidup kita telah ditutupi, ketika kita beriman dan percaya kepadaNya.
Alasan mengapa hal ini begitu diutamakan Allah ialah, karena manusia tidak bisa benar-benar hidup bagiNya tanpa kepastian yang kokoh bahwa kedudukannya dalam Dia aman. Mengetahui hal ini SUNGGUH menentramkan!
Allah memberitahukan kepada manusia bahwa Dia tidak akan melepaskan mereka pergi tanpa perjuangan, tetapi Dia juga mau kita mengetahui bahwa ada dua hal yang dapat menjauhkan kita dari bawah tutup pendamaian itu. Yang satu adalah pemberontakan dan yang kedua ialah pemujaan berhala. Selain jiwa yang memberontak dan pemujaan berhala, maka hal-hal yang terjadi dalam jalan hidup yang normal tidak akan dapat memisahkan anda dari kasih Allah, atau dari perlindungan indah dari tutup pendamaian ini.
Anda dapat hidup bagiNya dalam ketenangan yang membahagiakan, karena mengetahui Dia sedang menjalankan pekerjaanNya! Ketika para malaikat berkata-kata, mereka tidak bisa berbicara atas nama mereka sendiri, tetapi mereka mengumandangkan berita hati Allah bahwa Dia ingin anda tahu bahwa anda dalam keadaan aman!
PRIORITAS KETUJUH: KEDATANGAN YESUS KEMBALI
Allah menyuruh kita menyiapkan diri untuk hari yang mulia itu! Bagi mereka yang namanya tercantum dalam Kitab Kehidupan Anak Domba, hari itu akan membawa kemuliaan! Akan tetapi bagi bereka yang namanya tidak tertulis disana, hari itu akan membawa kebinasaan untuk selama-lamanya. Pilihannya sekarang terletak pada kita, yaitu memilih untuk hidup bagi Yesus atau mengikuti Iblis masuk ke dalam kebinasaan kekal.
Tengoklah akibat-akibat yang berbeda dari pilihan kita: “ … tiba-tiba dua orang berjubah putih (malaikat Allah) berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Orang-orang Galilea, mengapa kalian berdiri di sini memandang langit?
Yesus telah pergi ke surga dan pada suatu hari kelak Ia akan kembali dengan cara yang sama seperti kepergianNya” (Kisah Para Rasul 1:10,11, FAYH).
Dan semoga Tuhan menumbuhkan kasih saudara, hingga melimpah satu kepada yang lain dan kepada semua orang, seperti halnya kasih kami melimpah kepada saudara. Dengan demikian, Allah Bapa kita akan menjadikan hati saudara kuat, tidak berdosa serta suci, sehingga saudara dapat berdiri di hadapanNya tanpa kesalahan, pada waktu Tuhan Yesus Kristus datang lagi dengan semua orang yang menjadi miliknya” (I Tesalonika 3:12,13 FAYH).
“Lalu saya melihat sebuah tahta besar yang putih dan Dia yang duduk diatasnya. Bumi dan langit lari dari hadapanNya, tetapi mereka tidak menemukan tempat bersembunyi. Saya melihat orang-orang mati, besar kecil, berdiri di hadapan Allah, lalu dibukalah Kitab-kitab, termasuk Kitab Kehidupan.
Orang-orang mati diadili berdasarkan apa yang tertulis dalam Kitab-ktiab itu, masing-masing menurut perbuatannya. Samudera, bumi dan alam maut menyerahkan orang-orang mati yang terkubur di dalamnya. Masing-masing diadili setimpal dengan perbuatannya.
Lalu Maut dan Neraka dilemparkan ke dalam Lautan Api. ‘Inilah Kematian Kedua – lautan Api’. Setiap orang yang namanya tidak tercatat dalam Kitab kehidupan, dilemparkan ke dalam Lautan Api” (Wahyu 20: 11-15)
“Dalam suatu penglihatan ia membawa saya ke puncak sebuah gunung yang tinggi dan dari situ saya melihat kota yang menkjubkan itu, Yerusalem yang kudus, turun dari langit, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, berkilau-kilau dan bersinar seperti batu permata yang indah dan mahal, jernih seperti yaspis” (Wahyu 21:10, 11, FAYH).
“Di dalam kota itu tidak tampak bait Allah, karena di situ Tuhan Allah Yang Mahakuasa dan Anak Domba dapat disembah dimana saja. Kota itu tidak memerlukan cahaya matahari atau bulan, karena kemuliaan Allah dan Anak Domba meneranginya.
Cahayanya akan menerangi bangsa-bangsa di bumi, dan raja-raja di dunia akan datang membawa kemuliaan mereka kepadanya. Pintu gerbangnya terbuka sepanjang hari – tidak pernah tertutup, karena di sana tidak ada malam. Dan kemuliaan serta kehormatan semua bangsa akan dibawa masuk ke dalamnya. Orang jahat – yang keji atau yang tidak jujur – tidak dibolehkan masuk ke dalamnya; yang dibolehkan hanyalah orang-orang yang namanya tercatat di dalam Ktiab kehidupan Anak Domba” (Wahyu 21:22 – 27, FAYH)
Bagi mereka yang memilihNya, kedatangan Yesus kembali adalah prioritas yang dinantikan Allah dengan penuh kegembiraan, sehingga malaikat-malaikat di surga bersukacita bersamaNya.
Ketika Gabriel selesai menyampaikan berita tentang prioritas-prioritas Allah yang utama ini, dia mengatakan bahwa hal-hal itu merupakan bagian penting dalam rencana Allah, sehingga seudah diuraikan sebelum dunia ini diciptakan.
Dia menyuruh saya membaca Imamat pasal 23, dimana Allah memberi kepada Musa rencana pembuatan kemah suci, yang merupakan maket dari seluruh rencanaNya. Kemudian ia melakukan sesuatu yang sangat mengherankan diri saya, yaitu dia menghubungkan setiap prioritas yang bagi kita sekarang ini, dengan ketujuh hari besar yang diberikan Allah kepada umat Israel zaman dahulu!
Saya sungguh-sungguh kagum akan rencana Allah yang tertulis dalam Perjanjian Lama, yang mengarahkan kita kepada rencanaNya bagi zaman di mana kita hidup ini.
1. PRIORITAS DARAH YESUS
HARI BESAR: PASKAH TUHAN
Hari besar ini adalah “lambang” kematian Kristus, pengorbananNya dan darah Yesus yang begitu berharga di hadapan Allah. Hal ini sudah tertulis sebelum Allah menjadikan bumi ini.
Garis keturunan Allah dan keluargaNya ialah darah Yesus, urutan kisah penebusan Allah dalam seluruh Alkitab, yaitu rencanaNya! Pembebasan bangsa Israel dari Mesir dimungkinkan, ketika darah dipercikkan di ambang atas dan kedua tiang pintu sebagai penutup, supaya malaikat maut akan melewati rumah mereka dan tidak membunuh anak sulung dalam keluarga itu. Domba paskah kita disediakan ketika Kristus memerciki buku-buku di surga dengan darahNya untuuk menutupi dosa kita, supaya kita dapat diterima oleh Allah dan menjadi bagian dari keluargaNya yang kekal.
Prioritas pertama dari Allah yang diberikan oleh Gabriel kepada saya adalah tentang DARAH YESUS, dan yang pertama dari ketujuh hari raya Tuhan setiap tahun, yang tercantum dalam daftar itu adalah HARI PASKAH TUHAN!
2. PRIORITAS PERSAHABATAN DAN PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH
HARI RAYA: HARI RAYA ROTI TIDAK BERAGI
Pesta ini mulai dirayakan pada keesokan hari sesudah Hari Paskah. Ketika Yesus menyediakan kelepasan dari dosa oleh darahNya, Allah segera menyediakan selubung bagi dosa kita; Ia bukannya bersikap toleran terhadap dosa kita, tetapi memberi ketentuan supaya kita dapat diterima olehNya.
Ragi adalah lambang dosa, dan pada hari raya itu mereka harus makan roti tidak beragi, yang menggambarkan dosa yang sudah diampuni. Di bawah perjanjian yang baru, roti yang beragi dipergunakan karena Allah telah menyediakan pembenaran. Allah tidak melihat DOSA, KESALAHAN DAN KEGAGALAN, tetapi melalui selubung yang disediakanNya itu, Ia melihat KEKUDUSAN, KEADAAN YANG TAK BERCELA dan KESEMPURNAAN.
Mereka yang memilih pendurhakaan dan penyembahan berhala atas kehendaknya sendiri keluar dari selubungNya itu. Mereka yang memilih ketaatan dan bukannya pemberontakan, akan tinggal dibawah selubungNya, karena mereka memilih untuk mengasihi dan hidup bagi Allah lebih dari diri sendiri dan keinginan untuk berbuat dosa.
“Karena dengan kurban itu semua orang yang disucikanNya, dijadikanNya sempurna di hadapan Allah untuk selama-lamanya.
Dan Roh Kudus meyakinkan kita bahwa hal ini benar, karena Ia telah berkata, ‘Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan umat Israel, walaupun mereka melanggar perjanjian yang pertama: Aku akan menuliskan hukum-hukumKu dalam akal budi mereka, sehingga mereka selalu mengetahui kehendakKu. Hukum-hukumKu akan Kutaruh dalam hati mereka, sehingga mereka rindu untuk mematuhinya!’ Kemudian Ia menambahkan, ‘Aku akan melupakan segala dosa dan pelanggaran mereka’” (Ibrani 10:14-17, FAYH).
3. PRIORITAS: YESUS HIDUP
HARI RAYA: HARI RAYA BUAH BUNGARAN
Gabriel mengatakan hari raya ini menggambarkan kebangkitan Yesus dan hidupNya. Dia bukan saja hidup, tetapi dalam kitab Allah sudah tertulis bahwa kita yang menjadi milikNya akan mengikuti Dia dalam kebangkitan yang mulia itu! Hal itu telah direncanakan dalam hati Allah yang rahmani!
4. PRIORITAS: JANJI ROH KUDUS
HARI RAYA: HARI RAYA PENTAKOSTA
Kedatangan Roh Kudus pada hari Pentakosta bukan sesuatu yang timbul kemudian dalam pikiran Allah. Dia telah merencanakan ini semua sebelum Dia menciptakan bumi ini. Kata “Pentakosta” hanya berarti lima puluh. Hari raya itu jatuh pada hari kelima puluh setelah hari raya Paskah. Ketika Yesus menyuruh murid-murid tinggal di Yerusalem, itu bukan suatu kebetulan saja, tetapi itu termasuk dalam rencana Allah, dan tepat lima puluh hari setelah hari raya Paskah, terjadilah sesuatu yang baru dan berkuasa!
Pada Hari Raya Paskah mereka bagaikan batang-batang gandum yang berdiri sendiri-sendiri di depan Tuhan. Ketika para murid berkumpul bersama di suatu tempat di Yerusalem, mereka adalah perorangan. Tidak ada perpaduan. Mereka belum merupakan gereja.
Mengenai hari raya Pentakosta Allah berfirman, “Ambillah gandum, gilinglah menjadi tepung dan buatkan roti. Campurlah dengan sedikit ragi, karena jemaat itu takkan pernah tanpa dosa atau kejahatan di dalamnya.” Allah telah menutupi dosa itu, tetapi di bawah penutup itu dimana anda berada, sering kali dosa timbul.
Tuhan menyelubungi gerejaNya, meskipun dosa (ragi) itu ada, oleh Roh dan kuasa darah Yesus, Dia menyucikannya! Dengan ini Dia hendak bersabda, “Aku menghendaki kalian menggiling gandum dan menjadikannya tepung, lalu buatkan beberapa ketul roti. Buatkan suatu kesatuan yang kuat, yang disebut tubuhKu, dan bukannya orang-orang percaya yang terpisah-pisah.
TubuhKu akan bersatu oleh kuasa Roh Kudus. Tubuh itu akan berpadu menjadi satu. Bukan suatu tubuh yang sempurna seperti yang disangka beberapa orang; jadi campurlah ragi di dalamnya, karena tubuh itu melambangkan Jemaat sebagaimana adanya.”
Saya tidak memaafkan dosa; saya hanya senang karena Allah membuat persediaan bagi kita semua sekalipun ada dosa, karena rencanaNya ialah hendak membereskan SEGALA SESUATU.
Dalam rencana Allah yang agung, baptisaan Roh Kudus tersedia bagi semua anakNya dan diperlukan untuk menolong kita menjadi anak Tuhan dan hidup sebagai anakNya.
Roh Allah harus berada di dalam kita, dan tidak bisa dipadamkan; aliran kuasa Roh Kudus tidak boleh dikekang.
“Janganlah padamkan (tahan, tekan) Roh” (I Tesalonika 5:19).
Baptisan Roh Kudus melengkapi kita dengan kuasa agar menyerupai Yesus!
Inilah bagian yang penting dalam rencana Allah. Tak bisa dihapus! Sudah tercantum di sana untuk selama-lamanya.
5. PRIORITAS: PERGI, BERITAKAN KEPADA SELURUH DUNIA
HARI RAYA: HARI RAYA SERUNAI
Setelah hari raya Pentakosta adalah hari raya Serunai, dimana khalayak ramai berhimpun untuk mengumandangkan bunyi serunai, dan kitapun mempunyai tugas untuk mengumandangkan Kabar Baik. Marilah kita pergi ke tempat-tempat dimana orang belum mengenal Yesus, menjadi bagaikan bunyi serunai dan membawa Kabar Baik bahwa Yesus menyelamatkan! PekerjaanNya sudah selesai.
Kabar itu baik! Anda dapat datang sekarang! Kristus telah mengalahkan Iblis! Pertempuran telah berakhir dan kita dapat keluar dengan membawa serunai! Begitulah yang dimaksudkanNya ketika berfirman, “…Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kisah Para Rasul 1:8)
6. PRIORITAS: PENEBUSAN YANG DIKERJAKAN KRISTUS ITU KEKAL
HARI RAYA: HARI PENDAMAIAN
Hari pendamaian merupakan peringatan bahwa masa percobaan bangsa Israel telah berakhir dan bahwa selubung mereka harus diperbaharui. Itulah saatnya korban penghapus dosa yang harus dipersembahkan setiap tahun. Setiap tahun Allah meninjau kembali semua penghaduan terhadap manusia dan dia berdiri dengan tak berdaya dan tak berpengharapan di hadapan Allah yang Maha Tahu.
Untuk alasan inilah manusia diberi beberapa pedoman yang berdasarkan ketaatan sepenuhnya, supaya dia dapat memperoleh penangguhan hukuman selama masa pembukaan itu. Korban karena dosa yang dipersembahkan setiap tahun ini tidak mungkin menjadikan manusia sempurna, tetapi akan memberi setahun percobaan lagi (Imamat 23:27 dan Lukas 1:8-12)
Bila kita dilahirkan kembali dan Roh Kudus Allah memberi kita hidup baru dari surga, maka masa percobaan kita tidak saja berakhir tetapi dibatalkan; selubung itu tidak diperbaharui saja, tetapi merupakan penutupan kekal melalui korban Yesus.
Bagaimana dengan mereka yang berbuat dosa, yang keluar sendiri dari bawah selubung perlindungan Allah? Sama seperti Allah sudah menyediakan jalan keluar di bawah hukum perjanjian lama, Dia masih mempunyai jalan bagi mereka sekarang ini – dan jalan itu ialah pertobatan, kembali ke dalam persekutuan, karena tidak ada korban lain, tidak ada jalan lain.
“Tetapi bila kita mengakui dosa kita kepadaNya, Ia pasti mengampuni dan menyucikan kita dari dosa-dosa itu. Allah patut melakukan hal itu untuk kita, karena Kristus telah mati untuk menyucikan kita dari dosa” (I Yoh 1:9 FAYH)
7. PRIORITAS: KEDATANGAN YESUS KEMBALI
HARI RAYA: HARI RAYA PONDOK DAUN-DAUNAN
Allah menghendaki agar kita hidup denganNya untuk kekal selamanya. Hari raya ini suatu perayaan yang penuh kegirangan. Pada hari pertama, orang banyak itu harus membuat pondok dari ranting-ranting pohon buah yang penuh dengan buah-buahan, pelepah-pelepah pohon korma, dan ranting-ranting pohon yang rindah, sementara bersukacita di hadapan Tuhan, Allah mereka. Semua itu harus merupakan pondok-pondok di mana Allah akan ikut berdiam bersama mereka.
Dahulu kala Allah pernah mengatakan, “Aku ingin membawa kalian ke tempatKu. Aku ingin hidup bersamamu oleh RohKu, dan kemudian Aku ingin menjemput kalian untuk hidup denganKu untuk selama-lamanya.” Ini bukan sesuatu yang begitu saja terjadi atau suatu keputusan yang diambil oleh komisi ahli-ahli teologia.
Allah berfirman kepada Musa untuk menetapkan hari raya ini, karena “Aku ingin tinggal di tengah-tengah kamu.” Anda tidak dapat menghindari berita tentang kedatangan Yesus kembali dan Allah akan menyambut kita untuk tinggal bersama Dia, hal itu sudah ditetapkan di surga dan akan terjadi tepat seperti yang dikatakan oleh Allah.
Kita mempunyai keyakinan bahwa kita telah diselubungi oleh anugerah Allah dan bahwa Dia tidak melihat dosa, kesalahan atau kegagalan kita, tetapi melihat kita dalam keadaan sama seperti Yesus, yaitu kudus, tidak bercela dan tidak bercacat (Kolose 1:22). Kita dapat beristirahat dalam karyaNya yang sudah selesai. Keyakinan kita akan keparipurnaan rencananya yang sempurna itu akan mempersiapkan orang lain untuk menyambut hari besar itu, ketika Dia kembali untuk menyambut kita.
Inilah hari raya terakhir dari ketujuh hari raya yang diberikan kepada Musa dan prioritas ini akan melengkapi rencana penebusan Allah yang besar.
Ketujuh hari raya itu begitu penting bagi Allah, sehingga Dia memerintahkan Israel untuk mengulangnya setiap tahun sebagai lambang akan meninggalkan dunia ini selama tujuh tahun hukuman Kesengsaraan. Haleluya!
DIA MENGALAMI KEMATIAN
Pada suatu kali ketika para malaikat melawat saya, Allah memperkenankan saya melihat Yesus sebagai anak domba yang dipersembahkan … Hati saya hancur….
Ketika menyaksikan pemandangan kebenaran ini, saya melihat Dia sebagai anak domba yang berbaring mati…. Kemudian saya melihat anak domba itu bangkit dengan perlahan-lahan, dan sementara bangkit ia menjadi seekor domba jantan bertanduk tujuh di kepalanya dan bermata tujuh.
…”Kamu telah melihatNya mati sebagai anak domba, sekarang lihatlah Dia bangkit sebagai penakluk yang besar, dengan diberi kuasa penuh di surga dan di bumi.”
BAB VII DIA MENGALAMI KEMATIAN
Go to English Version
Pada suatu hari, pagi-pagi sekali Roh Kudus berkata kepada saya:
Tuliskan, simpanlah kata-kata yang Kukatakan kepadamu. Perkataan itu akan menjadi terang bagi banyak orang. Aku tidak saja melayani melalui dirimu, tetapi akan menyertai kata-kata ini, dan memberinya hidup ke mana pun ia dikirimkan, sebagaimana Aku telah memberi “sayap” kepada berita yang dibawa oleh malaikat Tuhan.
Jangan takut untuk berkata-kata dalam nama Tuhan, karena kata-kata yang Kuberikan kepadamu bukan kata-katamu sendiri, tetapi kata-kataNya, dan ditetapkan untuk selamanya. Bukankah perkataan itu terdapat dalam firmanNya yang kekal dan hidup?
Perkataan kehidupan ini akan menembus masuk di antara banyak bangsa dan negara yang sudah lama menutup pintu mereka. Aku perintahkan pasukan Tuhan yang telah diutus untuk saat ini, agar segera menghimpun suatu umat bagi namaNya, dan menyiapkan mereka untuk hari besar Tuhan. Mereka akan mendahului dan mengikuti kata-kata Bapa untuk menyiapkan umat itu, mencerai-beraikan kuasa-kuasa kegelapan, dan memelihara masa orang banyak yang akan mendengar.
Sering kali timbul bermacam-macam reaksi dalam pikiran manusia, ketika kita berbicara tentang hal-hal yang melampaui kodrat alam. Ada berbagai macam reaksi yang timbul terhadap perkunjungan malaikat-malaikat itu, atau terhadap kebenaran ilahi yang dibawa oleh Allah, karena agak mengejutkan. Akan tetapi dalam banyak hal, rasa keraguan itu dengan cepat menghilang, bila orang mendengar berita itu sendiri. Dalam lubuk hati mereka, banyak orang mengharapkan agar Allah mengunjungi umatNya kembali dengan cara yang khusus.
Sejak pagi itu ketika Tuhan berbicara kepada saya, saya telah merenungkan kata-kata yang saya tuliskan dan simpan seperti yang diperintahkanNya dan bertanya, “Apakah inti beritaNya? Apakah kebenaran yang diberikan Allah kepada dunia sekarang ini? Apakah berita itu begitu penting, sehingga Allah mengutus malaikat untuk menghidupkan Firman itu, ketika manusia gagal untuk mengerti apa yang sebenarnya dikatakan olehNya?”
Dia tidak memberi Firman yang baru. Dia mengambil FirmanNya, yaitu Alkitab, dan seolah-olah menyalakan terang di dalam Firman itu sehingga ia menjadi hidup!
Pertanyaan itu berkali-kali melintasi pikiran saya, “Tuhan, apakah inti berita yang Kau ingin sampaikan kepada dunia dewasa ini?” Pada waktu saya memikirkan semua berita yang diberikan Allah melalui malaikat-malaikatNya, saya menyadari bahwa semuanya menunjukkan kembali kepada satu kebenaran pokok. Ternyata kebenaran itulah yang terkandung dalam relung hati Allah, inti Alkitab, inti seluruh sejarah. Inti, pusat berita Allah kepada kita ialah PENGORBANAN YESUS!
Yesus datang dari pangkuan Bapa. Firman Allah memberitahukan bahwa Dialah anak domba yang disembelih sebelum dunia dijadikan (Wahyu 13:8). Pengorbanan Yesus menyatakan hati Allah kepada manusia. Semua yang dilakukan Allah menuju kepada karya Yesus yang sempurna dan pada saat Dia tergantung di salib dan mengatakan, “sudah selesai.” Pengorbanan Yesus merupakan inti beritaNya.
Kristus telah menjadi pusat masyarakat dan peradaban. Sejarah terbagi atas zaman sebelum Kristus dan sesudah Kristus. Ke manapun Kristus dan beritaNya telah disampaikan, disana terdapatlah terang. Di mana Dia tidak sampai atau beritaNya tidak disebarkan, terdapatlah kegelapan. Dialah pusat kehidupan! Dialah intinya! Tanpa Yesus tak akan ada hidup dalam semuanya.
Ya Tuhan, semoga kami tidak kembali lagi kepada hidup yang lama setelah kami melihat, mengetahui, merasakan, memiliki dan hidup, karena apa yang dibawa oleh kematian Kristus kepada kami. Semoga pada saat ini kami menerima perjanjian yang telah Kau buat dengan kami, yang tertulis dengan darah Kristus, lalu memilikinya serta mengenali bahwa sesuatu yang sangat istimewa telah terlangsung.
KematianNya itu bukan sekedar menghabisi nyawaNya dan mematikan tubuh manusiaNya yang fana. Beribu-ribu orang telah mengalami siksaan dan kematian jasmaniah, tetapi bukan kematian ini yang dimaksudNya. Kematian yang dimaksudNya bukanlah berhentinya detak jantung, bukan penghentian napasNya, bukan akhir daya hidup bagiNya, dan bukan hanya perpisahan. Lebih dari itu! Kita mengenal pedihnya kematian jasmaniah dan kita juga mengetahui bahwa kematian menyedihkan, karena harus berpisah dengan teman-teman, sanak keluarga dan aktivitas duniawi, tetapi kematianNya bukan hanya berarti perpisahan dari hal-hal yang sangat disayangiNya.
Allah berfirman kepada Adam dan Hawa bahwa pada hari mereka makan buah terlarang itu, maka pada hari itu mereka akan mati, dan Firman Allah juga memberitahukan bahwa jiwa yang berdosa akan mati!
Mata Tuhan memandang setiap manusia yang pernah hidup, apakah mereka mengenal Yesus atau tidak! Bahkan orang yang tidak beriman dipelihara oleh Allah! TanganNya terulur kepada manusia, ketika mereka masih bergelimang dalam dosa. Allah berfirman bahwa ketika kita masih menjadi musuh-musuhNya, Dia cukup mengasihi kita sehingga mengaruniakan PutraNya, Kristus, untuk mati bagi kita, sekalipun kita belum mengenalNya. Hal itu tidak ada hubungannya dengan kematian jasmani, atau tubuh kita diubahkan sehingga kita dapat meninggalkan keadaan yang fana ini.
Kematian kedua yang dihadapi umat manusia membawa ketakutan, rasa ngeri dan siksaan sepanjang hidupnya. Inilah kematian yang ditanggung Yesus bagi kita. Ketika siksaan jasmaniah, meskipun Dia merasakan segala sesuatu yang mungkin kita rasakan, juga bukan karena perpisahan dari orang-orang yang dikasihiNya, meskipun Dia merasakannya sama seperti orang lain, tetapi Yesus menderita kesakitan dan kesedihan yang tidak pernah dirasakan oleh orang yang tak beriman, yaitu mereka yang sama sekali terpisah dari Allah. Orang yang tak beriman belum pernah merasakan kesedihan, yang timbul ketika cercah pengharapan yang terakhir dipadamkan dan mereka mendengar kata-kata, “Masuklah dalam hukuman kekal.”
Selagi mereka hidup di atas bumi ini, mereka tidak pernah merasakan betapa beratnya keputusasaan dan kengerian, yang timbul ketika Allah membelakangi mereka. Yesus menderita siksaan jiwa yang terkutuk.Dari sanubari hatiNya Dia berseru, “Ya Allah, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Ia juga menderita pedihnya hukuman kekal, tangan-tangan dingin yang mencengkeram nyawaNya dan Yesus menderita hukuman Allah. Pada saat itu hubunganNya dengan Allah terputus sama sekali.
Ya Tuhan! Ya Tuhan! Saya ingin menyampaikan kebenaran ini kepada orang banyak. Berilah gambaran kepada kami sekarang ini. Izinkan kami melihat apa yang telah Kaulakukan. Izinkanlah kami melihat kasihMu yang begitu besar, sehingga Putra TunggalMu menjadi pengganti kami!
Roh Kudus menyuruh saya menyampaikan berita bahwa dosa anda sudah diadili, penghalang antara manusia dengan Allah sudah ditiadakan, anda sudah bebas, dibebaskan oleh kuasaNya, dan anda dapat dipulihkan kepada keadaan tidak berdosa, yaitu kepada kedudukan manusia yang asli dalam keakraban dan persekutuan dengan Allah.
Pentingnya berita ini terlihat oleh peringatan-peringatan akan pengorbanan Yesus dalam setiap berita yang telah dibawa oleh malaikat. Saya masih ingat, ketika pertama kali Gabriel datang, dia membukakan suatu kebenaran indah dari Zakharia pasal tiga. Katanya, “Kau telah mengetahui pengorbanan Kristus sebagaimana nampak dari bumi ini, yaitu dari sudut pandangan manusia, sekarang maukah kau melihat apa yang terjadi dari sudut pandangan Allah?”
Dengan segera dia menunjukkan Yesus, anak domba Allah yang tidak bercela, yang sama sekali tidak berdosa, sebagai suatu panorama hidup yang bergerak, datang dari Bapa ke bumi ini. Kemudian Gabriel mengatakan, “Sekarang lihatlah Dia, ketika Dia kembali ke surga.” Maka saya melihat Yesus terbungkuk, pakaian imamNya robek dan berlumpur, kotor karena kebusukan dan kecemaran dunia. Dia datang dengan punggung yang membungkuk di hadapan hadiran Allah. Hati saya hancur ketika melihat Dia. Saya mendapat pengertian lain tentang Yesus daripada pengertian saya sebelumnya. Saya melihat Dia datang ke surga dari kegelapan neraka, dengan menanggung dosa seisi dunia.
Kemudian ketika Yesus berdiri dengan tertunduk di sana, sementara Allah membelakangiNya, Gabriel, malaikat Tuhan, berkata dengan suara nyaring, “Tanggalkan pakaian yang kotor itu daripadaNya, buanglah ke tempat yang terjangkau, dan kenakan padaNya pakaian kebesaran yang baru, pakaian imam yang berkerajaan.” Kemudian malaikat-malaikat yang berdiri di depanNya memakaikan jubah padaNya. Gabriel mengatakan, “Ambilkah mahkota dan letakkan di atas kepalaNya. Pada mahkota itu tertulis berita yang asalnya dari Allah: Kudus bagi Tuhan!” Semua orang yang mengikutKu hendaknya dipandang kudus. Terimalah mereka karena apa yang telah Kulakukan. Begitulah yang tertulis pada mahkota itu. Pada ketika itulah Yesus memjadi Raja dan Imam Besar kita.
Saya telah membaca Zakharia pasal tiga berulang kali, tetapi setelah Gabriel memperingatkan saya, barulah terlintas dalam pikiran bahwa dalam bahasa Gerika nama Yosua itu sebenarnya sama dengan nama Yesus. Saya belum pernah mengerti kebenaran bagaimana Yesus kembali ke surga. Seluruh Zakharia pasal tiga dikutip berikut ini, supaya anda dapat melihat bahwa nubuat itu digenapi dengan tepat, sebagaimana Allah memperkenankan saya melihat penglihatan yang indah ini.
“Kemudian ia (malaikat) memperlihatkan kepadaku (dalam penglihatanku) imam besar Yosua (Yesus) berdiri di hadapan Malaikat Tuhan, sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia. Lalu berkatalah Malaikat Tuhan kepada Iblis itu: “Tuhan kiranya menghardik engkau, hai Iblis! Tuhan, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukanlah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?”
Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu, yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: “Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu daripadanya.” Dan kepada Yosua ia berkata: “Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu daripadamu! Aku akan mengenakan padamu pakaian pesta.” Kemudian ia berkata: “Taruhlah serban tahir pada kepalanya!” Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya, sedang Malaikat Tuhan berdiri di sini.”
Lalu Malaikat Tuhan itu memberi jaminan kepada Yosua, katanya: “Beginilah firman Tuhan semesta alam: Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, maka engkau akan memerintah rumahKu dan mengurus pelataranKu, dan aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini. Dengarkanlah, hai imam besar Yosua! Engkau dan teman-temanmu yang duduk di hadapanmu – sungguh kamu merupakan suatu lambang. Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hambaKu, yakni Sang Tunas. Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan kepada Yosua – satu permata yang bermata tujuh – sesungguhnya Aku akan mengukirkan ukiran di atasnya, demikianlah firman Tuhan semesta alam, dan AKU AKAN MENGHAPUSKAN KESALAHAN NEGERI INI DALAM SATU HARI SAJA. Pada hari itu, demikianlah firman Tuhan semesta alam, setiap orang daripadamu akan mengundang temannya duduk di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara.”
Kemudian malaikat itu membawaku ke Yesaya 53, dan beberapa kebenaran dijadikan begitu nyata sehingga saya tidak dapat melupakannya. Dimulai dengan ayat 3, “Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.” Itulah pakaian kotor yang dikenakan kepadaNya. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umatKu ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya diantara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada diantara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu daya tidak ada dalam mulutnya” (ayat 4-9)
Dalam ayat 10 dan 11 ada kata-kata yang keluar dari hati Allah dan doa saya semoga kata-kata itu memikat hati anda seperti yang terjadi pada saya. “Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah .. “ Allah mengambil jiwa yang abadi itu dan membiarkan dia menderita, bukan saja secercah kematian, tetapi menderita kematian bagi sekalian orang. JiwaNya yang abadi dipersembahkan sebagai korban penebus salah.
Sementara Yesus menderita kesakitan, sementara dia diremukkan dan jiwanya dipersembahkan sebagai korban penebus salah, Alkitab mengajak kita memandang dia, karena dia akan melahirkan suatu bangsa baru. Dia tengah merasakan sakit jiwanya tengah menderita. Ayat 11 mengatakan, “Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas.” Ayat 10 mengatakan, “Ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana olehnya.” Ketika menjadikan jiwaNya kurban penebus dosa, Yesus menyediakan penebusan kekal bagi setiap orang, bagi seluruh dunia.
Dari penderitaan jiwa yang terhukum keluarlah keturunan itu. “Dia kan melihat keturunannya.” Dia melihat gerejaNya lahir dan sekarang ini Dia sedang melihat keturunannya, umatNya yang ditebus dan dibebaskan, yang terbit dari kematianNya. Ketika Dia melihat saudara, Dia akan mengatakan, “Aku teringat penderitaan jiwaku, dan apa yang Kulihat sekarang memuaskan diriku dan Aku menyukainya. Kau adalah anggota keluarga, kau sudah ditebus, kau anak Allah. Kau adalah anggota suatu bangsa yang baru. Bukan bangsa Yahudi, bukan bangsa bukan – Yahudi, melainkan bangsa yang baru, anggota kerajaan surga, bangsa surgawi, keimaman yang berkerajaan!”
Sebenarnya Yesus mati karena terpukul oleh tangan Allah dengan hukuman bagi dosa seisi dunia! Pada saat itu, Yesus sama sekali terpisah dari Allah, dan Allah membelakangiNya karena dosa yang ditanggungNya!
Utusan agung yang diutus oleh Allah begitu menginsafkan saya akan kebenaran ini, sehingga saya menangis di atas tempat tidur saya! Saya tak dapat menahan tangis tempat tidur bergetar karena tangisan saya ketika melihat harga yang dibayar oleh Yesus dalam pengorbananNya.
Harinya akan tiba bagi banyak orang yang menolak berpihak pada Yesus, karena tidak menyadari bahwa Dia telah mengalami kematian karena mereka; bahwa Dia telah menanggung hukuman sebagai pengganti mereka. Harinya akan tiba ketika manusia akan mendengar kata-kata berikut ini lagi, “Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal .. “ (Matius 25:41). Mereka akan merasakan sengsara yang diderita oleh Yesus, yang sebetulnya tidak perlu. Allah dan bala tentara surga sekarang ini bekerja penuh untuk menyelamatkan wanita dan pria dari kedasyatan hari itu.
Katakanlah dengan suara yang dapat di dengar, atau dalam hatimu, “Yesus, terima kasih karena Engkau menderita kematian bagiku. Terima kasih karena Engkau menghancurkan semua bukti dosa yang dihadapkan padaku, karena menghapus semua catatan dosaku.” Sungguh, begitu mudah!
Ketika panorama kebenaran yang indah itu nampak di hadapan saya, saya melihat Yesus berbaring mati sebagai anak domba. Kemudian saya melihat anak domba itu bangkit dengan perlahan, dan ketika sudah bangkit, ia menjadi seekor domba jantan yang bermata tujuh dan dengan tujuh tanduk atas kepalanya. Malaikat itu bertanya pada saya, “Tahukah kau apa yang dilambangkan tanduk-tanduk itu?” Dia menerangkan bahwa tanduk melambangkan kuasa, dan bahwa keallahan, kesempurnaan surga, hal-hal ilahi selalu dikaitkan dengan angka tujuh.
Katanya, “Kau telah menyaksikanNya mati sebagai seekor anak domba, sekarang saksikanlah Dia bangkit sebagai Penakluk besar dengan kekuasaan penuh di surga dan dibumi yang telah diberikan padaNya.” Kemudian Gabriel menunjuk Matius 28: 18,20 dan berkata, “Sekarang, lihatlah Dia bersama dengan murid-muridNya dan dengarkan apa yang dikatakanNya, ‘KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan dibumi… ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa.’”
Keagungan raja kita, yang memiliki segala kuasa, berpusat pada pengorbananNya. Gabriel menunjuk pada anak domba itu, yang diikuti dengan munculnya seekor domba jantan (Wahyu 5:6). Kemudian katanya, “Kau akan menyaksikan kehormatan yang diberikan padaNya.” Dan dia memperkenankan saya menyaksikan penglihatan ini: sejauh mata memandang saya melihat malaikat-malaikat semuanya sujud menyembah kepadaNya dan berseru bahwa Dialah Raja diatas segala raja dan Tuan diatas segala tuan, dan bahwa Dia akan memerintah selama-lamanya. Tidak ada sesuatu yang dapat menghalangiNya. Dialah anak domba yang disembelih, tetapi sekarang Dia hidup untuk selamanya. Haleluya.
Kemudian malaikat itu berbicara kepada saya tentang tubuh Yesus yang disediakan oleh Allah untuk dikorbankan. Hal ini menjadi sangat penting, ketika kita melihat tujuan tubuh yang tak berdosa itu. Yesus menjadi penanggung dosa orang lain karena Dia tanpa dosa. Dia dipukul bukan karena dosaNya sendiri, tetapi karena dosa kita!
Daniel mempunyai kesempatan untuk melihat ini dalam Daniel 9:21-25, “Sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban petang hari. Lalu ia mengajari aku dan berbicara dengan aku, ‘Daniel, sekarang aku datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti. Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu! Tujuh puluh puluh kali tujuh masa (490 tahun) telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang Maha Kudus. Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa (49 tahun) dan enam puluh dua kali tujuh masa (434 tahun) lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan.’”
Gabriel yang sama, yang berada di rumah saya, menunjukkan kebenaran-kebenaran ini, ialah Gabriel yang memberitahukan kepada Daniel bahwa ada masa 483 tahun (49+434) sebelum Yesus akan datang untuk mempersembahkan korban dan memberi ganti kerugian bagi dosa, bukan bagi dosaNya tetapi dosa orang lain. Gabriel memberitahukan kepada Daniel kapan dia dapat mulai menghitung 483 tahun itu dan semuanya berkaitan dengan sangat indah. Gabriel menjaga agar penentuan waktu rencana Allah tepat! Dia mengatakan bahwa ketika Koresy memberikan titah bahwa Yerusalem harus dibangun kembali, waktu itu dapat mulai dihitung. Gabriel mengatakan bahwa fungsinya ialah menggenapi rencana Allah, dan dialah malaikat Allah yang ditugaskan untuk mendorong tindakan itu.
Gabriel mengatakan kepada saya bahwa dialah malaikat yang disebut dalam Zakharia 1:12 – 17, “Berbicaralah Malaikat Tuhan itu, katanya: Ya Tuhan semesta alam, berapa lama lagi Engkau tidak menyayangi Yerusalem dan kota-kota Yehuda yang telah tujuh puluh tahun lamanya Kau murkai itu? Lalu kepada malaikat, yang berbicara dengan aku itu, Tuhan menjawab dengan kata-kata yang ramah dan yang menghiburkan. Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman Tuhan semesta alam: Sangat besar usahaKu untuk Yerusalem dan Sion, tetapi sangat besar murkaKu terhadap bangsa-bangsa yang merasa dirinya aman, yang sementara Aku murka sedikit, telah membantu menimbulkan kejahatan. Sebab itu, beginilah firman Tuhan, Aku kembali lagi kepada Yerusalem dengan kasih sayang. RumahKu akan didirikan pula di sana, demikianlah firman Tuhan semesta alam dan tali pengukur akan direntangkan lagi di atas Yerusalem. Serukanlah ini selanjutnya: Beginilah firman Tuhan semesta alam: Kota-kotaKu akan berlimpah-limpah pula dengan kebajikan, dan Tuhan akan menghiburkan Sion dan akan memilih Yerusalem pula.”
Pada kesempatan lain dia memperkenankan saya melihat Yesus memasuki surga dengan membawa darahNya, bukan sebagi korban dengan pakaian kotor, tetapi sebagai imam dengan darah perjanjian. Saya dapat melihat Yesus masuk, mengambil darah itu dan memerciki benda-benda kudus Allah. Belum pernah saya mendapat pengertian seperti ini, tetapi darah itu harus juga dipercikan di depan Allah atas benda-benda surgawi (Ibrani 9:19-28). Yesus masuk surga dengan darahNya sendiri dan memercikkannya di atas mezbah sebagai kurban terakhir, selubung terakhir bagi dosa kita.
Ibrani 10:16-23 (FAYH) menyatakan, “Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan umat Israel, walaupun mereka melanggar perjanjian yang pertama: Aku akan menuliskan hukum-hukumKu dalam akal budi mereka, sehingga mereka selalu mengetahui kehendakKu. Hukum-hukumKu akan Kutaruh dalam hati mereka, sehingga mereka rindu untuk mematuhinya.” Kemudian Ia menambahkan, “Aku akan melupakan segala dosa dan pelanggaran mereka.”
Apabila dosa sudah diampunkan serta dilupakan untuk selama-lamanya, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban untuk menghapuskan dosa itu. Jadi, saudara-saudara yang kukasihi, karena darah Yesus, sekarang kita boleh memasuki Tempat Yang Maha Kudus, tempat Allah berada. Inilah jalan baru yang menghidupkan, yang telah dibukakan oleh Kristus bagi kita dengan merobek tirai itu, yakni tubuh insaniNya, supaya kita dapat menghadap hadirat Allah yang kudus.
“Karena Imam Besar kita yang agung ini mengepalai rumah Allah, marilah kita segera masuk ke dalamnya, kepada Allah sendiri, denga hati yang tulus dan percaya sepenuhnya bahwa Ia akan menerima kita, karena kita sudah diperciki dengan darah Kristus untuk menyucikan kita, dan karena tubuh kita sudah dibasuh dengan air bersih.
Sekarang tanpa ragu-ragu kita dapat mengharapkan keselamatan yang dijanjikan Allah kepada kita. Kepada orang lain kita dapat mengatakan bahwa kita memiliki keselamatan itu, sebab Ia pasti memenuhi janjiNya”
Dalam panorama kebenaran yang ditunjukkan Tuhan kepada saya, beberapa kali Ia membawa saya kembali untuk melihat buku itu, karena hal itu sangat penting. Gabriel mengatakan bahwa buku, yang harus diperciki darah atas perintah Allah, adalah buku mengenai hubungan manusia dengan manusia. Dia menyuruh saya memperhatikan Keluaran pasal 21-23. Hukum-hukum yang lain adalah mengenai hubungan manusia dengan Allah, antara lain mengenai sikap manusia.
Allah memberikan perjanjian itu kepada Musa sebelum dia mendaki gunung untuk mendapatkan Sepuluh Hukum. Allah berfirman kepada Musa, “Tuliskanlah segala firman ini dalam sebuah buku, kemudian bacakanlah kepada umat Israel.”
“Lalu datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu segala firman Tuhan dan segala peraturan itu, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak, ‘Segala firman yang telah diucapkan Tuhan itu, akan kami lakukan.’” (Keluaran 23:3).
Mereka ingin mematuhi hukum-hukum itu, tetapi keadaan kehidupan mereka sehari-hari menyebabkan maksud baik mereka berangsur hilang. Manusia dewasa ini sama saja. Mereka membiarkan kesukaran dan kegiatan dunia ini menarik pikiran dan hatinya dari berkat-berkat Allah.
Kemudian rasa bersalah timbul dalam hati mereka dan mereka mengatakan, “Saya tahu bahwa Allah telah mengampuni dosa-dosa lama yang besar itu, tetapi hal-hal kecil ini yang menyusahkan saya; sikap saya terhadap keluarga saya dan teman-teman sekerja.” Mereka mengatakan, “Saya sungguh ingin hidup bagi Allah, dan setiap hari saya menyerahkan diri saya kepada pemeliharaan Allah, tetapi hal-hal kecil itu menyusahkan diri saya. Saya takut, sebab saya tidak dapat menaklukkannya.” Tuhan memperkenankan saya melihat Yesus. Imam besar itu, memerciki buku itu dengan darahNya sehingga semua hal itu ditutupi. Semuanya sudah sempurna; sudah dipenuhi dalam Yesus. Allah melihat darah itu, bukan kesalahan kita, dan kita diterima!
Saya percaya bahwa kebanyakan penyakit dan frustasi orang percaya terbit, karena mereka belum memahami arti tubuh Yesus sepenuhnya. Karena tuduhan-tuduhan Iblis, dan karena setiap hari kita diingatkan akan dosa, kegagalan, dan kelemahan manusia, sering kali kita lupa apa yang telah dilakukan Yesus. Kita sangat menyadari hal-hal lain itu, sehingga kita perlu diingatkan bahwa dalam hikmatNya Allah telah menyediakan waktu dan cara untuk melaksanakannya.
Ketika mengikuti Perjamuan Kudus, anda memperingati kematian Yesus sampai Dia datang kembali! Dia mengalami kematian yang kedua. Dia merasakan laknat kematian itu. Firman Allah mengatakan bahwa Ia menanggung semua dosa kita dalam tubuhNya sendiri di atas salib. Dia minta agar kita memandang tubuhNya untuk melihat dosa kita dan dosa seisi dunia yang ditanggungkan oleh Allah padaNya. Setiap dusta, setiap dosa terhadap diri kita sendiri dan orang lain, setiap pembunuhan, semua perzinahan, semua pencabulan, semua ketidakjujuran, semua penipuan, semua pemberontakan, semua penyembahan berhala, semua permusuhan karena ilmu sihir dan ajaran setan-setan; ya, segala sesuatu yang dapat dituduhkan kepada kita telah diletakkan atas diriNya. Dia telah menjadi penanggung dosa, memikul kebusukan bermilyar-milyar orang.
Bayangkan dia sebagai kubu pertahanan terhadap serangan Iblis. Allah berfirman, “Pandanglah Dia, amatilah Dia, karena jika tidak, sering kali kau menjadi lemah, selalu menderita sakit, dan sering diserang, merasa kecewa dan kehabisan kekuatan rohaniah. Pandanglah Dia bukan sebagai sesuatu yang indah, tetapi sebagai korban, dengan segala kebusukan atasNya, dengan setiap pembunuhan, setiap dusta, setiap kemesuman, setiap kejahatan yang mungkin terjadi, semua kebusukan homoseks yang menyebabkan Sodom dimusnahkan; semuanya ditanggungkan kepadaNya.” Lalu sementara anda memandang Dia, Allah ingin anda melihat diatas tubuh itu, dosamu, kelemahanmu, kekuranganmu. SEMUANYA yang anda kuatirkan!
Semuanya ada, tetapi tidak mempunyai kekuatan lagi! Hanyalah bekas dosa yang dulu. Hanya bara yang sudah padam! Ketika anda melihat ini, dosa tak dapat mencengkam anda lagi dan tak berkuasa untuk melukai anda. Dosa anda hanyalah abu saja, karena pukulan kemurkaan Allah dan penghukumanNya jatuh pada tubuh itu. Dengan semua dosa yang tertanggung padaNya, dan semua kebaikan Allah tercurah bagi kita, kita dapat berdiri di hadapan Allah dengan pengetahuan bahwa dosa tak lagi berkuasa atas diri kita.
Kemudian kita dapat mengikuti darah itu ketika Yesus, Imam Besar kita, membawanya di hadapan hadirat Allah bagi kita, dan menutupi, serta menghancurkan dan menghapuskan sama sekali semua dosa. Inilah yang dilakukan darahNya, ketika Dia menyelubungi kita. Semua surat hutang kita telah dihapuskan, sehingga genaplah rencana Allah yang dibukakan bagi kita. Rencana itu akan memulihkan kita ke tempat kesucian yang sempurna dengan persahabatan dengan Allah, yang dulu telah dialami Adam dan Hawa sebelum adanya dosa.
Dalam Ibrani 10:5, Yesus berbicara tentang pekerjaan yang harus dilakukanNya atas perintah Allah, yaitu menjadi kurban karena dosa, kataNya, “Engkau telah menyediakan tubuh bagiKu.” Selanjutnya dalam ayat 20 Ia mengatakan bahwa kita sekarang dapat memasuki persekutuan yang akrab melalui tubuhNya.
Gabriel mengingatkan saya bahwa kemah suci harus tepat seperti yang diperintahkan Allah, dan semua kurban harus dilaksanakan sampai kepada hal-hal yang terkecil, karena kurban-kurban itu mewakili rencana Allah bagi penebusan semua umat manusia. Rencana ini menggambarkan Yesus dan pengorbananNya. Dia menerangkan beberapa kebenaran yang menarik, yang menjadikan pengorbanan Yesus lebih berarti lagi.
Mezbah tembaga adalah benda yang pertama di dalam kemah suci, dan diatasnya harus dipersembahkan kurban-kurban. Kurban-kurban itu harus dibakar habis, dan kemudian abunya harus dipercikkan pada orang-orang yang akan diterima Allah. Semua dosa Israel diletakkan atas kurban itu. Kemudian kurban itu, yang dijadikan dosa, merasakan panas yang membakar itu sehingga bila Israel datang untuk diterima, abu itu dipercikkan bersama dengan darahnya, lalu Allah berfirman kepada Israel, “Kamu sudah memberikan semua dosamu kepadaKu. Sekarang Kukembalikannya kepadamu, dan membiarkan kalian melihat kerangka yang kosong, abu dari sesuatu yang telah kehilangan hidup dan kuasanya. Sudah tak berkuasa lagi, karena api hukuman telah dialihkan ke atas seorang pengganti, dan segala dosamu yang ada diatas tubuh pengganti itu telah dimusnahkan!”
Gabriel mulai dengan Ibrani 9:13-14, ketika dia mulai membicarakan kurban itu dan artinya. “Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diriNya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak tercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup?”
Korban seperti itu sangat efektif di Israel untuk menyucikan kehidupan seseorang sehingga orang dapat mengatakan, “Sudah selesai! Sudah selesai! Dosaku yang telah diletakkan di sana sudah menjadi abu; dosa tidak lagi berkuasa atas diriku; telah kehilangan sengat dan kekuasaanNya.” Jika mereka memperoleh kebebasan selama setahun penuh melalui kurban binatang, maka lebih-lebih lagi darah Yesus dan pengorbananNya dapat menghapus dan menghilangkan selama-lamanya dosa dari pikiran, hati nurani dan emosi kita.
Yesus benar-benar telah mengalami alam maut bagi kita, tubuhNya terpukul oleh hukuman Allah yang adil. Ketika Iblis, musuh itu, menghadang perjalanan kita, kita dapat mengataka, “Dosa-dosa itu yang kaugunakan untuk menggodaku hanyalah bara yang habis terbakar, dan kuasa dosa telah dibatalkan!” Dengan sukacita kita dapat mengatakan, “MurkaNya telah dialihkan dariku kepada Yesus, dan dosaku telah dihukum ketika Dia dihukum!”
Pandanglah Yesus, Imam Besar, yang membawa darahNya ketika Ia memasuki kemah suci Allah di surga, di mana terdapat surat hutang dosa! Gabriel mengatakan, “Lihatlah Dia ketika memercikkan darahNya atas buku undang-undang yang telah dilanggar dan ke atas mezbah hukum-hukum yang dilanggar, sebagai awan tebal yang menghapus semua catatan yang ada tertulis di surga yang dapat dituntutkan kepadamu. Ketika kita melihatNya melakukan hal itu, kita melihatNya juga membawa pernjanjian yang baru bagi kita.”
Ibrani 10:16,17 mengatakan, “’Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu.’ Ia berfirman pula, ‘Aku akan menaruh hukumKu di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.’”
Dia telah mengubah dosa menjadi bara yang sudah padam. Dia telah menghapus semua surat hutang dosa dan memberi kita perjanjian yang baru. Tahukah anda mengapa Dia melakukan hal itu? Karena Dia MENDAMBAKAN kita! Dia tidak mencari alasan untuk menghancurkan kita, melainkan untuk menyelamatkan kita.
Pandanglah Dia sebagai anak domba Allah yang tak bercela, yang disediakan sebelum dunia dijadikan. Pandanglah Dia sebagai penanggung dosa yang datang di hadapan Allah dengan pakaian kotor, ditindas oleh Allah, memercikkan darahNya di surga, memerciki buku perjanjian yang sekarang sudah digenapi. Semua kegagalan manusia telah ditutupi oleh darah yang berbicara kepada Allah, katanya, “Sudah selesai!”
Setiap tahun di Israel mereka mengingat dosa. Manusia diampuni, tetapi dosa diingat terus. Hati saya sangat terharu ketika Gabriel berkata pada saya dengan nada memerintah, “Ketika Yesus datang, keperluan pengampunan sudah tidak ada lagi, karena pengampunan dosa mengingatkan Allah akan dosa yang telah diampuni. Dia sama sekali menghapus catatan kesalahan dan noda. Darah Yesus berbicara dan mengatakan, ‘Dibenarkan, dipulihkan kembali kepada keadaan yang murni – karena kristus. Kita dikembalikan kepada kedudukan kita sebelum dosa memasuki dunia.’”
Dalam Perjanjian Lama, pengampunan diberikan karena percaya akan adanya kurban. Tetapi Gabriel mengatakan ketika Yesus datang, Dia ADALAH kurban yang menghapus semua dosa. “Karenanya dalam pandangan Allah engkau tidak perlu diampuni lagi menurut cara Perjanjian Lama. Sejak Yesus mempersembahkan kurban itu, setiap orang sudah diampuni. Allah tidak menginginkan peringatan akan dosa-dosa itu lagi seperti yang dahulu diingat tahun demi tahun, tetapi Dia mengatakan bahwa sekarang dosa itu TIDAK AKAN diingat kembali!”
DOSA ANDA SUDAH DITUTUPI (PENDAMAIAN)
Saya duduk terpaku di kursi … tidak bisa bergerak … Cahaya surgawi yang bersinar dari wajah Musa setelah empat puluh hari bersama Tuhan, cahaya yang sama itu, namun seratus kali ganda sinarnya terpancar dari Gabriel dan meliputi diri saya …
Kata-kata dan jamahannya mengembalikan kekuatan saya.
Saya menangis .. dan andapun akan menangis, bila menemukan keindahan berita yang dibawanya langsung dari hati Allah yang penuh kemurahan!
BAB VIII DOSA ANDA SUDAH DITUTUPI (PENDAMAIAN)
Berita pendamaian adalah berita yang sangat berkuasa dan membebaskan orang Kristen. Itulah berita yang tercakup dalam rencana Allah yang dibentangkan untuk sekarang ini. Berita itu untuk setiap manusia yang hidup di dunia atau yang hidup sebelum hari Tuhan tiba. Kata yang diterjemahkan “pendamaian” dalam bahasa aslinya berarti menutupi (Ibrani, kaphar, menutupi, membatalkan, kata Gerika, katallage, penukaran, pendamaian).
Gabriel menunjukkan pada saya bagaimana menggambar bagan yang menerangkan penting dan fungsinya pendamaian.
Berita rangkap tiga ini memberitahukan tentang kekudusan Allah kepada mereka yang hidup bagi Allah, kepada mereka yang lalai, dan kepada orang yang belum percaya. Berita ini begitu penting, sehingga tercantum dalam setiap perkunjungan malaikat. Berita itu adalah titik pusat semua sejarah dan dimaksudkan, bagi sekalian manusia – itulah pusat rencana Allah untuk penebusan umat manusia. Itulah landasan peluncuran menuju kekekalan.
Urgensi dan pentingnya berita ini demikian berarti, sehingga saya merasa ditantang Allah untuk mengatakan kepada Anda agar berita itu dimasukkan dalam hati dan pikiran anda, dan membicarakannya kepada orang-orang dimana saja. Biarlah manusia mengetahui apa yang telah dilakukan Yesus dan apa yang dapat dilakukanNya.
Di tengah-tengah bagan itu terdapat sebuah lengkungan, mirip lengkungan pelangi. Lengkungan yang ada diatas kita itu adalah pendamaian Allah dan caranya Ia memandang kita. Di bawah lengkungan adalah manusia dan caranya ia memandang kita. Manusia memandang kita penuh dengan dosa, kesalahan, dan kegagalan; tetapi Allah memandang melalui penutup itu, pendamaian itu dan melihat kekudusan dan bukannya dosa, karena Dia telah menyelesaikan masalah dosa. Bukannya kesalahan yang dilihat Allah, melainkan keadaan yang tak ternoda. Bukannya kegagalan yang dilihatNya, melainkan keadaan tidak bercela. Dia tidak melihat sesuatu yang patut dimarahi, ditegur, atau bahkan dicela (Kolose 1:22)
Karena kodratNya, maka Allah tidak sabar melihat dosa. Dari segi Allah harus ada kesempurnaan sebelum Ia dapat menerima kita. Dari sudut pandangan dunia, kita mencari jalan keluar agar terlepas dari dosa dengan usaha kita sendiri, tetapi Allah memberi pandangan yang baru sama sekali tentang kekudusan.
Kekudusan mirip dengan kemuliaan Allah. Kekudusan bersinar dari kepribadiaan dan kehadiranNya. Tidak adanya dosa adalah akibat kekudusan, dan bukan kekudusan itu sendiri. Sebenarnya kekudusan adalah sifat dan kodrat Allah.
ALLAH ITU KUDUS!
Allah berbicara mengenai jalan kekudusan yang mencapai bumi ini. Karena anugerah, yaitu kebaikan Allah yang tak layak kita terima, manusia mendekati Allah pada jalan itu. Yesus adalah kekudusan Allah yang disampaikan kepada kita. Dia menyediakan jalan karena Dialah jalan itu! Kita diterima oleh Allah karena Yesus kudus, dan kemudian kita ditutupi dengan kebenaran, sehingga ALLAH MEMANDANG KITA SEBAGAI MANA DIA MEMANDANG YESUS!
Di bawah lengkung pendamaian (lihat bagan) kita lihat cara pandangan manusia. Manusia melihat dosa kita, kesalahan dan kegagalan kita dari sebelah bawah dan kita dituduh oleh Iblis maupun manusia. Allah menginginkan kita memandang orang-orang di sekeliling kita seperti Dia memandang mereka. Untuk melakukan hal ini, Dia telah memberikan kepada kita FirmanNya, RohNya dan darah PutraNya, Yesus!
Sama seperti Allah tak akan membiarkan dosa, demikian pula Dia tidak akan membiarkan kesalahan. Ketika seekor anak doba dikurbankan di bawah hukum yang lama, anak domba itu tidak saja harus sempurna, tanpa noda atau kekurangan, tetapi imam yang melaksanakan persembahan korban itu harus tidak bercela, agar dapat berfungsi sebagai imam; bahkan di seluruh tubuhnya tidak boleh terdapat tahi lalatpun. Allah adalah Allah kesempurnaan.
Allah memberi hukum yang keras dan tepat kepada Harun, imam besar itu, tentang bagaimana dia harus mempersembahkan korban binatang bagi pendamaian umat pilihan Allah, yaitu bangsa Israel. Allah memperkenankan saya menyaksikan imam zaman Perjanjian Lama, ketika ia memasuki kemah suci dengan kurban untuk dosa umatnya, sehingga mereka dapat ditutupi setahun lagi. Dahulu tafsiran saya mengenai ayat ini ialah bahwa imam itu sudah siap untuk memasuki tempat mahakudus di belakang tirai, karena dia telah melaksanakan semua hal yang betul sebelum memasukinya; dia telah mencapai kesempurnaan penuh dengan jalan mengikuti semua peraturan Allah. Saya selamanya merasa bahwa persiapan seperti itu sudah cukup. Tetapi Allah menerangkan kepada saya, bahwa saya belum mencapai pengertian penuh tentang tujuan upacara-upacara tersebut.
Harun, imam besar, dan para penggantinya, pergi ke suatu tempat tertentu dalam upacara kurban sebelum menyelesaikan persiapan mereka untuk memasuki tempat mahakudus di belakang tirai. Tempat tersebut dinamakan tempat mahakudus, karena kekudusan ruang dalam dari kemah suci ini. Tabut perjanjian, dengan tutup pendamaian, diletakkan di belakang tirai di tempat mahakudus. Allah berfirman: “Karena Aku sendiri akan hadir di dalam awan di atas tutup pendamaian itu.” Satu-satunya orang diatas bumi ini yang dapat dikatakan sama sekali benar, dan siap sedia, hanyalah imam besar.
Allah memperkenankan saya melihat pemandangan ini seperti suatu panorama hidup. Saya melihat Harun, imam besar, masuk dengan membawa seekor lembu jantan muda yang harus disembelih bagi penyucian imam ini. Darah anak lembu itu harus dipercikkan kepada Harun dan semua benda dalam ruangan yang dimasukinya itu. Tetapi dia tidak bisa memulai pekerjaannya di tempat mahakudus sebelum hal lain terjadi!
Dia diperintahkan untuk mengambil segenggam dupa yang sudah ditumbuk sampai halus. Ini melambangkan pukulan dengan cemeti yang diderita Yesus bagi kita. Kemudian Harun mengambil sedikit bara api dari perapian, lalu memasuki tempat yang mahakudus dan dengan cepat memasukkan dupa segenggam itu dalam api. Dengan segera asap akan mengepul naik dari ukupan itu dan menutupi tutup pendamaian di atas tabut perjanjian. Harun diliputi awan asap dupa yang bau harum, yang mencapai dan menyenangkan Allah. Kemudian ketika Allah melihat ke bawah, Dia melihat Harun melalui awan itu yang melambangkan Yesus Kristus dan penderitaanNya. Hanya dengan tindakan inilah Harun dapat menyelamatkan nyawanya sendiri.
Nyawa Harun selamat, karena suatu kurban pengganti yang menerima sambaran murka Allah. Harapannya untuk diterima Allah bertumpu pada apa yang dilambangkan oleh ukupan itu, yaitu Yesus! Harun ditutupi karena api hukuman menyambar penggantinya dan Israel diberi satu tahun penangguhan hukuman lagi.
Yesus, Putra Allah yang tak berdosa, masuk sebagai Imam besar karena dosa seisi dunia, tanpa membawa korban pendamaian bagi diriNya sendiri. Tangan-tanganNya hampa! Dia tidak mempunyai penutup! Murka Allah dialihkan dari manusia dan Yesus menerima pukulah hukuman Allah atas diriNya.
Asap membumbung dari dupa yang dibakar itu yang mewakilkan Yesus, yang menyebar luas ke seluruh dunia. Asap itu ditelusuri sepanjang sejarah sampai kepada permulaan umat manusia. Ia juga bergerak ke depan dari Golgota ke hari kedatanganNya kembali! Ketika asap itu tersebar melalui waktu, maka ia menutupi sekalian manusia sepanjang masa yang telah percaya akan penutup kekal ini, pengorbanan Yesus oleh Allah!
Setelah melihat panorama kebenaran yang indah ini, Gabriel mengatakan jika saya mau membaca tentang hal itu, saya dapat menemukannya dalam Imamat 16:6,11-12. Kemudian dia mengatakan bahwa saya dapat membaca tentang apa yang terjadi pada orang banyak itu setelah Harun mempersembahkan kurban. Darah seekor kambing itu (juga melambangkan Yesus) yang merupakan kurban karena dosa umat itu, harus dibawa masuk ke belakang tirai dan dipercikkan pada tutup pendamaian dan di depannya. Dengan demikian tertutuplah hukum-hukum yang telah dilanggar, yaitu dosa-dosa manusia, yang terdapat dalam tabut perjanjian.
Setelah upacara Pendamaian selesai, kambing jantan yang hidup itu harus dibawa masuk. Harun meletakkan kedua tangannya di atas kepala kambing hidup itu dan mengakui semua dosa umatnya di atasnya. Kemudian dia menghalau kambing itu dengan semua dosa itu ke padang gurun yang tak dihuni orang. Inilah kambing “korban penghapusan dosa” dan dia mengangkut semua dosa bangsa itu. Setelah mula-mula menutupi dosa umat itu supaya Dia dapat menerima mereka, maka Allah menghilangkan semua bukti dosa.
Allah ingin agar kita mengetahui bahwa ketika Dia menutupi dosa kita, Dia tidak akan meninggalkan setumpuk dosa yang membusuk di bawah penutup itu. Mula-mula Dia menutupinya sehingga Dia dapat menerima kita, kemudian Dia membawanya pergi ke suatu tempat yang tak akan bisa ditemukan lagi. Dosa kita bukan saja ditutupi, melainkan disingkirkan sejauh timur dari barat (Mazmur 103:12).
Karena pengorbanan Yesus, yang merupakan korban pendamaian bagi dosa kita, Allah dapat melihat ke bawah kepada kita dan atas semua hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dosa kita tersembunyi dariNya. Demikianlah caraNya Ia menyediakan bagi penerimaan kita dalam tempat yang mahakudus, di mana Dia hadir dalam awan yang diatas tutup pendamaian itu.
Ketika Allah memberi pandangan panorama kepada saya tentang pendamaian atau penutup ini. Gabriel membawa berita dari hati Allah, serta memberitahukan bahwa sebagai orang Kristen kita dapat merasa sentosa dalam pengetahuan yang indah ini, bahwa dia memelihara semua hal yang dalam kerajaanNya, dan bahwa orang percaya tidak perlu merasa tertekan setelah mereka mengerti kedudukan mereka dalam Allah. Dia mengatakan bahwa ketika Allah menengok ke bawah dan melihat iman kita kepada Yesus dan pengorbananNya, Dia melihat kita sebagaimana Dia melihat Yesus! Kita diterima dalam darah itu dan diselimuti dalam kasihNya. Dia menyuruh saya membaca Efesus 1:4,5 dan mengatakan bahwa maksud Allah ialah agar manusia kudus dan tak bercela di pemandanganNya. “Lama sebelum Allah menciptakan dunia, Allah memilih kita untuk menjadi milikNya sendiri karena apa yang akan dilakukan Kristus bagi kita. Ia memutuskan untuk menjadikan kita kudus dalam pandanganNya, tanpa satu kesalahanpun kita yang berdiri di hadapanNya di dalam kasihNya” (Efesus 1:4-5, FAYH). Haleluya!
Allah telah memberi Firman dan Roh KudusNya kepada kita, karena Dia ingin dunia melihat kita sebagaimana Dia melihat kita, yaitu kelihatan seperti Yesus.
Dalam Titus 2:11 tertulis, “Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.” Tidak semua orang yang menerima keselamatan, tetapi persediaan keselamatan itu telah dikerjakan. Di dalamnya terdapat berita pembenaran, berita ketiadaan dosa, yang diarahkan ke atas yaitu kepada Allah; tetapi ada juga berita yang diarahkan ke bawah, “Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini” (Titus 2:12).
Kemudian Gabriel memperingatkan saya karena sekarang ini kita sudah dibenarkan, kita sudah diterima oleh Allah, jadi semua hal lain yang kita lakukan dengan usaha kita sendiri dan prestasi rohani kita bukan dimaksudkan agar kita diterima Allah, tetapi supaya manusia melihat persamaan Allah dalam diri kita. “Itulah yang baik dan berguna bagi manusia” (Titus 3:8). Mereka perlu melihat Yesus dalam diri kita, seperti yang dilihat Allah, dengan demikian kita benar-benar memperluas keindahan Kristus!
Dia memberi saya satu nas dalam Kolose 1:21,22, dimana Allah telah meringkaskan pesan ini dalam sebuah ayat pendek, seperti yang ditunjukkanNya pada bagan pendamaian itu. “Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhiNya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikanNya di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematianNya untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat DI HADAPANNYA.” Lihatlah kembali bagan pendamaian itu dari segi pandangan Allah. Lalu Allah mencatat ketentuan-ketentuan bagi keadaan demikian DI HADAPANNYA. Kolose 1:23, “Sebab itu kamu harus bertekun dalam IMAN (kepada penutupNya), tetap teguh dan tidak bergoncang (yakin) dan jangan mau digeser dari PENGHARAPAN INJIL (Kabar baik ini) …”
“Sebab dari permulaan sekali Allah memutuskan bahwa mereka yang datang kepadaNya dan Ia sudah mengetahui siapa yang akan datang kepadaNya harus menjadi seperti AnakNya, sehingga AnakNya menjadi yang Sulung dengan banyak saudara. Sesudah memilih kita, Ia memanggil kita untuk datang kepadaNya. Pada waktu kita datang, Ia menyatakan kita ‘tidak bersalah’, memenuhi kita dengan kebaikan Kristus, memulihkan hubungan baik antara kita dan diriNya sendiri, dan menjanjikan kemuliaanNya kepada kita” (Roma 8:29,30 FAYH).
MaksudNya dalam ayat-ayat ini ialah bahwa Dia akan memancarkan kepada kita suasana surga dan memberi kita mencicipi sedikit keadaan yang akan kita alami di surga. Itulah sebabnya orang-orang percaya gembira. Tuhan benar-benar telah memberikan kita merasa sedikit dari apa yang disediakanNya bagi kita, karena Dia telah menjanjikan kemuliaanNya kepada kita.
“Siapa yang berani mendakwa kita yang telah dipilih Allah menjadi milikNya? Apakah Allah akan mendakwa kita? Tidak! Dialah yang telah mengampuni kita dan memulihkan hubungan baik antara kita dan diriNya sendiri. Jadi siapakah yang akan menghukum kita? Kristuskah? Tidak! Sebab Dialah yang mati bagi kita dan hidup lagi bagi kita dan duduk di tempat kehormatan tertinggi di sebelah Allah, dan menjadi Pembela kita di surga. Siapakah yang akan dapat memisahkan kasih Kristus dari kita? Bila kita mendapat kesukaran atau bencana, bila kita dikejar-kejar atau dibinasakan, apakah itu terjadi karena Ia tidak lagi mengasihi kita? Dan bila kita lapar, tidak berduit atau dalam bahaya, atau diancam kematian, apakah Allah telah meninggalkan kita? Tidak ,,, namun demikian, kemenangan yang gemilang akan kita miliki melalui Kristus, yang sangat mengasihi kita sehingga rela mati bagi kita” (Roma 8:33-37 FAYH)
Karena kasihNya yang besar, Allah tidak mau dan tidak akan menghukum kita. Dalam kata-kataNya sendiri Yesus mengatakan dalam Yohanes 3:16,17. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus AnahNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”
Banyak orang menyangka bahwa Yesus datang untuk menghakimi mereka, tetapi kebenarannya ialah, “Barangsiapa percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Yohanes 3:18). Dalam ayat ini Allah berkata bahwa dunia ini telah tersesat, dan memerlukan jalan keluar. TujuanNya mengirim Yesus, adalah untuk menyediakan jalan bagi kita untuk menghadap ke hadirat Allah dan melenyapkan awan hukuman.
Malaikat-malaikat yang agung dari surga berada di sekeliling kita untuk menjaga dan menopang kita, agar jangan kita tergelincir (Mazmur 91:11,12). Allah tidak menyelamatkan kita untuk menghukum kita, melainkan untuk memberi hidup. RencanaNya ialah memulihkan kita kepada tempat persahabatan dan kemudian mempersatukan kita denganNya. Inilah rencana Allah, Haleluya!
Karena kita milikNya, darah pendamaian itu senantiasa mengalir untuk menyucikan kita selalu. Kita tidak hanya disucikan dengan pengakuan lisan saja, karena bibir kita dapat mengucapkan kata-kata yang sebetulnya tidak sungguh-sungguh. Pengakuan kita yang sebenarnya keluar dari hati, ketika kita sungguh-sungguh ingin menyenangkan hatiNya. Allah begitu mengasihi kita, sehingga Dia ingin kita mengetahui, bahwa kita tak usah gelisah dihadiratNya, diganggu oleh ketakutan akan kegagalan dalam perkataan, pikiran atau perbuatan. Jika hal-hal kecil mengalihkan perhatian kita, kita menjadi agak marah atau sikap buruk mulai masuk, dan kita lupa minta pengampunan Allah, Dia memandang hati kita dan niat kita. Kita dibenarkan di bawah hukum yang baru, karena apa yang telah dilakukan Yesus ketika Dia mati bagi kita, dan darah yang mahal itu terus menerus menyucikan kita selama kita mau tinggal di bawah penutup yang disediakan Allah. Dia juga menyediakan tanda-tanda bimbingan dari Roh KudusNya yang selalu ada untuk menjaga agar kita tetap di bawah penutupNya.
Dewasa ini, berita terakhir, sebelum bunyi sangkakala Ia memanggil kita ke surga, adalah berita pendamaian. Ini mengikuti pola yang ditetapkan Allah dalam rencana keselamatanNya sebelum Dia menciptakan bumi ini. Dia menghendaki manusia sekarang mengetahui betul-betul, bahwa mereka sudah ditutupi. Orang berdosa perlu mengetahui apa yang Allah rencanakan bagi mereka, supaya memungkinkan mereka datang dan berdamai denganNya.
Meskipun saudara menolak Dia, tak ada sesuatupun yang dapat memisahkan saudara dari kasihNya. Bahkan orang yang tidak berimanpun dikasihiNya, namun demikian dalam Keluaran 34:7 Ia mengatakan, bahwa meskipun rahmat dan kasih setiaNya menjangkau generasi demi generasi, tetapi tidak sekali-kali akan membebaskan kepada pengorbananNya yang bisa melakukan hal itu. Dia mengasihi orang yang bersalah dan jauh dari Dia, dan mereka mulai merasakan kehangatan kasihNya. Tetapi itu saja tidak akan menjamin jalan masuk ke surga. Itu berarti bahwa Allah mengasihi anda dan memberi kesempatan kepada anda untuk memilihNya, tetapi satu-satunya persediaan untuk menghapus kesalahan ialah menerima apa yang telah dilakukan oleh Yesus.
Kita juga perlu mengingat bahwa Allah bukan saja Allah kasih, tetapi juga Allah murka. Kadang-kadang manusia mencari dalih atau alasan untuk berbuat dosa, karena mereka sebenarnya tidak ingin meninggalkan kejahatan. Namun demikian, mereka masih menginginkan keselamatan yang diberikan penutup itu dan berusaha untuk menariknya ke atas diri mereka. Allah ingin manusia mengetahui bahwa meskipun Ia telah menyediakan tempat yang aman, tetapi ada batasnya dan daerah di luar batas itu telah tercapai oleh penutup tersebut.
Hal-hal yang paling menyusahkan orang percaya bukanlah dosa mereka terhadap Allah, tetapi kekurangan dan sikap manusia terhadap sesamanya dalam kehidupan mereka sehari-hari. “Pikiran kitalah yang menajiskan. Karena dari dalam hati manusia timbul segala hawa nafsu yang jahat…” (Markus 7:20,21, FAYH)
Kekurangan yang berkelanjutan menjadi dosa, dan dosa merupakan pemberontakan terhadap Allah, dan ini tidak ditutupi oleh darah.
Kekurangan yang dihentikan menjadi ketaatan akan kehendak Allah dan ditutupi oleh darah. “ … Saudara dapat memilih dosa (dengan kematian) atau ketaatan (dengan pembebasan) .. “ (Roma 6:16, FAYH)
Musa dan harun hidup bersama bangsa Israel dan melihat kejahatan dalam perkemahan, karena mereka melihatnya dari sudut manusia. Tetapi dari pandangan Allah diatas penutup, Allah melihat ketaatan mereka dan bukannya dosa mereka.
“Tidak ada ditengok kepincangan di antara keturunan Yakub, dan tidak ada dilihat kesukaran di antara orang Israel…” (Bilangan 23:21). Ada satu versi Alkitab (The Living Bible) yang menyatakan, “Dia tidak melihat dosa diantara keturunan Yakub.”
Allah menyatakan kepada Bileam bahwa dia telah melihat Israel dari sudut pandangan manusia, tetapi sekarang Allah menghendaki dia melihat Israel dari sudut pandanganNya. Dalam Bilangan 24, Bileam mengatakan bahwa dia melihat sesuatu yang sama sekali berbeda, ketika matanya dicelikkan untuk melihat sebagaimana Allah melihat. “Tutur kata orang yang mendengar firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Maha kuasa sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Alangkah indahnya (kini tidak lagi jahat) kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel! Sebagai lembah yang membentang semuanya; sebagai taman di tepi sungai; sebagai pohon gaharu yang ditanam Tuhan; sebagai pohon aras di tepi air.”
Allah tidak menciptakan sistem irigasi yang besar, supaya Ia dapat membuka pintu air dan mengairi semuanya sekaligus, tetapi dengan penuh kasih Dia mempedulikan masing-masing orang. Dia menghendaki kita menjadi kuat dan sehat di dalamNya.
Ketika Tuhan berbicara mengenai hal ini, saya berkata, “Tuhan, bagaimana dengan Israel? Jika selama itu Kau telah menutupinya dengan indah sekali, mengapa Kau menghukum mereka berkali-kali antara korban-korban itu?”
Allah menerangkan kepada saya bahwa pemberontakan dan penyembahan berhala adalah dua hal yang akan mengeluarkan manusia dari bawah penutup itu. Bukan Allah yang menyingkirkan penutup itu, juga Allah tidak turun ke dunia dan melihat di bawah penutup itu, tetapi manusia sendiri yang keluar dari bawah penutup itu. Lihatlah kehidupan bangsa Israel, maka anda akan tahu, bilamana Allah menghukum dan memukul mereka, itu disebabkan karena pemberontakan atau penyembahan berhala.
Apabila manusia percaya akan hal lain dan bukannya akan apa yang dilakukan Yesus, mereka secara sukarela memilih untuk keluar dari bawah penutup yang melindungi itu. Jika ini adalah keputusan mereka, keadaan mereka terbuka di hadapan pandangan Allah dan Ia melihat dosa, kesalahan dan kegagalan mereka.
Dosa kita telah dilenyapkan sama sekali oleh darah anak domba, dan satu-satunya cara Allah melihat kita adalah melalui penyucian darah Yesus. Maka Dia melihat:
- Kekudusan dan bukannya dosa.
- Keadaan tak bernoda dan bukannya kegagalan
- Keadaan tak bercela dan bukannya kegagalan
- Kita MASUK KE BAWAH penutup itu dengan jalan bertobat dari dosa kita
- Kita TETAP TINGGAL DI BAWAH penutup ingin menyenangkan Allah dan dengan menaatiNya sampai dalam pikiran dan maksud hati kitapun
- Kita KELUAR DARI BAWAH penutup dengan memberontak atau menyembah berhala
“TETAPI AKU DAN SEISI RUMAHKU, KAMI AKAN BERIBADAH KEPADA TUHAN!” (Yosua 24:15)
TANDA-TANDA PERINGATAN ALLAH
… Terjadinya di siang bolong, pada hari Sabtu sebelum Natal .. Pintu kantor saya yang digereja itu terbuka dan sekali lagi malaikat Allah yang tertinggi datang membawa berita khusus dari Allah … Ingatlah, jika hati anda terasa kaku dan dingin, dan seakan-akan sebuah beban berat ditimpakan atas anda ketika berpikir, “Sekarang hari Minggu lagi dan saya harus pergi ke gereja. Saya tidak mau mengecewakan Allah, tetapi ini membosankan; tidak ada gairah dalam kehidupan rohaniku.” WASPADALAH!
BAB IX TANDA-TANDA PERINGATAN ALLAH
Allah mau kita bersenang-senang, bersampan di danau sukacitaNya sementara kita masih di bumi ini. Akan tetapi Ia juga menghendaki agar kita menjauhi daerah yang bertandakan “BAHAYA!” Ini tidak sukar, karena dengan jelas Dia telah memberi tanda-tanda peringatan di dalam Alkitab.
Kita tidak usah kuatir dan resah mencoba hidup secara Kristen. Jika kita berjalan bersamaNya dalam terangNya, kita akan terlepas sama sekali dari ketakutan dan kita tidak perlu takut lagi! “JantungNya” berdenyut dua puluh empat jam sehari, dan selama jantung itu tetap berdenyut, yaitu untuk kekal selamanya, kita sama sekali dilindungi sementara kita melayaniNya.
Allah sangat mengasihi kita, sehingga Dia menawarkan semua yang ada di surga dan bumi kepada kita, bahkan menjadikan kita ahli waris besama-sama dengan Yesus. Namun demikian, ada orang yang atas kehendaknya sendiri masih memilih untuk keluar dari bawah tutup pendamaian itu (penutup, atau darah Yesus) karena MENDURHAKA dan MENYEMBAH BERHALA.
Mendurhaka adalah menolak kesetiaan atau melawan wewenang seorang atau atasan anda. Allah adalah yang berwewenang atas kita. Memberontak terhadapNya berarti membelakangiNya dan apa yang ditawarkan kepada kita: perlindungan, berkat, kasih dan janji-janji. Di seluruh Alkitab dengan jelas Allah menguraikan berkat berlimpah yang datang apabila kita menyerah kepada bimbinganNya yang mutlak. Kutuk akan menimpa, apabila kita memberontak atau menolakNya.
Penyembahan berhala adalah kasih sayang yang berkelebihan atau rasa hormat terhadap seseorang atau benda; kekaguman yang cenderung pada pemujaan. Penyembahan berhala bukan saja menyembah patung atau berhala lain, tetapi juga menaruh keinginan yang sangat kuat atau kerinduan dan kesenangan kita sendiri, dan bukannya melakukan apa yang diinginkanNya.
Berita tentang pendurhakaan dan penyembahan berhala adalah peringatan ilahi yang perlu kita perhatikan, agar jangan sampai kita menjauhkan diri dari Allah. Gabriel menunjuk kepada I Korintus 10 dan menyuruh saya melihat Musa dan umat Israel, umat piihan Allah itu. Saya disuruh memperhatikan apa yang menyebabkan mereka keluar dari awan yang menutupi, yang melambangkan penutup darah yang ditempatkan Allah pada kita sekarang ini. Ayat 1 berbunyi, “Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.”
Segalanya berjalan baik bagi mereka! Mereka sudah dikeluarkan dari Mesir, yang melambangkan dunia ini; mereka dilindungi dan diselamatkan; dan mereka mempunyai penutup yang indah yaitu awan.
Kemudian katanya, “Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus. Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun” (I Korintus 10:2-5). Perhatikan bahwa meskipun mereka mempunyai pengalaman-pengalaman yang luar biasa, dan awan menutupi mereka, Allah tidak senang. Mengapa Ia tidak senang? “Karena mereka ditewaskan di padang gurun.” Mengapa? Karena mereka menginginkan hal-hal yang jahat. Mereka memberontak terhadap apa yang disediakan Allah bagi mereka dan menyembah berhala kesenangan diri sendiri.
Apa yang dimaksudkan dengan hal-hal jahat itu? Yaitu menginginkan hal-hal yang dilarang oleh Allah karena Ia mengetahui bahwa itu mengakibatkan kebinasaan.
Lihatlah hal itu dari segi firman Allah yang tertulis, “Semuanya ini telah terjadi sebagai contah bagi kita untuk memerpingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: “Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.’ Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang” (I Korintus 10:6-18).
Mereka jatuh dalam penyembahan berhala dan sebagai pengganti Allah mereka menyembah sesuatu yang lain. Mereka menyebut Allah sebagai Tuhan, tetapi dengan terang-terangan mereka tidak melakukan hal-hal yang diperintahkan oleh-Nya. Hal yang sama terjadi sekarang ini, karena di seluruh dunia tersebar ajaran sesat yang mengatakan bahwa perbuatan zinah tidak salah! Alkitab telah memberi peringatan mengenai guru-guru yang sesat ini. Mereka mengatakan bahwa larangan terhadap zinah adalah pendapat kuno dari generasi “tempo doeloe”, yang hendak mencegah generasi masa kini bersenang-senang.
Perintah ini tidak diberikan oleh Allah satu atau dua generasi yang lalu; Allah sudah memberikannya kepada bangsa Israel lebih 3000 tahun yang lalu. Dia sudah menetapkannya dalam rencana-Nya dan Firman-Nya, karena Dia membenci dosa itu, dan memberitahukan kepada kita apabila kita memberontak terhadap Dia, kita mulai menempuh jalan yang membawa kita keluar penutup itu.
Seorang pemuda dan seorang pemudi yang telah “hidup bersama” di bawah moralitas yang baru, belum lama lalu menyerahkan hidup mereka kepada Tuhan. Mereka sangat senang ketika mengetahui bahwa dosa mereka telah diampuni. Mereka menyangka bahwa mereka dapat terus hidup dalam dosa. Seperti banyak orang muda dewasa ini, mereka telah terjerat oleh gaya hidup yang menyetujui perzinahan atau bentuk-bentuk lain pemberontakan dan penyembahan berhala. Puji Tuhan, mereka mulai mengerti dan tidak lama kemudian menikah sah.
Ada orang yang sama sekali tidak menghormati ap yang dikatakan Allah, “Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yagn dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular” (I Korintus 10:9). Allah menunjukkan kebencianNya terhadap perubatan mereka yang tidak menaati keinginanNya bagi mereka. Ketika mereka menggerutu, Allah mengirimkan malaikatNya untuk membunuh 23.000 orang di antara mereka!
PERINGATAN! “Jadi berhati-hatilah. Kalau saudara mengira, “Mustahil saya akan berbuat demikian, hendaklah saudara waspada, karena saudara juga mungkin jatuh ke dalam dosa. Tetapi ingatlah bahwa keinginan jahat yang masuk ke dalam hidup saudara bukanlah hal yang baru. Banyak orang yang hidup sebelum saudara, menghadapi masalah yang sama. Tidak ada cobaan yang tidak dapat diatasi. Dan percayalah bahwa Allah tidak akan membiarkan cobaan menjadi demikian berat, sehingga saudara tidak dapt menahannya. Ini adalah janjiNya dan Ia akan melakukan apa yang dijanjikanNya. Ia akan mengajar saudara bagaimana menghindar dari cengkeraman cobaan, supaya saudara dapat menanggungnya dengan sabar. Sebab itu, saudara sekalian yang saya kasihi, jauhilah segala jenis penyembahan berhala” (I Korintus 10:12-14, FAYH).
Mengertikah anda bagaimana kerja penutup Allah itu? Dia tidak menyetujui dosa, tetapi Dia ingin manusia mendengar Kabar Baik itu sehingga mereka dapat menjangkau dan memperoleh kuasa untuk dikeluarkan dari dosa-dosa ini. Hanya mereka yang menentang dan menuruti jalan mereka sendiri, menemukan dirinya di “tempat yang berbahaya” karena mereka tidak memperhatikan tanda-tanda peringatanNya. Allah tidak mencari-cari alasan untuk menghukum anda, dan itulah sebabnya Dia telah menempatkan tanda-tanda peringatan. Seruan dari hatiNya ialah, “Aku ingin menyelamatkan kalian; Aku ingin kalian memperoleh hidup dengan berkelimpahan!”
PERINGATAN! Ada beberapa peringatan tertentu dalam Firman di mana Allah menyoroti rencana, penerimaan dan penutupNya bagi umatNya: Dia tidak menghapuskan peringatan dan panggilan kepada umatNya untuk berjalan bersamaNya dan hidup bagiNya. Peringatan yang diberikanNya masih berlaku seperti biasanya, tetapi Dia menghendaki peringatan-peringatan itu dilihat dalam perspektif yang layak. Dia ingin agar orang-orang yang mengasihi dan ingin hidup bagiNya itu mengetahui betapa amannya mereka. Akan tetapi Dia juga ingin agar orang mengetahui bahwa jalan yang mereka tempuh itu akan menjurus ke kesukaran, apabila mereka tidak benar-benar mematuhi FirmanNya.
Orang yang tunduk kepada hukum tidak kuatir karena ada penjara di kota! Mereka bahkan dapat mendatangi seorang polisi, memandang wajahnya, dan bersalaman dengannya. Mereka tidak perlu kuatir karena mereka mematuhi hukum. Allah menginginkan anda merasa demikian terhadap diriNya!
PERINGATAN! Berjaga-jagalah, jangan sampai perkara-perkara rohani tak dianggap penting lagi.
Banyak sekali orang percaya yang berada pada jalan kelesuan. Kelesuan adalah perasaan kurang penting terhadap hal-hal rohani; kelesuan terhadap Allah; kurang semangat rohaniah; lamban dalam aktivitas gerejawi. Sikap bermalas-malas ini diutarakan dari hati sanubari kita, ketika kita mengatakan, “Lebih enak tinggal di rumah saja. Sangat sukar untuk membangkitkan kegembiraan dan semangat bagi perkara-perkara yang berhubungan dengan Allah. Ada beberapa hal lain yang ingin saya lakukan hari ini, jadi saya tidak akan pergi ke gereja.”
Obat penawar Allah ialah, “Janganlah kita lalai menghadiri kebaktian di gereja seperti yang dilakukan beberapa orang, tetapi marilah kita saling memberi dorongan dan saling mengingatkan, teristimewa sekarang ini, sebab hari kedatanganNya yang kedua kali sudah dekat” (Ibrani 10:25, FAYH). Ingatlah, jika anda merasa lesu dan dingin di dalam sanubari dan hati merasa berat bila berpikir, “Sekarang sudah malam Minggu dan besok saya harus pergi ke gereja lagi. Sungguh tidak menyenangkan!” WASPADALAH! ADA BAHAYA!
PERINGATAN! KETIDAKPERCAYAAN!
Allah menginginkan kita tetap menyadari apa yang dilakukanNya. Dia ingin kita percaya akan hal-hal yang ajaib dan luar biasa, karena Dialah Allah yang ajaib dan luar biasa! Jika dalam hati anda terdapat sikap acuh tak acuh, waspadalah! (Oleh karena itu waspadalah) hai saudara-saudara, supaya diantara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya – yang menolak untuk berpegang teguh, mengandalkan dan bersandar padaNya – oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. (Ibrani 3:12).
Mungkin tadi-tadinya anda bersungguh-sungguh berminat akan gereja dan ingin bekerja bagi Allah, tetapi kini pikiran anda diliputi roh keragu-raguan. Anda bersikap acuh tak acuh dengan ketidakpercayaan atau keragu-raguan, yang keduanya dimusuhi Allah. Jika anda mengatakan bahwa anda percaya akan hal-hal ajaib yang luar biasa, dan memberi satu alasan mengapa anda mempercayainya dan sembilan alasan mengapa anda tidak mempercayainya, maka kata-kata anda itu hanyalah omong kosong. Peringatan itu mengatakan bahwa anda tidak sungguh-sungguh percaya akan hal-hal ajaib yang melampaui kodrat alam, dan tanpa menyadarinya, pikiran anda mulai meragukan Allah.
Mudah sekali untuk dininabobokan menjadi penonton saja yang acuh tak acuh dan berkata, “Saya tidak mau terlibat; saya netral saja.” Tidak ada daerah yang netral – anda harus mengikut salah satu dari kedua pihak itu.
Kita perlu menjadi seperti Petrus atau Paulus atau murid-murid lain yang mengikuti Yesus dan yang bersedia mengorbankan nyawanya bagi Allah! Saya sungguh senang mengatakan bahwa sepanjang sejarah manusia tidak ada zaman lain seperti sekarang ini, ketika umat Allah bersungguh-sungguh mengabdikan diri kepada apa yang dilakukan Allah.
PERINGATAN! “Orang yang murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya” (Amsal 14:14)
Apabila anda mulai hanyut kembali, sebelum anda benar-benar menjauh dari Allah, anda hanya berminat akan hal-hal yang mengenai diri anda sendiri dan bukan hal-hal Allah. Inilah suatu tanda peringatan.
PERINGATAN! “Jika demikian, apa yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?” (Roma 6:1)
Anugerah Allah adalah penutup yang indah, tetapi anugerah itu tidak memberi kebebasan untuk berbuat dosa. Augerah Allah bukanlah sesuatu yang patut kita peroleh, juga bukan sesuatu yang patut kita peroleh, juga bukan sesuatu yang kita beli. Seseorang yang berpikir mereka dapat berbuat sesuka hatinya, ia sedang memberontak terhadap Allah dan berada dalam keadaan yang berbahaya.
PERINGATAN! “..jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima” (II Korintus 6:1)
Anugerah Allah adalah pemberian dan karenanya jangan disia-siakan. Paulus mengatakan hal ini sehubungan dengan apa yang dilakukan Allah ketika menyediakan penutupNya, dan dia memberi peringatan ini kepada kita, “Sebab Allah mengambil Kristus yang tidak berdosa dan mencurahkan dosa kita keatasNya. Kemudian, sebagai gantinya, Kristus mencurahkan kebaikan Allah keatas kita! “Sebagai teman sekerja Allah, kami mohon supaya saudara jangan menyia-nyiakan berita menakjubkan tentang kebaikan Allah yang besar ini.” Allah melakukan ini bagi anda dan Ia memberi kata-kata yang menjamin hal ini, tetapi Dia memperingatkan kita agar jangan kita mengesampingkannya karena kesenangan duniawi. “Sebab Allah berfirman: ‘Jeritanmu datang kepadaKu pada saat yang baik, ketika pintu-pintu penyambutan terbuka selebar-lebarnya. Engkau Kutolong pada saat keselamatan ditawarkan.’ Sekarang ini Allah siap menyambut saudara. Pada hari ini Ia siap menyelamatkan saudara.”
Kemudian Paulus memberitahukan bagaimana berjaga-jaga agar jangan kita menyia-nyiakannya, “Kami berusaha hidup demikian rupa, sehingga tidak seorangpun akan merasa tersinggung dan tingkah laku kami tidak akan menghalangi orang mencari Tuhan, supaya tidak seorangpun dapat mencela kami dan menyalahkan Tuhan. Sebenarnya, apapun yang kami lakukan, kami berusaha membuktikan bahwa kami benar-benar pelayan Allah” (II Korintus 5:21 dan 6:1-4, FAYH) Haleluya!!
Misalkan, anda baru saja membeli mesin pencuci piring. Anda senang sekali dengan semua keistimewaannya dan penghematan waktu kerja di dapur. Anda membaca petunjuk bagaimana menpergunakannya dengan sebaik-baiknya. Anda menemukan catatan kecil yang berjudul, PERINGATAN! Untuk menjalankan mesin dengan baik dan efisien, lakukan seperti berikut.”
Apa jadinya, seandainya anda tiba-tiba saja berpikir, “Alat ini tak boleh tinggal di rumahku; mungkin dia akan macet!” Hanya sesaat saja anda mengalihkan pandangan dari semua keuntungan dan melebih-lebihkan kata peringatannya, maka segera semua keuntungan itu berkurang dalam pikiran anda!
Demikianlah juga janji Allah untuk orang yang menyadari apa yang telah dilakukan baginya dan apa yang Allah ingin lakukan. Janji-janji Allah dan keuntungannya telah diuraikan dan peralatannya sangat unggul. Kita sekalian yakin akan kebaikan Allah dan bagaimana perhatianNya terhadap kita terungkap dalam semua janjiNya yang indah, yang semuanya yang pernah diingkariNya, JaminanNya tidak terbatas! Namun demikian masih terdapat tanda peringatan, dan tanda itu diberikan, agar janji –janji Allah dapat terlaksana dalam hidup anda!
Lampu merah menyala di persimpangan kereta api ketika kereta itu datang, untuk menjaga supaya jangan kita tergilas.
Mobil pemadam kebakaran membunyikan sirenenya untuk memperingatkan kita akan kedatangannya! Lampu mobil ambulans dan mobil polisi sebentar-sebentar menyala apabila ada bahaya dan raungan sirenenya memperingatkan kita agar minggir.
Demam memperingatkan kita akan penyakit dan infeksi.
Semua tanda ini baik, demikian juga tanda-tanda peringatan Allah. Semuanya sama efektif untuk menjaga kita jangan tewas (rohaniah) seperti halnya lampu merah di persimpangan kereta api menjaga jangan kita tewas jasmaniah! Karena begitu besar kasih Allah kepada kita sehingga Dia memasang tanda-tanda peringatan sepanjang danau kesenangan, khusus untuk melindungi kita!
KETIKA ALLAH MENGUCAPKAN TERIMA KASIH
Matanya seperti bara api yang menyala, suaranya jelas dan bergema … malaikat yang besar sekali .. Ketika dia memberitahukan kepada saya tentang “Penghakiman Orang Percaya.”
Hati saya melonjak ketika mendengar dia mengatakan, “PENGHAKIMAN ORANG PERCAYA BUKAN SUATU MALAM YANG GELAP, YANG HARUS DILEWATINYA SEBELUM DIA MEMASUKI HARI KEKAL ALLAH, MELAINKAN SUATU HARI KETIKA ALLAH MENGUCAPKAN TERIMA KASIH KEPADA UMATNYA.”
BAB X KETIKA ALLAH MENGUCAPKAN TERIMA KASIH
Ada sukacita besar dalam hati saya, karena mengetahui bahwa Allah cukup memperhatikan umatNya sehingga memberi bimbingan dan pengarahan ilahi. Saya juga merasakan tanggung jawab yang besar untuk membawa kepada dunia ini kebenaran-kebenaran yang telah diletakkan Allah dalam hati saya.
Inilah fakta-fakta alkitabiah yang telah diketahui oleh sebagian besar dari kita, tetapi karena Allah mengucapkannya dengan jelas sekali dan meminta perhatian kita kepadanya dengan mengutus malaikat dan lain sarana surgawi, maka kebenaran-kebenaran itu menjadi lebih berarti lagi!
Tuhan telah memperkenankan saya mengambil bagian dan menyampaikan pengalaman-pengalaman ini, yang bukan impian kosong atau khayalan belaka. Setiap kali Allah melawat saya, Dia telah memberikan FirmanNya kepada saya dengan kuat kuasa besar.
Pada kunjungan yang pertama, malaikat itu membicarakan tiga bidang pokok. Yang pertama adalah kodrat Allah, keadaanNya yang sesungguhnya, keinginan hatiNya terhadap manusia, dan hal-hal yang penting bagi Allah. Kedua, yaitu kedudukan kita dalam Allah, dan ketiga, ia ingin agar saya mengingatkan anda akan persiapan untuk hari penghakiman yang besar itu!
Bidang pertama diringkaskan dalam BAB II KABAR BAIK BAGI ANDA SEKELUARGA.
Bidang kedua adalah segi pandangan Allah terhadap diri kita, dan ini dibahas dalam BAB PENDAMAIAN. Saya bertanya kepadaNya, “Dimana dalam Alkitab dapat saya melihat kebenaran ini dipraktekkan?” Allah menjawab, “Sudah Kutuliskan. Engkau dapat membacanya dalam Kitab Bilangan” (Bilangan 23:21), dan Dia menerangkan artinya kepada saya. Dia memberitahukan bahwa kurban yang diandalkan bangsa Israel itu melambangkan pengorbanan besar dari Kristus yang kita percaya. Oleh karena itu mereka diterima oleh Allah dalam masa waktu antara kurban tahunan itu.
Banyak kali saya telah membaca seluruh Alkitab, tetapi belum pernah saya mengerti kebenaran Allah yang indah ini, yang menyatakan bahwa Dia memandang manusia dari segi pandangan yang berbeda dari manusia. Allah memandang dari atas penutup itu; sedangkan manusia memandang dari bawahnya.
Hampir setiap kali hal ini disebut, apabila Allah datang melawat saya, Allah menghendaki agar kita mengetahui kedudukan kita di dalamNya. Pada waktu kita ingin hidup bagiNya dan kita INGIN Dia menjadi Tuhan kita, penutup darah itu ada. Melalui penutup itu Dia memandang kita sebagai bunga dan pohon yang ditanamNya.
Dia memandang kita seperti Kristus, karena kita sudah diterima dalamNya, semuanya terbungkus dan ditutupi dengan kasihNya. Karena kita beriman padaNya, Dia ingin agar kita mengetahui kedudukan itu. Dia ingin kita mengetahui bahwa hari yang disebut oleh Rasul Paulus dalam II Timotius 1:12 hampir tiba, katanya, “Aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memelihara apa yang telah dipercayakanNya kepadaku hingga pada hari Tuhan.” (II Timotius 1:12). Hari itu adalah hari yang indah dan hari pahala.
Allah ingin agar kita mengetahui apa yang penting bagi Dia. Ketika kita mengetahui betapa Dia memperhatikan hal-hal tertentu, maka kita juga mau memperhatikannya. Dia berfirman, “Berpuasa yang Kukehendaki ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk” (Yesaya 58:7-7)
Allah ingin agar kita menaruh perhatian terhadap hal-hal yang menarik perhatianNya, yaitu manusia. “Supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!“ Allah mengungkapkan isi hatiNya kepada kita. Dia berbicara tentang hal-hal yang SUNGGUH-SUNGGUH penting!
Dia berkata bahwa banyak orang sedang melakukan banyak hal yang “baik”, yang perlu, yang berhubungan dengan kehidupan ini, dan hal-hal yang perlu dilaksanakan. Hal-hal itu penting sementara masih dalam kehidupan ini, jadi hal-hal itu berharga. Hal-hal itu memang beralasan dalam dunia ini, tetapi tidak semuanya akan tinggal tetap.
Secara khusus malaikat itu menyebut beberapa buku yang penulisannya memakan banyak waktu, buku-buku yang mungkin bernilai, tetapi yang tidak memenuhi keperluan orang.
Pertunjukan menyanyi, jika tidak ditujukan kepada keperluan hidup ini, hanya bersifat sementara saja dan tidak akan berlangsung terus. Bahkan khotbah-khotbah yang disampaikan, dapat memberi informasi, mungkin diberitakan kepada BANYAK orang, tetapi tidak mengena KEPERLUAN orang-orang itu! Khobah-khobah itu dapat membimbing dan menggerakkan dalam suatu arah tertentu, tetapi itu tidak akan tetap.
Gedung-gedung bisa berguna sekali, tetapi Allah tidak memerlukan gedung. Dia mempunyai gedung-gedung yang jauh lebih indah daripada yang ada dalam dunia ini.
Tuhan berbicara mengenai usaha “pengumpulan dana”. Dia mengatakan, jika anda memberi supaya dipuji orang, anda sudah mendapat pahalanya di dunia ini, dan bukannya di surga. Sering visi pekabaran injil seseorang telah dirugikan, karena dia ingin dipuji dan dihargai.
Tidak salah jika kita membangkitkan semangat orang untuk memberi, tetapi pemberian semacam itu tidak dicatat dalam kitab Allah. Dia ingin pemberian yang diberikan dengan segenap hati! Berikut inilah kutipan kata-kata yang diucapkan malaikat itu, “Hal-hal seperti ini mungkin mendapatkan ganjaran yang memuaskan dalam kehidupan di dunia ini, dan hal itu penting, tetapi tidak akan tinggal tetap.”
“Apa yang tinggal tetap?” tanya saya.
Dia menunjuk Filipi 4:17-18, dimana Paulus mengatakan kepada jemaat Filipi untuk memberi persembahan dari kekurangan mereka. Bukannya ia menginginkan pemberian mereka, tetapi seperti yang dikatakannya, “Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin membesar keuntunganmu.”
Jadi, ketika buku Allah dibukakan, maka itu akan menunjukkan bahwa orang-orang ini telah melakukan sesuatu yang indah sekali, bukan untuk mendapat pahala di dunia ini, melainkan bagi Tuhan.
Dalam Yohanes 15:16, Yesus berdoa agar buah hidup kita tinggal tetap. Allah menghendaki kita memiliki sesuatu yang ada dalam kitab itu untuk selamanya, karena Dia sangat mengasihi kita.
Saya yakin bahwa malaikat ini telah banyak kali mengunjungi saya…. Ketika saya berada di rumah sakit beberapa tahun yang lalu, saya mendengar suara, ketika saya sakit keras. Pesan yang saya terima hampir setiap hari ialah, “Kuatkan hal-hal yang tinggal tetap.” Sekarang ini dia membicarakan hal yang sama. Dia ingin agar kita menguatkan hal-hal yang tinggal tetap untuk selama-lamanya.
Manusia sangat berarti bagi Allah. Jika anda ingin mengetahui tempat tinggal Allah dalam dunia ini, carilah di tempat banyak orang, dan anda akan menemukan alamatNya, karena Allah tinggal di tempat banyak orang yang menderita. Dia ingin menolong mereka. Dia melibatkan diri dengan keperluan manusia.
Apabila kita turut merasakan kebutuhan dan kesukaran manusia serta menunjukkan kasih sayang kepada seseorang, dan benar-benar memenuhi kebutuhan mereka, maka hal itu dicatat dalam kisah hidup kita di surga.
Hal-hal lain mungkin berguna, tetapi buah yang diinginkan Allah ialah kasih pribadi, pertolongan pribadi, dan perhatian pribadi anda. Jika anda melihat seseorang menderita batin dan hati anda sungguh-sungguh ikut menderita dengan mereka, maka pada saat itu barulah anda benar-benar memperdulikannya.
Baru-baru ini saya bertanya kepada anak-anak Sekolah Minggu di gereja saya. “Bagaimana sifat Yesus?” Camkan jawaban mereka:
“Yesus suka sekali menolong orang.”
“Jika kita lapar, Dia akan menyediakan makanan.”
“Jika kita sakit, Dia ingin agar kita sembuh.”
“Dia mengasihimu.”
Demikian pengertian anak kecil akan berita Allah.
Keinginan Allah ialah agar ktia menjadi serupa Yesus yang selalu bergerak dalam bidang keperluan manusia.
Malaikat itu berbicara mengenai keterlibatan pribadi dengan keluarga kita – dengan darah daging kita sendiri. Bukan apa yang kita lakukan bagi mereka, tetapi sikap kita terhadap mereka. Apa arti mereka bagi kita!
Beberapa kerabat kita mungkin mempunyai sifat-sifat yang tidak menyenangkan. Mereka mungkin mengambil keuntungan dari diri kita. Mungkin mereka berdusta kepada kita dan kita mengatakan, “Saya tak mau berhubungan dengan orang itu lagi.” Allah tidak mau kita melukai hati orang itu; Dia ingin agar kita mengasihani dan mengasihi mereka, serta menolong mereka sedapat-dapatnya. Itulah sifat Allah.
Berita ini tidak saja berlaku untuk keluarga kita sendiri, tetapi untuk keluarga Allah juga. Dalam Galatia 6:10 tertulis bahwa Allah menghendaki kita berbuat baik kepada semua orang, terutama kepada keluarga Allah. Dia ingin kita mencerminkan Yesus dan menjadi seperti Dia. Inilah yang tercantum dalam laporan kita di surga.
Kita dapat menolong orang yang kesepian! Kita dapat menolong orang yang menderita! Kita dapat menolong orang yang frustasi! Yesus berkata, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Matius 25:40). Perbuatan-perbuatan seperti itulah yang tertulis di surga.
Malaikat itu mengatakan bahwa lebih penting untuk menjadi seperti Yesus dalam hal memenuhi kebutuhan orang lain, daripada bersaksi kepada orang mengenai keselamatan. Perkataannya itu membuat saya terheran-heran. Kita sudah terbiasa dengan ide, bahwa kita belum melakukan sesuatu bagi Allah, jika kita tidak keluar dan bersaksi dan mempergunakan Firman Allah dengan sebaik-baiknya. Tetapi malaikat mengatakan, “Jika saudara menolong orang, saudara menjadi Firman yang hidup bagi mereka. Firman itu mengatakan, ‘Saya mempedulikan dan Allah mempedulikan saudara!’“
Ini tidak berarti kita meninggikan diri seperti Yesus; itu hanya berarti Yesus hidup dalam diri kita. Kita telah menjadi firman yang hidup bagi mereka, bukan kata-kata tercetak yang mati, tetapi kata-kata yang hidup.
Inilah sesuatu yang dapat kita lakukan, dan ini penting daripada bersaksi, mengutip ayat Kitab Suci atau mengajar. Kita bukannya bersaksi, melainkan kita MENJADI saksi tentang bagaimana sesungguhnya sifat Yesus itu.
Hal itu dapat dilakukan setiap orang! Kita tidak perlu mempunyai bakat khusus untuk menimbun harta di surga. Setiap orang Kristen dapat menabung di surga setiap hari, karena setiap hari ada orang yang memerlukan pertolongan! Apabila kita menaruh perhatian kepada mereka, kita menyatakan Yesus pada mereka dalam keperluan mereka. Bila kita melakukan ini bagi Allah, maka hal itu dicantumkan dalam kisah hidup kita di surga.
Sementara kita menanti kedatangan Yesus, marilah kita pergi menolong orang lain dan dengan demikian mengisi buku kita. Kita tidak menolong orang hanya supaya buku kita penuh, tetapi karena begitulah Allah mencintai manusia. Jika kita dekat denganNya, kita akan merasa seperti itu juga. Hal-hal yang dilakukan karena kasihNya dan RohNya yang di dalam diri kita, akan dicantumkan pada laporan kita dalam arsip di surga.
Dalam Matius 25:35-40, Yesus mengajarkan bahwa bila kita memberi makan orang yang lapar, memberi minum orang yang haus, dan memberi bantuan kepada sesama manusia, kita melakukan hal itu bagiNya. Ini termasuk juga perkunjungan ke rumah perawatan untuk menghibur orang yang berputus asa atau mengurus seorang anak kecil yang ibunya kepayahan.
Bila kita sendiri sudah letih, tetapi masih mengatakan, “Saya mau menolong memikul bebanmu ini,” dan tidak mengharapkan imbalan, kita melakukan hal ini bagi Yesus. Perbuatan-perbuatan ini dituliskan dalam buku kita!
Kita akan melakukan apa yang dilakukan Yesus, ketika kita menunjukkan keramahan kepada orang dengan menolong mereka membangkitkan harga dirinya, ketika mereka patah hati dan murung, ketika rasa harga diri dan martabatnya telah diremukkan.
Allah mempedulikan manusia, dan cara satu-satunya orang mengetahui hal itu ialah bila anda dan saya menyatakannya. Itulah sebabnya sangat penting kita mengetahui bagaimana sifat Allah. Allah berfirman agar jangan kita memegahkan diri atas kekayaan, atau kebijaksanaan, atau kekuatan, atau lain hal di dunia ini, tetapi hendaknya kita bermegah dalam hal ini, yaitu bahwa kita mengenal Allah dan Dialah Allah kebenaran dan Allah yang penuh dengan kasih.
Sering kali pemikiran manusia menjadi kacau. Mereka mengira bahwa kita hanya dapat melayani Allah dalam hal-hal rohaniah. Dalam pelayanan kita agak sukar untuk berhubungan dengan roh seseorang, tetapi tidak sukar untuk berhubungan dengan keperluan jasmaniahnya, tubuh dan emosi mereka. Yesus selalu melayani kebutuhan rohaniah maupun kebutuhan jasmaniah.
Misalnya, pada suatu hari seseorang datang ke kantor saya digereja. Orang itu terlibat dalam homoseksualitas, suatu cara hidup yang saya benci. Dalam diri saya terjadi pergumulan. Dia tidak ingin didoakan dan bahkan tidak mau mengakui bahwa ia perlu dibebaskan dari homoseksualitas, tetapi dia lapar. Sudah beberapa waktu dia tidak makan. Saya harus bertanya kepada diri saya sendiri, “Apa yang sekiranya akan dilakukan Yesus?” Saya tahu Yesus akan memisahkan orang ini dari dosanya, jadi saya melakukan hal yang sama, dan ketika mengelupas keburukan itu saya mendapatkan bahwa Allah sudah mulai bekerja. Orang itu lapar!
Yesus berkata, “Jika musuhmu lapar, berilah dia makan.” Saya harus mengakui bahwa hal itu sangat sukar bagi saya, karena saya berpikir tentang orang-orang yang lebih layak diberi makanan daripada orang ini. Karenanya saya katakan kepadanya, “Saya tahu bagaimana kehidupan saudara. Saudara tak dapat menyembunyikannya, tetapi saudara lapar, dan Allah memperhatikan hal itu, dan sayapun mempedulikan hal itu.” Kemudian saya memberikan makanan baginya.
Saya tidak melakukan itu agar hal itu tercatat, tetapi saya tahu bahwa perbuatan baik itu terdapat dalam buku Allah. Saya tidak melakukannya untuk alasan itu, tetapi bila anda merasakan pekerjaan Roh dalam hati anda, Dia memenuhi hati anda dengan kasih terhadap manusia dan itulah motif anda. Karena, “Buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Galatian 5:22). Semua ini adalah ciri-ciri Allah yang menjangkau manusia.
Kalau saja sedari dulu saya mengetahui bagaimana perasaan Allah terhadap manusia dan betapa Dia mengasihi mereka. Ketika Yesus berjalan di muka bumi ini, Ia mencari orang-orang yang membutuhkan pertolongan, dan sekarang Dia masih mencari mereka.
Banyak sekali utusan-utusanNya yang berjalan berkeliling dan ia berkata kepada mereka, “Aku ingin kalian pergi ke tempat-tempat dimana ada keperluan.” Bila kita dengan penuh kasih menyediakan makanan bagi seseorang yang sakit dan membuat harinya lebih cerah dengan kasih sayang kita, sesuatu dituliskan dalam buku itu.
Menyatakan kasih sayang kepada orang yang tidak termasuk keluarga Allah, juga penting. Kita menunjukkan kasih bila kita menolong anak piatu dan para janda yang tidak mengetahui ke mana harus minta pertolongan. Allah berfirman melalui malaikatNya, “Inilah agama yang murni dan tidak bercela. Inilah yang akan bertahan dan akan dicatat dalam arsip di surga.”
Saya masih ingat beberapa khotbah yang berapi-api tentang neraka, api dan belerang, yang menegakkan bulu tengkuk, yang berusaha menakutkan orang supaya mereka ingin masuk surga.
Saya pernah mendengar seorang pendeta yang berkhotbah seperti berikut, “Allah menyimpan semua dosamu dan mempergunakannya sebagai ancaman untuk menjaga supaya kalian tetap hidup benar. Kemudian dia melanjutkan dengan suara gemuruh, “Kalian harus menghadapi setiap dosa, karena semuanya sudah dituliskan dalam bukumu dan disimpan. Pada hari penghukuman, Allah akan mempergunakan layar besar dan proyektor untuk mempertunjukkan semua dosamu kepada dunia, termasuk keluarga dan teman-temanmu.” Kemudian katanya, “Kesalahan-kesalahan yang kalian lakukan sebelum kalian diselamatkan, semuanya itu telah diampuni, tetapi segala sesuatu yang kalian lakukan setelah diselamatkan, itu disimpan untuk dihadapkan padamu.”
Orang-orang menjadi gelisah ketika mendengar khotbah seperti itu, dan kelihatannya seperti menggerakkan beberapa orang untuk menyerahkan diri kepada Allah, tetapi puji Tuhan, berita itu sama sekali tidak benar!
Ketika malaikat itu memberi saya berita ini, dia mengatakan bahwa khotbah seperti itu bertentangan dan tidak sesuai dengan kodrat Allah. Ketika anda mengakui dosa anda, Dia akan menghancurkannya dan melenyapkannya, dan Dia berfirman bahwa Dia tidak akan mengingatnya kembali.
Jika anda tertipu sehingga mempercayai bahwa pada hari penghakiman yang mulia itu banyak tuduhan akan dilancarkan terhadap diri anda, saya mempunyai kabar baik bagi anda! Tidak akan terjadi seperti itu. Hari itu akan merupakan hari yang INDAH. Allah bukannya menjatuhkan hukuman, melainkan akan menyampaikan “TERIMA KASIH!”
Kristus adalah dasar kita. Tidak sesuatupun yang dapat menggoncangkan Dia. Iman dan percaya anda pada Yesus menempatkan diri anda di atas dasar yang takkan pernah dihancurkan. Allah mengatakan bahwa segala perbuatan kita yang menyerupai Yesus, itu akan tetap dan bertahan.
Lukas mengatakan (Lukas 3:17), bahwa pada suatu hari Allah akan memisahkan debu jerami dari gandum. Dia mencari biji gandum yang dapat bertahan lama! Malaikat itu sesungguhnya membuat pernyataan bahwa “Allah tidak tertarik kepada debu jerami.” Dia tidak bisa memakainya; Dia menghilangkannya dari hidup saudara, supaya yang tetap tinggal hanyalah yang sempurna saja, yang seperti Yesus. Dia hanya tertarik kepada biji gandum itu – Dia menginginkan biji itu dan akan menghilangkan kulit pembungkusannya dan menemukan kehidupan yang ada di dalamnya, yang akan tahan sampai selama-lamanya. Haleluya!
Dalam I Korintus 3:12, 13, rasul Paulus menyebut dasar yang akan bertahan sampai selama-lamanya. “Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing, orang akan diuji oleh api itu.” Yang dimaksudkannya ialah jerami itu akan disingkirkan dan dibakar, serta menyatakan bagian yang akan bertahan sampai selama-lamanya.
Perkara-perkara kehidupan ini akan berlalu pada hari penghakiman agung itu, tetapi bagi orang percaya itulah saat ganjaran besar di mana Tuhan membawa pujian bagi umat-Nya. Pada hari penghakiman orang percaya ini tidak seorangpun yang akan mendengar kata-kata penghakiman yang kasar, karena Yesus telah membayar hukuman kita melalui kematianNya.
Ketika terang surgawi mulai bercahaya di hadapan kita, dan perkara-perkara dunia ini mulai mencair dan menghilang, akan muncul serombongan orang percaya dari semua tingkat pertumbuhan dan kehidupan rohaniah. Semua hal yang fana akan lenyap, dan hal-hal yang berkenan kepada Allah akan berdiri atas landasan teguh dalam pemandangan Allah!
Hari ini sangat penting bagi Allah. Itulah hari yang dinantikanNya sejak lama. Hari inilah yang dimaksudkan Paulus, ketika dia mengatakan bahwa dia tahu dia dapat mempercayai Allah sanggup memelihara apa yang telah dipercayakan kepadanya hingga pada hari itu! Dalam I Korintus 4:5 dia melanjutkan, “Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima PUJIAN DARI ALLAH.” “Pada saat itulah Allah akan memberikan kepada setiap orang pujian yang patut diterimanya” (FAYH).
Setiap orang akan mendengar kata-kata itu, “Terima kasih, terima kasih! Kau telah bekerja dengan baik.” Ada orang yang melakukan lebih banyak dari yang lain, tetapi TIAP-TIAP ORANG yang dipuji oleh Allah.
“Maka TIAP-TIAP ORANG akan menerima pujian dari Allah.” Rasul Paulus mengatakan bahwa hari itu akan menyatakannya. Semua hal yang indah-indah, yang telah dituliskan Allah dalam buku anda, akan diketahui pada hari yang mulia itu. Allah tidak melakukan hal-hal yang tidak penting, jadi ingatlah apa artinya kalau Dia memegang tangan anda pada waktu anda berdiri di hadapanNya, memandang muka anda dan mengatakan. “Terima Kasih! Terima kasih atas semua yang telah kaulakukan bagi-Ku!” Tiap-tiap orang Kristen akan mendengar kata-kata itu, “Terima kasih! Kau telah bekerja dengan baik!”
Pikiran manusia saja tidak bisa memahami bagaimana Allah dapat mengucapkan terima kasih kepada saya. Saya tidak akan melupakan saat yang benar-benar mempesonakan, ketika malaikat itu menceritakan bahwa pada hari mulia itu Allah akan mengucapkan kata-kata itu. Saya tak mengerti bahwa kasih Allah sedemikian besar kepada saya sehingga Ia dapat mengatakan, “Terima Kasih, Roland Buck.”
Saya minta malaikat itu menerangkan apa yang dimaksudkannya ketika mengatakan “Apa yang tersembunyi dalam kegelapan dan apa yang direncanakan di dalam hati.” Inilah jawabnya, “Allah akan menyinarkan terang-Nya pada sudut-sudut tersembunyi dalam hati mereka yang melayani Dia karena kasih, tanpa mengharapkan terima kasih. Untuk hal-hal seperti ini pula, mereka akan mendengar Allah menyatakan terima kasihNya.”
Perkara-perkara itu tidak berhubungan dengan perbuatan jahat. Malaikat menyebutnya sebagai hal-hal indah, tetapi tersembunyi, yang tidak diketahui orang mengenai hidup anda. Allah akan memberitahukan hal-hal baik tentang diri anda yang anda sendiri tidak tahu! Dia mengetahui semua pikiran anda, bahkan pikiran-pikiran baik yang layak mendapatkan pujian!
Saya tidak tahu kapan Yesus akan datang. Kalau saja malaikat itu memberikan sedikit petunjuk, tetapi dia tidak melakukannya sama sekali. Akan tetapi kejadian-kejadian yang menunjuk kepada kedatanganNya terjadi dengan cepatnya, dan para malaikat sedang menyingkirkan semua rintangan. Lebih banyak orang yang digerakkan dan dijamah oleh Allah daripada sebelumnya.
Lebih banyak orang yang akan diselamatkan dan berpaling kepada Allah, apabila mereka melihat kita melakukan pekerjaan Allah dengan memenuhi kebutuhan mereka. Ini lebih baik daripada kalau kita berusaha mendesak mereka untuk menerima keselamatan. Manusia lapar secara rohaniah. Mereka merindukan seseorang yang mewujudkan firman yang hidup di tengah-tengah mereka. Hal ini dapat dilakukan oleh tiap-tiap orang, bukan hanya beberapa orang yang pandai saja, karena kita sekalian dapat memancarkan kasih Allah.
Jika anda mengetahui bahwa pada suatu hari Allah akan mengatakan “Terima kasih” kepada anda, bukankah itu mendorong anda untuk pergi mencari seseorang yang memerlukan pertolongan, lalu menolong mereka?
Allah sangat menekankan hubungan keluarga melalui berita-berita yang dibawa oleh malaikat-malaikat itu. Mungkin sudah lama anda tidak berbicara tentang Tuhan kepada beberapa anggota keluarga anda. Marilah hubungi mereka dan mengatakan, “Saya senang! Saya percaya keluarga kita di surga akan utuh, karena Allah sedang bekerja untuk membawa keluarga-keluarga seluruhnya kepada diriNya.” Sering kali sukar sekali untuk berbicara tentang Tuhan kepada orang-orang dalam keluarga kita sendiri, tetapi sangat mudah menunjukkan kasih Yesus kepada mereka.
Dunia ini memerlukan Yesus! Hanya sekilas melihatNya dan melalui kitalah mereka dapat melihat Dia.
Hal terakhir yang dikatakan malaikat tentang pokok ini adalah, bahwa keinginan dan kerinduan kita dalam hidup ini akan dipenuhi bila kita memenuhi keperluan orang lain sebagai pengganti Yesus. Malaikat menyatakan bahwa dalam Yesaya pasal 58 kita dapat melihat apa yang benar-benar menarik perhatian Allah. Saya membacanya dan betul; hal ini ditulis di dalam Alkitab sama seperti yang dikatakannya kepada saya.
“Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan Tuhan berisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. Tuhan akan menuntut engkau senantiasa dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan” (Yesaya 58:6-11)
Bersamaan dengan mencerminkan Yesus melalui perbuatan-perbuatan baik ini, biarlah berita keselamatan meluap-luap dari dalam diri anda seperti taman yang diairi dengan baik, dan seperti mata air yang senantiasa mengalir. Inilah yang dilakukan Yesus. Dia tidak pernah melupakan keperluan rohaniah umatNya dan demikian juga kita! Kedua-duanya sangat penting!
Ketika kita menunjukkan kasih dan perhatian kepada orang, Allah menulis dalam arsip di surga perbuatan-perbuatan yang kelak akan mendapatkan ucapan terima kasihNya.
Bukankah hal itu tak dapat dipahami oleh pikiran kita yang terbatas ini, bahwa pada hari besar itu, Allah akan menyambut kita dengan kata-kata, “Baik sekali, engkau hambaKu yang baik dan setia. Terima kasih!”
TUGAS KE FILIPINA
... Kira-kira jam empat pagi, lampu di kamar saya dinyalakan, dan ketika saya membuka mata ... Di kamar itu ada dua pelbet. Saya tidur di satu pelbet dan ketika saya memandang pelbet yang kosong itu, saya melihat Gabriel duduk disana.
“Bagaimana kau tahu saya di sini?”
“Tidak sukar untuk mencarimu, karena kamilah yang mengatur supaya kau kemari! Jawab Gabriel.
BAB XI TUGAS KE FILIPINA
Saya merasa sangat aneh duduk di pelabuhan udara San Francisco hendak menuju ke luar negeri. Saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi setibaku di sana! Itulah perasaan saya ketika pada Sabtu malam itu saya merasa dorongan yang kuat sekali untuk pergi ke Filipina.
Satu minggu sebelum saya berangkat untuk melakukan tugas ini, malaikat Gabriel menjumpai saya, dan membicarakan pekerjaan ini dengan saya. Ia memberi keyakinan dalam hati saya bahwa apa yang sedang terjadi ini adalah sesuatu yang direncanakan oleh Allah sendiri. Dia memberikan nama-nama orang yang sementara di tolongnya. Ia berkata bahwa saya akan berjumpa dengan orang-orang ini, meskipun ada beberapa yang mungkin tidak terlalu penting bagi tugas ini, tetapi yang diberikan kepada saya untuk meyakinkan saya bahwa perjalanan ini diatur oleh Allah, dan bukannya sebuah perkunjungan biasa saja!
Pesawat sudah ditetapkan untuk tinggal landas pada jam tengah malam, dan saya harus singgah di Hawaii selama enam setengah jam. Pada kira-kira jam sebelas saya melapor dan diberi nomor tempat duduk. Saya duduk di ruangan tunggu sebelum berangkat dan melihat orang-orang yang mondar-mandir. Dalam hati saya sedang menantikan apa yang akan dilakukan oleh Allah, sambil mengharap-harapkan sesuatu yang luar biasa!
Ada sebuah tempat duduk kosong di samping saya dan seorang pemuda Filipina mendudukinya. Kami mengadakan percakapan yang menarik dan ketika kami menaiki pesawat saya temukan bahwa pemuda ini duduk disamping saya. Segera saya keluarkan daftar nama yang diberikan oleh Gabriel dan memeriksanya. Nama S-A-R-I-A-N-O terdapat pada bagian atas dari daftar itu. Saya menarik napas panjang, kemudian bertanya kepada pemuda itu apakah saya menyebut namanya dengan betul. Pemuda itu nampaknya terkejut sekali, sebab saya kenal namanya. Dia melihat sekeliling untuk menemukan apa pada dirinya ada sesuatu yang memberitahukan namanya, tetapi tidak ada! Dia cepat-cepat berdiri dan duduk di bagian lain, karena pesawat itu tidak penuh. Saya menempati tempat duduknya dan tempat duduk saya, jadi saya bisa tidur sepanjang perjalanan ke Hawaii.
Sebelum pesawat kami meninggalkan Hawaii, pramugari mengumumkan bahwa setiap orang harus duduk ditempat yang sudah ditetapkan baginya, karena ada penumpang-penumpang baru yang akan menaiki pesawat. Dengan rasa enggan pemuda itu duduk kembali di samping saya, jadi saya pikir lebih baik menenangkan dia. Tentu saja saya tidak ingin dia merasa gelisah selama perjalanan sepuluh jam itu, karena itu waktu yang cukup lama.
Dengan jujur saya katakan kepadanya bahwa saya mengetahui namanya karena nama itu diberikan oleh malaikat Gabriel kepada saya. Ketika saya mengatakan hal ini, dia melihat sekeliling lagi, tetapi tidak ada tempat duduk kosong, jadi dia tak bisa lari!
Saya katakan padanya bahwa Allah mengasihi dia dan bahwa perjalanan ini bukan sekedar perkunjungan belaka, karena dia telah dipilih untuk menyampaikan berita yang baik kepada keluarganya. Saya juga memberitahukan bahwa Allah memperhatikannya dan telah mengenalnya sejak lama dan mencintai dia.
Katanya, “Bagaimana Allah bisa mengenal saya? Saya tidak mengenal Dia. Saya pergi ke padri dan padri mungkin menceritakan kepada Allah mengenai diri saya, tetapi saya sendiri tidak mengenal Allah.”
Saya terangkan kepadanya bahwa Allah mengenalnya dan Allah telah mempersiapkan dirinya dan sudah mengatur seluruh perjalanan ini, bahkan memberikan namanya kepada saya. Kemudian saya katakan bahwa Allah juga yang mengurus supaya ia akan duduk di samping saya, ketika mereka membagi ke—300 tempat duduk yang ada di pesawat itu.
Matanya terbelalak keheranan, ketika saya ceritakan semua ini padanya. Katanya, “Maksud anda Allah benar-benar menaruh perhatian terhadap diri saya, di tengah-tengah segala kesibukanNya? Apakah kau maksudkan bahwa Allah benar-benar memperhatikan seseorang yang tidak mengenalNya sama sekali?” Jawabku, “Ya, Dia ingin agar anda menyerahkan hidup anda padaNya sebagai tanda terima kasih karena Dia memperhatikan anda, meskipun Dia sangat mulia dan anda tak berarti sama sekali.”
Seketika itu juga pemuda itu menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhannya! Dengan penuh kegembiraan dia mengatakan, “Baiklah saya ceritakan tentang ayah dan keluarga saya. Saya teringat bahwa banyak kali ketika ayah memandang ke langit pada malam hari dan melihat bintang-bintang, dia mengatakan, ‘Pasti ada Allah di sesuatu tempat, jika saja kita bisa menemukanNya.’” Kemudian lanjutnya, “Sekarang saya akan kembali dan mengatakan padanya bahwa dia benar. Memang ada Allah dan saya telah menemukan Dia.”
Kemudian saya tanyakan padanya tentang keluarganya. Saya pikir ketika dia menyebut keluarganya, maksudnya ialah keluarganya yang dekat. Lanjutnya, “Semua keluarga saya akan berkumpul bersama karena mereka tinggal berdekatan. Ketika saya berangkat ke Amerika Serikat pada tiga belas tahun yang lalu ada 400 anggota dalam keluarga. Saya tidak tahu berapa besarnya sekarang ini, mungkin 700 orang atau mungkin lebih banyak lagi, tetapi saya akan menceritakan kabar ini kepada semuanya! Mereka akan mengetahui bahwa Allah mengasihi mereka masing-masing.”
Hal ini benar-benar menggembirakan hati saya, karena dia kemudian menambahkan, “Jika malaikat menaruh perhatian terhadap saya, apakah mereka juga menaruh perhatian terhadap keluarga saya? Bolehkah saya memberitahukan hal ini kepada mereka?”
“Tentu saja, itulah yang diinginkan oleh Allah. Allah begitu memperhatikan keluarga anda sehingga Dia memberikan nama anda kepada saya. Anda akan kembali ke sana sebagai utusan Allah.”
Dengan sangat terharu, dia memandang muka saya, lalu mengatakan, “Inilah tugas yang paling serius dan paling penting yang pernah saya peroleh.” Dia mengetahui bahwa tugas ini khusus, karena ia tahu tak mungkin saya bisa mengetahui namanya kecuali saya mendapatkannya dari Allah. Seketika itu juga dia menjadi utusan Injil!
Perjalanan ke Filipina adalah salah satu dari ke-120 kejadian yang telah diberitahukan oleh Allah kepada saya, tetapi tidak ada apa-apa yang terjadi sampai dua bulan sebelum tanggal keberangkatan saya, ketika saya menerima undangan untuk datang ke Filipina. Dengan segera saya menanyakan ongkos perjalanan dan saya taksir jumlahnya $1.730,00. Bagaimana Allah akan menyediakan uangnya? Saya tak usah menunggu lama, karena keesokan harinya tiba sebuah cek yang berjumlah $1.730,00 dari sumber yang tak diduga-duga.
Gabriel menemui saya di kantor gereja untuk memberikan instruksi-instruksi tentang misi ke Filipina tersebut. Pada waktu itu dia kelihatan sangat serius, ketika dia berjalan mondar mandir di ruangan itu, seakan-akan di kuatir. Dia mencerminkan kekuatiran Allah tentang kenyataan bahwa orang-orang akan mendengar amanat untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia, tetapi kemudian mereka itu kembali kepada keadaan yang semula. Pasti, perjalanan ini bukan suatu hal yang mendadak, tetapi sudah ada dalam pengungkapan rencana Allah.
Dia mengatakan bahwa berita saya harus berdasarkan Mazmur 96 dan Mazmur 97:1,2, “Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah namaNya, kabarkanlah keselamatan yang daripadaNya dari hari ke hari.”
Ceritakanlah kemuliaanNya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatanNya yang ajaib di antara segala suku bangsa. Sebab Tuhan Maha Besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat daripada segala allah. Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit. Keagungan dari semarak ada di hadapanNya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudusNya.
Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada Tuhan kemuliaan namaNya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataranNya! Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapanNya, hai segenap bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang diatasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaanNya.
TUHAN ADALAH RAJA. Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada disekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.”
Hari Minggu merupakan hari yang luar biasa. Kebaktian saya yang pertama diadakan di Holiday Inn, dan termasuk Hotel Internasional yang mempunyai cabang-cabang di seluruh dunia. Ruangan kebaktian penuh sesak dengan orang-orang yang kelihatannya sebagai warga tingkat atasan.
Ini sangat menarik bagi saya, karena saya telah membayangkan Filipina sebagai negara miskin, di mana saya bisa melihat Injil bekerja dalam lingkungan yang belum berkembang. Kebaktian ini merupakan perjumpaan saya yang pertama dengan Filipina.
Holiday Inn itulah gedung yang paling indah dan paling megah, yang pernah saya masuki sepanjang hidup saya. Para pria berpakaian stelan, sedangkan wanitanya bergaun indah dan mahal-mahal. Rambutnya yang hitam disanggul tinggi di atas kepadalanya dan kelihatannya seperti orang-orang yang beradab. Saya bertanya-tanya apakah saya cuma berkeliling sebentar diatas sebuah kota besar di Amerika dan kemudian mendarat! Mereka kelihatannya seperti orang-orang yang berasal dari lingkungan Amerika dan bukannya kepulauan Filipina.
Kebaktian yang kedua diadakan pada malam Minggu di Faith Assembly di Manila. Ketika saya memasuki gereja ini, saya tidak melihat kemewahan seperti yang saya lihat tadi pagi, tetapi saya melihat orang-orang yang betul-betul mengasihi Allah, meskipun mereka miskin. Gedung gereja ini terletak di daerah yang banyak terjadi kekerasan dan kejahatan. Setiap jendela mempunyai terali besi seperti dalam penjara. Alangkah bedanya dengan lingkungan kebaktian tadi pagi itu!
Saya tinggal di wisma tamu di Wycliff Translators. Kompleksnya besar dengan halaman tertutup dan sering menerima tamu sampai 70 orang. Allah memperkenankan saya tinggal di sana untuk bersahabat dan melayani orang-orang yang telah mengabdikan hidupnya untuk mempelajari bahasa suku-suku yang tidak mempunyai bahasa tertulis.
Para penterjemah lembaga Wycliff ini memberi bahasa tertulis kepada suku-suku itu dan kemudian menterjemahkan Alkitab dalam bahasa itu. Allah telah mengatur supaya saya menjumpai kelompok yang paling penting di Filipina dalam menjangkau suku-suku yang terpencil. Ada dokter, pilot, profesor, tenaga-tenaga guru, dan banyak pemimpin lainnya yang menyatukan usaha mereka untuk menjangkau penduduk pulau-pulau tersebut.
Kemudian saya berbicara tentang perkunjungan malaikat kepada sekelompok utusan gerejawi selama suatu kebaktian petang hari. Sementara saya berbicara saya menyadari bahwa mungkin itu sesuatu yang baru sama sekali bagi mereka, sehingga mereka agak sukar menerimanya.
Allah juga mengetahui hal ini dan Dia mengetahui persis apa yang harus dilakukan dalam keadaan seperti itu. Sementara kami sekalian berdoa, direktur sekolah Alkitab merasakan tangan yang berat memegang bahunya, dan dia berpikir bahwa mungkin ada orang yang meletakkan tangan di bahunya untuk mendoakan dia. Dia melihat sekeliling, tetapi tidak melihat seseorangpun! Katanya kemudian kepada yang hadir, “Hal ini benar, benar! Allah telah meneguhkannya! Meskipun saya tidak bisa melihatnya, saya TAHU tangan malaikat itu telah memegang bahu saya.”
Dia dan isterinya tidak tidur sampai larut malam menceritakan bagaimana dia merasakan tangan ilahi Allah ketika malaikat itu menjamah dan memegang tangannya. Saya tidak melihat Gabriel di sana, tetapi sangat menarik bila mengetahui bahwa dia ada dan menemukan jalan ke kepulauan Filipina itu.
Di sanalah saya menerima jadwal kebaktian-kebaktian untuk perjalanan ini. Saya agak susah ketika melihatnya, karena tujuh hari penuh akan dihabiskan untuk kebaktian di dua gereja saja. Sebelumnya saya tidak menyadari sepenuhnya apa yang akan saya lakukan, tetapi keterangan ini benar-benar mengejutkan diri saya! Saya bertanya mengapa saya harus mengadakan perjalanan begitu jauh hanya untuk berbicara dalam dua gereja saja. Jika saya hanya melakukan itu saja, saya dapat melakukannya di Idaho!
Saya telah bercakap-cakap dengan orang-orang di wisma tamu Wycliff dan mereka menceritakan kisah-kisah yang menarik tentang pelayanan di antara suku-suku bangsa yang tidak mengenal bahasa Inggris sama sekali. Mereka sama sekali belum beradab dan banyak di antara mereka hanya memakai cawat saja. Mereka masih membawa busur dan panah, dengan ujungnya berbisa. Saya sangat tertarik akan hal ini, karena merasa bahwa mungkin itulah alasan dari perjalanan saya. Memang, itu merupakan bagian yang penting, tetapi tidak sebagaimana yang saya harapkan!
Pada hari senin saya berjumpa dengan seorang dokter, seorang profesor dan dua orang pilot. Mereka baru saja kembali dari Mindanao, di mana ada suatu suku bangsa yang baru ditemukan satu setengah tahun sebelumnya. Tempat suku itu jauh di daerah hutan rimba dan sementara kelompok ini ada di sana, profesor itu telah berhasil menciptakan semacam sarana komunikasi dengan suku tersebut.
Saya menerangkan kepada mereka bahwa Allah telah mengirim saya ke Filipina dan mereka mengatakan, “Kami kembali ke mari untuk beristirahat sejenak, tetapi kami tidak perlu istirahat, baiklah kita kembali besok. Kami akan membawa SAUDARA ke sana! Allah telah mengatur dalam hal ini!”
Kegembiraan saya benar-benar meluap, sampai saya menyadari bahwa hal itu tidak mungkin saya lakukan, karena saya sudah ditetapkan harus berkhotbah di tempat lain. Saya tetap berusaha memikirkan cara untuk meniadakan janji itu sehingga saya dapat pergi. Mereka mempunyai pesawat yang akan menerbangkan saya ke lapangan terbang yang paling dekat dengan suku itu. Di lapangan terbang itu akan ada seorang pilot helikopter yang dapat menerbangkan saya ke daerah pedalaman.
Mereka terus-menerus mengatakan, “Kami menghendaki saudara pergi ke sana.” Tetapi saya tidak dapat, karena kunjungan itu tidak termasuk dalam rencana perjalanan yang sudah ditetapkan bagiku.
Pada Senin malam saya pergi tidur dengan pikiran, “Saya benar-benar ceroboh!” Saya mendahului Allah ketika mengatakan kepada mereka untuk menetapkan jadwal bagi saya. Sebenarnya Allah menghendaki saya datang ke mari untuk menolong suku yang baru ini, dan saya telah kehilangan kesempatan untuk itu! Saya tidak bisa melepaskan diri, karena kebaktian-kebaktian itu sudah diumumkan.”
Di tempat itu panas dan lembab, sangat sukar untuk tidur, dan pikiran saya terus menerus menuduh, sehingga saya sama sekali tidak bisa tidur! Saya tak dapat berbaring dengan tenang, dan terus saja bolak balik, sementara saya bergumul dengan masalah ini sampai akhirnya saya tertidur pada jam 2.00 pagi.
Kira-kira jam empat pagi kamar saya menjadi terang dan saya membuka mata. Perabot wisma tamu itu sangat sederhana dan dalam tiap kamar itu hanya ada dua tempat tidur pelbet. Saya tidur di atas sebuah pelbet dan ketika saya memandang kepada pelbet yang kosong, saya melihat Gabriel sedang duduk di sana dengan Chrioni, yaitu malaikat yang sering menemaninya. Saya sangat mengantuk sehingga saya mengatakan, “Bagaimana kau bisa menemukan diriku disini?” Biasanya saya tidak bernai berbicara begitu dengan mereka, tetapi saya sangat ngantuk sehingga saya lupa bahwa jika Allah menugaskan seseorang untuk mewakiliNya, kita tidak boleh mengajukan pertanyaan.
Gabriel mengatakan, “Tidak sukar bagi kami untuk mencarimu, karena kamilah yang merencanakan supaya kau berada di sini! Kami mempunyai alasan. Kami ingin agar kau bergaul dengan orang-orang di sini sehingga mereka benar-benar mendalami berita itu dan membawanya kembali ke daerah mereka.”
Hal ini menjadikan saya merasa lebih enak, dan kemudian katanya, “Kami datang oleh karena Allah mengetahui kekuatiran dalam hatimu bahwa kau akan membuang-buang waktumu di gereja-gereja di sini. Allah menyuruh kami memberitahukan kepadamu supaya kau jangan kuatir, karena sudah diatur dan direncanakan bahwa setiap orang yang menjumpai kau akan dipilih oleh Allah. Mereka telah dipilih oleh Allah sendiri untuk mendengar apa yang akan kau katakan.”
Sangat menarik bagi saya ketika mengetahui bahwa di manapun saya berada, maka orang yang saya jumpai ada di tempat itu karena pimpinan Allah, jadi saya tidak menguatirkan hal itu lagi.
Saya bertanya-tanya siapa yang dibawa Allah kepada saya. Saya mulai memperhatikan dan menanti-nantikannya. Saya ingin melakukan beberapa hal untuk menolong rencana Allah, tetapi hal itu tidak saya lakukan. Saya berpikir, jangan sampai saya sedang melakukan sesuatu, sedangkan saya harus menunggu dan melihat apa yang akan dilakukan Allah!
Sementara di Manila saya berbicara pada Far East Advanced School Of Theology (FEAST) dan saya menyadari bahwa ini juga telah diatur oleh Allah. Kaum muda yang mengikuti pendidikan pada perguruan Tinggi Teologia itu berasal dari Asia Tenggara, dan pengaruh sekolah itu meliputi seluruh wilayah itu. Allah telah mengaturnya sehingga berita-beritaNya akan disebarkan mulai dari lapisan bawah dengan perantaraan para penterjemah Wycliff ke seluruh kepulauan Filipina dan sekarang Dia telah mengatur agar beritaNya meluas ke berbagai tempat di Asia. Ada mahasiswa yang berasal dari Burma, yang sekarang tertutup bagi utusan gerejawi dari Barat.
Saya pergi ke Iloilo, dimana sponsor-sponsor saya menyediakan tempat bagi saya di hotel yang terbaik. Hotel itu letaknya beberapa km dari pusat pertokoan, atau daerah pasar seperti yang disebutkan oleh mereka, dan saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi di tempat ini. Pikir saya, “Jika yang dikatakan malaikat itu benar (dan siapa yang berani keraguan malaikat?), mereka akan membawa orang kemari. Saya tidak tahu siapa yang akan dibawa oleh mereka, tetapi setidak-tidaknya mereka mengetahui di mana saya berada.”
Saya tidak tinggal lama di kamar. Saya turun ke ruang masuk hotel dan melihat-lihat semua orang yang lalu lalang, karena saya ingin berada pada tempat yang tepat pada waktu yang tepat pula. Tidak banyak yang terjadi pada malam pertama.
Keesokan harinya saya turun untuk sarapan, dan rencana Allah yang indah mulai dinyatakan. Dua orang usahawan sedang duduk di sebuah meja dan mereka mengatakan, “Kami melihat anda tadi malam dan bertanya-tanya apa kerja anda disini. Anda tidak kelihatan seperti turis, sebab itu mari duduk bersama kami dan ceritakanlah mengapa anda berada di sini.”
Saya duduk dan memulai percakapan dengan mengatakan, “Tuan-tuan, saya tidak tahu latar belakang anda, jadi saya tidak tahu apa anda dapat menerima ini, tetapi seorang malaikat mengatakan kepada saya bahwa setiap orang yang berbicara dengan saya telah dipilih secara khusus oleh Allah untuk mendengar apa yang hendak saya katakan. Jadi saya percaya bahwa kalian berdua telah dipilih oleh Allah.”
Mereka memandang saya seakan-akan mereka tidak percaya apa yang saya katatan, jadi saya berkata selanjutnya, “Kenyataan bahwa kalian telah dipilih, ialah karena pendidikan atau latar belakang hidup anda, telah diarahkan oleh Allah, dan sekarang Allah hendak mempergunakannya. Allah tidak bekerja dengan serampangan dan Dia telah memilih anda untuk sesuatu yang khusus. Saya tidak tahu apa itu, tetapi saya tahu bahwa Dia telah meilih anda. Inilah rencana dan tujuanNya. Dia menginginkan apa yang anda miliki dan apa yang telah diberikanNya kepada anda, karena semua yang anda miliki telah diberi oleh Allah, entah anda mengenalNya entah tidak.”
Kedua orang itu saling memandang dan salah seorang berkata, “Kedengarannya aneh, teapi kami percaya saudara. Jadi, jika kami telah dipilih, apa yang menjadi langkah berikutnya?”
Saya tahu apa langkah berikutnya, tetapi saya kira mungkin saya harus meyakinkan mereka dahulu, padahal ternyata mereka sudah siap untuk maju ke langkah berikutnya. Kata saya, “Allah ingin agar anda mengatakan, ‘Baiklah Allah, inilah saya. Saya senang bahwa Engkau mempedulikan saya sehingga Engkau mau melakukan sesuatu dalam hidupku. Saya siap untuk melakukan apa yang Kauinginkan. Inilah hidup saya. Saya menerima Engkau.”
Orang-orang ini sama sekali tidak ragu-ragu. Mereka merasa bahwa apa yang saya katakan itu berasal dari Allah, dan tanpa keraguan keduanya mengangkat tangan dan mengatakan, “Tuhan, kami ingin meletakkan tangan kami ke dalam tanganMu. Jika kami memiliki sesuatu yang telah Kauberikan kepada kami dan yang dapat Kaupergunakan, kami memberikannya kepadaMu. Kami ingin agar Engkau memakai kami.”
Saya berbicara dengan mereka selama beberapa menit, kemudian kami bersama-sama berbicara dengan Tuhan. Kami menyembah dan menuji Dia, karena Ia bekerja dengan cara-cara yang luar biasa. Kemudian mereka mengaakan, “Kami berada di sini karena urusan khusus, dan semua pendidikan kami adalah dalam bidang politik dan pemerintahan. Kami menyerahkan sisa hidup kami kepada Allah agar bisa menolong orang.”
Saya menceritakan bahwa menurut malaikat itu misi saya adalah dalam bidang pembebasan. Kata saya, “Allah menyenangi kepulauan Filipina, dan Dia akan memberi kebebasan kepada Roh, jiwa dan tubuh. Dia membangkitkan pendeta-pendeta untuk menolong membebaskan jiwa manusia.” Kemudian tambah saya, “Mereka sangat miskin; tertindas; beratus-ratus tahun lamanya mereka telah di jajah. Mula-mula oleh Cina, Spanyol, Amereka, kemudian Jepang, lalu Amerika kembali dan sekarang pemerintah Filipina. Mereka diperbudak oleh penjajah dan Allah ingin membebaskan mereka.”
Orang-orang itu berkata, “Kami mempunyai kedudukan yang baik untuk itu. Kami akan mulai bergerak untuk membebaskan mereka.” Mau tak mau saya mengatakan, “Haleluya.” Saya tidak bermaksud mengucapkan kata itu, tetapi saya hanya tahu bahwa Allah memperhatikan semua keperluan kesejahteraan bangsa ini dan Dia berkenan kepada mereka.
Pada Senin pagi, saya berjumpa dengan seseorang di ruang masuk hotel. Dia terus saja menatap saya, jadi saya pikir akan mendatanginya dan melihat apakah dia juga dipilih oleh Allah. Kelihatannya seperti orang Amerika, jadi saya mendatanginya dan bertanya, “Saudara kelihatannya seperti orang Amerika.” Dia mengatakan bahwa dia orang Jerman. Saya katakan bahwa sejumlah besar orang Amerika adalah keturunan Jerman. Kemudian tanyanya kepada saya, “Apa yang anda lakukan disini?” Haleluya! Allah telah memberikan kesempatan yang sama, seperti yang terjadi sebelumnya dengan kedua usahawan itu.
Saya memulai percakapan dengan cara yang sama, “Saya tidak tahu apakah anda akan percaya atau tidak, tetapi seorang malaikat telah mengatakan bahwa orang-orang yang akan berbicara dengan saya di Filipina telah dipilih Allah untuk suatu tugas khusus. Saya tidak tahu bagaimana pendapat anda tentang ini, tetapi anda telah dipilih untuk mendengarkan apa yang harus saya katakan.”
Kemudian saya melanjutkan dan mengatakan hal yang sama padanya, bahwa Allah bisa mempergunakan semua pendidikan dan latar belakangnya. Orang ini membuka hatinya dan mengatakan, “Saya belum pernah menyadari bahwa Allah benar-benar mempedulikan apa yang saya lakukan, tetapi saya ingin hidup saya menjadi lebih berguna.”
Saya katakan kepadanya bahwa Tuhan bisa memakai bakatnya, pendidikan dan ketrampilannya dan bahwa Allah menghendaki agar dia menyerahkan dirinya kepadaNya.
Tanpa ragu-ragu, dia langsung menerima Tuhan! Kemudian saya memperhatikan bahwa dia menangis terisak-isak dan berbicara dengan perlahan-lahan kepada Tuhan! Matanya terbuka dan dia memandang kelangit dengan kedua tangannya terangkat, “Tuhan, bayangkan. Saya baru saja sehari di kepulauan Filipina dan saya telah mempunyai majikan baru!”
Saya tanyakan padanya mengapa dia ke Filipina. Dia telah diutus ke kepulauan itu oleh Komisi Dunia dari PBB untuk memperkembangkan sumber pangan bagi rakyat yang miskin dan kekurangan makan dari kepulauan itu. Saya memberitahukan kepadanya bahwa orang-orang yang dipilih oleh Allah terlibat dalam usaha membebaskan rakyat yang miskin ini.
Kemudian saya katakan padanya, “Dalam kedudukan anda sekarang ini, anda akan menolong untuk membebaskan ikatan kelaparan.” Jawabnya, “Untuk hal itulah saya dilatih dan diberi ketrampilan khusus, jadi saya menyerahkan diri saya kepada Tuhan untuk hal ini!”
Dari Iloilo saya menumpang kapal ke pulau Negros. Hotel saya terletak di tengah kota dan saya tidak memberitahukan kepada siapapun, bahkan tidak kepada pendeta sekalipun, apa yang saya kerjakan di siang hari. Saya memandang orang-orang dan hati saya merasa sangat kasihan kepada mereka, tetapi saya tidak bisa mengadakan hubungan dengan mereka, karena meskipun banyak orang bisa berbahasa Inggris yang kurang lancar, namun saya coba bercakap-cakap dengan banyak orang tapi tidak bisa menemukan orang yang bisa berbicara bahasa Inggris dengan lancar.
Akhirnya, saya menemukan seorang pemuda yang dapat berbicara bahasa Inggris dengan agak lancar, atau setidak-tidaknya saya bisa mengerti bahasanya. Dia baru saja berusia dua puluh satu tahun dan selama saya berada di sana dia menemani saya. Jika saya keluar hotel pada jam 5.30 pagi, dia sudah menunggu saya di tangga hotel. Allah sendiri telah memberikan dia sebagai penterjemah, agar saya bisa berhubungan dengan orang-orang, karena orang-orang yang ingin saya jangkau tidak dapat mengerti bahasa saya sama sekali.
Pada hari pertama ketika kami menyusuri jalan saya melihat seorang wanita berpakaian baik sedang menangis dengan handuk menutup wajahnya. Kemudian saya mengetahui bahwa dialah pemilik salah satu toko yang terletak di jalan itu. Saya dapat melihat bahunya berguncang, ketika dia menangis tersedu-sedu.
Kata saya, “Mengapa nyonya menangis?”
Dia tidak menjawab, tetapi terus saja menangis, karenanya saya katakan, “Saya datang untuk menolong anda. Saya seorang pendeta, dan saya ingin membantu anda. Allah mengasihi anda dan Dia memperhatikan keperluan anda.” Saya menunggu sementara penterjemah itu menyampaikan padanya apa yang saya katakan.
“Katakan kepada orang itu bahwa hal itu tidak penting.”
Pemuda itu menterjemahkannya dan kata saya, “Apa saja yang penting bagi anda tentu penting bagi Allah.” Maka dia melepaskan handuk itu dari wajahnya. Dia telah menangis lama sekali, matanya merah. Saya memegang tangannya dan berdoa agar tangan-tangan Allah yang kuat akan menolongnya dengan keperluannya. Ketika dia mengangkat wajahnya, kelihatannya seakan-akan awan mendung telah tersapu pergi, dan matahari mulai bersinar!
“Tanyakan apakah namanya Yesus! Saya sering kali menangis dan tidak seorangpun yang mempedulikan, tetapi orang ini mempedulikan.”
Saya telah melanggar peraturan yang ditetapkan bagi turis atau utusan gerejawi. Ada banyak larangan bagi orang seperti kami; antara lain bahwa kami tidak boleh mencampuri urusan orang lain.
Saya tidak menyadari hal itu, tetapi orang banyak dalam pasar yang penuh sesak itu mulai berkerumun untuk melihat apa yang sedang terjadi. Tak lama kemudian sudah tersiar di seluruh pasar itu, bahwa saya memperhatikan wanita tersebut.
Pelanggaran berikutnya terjadi ketika saya melihat seorang wanita membawa sekantong beras yang berat, yang kira-kira beratnya 36kg. Wanita itu sangat tua dan kaki-kakinya bengkok, maka saya bertanya berapa jauh dia harus memikul beras itu. Dia menjawab kira-kira tiga km. Sebenarnya saya dapat meminta pemuda itu menolong membawakan kantong itu bagi wanita tua tadi, tetapi kantong beras itu saya bawa sendiri dan memikulnya bagi wanita tersebut.
Banyak orang yang melihat kejadian ini dan mulai terdengar desas-desus dalam kota yang berpenduduk 360.000 orang itu.
Ketika saya kembali melalui daerah pasar itu, orang mulai mengikuti saya. Mereka berhenti dan minta saya bercakap-cakap kepada mereka. Pada kesempatan-kesempatan lain, sementara saya menceritakan tentang kasih dan perhatian Allah kepada orang banyak itu, saya melihat bahwa banyak yang disembuhkan dari berbagai penyakit, termasuk beberapa orang yang anggota-anggota tubuhnya bengkok akibat radang sendi.
Saya tidak berbicara mengenai kesembuhan, saya tidak berdoa bagi mereka, saya hanya bercerita tentang Yesus dan betapa Dia mencintai mereka. Ada beberapa orang yang bisu tuli yang disembuhkan tanpa doa sama sekali. Mereka tidak dapat mendengar apa yang saya katakan, karena mereka tuli, dan mereka tidak bisa mengatakannya kepada orang karena mereka bisu, tetapi Tuhan menyembuhkan mereka sehingga mereka dapat mendengar dan berbicara!
Allah membuktikan bahwa orang-orang itu dipilih olehNya, karena setelah itu banyak orang pergi ke hotel saya sehingga tempat itu menjadi tempat yang ramai. Mereka datang setiap hari waktu saya berada di sana, dan saya berdoa bagi mereka dan melayani mereka.
Kemudian datang berita bahwa angin puyuh yang dahsyat akan melanda Bocolod pada kira-kira jam 8.00 malam. Hujan sudah mulai turun dengan derasnya. Saya mengatakan kepada orang banyak itu agar berkumpul di gereja karena konstruksi gedung itu lebih kuat dari rumah mereka yang tidak kuat, yang saya rasa akan tumbang.
Saya kira selama beberapa jam badai itu telah melanda sungguh-sungguh. Kedengarannya seperti pesawat-pesawat jet yang terbang melintas, tetapi bunyi ribut itu disebabkan oleh angin yang mendahului kekuatan penuh dari badai itu.
Saya katakan kepada orang-orang itu agar jangan kuatir, karena bagi Allah mudah saja untuk membelokkan badai itu dan mengubah haluannya. Bagaimanapun juga Allah masih tetap berkuasa! Orang-orang ini selamanya hidup dalam ketakutan; karena ada kira-kira dua puluh badai semacam itu yang melanda kepulauan Filipina setiap tahun, dan inilah badai yang terburuk, yang mereka alami selama bertahun-tahun. Badai itu disebut badai yang membunuh, dan orang-orang itu sangat ketakutan.
Pada kira-kira jam 7.30 malam kami berkumpul di depan gereja, sambil memuji dan menyembah Allah serta berdoa. Kami mohon agar Allah membelokkan badai itu ke arah yang lain, karena pada saat itu badai itu sudah dekat. Puji Tuhan, Allah turun tangan dan badai itu melanda suatu daerah yang tidak berpenghuni. Haleluya!
Pusat badai yang seyogyanya akan meruntuhkan gedung-gedung dan rumah-rumah sama sekali tidak melanda daerah itu. Juga tidak melanda Manila, tetapi melintasi suatu tempat yang penduduknya kurang padat, seakan-akan ada campur tangan ilahi!
Sekiranya badai itu melanda kota Manila yang berpenduduk padat itu, mungkin akan tercatat beratus-ratus ribu kematian. Akibat hujan dan angin yang keras 270.000 keluarga kehilangan rumah mereka, tetapi bagian yang paling berbahaya dari badai itu melanda daerah persawahan. Tanaman padi rusak, tetapi rakyat tetap hidup! Sungguh indah melihat Allah sedang bekerja.
Pada malam terakhir saya sudah siap-siap untuk pulang ke tanah air lewat Manila, ketika saya menerima kabar bahwa “Penerbangan dibatalkan”. Pikir saya “Berapa lama akan berlangsung badai Rita? Bagaimana tentang pesanan tempat saya dari sini ke Manila? Apakah tidak berlaku lagi? Bagaimana tentang pesanan tempat saya untuk berangkat dari Manila?”
Tidak lama kemudian saya sudah mendapat berita. Pesanan tempat saya sekarang sudah tidak berlaku lagi dan semua penerbangan telah penuh sampai hari Rabu. Pesanan tempat saya untuk berangkat dari Manila mulai hilang. Saya bertanya-tanya berapa lama lagi yang saya perlukan untuk mendapatkan tempat lain. Kemudian pikir saya, “Mengapa kuatir? Allah mengetahuinya! Dialah yang membawa saya kemari.”
Pada jam satu saya menelpon pelabuhan udara Manila. Semua jalan tergenang air dan angin berhembus dengan kecepatan 196 mil perjam. Tak mungkin memesan tempat. Paling cepat tujuh sampai sepuluh hari. Saya teringat seorang yang dipertemukan Allah dengan saya. Orang itu pernah memberi saya kartu namanya, dan mengatakan bahwa saya bisa memakai kartu nama itu seandainya saya memerlukan pertolongan. Saat itu saya perlu bantuan, maka saya memutuskan untuk melihat apa yang akan terjadi. Ketika kuberitahukan namanya, jalan mulai terbuka. Dalam waktu beberapa menit saja telah tersedia tempat bagi saya di pesawat, dan saya diberi prioritas utama. Allah tahu bahwa saya akan memerlukan pertolongan ini!
Saya tiba di Manila kira-kira tengah hari. Banyak rumah dan pohon yang tumbang. Banjir itu demikian buruknya sehingga dari udara kelihatan kota itu berada di tengah-tengah laut. Puluhan ribu orang mencari tempat di kapal terbang. Sayalah satu-satunya orang, yang tanpa pesan tempat terlebih dahulu, telah diberi tempat pada pesawat yang menuju ke Amerika Serikat.
Terima kasih kepada Tuhan yang mengirimkan pejabat pemerintah itu, sehingga saya dapat memperoleh tempat sebagai penumpang istimewa yang tak terdaftar. Perhatikan: SEMUA nama yang diberikan oleh Gabriel telah saya kenali sementara saya berada di kepulauan Filipina itu.
MIKHAEL DAN MALAIKAT-MALAIKATNYA
Pada suatu hari Senin pagi-pagi benar saya mendengar suara ribut di tingkat bawah.
Saya tidak akan melupakan pemandangan di kamar duduk kami ketika saya turun untuk menyelidiki ... Malaikat-malaikat sedang bertempur dan rumahku dijadikan sebagai markas .. Perintah diterima dan diberi …. Serangan itu cukup berat sehingga Mikhael, yang merupakan pemimpin semua pasukan perang malaikat, harus hadir.
BAB XII MIKHAEL DAN MALAIKAT-MALAIKATNYA
Kira-kira jam dua pagi pada hari Senin, saya terbangun – ketika mendengar suara ribut di lantai bawah rumah kami. Segera saya menyelidiki apa yang menyebabkan ribut itu. Di lantai bawah saya melihat pemandangan yang paling menakjubkan.
Empat malaikat perang yang tinggi besar sedang berdiri di kamar duduk kami dan saya tahu bahwa sesuatu yang luar biasa sedang terjadi. Setiap kali Allah menyatakan diriNya melalui perkunjungan malaikat ke rumah saya atau keruang kerja saya, saya merasa takjub. Akan tetapi perkunjungan kali ini terasa lebih menggemparkan lagi, karena saya sungguh-sungguh menyadari pentingnya pekerjaan yang sedang dilakukan Allah.
Gabriel menyambut saya di bawah tangga dan minta saya memasuki sebuah kamar. Katanya, “Saya tidak ingin kau menjadi takut atau gentar, tetapi kekuatan-kekuatan Iblis telah mulai menyerang engkau. Sama seperti Tuhan mempunyai bala tentara malaikat, demikian juga Iblis mempunyai bala tentaranya dengan para penghulu kegelapan, meskipun mereka tidak sebanyak dan kekuatannya tidak sebesar malaikat-malaikat itu.
Mereka tidak hadir di segala tempat sekaligus. Hari kebinasaan mereka sudah pasti.”
Saya mendengarkan Gabriel dengan penuh perhatian, ketika dia mengatakan ingin memberi saya jaminan ini, supaya saya dapat menguatkan persekutuan umat Allah dan mengingatkan mereka bahwa mereka hidup dalam zaman yang khusus. Dia mengatakan Iblis menyadari kenyataan bahwa Allah sedang melakukan sesuatu di kota Boise, dan dia telah mengirim penghulu-penghulu kegelapan ke daerah ini dengan maksud melukai dan merampasi orang-orang, mengisi pikiran mereka dengan hal-hal duniawi dan berusaha menghalangi pekerjaan Allah.
Dia mengingatkan saya akan waktu ketika umat Israel akan dihantar keluar Mesir. Ketika itu penghulu-penghulu kegelapan telah berusaha menghentikan dan menghalangi pekerjaan Allah dengan membunuh semua bayi lelaki, dan sedapat mungkin membunuh Musa juga. Dia melakukan hal yang sama, ketika Yesus dilahirkan.
Saya sangat tertarik oleh pernyataan Gabriel, bahwa Iblis tidak tahu apa yang bakal terjadi. Iblis tidak bisa meramalkan masa depan, juga tidak bisa membaca pikiran manusia. Dia sangat gugup karena tidak tahu dengan tepat apa yang sedang terjadi, tetapi bagaimanapun juga dia berusaha untuk memperlambat apapun yang sedang dilakukan Allah!
Gabriel mengatakan bahwa Roh Kudus mengawasi semua ang ada di bumi ini. Karenanya Dia tidak memperkenankan Iblis melakukan hal ini. Ketika Ia melihat aktivitas Iblis menjadi berbahaya, Roh Kudus mengirim pasukan-pasukan malaikat untuk membereskan keadaan.
Perhatian saya tertarik kepada seorang malaikat, yang perawakannya tinggi besar dan kelihatannya gagah berani! Sementara saya memandang dia, nampaklah bahwa meskipun penampilannya yang menakutkan itu, ia mirip dengan Gabriel!
Saya tidak bisa melupakan mata malaikat itu, karena nampaknya seperti api yang menyala-nyala! Saya sedang mengamati kekuatan dan kuasanya, ketika dengan sikap wajar Gabriel mengatakan bahwa Allah telah mengirimkan malaikat perangNya yang paling berkuasa untuk mengalahkan dan mendesak mundur penghulu-penghulu kegelapan itu. Saya hampir-hampir tidak bisa bernapas, terlalu mengagumkan, karena inilah perkenalan saya dengan malaikat MIKHAEL!
Sebenarnya tidak mungkin untuk menguraikan sinar cahaya yang keluar dari kehadiran mereka. Saya dapat merasakan belas kasihan dan kasih, dan buah Roh Kudus, karena suasana surga itu merupakan kodrat Yesus. Semua makhluk surgawi ini mempunyai kodrat yang sama itu dan belas kasihan yang sangat besar.
Gabriel mengatakan kepada saya bahwa Allah telah memberi pesan kepada Mikhael yang harus disampaikan kepada saya. Saya mendengarkan dengan penuh kekaguman! Pesan itu sungguh nyata. Tak dapat diragukan sama sekali, karena saya sendiri hadir!
Gabriel memberitahukan bahwa malam itu suatu pertempuran sedang berlangsung dan malaikat-malaikat perang ini yang berada dalam kamar duduk rumah kami sedang memipin pasukan-pasukan surga yang mendesak mundur segala kekuatan kegelapan.
Mikhael dan ketiga panglima bala tentara malaikat, yang berada bersamanya itu sedang menerima berita dari Roh Kudus, yang sedang mengawasi semua aktivitas. Sebaliknya mereka memberi perintah dalam bahasa yang tidak saya mengerti kepada para pemimpin pasukan malaikat yang sedang bertempur.
Mikhael mengatakan bahwa sebelum tiba saat yang sudah ditentukan bagi pemusnahan Iblis, Allah mengizinkan keadaan itu dan terus-menerus pasukan-pasukan Iblis dibubarkan dan dicerai-beraikan oleh malaikat perang. Dia mengatakan saya tidak perlu takut, karena para malaikat sedang mengalahkan musuh, serta menjaga dan melindungi kita! Haleluya!
Dengan panjang lebar Mikhael berbicara dengan saya mengenai suatu hal yang belum pernah dapat saya pandang dari perspektif yang sebenarnya. Jika Allah memberikan kebenaran, kita harus melupakan perbedaan doktrin kita, karena Allah dapat MELAKUKAN apa yang dikehendakiNya dan MENGETAHUI apa yang ingin dilakukanNya.
Mikhael mengatakan, “Sampai saat yang telah ditentukan, tugas kami bukanlah untuk membasmi Iblis, tetapi untuk mencerai-beraikan segala kekuatan kegelapan, mencegah mereka, mengalahkan mereka dan menjauhkannya dari umat Allah.”
Kemudian katanya, “Saya mempunyai tugas, yang sedang saya nanti-nantikan, di mana saya tidak perlu lagi menunjukkan rasa hormat kepada Lucifer. Tugas saya itulah melenyapkan Iblis dan setiap malaikatnya dari langit. Kami tidak akan menyisakan seorangpun.”
Katanya, “Mungkin kau tidak menyadarinya, tetapi dua puluh empat jam setiap hari ada kekuasaan Iblis yang menuduh umat Allah mengenai dosa-dosa yang telah diampuni.” Iblis tidak memandang seperti yang dipandang Allah. Dia tahu bahwa dosa-dosa itu sudah diampuni namun dia masih menuduh mereka. “Tetapi,” kata Mikhael, “Surga akan dibersihkan! Lucifer akan berusaha untuk melawan, tetapi dia tidak akan berhasil. Jika kau ingin membaca tentang apa yang akan datang, bacalah Wahyu 12:7 – 10.”
Inilah pertama kali saya menyadari bahwa Mikhael mempunyai pasukan-pasukan Malaikat yang dibawahinya. Firman Allah mengatakan. “Kemudian terjadilah peperangan di sorga. Mikhael serta malaikat-malaikat dibawah pimpinannya berperang melawan Naga serta bala tentaranya yang terdiri dari malaikat-malaikat pendurhaka. Naga itu dikalahkan dan diusir dari surga. Naga besar itu – si ular tua yang disebut Setan atau Iblis, yang menyesatkan seluruh dunia – dilemparkan ke bumi bersama-sama dengan segenap bala tentaranya.
Kemudian saya mendengar suatu suara yang nyaring melintasi langit, ‘Akhirnya tibalah keselamatan yang daripada Allah, kekuasaan, serta pemerintahanNya, dan wewenang KristusNya; karena Penuduh saudara-saudara kita sudah dilemparkan dari surga ke bumi – ia menuduh mereka siang malam di hadapan Allah kita. Mereka mengalahkan dia dengan darah Anak Domba, dan dengan kesaksian mereka; karena mereka tidak menyayangkan nyawa mereka, melainkan menyerahkannya bagi Dia. Bersukacitalah, hai surga! Hai Surga dan semua warganya, bersukacitalah. Tetapi celakalah kalian, hai orang-orang dunia, karena Setan sudah datang kepada kalian dengan amarah yang meluap-luap, karena ia tahu bahwa waktunya tinggal sedikit!” (Wahyu 12:7-12, FAYH).
Iblis dan pasukan-pasukannya tidak bisa melakukan sesuatu untuk menghancurkan rencana Allah. Waktu selama masa kesengsaraan besar sangat mengerikan, karena semua malaikat pendurhaka akan ada diatas muka bumi. Puji Tuhan, Dia telah mengangkat kita dari dunia sebelum hal itu terjadi.
Mikhael mengatakan, “Tidak ada satu tempat pun di seluruh surga yang luas ini untuk salah satu roh setan itu, bahkan satupun tidak!” Dia menekankan hal ini dan mengatakan bahwa inilah tugasnya, dan dia telah siap untuk melaksanakannya selekasnya saatnya tiba.
Gabriel menyuruh saya menyampaikan berita ini agar memberi semangat kepada umat Allah.
Allah memperhatikan mereka! Dia memperhatikan seluruh dunia; Dia tidak menyerahkannya kepada Iblis dan Dia menginginkan agar kita memandang keadaan ini dari segi pandanganNya juga. Kita mungkin menyangka bahwa keadaan nampak suram, tetapi Allah mau kita mengetahui bahwa Dia masih memegang pimpinan.
Baik Gabriel maupun Mikhael mengatakan kepada saya bahwa Minggu yang lalu penghulu-penghulu kegelapan berada demikian dekatnya, sehingga para malaikat perang ditempatkan dalam kebaktian gereja untuk memastikan bahwa musuh tidak masuk. Haleluya! Saya bersukacita ketika dia mengatakan akan membiarkan pasukan malaikatnya di situ selama mereka dibutuhkan.
Mikhael datang langsung dari hadirat Allah, dan kekuasaan dan kekuatan dalam rumah saya demikian kuatnya, sehingga sudah menjelang petang sebelum kekuatan saya pulih kembali. Tubuh manusia tidak dibuat untuk bisa menahan cahaya yang terpancar dari malaikat seperti Mikhael, dan hal itu mempunyai pengaruh yang kuat padaku.
Memang sukar bagi pikiran manusia untuk memahami apa yang sesungguhnya terjadi dan kedengaran memang aneh, tetapi Pencipta surga dan bumi sedang melakukan sesuatu yang istimewa. Malaikat-malaikat yang berkuasa ini tidak bisa datang, berbicara dan muncul, sebelum Allah menyuruh mereka “Pergilah!” Dan sekarang ini Dia sedang mengatakan hal itu!
Saya merasa bahwa wajah Mikhael lebih seram daripada wajah Gabriel, meskipun keduanya mempunyai persamaan. Raut muka Mikhael seperti dipahat saja, dan uraian Daniel mengenai malaikat-malaikat lengkap sekali ketika saya perhatikan bahwa Mikhael berpakaian mirip seperti Gabriel. Jubah putihnya disulam dengan benang emas dan dia mengenakan sabuk emas yang lebar. Dia mengenakan semacam sandal dan kakinya berwarna sawo matang. Daniel mengatakan, “Seperti kilau tembaga yang digilap.” Lengan dan tangannya juga berkilauan. Warna tembaga dari kulitnya sangat luar biasa, karena cemerlang dengan cahaya yang memancar dari dirinya, karena ia selalu berada di hadapan Allah. Sikapnya sangat berwibawa, sehingga saya dapat melihat apa artinya jika ada kekuatan yang menentangnya!
Warna rambutnya pirang, hampir kuning muda. Kelihatannya ia berusia dua puluh lima tahun, jadi sukarlah untuk percaya bahwa dia lebih tua dari umur bumi!
Malaikat-malaikat perang lainnya mengenakan semacam jubah atau kemeja berwarna coklat yang diikat di leher dengan apa yang nampaknya tali sepatu. Jubah ini dipakai dengan celana yang sangat longgar.
Malaikat Tuhan mempunyai tingkat yang berbeda. Gabriel adalah penghulu malaikat, dan dia berdiri di hadirat Allah sebagai koordinator. Organisasi bala tentara Allah tersusun dengan sangat teliti dan rapi!
Roh-roh yang melayani adalah malaikat-malaikat yang tinggal bersama kami di bumi ini. Allah mengatakan bahwa mereka ada disekeliling kita. Mereka senantiasa menolong dengan melayani kita dan menghilangkan semua beban dan kesusahan. Mereka mengetahui semua rintangan, tekanan dan penderitaan kehidupan, dan mereka dekat untuk menolong kita.
Mereka menyatakan kasih Allah, pemeliharaan dan perhatianNya. Mereka tinggal bersama sebagai suatu masyarakat dan dapat menampakkan diri sebagai manusia biasa. Mereka tidak memiliki radiasi kuat yang dimiliki para malaikat surgawi. Serafim dan kerub adalah dua macam malaikat lainnya.
Sekarang ini ada sepasukan malaikat yang ditugaskan secara khusus. Mereka tidak mau mendengarkan keberatan apapun juga. Gabriel yang memimpin mereka, dan mereka sibuk betul untuk membawa orang yang tersesat kepada orang percaya, yang akan menyampaikan berita keselamatan kepada mereka.
Mikhael adalah pemimpin sekalian malaikat perang yang bertempur dengan kuasa-kuasa kegelapan. Chrioni adalah seorang panglima dari bala tentara Tuhan dan salah satu pemimpin pasukan malaikat perang.
Banyak malaikat mempunyai kedudukan dan pangkat dalam bala tentara surgawi sama seperti soerang jenderal atau seorang kapten. Setiap malaikat mempunyai tanggung jawab sendiri dengan membawahi serangkaian pimpinan malaikat.
Ketika Lucifer jatuh, dia membawa sebagian malaikat dari berbagai tingkatan dengannya, jadi dia juga mempunyai rantai pimpinan, yang berarti ada berbagai tingkatan roh-roh setan.
Firman Allah menyebut penghulu-penghulu kegelapan. Merekalah yang tertinggi dalam bala tentara Iblis. Pada saat apapun dalam sejarah, ketika Iblis mengetahui bahwa Allah melaksanakan sesuatu yang luar biasa, dia mengumpulkan penghulu-penghulu kegelapan dan memakai semua siasat yang ada dalam suatu taktik penundaan yang khusus untuk merugikan pekerjaan Allah.
Misalnya, ketika Daniel sedang dihubungi, para penghulu kegelapan itu berusaha sedapat mungkin untuk menghentikan berita yang dikirimkan Alllah padanya. Gabriel harus berjuang melawan kekuatan besar itu selama dua puluh satu hari, dan kedatangannya terlambat, karena roh-roh setan itu berkumpul untuk menghalangi kedatangannya. Akhirnya Roh Kudus mengirimkan Mikhael, penghulu malaikat yang memimpin semua pasukan malaikat perang.
Karena kekuasaan rohani malaikat Mikhael yang sangat besar itu, dia dapat mendesak mundur semua pasukan kegelapan, sehingga Gabriel dapat tembus. Ketika dia berkata dengan Daniel dia mengatakan, “Daniel, saya tidak bisa menerobos selama dua puluh satu hari, tetapi kemudian Mikhael datang dan kami berdua berhasil mendorong mereka mundur.”
Allah sedang melakukan sesuatu yang luar biasa sekarang ini! Dia telah memilih sebuah tempat untuk mencurahkan beritaNya, firmanNya dan pengertian yang khusus untuk zaman ini, sama seperti yang dilakukanNya pada zaman Daniel. Tak ayal lagi, Boise, Idaho, adalah suatu tempat pendaratan bagi para malaikat. Iblis telah mengetahuinya. Dia tidak tahu apa yang dilakukan malaikat-malaikat itu, tetapi dia telah mebawa penghulu-penghulu kegelapan ke daerah ini untuk berusaha menghentikannya! Tetapi dia tidak bisa menang!
Malam itu ketika malaikat-malaikat itu siap untuk meninggalkan rumah kami. Mikhael dan seorang malaikat lain membuka pintu yang menuju halaman belakang. Tanah telah tertutup salju, yang tebalnya kira-kira lima belas senti. Mereka berjalan tiga langkah, yang menyebabkan salju tertekan sampai ke tanah, dan membawa mereka sejauh 4.5m hampir 1.5m setiap langkah, kemudian mereka menghilang – sama sekali lenyap!
Yang ditinggalkannya hanya jejak-jejak kaki yang besar sekali di dalam salju!
MALAIKAT-MALAIKAT YANG BERTUGAS
Apa yang dilakukan para malaikat antara saat-saat penampilannya yang tertulis dalam Alkitab ... apakah mereka beristirahat ... atau apa yang terjadi atas mereka?
“Kami selalu sibuk mencerai-beraikan musuh-musuh Allah dan mempersatukan kembali kepingan-kepingan rencana Allah .. .saya memimpin pasukan surgawi yang diperintah Allah untuk meruntuhkan dinding Yerikho .. dan kami melakukannya!
Itulah yang dikatakan kepada saya oleh Chrioni, malaikat perang yang besar, ... dan masih banyak lagi!
BAB XIII MALAIKAT-MALAIKAT YANG BERTUGAS
Sekarang adalah zaman pembaharusan aktivitas rohaniah! Hal-hal aneh terjadi! Manusia sedang dibangunkan! Musuh-musuh Kristus meninggalkan perkemahan musuh dan berpihak kepada Allah. Banyak suara baru terdengar memberitakan Kabar Baik itu. Apa yang kita saksikan ialah bukti bahwa suatu bala tentara dari surga sedang bergerak.
Saya banyak mendengar kesaksian orang yang sudah jauh dari Allah; teman-teman maupun anggota keluarga telah berbicara kepada mereka, tetapi dengan keras hati mereka menentang Allah. Agaknya kemungkinannya kecil sekali mereka akan datang kepada Yesus, tetapi dalam rencana dan tujuanNya yang besar Allah mengirimkan berita melalui seorang utusan ilahi yang mengubahkan mereka sama sekali.
Hal ini terjadi di dalam dunia olahraga, dunia perdagangan, dunia hiburan dan dunia politik! Banyak orang yang berpaling kepada Allah dan menemukan bahwa Dia sungguh nyata. Bala tentara malaikat sedang bekerja!
Indah sekali mempelajari perihal para malaikat itu! Hakim-hakim 13 menunjukkan kebenaran yang mengasyikkan. “Orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata Tuhan; sebab itu Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Filistin empat puluh tahun lamanya. Pada waktu itu ada seorang dari Zora, dari keturunan orang Dan, namanya Manoah; istrinya mandul, tidak beranak.” (ayat 1)
Dalam buku rencana Allah, Ia telah menentukan lebih dulu masa empat puluh tahun, tetapi dalam waktu itu Ia menyiapkan sebuah keluarga yang akan dipakaiNya untuk membawa kelepasan bagi umatNya. “Dan Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian, ‘Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.
Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram. Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.’
Kemudian perempuan itu datang kepada suaminya dan berkata, ‘Telah datang kepadaku seorang abdi Allah, yang rupanya sebagai rupa Malaikat Allah, amat menakutkan. Tidak kutanyakan dari mana datangnya, dan tidak juga diberitahukan namanya kepadaku. Tetapi ia berkata kepadaku: Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; oleh sebab itu janganlah minum anggur atau minuman yang memabukkan dan janganlah makan sesuatu yang haram, sebab sejak dari kandungan ibunya sampai pada hari matinya, anak itu akan menjadi seorang nazir Allah.’
Lalu Manoah memohon kepada Tuhan, katanya, ‘Ya Tuhan, berilah kiranya abdi Allah, yang Kau utus itu, datang pula kepada kami dan mengajar kami apa yang harus kami perbuat kepada anak yang akan lahir itu. Maka Allah mendengarkan permohonan Manoah, sehingga Malaikat Allah datang pula kepada perempuan itu, ketika ia duduk di padang dan ketika Manoah, suaminya itu, tidak ada bersama-sama dengan dia. Kemudian perempuan itu segera berlari memberitahukan kepada suaminya, katanya kepadanya, ‘Orang yang datang kepadaku baru-baru ini menampakkan diri pula kepadaku.’
Lalu bangunlah Manoah dan mengikuti isterinya. Setelah sampai kepada orang itu, berkatalah ia kepadanya, “Engkaulah orang yang telah berbicara kepada perempuan ini?’ Jawabnya, ‘Benar!’
Lalu kata Manoah, ‘Dan apabila terjadi yang Kaukatakan itu, bagaimanakah nanti cara hidup anak itu dan tingkah lakunya?’
Jawab Malaikat Tuhan itu kepada Manoah, ‘Perempuan itu harus memelihara diri terhadap semua yang Kukatakan kepadanya. Janganlah ia makan sesuatu yang berasal dari pohon anggur; anggur atau minuman yang memabukkan tidak boleh diminumnya dan sesuatu yang haram tidak boleh dimakannya. Ia harus berpegang pada segala yang Kuperintahkan kepadanya.’
Kata Manoah kepada Malaikat Tuhan itu, ‘Perkenankanlah kami menahan Engkau di sini, supaya kami mengolah anak kambing bagiMu.’
Tetapi jawab Malaikat Tuhan itu kepada Manoah, ‘Sekalipun engkau menahan Aku disini, hidanganmu itu tidak akan Kumakan. Tetapi jika engkau hendak mengolahnya menjadi korban bakaran, persembahkan itu kepada Tuhan.’ Sebab manoah tidak mengetahui, bahwa Dia itu Malaikat Tuhan.
Kemudian berkatalah Manoah kepada Malaikat Tuhan itu, ‘Siapakah namaMu, sebab apabila terjadi yang Kaukatakan itu, maka kami hendak memuliakan Engkau.’
Tetapi jawab Malaikat Tuhan itu kepadanya, ‘mengapa engkau juga menanyakan namaKu? Bukankah nama itu ajaib?’
Sesudah itu Manoah mengambil seekor anak kambing dan korban sajian, lalu mempersembahkannya kepada Tuhan di atas batu. Lalu diperbuatNya keajaiban, sementara Manoah dan isterinya memandanginya. Sedang nyala api itu naik ke langit dari mezbah, maka naiklah Malaikat Tuhan dalam nyala api mezbah itu. Ketika Manoah dan isterinya melihat hal itu, sujudlah mereka dengan mukanya sampai ke tanah” (Hakim-Hakim 13:1-20).
Inilah kisah indah dengan kebenaran-kebenaran yang tidak ketinggalan zaman dan yang berkaitan dengan masa kini. Allah menjaga supaya berita yang di bawa malaikat itu terjadi.
Para malaikat dapat mengambil rupa seorang manusia, walaupun hal itu tidak perlu. Dalam kisah ini, malaikat menampakkan diri supaya dia dapat terlihat oleh mata jasmaniah.
Alkitab mengatakan bahwa malaikat adalah utusan Allah dan mereka melaksanakan perintahNya. Allah yang memberikan tanda-tandanya dan menyerukan perintah-perintah kepada mereka. Karena alasan inilah, ketika Manoah berdoa, katanya, “Tuhan mengirim malaikatNya.” Pelajaran ini dengan gamblang menunjukkan bahwa kita tidak boleh menyembah malaikat, atau memerintahkan mereka untuk melakukan sesuatu! Selain itu juga menunjukkan bahwa malaikat itu tinggal beberapa lama bersama mereka dan bercakap-cakap, bahkan mengajar mereka.
Malaikat tidak boleh disembah. Mereka sudah ditetapkan dan diciptakan sedemikian, sehingga tidak ada tempat dalam seluruh keadaannya untuk dipuja dan dimuliakan. Mereka disebut bala tentara Tuhan dan tujuan mereka ialah melayani Allah yang kekal.
Dalam Alkitab terdapat banyak bagian indah yang berkatian dengan malaikat. Karena Chrioni banyak mengambil bagian dalam kejadian itu, dia menceritakan beberapa cerita sehingga cerita tersebut menjadi hidup!
Dalam Yosua 5:13-14 umat Israel baru saja melintasi sungai Yordan dan siap untuk menyerbu masuk ke negeri perjanjian. Yosua pergi ke luar perkemahan dan melihat seorang yang berdiri membawa sebilah pedang yang terhunus. Yosua bertanya padanya apakah dia berdiri di pihak Israel atau di pihak musuh.
Jika malaikat itu mengatakan kepada orang percaya masa kini apa yang dikatakannya kepada Yosua; mungkin saja orang itu akan patah semangat, karena malaikat itu berkata, “Bukan, aku bukan dari pihak musuh dan juga bukan dari tentaramu. Akulah Panglima bala tentara Tuhan. Aku datang atas perintah Allah. Di sekelilingku dan belakangku terdapat banyak pasukan tentara malaikat. Kau tidak bisa melihatnya, Yosua, tetapi jumlahnya berpuluh ribu dan akulah pemimpinnya.”
Karena ada orang yang bertanya kepada saya apakah malaikat yang disebut ayat ini adalah Yesus, saya tanyakan kepada Chrioni dan dia menjawab tidaklah demikian, karena dia (Chrioni) berada di sana sebagai pemimpin bala tentara Tuhan. Ketika Yosua sujud untuk menyembahnya, Chrioni menyuruhnya menanggalkan kasutnya, “Sebab tempat engkau berdiri itu kudus” (Yosua 5:15). Hal yang sama inilah dikatakan malaikat Tuhan kepada Musa dari semak yang bernyala-nyala (Keluaran 3:4-5).
Chrioni mengatakan, bahwa Allah dalam rencananya yang besar, telah merencanakan semuanya. Yerikho adalah kota pertama yang didatangi bangsa Israel. Bila terjadi kemenangan besar untuk Allah di sini, raja-raja dan bala tentara lain akan takut kepada umat Israel. Mereka akan mengetahui bahwa Allah berpihak kepada umat Israel ketika mereka melihat suatu mujizat besar. Maka Allah menyuruh Chrioni dengan sepasukan tentara malaikat ke Yerikho dengan perintahNya. Allah tahu betul bagaimana kota itu akan ditaklukkan!
Seandainya kita dapat mencapai kembali ke masa itu dan melihat rencana pertempuran Allah yang harus dilaksanakan bala tentara malaikatNya, mungkin rencana itu akan terbaca seperti beikut: “Umat Israel adalah sekutu kita. Mereka akan berbaris mengelilingi dinding itu selama tujuh hari, dan pada hari terakhir mereka akan berkeliling tujuh kali. Aku telah memberi mereka perintah, jadi kita harus mengkoordinir apa yang kita lakukan di sini. Para imam harus meniup sangkakala mereka dan orang banyak akan bersorak pada saat yang ditentukan. Jika kalian mendengar sorak itu, DORONGLAH DINDING ITU SUPAYA RUNTUH!”
Chrioni mengatakan bahwa para malaikat menempati tempat-tempat tertentu di atas dinding kota Yerikho, sambil menantikan sorak sorai itu! Umat Israel tidak tahu apa yang terjadi, tetapi Allah mengetahuinya, demikian juga para malaikat! Mereka menunggu dan ketika mendengar sorak itu, setiap malaikat yang berada diatas sana mendorong dengan sekuat tenaganya dan dinding tebal yang kokoh itu RUNTUH ke bumi!
Dinding itu cukup tebal untuk dijadikan dasar sebuah rumah, dan seandainya dinding itu hanya tergolek, atau didorong hingga terbalik, itu tetap akan berupa dinding, karena tebalnya itu hampir sama dengan tingginya. Allah berfirman kepada para malaikat, “Runtuhkanlah!” Dan Alkitab menceritakan kepada kita bahwa dinding itu runtuh (Yosua 6:20). Mereka tidak perlu mencari jalan melalui celah dan puing-puing, karena dinding itu sudah runtuh sama sekali.
Inilah perbuatan para malaikat. Saya dapat membayangkan Chrioni sedang meneliti surat perintahnya dan memperhatikan satu ketentuan khusus yang ditetapkan Allah untuk sebagian kecil dari dinding itu. Ketika Rahab melindungi kedua pengintai yang dikirim untuk meninjau keadaan negeri yang dijanjikan itu, Allah telah berjanji kepadanya dan meyakinkan dia bahwa Ia akan melindunginya bersama keluarganya. Saya dapat membayangkan Chrioni memerintahkan beberapa orang malaikat untuk pergi kebagian itu dan mempertahankannya, sementara yang lain meruntuhkan bagian-bagian lain dinding itu!
Seseorang baru-baru ini mengatakan kepada saya bahwa penggalian menunjukkan bahwa dinding itu diruntuhkan seperti suatu terowongan lift. Bayangkan tekanan yang digunakan oleh malaikat-malaikat pada dinding itu!
Ketika para arkeolog menggali kota Yerikho kuno, mereka mendapatkan bukti dinding tempat rumah Rahab. Haleluya!
Alkitab benar-benar menjadi hidup, karena kita tahu bahwa malaikat-malaikat yang membantu merubuhkan Yerikho itu masih ada sampai sekarang ini dan bekerja sama dengan kita di bawah pimpinan Roh Kudus.
Dari kekal sampai kekal Allah memiliki malaikat-malaikat. Dia tidak pernah kehabisan daya upaya. Meskipun Allah sanggup melakukan semuanya sendiri karena Dialah Allah, namun senantiasa ada malaikat dan manusia yang bekerja sama denganNya.
Malaikat Tuhan mencegah Bileam mengutuk Israel! Bileam tergoda untuk mengutuk Israel, karena ingin mendapat sedikit uang, tetapi Allah memerintahkan malaikatNya agar jangan membiarkan Bileam melakukannya. Saya dapat membayangkan bagaimana Bileam mencoba mengutuk Israel, dan setiap kali dia mulai berbicara, malaikat memutar lidahnya sehingga dia memberkati Israel. Mungkin dia berkata, “Apa yang terjadi dengan diriku ini, sudah gilakah aku?” Kemudian dia mulai lagi untuk mengutuk Israel, dan sekali lagi dia mengucapkan berkat.
Dia tidak menyadari bahwa seorang malaikat besar berdiri di sampingnya serta memasukkan “rekaman” lain dalam mulutnya, dan Israel diberkati! Perintah Allah begitu tegas, sehingga keledainyapun bisa berbicara. Bileam menjadi takut sekali dan dia memaksa keledai itu berjalan, tetapi keledai itu membangkang, malahan memalingkan kepalanya dan mengatakan kepada Bileam, “Bileam, bukankah aku malayani engkau dengan baik selama bertahun-tahun?”
Mengapa Allah membiarkan kisah seperti itu dituliskan dalam Alkitab? Karena hal itu benar terjadi! Keledai itu berbicara karena kehadiran seorang malaikat Allah, meskipun dia sebenarnya tidak tahu berbicara!
Berikut ini ada beberapa ayat Alkitab yang akan menolong anda menyadari benarnya fakta bahwa para malaikat berada bersama kita. Juga ayat-ayat tersebut menyadarkan kita akan kehadiran mereka, agar kita mengetahui bahwa kita dapat mengharapkan pertolongan Allah melalui tentara surga.
Seorang malaikat mengunjungi Zakharia dan Elisabeth dan mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis akan dilahirkan (Lukas 1:11-20).
Malaikat Gabriel mengunjungi Maria dan mengatakan padanya bahwa ia akan melahirkan Yesus, Putra Allah (Lukas 1:26-35). Itulah rencana Allah yang dibentangkan tepat pada saatnya, seperti yang telah direncanakan, disiapkan dan dituliskan sebelum Dia menciptakan bumi ini.
Dia memperkenankan jumlah waktu yang tepat, sehingga pada suatu hari tertentu semuanya sudah siap. Yesus mempersembahkan diriNya sebagai korban tepat pada hari yang telah ditentukan oleh Allah. Peristiwa itu bukan sesuatu yang diputuskan. Allah beberapa tahun sebelumnya!
Dia mengijinkan Daniel melihat sekilas rencanaNya itu dan mengatakan, “Daniel, Aku akan menunjukkan sebagian rencanaKu kepadamu. Israel akan ditawan untuk tujuh puluh tahun. Jika tujuh puluh tahun itu telah berakhir, akan dikeluarkan titah oleh seorang raja untuk membangun kembali Yerusalem. Jika kau mulai menghitung sampai 483 tahun, engkau akan menemukan seseorang yang akan dilahirkan.”
Allah menceritakan tentang perjalanan yang dilakukan oleh Alexander Agung dan tentang empat jenderal yang akan mengambil alih tempat keempat putranya, karena Allah merencanakannya demikian, “Tetapi,” kataNya, “pada akhir tahun 483, Yesus akan menyerahkan hidupNya bagi dunia. Dia akan mati, bukan bagi diriNya sendiri, tetapi bagi dosa seluruh dunia!”
Tepat pada waktunya Yesus mati untuk dosa seisi dunia.
Dalam semua hal yang dilakukan Allah, Dia mengatakan kepada kita betapa Dia mengasihi kita, bahwa Dia mempedulikan kita, bahwa Dia mendambakan kita dan akan menolong kita!
Seorang malaikat memperingatkan Yusuf. “Setelah mereka berangkat, seorang malaikat Tuhan kelihatan kepada Yusuf dalam mimpi. ‘Bangun dan larilah ke Mesir bersama-sama dengan Bayi itu dan ibuNya,’ kata malaikat itu, dan tinggalkah di sana sampai aku menyuruh engkau kembali, karena Raja Herodes sedang berusaha membunuh Anak itu” (Matius 2:13).
Setelah Yesus dibaptis dalam sungai Yordan, Firman Allah berkata, “Kemudian Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk dicobai oleh Iblis. Selama empat puluh hari empat puluh malam Ia tidak makan apa-apa, sehingga Ia menjadi lapar sekali. Lalu Iblis mencobai Yesus dengan menyuruh Dia mengubah batu menjadi roti. ‘Itu akan membuktikan bahwa Engkau Anak Allah,’ kata Iblis. Tetapi Yesus berkata kepadanya, ‘Tidak! Karena Kitab Suci menyatakan bahwa roti tidak dapat mengenyangkan jiwa manusia. Yang wajib kita lakukan ialah mentaati setiap firman Allah.'
Kemudian Iblis membawa Yesus ke atas atap Bait Allah di Yerusalem. ‘Loncatlah ke bawah,’ katanya, ‘dan buktikan bahwa Engkau Anak Allah; karena Kitab Suci menyatakan, Allah akan mnyuruh malaikat-malaikatNya untuk menjauhkan Engkau daripada bahaya. Mereka akan menjaga agar Engkau tidak akan remuk kena batu-batu di bawah itu.’ Yesus menjawab, ‘Kitab Suci melarang kita mencobai Tuhan Allah.'
Setelah itu Iblis membawa Yesus ke puncak gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepadaNya bangsa-bangsa di dunia ini dengan segala kemuliaannya. ‘Semua ini akan kuberikan kepadaMu,’ katanya, ‘asalkan Engkau mau berlutut dan menyembah aku.’ ‘Pergi kau, Iblis,’ kata Yesus. ‘Kitab Suci menyatakan, ‘Yang harus disembah hanyalah Tuhan Allah. Hanya Dialah yang harus ditaati.’
Kemudian Iblis pergi dan malaikat-malaikat datang melayani Yesus” (Matius 4:1-11, FAYH)
Dalam Lukas 22:43 kita juga membaca bahwa seorang malaikat turun dari surga dan menguatkan Yesus serta melayaniNya di bukit Zaitun pada saat keperluanNya.
Para malaikat disebut di seluruh Alkitab, dari Kitab Kejadian sampai kitab Wahyu. Dalam Kejadian 24:7 Allah mengirimkan seorang malaikat untuk mencarikan mempelai wanita bagi Ishak. Inilah bagian lain dari rencana Allah. Dalam Keluaran 23:20 Ia mengutus “seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.” Ia mengirim malaikat-malaikatNya untuk menyiapkan jalan ketika bangsa Israel keluar dari Mesir.
Dalam Mazmur 34:8, Roh Kudus menggerakkan Daud menuliskan kata-kata berikut, “Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.”
Ingatlah peristiwa Daniel dilemparkan ke gua singa (Daniel 6:22). Raja yakin Daniel akan dimakan oleh singa, sehingga pada keesokan harinya mereka hanya akan menemukan sisa-sisa tubuhnya di bawah sana. Pada malam itu raja tidak bisa tidur, karena pikirannya tersiksa memikirkan Daniel yang dimakan oleh singa-singa yang ganas itu. Dia memikirkan kekejamannya melemparkan Daniel ke dalam gua singa itu. Maka yang dikerjakannya pertama-tama pada waktu pagi ialah menuju gua singa itu dan berteriak, “Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kau sembah dengan tekun, apakah Dia sanggup melepaskan engkau dari singa-singa itu? Apakah Dia melepaskan engkau?”
Sebenarnya, raja tidak mengharapkan jawaban dari Daniel, dia hanya coba-cboa tanya saja. Akan tetapi terdengarlah jawaban Daniel, “Ya raja, kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikatNya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku” (Daniel 6:20,22).
Malaikat Allah sungguh perkasa! Karena mereka melaksanakan pekerjaan Allah, kekuasaan mereka tak terbatas. Jika seorang malaikat dapat melakukan perbuatan yang demikian besar, bayangkan apa yang dapat dilakukan bala tentara surga yang sedang melakukan perintahNya sekarang ini. Bayangkan saja apa yang dapat mereka laksanakan. Dalam setiap peristiwa, setiap rencana Allah dibentangkan dan satu fasal lain mulai dibuka, malaikat-malaikat Allah menampakkan diri dan membawa berita Allah. Pada zaman kita sekarang ini, banyak orang di muka bumi ini mendapat kunjungan malaikat.
Hal ini seharusnya menyadarkan kita bahwa Allah tidak membiarkan dunia ini memburuk tanpa memperhatikan dan menaruh peduli. Selain bab lain sedang dibentangkan. Yesus hampir datang! Haleluya! Tugas penyelamatan terbesar yang pernah dilaksanakan di alam semesta ini akan segera dilakukan. Malaikat-malaikatNya sedang bekerja sekarang ini. Kunjungan mereka bukan lagi kejadian yang jarang terjadi, tetapi dari mana –mana diterima laporan bahwa orang telah melihat malaikat!
Hati saya gembira ketika John Weaver, pendeta dari Christian Center, Bozeman, Montana, menceritakan bahwa dia mendapat kunjungan malaikat sampai dua kali. Pada kunjungan yang pertama, malaikat itu menberinya beberapa perintah. Dia menyangka kunjungan itu hanyalah sebuah mimpi dan dia akan ditertawakan orang, tetapi dua minggu kemudian malaikat itu menemuinya lagi, ketika dua minggu kemduian malaikat itu menemuinya lagi, ketika dia mengendarai mobil pulang dari sebuah pertemuan pendeta-pendeta.
Mobil itu melaju, pintu dan jendelanya tertutup, tempat duduk depan di sebelahnya kosong. Dia bercakap-cakap sebentar dengannya dan mengingatkan dia akan tugas yang diberikan Allah padanya. Ketika pendeta Weaver mengatakan bahwa dia akan melaksanakan perintah Allah, malaikat itu menghilang dengan cara yang sama seperti ia datang. Meskipun mobil itu melaju dengan kecepatan 50 mil sejam, malaikat itu begitu saja menghilang! Jika malaikat yang mengunjungi Manoah dapat masuk dalam nyala api dan menghilang, mengapa seorang malaikat tidak dapat keluar dari sebuah mobil yang melaju, tanpa cedera!
Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Allah tidak berubah. Firman Allah mengatakan bahwa pernah ada orang menjamu orang asing tanpa mengetahui bahwa mereka adalah malaikat. Tidak selalu anda akan mengenali malaikat, bila anda bertemu dengan mereka, kecuali anda kebetulan melihat mereka masuk dalam api dan naik ke langit dalam nyala api, atau melompat keluar dari mobil sementara mobil itu melaju dan tidak menyentuh tanah, atau membangunkan anda waktu tengah malam. Namun demikian mereka ada di sekitar kita.
Tak seorang malaikatpun yang pernah mati. Kekuatan mereka tidak berkurang, mereka tetap perkasa! Mereka diutus untuk menolong kita, untuk menyediakan keperluan kita dan memelihara kita serta berkemah di sekeliling kita. Mazmur 91:11 mengatakan bahwa Allah telah memerintahkan mereka untuk menjaga kita.
Mereka datang secepat perintah atau pikiran Allah. Mereka mungkin kelihatan sebagai orang biasa di jalan, mungkin pula sebagai sesosok tubuh yang samar-samar, yang hampir tak kelihatan. Atau mereka kelihatan dengan amat jelas seperti diri anda atau saya. Tetapi yang pasti ialah anda dapat melihat dengan jelas perbedaan antara seorang malaikat yang sungguh-sungguh dengan khayalan anda sendiri.
Anda tidak perlu berusaha sekuat tenaga untuk mengetahui apakah mereka benar-benar ada. Mereka akan menjelaskan bahwa mereka adalah malaikat sungguh-sungguh, jika itu tugas mereka.
Para malaikat menyiapkan jalan bagi kita sama seperti mereka menyiapkan jalan bagi orang-orang dalam Alkitab. Allah ingin agar kita mengetahui bahwa Ia bukannya tidak berdaya untuk menolong kita, tetapi para malaikatNya telah ditugaskan untuk menjaga umatNya.
“Setelah bersaksi dan berkhotbah di Samaria, Petrus dan Yohanes kembali ke Yerusalem ... Tetapi Filipus didatangi seorang malaikat Tuhan yang berkata kepadanya, ‘Pergilah ke jalan yang membentang dari Yerusalem melalui Gurun Gaza; engkau akan tiba disana kira-kira tengah hari.’” (Kisah 8:25-27, FAYH). Apakah tujuan malaikat menyuruh dia ke sana? Supaya dia dapat bertemu dengan sida-sida Etiopia dan memperkenalkannya kepada Yesus! Sekarang ini Allah melakukan hal yang sama!
Sungguh mengasyikkan ketika melihat apa yang dilakukan malaikat-malaikat sekarang ini terhadap anggota-anggota keluarga kita yang belum diselamatkan. Anda mungkin berpikir bahwa tidak ada sesuatupun di langit atau di bumi yang dapat menggerakkan hati mereka agar berpaling kepada Allah, tetapi masih ada malaikat yang mendorong dan mengikuti mereka, karena Allah menginginkan mereka menjadi milikNya. Para malaikat diberi tugas khusus dari Allah untuk menolong anda, teman-teman dan keluarga anda untuk bertemu dengan Dia!
Allah sangat mengasihi kita, sehingga Ia menyiapkan semua yang kita perlukan untuk memperoleh keselamatan dan pertolongan. Dia telah mengutus Roh KudusNya untuk tinggal bersama kita, mengajar dan melindungi kita. Malaikat-malaikat berkemah di sekeliling kita! Bagaimana mungkin kita bisa gagal?
Malaikat-malaikat sedang melakukan tugasnya sekarang ini! Haleluya!
DIA AKAN KEMBALI
... Ketika merenungkan kedatangan Yesus kembali, saya teringat akan kata-kata Gabriel, “Sekarang ini ada keramaian dan kesibukan luar biasa di surga, yang belum pernah terjadi sejak kedatangan Yesus ke dunia untuk pertama kalinya.”
BAB XIV DIA AKAN KEMBALI
Menurut almanak Allah, di manakah kita sekarang ini?
Jika hidup manusia di muka bumi ini sejak zaman Adam dan Hawa dapat diumpamakan sebuah jam yang berangka dua belas, saya percaya bahwa kita sekarang berada pada akhir jam sebelas, menjelang saat jam akan berdentang dua belas kali.
Seperti yang kita ketahui, sekarang terdapat banyak petunjuk bahwa kita sedang mendekati akhir zaman.
Yesus akan datang! Dia tidak memberitahukan bilamana, tetapi Dia mengatakan bahwa kita bisa mengetahui waktu dan musimnya. Kita dapat mengenal musim, karena tiap-tiap musim mempunyai tanda-tanda khusus bilamana musim itu akan tiba. Apabila musim semi tiba, rumput mulai menghijau dan akar-akar kecil mulai bertunas. Ketika musim panas tiba, bunga-bunga akan bermekaran. Bila musim gugur datang, semua tanaman berubah menjadi jingga dan coklat. Musim dingin membawa udara dingin serta salju. Anda dapat melihat tanda-tandanya dan mengetahui musim apa itu.
Kita tidak tahu berapa banyak waktu yang ada sebelum Yesus datang, tetapi yang kita ketahui ialah bahwa Allah memperkenankan kita masing-masing untuk hidup dalam zaman yang paling mengasyikkan sepanjang sejarah ... ketika orang-orang di seluruh dunia menanggapi Allah dan apa yang dilakukanNya. Orang dari segala aliran kepercayaan, dari semua lapisan masyarakat dan semua bangsa mendengar panggilanNya dan mereka mulai bangun.
Orang mulai menyadari bahwa hal yang paling penting, yang dapat dipercayainya, adalah Firman Allah yang kekal selama-lamanya. Di seluruh dunia ada orang-orang yang sangat rindu akan mengerti lebih banyak tentang janji-janji Allah. Manusia mulai mengetahui bahwa Allah tidak pernah melanggar kodratNya maupun firmanNya.
“Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Yohanes 14:2,3) YESUS MENGATAKAN BAHWA IA AKAN DATANG KEMBALI!
“Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya. Apabila semua itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat” (Lukas 21:25-28)
“Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” (Kisah 1:10,11)
Malaikat mengunjungi bumi ini ketika Yesus berada di bumi. Sekarang mereka mengunjungi bumi ini juga!
Apakah anda memperhatikan bagaimana malaikat-malaikat itu berkata, “Yesus ini”? Sekarang ini para malaikat sedang berbicara, seperti yang dilakukan pada waktu itu, dan mereka membawa kabar baik bahwa Dia akan datang! Yesus ini akan kembali ke bumi! Saya tidak tahu kapan dan bagaimana, tetapi saya mengetahui dengan pasti bahwa Dia AKAN datang. Allah mempunyai banyak sekali rahasia yang tidak diberitahukan kepada kita, tetapi satu hal telah dijelaskan olehNya, yaitu Yesus akan datang!
Murid-murid Yesus merasa sangat terdorong untuk bersiap-siap bagi kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Mereka menanti-nanti saat di mana “Tuhan sendiri akan turun dari surga dengan sorak yang nyaring, dengan seruan penghulu malaikat yang menggetarkan jiwa dan dengan bunyi sangkakala Allah” (1 Tesalonika 4:16, FATH).
Paulus mengatakan jika kita percaya bahwa Yesus sudah mati, dan kemudian bangkit dari antara orang mati, maka kita juga harus percaya bahwa Dia akan datang kembali! Dia mendorong agar kita “saling menghibur dan membesarkan hati dengan berita ini” ( I Tesalonika 4:18). Kami mempunyai kabar gembira untuk diteruskan kepada orang lain! Apabila anda melihat mereka berputus asa, katakan, “Bersukacitalah, Yesus akan datang!”
Kepercayaan positif ini dapat kita ketemukan dalam tulisan-tulisan Paulus. Dia mengatakan bahwa sebagian dari Kabar Baik itu ialah bahwa Allah sedang mengurus semua hal sehingga anda tidak perlu kuatir dan bingung, senantiasa bertanya-tanya dalam hati apakah anda akan siap apabila Yesus datang. Dalam perjalanan hidup ini pengalaman suka duka silih berganti, tetapi apabila anda telah bergandengan tangan dengan Yesus dan hidup bagi Dia, anda sudah termasuk dalam keluarga Allah, dan Dia akan memelihara “roh, jiwa dan tubuh saudara tetap kuat dan tidak bercela sampai Tuhan kita Yesus Kristus datang kembali. Allah yang memanggil saudara untuk menjadi anak-anakNya akan mengerjakan semua ini, seperti yang dijanjikanNya” (I Tesalonika 5:23,24, FAYH).
Salah satu hal yang paling indah tentang berita-berita Allah yang dibawa oleh para malaikat itu ialah, bahwa berita-berita itu memungkinkan banyak orang memperoleh kemenangan baru. Mereka bisa bersenang-senang, berhenti bergumul dan membiarkan hidup Allah mengalir dalam diri mereka. Aliran hidupNya itu akan menyelesaikan semua masalah dan keadaan yang menyusahkan anda. Apabila kita tetap memandang kepada jawabannya, yaitu Yesus, dan bukan masalah itu, maka lebih mudah bagi kita membiarkan hidupNya mengalir di dalam diri kita.
Yakobus membicarakan hal itu dalam fasal lima, ayat tujuh dan delapan, “Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Kamu juga harus bersabar dan meneguhkan hatimu karena kedatangan Tuhan sudah dekat!” Dia mungkin belum datang ketika anda menyangka Dia akan datang, karena masih ada beberapa hal yang harus diselesaikanNya, tetapi bersabarlah, DIA AKAN DATANG!
Petrus membicarakan hal ini dan waktunya bilamana Yesus akan dinyatakan dari surga. Dalam I Petrus 1:13, dia mengatakan bahwa anda dapat membuang kekuatiran anda dan tetap tenang dalam pengetahuan bahwa Yesus membawa sertaNya lebih banyak kasih karunia apabila Ia datang. Bila tidak perlu memandang kelemahan-kelemahan, kepedihan dan kesukaran di sekeliling kita, tetapi harus mulai mengharapkan anugerah yang akan dibawa serta oleh Yesus Kristus, apabila Dia dinyatakan dari Surga. “Inilah rahasianya: bahwa Kristus di dalam hati saudara adalah harapan saudara satu-satunya akan kemuliaan” (Kolose 1:27, FAYH)
Yohanes berbicara tentang kedatangan Yesus kembali dalam I Yohanes 3:2. Dia mengatakan bahwa belum lagi nyata apa keadaan kita kelak, tetapi kita mengetahui bahwa ketika Dia menyatakan diriNya sesuatu akan terjadi! “...Kita akan menjadi sama seperti Dia dalam keadaanNya yang sebenarnya.”
Yudas berbicara tentang kedatanganNya kembali ke dunia ini dalam ayat 24. “Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak ternoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaanNya.” Yudas percaya akan hal itu, dan dia mendorong kita untuk mengenyahkan kekuatiran dan kejatuhan. Allah cukup besar untuk memanggil, menolong dan melepaskan anda dari dosa-dosa anda.
Semua tanda sejarah menunjukkan bahwa Ia akan datang! Norma-norma sosial menunjukkan peningkatan aktivitas Iblis, tanda-tanda fisik di atas bumi ini, dan gerakan-gerakan rohaniah besar yang kita lihat, semuanya menunjuk pada kedatangan Yesus kembali. Hal itu tidak diragukan lagi. Sesuatu sedang terjadi sekarang ini dalam lingkup rohaniah dunia dan kita adalah bagian yang hidup di dalamnya!
Pada waktu saya merenungkan kedatangan Yesus kembali, jelas sekali saya teringat akan kata-kata Gabriel yang mengobarkan semangat saya, “Sekarang ini ada keramaian dan kesibukan yang luar biasa di surga, yang belum pernah terjadi sejak kedatangan Yesus ke dunia untuk pertama kalinya.”
MARANATA, DATANGLAH SEGERA, TUHAN YESUS!!
BAB XV KATA PENUTUP
Ketika kami selesai menulis buku ini, kami menghubungi Pdt. Buck mengenai beberapa perubahan kecil dalam naskah akhirnya, dan dia dengan sangat enggan menceritakan bagian lain dari kunjungan yang terjadi pada hari Minggu dipagi hari, tanggal 18 Maret 1979.
Gabriel, Chrioni, dan seorang malaikat lain, yang bernama Cyprion, datang ke rumahnya dengan berita Allah bahwa salah satu keinginanNya adalah mengajar pada umatNya betapa pentingnya pujian dan penyembahan.
Malaikat-malaikat itu berkata, “Kami ingin agar saudara ikut menyembah Tuhan bersama kami.” Pdt. Buck segera diberi bahwasa yang belum pernah diucapkan sebelumnya. Selama tiga puluh lima menit Gabriel, Chrioni, Cyprion dan Pdt. Buck memuji dan menyembah Allah bersama-sama, Pdt. Buck mengatakan pujian mengalir dari dirinya laksana “Sungai bahasa” yang tidak bisa dimulai dan dihentikan olehnya sendiri.
Sementara mereka semua bersama-sama menyembah dan memuji Allah, Pdt. Buck membuka matanya dan nampak sesuatu yang tidak bisa dipahaminya.
Chrioni adalah yang paling tinggi dari malaikat-malaikat yang berada di sana pada Minggu pagi itu, tetapi ketika Pdt. Buck memandangnya, dia setinggi Chrioni!
Kemudian dia memandang Gabriel! Dia sama tinggi! Cyprion juga sama tinggi dengan malaikat-malaikat lainnya!
Bagaimana mungkin! Pdt. Buck menengok ke bawah. Kaki-kai Gabriel kita-kira sepuluh senti terangkat dari lantai! Kemudian dia memandang kedua kaki Cyprion, dan itu kira-kira empat puluh lima senti dari lantai. Kemudian dia memandang kakinya sendiri dan betapa terkejutnya, kaki-kakinya itu juga terangkat empat puluh lima senti dari lantai! Untuk pertama kalinya dia menyadari bahwa tubuhnya bergantung di udara.
Pada saat itu Gabriel memberi sedikit keterangan yang sangat menarik. Dia mengatakan bahwa dari malaikat yang tertinggi sampai yang terendah, sampai kepada manusia, apabila kita memuji dan menyembah Allah, kita semua berada pada tingkatan yang sama. Dia menyampaikan berita dari Allah bahwa melalui penyembahan semua yang di surga dan bumi menjadi sama rata, dan apa yang terjadi pada saat itu merupakan contoh dari kebenaran yang besar ini.
Dapatkah hal seperti ini terjadi atas kita? Menurut Gabriel, hal itu akan terjadi apabila Yesus datang kembali untuk menyambut kita. Menurut Alkitab inilah yang akan terjadi:
“Dan sekarang, saudara sekalian yang saya kasihi, saya ingin supaya saudara mengetahui apa yang terjadi dengan orang Kristen bila ia mati, supaya bilamana hal itu terjadi saudara tidak akan berdukacita, seperti orang-orang yang tidak berpengharapan. Karena kita percaya bahwa Yesus mati dan kemudian hidup lagi, kita juga dapat percaya bahwa pada waktu Yesus datang lagi, Allah akan membawa sertaNya semua orang Kristen yang sudah mati.
Saya dapat mengatakan hal ini kepada saudara, langsung dari Tuhan, bahwa pada waktu Tuhan datang lagi, kita yang masih hidup tidak akan naik menemui Dia mendahului mereka yang sudah di dalam kubur. Sebab Tuhan sendiri akan turun dari surga dengan sorak yang nyaring, dengan seruan penghulu malaikat yang menggetarkan jiwa dan dengan bunyi sangkakala Allah. Dan orang-orang yang paling dahulu bangkit menemui Tuhan ialah orang-orang beriman yang sudah mati.
Kemudian, kita yang masih hidup dan masih tinggal di dunia, akan diangkat bersama dengan mereka di dalam awan untuk menemui Tuhan di angkasa dan tinggal bersama dengan Dia untuk selama-lamanya. Maka hendaklah saudara saling menghiburkan dan membesarkan hati dengan berita ini” (1 Tesalonika 4:13-18, FAYH)
Dengan keberanian iman yang belum pernah kami saksikan pada orang lain, Pdt. Buck mempunyai kebebasan total dalam menyampaikan apa yang terjadi dalam kehidupannya sendiri, dan dalam buku ini telah menjelaskan banyak kebenaran rohaniah yang besar bagi kita.
Kami merasa bahwa inilah detik-detik terakhir sebelum orang-orang Kristen diluncurkan ke angkasa luar ke tempat tujuan yang kekal – SURGA KEKAL SELAMA-LAMANYA DENGAN ALLAH DAN YESUS KRISTUS!
Halleluya!
Charles dan Frances Hunter.
BAB XVI PADA MULANYA
Ketika kami menulis buku “Malaikat” itu, Allah memberi kami kekuatan dan tenaga bekerja yang luar biasa. Berhari-hari lamanya kami bekerja 16 sampai 20 jam setiap harinya, karena kami merasakan bahwa berita ini harus segera disiarkan ke seluruh dunia. Kehadiran malaikat-malaikat memenuhi rumah kami sementara Allah terus-menerus mencurahkan kasih dan kekuatanNya kepada kami. Akan tetapi selama jam-jam yang penuh kuasa kasih Allah itu kami tidak menyadari apa yang akan terjadi apabila buku “Kunjungan Utusan Surgawi” ini dicetak.
Allah berfirman bahwa Dia akan memajukan berita itu dan memberinya hidup ke manapun berita itu disampaikan. Akan tetapi kami tidak pernah membayangkan besarnya rencana Allah untuk menyelamatkan keluarga-keluarga meskipun hati kami bersukacita ketika menuliskan bab Kabar Baik untuk Saudara Sekeluarga!
Ketika buku ini dicetak untuk ketiga kalinya dalam waktu dua bulan, kami bertanya-tanya mengapa Allah membiarkan beberapa halaman kosong pada bagian akhir buku ini. Sekarang kami baru mengetahuinya! Dia ingin kami menyampaikan kepada anda beberapa hal yang terjadi “pada permulaan” pengedaran buku ini.
... Seorang wanita berusia delapan puluh empat tahun membeli enam buku KUNJUNGAN UTUSAN SURGAWI dan memberikannya kepada masing-masing anaknya yang belum diselamatkan. Setelah membacanya, masing-masing anak itu menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi! Haleluya!
… Anak perempuan seorang pendeta menelpon Pdt. Buck dan menyampaikan kisahnya yang mendebarkan hati. Dia telah memberontak pada usia enam belas tahun dan sudah hidup jauh dari Allah. Seorang mengirim padanya buku KUNJUNGAN UTUSAN SURGAWI dan ketika dia membacanya, kata-kata ini terus berkumandang dalam hatinya, “Allah mengasihimu, Allah mengasihimu!” Hal itu benar-benar menyentuk hatinya dan dia menyerahkan hidupna kembali kepada Tuhan, dan langsung membawa pembantunya kepada Yesus!
… Seorang pria yang bekerja di kantor pos menelpon dari Spokane, Washington. Dia melihat iklan buku itu di sampul belakang sebuah majalah, ketika dia menyortir surat-surat. Dia merasa sangat tertarik sehingga dia pergi membeli sebuah buku. Putranya yang berusia dua belas tahun akan menjalani pembedahan kanker. Anak ini membaca habis buku itu sebelum pembedahannya. Ayahnya mengatakan, “Saya belum sempat membaca buku itu, karena dia membacanya terus-menerus, tetapi dia menjalani pembedahan itu sebagai seorang anak yang telah diubahkan hidupnya.”
… Seorang wanita di Mississippi menelpon dan menceritakan bahwa suami dan ketiga putranya yang sudah dewasa telah jauh dari Tuhan ketika mereka membaca buku KUNJUNGAN UTUSAN SURGAWI. Ketika mereka membaca bab “Kabar Baik Bagi Saudara Sekeluarga”, mereka menyerahkan hidup mereka kembali kepada Tuhan, dan salah seorang putranya merasa Tuhan memanggilnya untuk menjadi pendeta!
… Kami berada di Lorain, Ohio, dan minta kepada jemaat untuk menuliskan pada telapak tangannya nama anggota keluarga mereka yang belum diselamatkan. Kami berdoa dan minta Allah mengirim malaikatNya untuk menuntun anggota keluarga itu kepada orang yang akan memimpinnya kepada Tuhan. Kemudian kami mengucap syukur padaNya untuuk hasil-hasil yang diperoleh sebelum kami meninggalkan kota tersebut.
Tiga malam kemudian, seorang pria berusia tujuh puluh sembilan tahun maju ke depan dan mengatakan dengan polos, “Saya ingin diselamatkan!” Dia seorang ayah yang atheis dan anaknya adalah sala h seorang yang pada malam pertama itu menuliskan namanya! PUJI TUHAN!
… Pada suatu pertemuan “Aglow” di Texas, kami minta para wanita yang suaminya belum diselamatkan mengangkat tangannya dan menuliskan nama suaminya atas tangannya! Keesokan harinya suami salah seorang wanita itu bangun dan mengatakan, “Sayang, saya tidak tahu apa yang menimpa diriku, tetapi telponlah Club 700, SAYA MINTA DISELAMATKAN SEKARANG INI!” Dia menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhannya! Dia tidak tahu apa sebabnya, tetapi kami mengetahuinya – malaikat telah mengelilinginya sepanjang malam!
… Pada suatu pertemuan di New York, kami minta semua orang yang mempunyai anggota keluarga yang belum diselamatkan untuk menuliskan namanya pada telapak tangan mereka, agar Allah mengirimkan malaikatNya untuk mendorong atau menarik mereka atau melakukan apa yang perlu untuk membawa mereka kepada orang yang akan membimbing mereka kepada Tuhan!
Saya berdoa secara khusus dengan seorang wanita yang mengatakan bahwa suaminya TIDAK MAU datang ke kebaktian gereja. Saya memperingatkannya untuk tidak meremehkan kuasa Allah. Sungguh mengherankan, suaminya datng ke kebaktian malam itu. Dia tidak mengucapkan doa bagi orang berdosa, tetapi Roh Kudus mengatakan pada saya untuk pergi ke bagian belakang gereja sementara Charles berdoa bagi orang sakit, dan saya tiba dibagian belakang gereja itu bertepatan dengan pria itu.
Saya katakan padanya bahwa malaikat telah membawanya ke kebaktian itu, dan minta padanya apakah dia mau menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan di tempat itu juga, dan DIA MAU! Air mata mengalir di wajahnya ketika dia mulai mengerti apa yang terjadi atasnya, pada waktu dia memulai hidup baru dalam Kristus.
… Di Michigan, Roh Kudus menyuruh saya pergi ke bagian belakang gereja. Saya melakukan hal itu, tetapi di sana tidak ada seorangpun. Saya membuka sebuah pintu samping, dan di sana berdiri seorang yang sangat mabuk. Saya hanya mengatakan, “Malaikat-malaikat telah membawa anda ketempat ini untuk diselamatkan. Maukah anda menerima Yesus?” Para malaikat telah melaksanakan tugas mereka, karena dia mulai menangis ketika mengucapkan doa bagi orang berdosa! Haleluya!
… Pada suatu malam seorang pemuda membeli sebuah buku KUNJUNGAN UTUSAN SURGAWI dan membacanya terus sampai habis. Keesokan harinya dia mengatakan, “Saya sudah sering mendengar bahwa Allah mengasihi saya, tetapi inilah pertama kali dalam hidup saya merasakannya dalam batin.”
... Salah satu hal yang menyentuh hati kami terjadi ketika kami sedang terbang ke Boise, Idaho, untuk mempersembahkan buku ini. Ketika kami melihat keluar jendela di suatu tempat antara Salt Lake City dan Boise, Frances melihat malaikat perang yang khusus di kirimkan oleh Allah untuk melindungi kami. Ia mengiring pesawat kami. Frances berpaling kepada Charles dan mengatakan, “Sayang, heran ya, malaikat itu berada di luar pesawat dan tidak di dalam.” Kami tertawa karena Charles mengatakan, “Mungkin dia perlu senam pada hari ini.”
Kami tidak menyadari apa yang ada di hadapan kami! Di Boise ketika pesawat kami hampir mendarat di landasan, pilot menambah gas mesin dan pesawat naik kembali ke udara. Kemudian pilot mengumumkan bahwa pesawat yang berada di depan kita agak lambat mendarat, karenanya kami harus memutari Boise, kemudian kembali untuk mendarat lagi.
Ketika mendarat, sesuatu terjadi dan pesawat itu melonjak kira-kira sembilan meter ke udara. Alangkah terkejutnya kami. Pada waktu itu juga saya melihat sekilas apa yang sedang terjadi di luar. Malaikat kami yang besar itu memegang sayap pesawat dan gerakan goncangan dan lonjakan itu terhenti.
“Sebab malaikat-malaikatNya akan diperintahkanNya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu” (Mazmur 91:11).
... Salah satu hal yang paling menarik yang terjadi pada kami secara pribadi di Wyckoff, New Jersey. Kami sedang mengadakan pertemuan di sore hari dan berbagi tentang aktivitas meningkat di antara para malaikat di hari-hari ini, ketika tiba-tiba enam atau tujuh orang mulai menunjuk ke mimbar dan berseru, "Lihat berkas-berkas cahaya. Lihatlah berkas-berkas cahaya tepat di belakang Anda! Mereka tepat di belakang Anda! "
Dalam waktu sepersekian detik, orang-orang di seluruh gereja melompat-lompat berteriak, "berkas-berkas cahaya, berkas-berkas cahaya - lihat mereka!"
Kami sudah menjelaskan banyak kali bahwa ada cahaya disekitar malaikat karena mereka telah berada di hadapan Allah bahwa inilah apa yang mungkin mereka lihat, tapi karena suatu alasan atau lainnya, tak satu pun dari kami melihat ke sekeliling!
Kemudian, ketika kami di Boise untuk meresmikan buku, Pendeta Buck berkata, "Katakanlah, apa aku mengatakan kepada Anda bahwa Gabriel berkata mereka mampir di New York dalam pertemuan Anda? Mereka tidak muncul sebagai biasanya mereka lakukan, tapi muncul SEBAGAI BERKAS-BERKAS CAHAYA!
Kemuliaan bagi Allah!
Akhir Buku.
Resource: http://pocketmemory.webs.com/kunjunganutusansurga.htm
KUNJUNGAN UTUSAN SURGA
…Lampu menyala dan saya melihat dua orang yang paling besar, yang pernah saya lihat! Aliran radiasi yang kuat memancar keluar dari mereka. Saya hampir terjatuh, tetapi ditopang oleh tangan yang kuat dari makhluk yang tingginya lebih dari dua meter itu. TERDENGAR SEAKAN-AKAN DIA BERKATA, “AKU GABRIEL.” Tetapi itu tidak mungkin …. Sudah berabad-abad lamanya dia tidak pernah kelihatan. Apakah saya Cuma berkhayal ataukah DIA BENAR-BENAR DI SINI …. DI DALAM RUMAH SAYA?
Roland H. Buck
Lulus dari Nortwest College, Seattle, Washington, pada tahun 1939.
Menggembalakan beberapa gereja di negara bagian Washington dan Idaho, Amerika Serikat.
Beliau mengadakan perjalanan kedua ke surga pada tanggal 3 September 1979. Setelah kembali beliau mengatakan bahwa beliau merasa seperti “hidup di dua dunia”. Pada tanggal 6 November 1979 beliau mengadakan perjalanan ketiga ke surga, tetapi kali ini beliau tidak kembali lagi.
Roland Buck adalah seorang yang “hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah”.
Siapakah Roland Buck?
Ini adalah kisah nyata dari orang biasa saja yang telah mengalami serangkaian kejadian yang luar biasa.
Pertama kali kami mendengar tentang Roland Buck, ketika kami menyampaikan serangkaian khotbah tentang bagaimana Allah menempatkan seorang malaikat penjaga agar melindungi orang percaya dari semua panah api si Iblis sampai Yesus datang kembali. Waktu itu ada sepasang suami istri yang bertanya kepada kami, “Pernahkah saudara mendengar kunjungan malaikat? Malaikat-malaikat berbicara kepadanya dan membawa pesan dari Allah.”
Meskipun pada zaman ini kuasa Allah yang ajaib lebih nyata daripada sebelumnya, namun hal ini benar-benar mengejutkan kami, terutama ketika Doug dan Ruth mengatakan bahwa malaikat Gabriel-lah yang membawa berita-berita itu!
Sesaat lamanya berita itu kedengarannya sebagai pernyataan yang paling tak masuk akal. Tetapi bagaimanapun juga, ada nada kebenaran di dalamnya sehingga dalam hati kami terbit kerinduan untuk mendengar lebih banyak lagi!
Jadwal kebaktian kami yang padat menghalangi kami untuk menghubungi pendeta itu untuk memperoleh detil-detilnya. Tetapi dalam rencana Allah yang sempurna Dia terus saja mendorong kami untuk menghubungi Roland Buck guna menuliskan sebuah buku. Waktu kami tersita oleh pekerjaan lain, sehingga kami tidak melakukannya! Akhirnya Allah sendiri yang turun tangan karena kami terus-menerus sibuk. Dia membawa sepasang suami istri yang berasal dari Sitka, Alaska, ke Houston. Mereka telah tinggal di Eugene, Oregon dan membeli satu set kaset “malaikat” dan mereka ingin agar kami mendengarkannya. Mereka terus-menerus membicarakan pita-pita itu karena mereka telah mendengarkannya sepanjang perjalanan dari Oregon ke Texas. Mereka berulang-ulang mengatakan, “Kalian harus mendengarkannya!”
Dan kami benar-benar mendengarkannya! Setiap kali kami naik mobil, kami memutar salah satu pita malaikat itu. Pada saat kami akan tidur, kami masih mendengarkan juga; sehingga pada suatu Jum’at sore saya mengatakan, “Saya merasa sangat terdorong untuk menelepon Pendeta Buck dan menanyakan apakah dia mau diwawancarai agar semua pengalamannya itu dibukukan. Berita-berita dari malaikat itu begitu mengagumkan sehingga seluruh dunia harus mendengarnya. “Frances juga sangat tertarik dengan ide adanya malaikat yang berbicara dengan seseorang, sehingga kami berdua menuju pesawat telpon untuk menghubungi pendeta tersebut.
Segera Pendeta Buck mengundang kami untuk berkhotbah di gerejanya pada malam hari dan bersedia kerja sama dengan wawancara itu pada siang harinya. Dia mengatakan bahwa inti berita malaikat itu sudah direkam dalam pita-pita yang kami dengarkan itu, namun masih ada berita tambahan yang mungkin menarik perhatian kami. Kami hampir tak sabar lagi untuk bertemu dengan dia!
Kami tiba pada suatu Minggu malam beberapa menit sebelum kebaktian dimulai, dan sesudah kebaktian kami keluar untuk bersantap malam bersama Roland dan Charmian Buck. Jika sebelumnya ada rasa keragu-raguan dalam diri kami, maka perasaan itu menghilang ketika dia mulai menceritakan kebenaran-kebenaran yang indah, yang disampaikan malaikat-malaikatnya itu kepadanya langsung dari Allah.
Malam itu diikuti dengan wawancara selama dua hari. Selama wawancara itu kami melihat ketulusan hati seseorang yang mengatakan, “Saya ingin agar perhatian semua orang, yang mendengar cerita ini, dipusatkan kepada Allah, sehingga Dia saja yang dipermuliakan. Saya tidak menginginkan kemuliaan apapun dari diri saya sendiri.” Kami mengajukan banyak pertanyaan yang mungkin akan saudara tanyakan juga, misalnya, “Ketika saudara mendapat kunjungan yang pertama itu, apakah hari itu merupakan hari yang istimewa?” Dia menjawab, “Tidak, itu hari yang biasa saja sebelum saya tidur malam. Saya sama sekali tidak berpikir tentang malaikat, ketika saya terjaga dan duduk di tempat tidur.”
Saya dan Frances sangat tertarik oleh pengetahuannya, bukan saja tentang Alkitab, tetapi tentang ayat-ayat Kitab Suci juga. Seakan-akan seluruh percakapannya berasal langsung dari Firman Allah! Kami bertanya padanya apakah daya ingatnya selalu sebaik itu, seperti ketika ia kembali dari kehadiran Allah. Jawabnya, “Tidak. Sebelum pengalaman ini, saya harus memakai ayat-ayat Kitab Suci yang saya kenal saja, jadi harus membaca Alkitab berulangkali. Saya telah melayani selama bertahun-tahun, dan saya selalu memakai sebuah konkordans untuk mencari ayat-ayat, tetapi untuk ke 2000 ayat yang telah diberikan oleh Allah kepada saya itu, saya tidak perlu mencarinya lagi. Saya bahkan tidak perlu membacanya dari Alkitab ketika saya menyebutnya, karena SAYA SUDAH MENGETAHUINYA.”
Salah satu hal yang meyakinkan kami tentang kesungguhan pengalaman ini adalah kenyataan bahwa semuanya berkaitan dengan Alkitab!
Pada suatu malam saya berkata kepada istri saya, “Dapatkan kau bayangkan orang percaya pada seorang anak tukang kayu bangsa Yahudi yang mengaku dan mengatakan, ‘Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku’” ( Yohanes 14:6 )
Lebih mudah bagi kami mempercayai cerita-cerita kunjungan malaikat pada abad kedua puluh ini daripada bagi orang-orang Yahudi zaman dahulu untuk mempercayai orang yang biasa itu adalah Yesus, Putra Allah!
Ada orang yang tidak mempercayai cerita itu. Akan tetapi ada yang mempercayainya juga! Demikian jugalah sekarang ini. Ada yang akan mempercayai kisah ini. Ada pula yang tidak! Tetapi kami mempercayainya. Entah anda percaya atau tidak, buku ini akan menyebabkan anda melihat kasih Allah dalam cara yang lebih indah daripada sebelumnya, dan akan menjadikan Yesus hidup bagi anda! Anda akan merasa bahwa sekarang ini anda sedang hidup dalam dimensi kekekalan yang tidak terbatas!
Charles dan Frances
Daftar Isi
Bab 1 Pertemuan
Bab 2 Kabar Baik Bagi Anda Sekeluarga
Bab 3 Pelayanan Malaikat
Bab 4 Kunjungan ke Ruang Tahta
Bab 5 Sambungan Peristiwa Ruang Tahta
Bab 6 Hal-Hal Yang Diutamakan Allah
Bab 7 Dia Mengalami Kematian
Bab 8 Dosa Anda Sudah Ditutupi (Pendamaian)
Bab 9 Tanda-Tanda Peringatan Allah
Bab 10 Ketika Allah Mengucapkan Terima Kasih
Bab 11 Tugas Ke Filipina
Bab 12 Mikhael Dan Malaikat-Malaikatnya
Bab 13 Malaikat-Malaikat Yang Bertugas
Bab 14 Dia Akan Kembali
Bab 15 Kata Penutup
Bab 16 Pada Mulanya
BAB I PERTEMUAN
Hal yang paling menyolok dan mendebarkan yang pernah terjadi dalam hidup saya adalah perkunjungan malaikat yang terjadi selama dua tahun belakangan ini.
Dengan sangat jelas Allah menunjukkan bahwa saya harus menyampaikan apa yang terjadi dalam hidup saya, jadi saya meneruskan uraikan tentang hal-hal yang telah saya saksikan dan alami, serta berita-berita yang diberikan pada saya.
Menjelang kedatangan Kristus kembali, Allah sedang menerangi kebenaran-kebenaran Alkitab dalam cara-cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak wahyu sedang terbit dalam pelayanan orang-orang yang dipenuhi Roh. Berhubungan dengan ini Allah mengarahkan pikiran saya pada Yohanes 16:12-15, “Masih banyak lagi yang ingin Kuberitahukan kepada kalian, tetapi kalian tidak dapat memahaminya sekarang. Apabila Roh Kudus, yaitu Roh Kebenaran, datang, Ia akan membimbing kalian kepada segala kebenaran, sebab Ia tidak akan mengemukakan pikiran-pikiran-Nya sendiri, melainkan akan menyampaikan kepada kalian apa yang telah didengarNya. Ia akan memberitahu kalian tentang masa yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya, sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. FAYH” Kata-kata ini diucapkan oleh Yesus.
Saya telah menuliskan semua pertemuan dan berita itu dengan pengertian manusiawi saya yang terbatas. Dalam penulisan ini saya telah menyebutkan apa yang dikatakan oleh malaikat-malaikat itu. Walaupun tidak seluruhnya secara harfiah, namun ada beberapa yang benar-benar seperti yang dikatakan malaikat itu. Percakapan-percakapan dengan malaikat-malaikat itu telah memakan waktu sekitar lima puluh jam. Akan tetapi dalam buku ini saya telah meringkaskan semua percakapan dengan malaikat-malaikat itu dengan menggunakan kata-kata dan pengertian saya sendiri. Mengingat hal itu, anda dapat mengerti bahwa saya bergantung kepada kemampuan manusiawi saya untuk mengungkapkan kebenaran-kebenaran ini sebagaimana yang saya pahami. Saya tidak menambah atau mengurangi Firman Allah, tetapi Roh Allah telah membuka mata saya untuk melihat hal-hal yang belum pernah saya saksikan sebelumnya, sama seperti Dia menyatakan kebenaran kepada setiap orang percaya yang menyelidiki Firman itu.
Sarana yang banyak dipakai oleh Roh Allah untuk melayani kita adalah Alkitab, keadaan-keadaan, orang percaya lainnya dan malaikat. Secara langsung Dia berbicara kepada kita – melalui mimpi, penglihatan dan berbagai karunia Roh, tetapi selamanya Roh Kudus yang samalah, yang berbicara kepada kita. “Kata-kata kami berhikmat, sebab kata-kata itu berasal dari Allah … Tetapi kita mengetahui hal-hal ini, karena Allah telah mengutus Roh-Nya untuk memberitahu kita. Roh-Nya menyelidiki dan menyatakan kepada kita segala rahasia Allah yang paling dalam sekalipun” (I Korintus 2:7,10 FAYH)
Paulus juga menceritakan bahwa dia menerima berita dari Allah, ketika ia mengatakan, “Apabila saya berada di antara orang-orang Kristen yang sudah dewasa kerohaniannya, saya memang berbicara dengan kata-kata berhikmat, tetapi bukan hikmat yang datang dari dunia ini dan bukan pula yang menarik hati orang-orang besar di dunia ini – orang orang yang menghadapi kebinasaan” (I Korintus 2:6 FAYH).
Puji Tuhan, Dia masih berbicara kepada kita pada masa kini!
Saya menyadari bahwa ada resikonya bila berbicara tentang pengalaman-pengalaman aneh dan luar biasa seerti ini. Reaksi saya yang pertama ialah berusaha melepaskan diri dari tugas memberitakan berita yang disampaikan malaikat kepada diri saya. Saya menghargai kepercayaan orang pada saya dan merasa kuatir kalau-kalau kepercayaan itu dihancurkan. Anda akan menemukan dalam tulisan-tulisan ini bahwa Allah menolong saya mengubah pendirian tersebut.
Ada orang yang menanyakan bagaimana akibatnya berita-berita ini. Tak perlu dikatakan lagi, saya tidak bisa mengukur seluruh pengaruhnya, tetapi ada banyak bukti bahwa sesuai dengan janji-Nya, Roh Kudus telah memberi “sayap” kepada berita-berita ini sehingga sudah mencapai sekeliling dunia melalui pita kaset.
Orang banyak di berbagai bagian dunia telah dibebaskan oleh kebenaran-kebenaran segar ini dari Allah. Beribu-ribu orang telah menerima Kristus. Beribu-ribu orang lainnya yang sudah tawar hati, kini telah diperbaharui. Sejumlah pendeta yang saya kenal, telah kehilangan semangat dan meninggalkan ladang pelayanannya. Sekarang ini mereka telah kembali dalam bidang pelayanan, karena mereka menemukan pengharapan baru. Ketika Roh menyertai berita-berita ini dan menjadikannya hidup, terbukalah pintu iman b aru bagi orang percaya dimana saja!
Pada saat penulisan buku ini, telah enam belas kali saya dikunjungi oleh malaikat. Meskipun kunjungan itu sering terjadi, yaitu setiap dua atau tiga minggu sekali, saya masih belum dapat membiasakan diri dengannya. Setiap kunjungan itu disertai suasana yang begitu kudus dan khidmat, sehingga setiap kali saya melihat mereka, saya diingatkan kembali akan Allah yang kekal dan tak berubah, yang telah mengutus mereka, juga keakrabanNya dan perhatianNya yang besar dan keprihatian yang penuh kasih terhadap keluarga kita.
Setiap kali malaikat-malaikat itu datang, mereka membawa berita Allah bagi dunia ini. Jika saya dapat mengungkapkan inti berita-berita itu dalam satu dua kata, maka akan terbacalah “AKU MEMPEDULIKAN!”
Sementara membaca ini, saya mendorong anda untuk melihat lebih jauh dari perjumpaan ini dan memandang beritanya. Betapa pentingnya setiap berita bagi Allah, sehingga Dia mengirimkannya melalui seorang utusan “khusus”. Berita-berita yang terdapat dalam buku ini telah saya sampaikan kepada jemaat saya sesudah terjadi setiap pertemuan. Ini bukan kutipan kata-kata malaikat, melainkan penyampaian kebenaran yang telah dinyatakannya.
Mungkin menarik bagi anda untuk mengetahui bahwa dalam setiap perkunjungan yang berlangsung dari dua sampai empat jam itu, tidak pernah dikutip satu ayatpun dari Kitab Suci. Sebaliknya, pemandangan yang hidup, yang saya saksikan itu, menyebabkan kebenaran itu benar-benar hidup di hadapan saya. Adakalanya saya merasa sedang mengalami apa yang saya saksikan itu. Tidak pernah malaikat-malaikat itu meninggalkan diri saya tanpa memberi penunjukkan Alkitab di mana berita itu dapat ditemukan.
Karena sifat buku ini, maka ada orang yang mencari-cari alasan untuk menolaknya… daripada mencari alasan mengapa Allah mengirimkan berita-berita ini. Mungkin ada orang lain yang berpendapat bahwa buku ini tidak sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya. Hal ini bisa dimengerti. Allah hanya menyatakan keadaan yang sebenarnya, dan tidak berusaha untuk mendukung suatu pendapat atau ideologi tertentu. Sebaliknya, Allah mengungkapkan kasihNya yang dalam bagi dunia yang tersesat ini, tetapi yang telah ditemukan kembali oleh karena pengorbanan Yesus.
Mungkin pertanyaan-pertanyaan yang paling sering diajukan ialah, “Bagaimana mulanya Allah memilih anda?” “Apakah karena anda mempunyai kerinduan yang mendalam?” “Apakah karena anda berdoa dan berpuasa?” Secara jujur saya harus mengaku, “Saya tidak tahu! Saya sendiri tidak mengerti semua hal itu.
Aktivitas malaikat akan menggugah rasa ingin tahu, tetapi Gabriel menyampaikan sepatah kata peringatan dari Allah, “Jangan mencari malaikat. Carilah Yesus! Dia jauh lebih unggul dari malaikat apa pun!”
KABAR BAIK BAGI ANDA SEKELUARGA
Tahukah anda …
Bahwa jika hanya seorang anggota keluarga anda yang hidup bagi Allah, setiap anggota dalam keluarga itu juga sangat diperhatikan Allah?
Bahwa sejumlah besar malaikat telah ditugaskan untuk membawa orang-orang yang sangat diperhatikan itu kepada Allah?
Bahwa mereka diberi perintah untuk tidak menghiraukan keberatan yang dikemukakan, tetapi berusaha supaya masing-masing orang itu dengan segera mengambil keputusan untuk menerima Yesus?
Bahwa jika ada seorang memilih jalan yang salah, maka malaikat-malaikat itu akan berusaha agar orang itu kembali mulai langkah yang pertama?
BAB II KABAR BAIK BAGI ANDA SEKELUARGA
Pada malam tanggal 18 Juni 1978, saya tidur pada jam yang biasa tanpa mempunyai firasat bahwa akan terjadi sesuatu yang akan mengubah seluruh hidup saya!
Kira-kira jam 3 pagi saya tiba-tiba dibangunkan, ketika seseorang memegang lengan saya dan mendudukkan saya di tempat tidur! Kamar kami gelap karena gorden tertutup, tetapi karena ada cukup penerangan dari luar dengan samar-samar saya dapat melihat bentuk seorang yang tinggi besar.
Tentu saja, saya takut, karena dia begitu kuat, sehingga saya tidak bisa melepaskan diri dari pegangannya. Namun demikian, ketakutan itu tidak lama karena dengan cepat saya menyadari adanya kehadiran makhluk yang surgawi. Segera saya menyadari bahwa makhluk surgawi ini adalah seorang malaikat Allah. Dia menguatkan hal ini, melepaskan bahu saya dan mengatakan bahwa saya tidak usah takut! Kemudian dia mengatakan bahwa Allah mengutusnya karena doa-doa umat Allah sudah didengar, dan dia harus menyampaikan pesan bahwa doa mereka tidak saja didengar tetapi juga dijawab! Haleluya! Saya tidak bermimpi, itu bukan suatu penglihatan, itu sesuatu yang sungguh-sungguh nyata!
Ketika kami melanjutkan percakapan kami, dia berbicara sedemikian kerasnya, sehingga saya merasa isteri saya yang tidur di samping saya akan terbangun. Padahal tidak, meskipun saya berharap isteri saya akan terbangun!
Anjing kami, Queenie, kadang-kadang bila kesepian, akan masuk kamar kami dan tidur di samping tempat tidur. Pada malam itu dia berada di situ dan menaruh perhatian terhadap semua perkataan malaikat itu. Anjing itu berada tepat di samping saya dan saya dapat merasakan kepalanya menyentuh kaki saya ketika bergerak kesana ke mari menurutkan percakapan malaikat ini dan saya. Suatu perkunjungan yang luar biasa!
Kedengarannya sangat aneh, dan saya dapat membayangkan bahwa beberapa orang akan meragukan kebenaran perkataan saya. Itu tidak penting; yang penting ialah berita Allah, dan Dia ingin saya menyampaikan kepada dunia!
Percakapan yang unik ini berlangsung selama dua jam. Malaikat itu menyampaikan kebenaran-kebenaran indah dari Alkitab pada saya. Dia membicarakan rencana Allah yang terbentang bagi seluruh dunia dan menyadarkan saya tentang perhatiaan Allah terhadap umat manusia. kasihNya kepada manusia itu demikian besarnya sehingga Dia lebih banyak memperhatikan mereka daripada cara yang digunakannya! Dia MENGASIHI manusia!
Malaikat itu memberi bermacam-macam segi dari satu tema pokok yang ditekankan oleh Tuhan kepada saya. Pada mulanya saya tidak mengetahui bagaimana menyampaikan berita ini, hingga pada suatu malam, tiga minggu kemudian, malaikat itu kembali serta menyampaikan lebih banyak kebenaran yang indah dari Allah mengenai hal-hal yang sama. Saya ingin melihat bagaimana rupanya, tetapi sekali lagi saya hanya dapat melihat garis bentuk makhluk surgawi ini dalam kegelapan kamar tidur kami.
Keesokan harinya setelah perkunjungan kedua ini, isteri saya bertanya apakah kami mendapat kunjungan lagi pada malam itu, karena meskipun dia tidak mendengar apa-apa, dia merasakan kehangatan kehadiran Allah yang memenuhi kamar itu.
Hal ini sangat mengagumkan, bahwa Allah mengirim utusan-utusan khusus ini dengan berita dari surga, sehingga saya merasa tanggung jawb yang besar sekali untuk menyampaikannya. Kita sedang hidup dalam zaman yang indah, dimana terjadi kebangunan rohaniah diseluruh dunia. Bersama-sama dengan gerakan Roh Kudus yang besar, terdapat juga serangan-serangan Iblis yang dilancarkan kembali terhadap pekerjaan Allah.
Dalam usaha untuk menyerang Allah dan mencoba untuk menghancurkanNya, pasukan-pasukan Iblis sedang menyerang rumah tangga, yaitu lembaga yang sangat dipedulikan oleh Allah. Banyak rumah tangga yang berantakan tanpa diketahui sebabnya. Serangan ini tidak sekedar dilancarkan terhadap rumah tangga saja, karena setiap kali suatu babak baru akan dimulai dalam pekerjaan Allah yang besar, maka aktivitas Iblis akan meningkat. Musuh-musuh Allah sedang mengikuti kebiasaan yang dimulai sejak lama sekali.
Ketika membicarakan serangan-serangan roh jahat ini, malaikat itu mengingatkan saya akan cara-cara serangan musuh pada zaman dahulu. Ketika Musa dilahirkan dan rencana Allah mulai terbentang supaya bangsa Israel akan dibawa keluar dari Mesir, Allah menyiapkan seorang bayi. Ibu bayi ini mengetahui bahwa dia seorang yang istimewa dan Iblis berusaha memerangi rencana Allah ini.
Iblis tidak mengetahui siapa yang dipilih Allah. Karenanya dia memasukkan pikiran dalam hati raja untuk membunuh setiap anak di bawah umur tertentu sehingga dengan demikian akan tersingkir anak itu yang akan memegang peranan penting dalam mengembangkan rencana Allah.
Pada kali lain suatu dekrit ditetapkan di kota Susan. Musuh mengetahui bahwa waktunya sudah dekat untuk pembebasan umat Israel. Maka dia bekerja dalam hati seseorang yang bernama Haman. Suatu dekrit dikeluarkan bahwa seluruh umat Israel harus dibunuh. Sekali lagi musuh hendak menggagalkan rencana Allah, tetapi dia tidak berhasil.
Ketika Yesus dilahirkan, babak terindah dari semua zaman mulai dibukakan. Sekali lagi kekuasaan Iblis mengatakan, “Kita harus menghentikan Dia. Dia adalah Putra Allah. Kita harus menghentikan Pelepas ini, tetapi kita tidak tahu dimana Dia.” Mereka bertanya, “Di manakah Dia? Di manakah Dia akan dilahirkan?”
Jika Iblis dapat membaca pikiran manusia, tentu dia akan pergi kepada gembala-gembala atau orang majus dan membaca pikiran mereka. Iblis mengira-ngirakan daerahnya, dan sekali lagi dengan kekuatannya yang sama ini ia mulai bertindak. Sekali lagi semua bayi dibunuh. Tetapi Yesus sudah tidak ada di sana!
Pada zaman kita ini sebuah babak baru yang indah sedang dibentangkan. Allah menyatakan perhatianNya terhadap keluarga-keluarga di dunia. Dia memberitahukan kepada mereka bahwa rencana keselamatanNya, suatu prinsip yang telah mulai dilaksanakanNya selama bertahun-tahun, bukan sekedar rencana untuk seseorang saja. Dia menyediakan tempat bagi seluruh keluarga, tetapi masing-masing anggota harus dilahirkan kembali.
Saya berpikir, “Itu suatu teologi yang aneh! Kedengarannya tidak benar.” Namun saya menemukan bahwa Allah sendirilah yang memulainya! Prinsip ini terdapat dalam rencanaNya yang indah itu, yang diberikan kepada Musa bagi pembangunan kemah sembahyang. Malaikat itu memperingatkan saya akan kenyataan bahwa Allah menginginkan nama setiap kepala keluarga serta seluruh anggota keluarganya tercantum dalam pintu gerbang kemah sembahyang itu. Alas perak, yang menopang tirai kemah suci dibuat dari uang syikal penebusan mereka. Persembahan setengah syikal perak ini diminta dari setiap orang sebagai uang tebusan jiwanya di hadapan Tuhan. Uang-uang syikal akan dilebur dan tirai pintu gerbang itu akan digantungkan secara kiasan pada kenyataan bahwa Allah mengikutsertakan SEMUA ORANG dalam rencanaNya.
Rencana penebusan bagi seluruh keluarga itu demikian pentingnya bagi Allah sehingga Dia minta setiap keluarga memberikan persembahan setengah syikal perak setiap tahunnya sebagai peringatan, supaya mereka tidak akan melupakannya. Hal ini dibicarakan dalam Keluaran 30:12-16 dan 38:25-28
Masih ingatkah anda ketika Rahab menyelamatkan dua orang pengintai yang memasuki Yerikho? Dengan ilham Allah kedua pengintai itu mengatakan, “Rahab, kumpulkan seluruh keluargamu dalam rumah ini, mereka sekalian akan selamat.” Allah bekerja melalui orang yang satu-satunya di rumah itu yang ada hubungan dengan dia. Rahab membawa seluruh anggota keluarganya ke sana dan mereka semua selamat, karena Allah menyayangi segenap keluarga itu!
Rencana Allah mencangkum seluruh keluarga. Semua ikatan rumah tangga dan keluarga adalah kekal, dan saudara akan memperoleh sukacita yang belum pernah saudara bayangkan ketika masuk dalam surga. Berkali-kali Gabriel berkata kepadaku tentang pentingnya keluarga bagi Allah, dan bahwa kita dapat mempercayaiNya, meskipun kita tidak memahami hubungan keluarga di surga. “Betapa tidak terpahami keputusan-keputusan dan cara-caranya!” (Roma 11:33, FAYH)
Iblis, musuh itu, ingin merusakkan rencana Allah dan menggunakan senjata-senjata berat untuk menyerang rumah tangga; Iblis menyebabkan suami kehilangan rasa kasih terhadap istrinya; menimbulkan kegelisahan; menyebabkan keadaan menjadi berantakan; menyebabkan anak-anak dan orang tua saling membenci. Tetapi Allah berfirman bahwa Iblis tidak akan berhasil!
Salah satu hal yang paling mengesankan, yang diberitahukan malaikat pada saya ialah, bahwa Allah selalu mempunyai rencana yang mendukung usahaNya. Allah mengatakan bahwa pekerjaanNya akan terlaksana, meskipun Dia harus memanggil orang lain untuk melakukanNya atau Dia akan melakukannya sendiri.
Hal ini diuraikan dengan indah sekali dalam kisah Ester, ketika Mordekhai mengunjunginya dan dengan ilham Allah mengatakan bahwa Allah menempatkannya di istana raja pada saat yang tepat untuk melaksanakan suatu tugas. Ester dapat memilih untuk melaksanakannya jika dia mau dan benar-benar diberkati Allah, tetapi dia bisa saja merasa yakin bahwa rencana kelepasan Allah tidak akan gagal seandainya ia memutuskan untuk tidak melakukan bagiannya (Ester 4:14). Rencana Allah akan tetap berjalan dan jika perlu Dia akan mendatangkan keselamatan dari sumber lain. Dia tidak akan gagal!
Allah memberitahukan kepada saya bahwa kejadian-kejadian yang telah diputuskanNya itu PASTI TERJADI! Apabila Dia berfirman, suatu kekuatan yang tak dapat diubah mulai bergerak dan tidak ada yang dapat menghentikannya. ITU HARUS JADI!
Orang-orang yang telah diikutsertakan dalam rencanaNya yang sedang dinyatakan itu, mereka itu tidak terus-menerus terikat pada rencana itu kalau mereka tidak menghendakinya. Kejadian itu telah ditentukan lebih dahulu oleh Allah, tetapi orang-orangnya tidak. Ia berfirman, “Jika kamu mau bekerja sama denganKu maka kamu akan memperoleh kebahagiaan dan kesenangan. Aku telah MENETAPKAN KAMU LEBIH DAHULU menjadi teman sekerjaKu dalam karya agung yang sedang Kulaksanakan ini, tetapi Aku tidak akan memaksamu melakukannya.”
Allah sedang bekerja! Iblis musuh kita, sedang bekerja! Kedua kekuatan ini saling bertentangan, tetapi Allah telah berfirman bahwa Dialah yang menang.
Banyak orang Kristen telah mendoakan sanak saudara mereka yang belum diselamatkan. Ketika malaikat itu memberitahukan pada saya bahwa doa mereka telah dikabulkan, pikir saya, “Apakah ini berarti bahwa mereka SEMUA sudah diselamatkan?” Tidak, Allah tidak bermaksud melanggar kebebasan memilih yang telah dikaruniakanNya, tetapi itu berarti bahwa Dia akan melakukan segala sesuatu yang perlu untuk membawa orang pada titik penentuan, dimana akan mudah bagi mereka untuk mengambil keputusan akan menerima Tuhan.
Kata orang, “Ada baiknya jika mempersukar orang datang kepada Allah, karena dengan demikian mereka akan menghargaiNya” Bukan itu cara Allah! Dia ingin memudahkan orang untuk datang padaNya, dan mempersukar mereka meninggalkanNya! Ia mendambakan anda. Dia mengasihi anda! Dia tidak mencari-cari alasan untuk mengusir anda. Sebaliknya, Dia mencari setiap alasan untuk menahan diri anda.
Karena Allah bersabda bahwa doa mereka telah dikabulkan, mereka yang membawa anggota keluarga mereka ke hadapanNya dengan sungguh-sungguh dan dengan iman, sekarang mereka boleh berhenti berdoa. Malaikat itu mengatakan bahwa mereka dapat mulai memuji Allah sekarang juga dengan iman bahwa orang itu akan diselamatkan. Tuhan sedang bekerja dan telah melepaskan kekuatan-kekuatan yang akan menimbulkan keadaan-keadaan yang menyukarkan orang-orang itu untuk menolak Alah.
Kemudian malaikat itu berkata, “Sekarang ini saya sedang memimpin sepasukan besar malaikat untuk melapangkan jalannya, mencerai-beraikan musuh, menyingkirkan halangan dan rintangan, supaya manusia bisa mengetahui bahwa hati Allah penuh kasih terhadap mereka.”
Dia menyampaikan banyak kebenaran yang indah dan pada kunjungan khusus ini ketika dia berbicara pada saya, saya menyadari bahwa malaikat inilah yang datang kepada Zakharia dengan berita yang sama, “Doamu telah dikabulkan!” (Lukas 1:13)
Berita yang disampaikan Allah kepada saya melalui malaikatNya ini memberi sedikit gambaran dari hati Allah dan apa yang dilakukanNya sekarang. Malaikat itu mengatakan bahwa Allah ingin memulihkan rumah tangga menjadi kesatuan yang menyenangkanNya dan yang dapat diberkatiNya. Dia mengatakan bahwa Allah ingin memulihkan komunikasi antara anak-anak dengan orang tua mereka dan mematahkan rintangan kebencian, sehingga mereka dapat akrab dan mempunyai hubungan keluarga yang indah.
Allah menunjukkan perhatianNya yang besar terhadap keluarga dengan membentuk keluarga sebelum Dia menjadikan Jemaat. Dia menginginkan agar kesatuan yang indah dan pengenalan akan diriNya juga terdapat dalam rumah tangga, dan bukan di dalam gereja saja seperti yang diharapkan sementara orang.
Dia berfirman, “Aku ingin para ayah merasakan persoalan-persoalan keluarganya. Aku ingin anak-anak mengetahui bahwa apabila musuh menyerang, mereka dapat menemukan lengan yang kuat sebagai tempat bersandar di rumah. Aku ingin hati para ibu terbuka dan penuh perhatian terhadap anak-anaknya.” Saya memang mengetahui bahwa Allah menaruh perhatian terhadap keluarga, tetapi ketika malaikat memberitahukannya, maka hal itu menjadi lebih nyata.
Malaikat itu mengatakan bahwa tujuan Allah, keinginanNya dan salah satu hal yang ingin dilaksanakan dalam semua pekerjaanNya ialah menjangkau anak-anak yang memberontak. Dia ingin memalingkan hati para ayah dan ibu kepada anak-anak mereka. Allah berfirman, “Aku ingin menjangkau anak-anak yang suka melawan, yang tidak patuh, dan memimpinnya sehingga mengetahui betapa sempurnanya pengampunanKu. Aku ingin agar mereka mengetahui bahwa apabila mereka menaatiKu, dalam catatan surga tentang hidup mereka tidak akan terdapat satu kesalahan dari masa lalu mereka. Apabila Aku mengampuni mereka, Aku melupakan kesalahan yang telah Kuampuni!”
Ketika kali berikutnya anda datang kepada Allah dan mengatakan, “Tuhan, saya tidak suka datang ke mari lagi, karena saya tahu inilah kali yang kedua puluh Engkau telah mengampuni diriku, tapi maukah Engkau mengampuni diriku sekali lagi?”, Dia akan memandangmu dan mengatakan, “Apa katamu? Aku tidak mempunyai catatan mengenai hal itu. Aku tidak ingat adanya hal itu. Sejauh yang Kuketahui inilah pertama kali kau datang padaKu!” Tahukan anda bahwa begitulah pengampunan yang diberikan Allah?
Saya telah mendengar banyak khotbah mengenai bagaimana Allah membenarkan orang saleh. Saya merasa hal itu indah sekali! Akan tetapi Allah maju selangkah lebih jauh dan mengatakan, “Aku ingin kau menyampaikan berita bahwa aku bersedia membenarkan orang durhaka” (Roma 4:5)
Kata membenarkan berarti “Seolah-olah hal itu belum pernah terjadi.” Allah bersabda, “Karena segala jerat dan serangan Iblis, Aku ingin umatKu mengetahui betapa sempurnanya pembenaran itu sebenarnya! Aku ingin memasuki pikiran, hati dan kesejahteraan mereka. Aku ingin mereka dapat memandang wajahKu dan mengetahui bahwa mereka tidak perlu menundukkan kepala dan merasa malu, karena ketika Aku memandang mereka, maka Aku melihatnya sebagai anggota-anggota keluargaKu yang sangat Kukasihi.”
Dia mengatakan bahwa saya dapat menemukan ringkasan berita ini dalam Lukas 1:17. Pada waktu itu satu babak dalam rencanaNya disingkapkan. Saya mengambil Alkitab untuk membaca apakah benar dikatakan demikian, dan sesungguhnya hal itu benar. Allah berbicara tentang Yohanes Pembaptis dan pencurahan Roh dan bagaimana Yohanes akan melaksanakan pekerjaan Allah. “Ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagiNya.” Dia ingin agar mereka mengalami apa sesungguhnya pembenaran itu. Allah ingin agar anda mengetahui bahwa Dia bukan musuh anda;Dia adalah sahabat anda! Dia tidak mau menyakiti anda; Dia ingin menolong anda!
Kemudian Dia memperingatkan saya akan sesuatu yang terjadi dalam Kisah Para Rasul 27:20, ketika Paulus mengalami karam kapal. Hati saya sungguh gembira ketika membaca ini! Angin ribut yang dahsyat berkecamuk dan semua pengharapan sudah hilang. Awak kapal putus asa, karena mereka menyangka tidak bisa diselamatkan lagi. Tetapi dalam ayat 22 Paulus mengatakan, “Aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorangpun diantara kamu yang binasa, kecuali kapal ini.” Bagaimana Paulus mengetahui hal ini? “….Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milikNya, berdiri di sisiku, dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar, (rencana Allah sedang dilaksanakan, dan Dia tidak memerkenankan apapun, seperti badai itu, menggagalkan rencana-rencanaNya) dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau.”
Bagi para orang tua, Allah mengatakan hal yang sama, “Aku mengaruniakan kepadamu semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal (rumah tangga) ini.”
Selanjutnya Paulus mengatakan, “Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! (Saya mempunyai kabar baik bagi saudara.) Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi seperti yang dinyatakan kepadaku.”
Akan terjadi seperti yang dikatakan oleh malaikat itu.
Paulus mengatakan kepada mereka supaya siap siaga tetapi banyak orang yang tidak mempercayainya. Pasti, ada yang berpikir, “Wah, orang itu melihat khayal. Kita terlalu lama dilanda badai.” Mereka pernah menyaksikan orang kehilangan akal warasnya karena mengalami badai. Mereka mengatakan, “Kami dapat mendengar dasar lautan di bawah kapal ini; kami telah mengukur dalamnya air laut ini.” Mereka berpura-pura hendak melabuhkan beberapa jangkar, lalu mereka menurunkan sekoci dan akan memasukinya, tetapi Paulus berkaata, “Lebih baik kalian menurut. Allah bermaksud menyelamatkan kalian, tetapi pilihannya terletak pada kalian.” Prajurit-prajurit Roma memotong tambangnya dan sekoci itu jatuh ke air.
Allah masih mempunyai rencana. Dia mengirimkan malaikat-malaikat yang mengambil bagian buritan kapal, memutuskannya serta memecahkannya berkeping-keping sehingga setiap orang dapat berpegangan pada sekeping papan. Malaikat yang berkunjung itu mengatakan bahwa dia telah memimpin sepasukan malaikat pada saat itu untuk memastikan bahwa setiap orang sampai ke darat. Masing-masing dari ke 276 orang yang selamat itu mempunyai seorang malaikat pelindung.
Saya bertanya kepada malaikat itu, “Apakah tidak lebih baik mereka tenggelam saja, karena mereka sekumpulan orang yang jahat? Mereka adalah narapidana, banyak di antara mereka adalah pembunuh dan sampah masyarakat.” Tidak, mujizat besar itu terjadi karena Allah ingin menyelamatkan! Yesus datang bukan untuk menghakimi dunia, tetapi supaya oleh Dia dunia dapat memperoleh kehidupan!
Saya teringat keengganan saya untuk menyampaikan berita pertama yang diberikan kepada saya. Saya tidak tahu apa akibat berita itu kelak! Saya telah menggembalakan jemaat selama dua puluh sembilan tahun dan berusaha menyampaikan Kristus kepada mereka; pelayanan saya diterima dan saya tidak ingin merusakkan pekerjaan seumur hidup dalam satu malam saja dengan menceritakan suatu pengalaman yang dapat menyebabkan orang berpaling dari saya.
Malaikat menyuruh saya menyampaikan berita tersebut, tetapi saya tidak berani. Saya menunggu tiga minggu dan pada tengah malam tangan-tangan kuat, yang pernah mencekam saya, mendudukkan saya di tempat tidur dan malaikat itu berkata, “Kau belum menyampaikan berita itu.” Saya tahu saya berada dalam kesulitan! Saya masih enggan, jadi saya bertanya kepada malaikat itu, “Karena engkau toh ada di sini, lebih baik saya memperkenalkan dirimu dan engkau yang menyampaikan berita itu kepada jemaat?” Dia menjawab bahwa Allah tidak memperkenankannya, jadi sayalah yang harus menyampaikannya.
Saya sangat berhati-hati ketika menyampaikan berita itu dalam kebaktian di gereja, karena malaikat itu sendiri hadir juga untuk memastikan bahwa saya menyampaikan seluruh berita itu. Dia mengatakan, “Meskipun saya tidak menyampaikan berita itu kepada jemaat, ketahuilah bahwa saya berada disini dan bersamaku ada sepasukan malaikat.” Hati saya berdebar-debar ketika mereka mengetahui bahwa ada malaikat-malaikat dalam kebaktian itu. Kemudian dia mengatakan bahwa malam itu terdapat lebih banyak malaikat daripada orang, kalau saja mereka diizinkan menampakkan dirinya sehingga bisa dilihat oleh seluruh jemaat.
Karena Allah bekerja dengan cepat untuk menyelesaikan rencanaNya tepat pada waktunya, Iblis juga bekerja keras. Dia ingin merusakkan apa yang telah dikerjakan Allah, tetapi Allah mengatakan bahwa Iblis tidak akan berhasil.
Dalam Bilangan 10:35, kita membaca bahwa ketika tiang awan itu bergerak, tabut serta umat itu siap untuk berangkat. Pada saat itu Musa berkata, “Bangkitlah, Tuhan, supaya musuhMu berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapanMu.” Allah menunjukkan kepadanya bilamana ia harus mengucapkan kata-kata itu. Sepanjang perjalanan banyak musuh yang mengintai mereka, dan ketika Musa memberi isyarat, seluruh bala tentara malaikat akan bergerak dan menyapu bersih daerah yang akan dilewati Musa dan umat Israel, membersihkannya dari semua musuh, yang rohaniah maupun jasmaniah.
Tahukah anda bahwa nama anda sudah tercantum dalam daftar khusus Allah, karena seseorang dalam keluarga anda mengasihi Yesus dan telah minta Allah menyelamatkan anda? Meskipun anda belum menyerahkan hidupmu kepadaNya, sudah datang sepasukan malaikat. Dia telah berseru, “Bercerai-berailah musuh!” Ada banyak malaikat yang bekerja untuk mengeluarkan anda dari perkemahan musuh dan membawa anda ke dalam keselamatan Allah. Mereka menyingkirkan semua perintang jalan, karena Allah mengatakan bahwa anda sangat diperhatikan.
Jika anda telah berdoa bagi salah seorang anggota keluarga yang belum mengenal Tuhan, dan dengan sepenuh hati mempersembahkannya diatas mezbah, berhentilah mengusik mereka! Berhentilah berkhotbah padanya! Mereka sudah mendapat cukup banyak dorongan dan tarikan dari malaikat-malaikat, dan Roh Kudus sedang menginsafkan mereka tentang perlunya keselamatan.
Salah seorang dari malaikat yang besar itu, kemudian berkata kepada saya bahwa dialah malaikat yang berdiri di samping Yosua, ketika Yosua bertanya, “Kawankah engkau atau lawan?” Malaikat itu menjawab, “Kedua pikiran itu salah. Aku datang sebagai pemimpin suatu pasukan lain dan perintah kami datang dari sorga. Allahmu yang memberikan perintah-perintah itu, Ia mengetahui apa yang diperlukan.”
Sekarang ini ada pasukan malaikat yang bekerja. Dimanapun wanita atau pria dengan tulus hati menyerahkan anggota keluarganya kepada Allah, nama mereka ditulis dalam daftar khusus. Ini tidak berarti bahwa Allah hanya akan berhenti dengan keluarga-keluarga itu saja. Allah sedang menjangkau dan menarik orang dari semua lapisan masyarakat.
Dalam Mazmur 89:34-38 kita membaca tentang daftar khusus itu, dimana Allah berjanji akan membuat suatu perjanjian kekal dengan kita, bahkan janji kasih setia-Nya kepada Daud. Kemudian Dia memberitahukan apakah janji kasih setia untuk Daud itu, yaitu apabila anak-anak anda meninggalkan Allah, mereka akan terjerumus dalam kesukaran. “Maka Aku akan membalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan” (Mazmur 89:33).
Mereka akan mengalami kesusahan, tetapi bagaimanapun juga karena Aku telah berjanji padamu, “Kasih setiaKu tidak akan Kujauhkan daripadanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaanKu” (Mazmur 89:34). Dia akan tetap menyertai mereka, mendorong mereka untuk kembali masuk dalam keluargaNya.
Saya tidak minta malaikat ini memperkenalkan dirinya atau memberi bukti-bukti mengenai dirinya. Tetapi dia mengatakan, “Agar hatimu tenang tentang kesungguhan kunjungan ini, untuk menghilangkan semua keraguan dalam pikiranmu, aku ingin memberi beberapa Kitab Suci di mana aku disebutkan dalam Firman Allah.” Dan itulah yang dilakukannya! Dialah malaikat yang bersama dengan Zakharia, dengan Paulus ketika kapalnya karam, dengan Musa untuk mencerai-beraikan musuh, dan dengan Yosua.
Sekarang ini saya mendengar lagi sorak peperangan, “Bangkitlah, Tuhan, supaya musuhMu berserak,” dan malaikat-malaikat itu telah mulai bertindak!
Ketika saya menyampaikan berita pertama ini kepada jemaat, Allah memberi bukti yang meneguhkan bahwa berita itu berasal dari Dia! Seseorang membawa pita kaset KABAR BAIK dan memberikannya kepada seorang kenalannya dari Kanada, yang sedang berkunjung ke negara kami. Kira-kira jam dua pagi hari sabtu pagi, isteri saya menerima telpon dan ketika dia menyerahkan kepada saya, katanya, “Ada orang yang menangis tersedu-sedu dan saya tidak mengertinya.” Saya mengatakan kepada orang laki-laki yang menelpon itu agar tenang sehingga saya dapat mengertinya. Katanya, “Saya berada di Kanada, dan seseorang memberi saya sebuah pita kaset anda. Saya dan sekelompok teman saya akan mengadakan pesta besar malam ini dan akan menertawakan orang yang berbicara mengenai malaikat-malaikat.”
“Kami merasa inilah hal yang paling lucu, jadi kami semua pergi ke kedai minum. Kami memesan bir dan duduk sekeliling meja. Kami bermaksud memutar pita kaset itu berulang kali hanya untuk iseng-iseng saja dan bisa puas tertawa! Kami pasang pita itu, tetapi tak seorangpun diantara kami yang menyentuh birnya! Dalam waktu lima menit, beberapa di antara kami mulai menangis dan kemudian yang lain-lain juga menangis. Di kedai itu terdapat tujuh belas orang. Kami memutar kaset itu tiga kali dan seseorang berkata, ‘Apa yang harus kami lakukan, kami harus melakukan sesuatu!’” Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Seakan-akan mereka kebingungan. Akhirnya salah seorang di antara mereka mengatakan, “Mengapa kita tidak menelponnya saja – pendeta itu.” Jadi mereka menelpon operator dan mendapatkan nomor telpon saya. Ketika dia menceritakan kisahnya tentang mendengarkan pita kaset itu dengan sangat dia memohon pada saya, “Apa yang harus kami lakukan?”
Saya menjawab, “Malaikat-malaikat Allah telah mengikuti pita itu ke Kanada, dan Dia ingin anda menyerahkan hidup anda padaNya. Peganglah tanganNya sekarang ini.”
Setelah orang itu berdoa bersama saya lewat telpon, katanya, “Hidup saya baru mulai sekarang ini. Saya akan kembali dan menceritakan kepada teman-teman saya yang enam belas orang itu apa yang harus mereka lakukan dan minta agar mereka mau menyerahkan hidup mereka kepada Tuhan.” Haleluya!
Pada minggu pertama itu enam orang menelpon saya, dan hal ini menguatkan bahwa berita itu memang berasal dari Allah dan saya harus menyampaikannya kepada dunia. Tak seorangpun dari mereka yang menelpon saya itu mengenal siapa diri saya, dan tak seorangpun dari mereka yang telah mendengar pita kaset itu, kecuali dari orang Kanada itu.
Pada suatu hari lain telpon berdering setelah larut malam. Seorang menelpon dari Wyoming. Katanya, “Saya merasa diri saya tolol. Saya sebenarnya tidak tahu untuk maksud apa saya menelpon anda.”
“Nah, untuk apakah anda menelpon saya di tengah malam buta seperti ini?”
“Mungkin anda tidak percaya hal ini, tetapi malam ini saya mendengar suara nyaring yang mengatakan, ‘Telponlah Pendeta Buck di Boise, Idaho.’” Orang itu mengatakan bahwa dia berpikir telah kehilangan akal warasnya, jadi dia mengabaikan suara tadi dan beberapa menit kemudian dia mendengar suara yang sama itu berkata dengan penuh wibawa, “Saya minta supaya kau menelpon Pendeta Buck di Boise, Idaho!”
Ia merasa dorongan yang begitu kuat sehingga akhirnya dia menelpon operator untuk menanyakan apakah ada seorang Pendeta Buck di Boise, Idaho. Katannya “Mereka memberi saya nomor telpon anda, lalu saya telpon. Say tidak mengerti untuk apa saya menelpon, tetapi saya disuruh menelpon, jadi beginilah.”
SAYA TAHU BAHWA MALAIKAT-MALAIKAT SEDANG SIBUK BEKERJA!
“Saya tahu mengapa anda menelpon,” kata saya, dan membimbingnya kepada Tuhan. Kemudian tanya saya padanya, “Apakah dalam keluarga anda ada seorang yang mengenal Tuhan?”
“Saya mempunyai seorang saudara perempuan yang ‘agak aneh’, yang kenal Allah, atau yang katanya mengenal Tuhan. Saya pernah mendengarkan kesaksiannya, tetapi saya tidak mempercayainya!”
“Karena saudara perempuan yang ‘agak aneh’ itu anda diperhatikan Allah. Allah telah berjanji bahwa Dia tidak akan melepaskan anda sebelum anda diselamatkan!”
Sungguh menggembirakan, ketika seorang lain singgah di rumah kami, dan menceritakan bahwa dia sangat prihatin akan saudara perempuannya yang belum mengenal Tuhan. Orang ini mendengar bahwa malaikat-malaikat akan membawa orang kepada keselamatan. Setelah mendengar itu dia berlutut dan mengatakan, “Tuhan, saya menyerahkan saudara perempuan saya dan keluarga saya dihadapanMu, dan saya akan memuji Engkau untuk apa yang akan Kaulakukan.” Minggu itu juga saudara perempuannya menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhannya, dan sekarang Allah sedang bekerja dalam hati anggota-anggota keluarganya yang lain.
Dari mana-mana datang laporan bahwa malaikat-malaikat sedang membawa orang-orang kepada keputusan untuk mengikut Kristus. Berita Allah dan keselamatanNya semakin meluas di seluruh dunia.
Malaikat menekankan lagi faktanya pada saya bahwa pasukan malaikat yang melayani itu sedang bekerja dan membawa orang kepada mereka yang akan memimpinnya kepada keselamatan. Sekali lagi dia menekankan kenyataan bahwa kita harus menyiapkan diri kita dan siap siaga untuk menolong mereka yang datang kepada kita. Kemudian dia mengatakan, “Kau telah menerima ajaran bahwa Yesus adalah pintu dan jalannya. Kau harus membawa orang ke pintu itu. Tetapi Allah ingin agar engkau mengetahui bahwa kau juga merupakan pintu.” Ketika Yesus mengatakan, “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian Aku mengutus kamu,” Dia menyuruh kita melakukan seperti yang dilakukanNya. Kita adalah pintu yang menuju kepada Kristus, dan Dia adalah pintu kepada Allah.
Yesus mengatakan, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa” (Yohanes 14:12). Dia tidak saja memberi Roh Kudus kepada kita, tetapi Dia memberikan pekerjaanNya untuk kita lakukan!
Yesus, sebagai saluran manusiawi bagi Allah, adalah pintu yang dilalui orang untuk bertemu dengan Allah. “Kristus telah menjadi manusia dan hidup di dunia ini di antara kita…” (Yohanes 1:14 FAYH). Orang-orang yang tidak bisa menemukan Yesus dalam dunia ini dapat menemukan kita. Sekarang ini banyak orang yang menjadi bagaikan pintu atau saluran, supaya orang lain akan menemukan Kristus sebagai Juruselamat mereka.
Dalam Yohanes 8:12, Yesus berkata, “Aku adalah terang dunia,” dan di dalam Matius 5:14 Dia mengatakan, “Kamu adalah terang dunia.” Ini tidak memberi manusia sifat ilahi, karena kita bukan Yesus, tetapi kita adalah pintu-pintu manusiawi dan “terang dunia” yang dipakaiNya diatas dunia ini! Dia ingin agar kita mengambil wewenang yang sama ini seperti yang ada pada malaikat-malaikat itu dan tidak menghiraukan keberatan apapun apabila mereka datang kepada kita.
Ketika Roh Kudus menarik dan memanggil manusia, sering kali mereka menolak untuk mendengar dan menyatakan keberatannya, tetapi para malaikat tidak mendengarkan mereka. Mereka diperintah untuk membawa orang kepada keputusan untuk menerima atau menolak Yesus. Jika mereka menolak, para malaikat memulai usaha itu kembali dari langkah yang pertama; demikianlah dilakukannya berkali-kali seperti yang diperintahkan oleh Roh Kudus.
Tidak semua orang yang datang kepada anda telah datang karena digerakkan oleh Roh, tetapi Allah ingin agar anda juga cukup peka terhadap kata-kata yang mereka ucapkan, atau merasakan keputusasaan mereka. Kita harus memberitahu mereka bahwa para malaikat sedang bekerja dan mereka tidak bisa terlepas dengan hanya berpaling dan menolak untuk mendengar. Jika mereka menolak untuk mendengar, malaikat-malaikat itu akan memulai dari semula kembali. Dan jika mereka menolak kembali, para malaikat akan memulai sekali lagi. Malaikat tidak putus asa. Mereka menerima semua perintah dari surga. Puji Tuhan!
Kita dapat berbicara dalam nama Yesus, karena kita memperoleh wewenang dari Dia. Apabila seseorang dengan segenap hati berkata, “Yesus, saya menerima Engkau,” maka kita wajib memberitahukan kepada mereka bahwa Allah telah menerima mereka. Allah telah memberi kita wewenang ini melalui Yesus. Kita adalah wakilNya! Kita dapat mengatakan ini, karena Allah akan mendukung kita dalam semua hal yang kita lakukan sesuai dengan FirmanNya. “Barangsiapa yang kaulepaskan,” kataNya, “akan Kulepaskan.”
Kabar Baik Allah untuk anda sekarang ini ialah bahwa Allah sungguh-sungguh menaruh perhatian terhadap perorangan dan keluarga. Bahkan Dia telah mengirim utusan-utusan, yaitu para malaikat untuk membawa mereka yang hidup jauh dari Dia ke dalam keluargaNya. Dia benar-benar mengasihi manusia!
PELAYANAN MALAIKAT
Lampu menyala dan saya melihat dua orang yang paling besar, yang pernah saya lihat!
Aliran radiasi yang kuat memancar keluar dari mereka. Saya hampir terjatuh, tetapi ditopang oleh tangan yang kuat dari makhluk yang tingginya lebih dari dua meter itu. TERDENGAR SEAKAN-AKAN DIA BERKATA, “AKU GABRIEL.” Tetapi itu tidak mungkin …. Sudah berabad-abad lamanya dia tidak pernah kelihatan. Apakah saya Cuma berkhayal ataukah DIA BENAR-BENAR DI SINI …. DI DALAM RUMAH SAYA?
BAB III PELAYANAN MALAIKAT
Melalui berita-berita yang membangkitkan iman, yang dibawa oleh para malaikat, Tuhan telah memberi beberapa pengertian indah yang tidak mungkin saya peroleh dengan belajar secara intensif. Ketika Allah memberi kebenaran-kebenaran indah ini Dia tidak mengatakan, “Coba, ubahlah ini agar cocok dengan konsepsi doktrinmu. Coba cocokkan kebenaran-kebenaran itu dengan pendirianmu!” Dia bahkan bertindak seakan-akan tidak tahu menahu tentang pendirian kita. Dia hanya mengatakan, “Inilah yang bakal terjadi.”
Dalam kehebatan kehadiran malaikat-malaikat Allah, saya sering merasa seperti Maria, yang mengatakan, “Biarlah segala sesuatu yang telah kaukatakan itu terjadi” (Lukas 1:38, FAYH). Ketika Paulus berkata, “… tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang kusembah sebagai milikNya” (Kis 27:23), dia tahu bahwa hal itu akan terjadi! Dengan cara yang sama, saya MENGETAHUI bahwa berita-berita yang berasal dari hati Allah ini senantiasa merenggut calon penghuni neraka.
Kebenaran-kebenaran itu penting dan nyata! Kehadiran malaikat-malaikat agung, yang langsung datang dari singgasana Allah, demikian mengagumkan, sehingga tidak salah kalau seseorang jatuh sujud menyembahnya. Saya bahkan tidak mau mengeritik orang-orang dalam Alkitab yang ingin menyembah malaikat, meskipun mereka tidak melakukannya!
Kebenaran-kebenaran pokok yang sederhana, telah dijadikan hidup dan nyata oleh malaikat-malaikat? Mereka telah menerangkan dan menjelaskan beberapa nas Kitab Suci yang tidak mungkin saya mengerti dalam cara yang lain. Kebenaran-kebenaran itu adalah prinsip-prinsip Alkitab yang sederhana. Allah memperkenankan saya memandangnya dari segi pandanganNya, tetapi saya sama sekali tidak melampaui Alkitab. Allah sudah menempatkannya di dalam Alkitab sejak lama, tetapi mata rohani kita tertutup selaput sehingga kita tidak dapat melihatnya.
Setiap kebenaran yang dinyatakan oleh malaikat-malaikat itu, dikuatkan oleh Firman Allah. Setelah penyataan-penyataan mulia ini, kebenaran-kebenaran, yang tadinya sukar, menjadi sangat mudah! Mengapa selama ini saya tidak mengetahuinya? Kebenaran-kebenaran itu sedemikian gamblang dan indah, dan setiap berita itu menyoroti pengorbanan Yesus, karena para malaikat tidak pernah membicarakan rencana kekal Allah tanpa menyebutkan kematian Yesus!
Beberapa waktu lamanya saya lewatkan untuk merenungkan hal-hal ini. Anda tentunya memahami bahwa kita tidak bisa mengakhiri pengalaman yang indah seperti ini dan menghilangkannya dari pikiran serta mengatakan, “Nah, sudah beres! Saya telah memperoleh beritanya! Saya telah mengalami hal ini dan sekarang tinggal meneruskan tahap berikutnya!”
Itu sama sekali tidak mungkin! Rasa kagum yang timbul karena pengalaman itu, serta kehadiran Allah yang melimpah itu, adalah hal-hal yang tidak bisa saya hilangkan dari pikiran, pun ketika saya menutup mata pada malam hari. Karena kunjungan malaikat-malaikat itu, senantiasa ada kesadaran akan kehadiran dan kenyataanNya. Salah satu hal yang paling indah mengenai perkunjungan ini adalah kenyataan bahwa Allah hidup dan Dia tidak melupakan manusia.
Saya tidak tahu apakah saya akan dikunjungi malaikat lagi. Namun demikian, kunjungan-kunjungan ini sangat mengesankan, sehingga tak ada sesuatupun yang dapat menghilangkannya dari dalam hati dan pikiran saya. Allah sedang menyiapkan manusia, dan dalam persiapan itu, Dia menyediakan kita untuk kedatangan Kristus kembali! Dia menyiapkan kita, membebaskan kita dari ketakutan dan ikatan, dan memberi kepada kita kekuasan untuk menjadi pengikut Kristus dan memberi kuasa untuk melayani Dia!
Allah sedang sibuk bekerja!
Meskipun dia menginginkan kita tetap memandang beritanya, dan bukannya si pembawa berita, kita tidak bisa mengabaikan pembawa berita itu begitu saja. Rasa khidmat meliputi saya apabila saya memikirkan kebaikan Allah yang mengirimkan berita-berita itu kepada umatNya melalui malaikat.
Ketika saya memandang seorang malaikat dan mendengarkan kata-katanya bahwa Allah mempedulikan kita, saya menyadari bahwa bukan seorang malaikat saja yang berdiri di hadapan saya. Tetapi Allah sendirilah yang cukup mempedulikan kita untuk menyampaikan berita itu kepada hati kita.
Kadang-kadang ada hal-hal yang kedengarannya agak ganjil dalam pelayanan malaikat dan pekerjaan yang mereka lakukan, tetapi selalu ada rasa khidmat yang mengelilingi mereka, karena mereka datang langsung dari hadirat Allah, dan kemuliaanNya menyertai mereka.
Seandainya perkunjungan itu terjadi satu kali saja, saya sudah merasa sangat puas, karena itulah suatu pengalaman untuk seumur hidup. Namun demikian, beberapa minggu setelah pertemuaan yang mula-mula itu, malaikat-malaikat itu mengunjungi saya untuk kedua kalinya, serta memperkuat berita mula-mula yang telah diberikannya.
Kunjungan mereka tidak berhenti sampai di situ saja, karena lima minggu kemudian, ketika saya akan tidur, saya melihat secercah cahaya kebiru-biruan yang datangnya dari arah tangga. Saya kira mungkin saya lupa memadamkan lampu di salah satu ruangan lantai bawah. Saya bangun dan menuju lantai bawah untuk memadamkan lampu tersebut.
Saya masih di tengah tangga ketika dengan tiba-tiba lampu menyala! Di depan saya berdiri dua orang tinggi besar. Belum pernah saya jumpai orang sebesar itu dalam hidup saya! Saya sangat terkejut! Saya sebenarnya tidak takut, tetapi begitu hebatnya sinar kuasa ilahi terpancar dari mereka yang diam dalam terang kehadiran Allah, sehingga saya tidak mampu berdiri! Lutut saya goyah dan saya mulai jatuh! Seorang dari makhluk besar itu mengulurkan tangannya dan memegang diri saya dan kekuatan saya pulih kembali.
Dia mengatakan bahwa dialah malaikat Gabriel! Saya tertegun! Apakah ini Gabriel yang sama, yang saya baca dalam Alkitab? Kesan dari kedua kunjungan yang pertama tidak sehebat kunjungan ini, karena disanalah dia berdiri, jelas kelihatan seperti manusia biasa, dan memperkenalkan dirinya sebagai malaikat Gabriel! Rasa kagum dan takjub tak terlukiskan! Kemudian dia memperkenalkan malaikat kedua yang datang bersamanya, namanya adalah Chrioni! CHRIONI! Nama yang aneh. Saya belum pernah mendengarnya! Mengapa bukan mahalaleel atau Tubalkain, atau Sadrakh, Mesakh atau Abednego, Asinkritus, Flegon, Gilologus, Siosipater atau Onesiforus? Saya belum pernah berpikir bahwa malaikat mempunyai nama, dan ternyata penampilannya berlainan semua.
Saya bertanya kepada Gabriel, “Mengapa kalian berdua berada disini?” Dia hanya mengatakan bahwa Roh Kudus yang mengirim mereka dan kemudian Gabriel mulai mengutarakan beberapa kebenaran indah kepada saya.
Secara teologis, saya mengetahui bahwa Roh Kudus berada di mana saja pada saat yang sama, tetapi saya mendapat pengertian baru ketika dia mengatakan bahwa Roh Kudus senantiasa mengawasi keadaan di seluruh dunia dan menerima tanda dan sinyal dari mana-mana sekaligus.
Dia bahkan mendengar seekor burung yang jatuh ke tanah, di manapun burung itu berada. Dia mendengar langkah kaki yang paling perlahan dan Dia mempedulikan! “Tuhan ada di dalam baitNya yang kudus; Tuhan, tahtaNya di surga; mataNya mengamat-amati, sorot mataNya menguji anak-anak manusia” (Mazmur 11:4).
Gabriel berkata bahwa ketika Roh Kudus menyaksikan apa yang sedang terjadi di seluruh dunia ini, Ia menemukan kekuatan Iblis yang sangat besar sedang dipersiapkan untuk menyerang saya. Roh Kudus tidak saja menerima sinyal, tetapi juga mengeluarkan perintah-perintah, jadi atas perintah Allah, malaikat-malaikat itu berada di Boise, Idaho, untuk mengalahkan musuh!
Saya agak kuatir karena saya tidak ingin mereka berdiri begitu saja, jika musuh bermaksud menyerang (saya ingin agar mereka berperang), tetapi Gabriel mengatakan, “Kami telah menyelesaikan pekerjaan itu!”
Saya bertanya padanya apakah biasanya mereka datang memenuhi panggilan yang minta pertolongan?
“Tidak,” jawabnya, “Jika Roh Kudus menunggu sampai engkau mengetahui adanya serangan, tentunya kau sudah berada dalam kesulitan! Ini bukan sesuatu yang luar biasa. Kami senantiasa menahan musuh dan menghalaunya!”
Kemudian dia minta agar saya melihat keluar jendela dan ketika saya melakukannya, ada kira-kira seratus malaikat perang yang besar berdiri tepat di muka rumah kami. Mereka sudah menyelesaikan tugas mereka dan kini bersantai dan saling bercakap-cakap. Saya senang sekali mengetahui bahwa Allah mempunyai cara dan upaya untuk memelihara umatNya!
Gabriel mengatakan tentang luasnya roh kejahatan yang bekerja keras sekarang ini di atas bumi. Ada usaha jahat oleh roh-roh penipu agar umat Allah menyeleweng dari Kristus yang hidup. Kristus ingin menjadi oknum yang hidup bagi masing-masing kita, tetapi karena pasukan-pasukan musuh ini, beberapa orang telah memalingkan pandangannya dari Yesus dan mulai bersandar pada guru-guru mereka.
Beberapa dari guru-guru itu menganalisa dan menggolong-golongkan Alkitab sehingga kehilangan kuasa hidupnya. Gabriel mengatakan, “Bacalah Firman, makanlah daripadanya, biarlah Firman itu menjadi Firman yang hidup bagimu, bukan hanya kebenaran yang diatur berlajur-lajur dan pendapat manusia.” Dia mengatakan bahwa Kristus sekarang dikenal sebagai Kristus papan tulis, Kristus yang dijadikan bagan, Kristus dari bahan cetakan ataupun Kristus sebagai gambar papan flanel. Dia mengatakan bahwa Yesus ingin dikenal sebagai Kristus yang hidup, yang menampakkan diri dari halaman-halaman Alkitab kepada kita! Haleluya!
Saya merasa berita ini sangat diperlukan! Dia menambahkan bahwa meskipun hal belajar kedengaran rohaniah, ada orang yang selalu belajar, dan tidak pernah melakukan sesuatu, karena pada saat mereka menguasai suatu pelajaran atau doktrin, maka pengetahuan itu sudah ketinggalan zaman dan mereka harus mulai belajar lagi! Malaikat mengatakan “Santaplah Firman.” Dia mengulang, “Santaplah Firman!” Jangan merasa puas dengan Firman yang dipecah-pecahkan menjadi bagian kecil-kecil dan dianalisa bagian demi bagian. Jagalah agar itu tetap Firman yang Hidup! Hal ini sangat menggetarkan hati karena tidak ada pengganti bagi Yesus yang MENYERTAI anda dan DI DALAM anda!
Dia menceritakan tentang berbagai jenis malaikat, seperti malaikat pemuji, malaikat penyembah, malaikat pelayan, dan malaikat perang. Adapun juga tugas mereka, tujuan utamanya ialah memuliakan Yesus! Ketika nama itu berkumandang di surga atau di bumi ini, mereka akan sujud menyembah karena Dia sangat ditinggikan.
Pada suatu malam ketika Gabriel dan Chrioni sedang bercakap dengan saya, tiba-tiba muncullah seberkas sinar kebiru-biruan, yang bergaris tengah kira-kira empat puluh lima senti dari langit-langit, menimpa lantai ruang kerja kami.
Pada saat sinar itu muncul, kedua malaikat itu bersujud di lantai. Mereka tetap dalam posisi demikian untuk kira-kira lima menit, tanpa gerak atau suara. Saya tidak tahu harus berbuat apa, jadi saya juga sujud dan menyembah Allah.
Mereka tidak pernah mengatakan apa artinya cahaya itu, tetapi saya merasa bahwa sebagaimana seberkas sinar yang sama kelihatan kepada Paulus pada jalan ke Damsyik, peristiwa ini dapat merupakan penampilan Yesus dalam bentuk sinar yang terang itu. Suasana yang khidmat sungguh!
Beberapa dari antara pengalaman unik yang dikaruniakan Allah itu, dipandang dari sudut manusiawi tidak bisa dipercaya, sehingga saya sering ragu-ragu untuk menyampaikan kepada umum. Berikut ini adalah salah satu pengalaman itu.
Pada suatu malam Gabriel mengatakan bahwa Allah mengirim sebuah hadiah bagi saya untuk menambah kekuatan dari tenaga. Dia memberikan sejenis biskuit bundar yang tipis, bergaris tengah kira-kira dua belas setengah senti dan tebalnya satu setengah senti, yang kelihatannya seperti roti. Dia menyuruh saya memakannya dan saya makan. Rasanya seperti madu. Ketika saya menghabiskan roti itu dia memberikan sebuah sendok perak besar yang berisi cairan seperti air. Saya meminumnya habis, dan seketika itu juga saya diliputi keinginan yang sangat untuk memuji dan menyembah Allah. Puji-pujian mengalir kepada Allah, keluar dari relung hati saya. Dan berhari-hrai setelah saya meneguk cairan itu, dalam diri saya terdapat suatu perasaan kesenangan dan kesegaran yang tak terlukiskan.
Efeksinya sungguh menakjubkan, karena pada hari pertama setelah saya makan roti dan minum air itu, BERAT BADAN SAYA TURUN 2 KG LEBIH!
Pada hari kedua BERAT BADAN SAYA TURUN LAGI DUA KG LEBIH!
Pada hari keempat dan ketiga juga DUA KG LEBIH SETIAP HARI.
Kemudian menurun menjadi kurang setengah kg sehari. Kulit tubuh saya menjadi lembek dan bergantungan, tetapi sekarang tidak lagi. Sebelumnya, ketika saya berlari pelan-pelan, saya cepat kehabisan nafas, tetapi sekarang saya tidak mengalami kekurangan nafas lagi. Kekuatan dan daya tahan tubuh saya sangat mengagumkan!
Puji Tuhan untuk FirmanNya yang kekal, yaitu Alkitab, yang merupakan patokan kita bagi semua hal. Dalam Alkitab terdapat kisah ketika Elia lemah karena lapar, Allah mengutus malaikat membawa makanan baginya. Setelah itu, selama empat puluh hari dan empat puluh malam dia tidak makan! Firman Allah senantiasa diteguhkan dengan penggenapan ayat-ayat Kitab Suci melalui aktivitas-aktivitas sekarang ini di bumi, serupa dengan yang terjadi dalam seluruh rencana Allah.
Kebenaran lain yang diberikan Allah dengan perantaraan Gabriel ialah; bahwa semuanya yang dijanjikan Allah telah diselesaikan, sepanjang yang menyangkut buku Allah di surga. Pernyataan ini tak dapat saya pahami, jadi Gabriel mengambil pensil yang saya pegang dan menggambar sketsa kasar dari suatu bingkai gambar. Di bawah ini adalah foto dari sketsa asli yang digambarnya atas kertas kuning, sementara dia menerangkannya kepada saya.
Semua yang telah dijanjikan Allah telah selesai dalam gambar ini. Tetapi katanya, “Ini satu bagian kecil yang merupakan hal-hal yang tidak jelas bagimu. Sering kali engkau menghabiskan waktumu menatap hal-hal ini, sehingga bagian kecil itu meluas dan memenuhi seluruh bingkai, dan sama sekali menutupi apa yang telah dilaksanakan oleh Allah. Seandainya kau memandang Yesus dan bukannya masalah itu, kau akan melihat gambar yang sempurna.”
Dalam Yesaya 43:2 Tuhan mengatakan, “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau.” Jika anda memandang air kesukaran, air itu akan menyembunyikan gambarnya, tetapi jika anda memandang Yesus, bagian kecil, yang kelihatannya begitu mengancam, akan mengecil kembali ke tempatnya dan kemudian anda akan melihat seluruh gambar itu dengan semua yang telah dijanjikan Allah.
Banyak orang bertanya apakah Gabriel mengatakan apa-apa mengenai kedatangan Kristus kembali. Dia tidak menceritakan apa-apa, jadi saya menanyakan apakah dia dapat menceritakan sesuatu mengenai hal itu. Dia menjawab bahwa Yesus akan datang, tetapi saatnya hanya diketahui oleh Allah sendiri. Gabriel mengetahui waktu segala hal lain yang telah dinubuatkan, tetapi Allah tidak menyatakan rahasia saat kedatangan Yesus. Kemudian dia mengatakan, “Hanya ini yang dapat kukatakan: yaitu tidak pernah ada kesibukan dan kegembiraan yang begitu besar di surga sejak Yesus datang ke dunia untuk pertama kalinya, seperti yang terjadi sekarang ini.” Haleluya!
Malaikat-malaikat ini berbicara dengan bahasa surga dan senantiasa mendapat berita-berita dari Roh Kudus. Sering kali apabila mereka menerima laporan, mereka akan tertawa dan sangat senang. Jelas sekali laporan-laporan ini mengenai kemenangan yang mereka rayakan.
Ketika Gabriel sedang bercakap-cakap dengan saya, Chrioni, yaitu malaikat yang satu lagi, bermain dengan Queenie, mengelitik telinganya, membalikkannya dan bermain-main dengannya. Queenie senang sekali! Kalau saja Queenie dapat berbicara! Saya ingin tahu bagaimana kesannya. Sebagai seekor anjing dia memperoleh pengalaman yang indah sekali, dan bertindak seakan-akan dia benar-benar menyukainya.
Gabriel menuju pintu dan mengulurkan tangan ketombolnya . Dia berkata bahwa dia harus pergi karena ada panggilan mendesak dari Roh Kudus, tetapi dia mengatakan, “Saya minta Chrioni untuk menemani engkau sementara saya pergi. Saya akan balik dengan segera.”
Begitu aneh, karena selagi SAYA MEMANDANGNYA, DIA BEGITU SAJA LENYAP. Tidak ada cahaya, tidak ada suara, tidak ada apa-apa. Dia begitu saja menghilang! Pada satu saat saya sedang berbicara dengan seorang yang berbadan tegap dan pada detik berikutnya tidak ada apa-apa! Yang nampak hanyalah tempat bekasnya berdiri. Dia sama sekali lenyap!
Rupanya semua orang ingin mengetahui rupa jasmani malaikat-malaikat itu. Tidak ada yang sama rupanya. Tingginya berbeda dan gaya rambutnya juga berbeda, dan rupanya sama sekali lain. Gaya rambut Chrioni seperti kebanyakan pria dewasa ini dan kelihatannya kira-kira berusia dua puluh lima tahun. Saya tidak tahu berapa beratnya menurut ukuran manusia, tetapi perkiraan saya ialah mendekati 181kg. Dia sangat tinggi, kira-kira dua meter atau lebih, dan sering kali memakai kemeja luar coklat dan biasanya memakai celana panjang berwarna coklat yang serasi betul. Leher kemejanya bertali, yang kelihatan seperti tali sepatu.
Gabriel sering kali mengenakan jubah putih yang gemerlapan dengan sabuk emas yang berkilauan, kira-kira lebarnya dua belas setengah senti, celana putih dan sepatu berwarna tembaga yang telah digosok sampai mengkilat. Warna rambutnya ialah keemasan.
Sinar kebiruan yang saya lihat sebelumnya berasal dari seluruh pakaian mereka yang bersinar-sinar dengan cahaya yang berubah-ubah warna. Kulitnya juga bercahaya! Dan mata mereka – saya dapat mengenalinya dimana saja. Mata mereka seperti bola api, tetapi dipenuhi belas kasihan yang sangat, sehingga dapat terasa dari pandangan mata mereka. Seolah-olah mereka memandang menembusi diri saya! Kini saya mengerti apa yang dimaksudkan oleh Yohanes, ketika dia menguraikan pertemuannya dengan Yesus pada pasal pertama kitab Wahyu, dimana dia mengatakan bahwa mataNya seperti “nyala api”.
Ada sesuatu dalam hadirat Allah yang menyebabkan timbulnya sinar atau cahaya. Ketika Musa bersama Allah selama empat puluh hari dan empat puluh malam diatas gunung, maka ketika dia turun gunung wajahnya harus diberi tudung karena bersinar dengan sangat terangnya, sehingga orang tidak berani memandangnya. Ketika Musa dan Elia turun dari surga dan berbicara dengan Yesus diatas gunung, para murid mengatakan bahwa pakaian mereka berkilauan. Pakaian itu benar-benar bersinar!
Pada suatu kunjungan Chrioni mengatakan bahwa Allah memberinya izin untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin ingin saya tanyakan. Saya begitu tertegun, sehingga saya tidak tahu apa yang harus saya katakan padanya! Saya sangat kagum, namun ada sukacita besar dalam hadirannya. Akhirnya saya mengumpulkan keberanian dan berkata, “Saya sering kali bertanya-tanya apa yang dilakukan para malaikat apabila mereka tidak menampakkan dirinya kepada manusia. Dalam Alkitab selama tiga atau empat ratus tahun tidak pernah disebut-sebut atau dituliskan sesuatu tentang malaikat. Apa yang kau lakukan supaya tidak bosan?”
Dia kelihatan sangat bingung ketika saya tanyai. Kemudian jawabnya dengan suara yang rendah dan merdu sekali, “Penampilan kami yang disebut dalam Alkitab itu adalah hanya pada waktu-waktu ketika Allah membukakan mata manusia sehingga mereka dapat melihat kami. Karena selalu ada saja orang yang harus kami jaga, kami SELAMANYA sangat sibuk.”
Malaikat-malaikat adalah makhluk kekal. Waktu tidak mempunyai arti bagi mereka! Usia tidak berarti bagi mereka!
Kami membicarakan berbagai macam subject yang berbeda dengan yang saya bicarakan dengan Gabriel dan semuanya berkisar pada pekerjaan mereka. Dia menceritakan tanggung jawab lain yang dipikul para malaikat dan tugas itu ialah menjaga orang fasik dan tidak beriman. Katanya, “Kau tak akan dapat memahami betapa dalam kasih Allah, karena kasih itu terlalu besar!”
Sungguh mengherankan bagaimana manusia dapat membenci, mengutuk dan memalingkan diri dari Allah, namun tangan Allah tetap terulur karena Dia sangat mengasihi mereka.
Saya minta agar Chrioni menceritakan beberapa pengalamannya yang menarik. Salah satu peristiwa yang paling menarik, mengingatkan saya akan usianya yang sebenarnya sudah sangat lanjut, karena malaikat diciptakan sebelum dunia ini dibentuk. Kejadian itu berkenaan dengan waktu dia menolong umat Israel keluar dari Mesir. Katanya, “Allah memberi hak kepada kami untuk menghukum orang-orang Mesir dan memakai apa saja dari persenjataan Allah. Kami melemparkan petir kepada mereka! Kami menarik lepas roda kereta perang mereka!”
Dia tidak mengatakan bahwa hal itu menyenangkan, tetapi katanya peristiwa itu sudah tertanam dalam ingatannya karena kelepasan besar yang dikerjakan bagi umat Israel ketika air laut terbelah.
Dia menceritakan suatu kejadian lain ketika umat Israel harus mengadakan baris paksa. “Lalu orang-orang Gibeon itu menyuruh orang kepada Yosua, ke tempat perkemahan Gilgal, mengatakan, “Jangan menarik tanganmu daripada hamba-hambamu ini. Datanglah dengan segera kepada kami, lepaskanlah kami dan bantulah kami, sebab semua raja orang Amori, yang diam di pegunungan telah bergabung melawan kami.” Lalu Yosua bergerak maju dari Gilgal, dia dan seluruh tentara yang bersama-sama dengan dia, semuanya pahlawan yang gagah perkasa. Berfirmanlah Tuhan kepada Yosua, “Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyerahkan mereka kepadamu. Tidak seorangpun dari mereka yang akan dapat bertahan menghadapi engkau.” (Yosua 10:6-8).
Allah telah bersabda bahwa Israel akan beroleh kemenangan, jadi mereka harus menang, tetapi mereka terlalu penat untuk berperang!
Chrioni mengatakan bahwa para malaikat telah diperintahkan untuk turun tangan, tetapi mereka tidak boleh mencampuri apa yang dilakukan Allah dalam jalan kehidupan normal dari manusia.
Pengalaman mereka sungguh mendebarkan hati, ketika sekelompok malaikat perang membuat gumpalan-gumpalan es yang besar dan melemparkannya ke atas pasukan-pasukan musuh! “Sedang mereka melarikan diri di depan orang Israel dan baru di lereng Bet-Horon, maka Tuhan melempari mereka dengan batu-batu besar dari langit, sampai ke Azeka, sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang dibunuh oleh orang Israel dengan pedang” (Yosua 10:11).
Sekarang ini malaikat-malaikat senantiasa melayani manusia dalam banyak cara. Banyak hal yang nampaknya terjadi secara kebetulan, sebenarnya adalah perbuatan para malaikat. Kita belum mengerti sepenuhnya bahwa Allah memakai pasukan surgawi untuk melakukan pekerjaanNya, karena pengetahuan kita yang terbatas mengenai para malaikat. Allah memperkenankan Paulus untuk menyaksikan kekuasaan pasukan-pasukan ini, dan juga Daud, yang berbicara tentang sejumlah besar malaikat dan kebesaran kekuasaan mereka. Paulus mengatakan bahwa masing-masing malaikat itu dikirim oleh Allah untuk melayani orang yang akan mewarisi keselamatan (Ibrani 1:14).
Pasti Allah tidak ingin kita menyembah malaikat, tetapi Dia ingin kita mengetahui bahwa malaikat ada dan penting bagi kehidupan kita dewasa ini. Mereka bukan hanya terdapat dalam cerita Alkitab saja, tetapi mereka hidup dan secara aktif bekerja bagi Allah dalam melaksanakan rencanaNya yang kekal dan besar.
Gabriel juga menceritakan bagaimana Allah mengatakan bahwa banyak orang akan berkhayal dan mengatakan, “Saya melihat malaikat disini, saya melihat malaikat disana.” Dia mengatakan bahwa hal itu wajar karena daya khayal manusia, dan karena keinginan yang tulus untuk menyaksikan apa yang dilakukan Allah dengan perantaraan malaikat, tetapi, sambungnya, “Ada waktu-waktu tertentu ketika mata manusia akan dibukakan dan mereka akan melihat malaikat yang sesungguhnya, bukan daya khayal belaka.” Dia juga mengatakan bahwa Allah dan tentara malaikatNya dekat dengan orang yang tidak melihatnya, sama seperti Ia dekat dengan mereka yang melihatnya.
Saya senang karena Tuhan memperkenankan saya hidup pada masa yang mendebarkan hati ini! Inilah hari-hari yang terbaik sepanjang sejarah! Ada keadaan yang kelihatannya suram di beberapa bidang, tetapi jika Yesus nampak dalam keadaan itu, semuanya akan menjadi terang. Dia mengatakan kepada kita, “KemuliaanNya memenuhi seluruh bumi.”
KUNJUNGAN KE RUANG TAHTA
Rentetan kejadian aneh yang terjadi dalam hidup saya dimulai pada tanggal 21 Januari 1977, ketika saya menjadi tamu Allah.
Saya mendapati bahwa Dia ingin diperlakukan sebagai seorang teman. Ia berkata kepada saya, “Bersikaplah wajar saja, Aku sudah mengenalmu.” Kata-kata ini telah mengubah hidup saya.
Ketika Dia mengatakan, “Aku tidak mencatat kegagalan,” Dia membukakan sebuah pintu pengharapan untuk semua umat manusia.
BAB IV KUNJUNGAN KE RUANG TAHTA
Pada suatu Sabtu malam dalam bulan Januari 1977, kira-kira jam 22.30, saya duduk di depan meja tulis, merenung, berdoa dan menyiapkan hati saya untuk hari Minggu. Saya duduk dengan kepala berbantalan lengan di meja tulis, ketika tiba-tiba tanpa pemberitahuan lebih dulu saya terangkat ke luar kamar itu.
Saya mendengar suara yang mengatakan, “Ikutlah bersama-Ku ke ruang tahta di mana segala rahasia alam semesta tersimpan.” Saya tidak mempunyai waktu untuk menjawab; ruang angkasa tidak berarti bagi Allah! Seperti menjentikkan jari saya – tik – dan saya sudah berada disana! Barulah saya sadar bahwa suara yang saya dengar itu adalah suara Allah Yang Maha Kuasa.
Saya gugup, dan Allah mengatakan agar saya tenang saja. KataNya, “Bersikaplah wajar saja, karena Aku sudah mengenalmu.” Saya mulai tenang, meskipun dalam suasana yang sangat khidmat itu agak sukar bagi saya untuk memahami apa yang sesungguhnya terjadi.
Dia langsung mengutarakan maksudNya dan mengatakan, “Aku akan memberimu (dan inilah perkataanNya) suatu ‘lapisan atas’ dari kebenaran. Dalam sekejap saat kekekalan kami menyelusuri Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu, mula-mula melihat rencana Allah bagi umatNya. Sepanjang Alkitab itu Allah membicarakan kodratNya dan menegaskan, bahwa “Aku tidak mau melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kodrat atau watakKu. RencanaKu bagimu adalah baik dan akan dilaksanakan.”
Dia menunjukkan Yeremia 29:11 padaku, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Ketika memberikan pikiran-pikiran itu, Allah ingin agar saya melihat bagaimana perasaanNya yang sebenarnya terhadap manusia; bahwa Ia sudah memikirkan manusia sebelum Ia membuat bumi. Dia menciptakan bumi supaya manusia mempunyai tempat tinggal. Ketika Ia memandang manusia, maka Ia tidak melihat kejahatan yang sudah terjadi, melainkan hati manusia yang dilihatNya.
Selama perkunjungan ini, Allah benar-benar menunjukkan pada saya sekilas pandangan akan rahasia-rahasia alam semesta yang tersembunyi, yaitu tentang zat materi, energi, alam dan ruang angkasa, yang semuanya menunjukkan ciptaan Allah yang indah. Ketika Dia memberi lapisan atas dari kebenaran yang mempesonakan itu kepada saya, maka saya mendapatkan pandangan baru tentang kesatuan dan keindahan seluruh Alkitab, yang sebelumnya tidak saya miliki. Beberapa kebenaran Alkitab yang tadinya kurang jelas, sekarang menjadi sangat terang dan saya dapat melihat bagaimana semua bagian itu cocok dengan apa yang sedang dilakukan Allah.
Kemudian Allah mengatakan bahwa saya boleh mengajukan pertanyaan! Pikiran bingung. Bagaimana manusia dapat mengajukan pertanyaan kepada Allah? Berada di hadiratNya saja sudah merupakan pengalaman yang begitu mengagumkan, sehingga saya hampir tidak bisa berpikir. Akhirnya terpikirlah oleh saya untuk menanyakan apakah Dia benar-benar membuat rencana untuk kehidupan masing-masing orang, karena satu dan lain hal saya merasa tugas yang besar ini terlampau berat, bahkan bagi Allah juga.
Sebagai jawaban atas pertanyaan itu, Allah menunjukkan betapa luas dan banyaknya arsip surgawi. Kepala saya pening. Pikiran saya yang terbatas ini tak dapat mengerti bagaimana Allah dapat mengikuti dan menguasai seluruh arsip itu. Pasti ada bermilyar-milyar. Ia berkata, “Karena kau merasa kewalahan dan bingung oleh semuanya ini, baiklah Kuambil sebuah map yang dapat kau mengerti.”
Dan segera Dia mengambil arsip saya. Saya tidak diperkenankan melihat isinya, tetapi Dia menyebutkan beberapa hal yang tercantum, yang akan terjadi di kemudian hari. Ini dapat saya pergunakan untuk menguatkan perkunjungan ini.
Kemudian Dia melakukan hal lain yang mengherankan. Dia menuliskan 120 peristiwa yang kataNya akan terjadi dalam hidup saya di masa mendatang. Hal itu dilakukanNya bukan seperti cara anda atau saya ketika menulis; keterangan itu tiba-tiba saja muncul di situ. Saya bahkan tidak perlu membacanya, tetapi sekarang juga saya dapat mengatakan kepada anda SEMUA yang terdapat diatas kertas itu, karena dengan seketika tulisan itu tertanam di pikiran saya seperti mesin cetak mencetak di atas kertas. Mesin cetak tidak perlu membaca apa yang dicetaknya. Itu sudah ada!
Dengan cara yang sama, setiap catatan telah terukir dalam ingatan saya, dan masih ada disana!
Meskipun saya mempunyai pengetahuan ini, Allah juga memberitahukan bahwa dia tidak ingin saya mengatakan hal-hal ini sebelum tiba saatnya untuk menyampaikannya kepada orang lain.
KataNya, “Baiklah Kutunjukkan catatan orang lain yang dapat kau pahami dengan mudah.” Dia mengeluarkan arsip milik Koresy dan mengingatkan saya akan ayat terakhir dari Yesaya 44, dan lima ayat pertama dari pasal 45, dimana Dia mengatakan, “Akulah yang berkata tentang Koresy; Dia gembalaKu; segala kehendakKu akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem; Baiklah ia dibangun! Dan tentang Bait Suci: Baiklah diletakkan dasarnya!”
Beginilah firman Tuhan: Inilah firmanku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresy yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup; Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi. Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu bahwa Akulah Tuhan, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu.
Oleh karena hambaKu Yakub dan Israel, pilihanKu, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. Allah melihat jauh ke masa yang akan datang dan melihat dengan tepat apa yang kelak terjadi.
Dia mengizinkan saya melihat buku-buku catatan dan pola rencanaNya untuk kehidupan banyak orang. Salah satu buku itu mengenai kehidupan rasul Paulus. Buku itu menyatakan bahwa dia akan dipakai untuk menyampaikan Injil kepada para raja, penguasa dan pembesar. Untuk alasan inilah Allah memberinya kecerdasan otak yang lebih besar dari manusia biasa, dan karena dia lebih pandai, dia diizinkan belajar di bawah bimbingan guru-guru terkenal pada zamannya, dan akhirnya dibimbing sendiri oleh Gamaliel, guru yang paling ulung pada zaman itu. Allah telah memilih Paulus untuk menuliskan bagian-bagian Kitab Suci, surat-surat kiriman, rencanaNya bagi jemaat dan tubuhNya, maka Dia menyiapkan Paulus untuk tugas ini.
Salah satu hal yang paling menggetarkan hati saya ialah melihat kilasan catatan tentang Abraham dan Sara. Ketika saya membacanya sepintas lalu, saya melihat hal-hal yang sama sekali asing bagi saya. Saya membaca mengenai keramahan Abraham dan Sara, yang suka memberi tumpangan kepada orang asing. Mereka mengasihani orang yang tidak semujur mereka. Mereka memberi minum unta tamu mereka, memberi tempat menginap dan memberi makan tamunya. Allah menghargai ini dan menuliskannya dalam bukuNya, tetapi saya tidak mengetahui hal-hal ini ketika saya membaca Kitab Kejadian.
Satu hal yang tidak saya temu ialah peristiwa-peristiwa kegagalan Abraham. Ketika Abraham berbohong kepada raja Mesir dan mengatakan bahwa isterinya adalah saudara perempuannya. Hal itu tidak tertuliskan disana! Saat imannya lemah dan dia tertawa karena tidak mempercayai janji Allah bahwa orang seusianya masih bisa menjadi seorang ayah, tidak tercatat di sana.
“Tuhan, mana buku yang satunya lagi?”
“Aku tidak mempunyai buku lain untuk orang percaya.”
“Di mana Tuhan mencatat kegagalan-kegagalan Abraham yang telah telah saya lihat dalam Alkitab?”
“Aku tidak mempunyai buku lain. DI SURGA TIDAK TERCATAT TENTANG KEGAGALAN!” (Lihatlah Ibrani 10: 17,18)
Inilah suatu harapan indah bagi semua umat manusia!
Arsip kekal tidak sama seperti arsip manusia; arsip Tuhan lebih lengkap dan semuanya dituliskan dengan cermat sekali. Inilah buku-buku yang akan dibukakan pada saat pengadilan orang beriman. Inilah sistem pengarsipan surga, suatu dimensi yang sama sekali berlainan dari arsip dunia ini, arsip masa keabadian.
Hal lain yang mendebarkan hati, yang dilakukan Allah ialah membawa roh saya berkunjung ke rumah beberapa jemaat. Ketika Allah membawa saya dari satu rumah ke rumah berikutnya, seakan-akan hal itu tidak memakan waktu. Selagi kami mendengarkan percakapan orang-orang di dalam rumah-rumah tersebut, terasa sangat aneh bagi saya, karena kami mendengar percakapan mereka tetapi mereka tidak tahu bahwa saya berada di sana. Saya dapat melihat mereka, tetapi rupanya mereka tidak melihat saya. Kemudian teringatlah saya bahwa Kristus pun berada dalam rumah-rumah, mendengarkan dan mengawasi apa yang terjadi dan sering kali kami tidak menyadari bahwa Dia berada di sana.
Di mana-mana terdapat malaikat yang tak terhitung banyaknya. Untuk sekejap saya melihat gereja saya di penuhi malaikat-malaikat. Lebih banyak makhluk surgawi daripada makhuluk duniawi! Haleluya!
Saya tak dapat menceritakan semua hal yang terkesan dalam ingatan saya selama waktu kemuliaan yang murni itu. Tak mungkin saya melakukannya. Namun demikian saya ingin menyampaikan beberapa hal yang meninggalkan kesan yang kuat dihati saya.
Salah satu penemuan yang sangat indah bagi saya di surga adalah tidak adanya kealiman yang sering kali ingin dikenakan manusia dalam hidupnya, ketika mereka ingat akan Allah! Di surga hal itu tidak ada! Suasananya riang, menyenangkan dan santai dengan penuh kecerahan! Saya tidak merasa perlu untuk berhati-hati, karena saya merasa tenteram dan tenang! Saya tidak perlu berpikir dua kali tentang apa yang akan saya katakan, karena takut melukai hati orang lain, karena ada rasa keterbukaan yang sempurna. Pengalaman itu indah tetapi menakjubkan, yang tidak akan saya lupakan!
Allah menekankan pada saya supaya kita jangan kuatir tentang tanggung jawabNya. Dia benar-benar mengizinkan saya melihat orang-orang yang berusaha hidup bagi Dia dengan cara menyelaraskan pikiran mereka dengan Dia. Mereka berusaha untuk berpikir dengan betul, atau berusaha mengatakan hal yang tepat pada saat yang tepat! Allah menekankan pada saya, “Itu urusanKu.” Kau hanya harus menyembah Aku, berjalan bersamaKu, meletakkan tanganmu dalam tanganKu, menyelaraskan hatimu dengan hatiKu dan Aku akan memberimu hal istimewa untuk maju bersamaKu.
Biarlah Aku mengurusi urusanKu sendiri! Apa yang telah Kujanjikan adalah urusanKu, dan Aku akan mengurusnya. Aku belum pernah gagal selama ini. Tidak satupun firmanKu yang tidak Kutepati.
Saya mempelajari beberapa hal yang sungguh mencengangkan! Salah satu adalah kenyataan bahwa Allah memberitahukan uang tidak begitu bernilai, kecuali jika dipergunakan untuk pekerjaanNya. Bagi mereka yang mengarahkan sumber penghasilannya bagi pekerjaanNya, saluranNya akan dibuka lebar-lebar olehNya dan Dia tidak akan membatasi berkat yang dikaruniakanNya kepada mereka. Dia bahkan menunjukkan siapa-siapa dalam jemaat saya yang akan diberkati dalam hal keuangan. Orang-orang ini tidak kaya pada saat itu, tetapi karena mereka merasa bahwa hal yang terpenting adalah mempergunakan talenta mereka untuk menyediakan dana bagi pekerjaan Allah, Ia mengatakan kepada saya bahwa Ia akan mencurahkan berkatNya atas mereka.
Sejak saat itu saya melihat catatan persembahan. Hal ini biasanya tidak pernah saya lakukan, tetapi saya ingin mengetahui sendiri apakah Allah sudah memberkati orang-orang ini. SEMUA ORANG YANG DISEBUT ALLAH, yang tadi-tadinya persembahannya hanya sedikit, sekarang telah memberi jumlah yang besar!
Hal lain yang sangat menarik, yang diberitahukan Allah ketika saya bersamaNya ialah suatu kebenaran ilmiah yang tidak ditemukan oleh para ahli sampai beberapa waktu kemudian. Saya membicarakannya dengan isteri saya dan diapun heran mengenai fakta ilmiah ini. Allah mengatakan bahwa tidak lama lagi kita akan mendengar tentang penemuan baru ini!
Dalam pengetahuan angkasa luar ada banyak spekulasi mengenai tempat-tempat kosong di angkasa. Allah menerangkan mengapa ada tempat-tempat yang kelihatan kosong dan gelap. Karena daya tarik bintang itu sendiri sangat kuat, maka sinar-sinar terangnya itu melengkung balik dan bersinar ke dalam bintang itu, sehingga bintang itu padam dan akibatnya tidak memancarkan sinar lagi. Lubang-lubang gelap itu tidak berarti bahwa di tempat itu tidak ada bintang lagi, melainkan sinarnya telah padam dan tidak terlihat lagi. Lubang-lubang gelap itu adalah kuburan bintang. Allah bersabda, bahwa apabila pikiran kita berpusat pada diri kita sendiri saja, kita menjadi sama seperti bintang yang beredar-edar dalam kegelapan.
Pada suatu malam seorang insinyur ruang angkasa mengunjungi kami (Juli 1978) dan saya membicarakan hal ini dengan dia. Ketika saya menceritakan apa yang dikatakan Allah tentang bintang yang padam itu, dia sangat heran. Katanya, “Wah, sungguh mengherankan. Baru dua bulan yang lalu kami memperoleh keterangan ini dari satelit bintang, bahwa sebenarnya ada bintang-bintang yang telah padam dalam lubang-lubang yang gelap itu.” Dia mengatakan bahwa fakta itu belum diketahui oleh masyarakat luas. Charm, istri saya, Cuma tersenyum ketika dia mengatakan itu, karena saya sudah mengatakan kepadanya beberapa bulan sebelumnya.
Kemudian hari insinyur tersebut menulis surat kepada saya, yang berbunyi: “Saya sungguh-sungguh heran ketika saudara memberitahukan mengenai angkasa luar. Saya takjub ketika saudara menerangkan bagaimana Tuhan membandingkan beberapa orang Kristen, yang tadinya hidup dan bersaksi bagi Tuhan, dengan bintang-bintang yang dahulu bersinar di langit. Bintang-bintang itu tidak saja berhenti bersinar, tetapi merekapun tidak memantulkan sinar yang diterimanya. Bagi saya inilah ‘lubang-lubang gelap’ dari angkasa luar. Saudara mengetahui hal-hal ilmiah yang tidak diketahui oleh kebanyakan pendeta. Pasti, Tuhan sendirilah yang memberi keterangan ini kepada saudara”
Allah juga mengingatkan saya bahwa bumi adalah tempat yang indah, karena seluruh bumi dipenuhi kemuliaanNya. Dia menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang berpaling dariNya. Bukan orang yang murtad, bukan gereja yang menyerah, bukan gereja yang bersembunyi dan menjadi gerakan bawah tanah, tetapi gereja yang menang.
Saya menjadi tenang sekali dan tidak lagi tegang di hadirat Allah. Anda tidak perlu berusaha memberi kesan sebaik-baiknya, karena Dia mengetahui keadaan anda yang terburuk! Tidak perlu berpura-pura atau berusaha untuk memberi kesan – hanya bersikaplah sebagai mana adanya! Saya mengalami bahwa tidak mungkin kita melakukan hal lain di surga.
Rasanya saya telah berbulan-bulan bersama dengan Tuhan. Semua hal yang saya lihat itu dapat memenuhi buku tebal yang terdiri dari beratus-ratus halaman. Ada sesuatu tentang dimensi kekekalan yang tidak dapat dijelaskan oleh waktu. Saya bahkan tidak mempunyai waktu untuk membaca kertas yang ditunjukkan Allah kepada saya itu, karena saat kepergian saya sampai kembali lagi memakan waktu kurang dari lima menit. Kekekalan tidak diatur oleh jam, karena waktu tidak diukur. Waktu hanya untuk dunia ini. Kekekalan bukan suatu keadaan yang lama dan waktu yang diulur-ulur. Bahkan waktu tidak ada! Hanya suatu pengalaman keberadaan yang sangat mulia.
Ketika saya mulai menceritakan pengalaman-pengalaman yang luar biasa ini kepada jemaat, saya agak sangsi karena mungkin ada orang yang menganggap saya agak sinting. Mula-mula saya bertanya pada diri saya sendiri apakah saya berkhayal. Pada saat rasa kuatir itu timbul, terjadilah hal-hal seperti yang dituliskan Allah atas kertas itu.
Apabila tiba saatnya anda meninggalkan dunia ini, jangan kuatir, karena surga bukan sesuatu yang membosankan. Jika keadaan memburuk di dunia ini, jangan kuatir juga. Allah ingin kita hidup sebaik mungkin selama kita tinggal di bumiNya yang indah ini, hidup bagiNya dan bersukacita! Allah tidak kuatir seperti kita tentang banyak hal yang kita anggap berbahaya. Dia hanya meminta agar kita berjalan bersamaNya dan mengasihiNya. Dia ingin kita menyaksikan hal-hal yang dilakukanNya, karena kasih karunia Allah dan kemuliaanNya memenuhi seluruh bumi!
Allah juga mengizinkan saya melihat anggota-anggota keluarga saya yang sudah mati. Kemudian Dia memperkenalkan saya melihat orang-orang percaya yang meninggal dunia. Saya melihat keluarganya di surga diberitahu oleh para malaikat bahwa seorang anggota keluarganya akan pulang dan supaya mereka bersiap-siap untuk menyambutnya. Paulus mengatakan bahwa orang –orang ini mempunyai tubuh “surgawi”. Hal ini memperluas dan memperjelas lain dimensi kekekalan. Orang-orang percaya yang sudah di surga itu dapat dikenal dan penampilannya sama seperti ketika masih di bumi ini, hanya mereka tidak lagi mempunyai beban, kepedihan, dan kesulitan-kesulitan lainnya. Mereka senantiasa mengalami sukacita, kegembiraan dan kebahagiaan luar biasa, karena di surga mereka terus-menerus menemukan hal-hal baru yang indah tentang Allah.
Allah membiarkan saya melihat sesuatu yang lain, yang belum pernah saya pahami. Yaitu diantara tempat abadi kita di surga dan bumi ini terdapat suatu daerah, dan dari daerah itu kita dapat dikembalikan ke bumi. Orang yang sudah mati dan dihidupkan kembali dengan kuasa Allah masih berada dalam daerah ini. Mereka belum mencapai tempat tinggalnya yang kekal. Hal-hal ini sangat menarik, namun bukan terkaan belaka. Saya melihatnya! Saya sudah kesana!
Allah memberitahukan satu hal yang bertentangan sekali dengan teologi saya, sehingga sukar bagi saya untuk menyesuaikan pengertian saya dengan kenyataannya. Saya telah berkhotbah bahwa setelah seseorang berhenti bernapas, jika ia belum diselamatkan dan tidak mengenal Allah, maka ia tidak bisa masuk sorga. Allah mengatakan bahwa belum tentu demikian. Dia mengatakan bahwa ada suatu tempat, dimana roh manusia dapat tinggal sedikit waktu sebelum memasuki tempat tinggalnya yang kekal.
Banyak orang, yang dari segi ilmu pengobatan sudah dianggap mati, pernah mengalami hal ini. Ada yang telah mendekati pintu gerbang neraka, bahkan menengok ke dalamnya, atau yang dapat melihat ke dalam surga, namun mereka telah kembali ke bumi. Allah tidak memberitahukan hal ini sebagai suatu pelajaran, supaya hal itu dapat dibuktikan atau diajarkan, tetapi Ia menyebutnya sebagai suatu kenyataan. Saya berkata kepada Tuhan bahwa hal itu bertentangan dengan teologi saya, dan ia hanya menjawab bahwa ia tidak mencoba untuk membandingkan dengan teologi saya!
Saya melihat semacam gang, yang kelihatannya seperti lorong atau terowongan antara hidup dan mati, suatu ruang tunggu untuk orang-orang yang akan masuk ke tempat terakhir mereka. Allah mengatakan bahwa seseorang, yang mati dan hidup kembali, telah kembali dari lorong ini.
Saya betah sekali berada di Ruang Tahta itu, tetapi waktunya terlalu singkat. Tiba-tiba saya berada kembali di kamar kerja saya, dan melihat diri saya sendiri dengan kepala berbantalkan lengan di meja tulis, di mana saya berdoa. Sampai saat itu saya kira saya berada dalam Ruang Tahta dengan keadaan jasmaniah, tetapi ternyata tidak demikian.
Tuhan mempunyai rasa humor juga, dan ada banyak tawa dan sukacita di surga. Saya dapat melihat belakang kepala saya, lalu kata saya, “Tuhan, saya tidak tahu bahwa belakang kepala saya telah beruban seperti itu!”
Saya sungguh-sungguh terkejut ketika saya menemukan diri saya kembali duduk di kursi, karena SAYA MASIH MEMEGANG KERTAS YANG DIBERI OLEH ALLAH! Saya tidak tahu harus saya apakan kertas itu, tetapi kertas itu masih ada di tangan saya. Saya tahu bahwa pada waktu itu Tuhan belum ingin saya memberitahukan hal-hal yang terdapat pada kertas itu, dan itu benar-benar membingungkan. Dengan hati-hati saya letakkan kertas itu diatas beberapa kertas lainnya di atas meja tulis, supaya tidak terjadi apa-apa dengannya dan kemudian saya pulang. Isteri saya bertanya mengapa saya pucat dan diam. Saya menceritakan kepadanya apa yang telah terjadi dan lama sekali kami membicarakan kunjungan saya ke Ruang Tahta itu. Akhirnya kami tidur dan Minggu pagi saya bangun pagi-pagi dan pergi ke kantor untuk melihat kertas itu lagi. KERTAS ITU TELAH MENJADI ABU!
Abu itu kelihatannya hampir seperti bulu binatang. Ringan sekali, kelihatannya seperti bulu halus. Hembusan nafas menyebabkannya bergerak seperti renda! Saya teringat akan kepingan salju, tetapi warnanya berbeda.
Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dengan abu itu. Saya tidak sampai hati untuk membuangnya, dan saya takut untuk memindahkannya, maka saya biarkan saja di tempatnya yang semula sampai sore hari. Banyak orang yang masuk kantor saya untuk melihatnya. Akhirnya saya memasukkannya ke dalam sebuah amplop, dan ini memadatkan abu itu sehingga keadaannya berubah. Saya masih mempunyai amplop itu sebagai peringatan akan daftar kejadian-kejadian yang t idak saya susun sendiri. Saya sendiri tidak ada sangkut paut dengan terjadinya kejadian-kejadian itu. Allah hanya mengizinkan saya melihat apa yang sedang dilakukanNya, dan dengan demikian iman saya dipertebal!
Jika bukan Allah yang melakukannya, saya tidak tahu bagaimana harus menerangkan adanya kertas dan abu itu. Banyak orang mendengar tentang hal ini dan mereka berdatangan dari tempat-tempat jauh untuk melihat abu yang aneh itu. Beberapa orang Pendeta melihat abu itu menguap, ketika mereka memegangnya. Dalam waktu dua setengah minggu tidak tersisa setitik debu pun.
Banyak orang yang bertanya bagaimana rupa kertas tebal itu. Tebalnya seperti kulit, tetapi warnanya putih, agak buram. Tampaknya seperti tersobek pada keempat ujungnya, bukannya dipotong dan agak menyerupai perkemen.
Seseorang bertanya apakah hidup ini terasa tidak berarti setelah kembali pada keadaan dunia ini. Tidak demikian, karena semuanya itu adalah sebagian dari rencanaNya yang sistematis untuk kerajaanNya yang abadi. Saya merasakan kehadiran Allah dekat di sini seperti di surga.
Salah satu hal yang sangat luar biasa, yang terjadi selama saya berada di Ruang Tahta ialah ketika Allah menyebutkan bahwa tujuan utama Alkitab ialah mengungkapkan kodratNya. Dia memberi saya Yeremia 9:23,24, “Beginilah firman Tuhan: ‘Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah Tuhan yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi, sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman Tuhan”
Kemudian Dia menunjukkan Keluaran 34:6,7 padaku, di mana Dia mengatakan kepada Musa bahwa ia tidak bisa melihatNya, tetapi Tuhan akan menceritakan tentang diriNya. “Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, yang meneguhkan kasih setiaNya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dosa.” Kemudian sambungNya, “…tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman.”
Allah secara khusus memberi saya gambaran yang jelas mengenai lebih dari 2000 ayat Alkitab. Seketika itu juga ayat-ayat ini dan tempatnya di Alkitab saya tahu di luar kepala. Saya tidak bisa menerangkan bagaimana hal itu terjadi! Saya tidak perlu mengingat-ingatnya – setiap kali saya menginginkan, saya seolah-olah dapat melihatnya.
Mungkin terasa aneh bagi anda, tetapi belum pernah terpikir olehku untuk melihat bagaimana rupa Allah. Saya hanya sadar akan kecemerlangan kemuliaanNya yang gilang gemilang itu! Seperti rasa rasul Paulus, keajaiban dan kemulian tempat itu tidak terlukiskan dalam bahasa manusia.
SAMBUNGAN PERISTIWA RUANG TAHTA
Pada hemat anda, apakah: … tiga puluh yang betul dari antara seratus dua puluh nubuat merupakan hal yang luar biasa?
… bagaimana kalau semuanya, yaitu ke-120 nubuat itu betul? … Allah tidak pernah gagal. Itulah sebabnya anda dapat mengandalkan Dia sepenuhnya.
… Allah mengatakan bahwa pengaruh Paus terhadap Allah tidak lebih besar daripada orang kudusnya yang paling rendah. Ia juga tidak mempunyai hak istimewa yang lebih besar, tetapi karena pengaruhnya terhadap manusia amat besar, maka pemilihannya menjadi urusan Allah. Karenanya, untuk menolong pemulihan tubuhNya (jemaatNya) yang tercerai berai, Allah telah memilih seorang yang bernama Karol Wojtyla dari Polandia. Tanggal nubuat: 21 Januari 1977. Tanggal penggenapannya: 16 Oktober 1978, Paus Yohanes Paulus II.
BAB V SAMBUNGAN PERISTIWA RUANG TAHTA
Satu demi satu, ke 120 kejadian yang tercantuk dalam daftar khusus, yang telah diberikan Allah sementara saya berada dalam Ruang TahtaNya, mulai terjadi dalam urutan yang sama seperti dalam daftar! Allah telah mengatakan bahwa kejadian-kejadian itu merupakan tanda-tanda yang menguatkan kunjungan saya ke Ruang Tahta itu.
Ketika saya berada di sana, dalam sebuah penglihatan Allah membawa saya ke kamar kerja saya sendiri dan dalam ilmu sihir. Allah tidak memberitahukan namanya, tetapi sesaat lamanya saya melihat jelas wanita ini dan memperhatikan segala sesuatu mengenai penampilannya. Dalam penglihatan itu Allah menyuruh saya mengikat roh-roh jahat itu, mengusirnya dan membebaskan wanita itu. Itulah yang saya lakukan.
Selasa malam berikutnya seorang wanita masuk dalam kamar kerja saya, berpakaian seperti yang telah di tunjukkan Allah dalam penglihatan itu. Dia dibebaskan sama sekali seperti yang saya lihat dalam penglihatan di surga. Inilah kejadian nomor satu pada daftar itu.
Selagi saya di surga, Tuhan memperkenankan saya melihat diri saya sendiri melayani di suatu tempat yang sangat memerlukan pelayanan. Saya tidak melihat jemaatnya, tetapi saya melihat orang-orang dengan berbagai ikatan rohaniah dan jasmaniah, dan secara indah sekali Tuhan memberi kehidupan baru dan kemenangan kepada mereka. Nama tempat itu adalah Christian Life Center, tetapi sudah pasti itu bukan gereja kami.
Pada hari senin berikutnya, kami menerima telpon dari seorang gembala gereja di sebuah kota kecil di negara bagian Washington. Allah telah menggerakkan hatinya untuk menelpon kami dan meminta saya berkhotbah di gerejanya. Dia tidak tahu mengapa, tetapi dia TAHU dia harus menelpon saya. Kami memeriksa kalender dan isteri saya menelponnya kembali dengan memberinya beberapa tanggal tertentu. Ketika dia menjawab telpon itu isteri saya heran mendengar kata-kata, “Christian Life Center!” Nah, itulah dia, seperti yang ditunjukkan oleh Allah pada saya! Itulah kejadian nomor dua.
Salah satu hal yang sangat menggembirakan hati saya, ialah Tuhan berfirman, kita tak perlu mengingatkan Dia ataupun membangkitkan ingatanNya dengan mengatakan, “Tuhan, saya harus menjaga agar Engkau melaksanakan apa yang telah Kaujanjikan.” Beberapa kali Tuhan harus mengingatkan saya, “Engkau mengurus urusanmu sendiri, dan Aku akan mengurus urusanKu.” Berulang-ulang Ia membangkitkan ingatan saya akan kata-kataNya ini. Jika Dia tidak melakukan apa yang dijanjikanNya, saya tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi saya tahu bahwa Dia akan melakukannya. Saya percaya padaNya, dan Dia tidak pernah gagal! Jika Dia tidak melakukannya hari ini, mungkin hal itu telah ditetapkanNya untuk besok. Tetapi Dia akan melakukannya! Anda tidak perlu kuatir mengenai hal itu!
Kejadian nomor empat yang tercantum dalam daftar itu berkaitan dengan seorang pria yang akan menerima Kristus pada tanggal 4 Februari 1977 dan yang akan mati pada tanggal 30 Mei 1977 dalam suatu kecelakaan pesawat terbang. Allah menyelamatkan dia tepat pada hari yang dikatakanNya itu.
Pria itu masih menghadiri kebaktian pada hari Jum’at sebelum meninggal dunia. Ia mengajak saya makan siang dan mengatakan, “Ada hal-hal yang harus saya bicarakan dengan Bapak Pendeta.” Ketika kami makan bersama katanya, “Pak Pendeta saya mempunyai perasaan aneh bahwa saya akan mati. Dapatkah Bapak menceritakan segala sesuatu yang Bapak tahu tentang surga?”
Saya harus menggigit bibir saya, karena saya TAHU apa yang akan terjadi, tetapi tidak mengatakannya kepadanya. Allah melarang untuk mengatakannya, karena efeknya mungkin kuat sekali atas kehidupan orang yang bersangkutan. Akan tetapi saya menceritakan semua yang saya tahu tentang surga!
Seperti yang telah dikatakan oleh Allah empat bulan sebelumnya, dia pulang kepada Tuhan pada tanggal 30 Mei 1977, ketika tewas dalam kecelakaan pesawat terbang.
Suatu kejadian lain yang mendebarkan hati, ialah kejadian nomor 34, mengenai seorang pemuda yang telah menjual dirinya kepada Iblis sebagai dukun. Tuhan memberitahukan namanya kepada saya dan bahkan memperkenankan saya melihat rupanya. Pada tanggal yang telah di tetapkan Allah, pemuda itu datang ke g ereja. Saya mengenalinya, bersalaman dan meminta dia datang ke kamar kerja saya. Allah menyelamatkan dia, mengeluarkan semua kejahatan yang ada dalam dirinya dan memberinya suatu pengharapan dan kemenangan baru!
Berikut ini adalah sepucuk surat yang baru-baru ini saya terima dari dia.
“Ketika saya menceritakan kisah hidup saya kepada Bapak pada tanggal 9 April 1977, Bapak nampaknya tidak heran mendengar apa yang saya kataakan. Seakan-akan Bapak sudah mengetahuinya! Kemudian hari saya tahu bahwa Bapak mengetahuinya karena nama saya tercantum dalam daftar yang telah Bapak terima di Ruang Tahta Allah Yang Mahakuasa. Bapak telah menunggu kedatangan saya dan Bapak juga tidak heran bahwa saya menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan saya.
Kehidupan saya merupakan serangkaian untung malang. Saya dibesarkan dalam keluarga pendeta dan telah banyak kali menyerahkan diri kepada Tuhan, tetapi entah bagaimana saya belum pernah membuat penyerahan sepenuhnya. Saya mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain, tidak bisa menetap, tidak berdisiplin, tanpa ada tujuan dalam hidup saya, sampai akhirnya masuk dalam pusat spiritualisme. Saya menjadi seorang medium dan pendeta, mengadakan pertemuan-pertemuan untuk menghubungkan orang dengan roh orang mati dan memberi ceramah. Karena hidup saya dikuasai oleh roh-roh setan, maka saya telah terjerumus sangat dalam. Sesungguhnya, ‘Rumahku ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi’ (Matius 23:38)
Ketika saya mencoba untuk meninggalkan cara hidup ini, rumah saya penuh dengan tikus-tikus yang tidak bisa dibunuh! Saya kehilangan rumah martabat dan kemudian keluarga. Saya tidak mempunyai tempat tinggal. Saya menelpon ayah dan ibu di Idaho, dan ternyata mereka masih mencintai saya. Saya meninggalkan pusat spiritualisme itu dan pergi ke Idaho, dan seperti anak terhilang saya disambut! Dalam waktu singkat Tuhan mengembalikan keluarga saya. Isteri saya dan saya mengadakan perjalanan ke Hawaii. Di sana kami berjumpa dengan sepasang suami istri dari Boise, yang mengundang kami untuk datang ke gereja Bapak. PUJI TUHAN! Sebuah bendera putih terpancang dalam kamar kerja saya dengan tulisan SAYA TELAH MENYERAH!”
Jim Olson
Kejadian nomor 63 adalah kejadian lain yang Allah izinkan saya lihat dan saksikan sebelum hal itu terjadi. Kejadian ini bertalian dengan satu keluarga yang mempunyai masalah perkawinan. Ketika saya masih di surga, saya melihat mereka memasuki kamar kerja saya dan melihat tanggalnya tertera pada kertas itu, kapan hal itu akan terjadi.
Pada tanggal tersebut, orang-orang itu tidak muncul. Saya bertanya-tanya apa yang telah terjadi, jadi saya memutuskan untuk tinggal lebih lama di kamar kerja saya. Beberapa saat setelah jam biasa saya pulang, telon berdering dan seseorang yang tidak memperkenalkan dirinya berkata, “Pendeta Buck, bolehkah kami bertemu dengan saudara sebentar?”
“Baiklah,” kata saya.
Dia tidak memberitahukan namanya.
Ketika mereka tiba, saya bersalaman dengan menyebut nama mereka! Hal ini benar-benar mengejutkan mereka. Kemudian tanya saya, “Dengan maksud apa saudara datang kemari?” Mereka mengatakan bahwa mereka mempunyai banyak persoalan yang berat dalam rumah tangga dan memutuskan untuk mencari pertolongan dan bimbingan. Mereka tidak tahu apa sebabnya, tetapi mereka memutuskan untuk datang ke Boise, Idaho.
“Kami berkendaraan ke mari dan menyewa sebuah kamar di motel. Ketika kami tiba di kamar, terlihat buku telpon terbuka pada halaman di mana terdapat iklan saudara yang berbunyi, ‘Memberi bimbingan dengan janji.’”
Saya segera tahu bahwa seorang malaikat telah lebih dahulu membuka buku telpon pada tempatnya yang tepat, dan juga mengatur supaya suami isteri itu diberi kamar yang tepat.
Sementara kami becakap-cakap, isterinya mengatakan, “Perjalanan kami ke mari sangat menyenangkan, segala sesuatu sudah diselesaikan dan semua akan beres, jadi kami tidak akan membuang waktu saudara. Kami mau minta diri sekarang.”
Saya menjawab, “Tidak, lebih baik anda tinggal di sini sebentar, karena bukan begitu keadaannya.” Saya mengatakan kepada mereka, bahwa Allah telah mengizinkan saya melihat kejadian ini beberapa bulan yang lalu. Kemudian kepada si isteri saya katakan, “Anda membawa senjata api dalam tas? Dan anda berniat menembak suami anda sesampainya di motel, bukan?”
Suaminya sangat terkejut dan berseru, “Jangan menembakku.” Isterinya gemetar.
Kata saya, “Bukalah tas anda dan serahkan senjata itu pada saya.”
Dia membuka tasnya dan menyerahkan sepucuk pistol, tepat seperti yang telah saya saksikan sebelumnya. Kemudian jiwanya berseru kepada Allah! Dia tahu bahwa saya tidak mungkin mengetahui tentang senjata itu, kalau bukan Allah yang memberitahukan kepada saya, dan Ia telah memberitahukan enam bulan sebelumnya.
Keduanya dengan segera bersujud di hadapan Allah. Allah menghapus dosa mereka dan dengan segera memulihkan perkawinan mereka. Setelah peristiwa itu saya menerima sepucuk surat yang bunyinya, baik sekali dari mereka. Sekarang mereka telah menjadi anggota sebuah gereja yang baik di California, bersukacita dalam Tuhan dan hidup bagi Dia.
Allah memberitahukan kepada saya bahwa Ia tidak mencantumkan semua yang akan terjadi. Dia mengatakan, “Aku hanya memilih beberapa peristiwa saja, supaya ketika hal-hal itu terjadi kau akan tahu bahwa Aku benar-benar menjalankan tugasKu!” Tentu saja ada beratus-ratus kejadian di antara peristiwa-peristiwa itu, tetapi Dia hanya memperkenankan saya melihat beberapa sebagai tanda sepanjang jalan hidup saya. Orang bertanya pada saya apakah yang akan terjadi bila semua 120 kejadian itu telah digenapi. Saya ingin mengatakan bahwa kejadian masa mendatang direncanakan sebelumnya, sama seperti mereka sudah direncanakan di masa silam, hanya saja saya tidak tahu keadaannya, tetapi anda dapat meyakini bahwa Allah telah merencanakannya semuanya!
Suatu hal yang menarik, yang terdapat pada daftar itu, ialah tentang seorang Yahudi yang memiliki sejumlah ruang makan. Melalui beberapa kejadian indah dia telah berjumpa dan menerima Kristus sebagai Juruselamatnya. Bukti dari pengalamannya terlihat dalam keinginannya agar beratus-ratus karyawan dalam semua rumah makannya, yang tersebar di seluruh Amerika Serikat, akan mempunyai kesempatan yang sama. Katanya, “Pasti, Allah juga mengasihi karyawan-karyawan ini sama seperti Dia mengasihi saya.” Ketika dia memberitahukan namanya, roh saya bersukacita, karena namanya tercantum di nomor 112!
Nomor 113 dari ke 120 kejadian yang dicantumkan Allah pada kertas dalam buku saya di surga pada tanggal 21 Januari 1977, adalah pemilihan Paus baru. Allah mengatakan bahwa pengaru Paus padaNya tidak lebih dari pengaruh orang kudusnya yang paling rendah. Juga ia tidak mempunyai hal istimewa yang lebih besar, tetapi karena pengaruhnya terhadap manusia sangat besar, maka pemilihannya itu merupakan urusan Allah. Karenanya untuk membantu memulihkan kembali tubuhNya yang tercerai-berai itu, Allah memilih seorang yang bernama karol Wojtyle dari Polandia. Nubuat ini digenapi pada tanggal 16 Oktober 1978, ketika dia mulai pemerintahannya sebagai Paus Yohanes Paulus II.
Nomor 116 pada daftar itu berkaitan dengan Republik Rakyat Cina. Allah mengatakan agar jangan panik, kalau hubungan diplomatik dengan RRC dipulihkan, dan nampaknya hubungan dengan Taiwan diputuskan. Allah tidak melupakan atau meninggalkan umatNya. Allah menghendaki untuk membuka pintu supaya melalui celah yang kecil ini sinar cahayaNya dapat bersinar , serta membawa terang dan kelepasan dari belenggu-belenggu kegelapan.
Salah satu hal yang diberitahukan Allah, ketika Dia membawa saya kembali dari surga ialah, “Aku akan datang padamu lagi.” Betapa saya mengasihi Dia! Berkali-kali Dia mengunjungi saya dengan perantaraan makhluk-makhluk surgawi ini, yang membawa beritaNya untuk dunia masa kini!
Ada yang bertanya apakah malaikat akan datang bila saya panggil – hal ini tidak mungkin! Mereka tidak menanggapi manusia, karena mereka tidak menerima perintah dari orang lain kecuali Allah. Saya pernah mendengar orang mengatakan, “Saya memerintahkan para malaikat untuk melakukan ini atau itu.” Inilah suatu usaha yang sia-sia, karena anda tidak bisa memerintahkan malaikat untuk melakukan sesuatu.
Setiap perintah datang dari Allah, dan itulah sebabnya saya tahu apabila mereka berbicara mereka hanya menyampaikan kata-kata dari hati Allah. Itulah sebabnya mereka tidak mendengarkan keberatan manusia, bila Allah memerintahkan mereka untuk melayani perorangan.
“Karena kalau berita yang disampaikan oleh para malaikat itu selalu terbukti kebenarannya dan manusia selalu mendapat hukuman sebab tidak mematuhinya, maka bagaimana kita dapat luput dari hukuman, jika kita bersikap acuh tak acuh terhadap keselamatan semulia itu, yang sudah diberikan oleh Tuhan Yesus sendiri dan diteruskan kepada kita oleh orang-orang yang telah mendengar pemberitaanNya” (Ibrani 2:2,3 FAYH).
Kunjungan saya ke Ruang Tahta telah mengubah hidup saya sama sekali! Sekarang saya kenal Allah dalam cara yang lebih nyata dan pribadi. Saat-saat doa kini merupakan percakapan denganNya. Alkitab mempunyai dimensi baru dan menjadi hidup. Jelas sekali bahwa pengalaman ini menjadi bagian yang penting dari seluruh kehidupan saya, karena sejak terjadinya ia memenuhi hampir semua pikiran dan renungan saya. Meskipun saya tidak lagi memiliki kertas surgawi, karena Allah telah menjadikannya abu, namun setiap hal yang tertulis di situ telah terlukis dalam benak saya seperti sebuah foto.
Sering kali saya berpikir tentang berbagai hal yang tertulis dalam daftar itu, sambil bertanya-tanya bagaimana Allah akan melaksanakannya. Bagaiana hal kelihatannya sama sekali mustahil. Kadang-kadang saya merenungkan nubuat-nubuat yang nampaknya rumit ini, mencatat buah pikiran saya, dan memasukkannya dalam arsip. Baru-baru ini, saya membaca kembali beberapa dari catatan-catatan itu.
Salah satu di antaranya, tertanggal 4 Februari 1977, dua minggu setelah pengalaman di Ruang Tahta, ketika kebanyakan nubuat itu masih belum digenapi. Catatan itu berbunyi, “Bagaimana hal ini dapat terjadi? Pada hari ini dia diselamatkan, tetapi nubuat itu juga menunjukkan kematiannya dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang pada tanggal 30 Mei 1977, Hari Pahlawan. Saya, sungguh tidak mengerti mengapa.”
Ketika saya memikirkan banyaknya kejadian yang telah dipenuhi, dan nubuat-nubuat yang menurut firman Allah akan terjadi, saya tidak dapat berbuat lain kecuali mengucapkan syukur kepadaNya karena Dia menepati janjiNya. Seratus tujuh belas dari kejadian-kejadian yang penting, yaitu nubuat-nubuat Allah ini, telah digenapi secara berurutan. Yang tiga lainnya masih dalam proses penggenapan pada waktu penulisan ini.
Pertanyaan yan sering kali diajukan ialah apakah jumlah kejadian itu mempunyai makna rohaniah, dan apa arti penggenapannya. Sebenarnya ke 120 peristiwa itu Cuma sebagian yang amat kecil dari rencana Allah yang sedang diungkapkan. Peristiwa-peristiwa itu Cuma titik penunjuk sepanjang jalan yang mengingatkan kita akan kesetiaanNya.
Dalam Alkitab Allah menempatkan lebih dari 120 kejadian khusus yang dinubuatkan akan terjadi. Semua yang terjadi sampai saat ini telah terjadi tepat seperti yang dijanjikanNya dan yang masih akan terjadi pasti terjadi juga. Mujizat-mujizat yang diberitahukan sebelumnya itu membuktikan bahwa Dialah Tuhan.
RencanaNya yang diungkapkan akan berlangsung terus tanpa dikurangi, meskipun saya tidak lagi mempunyai tanda-tanda khusus sepanjang jalan hidup saya.
Salah satu kebenaran yang dibawa oleh berita ini ialah keyakinan bahwa Allah telah merencanakan tiap-tiap hari dalam kehidupan kita. Ketika kita berjalan bersamaNya, Dia akan memimpin jalan kita dan meskipun kita tidak mengetahuinya. Dia akan melaksanakan rencanaNya bagi masing-masing kita. Hal ini sudah pasti, sama seperti Ia telah menyebabkan atau akan menyebabkan terjadinya ke 120 kejadian yang diberikan kepada saya pada hari yang mulia di Ruang Tahta itu.
HAL-HAL YANG DIUTAMAKAN ALLAH
Queenie, anjing saya, keturunan Great Dane asli, menyalak perlahan sambil menekankan hidungnya yang basah itu di wajah saya. Saat itu jam 02.00 pagi.
Saya sudah tahu apa sebabnya, inilah cara anjing itu membangunkan diri saya, ketika ia tahu bahwa malaikat sedang mengunjungi rumah saya.
Dengan rasa kagum dan pesona saya mendengarkan kata-kata Gabriel, yang menekankan tujuh hal yang sangat penting bagi Allah. Hal-hal penting yang harus di dengar oleh seluruh dunia …...
BAB VI HAL-HAL YANG DIUTAMAKAN ALLAH
Pada perkunjungan baru-baru ini, Gabriel menyuruh saya menuliskan tujuh hal yang disebutkan sebagai “Hal-hal yang diutamakan Allah.” Tujuh adalah bilangan Allah yang menunjukkan kesempurnaan! Saya telah meninjau kembali kebenarannya, diberi semangat olehnya, serta mempertimbangkannya berkali-kali, karena hal-hal itu demikian hidup dan nyata bagi saya, dan sesuai serta didukung sepenuhnya oleh Firman Allah.
PRIORITAS PERTAMA: DARAH YESUS
Setiap berita yang dibawa oleh malaikat menunjuk kepada pengorbanan Yesus. DarahNya penting, karena tuntutan keadilan telah dipenuhinya, murka Allah diredakan, dan catatan perbuatan kejahatan terhapus oleh penumpahan darah tersebut.
Mengapa murka Allah perlu diredakan. Harus ada sasaran bagi pelampiasan murka Allah, karena dosa seisi dunia ini telah melanggar kebenaranNya yang sempurna. Penumpahan darah Yesus mengalihkan pukulan tangan Allah dari kita, dan Yesus membayar tuntutan keadilan Allah terhadap dosa-dosa kita.
Ketika Yesus naik ke surga, Ia memercikkan darahNya ke atas semua hal yang ada di sana. Buku yang memuat semua catatan kejahatan kita, kegagalan dan kesalahan kita, ditambah lagi ketidakmampuan kita untuk melakukan kehendahNya, buku itu telah diperciki.
Buku yang berisi perjanjian lama mencantumkan semua tuntutan Allah, tetapi dalam buku yang baru ini Dia memasukkan hukum-hukumNya ke dalam hati kita. Kini bukan lagi, “Janganlah,” tetapi “Saya menghendaki.” Kebenaran indah ini yang dibawah oleh Gabriel berkaitan dengan pengorbanan Yesus yang sempurna dan lengkap, bukan pergumulan kita dengan masalah-masalah sehari-hari.
Banyak orang percaya tahu bahwa surat hutang mereka dengan Allah sudah diselesaikan, tetapi mereka menguatirkan persoalan antara manusia dengan manusia. Gabriel mengatakan bahwa Allah juga telah menghapuskan hal-hal itu dari bukuNya.
Dalam perjanjian pertama Ia berfirman bahwa Ia akan mengingat semua dosa dan kejahatan. Dalam perjanjian yang kedua Ia berfirman tidak akan mengingatnya lagi, karena semuanya telah terhapus oleh darah Yesus. Dia menderita kematian karena setiap wanita dan pria untuk membebaskan mereka dari ikatan dan hukuman dosa (Ibrani 2:9).
Banyak orang menganggap darah Yesus tidak berarti. Bahkan ada yang mengatakan bahwa, ketika darah itu dicurahkan pada saat penyaliban, pengaruhnya tidak lebih besar daripada ketika darah itu masih mengalir dalam tubuhNya ketika Ia masih hidup. Tetapi Allah berfirman bahwa darah Yesus demikian pentingnya, sehingga tidak setetespun yang terbuang dengan percuma.
Hanya darahNya itulah yang disebut sebagai darah yang tidak dapat binasa. Inilah rencana Allah. Dalam Ibrani 12:24, penulis menyatakan, “Darah yang dipercikkan, yang memberikan pengampunan!” Untuk selama-lamanya sepanjang masa keabadian, darah itu mempunyai tempat yang penting sekali!
PRIORITAS KEDUA: PERSAHABATAN DAN PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH
Dia menghendaki agar kita mempunyai hubungan yang erat dan indah denganNya. Dia melaksanakan ini melalui Firman dan RohNya. Allah ingin mempunyai persekutuan dengan anda! Dia menghendaki anda mengalami kehadiranNya setiap hari.
Allah bukan saja menghendaki orang percaya mendekat kepadaNya; tetapi Ia menghendaki orang yang jauh dariNya untuk datang juga. Dia berfirman, jika anda mau berseru padaNya dimanapun anda berada, bahkan dari tempat yang terjauh di dunia ini, Ia akan melenyapkan jarak yang ada antara diri anda denganNya. Allah MENDAMBAKAN anda.
Dia tidak mencari alasan untuk menolong dan mendekatkan anda padaNya. “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (Yesaya 1:18)
PRIORITAS KETIGA: YESUS HIDUP
Yesus hidup! Maut telah dikalahkan!
Meskipun kita mungkin akan mengalami kematian sehubungan dengan keadaan hidup jasmaniah kita, itu bukanlah kematian yang sebenarnya. Kematian jiwa, yaitu kematian yang sesungguhnya, telah ditaklukkan!
Ketika kristus mati di kayu salib, sebenarnya Ia menderita kematian yang kedua (yaitu keadaan orang berdosa di masa kekekalan). Dia tidak menderita kematian jasmaniah bagi kita, karena kita masih harus mati, tetapi Dia menghendaki agar kita tidak kuatir mengenai kematian kedua, karena Dia telah membereskan persoalan itu bagi semua orang yang mempercayaiNya.
Malaikat mengingatkan saya betapa sempurnanya rencana Allah, dan menunjukkan Kisah Para Rasul 2:24 di mana Yesus mengatakan bahwa tidak mungkin kematian dapat tetap berkuasa atas diriNya. Mengapa tidak mungkin? Karena sudah tertulis di surga bahwa Dia akan keluar dari kematian dan neraka. Karena itulah rencana Allah, maka mustahil neraka dapat menahanNya. Iblis sudah dikalahkan!
Kisah indah tentang apa yang dilakukan oleh Yesus dituliskan dalam Ibrani 2:9-15 (FAYH), “..tetapi kita sungguh-sungguh dapat melihat Yesus – yang untuk seketika lamanya dijadikan sedikit lebih rendah daripada malaikat – sekarang di mahkotai oleh Allah dengan kemuliaan serta kehormatan, sebab Ia telah menderita kematian untuk kita.
Ya, karena besarnya kebaikan Allah, Yesus mati untuk segenap umat manusia. Memang benar dan patut, bahwa Allah, yang membuat segala sesuatu bagi kemuliaanNya sendiri, membiarkan Yesus menderita untuk membawa banyak orang ke surga; sebab karena penderitaanNya itu Yesus menjadi seorang Pemimpin yang sempurna, yang layak membawa mereka kepada keselamatan.
Kita yang sudah dikuduskan oleh Yesus, sekarang menjadi sebapa dengan Dia. Karena itu, Yesus tidak malu menyebut kita saudaraNya. Sebab dalam Kitab Mazmur Ia berkata, ‘Aku akan berbicara kepada saudara-saudaraKu mengenai Allah, BapaKu, dan bersama-sama kami akan menyanyikan puji-pujian bagiNya.’
Pada kesempatan lain Ia berkata, ‘Bersama-sama dengan saudara-saudaraKu, Aku akan menaruh kepercayaan kepada Allah.’ Dan pada kesempatan lain lagi, ‘Lihat, inilah Aku beserta dengan anak-anak yang telah diberikan Allah kepadaKu.’
Sebab kita, anak-anak Allah, adalah manusia yang terdiri dari darah dan daging, maka Ia juga telah menjadi darah dan daging dengan jalan dilahirkan sebagai manusia; sebab hanya sebagai manusialah Ia dapat mati, dan dengan kematianNya Ia mematahkan kuasa Iblis yang berkuasa atas maut. Hanya dengan jalan demikian Ia dapat membebaskan orang yang terus-menerus hidup dalam ketakutan, karena mereka takut akan kematian.”
Ketika orang, yang telah membunuh Yesus, melihat Dia hidup di dalam orang-orang milikNya, maka mereka tidak lagi harus menghadapi satu Yesus saja, melainkan banyak! Semua orang yang hidup bagi Dia mencerminkan kuasa dan hidupNya! Cara yang terbaik supaya orang lain mengetahui bahwa Yesus hidup sekarang ini ialah dengan mencerminkan hidupNya, sementara Dia hidup dalam diri anda.
PRIORITAS KEEMPAT: JANJI ROH KUDUS
Allah merencanakan jauh sebelumnya. Dia tidak sekonyong-konyong mendapatkan ide untuk memberi kuasa kepada anak-anakNya. Janji mulia ini telah direncanakan sebelum dunia ini dijadikan. Hal ini diberitahukan kepada kita dalam nubuatNya, yaitu Alkitab, lama sebelum hari Pentakosta tiba. Inilah satu bagian yang utama dari rencana seluruhNya untuk penebusan umatNya.
Dia ingin agar setiap orang diubah sesuai dengan rupa putraNya, sehingga bila kita memandang Dia (Allah) kita diubah menjadi serupa dengan gambarNya dari kemuliaan kepada kemuliaan. Untuk melaksanakan apa yang dilakukan Yesus di bumi ini, kita harus memiliki kuasa sama yang ada padaNya!
Supaya menjadi serupa dengan Yesus, kita harus memiliki Roh Kudus Allah!
Dewasa ini ada banyak orang yang mengesampingkan hal ini. Ada pula yang mengatakan, “Jika benar seorang malaikat yang memberikan berita itu kepadamu, dia tidak akan berbicara tentang Roh Kudus, karena itu suatu pokok persengketaan. Seorang malaikat tentunya akan berbicara tentang hal-hal yang netral.” Gabriel bahkan tidak memberi komentar apakah itu pokok persengketaan atau tidak. Dia hanya menyatakan suatu fakta yang sangat diutamakan oleh Allah sekarang ini!
PRIORITAS KELIMA: PERGI, BERITAKAN KEPADA SELURUH DUNIA
Pada suatu hari prioritas kelima ini dibicarakan panjang lebar, ketika Gabriel sedang bercakap-cakap dengan saya di kantor gereja. Dia berjalan mondar-mandir sementara berbicara. Inilah kali pertama saya nampak pandangan yang sangat serius pada wajahnya.
Dia mengatakan Allah prihatin karena orang akan mendengar beritaNya dan dibangunkan serta disadarkan akan kebenaranNya, tetapi kemudian kembali tidur. Salah satu prioritas Allah ialah PERGI, BERITAKAN KE SELURUH DUNIA! Yesus berkata, “Pergilah, memberitakan Injil ke segala penjuru”
Allah berfirman, “Kalian dapat datang kepadaKu sekarang!”
“Semua penghalang sudah dirobohkan!”
“Kalian sudah diperdamaikan kembali denganKu melalui kematian PutraKu!”
Inilah berita penebusan yang harus kita sampaikan kepada seluruh dunia! Dia telah memberikan rencanaNya kepada kita. Dia telah memenuhi kita dengan Roh KudusNya.
Ia berfirman, “Pergilah.” Sekarang Dia mengirimkan pasukan-pasukan malaikat yang khusus untuk menggerakkan manusia agar berpaling kepada Allah! Suatu hal yang penting bagi Allah ialah manusia harus mendengar dan mengetahui bahwa Dia sedang berusaha sekuat-kuatnya untuk menyelamatkan mereka.
Pada suatu hari Gabriel mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu berada di setiap bukit, setiap pohon, bahkan dalam lubang-lubang tanah, sedang mencari pria dan wanita yang ingin menyembunyikan diri dari Allah!
Malaikat-malaikat sedang melakukan apa yang tak dapat kita lakukan! Kita sangat terbatas, tetapi kemampuan mereka tidak terbatas. Dengan ini Allah hendak mengatakan, “Aku ingin mereka mengetahui bahwa Aku mengasihi mereka dan menghendaki mereka datang kepadaKu.”
Banyak orang yang hanya memandang dosa saja dan bukannya memandang Allah – senantiasa mengingat akan keadaan dunia yang semakin memburuk dan kejahatan dosa. Hal-hal itu sama sekali tidak diutamakan oleh Allah.
Dia menghendaki manusia mengetahui, bahwa mereka dapat luput sama sekali dari ikatan dosa yang mengerikan itu. Ketika mereka terikat dan jerat olehnya, tentu saja mereka tidak mau mendengar peringatan orang lain.
Allah bersabda bahwa Dia mengirimkan PutraNya bukan untuk menghakimi dunia ini, tetapi untuk membuka pintu kelepasan. TujuanNya ialah menyadarkan kita akan PutraNya dan bukannya menyadarkan kita akan “dosa”. Dia ingin kita melihat Yesus yang ditinggikan, supaya Dia dapat menarik semua orang datang kepadaNya!
Banyak orang datang kepada saya dengan beban-beban berat di hati mereka. Mereka telah merasakan dorongan, tarikan dan sentuhan malaikat-malaikat Allah, demikian juga Roh Tuhan yang berbicara kepada hati mereka.
Mereka begitu dahaga akan Allah sehingga mereka pergi dari gereja ke gereja, tetapi mereka bukannya menemukan Allah, sebaliknya hanya mendengar khotbah tentang betapa seramnya keadaan dunia sekarang ini. Kejahatan dunia ditunjukkan kepada mereka, tetapi mereka pergi dengan hati dan hidup yang serasa kosong.
Pada suatu hari ada seorang yang datang ke kantor gereja saya dan bertanya apakah ada pertolongan baginya. Katanya, “Inilah gereja kelima yang saya datangi. Saya harus mendapatkan Allah.”
“Saudara datang ketempat yang betul.” Saya bahkan tidak bertanya dosa apa yang dilakukannya. Saya hanya mengatakan, “Jika saudara merasa tangan saya di atas kepala saudara, sebutlah nama Yesus sekeras mengkin! Yesus telah mendorong saudara dan Dia sedang menunggu seruan saudara.” Orang itu meneriakkan satu patah kata saja, “Yesus!” Tuhan mendengar dia dan seketika itu juga hidup mengalir masuk ke dalam dirinya.
PRIORITAS KEENAM: PENEBUSAN YANG DIKERJAKAN KRISTUS ITU KEKAL
Manusia selalu harus diingatkan kepada prioritas ini. Karya yang dilakukan YESUS bagi mereka adalah KARYA YANG KEKAL!
Itu bukan sesuatu yang dilakukanNya dan kemudian dilupakanNya. Itulah sesuatu yang dimaksudkan untuk menolong kita, untuk membawa kita ke surga. Itulah berita penebusan, berita permulaan yang baru.
Gabriel memberitahukan bahwa sangat penting jika manusia mengetahui dan mengerti pengorbanan Yesus, dan berkat-berkat penebusan yang akan berlangsung terus-menerus. Setiap hari kita dapat mengalami berkat-berkat ini dalam roh, jiwa dan tubuh kita.
Semua keperluan kita dipenuhi dalam penebusan ini. Dengan selubungNya atas kita, Allah dapat melihat dan menerima kita. Gabriel mengatakan bahwa tanpa penebusan ini, kita tidak bisa diterima.
Manusia diperhamba oleh ketakutan. Karenanya Allah menganggap penting manusia mengetahui bahwa sebelum Ia menciptakan bumi ini, Ia telah merencanakan mereka akan diselubungi oleh penebusan. Itulah sebabnya Dia berfirman dalam Efesus 1:4, “Lama sebelum Allah menciptakan dunia, Allah memilih kita untuk menjadi milikNya sendiri karena apa yang akan dilakukan Kristus bagi kita. Ia memutuskan untuk menjadikan kita kudus dalam pandanganNya, tanpa satu kesalahanpun – kita yang berdiri di hadapanNya di dalam kasihNya (FAYH).”
Allah berbicara tentang hal ini dalam Yudas 24 dan 25, “Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung, dan yang membawa kamu dengan tak ternoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaanNya...“ Penebusan menutupi, menyucikan dan menghilangkan rasa bersalah.
Kita tidak bisa menyenangkan hati Allah atau sungguh-sungguh hidup bagi Dia, jika kita senantiasa hidup dalam ketakutan bahwa Allah masih mengingat dosa kita yang tersembunyi, yang akan dihadapkan kepada kita. Dia ingin agar kita mengetahui bahwa hidup kita telah ditutupi, ketika kita beriman dan percaya kepadaNya.
Alasan mengapa hal ini begitu diutamakan Allah ialah, karena manusia tidak bisa benar-benar hidup bagiNya tanpa kepastian yang kokoh bahwa kedudukannya dalam Dia aman. Mengetahui hal ini SUNGGUH menentramkan!
Allah memberitahukan kepada manusia bahwa Dia tidak akan melepaskan mereka pergi tanpa perjuangan, tetapi Dia juga mau kita mengetahui bahwa ada dua hal yang dapat menjauhkan kita dari bawah tutup pendamaian itu. Yang satu adalah pemberontakan dan yang kedua ialah pemujaan berhala. Selain jiwa yang memberontak dan pemujaan berhala, maka hal-hal yang terjadi dalam jalan hidup yang normal tidak akan dapat memisahkan anda dari kasih Allah, atau dari perlindungan indah dari tutup pendamaian ini.
Anda dapat hidup bagiNya dalam ketenangan yang membahagiakan, karena mengetahui Dia sedang menjalankan pekerjaanNya! Ketika para malaikat berkata-kata, mereka tidak bisa berbicara atas nama mereka sendiri, tetapi mereka mengumandangkan berita hati Allah bahwa Dia ingin anda tahu bahwa anda dalam keadaan aman!
PRIORITAS KETUJUH: KEDATANGAN YESUS KEMBALI
Allah menyuruh kita menyiapkan diri untuk hari yang mulia itu! Bagi mereka yang namanya tercantum dalam Kitab Kehidupan Anak Domba, hari itu akan membawa kemuliaan! Akan tetapi bagi bereka yang namanya tidak tertulis disana, hari itu akan membawa kebinasaan untuk selama-lamanya. Pilihannya sekarang terletak pada kita, yaitu memilih untuk hidup bagi Yesus atau mengikuti Iblis masuk ke dalam kebinasaan kekal.
Tengoklah akibat-akibat yang berbeda dari pilihan kita: “ … tiba-tiba dua orang berjubah putih (malaikat Allah) berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Orang-orang Galilea, mengapa kalian berdiri di sini memandang langit?
Yesus telah pergi ke surga dan pada suatu hari kelak Ia akan kembali dengan cara yang sama seperti kepergianNya” (Kisah Para Rasul 1:10,11, FAYH).
Dan semoga Tuhan menumbuhkan kasih saudara, hingga melimpah satu kepada yang lain dan kepada semua orang, seperti halnya kasih kami melimpah kepada saudara. Dengan demikian, Allah Bapa kita akan menjadikan hati saudara kuat, tidak berdosa serta suci, sehingga saudara dapat berdiri di hadapanNya tanpa kesalahan, pada waktu Tuhan Yesus Kristus datang lagi dengan semua orang yang menjadi miliknya” (I Tesalonika 3:12,13 FAYH).
“Lalu saya melihat sebuah tahta besar yang putih dan Dia yang duduk diatasnya. Bumi dan langit lari dari hadapanNya, tetapi mereka tidak menemukan tempat bersembunyi. Saya melihat orang-orang mati, besar kecil, berdiri di hadapan Allah, lalu dibukalah Kitab-kitab, termasuk Kitab Kehidupan.
Orang-orang mati diadili berdasarkan apa yang tertulis dalam Kitab-ktiab itu, masing-masing menurut perbuatannya. Samudera, bumi dan alam maut menyerahkan orang-orang mati yang terkubur di dalamnya. Masing-masing diadili setimpal dengan perbuatannya.
Lalu Maut dan Neraka dilemparkan ke dalam Lautan Api. ‘Inilah Kematian Kedua – lautan Api’. Setiap orang yang namanya tidak tercatat dalam Kitab kehidupan, dilemparkan ke dalam Lautan Api” (Wahyu 20: 11-15)
“Dalam suatu penglihatan ia membawa saya ke puncak sebuah gunung yang tinggi dan dari situ saya melihat kota yang menkjubkan itu, Yerusalem yang kudus, turun dari langit, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, berkilau-kilau dan bersinar seperti batu permata yang indah dan mahal, jernih seperti yaspis” (Wahyu 21:10, 11, FAYH).
“Di dalam kota itu tidak tampak bait Allah, karena di situ Tuhan Allah Yang Mahakuasa dan Anak Domba dapat disembah dimana saja. Kota itu tidak memerlukan cahaya matahari atau bulan, karena kemuliaan Allah dan Anak Domba meneranginya.
Cahayanya akan menerangi bangsa-bangsa di bumi, dan raja-raja di dunia akan datang membawa kemuliaan mereka kepadanya. Pintu gerbangnya terbuka sepanjang hari – tidak pernah tertutup, karena di sana tidak ada malam. Dan kemuliaan serta kehormatan semua bangsa akan dibawa masuk ke dalamnya. Orang jahat – yang keji atau yang tidak jujur – tidak dibolehkan masuk ke dalamnya; yang dibolehkan hanyalah orang-orang yang namanya tercatat di dalam Ktiab kehidupan Anak Domba” (Wahyu 21:22 – 27, FAYH)
Bagi mereka yang memilihNya, kedatangan Yesus kembali adalah prioritas yang dinantikan Allah dengan penuh kegembiraan, sehingga malaikat-malaikat di surga bersukacita bersamaNya.
Ketika Gabriel selesai menyampaikan berita tentang prioritas-prioritas Allah yang utama ini, dia mengatakan bahwa hal-hal itu merupakan bagian penting dalam rencana Allah, sehingga seudah diuraikan sebelum dunia ini diciptakan.
Dia menyuruh saya membaca Imamat pasal 23, dimana Allah memberi kepada Musa rencana pembuatan kemah suci, yang merupakan maket dari seluruh rencanaNya. Kemudian ia melakukan sesuatu yang sangat mengherankan diri saya, yaitu dia menghubungkan setiap prioritas yang bagi kita sekarang ini, dengan ketujuh hari besar yang diberikan Allah kepada umat Israel zaman dahulu!
Saya sungguh-sungguh kagum akan rencana Allah yang tertulis dalam Perjanjian Lama, yang mengarahkan kita kepada rencanaNya bagi zaman di mana kita hidup ini.
1. PRIORITAS DARAH YESUS
HARI BESAR: PASKAH TUHAN
Hari besar ini adalah “lambang” kematian Kristus, pengorbananNya dan darah Yesus yang begitu berharga di hadapan Allah. Hal ini sudah tertulis sebelum Allah menjadikan bumi ini.
Garis keturunan Allah dan keluargaNya ialah darah Yesus, urutan kisah penebusan Allah dalam seluruh Alkitab, yaitu rencanaNya! Pembebasan bangsa Israel dari Mesir dimungkinkan, ketika darah dipercikkan di ambang atas dan kedua tiang pintu sebagai penutup, supaya malaikat maut akan melewati rumah mereka dan tidak membunuh anak sulung dalam keluarga itu. Domba paskah kita disediakan ketika Kristus memerciki buku-buku di surga dengan darahNya untuuk menutupi dosa kita, supaya kita dapat diterima oleh Allah dan menjadi bagian dari keluargaNya yang kekal.
Prioritas pertama dari Allah yang diberikan oleh Gabriel kepada saya adalah tentang DARAH YESUS, dan yang pertama dari ketujuh hari raya Tuhan setiap tahun, yang tercantum dalam daftar itu adalah HARI PASKAH TUHAN!
2. PRIORITAS PERSAHABATAN DAN PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH
HARI RAYA: HARI RAYA ROTI TIDAK BERAGI
Pesta ini mulai dirayakan pada keesokan hari sesudah Hari Paskah. Ketika Yesus menyediakan kelepasan dari dosa oleh darahNya, Allah segera menyediakan selubung bagi dosa kita; Ia bukannya bersikap toleran terhadap dosa kita, tetapi memberi ketentuan supaya kita dapat diterima olehNya.
Ragi adalah lambang dosa, dan pada hari raya itu mereka harus makan roti tidak beragi, yang menggambarkan dosa yang sudah diampuni. Di bawah perjanjian yang baru, roti yang beragi dipergunakan karena Allah telah menyediakan pembenaran. Allah tidak melihat DOSA, KESALAHAN DAN KEGAGALAN, tetapi melalui selubung yang disediakanNya itu, Ia melihat KEKUDUSAN, KEADAAN YANG TAK BERCELA dan KESEMPURNAAN.
Mereka yang memilih pendurhakaan dan penyembahan berhala atas kehendaknya sendiri keluar dari selubungNya itu. Mereka yang memilih ketaatan dan bukannya pemberontakan, akan tinggal dibawah selubungNya, karena mereka memilih untuk mengasihi dan hidup bagi Allah lebih dari diri sendiri dan keinginan untuk berbuat dosa.
“Karena dengan kurban itu semua orang yang disucikanNya, dijadikanNya sempurna di hadapan Allah untuk selama-lamanya.
Dan Roh Kudus meyakinkan kita bahwa hal ini benar, karena Ia telah berkata, ‘Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan umat Israel, walaupun mereka melanggar perjanjian yang pertama: Aku akan menuliskan hukum-hukumKu dalam akal budi mereka, sehingga mereka selalu mengetahui kehendakKu. Hukum-hukumKu akan Kutaruh dalam hati mereka, sehingga mereka rindu untuk mematuhinya!’ Kemudian Ia menambahkan, ‘Aku akan melupakan segala dosa dan pelanggaran mereka’” (Ibrani 10:14-17, FAYH).
3. PRIORITAS: YESUS HIDUP
HARI RAYA: HARI RAYA BUAH BUNGARAN
Gabriel mengatakan hari raya ini menggambarkan kebangkitan Yesus dan hidupNya. Dia bukan saja hidup, tetapi dalam kitab Allah sudah tertulis bahwa kita yang menjadi milikNya akan mengikuti Dia dalam kebangkitan yang mulia itu! Hal itu telah direncanakan dalam hati Allah yang rahmani!
4. PRIORITAS: JANJI ROH KUDUS
HARI RAYA: HARI RAYA PENTAKOSTA
Kedatangan Roh Kudus pada hari Pentakosta bukan sesuatu yang timbul kemudian dalam pikiran Allah. Dia telah merencanakan ini semua sebelum Dia menciptakan bumi ini. Kata “Pentakosta” hanya berarti lima puluh. Hari raya itu jatuh pada hari kelima puluh setelah hari raya Paskah. Ketika Yesus menyuruh murid-murid tinggal di Yerusalem, itu bukan suatu kebetulan saja, tetapi itu termasuk dalam rencana Allah, dan tepat lima puluh hari setelah hari raya Paskah, terjadilah sesuatu yang baru dan berkuasa!
Pada Hari Raya Paskah mereka bagaikan batang-batang gandum yang berdiri sendiri-sendiri di depan Tuhan. Ketika para murid berkumpul bersama di suatu tempat di Yerusalem, mereka adalah perorangan. Tidak ada perpaduan. Mereka belum merupakan gereja.
Mengenai hari raya Pentakosta Allah berfirman, “Ambillah gandum, gilinglah menjadi tepung dan buatkan roti. Campurlah dengan sedikit ragi, karena jemaat itu takkan pernah tanpa dosa atau kejahatan di dalamnya.” Allah telah menutupi dosa itu, tetapi di bawah penutup itu dimana anda berada, sering kali dosa timbul.
Tuhan menyelubungi gerejaNya, meskipun dosa (ragi) itu ada, oleh Roh dan kuasa darah Yesus, Dia menyucikannya! Dengan ini Dia hendak bersabda, “Aku menghendaki kalian menggiling gandum dan menjadikannya tepung, lalu buatkan beberapa ketul roti. Buatkan suatu kesatuan yang kuat, yang disebut tubuhKu, dan bukannya orang-orang percaya yang terpisah-pisah.
TubuhKu akan bersatu oleh kuasa Roh Kudus. Tubuh itu akan berpadu menjadi satu. Bukan suatu tubuh yang sempurna seperti yang disangka beberapa orang; jadi campurlah ragi di dalamnya, karena tubuh itu melambangkan Jemaat sebagaimana adanya.”
Saya tidak memaafkan dosa; saya hanya senang karena Allah membuat persediaan bagi kita semua sekalipun ada dosa, karena rencanaNya ialah hendak membereskan SEGALA SESUATU.
Dalam rencana Allah yang agung, baptisaan Roh Kudus tersedia bagi semua anakNya dan diperlukan untuk menolong kita menjadi anak Tuhan dan hidup sebagai anakNya.
Roh Allah harus berada di dalam kita, dan tidak bisa dipadamkan; aliran kuasa Roh Kudus tidak boleh dikekang.
“Janganlah padamkan (tahan, tekan) Roh” (I Tesalonika 5:19).
Baptisan Roh Kudus melengkapi kita dengan kuasa agar menyerupai Yesus!
Inilah bagian yang penting dalam rencana Allah. Tak bisa dihapus! Sudah tercantum di sana untuk selama-lamanya.
5. PRIORITAS: PERGI, BERITAKAN KEPADA SELURUH DUNIA
HARI RAYA: HARI RAYA SERUNAI
Setelah hari raya Pentakosta adalah hari raya Serunai, dimana khalayak ramai berhimpun untuk mengumandangkan bunyi serunai, dan kitapun mempunyai tugas untuk mengumandangkan Kabar Baik. Marilah kita pergi ke tempat-tempat dimana orang belum mengenal Yesus, menjadi bagaikan bunyi serunai dan membawa Kabar Baik bahwa Yesus menyelamatkan! PekerjaanNya sudah selesai.
Kabar itu baik! Anda dapat datang sekarang! Kristus telah mengalahkan Iblis! Pertempuran telah berakhir dan kita dapat keluar dengan membawa serunai! Begitulah yang dimaksudkanNya ketika berfirman, “…Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi” (Kisah Para Rasul 1:8)
6. PRIORITAS: PENEBUSAN YANG DIKERJAKAN KRISTUS ITU KEKAL
HARI RAYA: HARI PENDAMAIAN
Hari pendamaian merupakan peringatan bahwa masa percobaan bangsa Israel telah berakhir dan bahwa selubung mereka harus diperbaharui. Itulah saatnya korban penghapus dosa yang harus dipersembahkan setiap tahun. Setiap tahun Allah meninjau kembali semua penghaduan terhadap manusia dan dia berdiri dengan tak berdaya dan tak berpengharapan di hadapan Allah yang Maha Tahu.
Untuk alasan inilah manusia diberi beberapa pedoman yang berdasarkan ketaatan sepenuhnya, supaya dia dapat memperoleh penangguhan hukuman selama masa pembukaan itu. Korban karena dosa yang dipersembahkan setiap tahun ini tidak mungkin menjadikan manusia sempurna, tetapi akan memberi setahun percobaan lagi (Imamat 23:27 dan Lukas 1:8-12)
Bila kita dilahirkan kembali dan Roh Kudus Allah memberi kita hidup baru dari surga, maka masa percobaan kita tidak saja berakhir tetapi dibatalkan; selubung itu tidak diperbaharui saja, tetapi merupakan penutupan kekal melalui korban Yesus.
Bagaimana dengan mereka yang berbuat dosa, yang keluar sendiri dari bawah selubung perlindungan Allah? Sama seperti Allah sudah menyediakan jalan keluar di bawah hukum perjanjian lama, Dia masih mempunyai jalan bagi mereka sekarang ini – dan jalan itu ialah pertobatan, kembali ke dalam persekutuan, karena tidak ada korban lain, tidak ada jalan lain.
“Tetapi bila kita mengakui dosa kita kepadaNya, Ia pasti mengampuni dan menyucikan kita dari dosa-dosa itu. Allah patut melakukan hal itu untuk kita, karena Kristus telah mati untuk menyucikan kita dari dosa” (I Yoh 1:9 FAYH)
7. PRIORITAS: KEDATANGAN YESUS KEMBALI
HARI RAYA: HARI RAYA PONDOK DAUN-DAUNAN
Allah menghendaki agar kita hidup denganNya untuk kekal selamanya. Hari raya ini suatu perayaan yang penuh kegirangan. Pada hari pertama, orang banyak itu harus membuat pondok dari ranting-ranting pohon buah yang penuh dengan buah-buahan, pelepah-pelepah pohon korma, dan ranting-ranting pohon yang rindah, sementara bersukacita di hadapan Tuhan, Allah mereka. Semua itu harus merupakan pondok-pondok di mana Allah akan ikut berdiam bersama mereka.
Dahulu kala Allah pernah mengatakan, “Aku ingin membawa kalian ke tempatKu. Aku ingin hidup bersamamu oleh RohKu, dan kemudian Aku ingin menjemput kalian untuk hidup denganKu untuk selama-lamanya.” Ini bukan sesuatu yang begitu saja terjadi atau suatu keputusan yang diambil oleh komisi ahli-ahli teologia.
Allah berfirman kepada Musa untuk menetapkan hari raya ini, karena “Aku ingin tinggal di tengah-tengah kamu.” Anda tidak dapat menghindari berita tentang kedatangan Yesus kembali dan Allah akan menyambut kita untuk tinggal bersama Dia, hal itu sudah ditetapkan di surga dan akan terjadi tepat seperti yang dikatakan oleh Allah.
Kita mempunyai keyakinan bahwa kita telah diselubungi oleh anugerah Allah dan bahwa Dia tidak melihat dosa, kesalahan atau kegagalan kita, tetapi melihat kita dalam keadaan sama seperti Yesus, yaitu kudus, tidak bercela dan tidak bercacat (Kolose 1:22). Kita dapat beristirahat dalam karyaNya yang sudah selesai. Keyakinan kita akan keparipurnaan rencananya yang sempurna itu akan mempersiapkan orang lain untuk menyambut hari besar itu, ketika Dia kembali untuk menyambut kita.
Inilah hari raya terakhir dari ketujuh hari raya yang diberikan kepada Musa dan prioritas ini akan melengkapi rencana penebusan Allah yang besar.
Ketujuh hari raya itu begitu penting bagi Allah, sehingga Dia memerintahkan Israel untuk mengulangnya setiap tahun sebagai lambang akan meninggalkan dunia ini selama tujuh tahun hukuman Kesengsaraan. Haleluya!
DIA MENGALAMI KEMATIAN
Pada suatu kali ketika para malaikat melawat saya, Allah memperkenankan saya melihat Yesus sebagai anak domba yang dipersembahkan … Hati saya hancur….
Ketika menyaksikan pemandangan kebenaran ini, saya melihat Dia sebagai anak domba yang berbaring mati…. Kemudian saya melihat anak domba itu bangkit dengan perlahan-lahan, dan sementara bangkit ia menjadi seekor domba jantan bertanduk tujuh di kepalanya dan bermata tujuh.
…”Kamu telah melihatNya mati sebagai anak domba, sekarang lihatlah Dia bangkit sebagai penakluk yang besar, dengan diberi kuasa penuh di surga dan di bumi.”
BAB VII DIA MENGALAMI KEMATIAN
Go to English Version
Pada suatu hari, pagi-pagi sekali Roh Kudus berkata kepada saya:
Tuliskan, simpanlah kata-kata yang Kukatakan kepadamu. Perkataan itu akan menjadi terang bagi banyak orang. Aku tidak saja melayani melalui dirimu, tetapi akan menyertai kata-kata ini, dan memberinya hidup ke mana pun ia dikirimkan, sebagaimana Aku telah memberi “sayap” kepada berita yang dibawa oleh malaikat Tuhan.
Jangan takut untuk berkata-kata dalam nama Tuhan, karena kata-kata yang Kuberikan kepadamu bukan kata-katamu sendiri, tetapi kata-kataNya, dan ditetapkan untuk selamanya. Bukankah perkataan itu terdapat dalam firmanNya yang kekal dan hidup?
Perkataan kehidupan ini akan menembus masuk di antara banyak bangsa dan negara yang sudah lama menutup pintu mereka. Aku perintahkan pasukan Tuhan yang telah diutus untuk saat ini, agar segera menghimpun suatu umat bagi namaNya, dan menyiapkan mereka untuk hari besar Tuhan. Mereka akan mendahului dan mengikuti kata-kata Bapa untuk menyiapkan umat itu, mencerai-beraikan kuasa-kuasa kegelapan, dan memelihara masa orang banyak yang akan mendengar.
Sering kali timbul bermacam-macam reaksi dalam pikiran manusia, ketika kita berbicara tentang hal-hal yang melampaui kodrat alam. Ada berbagai macam reaksi yang timbul terhadap perkunjungan malaikat-malaikat itu, atau terhadap kebenaran ilahi yang dibawa oleh Allah, karena agak mengejutkan. Akan tetapi dalam banyak hal, rasa keraguan itu dengan cepat menghilang, bila orang mendengar berita itu sendiri. Dalam lubuk hati mereka, banyak orang mengharapkan agar Allah mengunjungi umatNya kembali dengan cara yang khusus.
Sejak pagi itu ketika Tuhan berbicara kepada saya, saya telah merenungkan kata-kata yang saya tuliskan dan simpan seperti yang diperintahkanNya dan bertanya, “Apakah inti beritaNya? Apakah kebenaran yang diberikan Allah kepada dunia sekarang ini? Apakah berita itu begitu penting, sehingga Allah mengutus malaikat untuk menghidupkan Firman itu, ketika manusia gagal untuk mengerti apa yang sebenarnya dikatakan olehNya?”
Dia tidak memberi Firman yang baru. Dia mengambil FirmanNya, yaitu Alkitab, dan seolah-olah menyalakan terang di dalam Firman itu sehingga ia menjadi hidup!
Pertanyaan itu berkali-kali melintasi pikiran saya, “Tuhan, apakah inti berita yang Kau ingin sampaikan kepada dunia dewasa ini?” Pada waktu saya memikirkan semua berita yang diberikan Allah melalui malaikat-malaikatNya, saya menyadari bahwa semuanya menunjukkan kembali kepada satu kebenaran pokok. Ternyata kebenaran itulah yang terkandung dalam relung hati Allah, inti Alkitab, inti seluruh sejarah. Inti, pusat berita Allah kepada kita ialah PENGORBANAN YESUS!
Yesus datang dari pangkuan Bapa. Firman Allah memberitahukan bahwa Dialah anak domba yang disembelih sebelum dunia dijadikan (Wahyu 13:8). Pengorbanan Yesus menyatakan hati Allah kepada manusia. Semua yang dilakukan Allah menuju kepada karya Yesus yang sempurna dan pada saat Dia tergantung di salib dan mengatakan, “sudah selesai.” Pengorbanan Yesus merupakan inti beritaNya.
Kristus telah menjadi pusat masyarakat dan peradaban. Sejarah terbagi atas zaman sebelum Kristus dan sesudah Kristus. Ke manapun Kristus dan beritaNya telah disampaikan, disana terdapatlah terang. Di mana Dia tidak sampai atau beritaNya tidak disebarkan, terdapatlah kegelapan. Dialah pusat kehidupan! Dialah intinya! Tanpa Yesus tak akan ada hidup dalam semuanya.
Ya Tuhan, semoga kami tidak kembali lagi kepada hidup yang lama setelah kami melihat, mengetahui, merasakan, memiliki dan hidup, karena apa yang dibawa oleh kematian Kristus kepada kami. Semoga pada saat ini kami menerima perjanjian yang telah Kau buat dengan kami, yang tertulis dengan darah Kristus, lalu memilikinya serta mengenali bahwa sesuatu yang sangat istimewa telah terlangsung.
KematianNya itu bukan sekedar menghabisi nyawaNya dan mematikan tubuh manusiaNya yang fana. Beribu-ribu orang telah mengalami siksaan dan kematian jasmaniah, tetapi bukan kematian ini yang dimaksudNya. Kematian yang dimaksudNya bukanlah berhentinya detak jantung, bukan penghentian napasNya, bukan akhir daya hidup bagiNya, dan bukan hanya perpisahan. Lebih dari itu! Kita mengenal pedihnya kematian jasmaniah dan kita juga mengetahui bahwa kematian menyedihkan, karena harus berpisah dengan teman-teman, sanak keluarga dan aktivitas duniawi, tetapi kematianNya bukan hanya berarti perpisahan dari hal-hal yang sangat disayangiNya.
Allah berfirman kepada Adam dan Hawa bahwa pada hari mereka makan buah terlarang itu, maka pada hari itu mereka akan mati, dan Firman Allah juga memberitahukan bahwa jiwa yang berdosa akan mati!
Mata Tuhan memandang setiap manusia yang pernah hidup, apakah mereka mengenal Yesus atau tidak! Bahkan orang yang tidak beriman dipelihara oleh Allah! TanganNya terulur kepada manusia, ketika mereka masih bergelimang dalam dosa. Allah berfirman bahwa ketika kita masih menjadi musuh-musuhNya, Dia cukup mengasihi kita sehingga mengaruniakan PutraNya, Kristus, untuk mati bagi kita, sekalipun kita belum mengenalNya. Hal itu tidak ada hubungannya dengan kematian jasmani, atau tubuh kita diubahkan sehingga kita dapat meninggalkan keadaan yang fana ini.
Kematian kedua yang dihadapi umat manusia membawa ketakutan, rasa ngeri dan siksaan sepanjang hidupnya. Inilah kematian yang ditanggung Yesus bagi kita. Ketika siksaan jasmaniah, meskipun Dia merasakan segala sesuatu yang mungkin kita rasakan, juga bukan karena perpisahan dari orang-orang yang dikasihiNya, meskipun Dia merasakannya sama seperti orang lain, tetapi Yesus menderita kesakitan dan kesedihan yang tidak pernah dirasakan oleh orang yang tak beriman, yaitu mereka yang sama sekali terpisah dari Allah. Orang yang tak beriman belum pernah merasakan kesedihan, yang timbul ketika cercah pengharapan yang terakhir dipadamkan dan mereka mendengar kata-kata, “Masuklah dalam hukuman kekal.”
Selagi mereka hidup di atas bumi ini, mereka tidak pernah merasakan betapa beratnya keputusasaan dan kengerian, yang timbul ketika Allah membelakangi mereka. Yesus menderita siksaan jiwa yang terkutuk.Dari sanubari hatiNya Dia berseru, “Ya Allah, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Ia juga menderita pedihnya hukuman kekal, tangan-tangan dingin yang mencengkeram nyawaNya dan Yesus menderita hukuman Allah. Pada saat itu hubunganNya dengan Allah terputus sama sekali.
Ya Tuhan! Ya Tuhan! Saya ingin menyampaikan kebenaran ini kepada orang banyak. Berilah gambaran kepada kami sekarang ini. Izinkan kami melihat apa yang telah Kaulakukan. Izinkanlah kami melihat kasihMu yang begitu besar, sehingga Putra TunggalMu menjadi pengganti kami!
Roh Kudus menyuruh saya menyampaikan berita bahwa dosa anda sudah diadili, penghalang antara manusia dengan Allah sudah ditiadakan, anda sudah bebas, dibebaskan oleh kuasaNya, dan anda dapat dipulihkan kepada keadaan tidak berdosa, yaitu kepada kedudukan manusia yang asli dalam keakraban dan persekutuan dengan Allah.
Pentingnya berita ini terlihat oleh peringatan-peringatan akan pengorbanan Yesus dalam setiap berita yang telah dibawa oleh malaikat. Saya masih ingat, ketika pertama kali Gabriel datang, dia membukakan suatu kebenaran indah dari Zakharia pasal tiga. Katanya, “Kau telah mengetahui pengorbanan Kristus sebagaimana nampak dari bumi ini, yaitu dari sudut pandangan manusia, sekarang maukah kau melihat apa yang terjadi dari sudut pandangan Allah?”
Dengan segera dia menunjukkan Yesus, anak domba Allah yang tidak bercela, yang sama sekali tidak berdosa, sebagai suatu panorama hidup yang bergerak, datang dari Bapa ke bumi ini. Kemudian Gabriel mengatakan, “Sekarang lihatlah Dia, ketika Dia kembali ke surga.” Maka saya melihat Yesus terbungkuk, pakaian imamNya robek dan berlumpur, kotor karena kebusukan dan kecemaran dunia. Dia datang dengan punggung yang membungkuk di hadapan hadiran Allah. Hati saya hancur ketika melihat Dia. Saya mendapat pengertian lain tentang Yesus daripada pengertian saya sebelumnya. Saya melihat Dia datang ke surga dari kegelapan neraka, dengan menanggung dosa seisi dunia.
Kemudian ketika Yesus berdiri dengan tertunduk di sana, sementara Allah membelakangiNya, Gabriel, malaikat Tuhan, berkata dengan suara nyaring, “Tanggalkan pakaian yang kotor itu daripadaNya, buanglah ke tempat yang terjangkau, dan kenakan padaNya pakaian kebesaran yang baru, pakaian imam yang berkerajaan.” Kemudian malaikat-malaikat yang berdiri di depanNya memakaikan jubah padaNya. Gabriel mengatakan, “Ambilkah mahkota dan letakkan di atas kepalaNya. Pada mahkota itu tertulis berita yang asalnya dari Allah: Kudus bagi Tuhan!” Semua orang yang mengikutKu hendaknya dipandang kudus. Terimalah mereka karena apa yang telah Kulakukan. Begitulah yang tertulis pada mahkota itu. Pada ketika itulah Yesus memjadi Raja dan Imam Besar kita.
Saya telah membaca Zakharia pasal tiga berulang kali, tetapi setelah Gabriel memperingatkan saya, barulah terlintas dalam pikiran bahwa dalam bahasa Gerika nama Yosua itu sebenarnya sama dengan nama Yesus. Saya belum pernah mengerti kebenaran bagaimana Yesus kembali ke surga. Seluruh Zakharia pasal tiga dikutip berikut ini, supaya anda dapat melihat bahwa nubuat itu digenapi dengan tepat, sebagaimana Allah memperkenankan saya melihat penglihatan yang indah ini.
“Kemudian ia (malaikat) memperlihatkan kepadaku (dalam penglihatanku) imam besar Yosua (Yesus) berdiri di hadapan Malaikat Tuhan, sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia. Lalu berkatalah Malaikat Tuhan kepada Iblis itu: “Tuhan kiranya menghardik engkau, hai Iblis! Tuhan, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukanlah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?”
Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu, yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: “Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu daripadanya.” Dan kepada Yosua ia berkata: “Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu daripadamu! Aku akan mengenakan padamu pakaian pesta.” Kemudian ia berkata: “Taruhlah serban tahir pada kepalanya!” Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya, sedang Malaikat Tuhan berdiri di sini.”
Lalu Malaikat Tuhan itu memberi jaminan kepada Yosua, katanya: “Beginilah firman Tuhan semesta alam: Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, maka engkau akan memerintah rumahKu dan mengurus pelataranKu, dan aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini. Dengarkanlah, hai imam besar Yosua! Engkau dan teman-temanmu yang duduk di hadapanmu – sungguh kamu merupakan suatu lambang. Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hambaKu, yakni Sang Tunas. Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan kepada Yosua – satu permata yang bermata tujuh – sesungguhnya Aku akan mengukirkan ukiran di atasnya, demikianlah firman Tuhan semesta alam, dan AKU AKAN MENGHAPUSKAN KESALAHAN NEGERI INI DALAM SATU HARI SAJA. Pada hari itu, demikianlah firman Tuhan semesta alam, setiap orang daripadamu akan mengundang temannya duduk di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara.”
Kemudian malaikat itu membawaku ke Yesaya 53, dan beberapa kebenaran dijadikan begitu nyata sehingga saya tidak dapat melupakannya. Dimulai dengan ayat 3, “Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.” Itulah pakaian kotor yang dikenakan kepadaNya. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umatKu ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya diantara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada diantara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu daya tidak ada dalam mulutnya” (ayat 4-9)
Dalam ayat 10 dan 11 ada kata-kata yang keluar dari hati Allah dan doa saya semoga kata-kata itu memikat hati anda seperti yang terjadi pada saya. “Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah .. “ Allah mengambil jiwa yang abadi itu dan membiarkan dia menderita, bukan saja secercah kematian, tetapi menderita kematian bagi sekalian orang. JiwaNya yang abadi dipersembahkan sebagai korban penebus salah.
Sementara Yesus menderita kesakitan, sementara dia diremukkan dan jiwanya dipersembahkan sebagai korban penebus salah, Alkitab mengajak kita memandang dia, karena dia akan melahirkan suatu bangsa baru. Dia tengah merasakan sakit jiwanya tengah menderita. Ayat 11 mengatakan, “Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas.” Ayat 10 mengatakan, “Ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana olehnya.” Ketika menjadikan jiwaNya kurban penebus dosa, Yesus menyediakan penebusan kekal bagi setiap orang, bagi seluruh dunia.
Dari penderitaan jiwa yang terhukum keluarlah keturunan itu. “Dia kan melihat keturunannya.” Dia melihat gerejaNya lahir dan sekarang ini Dia sedang melihat keturunannya, umatNya yang ditebus dan dibebaskan, yang terbit dari kematianNya. Ketika Dia melihat saudara, Dia akan mengatakan, “Aku teringat penderitaan jiwaku, dan apa yang Kulihat sekarang memuaskan diriku dan Aku menyukainya. Kau adalah anggota keluarga, kau sudah ditebus, kau anak Allah. Kau adalah anggota suatu bangsa yang baru. Bukan bangsa Yahudi, bukan bangsa bukan – Yahudi, melainkan bangsa yang baru, anggota kerajaan surga, bangsa surgawi, keimaman yang berkerajaan!”
Sebenarnya Yesus mati karena terpukul oleh tangan Allah dengan hukuman bagi dosa seisi dunia! Pada saat itu, Yesus sama sekali terpisah dari Allah, dan Allah membelakangiNya karena dosa yang ditanggungNya!
Utusan agung yang diutus oleh Allah begitu menginsafkan saya akan kebenaran ini, sehingga saya menangis di atas tempat tidur saya! Saya tak dapat menahan tangis tempat tidur bergetar karena tangisan saya ketika melihat harga yang dibayar oleh Yesus dalam pengorbananNya.
Harinya akan tiba bagi banyak orang yang menolak berpihak pada Yesus, karena tidak menyadari bahwa Dia telah mengalami kematian karena mereka; bahwa Dia telah menanggung hukuman sebagai pengganti mereka. Harinya akan tiba ketika manusia akan mendengar kata-kata berikut ini lagi, “Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal .. “ (Matius 25:41). Mereka akan merasakan sengsara yang diderita oleh Yesus, yang sebetulnya tidak perlu. Allah dan bala tentara surga sekarang ini bekerja penuh untuk menyelamatkan wanita dan pria dari kedasyatan hari itu.
Katakanlah dengan suara yang dapat di dengar, atau dalam hatimu, “Yesus, terima kasih karena Engkau menderita kematian bagiku. Terima kasih karena Engkau menghancurkan semua bukti dosa yang dihadapkan padaku, karena menghapus semua catatan dosaku.” Sungguh, begitu mudah!
Ketika panorama kebenaran yang indah itu nampak di hadapan saya, saya melihat Yesus berbaring mati sebagai anak domba. Kemudian saya melihat anak domba itu bangkit dengan perlahan, dan ketika sudah bangkit, ia menjadi seekor domba jantan yang bermata tujuh dan dengan tujuh tanduk atas kepalanya. Malaikat itu bertanya pada saya, “Tahukah kau apa yang dilambangkan tanduk-tanduk itu?” Dia menerangkan bahwa tanduk melambangkan kuasa, dan bahwa keallahan, kesempurnaan surga, hal-hal ilahi selalu dikaitkan dengan angka tujuh.
Katanya, “Kau telah menyaksikanNya mati sebagai seekor anak domba, sekarang saksikanlah Dia bangkit sebagai Penakluk besar dengan kekuasaan penuh di surga dan dibumi yang telah diberikan padaNya.” Kemudian Gabriel menunjuk Matius 28: 18,20 dan berkata, “Sekarang, lihatlah Dia bersama dengan murid-muridNya dan dengarkan apa yang dikatakanNya, ‘KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan dibumi… ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa.’”
Keagungan raja kita, yang memiliki segala kuasa, berpusat pada pengorbananNya. Gabriel menunjuk pada anak domba itu, yang diikuti dengan munculnya seekor domba jantan (Wahyu 5:6). Kemudian katanya, “Kau akan menyaksikan kehormatan yang diberikan padaNya.” Dan dia memperkenankan saya menyaksikan penglihatan ini: sejauh mata memandang saya melihat malaikat-malaikat semuanya sujud menyembah kepadaNya dan berseru bahwa Dialah Raja diatas segala raja dan Tuan diatas segala tuan, dan bahwa Dia akan memerintah selama-lamanya. Tidak ada sesuatu yang dapat menghalangiNya. Dialah anak domba yang disembelih, tetapi sekarang Dia hidup untuk selamanya. Haleluya.
Kemudian malaikat itu berbicara kepada saya tentang tubuh Yesus yang disediakan oleh Allah untuk dikorbankan. Hal ini menjadi sangat penting, ketika kita melihat tujuan tubuh yang tak berdosa itu. Yesus menjadi penanggung dosa orang lain karena Dia tanpa dosa. Dia dipukul bukan karena dosaNya sendiri, tetapi karena dosa kita!
Daniel mempunyai kesempatan untuk melihat ini dalam Daniel 9:21-25, “Sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban petang hari. Lalu ia mengajari aku dan berbicara dengan aku, ‘Daniel, sekarang aku datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti. Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu! Tujuh puluh puluh kali tujuh masa (490 tahun) telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang Maha Kudus. Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa (49 tahun) dan enam puluh dua kali tujuh masa (434 tahun) lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan.’”
Gabriel yang sama, yang berada di rumah saya, menunjukkan kebenaran-kebenaran ini, ialah Gabriel yang memberitahukan kepada Daniel bahwa ada masa 483 tahun (49+434) sebelum Yesus akan datang untuk mempersembahkan korban dan memberi ganti kerugian bagi dosa, bukan bagi dosaNya tetapi dosa orang lain. Gabriel memberitahukan kepada Daniel kapan dia dapat mulai menghitung 483 tahun itu dan semuanya berkaitan dengan sangat indah. Gabriel menjaga agar penentuan waktu rencana Allah tepat! Dia mengatakan bahwa ketika Koresy memberikan titah bahwa Yerusalem harus dibangun kembali, waktu itu dapat mulai dihitung. Gabriel mengatakan bahwa fungsinya ialah menggenapi rencana Allah, dan dialah malaikat Allah yang ditugaskan untuk mendorong tindakan itu.
Gabriel mengatakan kepada saya bahwa dialah malaikat yang disebut dalam Zakharia 1:12 – 17, “Berbicaralah Malaikat Tuhan itu, katanya: Ya Tuhan semesta alam, berapa lama lagi Engkau tidak menyayangi Yerusalem dan kota-kota Yehuda yang telah tujuh puluh tahun lamanya Kau murkai itu? Lalu kepada malaikat, yang berbicara dengan aku itu, Tuhan menjawab dengan kata-kata yang ramah dan yang menghiburkan. Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman Tuhan semesta alam: Sangat besar usahaKu untuk Yerusalem dan Sion, tetapi sangat besar murkaKu terhadap bangsa-bangsa yang merasa dirinya aman, yang sementara Aku murka sedikit, telah membantu menimbulkan kejahatan. Sebab itu, beginilah firman Tuhan, Aku kembali lagi kepada Yerusalem dengan kasih sayang. RumahKu akan didirikan pula di sana, demikianlah firman Tuhan semesta alam dan tali pengukur akan direntangkan lagi di atas Yerusalem. Serukanlah ini selanjutnya: Beginilah firman Tuhan semesta alam: Kota-kotaKu akan berlimpah-limpah pula dengan kebajikan, dan Tuhan akan menghiburkan Sion dan akan memilih Yerusalem pula.”
Pada kesempatan lain dia memperkenankan saya melihat Yesus memasuki surga dengan membawa darahNya, bukan sebagi korban dengan pakaian kotor, tetapi sebagai imam dengan darah perjanjian. Saya dapat melihat Yesus masuk, mengambil darah itu dan memerciki benda-benda kudus Allah. Belum pernah saya mendapat pengertian seperti ini, tetapi darah itu harus juga dipercikan di depan Allah atas benda-benda surgawi (Ibrani 9:19-28). Yesus masuk surga dengan darahNya sendiri dan memercikkannya di atas mezbah sebagai kurban terakhir, selubung terakhir bagi dosa kita.
Ibrani 10:16-23 (FAYH) menyatakan, “Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan umat Israel, walaupun mereka melanggar perjanjian yang pertama: Aku akan menuliskan hukum-hukumKu dalam akal budi mereka, sehingga mereka selalu mengetahui kehendakKu. Hukum-hukumKu akan Kutaruh dalam hati mereka, sehingga mereka rindu untuk mematuhinya.” Kemudian Ia menambahkan, “Aku akan melupakan segala dosa dan pelanggaran mereka.”
Apabila dosa sudah diampunkan serta dilupakan untuk selama-lamanya, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban untuk menghapuskan dosa itu. Jadi, saudara-saudara yang kukasihi, karena darah Yesus, sekarang kita boleh memasuki Tempat Yang Maha Kudus, tempat Allah berada. Inilah jalan baru yang menghidupkan, yang telah dibukakan oleh Kristus bagi kita dengan merobek tirai itu, yakni tubuh insaniNya, supaya kita dapat menghadap hadirat Allah yang kudus.
“Karena Imam Besar kita yang agung ini mengepalai rumah Allah, marilah kita segera masuk ke dalamnya, kepada Allah sendiri, denga hati yang tulus dan percaya sepenuhnya bahwa Ia akan menerima kita, karena kita sudah diperciki dengan darah Kristus untuk menyucikan kita, dan karena tubuh kita sudah dibasuh dengan air bersih.
Sekarang tanpa ragu-ragu kita dapat mengharapkan keselamatan yang dijanjikan Allah kepada kita. Kepada orang lain kita dapat mengatakan bahwa kita memiliki keselamatan itu, sebab Ia pasti memenuhi janjiNya”
Dalam panorama kebenaran yang ditunjukkan Tuhan kepada saya, beberapa kali Ia membawa saya kembali untuk melihat buku itu, karena hal itu sangat penting. Gabriel mengatakan bahwa buku, yang harus diperciki darah atas perintah Allah, adalah buku mengenai hubungan manusia dengan manusia. Dia menyuruh saya memperhatikan Keluaran pasal 21-23. Hukum-hukum yang lain adalah mengenai hubungan manusia dengan Allah, antara lain mengenai sikap manusia.
Allah memberikan perjanjian itu kepada Musa sebelum dia mendaki gunung untuk mendapatkan Sepuluh Hukum. Allah berfirman kepada Musa, “Tuliskanlah segala firman ini dalam sebuah buku, kemudian bacakanlah kepada umat Israel.”
“Lalu datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu segala firman Tuhan dan segala peraturan itu, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak, ‘Segala firman yang telah diucapkan Tuhan itu, akan kami lakukan.’” (Keluaran 23:3).
Mereka ingin mematuhi hukum-hukum itu, tetapi keadaan kehidupan mereka sehari-hari menyebabkan maksud baik mereka berangsur hilang. Manusia dewasa ini sama saja. Mereka membiarkan kesukaran dan kegiatan dunia ini menarik pikiran dan hatinya dari berkat-berkat Allah.
Kemudian rasa bersalah timbul dalam hati mereka dan mereka mengatakan, “Saya tahu bahwa Allah telah mengampuni dosa-dosa lama yang besar itu, tetapi hal-hal kecil ini yang menyusahkan saya; sikap saya terhadap keluarga saya dan teman-teman sekerja.” Mereka mengatakan, “Saya sungguh ingin hidup bagi Allah, dan setiap hari saya menyerahkan diri saya kepada pemeliharaan Allah, tetapi hal-hal kecil itu menyusahkan diri saya. Saya takut, sebab saya tidak dapat menaklukkannya.” Tuhan memperkenankan saya melihat Yesus. Imam besar itu, memerciki buku itu dengan darahNya sehingga semua hal itu ditutupi. Semuanya sudah sempurna; sudah dipenuhi dalam Yesus. Allah melihat darah itu, bukan kesalahan kita, dan kita diterima!
Saya percaya bahwa kebanyakan penyakit dan frustasi orang percaya terbit, karena mereka belum memahami arti tubuh Yesus sepenuhnya. Karena tuduhan-tuduhan Iblis, dan karena setiap hari kita diingatkan akan dosa, kegagalan, dan kelemahan manusia, sering kali kita lupa apa yang telah dilakukan Yesus. Kita sangat menyadari hal-hal lain itu, sehingga kita perlu diingatkan bahwa dalam hikmatNya Allah telah menyediakan waktu dan cara untuk melaksanakannya.
Ketika mengikuti Perjamuan Kudus, anda memperingati kematian Yesus sampai Dia datang kembali! Dia mengalami kematian yang kedua. Dia merasakan laknat kematian itu. Firman Allah mengatakan bahwa Ia menanggung semua dosa kita dalam tubuhNya sendiri di atas salib. Dia minta agar kita memandang tubuhNya untuk melihat dosa kita dan dosa seisi dunia yang ditanggungkan oleh Allah padaNya. Setiap dusta, setiap dosa terhadap diri kita sendiri dan orang lain, setiap pembunuhan, semua perzinahan, semua pencabulan, semua ketidakjujuran, semua penipuan, semua pemberontakan, semua penyembahan berhala, semua permusuhan karena ilmu sihir dan ajaran setan-setan; ya, segala sesuatu yang dapat dituduhkan kepada kita telah diletakkan atas diriNya. Dia telah menjadi penanggung dosa, memikul kebusukan bermilyar-milyar orang.
Bayangkan dia sebagai kubu pertahanan terhadap serangan Iblis. Allah berfirman, “Pandanglah Dia, amatilah Dia, karena jika tidak, sering kali kau menjadi lemah, selalu menderita sakit, dan sering diserang, merasa kecewa dan kehabisan kekuatan rohaniah. Pandanglah Dia bukan sebagai sesuatu yang indah, tetapi sebagai korban, dengan segala kebusukan atasNya, dengan setiap pembunuhan, setiap dusta, setiap kemesuman, setiap kejahatan yang mungkin terjadi, semua kebusukan homoseks yang menyebabkan Sodom dimusnahkan; semuanya ditanggungkan kepadaNya.” Lalu sementara anda memandang Dia, Allah ingin anda melihat diatas tubuh itu, dosamu, kelemahanmu, kekuranganmu. SEMUANYA yang anda kuatirkan!
Semuanya ada, tetapi tidak mempunyai kekuatan lagi! Hanyalah bekas dosa yang dulu. Hanya bara yang sudah padam! Ketika anda melihat ini, dosa tak dapat mencengkam anda lagi dan tak berkuasa untuk melukai anda. Dosa anda hanyalah abu saja, karena pukulan kemurkaan Allah dan penghukumanNya jatuh pada tubuh itu. Dengan semua dosa yang tertanggung padaNya, dan semua kebaikan Allah tercurah bagi kita, kita dapat berdiri di hadapan Allah dengan pengetahuan bahwa dosa tak lagi berkuasa atas diri kita.
Kemudian kita dapat mengikuti darah itu ketika Yesus, Imam Besar kita, membawanya di hadapan hadirat Allah bagi kita, dan menutupi, serta menghancurkan dan menghapuskan sama sekali semua dosa. Inilah yang dilakukan darahNya, ketika Dia menyelubungi kita. Semua surat hutang kita telah dihapuskan, sehingga genaplah rencana Allah yang dibukakan bagi kita. Rencana itu akan memulihkan kita ke tempat kesucian yang sempurna dengan persahabatan dengan Allah, yang dulu telah dialami Adam dan Hawa sebelum adanya dosa.
Dalam Ibrani 10:5, Yesus berbicara tentang pekerjaan yang harus dilakukanNya atas perintah Allah, yaitu menjadi kurban karena dosa, kataNya, “Engkau telah menyediakan tubuh bagiKu.” Selanjutnya dalam ayat 20 Ia mengatakan bahwa kita sekarang dapat memasuki persekutuan yang akrab melalui tubuhNya.
Gabriel mengingatkan saya bahwa kemah suci harus tepat seperti yang diperintahkan Allah, dan semua kurban harus dilaksanakan sampai kepada hal-hal yang terkecil, karena kurban-kurban itu mewakili rencana Allah bagi penebusan semua umat manusia. Rencana ini menggambarkan Yesus dan pengorbananNya. Dia menerangkan beberapa kebenaran yang menarik, yang menjadikan pengorbanan Yesus lebih berarti lagi.
Mezbah tembaga adalah benda yang pertama di dalam kemah suci, dan diatasnya harus dipersembahkan kurban-kurban. Kurban-kurban itu harus dibakar habis, dan kemudian abunya harus dipercikkan pada orang-orang yang akan diterima Allah. Semua dosa Israel diletakkan atas kurban itu. Kemudian kurban itu, yang dijadikan dosa, merasakan panas yang membakar itu sehingga bila Israel datang untuk diterima, abu itu dipercikkan bersama dengan darahnya, lalu Allah berfirman kepada Israel, “Kamu sudah memberikan semua dosamu kepadaKu. Sekarang Kukembalikannya kepadamu, dan membiarkan kalian melihat kerangka yang kosong, abu dari sesuatu yang telah kehilangan hidup dan kuasanya. Sudah tak berkuasa lagi, karena api hukuman telah dialihkan ke atas seorang pengganti, dan segala dosamu yang ada diatas tubuh pengganti itu telah dimusnahkan!”
Gabriel mulai dengan Ibrani 9:13-14, ketika dia mulai membicarakan kurban itu dan artinya. “Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diriNya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak tercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup?”
Korban seperti itu sangat efektif di Israel untuk menyucikan kehidupan seseorang sehingga orang dapat mengatakan, “Sudah selesai! Sudah selesai! Dosaku yang telah diletakkan di sana sudah menjadi abu; dosa tidak lagi berkuasa atas diriku; telah kehilangan sengat dan kekuasaanNya.” Jika mereka memperoleh kebebasan selama setahun penuh melalui kurban binatang, maka lebih-lebih lagi darah Yesus dan pengorbananNya dapat menghapus dan menghilangkan selama-lamanya dosa dari pikiran, hati nurani dan emosi kita.
Yesus benar-benar telah mengalami alam maut bagi kita, tubuhNya terpukul oleh hukuman Allah yang adil. Ketika Iblis, musuh itu, menghadang perjalanan kita, kita dapat mengataka, “Dosa-dosa itu yang kaugunakan untuk menggodaku hanyalah bara yang habis terbakar, dan kuasa dosa telah dibatalkan!” Dengan sukacita kita dapat mengatakan, “MurkaNya telah dialihkan dariku kepada Yesus, dan dosaku telah dihukum ketika Dia dihukum!”
Pandanglah Yesus, Imam Besar, yang membawa darahNya ketika Ia memasuki kemah suci Allah di surga, di mana terdapat surat hutang dosa! Gabriel mengatakan, “Lihatlah Dia ketika memercikkan darahNya atas buku undang-undang yang telah dilanggar dan ke atas mezbah hukum-hukum yang dilanggar, sebagai awan tebal yang menghapus semua catatan yang ada tertulis di surga yang dapat dituntutkan kepadamu. Ketika kita melihatNya melakukan hal itu, kita melihatNya juga membawa pernjanjian yang baru bagi kita.”
Ibrani 10:16,17 mengatakan, “’Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu.’ Ia berfirman pula, ‘Aku akan menaruh hukumKu di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.’”
Dia telah mengubah dosa menjadi bara yang sudah padam. Dia telah menghapus semua surat hutang dosa dan memberi kita perjanjian yang baru. Tahukah anda mengapa Dia melakukan hal itu? Karena Dia MENDAMBAKAN kita! Dia tidak mencari alasan untuk menghancurkan kita, melainkan untuk menyelamatkan kita.
Pandanglah Dia sebagai anak domba Allah yang tak bercela, yang disediakan sebelum dunia dijadikan. Pandanglah Dia sebagai penanggung dosa yang datang di hadapan Allah dengan pakaian kotor, ditindas oleh Allah, memercikkan darahNya di surga, memerciki buku perjanjian yang sekarang sudah digenapi. Semua kegagalan manusia telah ditutupi oleh darah yang berbicara kepada Allah, katanya, “Sudah selesai!”
Setiap tahun di Israel mereka mengingat dosa. Manusia diampuni, tetapi dosa diingat terus. Hati saya sangat terharu ketika Gabriel berkata pada saya dengan nada memerintah, “Ketika Yesus datang, keperluan pengampunan sudah tidak ada lagi, karena pengampunan dosa mengingatkan Allah akan dosa yang telah diampuni. Dia sama sekali menghapus catatan kesalahan dan noda. Darah Yesus berbicara dan mengatakan, ‘Dibenarkan, dipulihkan kembali kepada keadaan yang murni – karena kristus. Kita dikembalikan kepada kedudukan kita sebelum dosa memasuki dunia.’”
Dalam Perjanjian Lama, pengampunan diberikan karena percaya akan adanya kurban. Tetapi Gabriel mengatakan ketika Yesus datang, Dia ADALAH kurban yang menghapus semua dosa. “Karenanya dalam pandangan Allah engkau tidak perlu diampuni lagi menurut cara Perjanjian Lama. Sejak Yesus mempersembahkan kurban itu, setiap orang sudah diampuni. Allah tidak menginginkan peringatan akan dosa-dosa itu lagi seperti yang dahulu diingat tahun demi tahun, tetapi Dia mengatakan bahwa sekarang dosa itu TIDAK AKAN diingat kembali!”
DOSA ANDA SUDAH DITUTUPI (PENDAMAIAN)
Saya duduk terpaku di kursi … tidak bisa bergerak … Cahaya surgawi yang bersinar dari wajah Musa setelah empat puluh hari bersama Tuhan, cahaya yang sama itu, namun seratus kali ganda sinarnya terpancar dari Gabriel dan meliputi diri saya …
Kata-kata dan jamahannya mengembalikan kekuatan saya.
Saya menangis .. dan andapun akan menangis, bila menemukan keindahan berita yang dibawanya langsung dari hati Allah yang penuh kemurahan!
BAB VIII DOSA ANDA SUDAH DITUTUPI (PENDAMAIAN)
Berita pendamaian adalah berita yang sangat berkuasa dan membebaskan orang Kristen. Itulah berita yang tercakup dalam rencana Allah yang dibentangkan untuk sekarang ini. Berita itu untuk setiap manusia yang hidup di dunia atau yang hidup sebelum hari Tuhan tiba. Kata yang diterjemahkan “pendamaian” dalam bahasa aslinya berarti menutupi (Ibrani, kaphar, menutupi, membatalkan, kata Gerika, katallage, penukaran, pendamaian).
Gabriel menunjukkan pada saya bagaimana menggambar bagan yang menerangkan penting dan fungsinya pendamaian.
Berita rangkap tiga ini memberitahukan tentang kekudusan Allah kepada mereka yang hidup bagi Allah, kepada mereka yang lalai, dan kepada orang yang belum percaya. Berita ini begitu penting, sehingga tercantum dalam setiap perkunjungan malaikat. Berita itu adalah titik pusat semua sejarah dan dimaksudkan, bagi sekalian manusia – itulah pusat rencana Allah untuk penebusan umat manusia. Itulah landasan peluncuran menuju kekekalan.
Urgensi dan pentingnya berita ini demikian berarti, sehingga saya merasa ditantang Allah untuk mengatakan kepada Anda agar berita itu dimasukkan dalam hati dan pikiran anda, dan membicarakannya kepada orang-orang dimana saja. Biarlah manusia mengetahui apa yang telah dilakukan Yesus dan apa yang dapat dilakukanNya.
Di tengah-tengah bagan itu terdapat sebuah lengkungan, mirip lengkungan pelangi. Lengkungan yang ada diatas kita itu adalah pendamaian Allah dan caranya Ia memandang kita. Di bawah lengkungan adalah manusia dan caranya ia memandang kita. Manusia memandang kita penuh dengan dosa, kesalahan, dan kegagalan; tetapi Allah memandang melalui penutup itu, pendamaian itu dan melihat kekudusan dan bukannya dosa, karena Dia telah menyelesaikan masalah dosa. Bukannya kesalahan yang dilihat Allah, melainkan keadaan yang tak ternoda. Bukannya kegagalan yang dilihatNya, melainkan keadaan tidak bercela. Dia tidak melihat sesuatu yang patut dimarahi, ditegur, atau bahkan dicela (Kolose 1:22)
Karena kodratNya, maka Allah tidak sabar melihat dosa. Dari segi Allah harus ada kesempurnaan sebelum Ia dapat menerima kita. Dari sudut pandangan dunia, kita mencari jalan keluar agar terlepas dari dosa dengan usaha kita sendiri, tetapi Allah memberi pandangan yang baru sama sekali tentang kekudusan.
Kekudusan mirip dengan kemuliaan Allah. Kekudusan bersinar dari kepribadiaan dan kehadiranNya. Tidak adanya dosa adalah akibat kekudusan, dan bukan kekudusan itu sendiri. Sebenarnya kekudusan adalah sifat dan kodrat Allah.
ALLAH ITU KUDUS!
Allah berbicara mengenai jalan kekudusan yang mencapai bumi ini. Karena anugerah, yaitu kebaikan Allah yang tak layak kita terima, manusia mendekati Allah pada jalan itu. Yesus adalah kekudusan Allah yang disampaikan kepada kita. Dia menyediakan jalan karena Dialah jalan itu! Kita diterima oleh Allah karena Yesus kudus, dan kemudian kita ditutupi dengan kebenaran, sehingga ALLAH MEMANDANG KITA SEBAGAI MANA DIA MEMANDANG YESUS!
Di bawah lengkung pendamaian (lihat bagan) kita lihat cara pandangan manusia. Manusia melihat dosa kita, kesalahan dan kegagalan kita dari sebelah bawah dan kita dituduh oleh Iblis maupun manusia. Allah menginginkan kita memandang orang-orang di sekeliling kita seperti Dia memandang mereka. Untuk melakukan hal ini, Dia telah memberikan kepada kita FirmanNya, RohNya dan darah PutraNya, Yesus!
Sama seperti Allah tak akan membiarkan dosa, demikian pula Dia tidak akan membiarkan kesalahan. Ketika seekor anak doba dikurbankan di bawah hukum yang lama, anak domba itu tidak saja harus sempurna, tanpa noda atau kekurangan, tetapi imam yang melaksanakan persembahan korban itu harus tidak bercela, agar dapat berfungsi sebagai imam; bahkan di seluruh tubuhnya tidak boleh terdapat tahi lalatpun. Allah adalah Allah kesempurnaan.
Allah memberi hukum yang keras dan tepat kepada Harun, imam besar itu, tentang bagaimana dia harus mempersembahkan korban binatang bagi pendamaian umat pilihan Allah, yaitu bangsa Israel. Allah memperkenankan saya menyaksikan imam zaman Perjanjian Lama, ketika ia memasuki kemah suci dengan kurban untuk dosa umatnya, sehingga mereka dapat ditutupi setahun lagi. Dahulu tafsiran saya mengenai ayat ini ialah bahwa imam itu sudah siap untuk memasuki tempat mahakudus di belakang tirai, karena dia telah melaksanakan semua hal yang betul sebelum memasukinya; dia telah mencapai kesempurnaan penuh dengan jalan mengikuti semua peraturan Allah. Saya selamanya merasa bahwa persiapan seperti itu sudah cukup. Tetapi Allah menerangkan kepada saya, bahwa saya belum mencapai pengertian penuh tentang tujuan upacara-upacara tersebut.
Harun, imam besar, dan para penggantinya, pergi ke suatu tempat tertentu dalam upacara kurban sebelum menyelesaikan persiapan mereka untuk memasuki tempat mahakudus di belakang tirai. Tempat tersebut dinamakan tempat mahakudus, karena kekudusan ruang dalam dari kemah suci ini. Tabut perjanjian, dengan tutup pendamaian, diletakkan di belakang tirai di tempat mahakudus. Allah berfirman: “Karena Aku sendiri akan hadir di dalam awan di atas tutup pendamaian itu.” Satu-satunya orang diatas bumi ini yang dapat dikatakan sama sekali benar, dan siap sedia, hanyalah imam besar.
Allah memperkenankan saya melihat pemandangan ini seperti suatu panorama hidup. Saya melihat Harun, imam besar, masuk dengan membawa seekor lembu jantan muda yang harus disembelih bagi penyucian imam ini. Darah anak lembu itu harus dipercikkan kepada Harun dan semua benda dalam ruangan yang dimasukinya itu. Tetapi dia tidak bisa memulai pekerjaannya di tempat mahakudus sebelum hal lain terjadi!
Dia diperintahkan untuk mengambil segenggam dupa yang sudah ditumbuk sampai halus. Ini melambangkan pukulan dengan cemeti yang diderita Yesus bagi kita. Kemudian Harun mengambil sedikit bara api dari perapian, lalu memasuki tempat yang mahakudus dan dengan cepat memasukkan dupa segenggam itu dalam api. Dengan segera asap akan mengepul naik dari ukupan itu dan menutupi tutup pendamaian di atas tabut perjanjian. Harun diliputi awan asap dupa yang bau harum, yang mencapai dan menyenangkan Allah. Kemudian ketika Allah melihat ke bawah, Dia melihat Harun melalui awan itu yang melambangkan Yesus Kristus dan penderitaanNya. Hanya dengan tindakan inilah Harun dapat menyelamatkan nyawanya sendiri.
Nyawa Harun selamat, karena suatu kurban pengganti yang menerima sambaran murka Allah. Harapannya untuk diterima Allah bertumpu pada apa yang dilambangkan oleh ukupan itu, yaitu Yesus! Harun ditutupi karena api hukuman menyambar penggantinya dan Israel diberi satu tahun penangguhan hukuman lagi.
Yesus, Putra Allah yang tak berdosa, masuk sebagai Imam besar karena dosa seisi dunia, tanpa membawa korban pendamaian bagi diriNya sendiri. Tangan-tanganNya hampa! Dia tidak mempunyai penutup! Murka Allah dialihkan dari manusia dan Yesus menerima pukulah hukuman Allah atas diriNya.
Asap membumbung dari dupa yang dibakar itu yang mewakilkan Yesus, yang menyebar luas ke seluruh dunia. Asap itu ditelusuri sepanjang sejarah sampai kepada permulaan umat manusia. Ia juga bergerak ke depan dari Golgota ke hari kedatanganNya kembali! Ketika asap itu tersebar melalui waktu, maka ia menutupi sekalian manusia sepanjang masa yang telah percaya akan penutup kekal ini, pengorbanan Yesus oleh Allah!
Setelah melihat panorama kebenaran yang indah ini, Gabriel mengatakan jika saya mau membaca tentang hal itu, saya dapat menemukannya dalam Imamat 16:6,11-12. Kemudian dia mengatakan bahwa saya dapat membaca tentang apa yang terjadi pada orang banyak itu setelah Harun mempersembahkan kurban. Darah seekor kambing itu (juga melambangkan Yesus) yang merupakan kurban karena dosa umat itu, harus dibawa masuk ke belakang tirai dan dipercikkan pada tutup pendamaian dan di depannya. Dengan demikian tertutuplah hukum-hukum yang telah dilanggar, yaitu dosa-dosa manusia, yang terdapat dalam tabut perjanjian.
Setelah upacara Pendamaian selesai, kambing jantan yang hidup itu harus dibawa masuk. Harun meletakkan kedua tangannya di atas kepala kambing hidup itu dan mengakui semua dosa umatnya di atasnya. Kemudian dia menghalau kambing itu dengan semua dosa itu ke padang gurun yang tak dihuni orang. Inilah kambing “korban penghapusan dosa” dan dia mengangkut semua dosa bangsa itu. Setelah mula-mula menutupi dosa umat itu supaya Dia dapat menerima mereka, maka Allah menghilangkan semua bukti dosa.
Allah ingin agar kita mengetahui bahwa ketika Dia menutupi dosa kita, Dia tidak akan meninggalkan setumpuk dosa yang membusuk di bawah penutup itu. Mula-mula Dia menutupinya sehingga Dia dapat menerima kita, kemudian Dia membawanya pergi ke suatu tempat yang tak akan bisa ditemukan lagi. Dosa kita bukan saja ditutupi, melainkan disingkirkan sejauh timur dari barat (Mazmur 103:12).
Karena pengorbanan Yesus, yang merupakan korban pendamaian bagi dosa kita, Allah dapat melihat ke bawah kepada kita dan atas semua hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dosa kita tersembunyi dariNya. Demikianlah caraNya Ia menyediakan bagi penerimaan kita dalam tempat yang mahakudus, di mana Dia hadir dalam awan yang diatas tutup pendamaian itu.
Ketika Allah memberi pandangan panorama kepada saya tentang pendamaian atau penutup ini. Gabriel membawa berita dari hati Allah, serta memberitahukan bahwa sebagai orang Kristen kita dapat merasa sentosa dalam pengetahuan yang indah ini, bahwa dia memelihara semua hal yang dalam kerajaanNya, dan bahwa orang percaya tidak perlu merasa tertekan setelah mereka mengerti kedudukan mereka dalam Allah. Dia mengatakan bahwa ketika Allah menengok ke bawah dan melihat iman kita kepada Yesus dan pengorbananNya, Dia melihat kita sebagaimana Dia melihat Yesus! Kita diterima dalam darah itu dan diselimuti dalam kasihNya. Dia menyuruh saya membaca Efesus 1:4,5 dan mengatakan bahwa maksud Allah ialah agar manusia kudus dan tak bercela di pemandanganNya. “Lama sebelum Allah menciptakan dunia, Allah memilih kita untuk menjadi milikNya sendiri karena apa yang akan dilakukan Kristus bagi kita. Ia memutuskan untuk menjadikan kita kudus dalam pandanganNya, tanpa satu kesalahanpun kita yang berdiri di hadapanNya di dalam kasihNya” (Efesus 1:4-5, FAYH). Haleluya!
Allah telah memberi Firman dan Roh KudusNya kepada kita, karena Dia ingin dunia melihat kita sebagaimana Dia melihat kita, yaitu kelihatan seperti Yesus.
Dalam Titus 2:11 tertulis, “Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.” Tidak semua orang yang menerima keselamatan, tetapi persediaan keselamatan itu telah dikerjakan. Di dalamnya terdapat berita pembenaran, berita ketiadaan dosa, yang diarahkan ke atas yaitu kepada Allah; tetapi ada juga berita yang diarahkan ke bawah, “Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini” (Titus 2:12).
Kemudian Gabriel memperingatkan saya karena sekarang ini kita sudah dibenarkan, kita sudah diterima oleh Allah, jadi semua hal lain yang kita lakukan dengan usaha kita sendiri dan prestasi rohani kita bukan dimaksudkan agar kita diterima Allah, tetapi supaya manusia melihat persamaan Allah dalam diri kita. “Itulah yang baik dan berguna bagi manusia” (Titus 3:8). Mereka perlu melihat Yesus dalam diri kita, seperti yang dilihat Allah, dengan demikian kita benar-benar memperluas keindahan Kristus!
Dia memberi saya satu nas dalam Kolose 1:21,22, dimana Allah telah meringkaskan pesan ini dalam sebuah ayat pendek, seperti yang ditunjukkanNya pada bagan pendamaian itu. “Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhiNya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikanNya di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematianNya untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat DI HADAPANNYA.” Lihatlah kembali bagan pendamaian itu dari segi pandangan Allah. Lalu Allah mencatat ketentuan-ketentuan bagi keadaan demikian DI HADAPANNYA. Kolose 1:23, “Sebab itu kamu harus bertekun dalam IMAN (kepada penutupNya), tetap teguh dan tidak bergoncang (yakin) dan jangan mau digeser dari PENGHARAPAN INJIL (Kabar baik ini) …”
“Sebab dari permulaan sekali Allah memutuskan bahwa mereka yang datang kepadaNya dan Ia sudah mengetahui siapa yang akan datang kepadaNya harus menjadi seperti AnakNya, sehingga AnakNya menjadi yang Sulung dengan banyak saudara. Sesudah memilih kita, Ia memanggil kita untuk datang kepadaNya. Pada waktu kita datang, Ia menyatakan kita ‘tidak bersalah’, memenuhi kita dengan kebaikan Kristus, memulihkan hubungan baik antara kita dan diriNya sendiri, dan menjanjikan kemuliaanNya kepada kita” (Roma 8:29,30 FAYH).
MaksudNya dalam ayat-ayat ini ialah bahwa Dia akan memancarkan kepada kita suasana surga dan memberi kita mencicipi sedikit keadaan yang akan kita alami di surga. Itulah sebabnya orang-orang percaya gembira. Tuhan benar-benar telah memberikan kita merasa sedikit dari apa yang disediakanNya bagi kita, karena Dia telah menjanjikan kemuliaanNya kepada kita.
“Siapa yang berani mendakwa kita yang telah dipilih Allah menjadi milikNya? Apakah Allah akan mendakwa kita? Tidak! Dialah yang telah mengampuni kita dan memulihkan hubungan baik antara kita dan diriNya sendiri. Jadi siapakah yang akan menghukum kita? Kristuskah? Tidak! Sebab Dialah yang mati bagi kita dan hidup lagi bagi kita dan duduk di tempat kehormatan tertinggi di sebelah Allah, dan menjadi Pembela kita di surga. Siapakah yang akan dapat memisahkan kasih Kristus dari kita? Bila kita mendapat kesukaran atau bencana, bila kita dikejar-kejar atau dibinasakan, apakah itu terjadi karena Ia tidak lagi mengasihi kita? Dan bila kita lapar, tidak berduit atau dalam bahaya, atau diancam kematian, apakah Allah telah meninggalkan kita? Tidak ,,, namun demikian, kemenangan yang gemilang akan kita miliki melalui Kristus, yang sangat mengasihi kita sehingga rela mati bagi kita” (Roma 8:33-37 FAYH)
Karena kasihNya yang besar, Allah tidak mau dan tidak akan menghukum kita. Dalam kata-kataNya sendiri Yesus mengatakan dalam Yohanes 3:16,17. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus AnahNya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”
Banyak orang menyangka bahwa Yesus datang untuk menghakimi mereka, tetapi kebenarannya ialah, “Barangsiapa percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah” (Yohanes 3:18). Dalam ayat ini Allah berkata bahwa dunia ini telah tersesat, dan memerlukan jalan keluar. TujuanNya mengirim Yesus, adalah untuk menyediakan jalan bagi kita untuk menghadap ke hadirat Allah dan melenyapkan awan hukuman.
Malaikat-malaikat yang agung dari surga berada di sekeliling kita untuk menjaga dan menopang kita, agar jangan kita tergelincir (Mazmur 91:11,12). Allah tidak menyelamatkan kita untuk menghukum kita, melainkan untuk memberi hidup. RencanaNya ialah memulihkan kita kepada tempat persahabatan dan kemudian mempersatukan kita denganNya. Inilah rencana Allah, Haleluya!
Karena kita milikNya, darah pendamaian itu senantiasa mengalir untuk menyucikan kita selalu. Kita tidak hanya disucikan dengan pengakuan lisan saja, karena bibir kita dapat mengucapkan kata-kata yang sebetulnya tidak sungguh-sungguh. Pengakuan kita yang sebenarnya keluar dari hati, ketika kita sungguh-sungguh ingin menyenangkan hatiNya. Allah begitu mengasihi kita, sehingga Dia ingin kita mengetahui, bahwa kita tak usah gelisah dihadiratNya, diganggu oleh ketakutan akan kegagalan dalam perkataan, pikiran atau perbuatan. Jika hal-hal kecil mengalihkan perhatian kita, kita menjadi agak marah atau sikap buruk mulai masuk, dan kita lupa minta pengampunan Allah, Dia memandang hati kita dan niat kita. Kita dibenarkan di bawah hukum yang baru, karena apa yang telah dilakukan Yesus ketika Dia mati bagi kita, dan darah yang mahal itu terus menerus menyucikan kita selama kita mau tinggal di bawah penutup yang disediakan Allah. Dia juga menyediakan tanda-tanda bimbingan dari Roh KudusNya yang selalu ada untuk menjaga agar kita tetap di bawah penutupNya.
Dewasa ini, berita terakhir, sebelum bunyi sangkakala Ia memanggil kita ke surga, adalah berita pendamaian. Ini mengikuti pola yang ditetapkan Allah dalam rencana keselamatanNya sebelum Dia menciptakan bumi ini. Dia menghendaki manusia sekarang mengetahui betul-betul, bahwa mereka sudah ditutupi. Orang berdosa perlu mengetahui apa yang Allah rencanakan bagi mereka, supaya memungkinkan mereka datang dan berdamai denganNya.
Meskipun saudara menolak Dia, tak ada sesuatupun yang dapat memisahkan saudara dari kasihNya. Bahkan orang yang tidak berimanpun dikasihiNya, namun demikian dalam Keluaran 34:7 Ia mengatakan, bahwa meskipun rahmat dan kasih setiaNya menjangkau generasi demi generasi, tetapi tidak sekali-kali akan membebaskan kepada pengorbananNya yang bisa melakukan hal itu. Dia mengasihi orang yang bersalah dan jauh dari Dia, dan mereka mulai merasakan kehangatan kasihNya. Tetapi itu saja tidak akan menjamin jalan masuk ke surga. Itu berarti bahwa Allah mengasihi anda dan memberi kesempatan kepada anda untuk memilihNya, tetapi satu-satunya persediaan untuk menghapus kesalahan ialah menerima apa yang telah dilakukan oleh Yesus.
Kita juga perlu mengingat bahwa Allah bukan saja Allah kasih, tetapi juga Allah murka. Kadang-kadang manusia mencari dalih atau alasan untuk berbuat dosa, karena mereka sebenarnya tidak ingin meninggalkan kejahatan. Namun demikian, mereka masih menginginkan keselamatan yang diberikan penutup itu dan berusaha untuk menariknya ke atas diri mereka. Allah ingin manusia mengetahui bahwa meskipun Ia telah menyediakan tempat yang aman, tetapi ada batasnya dan daerah di luar batas itu telah tercapai oleh penutup tersebut.
Hal-hal yang paling menyusahkan orang percaya bukanlah dosa mereka terhadap Allah, tetapi kekurangan dan sikap manusia terhadap sesamanya dalam kehidupan mereka sehari-hari. “Pikiran kitalah yang menajiskan. Karena dari dalam hati manusia timbul segala hawa nafsu yang jahat…” (Markus 7:20,21, FAYH)
Kekurangan yang berkelanjutan menjadi dosa, dan dosa merupakan pemberontakan terhadap Allah, dan ini tidak ditutupi oleh darah.
Kekurangan yang dihentikan menjadi ketaatan akan kehendak Allah dan ditutupi oleh darah. “ … Saudara dapat memilih dosa (dengan kematian) atau ketaatan (dengan pembebasan) .. “ (Roma 6:16, FAYH)
Musa dan harun hidup bersama bangsa Israel dan melihat kejahatan dalam perkemahan, karena mereka melihatnya dari sudut manusia. Tetapi dari pandangan Allah diatas penutup, Allah melihat ketaatan mereka dan bukannya dosa mereka.
“Tidak ada ditengok kepincangan di antara keturunan Yakub, dan tidak ada dilihat kesukaran di antara orang Israel…” (Bilangan 23:21). Ada satu versi Alkitab (The Living Bible) yang menyatakan, “Dia tidak melihat dosa diantara keturunan Yakub.”
Allah menyatakan kepada Bileam bahwa dia telah melihat Israel dari sudut pandangan manusia, tetapi sekarang Allah menghendaki dia melihat Israel dari sudut pandanganNya. Dalam Bilangan 24, Bileam mengatakan bahwa dia melihat sesuatu yang sama sekali berbeda, ketika matanya dicelikkan untuk melihat sebagaimana Allah melihat. “Tutur kata orang yang mendengar firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Maha kuasa sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Alangkah indahnya (kini tidak lagi jahat) kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel! Sebagai lembah yang membentang semuanya; sebagai taman di tepi sungai; sebagai pohon gaharu yang ditanam Tuhan; sebagai pohon aras di tepi air.”
Allah tidak menciptakan sistem irigasi yang besar, supaya Ia dapat membuka pintu air dan mengairi semuanya sekaligus, tetapi dengan penuh kasih Dia mempedulikan masing-masing orang. Dia menghendaki kita menjadi kuat dan sehat di dalamNya.
Ketika Tuhan berbicara mengenai hal ini, saya berkata, “Tuhan, bagaimana dengan Israel? Jika selama itu Kau telah menutupinya dengan indah sekali, mengapa Kau menghukum mereka berkali-kali antara korban-korban itu?”
Allah menerangkan kepada saya bahwa pemberontakan dan penyembahan berhala adalah dua hal yang akan mengeluarkan manusia dari bawah penutup itu. Bukan Allah yang menyingkirkan penutup itu, juga Allah tidak turun ke dunia dan melihat di bawah penutup itu, tetapi manusia sendiri yang keluar dari bawah penutup itu. Lihatlah kehidupan bangsa Israel, maka anda akan tahu, bilamana Allah menghukum dan memukul mereka, itu disebabkan karena pemberontakan atau penyembahan berhala.
Apabila manusia percaya akan hal lain dan bukannya akan apa yang dilakukan Yesus, mereka secara sukarela memilih untuk keluar dari bawah penutup yang melindungi itu. Jika ini adalah keputusan mereka, keadaan mereka terbuka di hadapan pandangan Allah dan Ia melihat dosa, kesalahan dan kegagalan mereka.
Dosa kita telah dilenyapkan sama sekali oleh darah anak domba, dan satu-satunya cara Allah melihat kita adalah melalui penyucian darah Yesus. Maka Dia melihat:
- Kekudusan dan bukannya dosa.
- Keadaan tak bernoda dan bukannya kegagalan
- Keadaan tak bercela dan bukannya kegagalan
- Kita MASUK KE BAWAH penutup itu dengan jalan bertobat dari dosa kita
- Kita TETAP TINGGAL DI BAWAH penutup ingin menyenangkan Allah dan dengan menaatiNya sampai dalam pikiran dan maksud hati kitapun
- Kita KELUAR DARI BAWAH penutup dengan memberontak atau menyembah berhala
“TETAPI AKU DAN SEISI RUMAHKU, KAMI AKAN BERIBADAH KEPADA TUHAN!” (Yosua 24:15)
TANDA-TANDA PERINGATAN ALLAH
… Terjadinya di siang bolong, pada hari Sabtu sebelum Natal .. Pintu kantor saya yang digereja itu terbuka dan sekali lagi malaikat Allah yang tertinggi datang membawa berita khusus dari Allah … Ingatlah, jika hati anda terasa kaku dan dingin, dan seakan-akan sebuah beban berat ditimpakan atas anda ketika berpikir, “Sekarang hari Minggu lagi dan saya harus pergi ke gereja. Saya tidak mau mengecewakan Allah, tetapi ini membosankan; tidak ada gairah dalam kehidupan rohaniku.” WASPADALAH!
BAB IX TANDA-TANDA PERINGATAN ALLAH
Allah mau kita bersenang-senang, bersampan di danau sukacitaNya sementara kita masih di bumi ini. Akan tetapi Ia juga menghendaki agar kita menjauhi daerah yang bertandakan “BAHAYA!” Ini tidak sukar, karena dengan jelas Dia telah memberi tanda-tanda peringatan di dalam Alkitab.
Kita tidak usah kuatir dan resah mencoba hidup secara Kristen. Jika kita berjalan bersamaNya dalam terangNya, kita akan terlepas sama sekali dari ketakutan dan kita tidak perlu takut lagi! “JantungNya” berdenyut dua puluh empat jam sehari, dan selama jantung itu tetap berdenyut, yaitu untuk kekal selamanya, kita sama sekali dilindungi sementara kita melayaniNya.
Allah sangat mengasihi kita, sehingga Dia menawarkan semua yang ada di surga dan bumi kepada kita, bahkan menjadikan kita ahli waris besama-sama dengan Yesus. Namun demikian, ada orang yang atas kehendaknya sendiri masih memilih untuk keluar dari bawah tutup pendamaian itu (penutup, atau darah Yesus) karena MENDURHAKA dan MENYEMBAH BERHALA.
Mendurhaka adalah menolak kesetiaan atau melawan wewenang seorang atau atasan anda. Allah adalah yang berwewenang atas kita. Memberontak terhadapNya berarti membelakangiNya dan apa yang ditawarkan kepada kita: perlindungan, berkat, kasih dan janji-janji. Di seluruh Alkitab dengan jelas Allah menguraikan berkat berlimpah yang datang apabila kita menyerah kepada bimbinganNya yang mutlak. Kutuk akan menimpa, apabila kita memberontak atau menolakNya.
Penyembahan berhala adalah kasih sayang yang berkelebihan atau rasa hormat terhadap seseorang atau benda; kekaguman yang cenderung pada pemujaan. Penyembahan berhala bukan saja menyembah patung atau berhala lain, tetapi juga menaruh keinginan yang sangat kuat atau kerinduan dan kesenangan kita sendiri, dan bukannya melakukan apa yang diinginkanNya.
Berita tentang pendurhakaan dan penyembahan berhala adalah peringatan ilahi yang perlu kita perhatikan, agar jangan sampai kita menjauhkan diri dari Allah. Gabriel menunjuk kepada I Korintus 10 dan menyuruh saya melihat Musa dan umat Israel, umat piihan Allah itu. Saya disuruh memperhatikan apa yang menyebabkan mereka keluar dari awan yang menutupi, yang melambangkan penutup darah yang ditempatkan Allah pada kita sekarang ini. Ayat 1 berbunyi, “Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.”
Segalanya berjalan baik bagi mereka! Mereka sudah dikeluarkan dari Mesir, yang melambangkan dunia ini; mereka dilindungi dan diselamatkan; dan mereka mempunyai penutup yang indah yaitu awan.
Kemudian katanya, “Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus. Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun” (I Korintus 10:2-5). Perhatikan bahwa meskipun mereka mempunyai pengalaman-pengalaman yang luar biasa, dan awan menutupi mereka, Allah tidak senang. Mengapa Ia tidak senang? “Karena mereka ditewaskan di padang gurun.” Mengapa? Karena mereka menginginkan hal-hal yang jahat. Mereka memberontak terhadap apa yang disediakan Allah bagi mereka dan menyembah berhala kesenangan diri sendiri.
Apa yang dimaksudkan dengan hal-hal jahat itu? Yaitu menginginkan hal-hal yang dilarang oleh Allah karena Ia mengetahui bahwa itu mengakibatkan kebinasaan.
Lihatlah hal itu dari segi firman Allah yang tertulis, “Semuanya ini telah terjadi sebagai contah bagi kita untuk memerpingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: “Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.’ Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang” (I Korintus 10:6-18).
Mereka jatuh dalam penyembahan berhala dan sebagai pengganti Allah mereka menyembah sesuatu yang lain. Mereka menyebut Allah sebagai Tuhan, tetapi dengan terang-terangan mereka tidak melakukan hal-hal yang diperintahkan oleh-Nya. Hal yang sama terjadi sekarang ini, karena di seluruh dunia tersebar ajaran sesat yang mengatakan bahwa perbuatan zinah tidak salah! Alkitab telah memberi peringatan mengenai guru-guru yang sesat ini. Mereka mengatakan bahwa larangan terhadap zinah adalah pendapat kuno dari generasi “tempo doeloe”, yang hendak mencegah generasi masa kini bersenang-senang.
Perintah ini tidak diberikan oleh Allah satu atau dua generasi yang lalu; Allah sudah memberikannya kepada bangsa Israel lebih 3000 tahun yang lalu. Dia sudah menetapkannya dalam rencana-Nya dan Firman-Nya, karena Dia membenci dosa itu, dan memberitahukan kepada kita apabila kita memberontak terhadap Dia, kita mulai menempuh jalan yang membawa kita keluar penutup itu.
Seorang pemuda dan seorang pemudi yang telah “hidup bersama” di bawah moralitas yang baru, belum lama lalu menyerahkan hidup mereka kepada Tuhan. Mereka sangat senang ketika mengetahui bahwa dosa mereka telah diampuni. Mereka menyangka bahwa mereka dapat terus hidup dalam dosa. Seperti banyak orang muda dewasa ini, mereka telah terjerat oleh gaya hidup yang menyetujui perzinahan atau bentuk-bentuk lain pemberontakan dan penyembahan berhala. Puji Tuhan, mereka mulai mengerti dan tidak lama kemudian menikah sah.
Ada orang yang sama sekali tidak menghormati ap yang dikatakan Allah, “Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yagn dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular” (I Korintus 10:9). Allah menunjukkan kebencianNya terhadap perubatan mereka yang tidak menaati keinginanNya bagi mereka. Ketika mereka menggerutu, Allah mengirimkan malaikatNya untuk membunuh 23.000 orang di antara mereka!
PERINGATAN! “Jadi berhati-hatilah. Kalau saudara mengira, “Mustahil saya akan berbuat demikian, hendaklah saudara waspada, karena saudara juga mungkin jatuh ke dalam dosa. Tetapi ingatlah bahwa keinginan jahat yang masuk ke dalam hidup saudara bukanlah hal yang baru. Banyak orang yang hidup sebelum saudara, menghadapi masalah yang sama. Tidak ada cobaan yang tidak dapat diatasi. Dan percayalah bahwa Allah tidak akan membiarkan cobaan menjadi demikian berat, sehingga saudara tidak dapt menahannya. Ini adalah janjiNya dan Ia akan melakukan apa yang dijanjikanNya. Ia akan mengajar saudara bagaimana menghindar dari cengkeraman cobaan, supaya saudara dapat menanggungnya dengan sabar. Sebab itu, saudara sekalian yang saya kasihi, jauhilah segala jenis penyembahan berhala” (I Korintus 10:12-14, FAYH).
Mengertikah anda bagaimana kerja penutup Allah itu? Dia tidak menyetujui dosa, tetapi Dia ingin manusia mendengar Kabar Baik itu sehingga mereka dapat menjangkau dan memperoleh kuasa untuk dikeluarkan dari dosa-dosa ini. Hanya mereka yang menentang dan menuruti jalan mereka sendiri, menemukan dirinya di “tempat yang berbahaya” karena mereka tidak memperhatikan tanda-tanda peringatanNya. Allah tidak mencari-cari alasan untuk menghukum anda, dan itulah sebabnya Dia telah menempatkan tanda-tanda peringatan. Seruan dari hatiNya ialah, “Aku ingin menyelamatkan kalian; Aku ingin kalian memperoleh hidup dengan berkelimpahan!”
PERINGATAN! Ada beberapa peringatan tertentu dalam Firman di mana Allah menyoroti rencana, penerimaan dan penutupNya bagi umatNya: Dia tidak menghapuskan peringatan dan panggilan kepada umatNya untuk berjalan bersamaNya dan hidup bagiNya. Peringatan yang diberikanNya masih berlaku seperti biasanya, tetapi Dia menghendaki peringatan-peringatan itu dilihat dalam perspektif yang layak. Dia ingin agar orang-orang yang mengasihi dan ingin hidup bagiNya itu mengetahui betapa amannya mereka. Akan tetapi Dia juga ingin agar orang mengetahui bahwa jalan yang mereka tempuh itu akan menjurus ke kesukaran, apabila mereka tidak benar-benar mematuhi FirmanNya.
Orang yang tunduk kepada hukum tidak kuatir karena ada penjara di kota! Mereka bahkan dapat mendatangi seorang polisi, memandang wajahnya, dan bersalaman dengannya. Mereka tidak perlu kuatir karena mereka mematuhi hukum. Allah menginginkan anda merasa demikian terhadap diriNya!
PERINGATAN! Berjaga-jagalah, jangan sampai perkara-perkara rohani tak dianggap penting lagi.
Banyak sekali orang percaya yang berada pada jalan kelesuan. Kelesuan adalah perasaan kurang penting terhadap hal-hal rohani; kelesuan terhadap Allah; kurang semangat rohaniah; lamban dalam aktivitas gerejawi. Sikap bermalas-malas ini diutarakan dari hati sanubari kita, ketika kita mengatakan, “Lebih enak tinggal di rumah saja. Sangat sukar untuk membangkitkan kegembiraan dan semangat bagi perkara-perkara yang berhubungan dengan Allah. Ada beberapa hal lain yang ingin saya lakukan hari ini, jadi saya tidak akan pergi ke gereja.”
Obat penawar Allah ialah, “Janganlah kita lalai menghadiri kebaktian di gereja seperti yang dilakukan beberapa orang, tetapi marilah kita saling memberi dorongan dan saling mengingatkan, teristimewa sekarang ini, sebab hari kedatanganNya yang kedua kali sudah dekat” (Ibrani 10:25, FAYH). Ingatlah, jika anda merasa lesu dan dingin di dalam sanubari dan hati merasa berat bila berpikir, “Sekarang sudah malam Minggu dan besok saya harus pergi ke gereja lagi. Sungguh tidak menyenangkan!” WASPADALAH! ADA BAHAYA!
PERINGATAN! KETIDAKPERCAYAAN!
Allah menginginkan kita tetap menyadari apa yang dilakukanNya. Dia ingin kita percaya akan hal-hal yang ajaib dan luar biasa, karena Dialah Allah yang ajaib dan luar biasa! Jika dalam hati anda terdapat sikap acuh tak acuh, waspadalah! (Oleh karena itu waspadalah) hai saudara-saudara, supaya diantara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya – yang menolak untuk berpegang teguh, mengandalkan dan bersandar padaNya – oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. (Ibrani 3:12).
Mungkin tadi-tadinya anda bersungguh-sungguh berminat akan gereja dan ingin bekerja bagi Allah, tetapi kini pikiran anda diliputi roh keragu-raguan. Anda bersikap acuh tak acuh dengan ketidakpercayaan atau keragu-raguan, yang keduanya dimusuhi Allah. Jika anda mengatakan bahwa anda percaya akan hal-hal ajaib yang luar biasa, dan memberi satu alasan mengapa anda mempercayainya dan sembilan alasan mengapa anda tidak mempercayainya, maka kata-kata anda itu hanyalah omong kosong. Peringatan itu mengatakan bahwa anda tidak sungguh-sungguh percaya akan hal-hal ajaib yang melampaui kodrat alam, dan tanpa menyadarinya, pikiran anda mulai meragukan Allah.
Mudah sekali untuk dininabobokan menjadi penonton saja yang acuh tak acuh dan berkata, “Saya tidak mau terlibat; saya netral saja.” Tidak ada daerah yang netral – anda harus mengikut salah satu dari kedua pihak itu.
Kita perlu menjadi seperti Petrus atau Paulus atau murid-murid lain yang mengikuti Yesus dan yang bersedia mengorbankan nyawanya bagi Allah! Saya sungguh senang mengatakan bahwa sepanjang sejarah manusia tidak ada zaman lain seperti sekarang ini, ketika umat Allah bersungguh-sungguh mengabdikan diri kepada apa yang dilakukan Allah.
PERINGATAN! “Orang yang murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya” (Amsal 14:14)
Apabila anda mulai hanyut kembali, sebelum anda benar-benar menjauh dari Allah, anda hanya berminat akan hal-hal yang mengenai diri anda sendiri dan bukan hal-hal Allah. Inilah suatu tanda peringatan.
PERINGATAN! “Jika demikian, apa yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?” (Roma 6:1)
Anugerah Allah adalah penutup yang indah, tetapi anugerah itu tidak memberi kebebasan untuk berbuat dosa. Augerah Allah bukanlah sesuatu yang patut kita peroleh, juga bukan sesuatu yang patut kita peroleh, juga bukan sesuatu yang kita beli. Seseorang yang berpikir mereka dapat berbuat sesuka hatinya, ia sedang memberontak terhadap Allah dan berada dalam keadaan yang berbahaya.
PERINGATAN! “..jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima” (II Korintus 6:1)
Anugerah Allah adalah pemberian dan karenanya jangan disia-siakan. Paulus mengatakan hal ini sehubungan dengan apa yang dilakukan Allah ketika menyediakan penutupNya, dan dia memberi peringatan ini kepada kita, “Sebab Allah mengambil Kristus yang tidak berdosa dan mencurahkan dosa kita keatasNya. Kemudian, sebagai gantinya, Kristus mencurahkan kebaikan Allah keatas kita! “Sebagai teman sekerja Allah, kami mohon supaya saudara jangan menyia-nyiakan berita menakjubkan tentang kebaikan Allah yang besar ini.” Allah melakukan ini bagi anda dan Ia memberi kata-kata yang menjamin hal ini, tetapi Dia memperingatkan kita agar jangan kita mengesampingkannya karena kesenangan duniawi. “Sebab Allah berfirman: ‘Jeritanmu datang kepadaKu pada saat yang baik, ketika pintu-pintu penyambutan terbuka selebar-lebarnya. Engkau Kutolong pada saat keselamatan ditawarkan.’ Sekarang ini Allah siap menyambut saudara. Pada hari ini Ia siap menyelamatkan saudara.”
Kemudian Paulus memberitahukan bagaimana berjaga-jaga agar jangan kita menyia-nyiakannya, “Kami berusaha hidup demikian rupa, sehingga tidak seorangpun akan merasa tersinggung dan tingkah laku kami tidak akan menghalangi orang mencari Tuhan, supaya tidak seorangpun dapat mencela kami dan menyalahkan Tuhan. Sebenarnya, apapun yang kami lakukan, kami berusaha membuktikan bahwa kami benar-benar pelayan Allah” (II Korintus 5:21 dan 6:1-4, FAYH) Haleluya!!
Misalkan, anda baru saja membeli mesin pencuci piring. Anda senang sekali dengan semua keistimewaannya dan penghematan waktu kerja di dapur. Anda membaca petunjuk bagaimana menpergunakannya dengan sebaik-baiknya. Anda menemukan catatan kecil yang berjudul, PERINGATAN! Untuk menjalankan mesin dengan baik dan efisien, lakukan seperti berikut.”
Apa jadinya, seandainya anda tiba-tiba saja berpikir, “Alat ini tak boleh tinggal di rumahku; mungkin dia akan macet!” Hanya sesaat saja anda mengalihkan pandangan dari semua keuntungan dan melebih-lebihkan kata peringatannya, maka segera semua keuntungan itu berkurang dalam pikiran anda!
Demikianlah juga janji Allah untuk orang yang menyadari apa yang telah dilakukan baginya dan apa yang Allah ingin lakukan. Janji-janji Allah dan keuntungannya telah diuraikan dan peralatannya sangat unggul. Kita sekalian yakin akan kebaikan Allah dan bagaimana perhatianNya terhadap kita terungkap dalam semua janjiNya yang indah, yang semuanya yang pernah diingkariNya, JaminanNya tidak terbatas! Namun demikian masih terdapat tanda peringatan, dan tanda itu diberikan, agar janji –janji Allah dapat terlaksana dalam hidup anda!
Lampu merah menyala di persimpangan kereta api ketika kereta itu datang, untuk menjaga supaya jangan kita tergilas.
Mobil pemadam kebakaran membunyikan sirenenya untuk memperingatkan kita akan kedatangannya! Lampu mobil ambulans dan mobil polisi sebentar-sebentar menyala apabila ada bahaya dan raungan sirenenya memperingatkan kita agar minggir.
Demam memperingatkan kita akan penyakit dan infeksi.
Semua tanda ini baik, demikian juga tanda-tanda peringatan Allah. Semuanya sama efektif untuk menjaga kita jangan tewas (rohaniah) seperti halnya lampu merah di persimpangan kereta api menjaga jangan kita tewas jasmaniah! Karena begitu besar kasih Allah kepada kita sehingga Dia memasang tanda-tanda peringatan sepanjang danau kesenangan, khusus untuk melindungi kita!
KETIKA ALLAH MENGUCAPKAN TERIMA KASIH
Matanya seperti bara api yang menyala, suaranya jelas dan bergema … malaikat yang besar sekali .. Ketika dia memberitahukan kepada saya tentang “Penghakiman Orang Percaya.”
Hati saya melonjak ketika mendengar dia mengatakan, “PENGHAKIMAN ORANG PERCAYA BUKAN SUATU MALAM YANG GELAP, YANG HARUS DILEWATINYA SEBELUM DIA MEMASUKI HARI KEKAL ALLAH, MELAINKAN SUATU HARI KETIKA ALLAH MENGUCAPKAN TERIMA KASIH KEPADA UMATNYA.”
BAB X KETIKA ALLAH MENGUCAPKAN TERIMA KASIH
Ada sukacita besar dalam hati saya, karena mengetahui bahwa Allah cukup memperhatikan umatNya sehingga memberi bimbingan dan pengarahan ilahi. Saya juga merasakan tanggung jawab yang besar untuk membawa kepada dunia ini kebenaran-kebenaran yang telah diletakkan Allah dalam hati saya.
Inilah fakta-fakta alkitabiah yang telah diketahui oleh sebagian besar dari kita, tetapi karena Allah mengucapkannya dengan jelas sekali dan meminta perhatian kita kepadanya dengan mengutus malaikat dan lain sarana surgawi, maka kebenaran-kebenaran itu menjadi lebih berarti lagi!
Tuhan telah memperkenankan saya mengambil bagian dan menyampaikan pengalaman-pengalaman ini, yang bukan impian kosong atau khayalan belaka. Setiap kali Allah melawat saya, Dia telah memberikan FirmanNya kepada saya dengan kuat kuasa besar.
Pada kunjungan yang pertama, malaikat itu membicarakan tiga bidang pokok. Yang pertama adalah kodrat Allah, keadaanNya yang sesungguhnya, keinginan hatiNya terhadap manusia, dan hal-hal yang penting bagi Allah. Kedua, yaitu kedudukan kita dalam Allah, dan ketiga, ia ingin agar saya mengingatkan anda akan persiapan untuk hari penghakiman yang besar itu!
Bidang pertama diringkaskan dalam BAB II KABAR BAIK BAGI ANDA SEKELUARGA.
Bidang kedua adalah segi pandangan Allah terhadap diri kita, dan ini dibahas dalam BAB PENDAMAIAN. Saya bertanya kepadaNya, “Dimana dalam Alkitab dapat saya melihat kebenaran ini dipraktekkan?” Allah menjawab, “Sudah Kutuliskan. Engkau dapat membacanya dalam Kitab Bilangan” (Bilangan 23:21), dan Dia menerangkan artinya kepada saya. Dia memberitahukan bahwa kurban yang diandalkan bangsa Israel itu melambangkan pengorbanan besar dari Kristus yang kita percaya. Oleh karena itu mereka diterima oleh Allah dalam masa waktu antara kurban tahunan itu.
Banyak kali saya telah membaca seluruh Alkitab, tetapi belum pernah saya mengerti kebenaran Allah yang indah ini, yang menyatakan bahwa Dia memandang manusia dari segi pandangan yang berbeda dari manusia. Allah memandang dari atas penutup itu; sedangkan manusia memandang dari bawahnya.
Hampir setiap kali hal ini disebut, apabila Allah datang melawat saya, Allah menghendaki agar kita mengetahui kedudukan kita di dalamNya. Pada waktu kita ingin hidup bagiNya dan kita INGIN Dia menjadi Tuhan kita, penutup darah itu ada. Melalui penutup itu Dia memandang kita sebagai bunga dan pohon yang ditanamNya.
Dia memandang kita seperti Kristus, karena kita sudah diterima dalamNya, semuanya terbungkus dan ditutupi dengan kasihNya. Karena kita beriman padaNya, Dia ingin agar kita mengetahui kedudukan itu. Dia ingin kita mengetahui bahwa hari yang disebut oleh Rasul Paulus dalam II Timotius 1:12 hampir tiba, katanya, “Aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memelihara apa yang telah dipercayakanNya kepadaku hingga pada hari Tuhan.” (II Timotius 1:12). Hari itu adalah hari yang indah dan hari pahala.
Allah ingin agar kita mengetahui apa yang penting bagi Dia. Ketika kita mengetahui betapa Dia memperhatikan hal-hal tertentu, maka kita juga mau memperhatikannya. Dia berfirman, “Berpuasa yang Kukehendaki ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk” (Yesaya 58:7-7)
Allah ingin agar kita menaruh perhatian terhadap hal-hal yang menarik perhatianNya, yaitu manusia. “Supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!“ Allah mengungkapkan isi hatiNya kepada kita. Dia berbicara tentang hal-hal yang SUNGGUH-SUNGGUH penting!
Dia berkata bahwa banyak orang sedang melakukan banyak hal yang “baik”, yang perlu, yang berhubungan dengan kehidupan ini, dan hal-hal yang perlu dilaksanakan. Hal-hal itu penting sementara masih dalam kehidupan ini, jadi hal-hal itu berharga. Hal-hal itu memang beralasan dalam dunia ini, tetapi tidak semuanya akan tinggal tetap.
Secara khusus malaikat itu menyebut beberapa buku yang penulisannya memakan banyak waktu, buku-buku yang mungkin bernilai, tetapi yang tidak memenuhi keperluan orang.
Pertunjukan menyanyi, jika tidak ditujukan kepada keperluan hidup ini, hanya bersifat sementara saja dan tidak akan berlangsung terus. Bahkan khotbah-khotbah yang disampaikan, dapat memberi informasi, mungkin diberitakan kepada BANYAK orang, tetapi tidak mengena KEPERLUAN orang-orang itu! Khobah-khobah itu dapat membimbing dan menggerakkan dalam suatu arah tertentu, tetapi itu tidak akan tetap.
Gedung-gedung bisa berguna sekali, tetapi Allah tidak memerlukan gedung. Dia mempunyai gedung-gedung yang jauh lebih indah daripada yang ada dalam dunia ini.
Tuhan berbicara mengenai usaha “pengumpulan dana”. Dia mengatakan, jika anda memberi supaya dipuji orang, anda sudah mendapat pahalanya di dunia ini, dan bukannya di surga. Sering visi pekabaran injil seseorang telah dirugikan, karena dia ingin dipuji dan dihargai.
Tidak salah jika kita membangkitkan semangat orang untuk memberi, tetapi pemberian semacam itu tidak dicatat dalam kitab Allah. Dia ingin pemberian yang diberikan dengan segenap hati! Berikut inilah kutipan kata-kata yang diucapkan malaikat itu, “Hal-hal seperti ini mungkin mendapatkan ganjaran yang memuaskan dalam kehidupan di dunia ini, dan hal itu penting, tetapi tidak akan tinggal tetap.”
“Apa yang tinggal tetap?” tanya saya.
Dia menunjuk Filipi 4:17-18, dimana Paulus mengatakan kepada jemaat Filipi untuk memberi persembahan dari kekurangan mereka. Bukannya ia menginginkan pemberian mereka, tetapi seperti yang dikatakannya, “Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin membesar keuntunganmu.”
Jadi, ketika buku Allah dibukakan, maka itu akan menunjukkan bahwa orang-orang ini telah melakukan sesuatu yang indah sekali, bukan untuk mendapat pahala di dunia ini, melainkan bagi Tuhan.
Dalam Yohanes 15:16, Yesus berdoa agar buah hidup kita tinggal tetap. Allah menghendaki kita memiliki sesuatu yang ada dalam kitab itu untuk selamanya, karena Dia sangat mengasihi kita.
Saya yakin bahwa malaikat ini telah banyak kali mengunjungi saya…. Ketika saya berada di rumah sakit beberapa tahun yang lalu, saya mendengar suara, ketika saya sakit keras. Pesan yang saya terima hampir setiap hari ialah, “Kuatkan hal-hal yang tinggal tetap.” Sekarang ini dia membicarakan hal yang sama. Dia ingin agar kita menguatkan hal-hal yang tinggal tetap untuk selama-lamanya.
Manusia sangat berarti bagi Allah. Jika anda ingin mengetahui tempat tinggal Allah dalam dunia ini, carilah di tempat banyak orang, dan anda akan menemukan alamatNya, karena Allah tinggal di tempat banyak orang yang menderita. Dia ingin menolong mereka. Dia melibatkan diri dengan keperluan manusia.
Apabila kita turut merasakan kebutuhan dan kesukaran manusia serta menunjukkan kasih sayang kepada seseorang, dan benar-benar memenuhi kebutuhan mereka, maka hal itu dicatat dalam kisah hidup kita di surga.
Hal-hal lain mungkin berguna, tetapi buah yang diinginkan Allah ialah kasih pribadi, pertolongan pribadi, dan perhatian pribadi anda. Jika anda melihat seseorang menderita batin dan hati anda sungguh-sungguh ikut menderita dengan mereka, maka pada saat itu barulah anda benar-benar memperdulikannya.
Baru-baru ini saya bertanya kepada anak-anak Sekolah Minggu di gereja saya. “Bagaimana sifat Yesus?” Camkan jawaban mereka:
“Yesus suka sekali menolong orang.”
“Jika kita lapar, Dia akan menyediakan makanan.”
“Jika kita sakit, Dia ingin agar kita sembuh.”
“Dia mengasihimu.”
Demikian pengertian anak kecil akan berita Allah.
Keinginan Allah ialah agar ktia menjadi serupa Yesus yang selalu bergerak dalam bidang keperluan manusia.
Malaikat itu berbicara mengenai keterlibatan pribadi dengan keluarga kita – dengan darah daging kita sendiri. Bukan apa yang kita lakukan bagi mereka, tetapi sikap kita terhadap mereka. Apa arti mereka bagi kita!
Beberapa kerabat kita mungkin mempunyai sifat-sifat yang tidak menyenangkan. Mereka mungkin mengambil keuntungan dari diri kita. Mungkin mereka berdusta kepada kita dan kita mengatakan, “Saya tak mau berhubungan dengan orang itu lagi.” Allah tidak mau kita melukai hati orang itu; Dia ingin agar kita mengasihani dan mengasihi mereka, serta menolong mereka sedapat-dapatnya. Itulah sifat Allah.
Berita ini tidak saja berlaku untuk keluarga kita sendiri, tetapi untuk keluarga Allah juga. Dalam Galatia 6:10 tertulis bahwa Allah menghendaki kita berbuat baik kepada semua orang, terutama kepada keluarga Allah. Dia ingin kita mencerminkan Yesus dan menjadi seperti Dia. Inilah yang tercantum dalam laporan kita di surga.
Kita dapat menolong orang yang kesepian! Kita dapat menolong orang yang menderita! Kita dapat menolong orang yang frustasi! Yesus berkata, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Matius 25:40). Perbuatan-perbuatan seperti itulah yang tertulis di surga.
Malaikat itu mengatakan bahwa lebih penting untuk menjadi seperti Yesus dalam hal memenuhi kebutuhan orang lain, daripada bersaksi kepada orang mengenai keselamatan. Perkataannya itu membuat saya terheran-heran. Kita sudah terbiasa dengan ide, bahwa kita belum melakukan sesuatu bagi Allah, jika kita tidak keluar dan bersaksi dan mempergunakan Firman Allah dengan sebaik-baiknya. Tetapi malaikat mengatakan, “Jika saudara menolong orang, saudara menjadi Firman yang hidup bagi mereka. Firman itu mengatakan, ‘Saya mempedulikan dan Allah mempedulikan saudara!’“
Ini tidak berarti kita meninggikan diri seperti Yesus; itu hanya berarti Yesus hidup dalam diri kita. Kita telah menjadi firman yang hidup bagi mereka, bukan kata-kata tercetak yang mati, tetapi kata-kata yang hidup.
Inilah sesuatu yang dapat kita lakukan, dan ini penting daripada bersaksi, mengutip ayat Kitab Suci atau mengajar. Kita bukannya bersaksi, melainkan kita MENJADI saksi tentang bagaimana sesungguhnya sifat Yesus itu.
Hal itu dapat dilakukan setiap orang! Kita tidak perlu mempunyai bakat khusus untuk menimbun harta di surga. Setiap orang Kristen dapat menabung di surga setiap hari, karena setiap hari ada orang yang memerlukan pertolongan! Apabila kita menaruh perhatian kepada mereka, kita menyatakan Yesus pada mereka dalam keperluan mereka. Bila kita melakukan ini bagi Allah, maka hal itu dicantumkan dalam kisah hidup kita di surga.
Sementara kita menanti kedatangan Yesus, marilah kita pergi menolong orang lain dan dengan demikian mengisi buku kita. Kita tidak menolong orang hanya supaya buku kita penuh, tetapi karena begitulah Allah mencintai manusia. Jika kita dekat denganNya, kita akan merasa seperti itu juga. Hal-hal yang dilakukan karena kasihNya dan RohNya yang di dalam diri kita, akan dicantumkan pada laporan kita dalam arsip di surga.
Dalam Matius 25:35-40, Yesus mengajarkan bahwa bila kita memberi makan orang yang lapar, memberi minum orang yang haus, dan memberi bantuan kepada sesama manusia, kita melakukan hal itu bagiNya. Ini termasuk juga perkunjungan ke rumah perawatan untuk menghibur orang yang berputus asa atau mengurus seorang anak kecil yang ibunya kepayahan.
Bila kita sendiri sudah letih, tetapi masih mengatakan, “Saya mau menolong memikul bebanmu ini,” dan tidak mengharapkan imbalan, kita melakukan hal ini bagi Yesus. Perbuatan-perbuatan ini dituliskan dalam buku kita!
Kita akan melakukan apa yang dilakukan Yesus, ketika kita menunjukkan keramahan kepada orang dengan menolong mereka membangkitkan harga dirinya, ketika mereka patah hati dan murung, ketika rasa harga diri dan martabatnya telah diremukkan.
Allah mempedulikan manusia, dan cara satu-satunya orang mengetahui hal itu ialah bila anda dan saya menyatakannya. Itulah sebabnya sangat penting kita mengetahui bagaimana sifat Allah. Allah berfirman agar jangan kita memegahkan diri atas kekayaan, atau kebijaksanaan, atau kekuatan, atau lain hal di dunia ini, tetapi hendaknya kita bermegah dalam hal ini, yaitu bahwa kita mengenal Allah dan Dialah Allah kebenaran dan Allah yang penuh dengan kasih.
Sering kali pemikiran manusia menjadi kacau. Mereka mengira bahwa kita hanya dapat melayani Allah dalam hal-hal rohaniah. Dalam pelayanan kita agak sukar untuk berhubungan dengan roh seseorang, tetapi tidak sukar untuk berhubungan dengan keperluan jasmaniahnya, tubuh dan emosi mereka. Yesus selalu melayani kebutuhan rohaniah maupun kebutuhan jasmaniah.
Misalnya, pada suatu hari seseorang datang ke kantor saya digereja. Orang itu terlibat dalam homoseksualitas, suatu cara hidup yang saya benci. Dalam diri saya terjadi pergumulan. Dia tidak ingin didoakan dan bahkan tidak mau mengakui bahwa ia perlu dibebaskan dari homoseksualitas, tetapi dia lapar. Sudah beberapa waktu dia tidak makan. Saya harus bertanya kepada diri saya sendiri, “Apa yang sekiranya akan dilakukan Yesus?” Saya tahu Yesus akan memisahkan orang ini dari dosanya, jadi saya melakukan hal yang sama, dan ketika mengelupas keburukan itu saya mendapatkan bahwa Allah sudah mulai bekerja. Orang itu lapar!
Yesus berkata, “Jika musuhmu lapar, berilah dia makan.” Saya harus mengakui bahwa hal itu sangat sukar bagi saya, karena saya berpikir tentang orang-orang yang lebih layak diberi makanan daripada orang ini. Karenanya saya katakan kepadanya, “Saya tahu bagaimana kehidupan saudara. Saudara tak dapat menyembunyikannya, tetapi saudara lapar, dan Allah memperhatikan hal itu, dan sayapun mempedulikan hal itu.” Kemudian saya memberikan makanan baginya.
Saya tidak melakukan itu agar hal itu tercatat, tetapi saya tahu bahwa perbuatan baik itu terdapat dalam buku Allah. Saya tidak melakukannya untuk alasan itu, tetapi bila anda merasakan pekerjaan Roh dalam hati anda, Dia memenuhi hati anda dengan kasih terhadap manusia dan itulah motif anda. Karena, “Buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Galatian 5:22). Semua ini adalah ciri-ciri Allah yang menjangkau manusia.
Kalau saja sedari dulu saya mengetahui bagaimana perasaan Allah terhadap manusia dan betapa Dia mengasihi mereka. Ketika Yesus berjalan di muka bumi ini, Ia mencari orang-orang yang membutuhkan pertolongan, dan sekarang Dia masih mencari mereka.
Banyak sekali utusan-utusanNya yang berjalan berkeliling dan ia berkata kepada mereka, “Aku ingin kalian pergi ke tempat-tempat dimana ada keperluan.” Bila kita dengan penuh kasih menyediakan makanan bagi seseorang yang sakit dan membuat harinya lebih cerah dengan kasih sayang kita, sesuatu dituliskan dalam buku itu.
Menyatakan kasih sayang kepada orang yang tidak termasuk keluarga Allah, juga penting. Kita menunjukkan kasih bila kita menolong anak piatu dan para janda yang tidak mengetahui ke mana harus minta pertolongan. Allah berfirman melalui malaikatNya, “Inilah agama yang murni dan tidak bercela. Inilah yang akan bertahan dan akan dicatat dalam arsip di surga.”
Saya masih ingat beberapa khotbah yang berapi-api tentang neraka, api dan belerang, yang menegakkan bulu tengkuk, yang berusaha menakutkan orang supaya mereka ingin masuk surga.
Saya pernah mendengar seorang pendeta yang berkhotbah seperti berikut, “Allah menyimpan semua dosamu dan mempergunakannya sebagai ancaman untuk menjaga supaya kalian tetap hidup benar. Kemudian dia melanjutkan dengan suara gemuruh, “Kalian harus menghadapi setiap dosa, karena semuanya sudah dituliskan dalam bukumu dan disimpan. Pada hari penghukuman, Allah akan mempergunakan layar besar dan proyektor untuk mempertunjukkan semua dosamu kepada dunia, termasuk keluarga dan teman-temanmu.” Kemudian katanya, “Kesalahan-kesalahan yang kalian lakukan sebelum kalian diselamatkan, semuanya itu telah diampuni, tetapi segala sesuatu yang kalian lakukan setelah diselamatkan, itu disimpan untuk dihadapkan padamu.”
Orang-orang menjadi gelisah ketika mendengar khotbah seperti itu, dan kelihatannya seperti menggerakkan beberapa orang untuk menyerahkan diri kepada Allah, tetapi puji Tuhan, berita itu sama sekali tidak benar!
Ketika malaikat itu memberi saya berita ini, dia mengatakan bahwa khotbah seperti itu bertentangan dan tidak sesuai dengan kodrat Allah. Ketika anda mengakui dosa anda, Dia akan menghancurkannya dan melenyapkannya, dan Dia berfirman bahwa Dia tidak akan mengingatnya kembali.
Jika anda tertipu sehingga mempercayai bahwa pada hari penghakiman yang mulia itu banyak tuduhan akan dilancarkan terhadap diri anda, saya mempunyai kabar baik bagi anda! Tidak akan terjadi seperti itu. Hari itu akan merupakan hari yang INDAH. Allah bukannya menjatuhkan hukuman, melainkan akan menyampaikan “TERIMA KASIH!”
Kristus adalah dasar kita. Tidak sesuatupun yang dapat menggoncangkan Dia. Iman dan percaya anda pada Yesus menempatkan diri anda di atas dasar yang takkan pernah dihancurkan. Allah mengatakan bahwa segala perbuatan kita yang menyerupai Yesus, itu akan tetap dan bertahan.
Lukas mengatakan (Lukas 3:17), bahwa pada suatu hari Allah akan memisahkan debu jerami dari gandum. Dia mencari biji gandum yang dapat bertahan lama! Malaikat itu sesungguhnya membuat pernyataan bahwa “Allah tidak tertarik kepada debu jerami.” Dia tidak bisa memakainya; Dia menghilangkannya dari hidup saudara, supaya yang tetap tinggal hanyalah yang sempurna saja, yang seperti Yesus. Dia hanya tertarik kepada biji gandum itu – Dia menginginkan biji itu dan akan menghilangkan kulit pembungkusannya dan menemukan kehidupan yang ada di dalamnya, yang akan tahan sampai selama-lamanya. Haleluya!
Dalam I Korintus 3:12, 13, rasul Paulus menyebut dasar yang akan bertahan sampai selama-lamanya. “Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing, orang akan diuji oleh api itu.” Yang dimaksudkannya ialah jerami itu akan disingkirkan dan dibakar, serta menyatakan bagian yang akan bertahan sampai selama-lamanya.
Perkara-perkara kehidupan ini akan berlalu pada hari penghakiman agung itu, tetapi bagi orang percaya itulah saat ganjaran besar di mana Tuhan membawa pujian bagi umat-Nya. Pada hari penghakiman orang percaya ini tidak seorangpun yang akan mendengar kata-kata penghakiman yang kasar, karena Yesus telah membayar hukuman kita melalui kematianNya.
Ketika terang surgawi mulai bercahaya di hadapan kita, dan perkara-perkara dunia ini mulai mencair dan menghilang, akan muncul serombongan orang percaya dari semua tingkat pertumbuhan dan kehidupan rohaniah. Semua hal yang fana akan lenyap, dan hal-hal yang berkenan kepada Allah akan berdiri atas landasan teguh dalam pemandangan Allah!
Hari ini sangat penting bagi Allah. Itulah hari yang dinantikanNya sejak lama. Hari inilah yang dimaksudkan Paulus, ketika dia mengatakan bahwa dia tahu dia dapat mempercayai Allah sanggup memelihara apa yang telah dipercayakan kepadanya hingga pada hari itu! Dalam I Korintus 4:5 dia melanjutkan, “Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima PUJIAN DARI ALLAH.” “Pada saat itulah Allah akan memberikan kepada setiap orang pujian yang patut diterimanya” (FAYH).
Setiap orang akan mendengar kata-kata itu, “Terima kasih, terima kasih! Kau telah bekerja dengan baik.” Ada orang yang melakukan lebih banyak dari yang lain, tetapi TIAP-TIAP ORANG yang dipuji oleh Allah.
“Maka TIAP-TIAP ORANG akan menerima pujian dari Allah.” Rasul Paulus mengatakan bahwa hari itu akan menyatakannya. Semua hal yang indah-indah, yang telah dituliskan Allah dalam buku anda, akan diketahui pada hari yang mulia itu. Allah tidak melakukan hal-hal yang tidak penting, jadi ingatlah apa artinya kalau Dia memegang tangan anda pada waktu anda berdiri di hadapanNya, memandang muka anda dan mengatakan. “Terima Kasih! Terima kasih atas semua yang telah kaulakukan bagi-Ku!” Tiap-tiap orang Kristen akan mendengar kata-kata itu, “Terima kasih! Kau telah bekerja dengan baik!”
Pikiran manusia saja tidak bisa memahami bagaimana Allah dapat mengucapkan terima kasih kepada saya. Saya tidak akan melupakan saat yang benar-benar mempesonakan, ketika malaikat itu menceritakan bahwa pada hari mulia itu Allah akan mengucapkan kata-kata itu. Saya tak mengerti bahwa kasih Allah sedemikian besar kepada saya sehingga Ia dapat mengatakan, “Terima Kasih, Roland Buck.”
Saya minta malaikat itu menerangkan apa yang dimaksudkannya ketika mengatakan “Apa yang tersembunyi dalam kegelapan dan apa yang direncanakan di dalam hati.” Inilah jawabnya, “Allah akan menyinarkan terang-Nya pada sudut-sudut tersembunyi dalam hati mereka yang melayani Dia karena kasih, tanpa mengharapkan terima kasih. Untuk hal-hal seperti ini pula, mereka akan mendengar Allah menyatakan terima kasihNya.”
Perkara-perkara itu tidak berhubungan dengan perbuatan jahat. Malaikat menyebutnya sebagai hal-hal indah, tetapi tersembunyi, yang tidak diketahui orang mengenai hidup anda. Allah akan memberitahukan hal-hal baik tentang diri anda yang anda sendiri tidak tahu! Dia mengetahui semua pikiran anda, bahkan pikiran-pikiran baik yang layak mendapatkan pujian!
Saya tidak tahu kapan Yesus akan datang. Kalau saja malaikat itu memberikan sedikit petunjuk, tetapi dia tidak melakukannya sama sekali. Akan tetapi kejadian-kejadian yang menunjuk kepada kedatanganNya terjadi dengan cepatnya, dan para malaikat sedang menyingkirkan semua rintangan. Lebih banyak orang yang digerakkan dan dijamah oleh Allah daripada sebelumnya.
Lebih banyak orang yang akan diselamatkan dan berpaling kepada Allah, apabila mereka melihat kita melakukan pekerjaan Allah dengan memenuhi kebutuhan mereka. Ini lebih baik daripada kalau kita berusaha mendesak mereka untuk menerima keselamatan. Manusia lapar secara rohaniah. Mereka merindukan seseorang yang mewujudkan firman yang hidup di tengah-tengah mereka. Hal ini dapat dilakukan oleh tiap-tiap orang, bukan hanya beberapa orang yang pandai saja, karena kita sekalian dapat memancarkan kasih Allah.
Jika anda mengetahui bahwa pada suatu hari Allah akan mengatakan “Terima kasih” kepada anda, bukankah itu mendorong anda untuk pergi mencari seseorang yang memerlukan pertolongan, lalu menolong mereka?
Allah sangat menekankan hubungan keluarga melalui berita-berita yang dibawa oleh malaikat-malaikat itu. Mungkin sudah lama anda tidak berbicara tentang Tuhan kepada beberapa anggota keluarga anda. Marilah hubungi mereka dan mengatakan, “Saya senang! Saya percaya keluarga kita di surga akan utuh, karena Allah sedang bekerja untuk membawa keluarga-keluarga seluruhnya kepada diriNya.” Sering kali sukar sekali untuk berbicara tentang Tuhan kepada orang-orang dalam keluarga kita sendiri, tetapi sangat mudah menunjukkan kasih Yesus kepada mereka.
Dunia ini memerlukan Yesus! Hanya sekilas melihatNya dan melalui kitalah mereka dapat melihat Dia.
Hal terakhir yang dikatakan malaikat tentang pokok ini adalah, bahwa keinginan dan kerinduan kita dalam hidup ini akan dipenuhi bila kita memenuhi keperluan orang lain sebagai pengganti Yesus. Malaikat menyatakan bahwa dalam Yesaya pasal 58 kita dapat melihat apa yang benar-benar menarik perhatian Allah. Saya membacanya dan betul; hal ini ditulis di dalam Alkitab sama seperti yang dikatakannya kepada saya.
“Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan Tuhan berisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. Tuhan akan menuntut engkau senantiasa dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan” (Yesaya 58:6-11)
Bersamaan dengan mencerminkan Yesus melalui perbuatan-perbuatan baik ini, biarlah berita keselamatan meluap-luap dari dalam diri anda seperti taman yang diairi dengan baik, dan seperti mata air yang senantiasa mengalir. Inilah yang dilakukan Yesus. Dia tidak pernah melupakan keperluan rohaniah umatNya dan demikian juga kita! Kedua-duanya sangat penting!
Ketika kita menunjukkan kasih dan perhatian kepada orang, Allah menulis dalam arsip di surga perbuatan-perbuatan yang kelak akan mendapatkan ucapan terima kasihNya.
Bukankah hal itu tak dapat dipahami oleh pikiran kita yang terbatas ini, bahwa pada hari besar itu, Allah akan menyambut kita dengan kata-kata, “Baik sekali, engkau hambaKu yang baik dan setia. Terima kasih!”
TUGAS KE FILIPINA
... Kira-kira jam empat pagi, lampu di kamar saya dinyalakan, dan ketika saya membuka mata ... Di kamar itu ada dua pelbet. Saya tidur di satu pelbet dan ketika saya memandang pelbet yang kosong itu, saya melihat Gabriel duduk disana.
“Bagaimana kau tahu saya di sini?”
“Tidak sukar untuk mencarimu, karena kamilah yang mengatur supaya kau kemari! Jawab Gabriel.
BAB XI TUGAS KE FILIPINA
Saya merasa sangat aneh duduk di pelabuhan udara San Francisco hendak menuju ke luar negeri. Saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi setibaku di sana! Itulah perasaan saya ketika pada Sabtu malam itu saya merasa dorongan yang kuat sekali untuk pergi ke Filipina.
Satu minggu sebelum saya berangkat untuk melakukan tugas ini, malaikat Gabriel menjumpai saya, dan membicarakan pekerjaan ini dengan saya. Ia memberi keyakinan dalam hati saya bahwa apa yang sedang terjadi ini adalah sesuatu yang direncanakan oleh Allah sendiri. Dia memberikan nama-nama orang yang sementara di tolongnya. Ia berkata bahwa saya akan berjumpa dengan orang-orang ini, meskipun ada beberapa yang mungkin tidak terlalu penting bagi tugas ini, tetapi yang diberikan kepada saya untuk meyakinkan saya bahwa perjalanan ini diatur oleh Allah, dan bukannya sebuah perkunjungan biasa saja!
Pesawat sudah ditetapkan untuk tinggal landas pada jam tengah malam, dan saya harus singgah di Hawaii selama enam setengah jam. Pada kira-kira jam sebelas saya melapor dan diberi nomor tempat duduk. Saya duduk di ruangan tunggu sebelum berangkat dan melihat orang-orang yang mondar-mandir. Dalam hati saya sedang menantikan apa yang akan dilakukan oleh Allah, sambil mengharap-harapkan sesuatu yang luar biasa!
Ada sebuah tempat duduk kosong di samping saya dan seorang pemuda Filipina mendudukinya. Kami mengadakan percakapan yang menarik dan ketika kami menaiki pesawat saya temukan bahwa pemuda ini duduk disamping saya. Segera saya keluarkan daftar nama yang diberikan oleh Gabriel dan memeriksanya. Nama S-A-R-I-A-N-O terdapat pada bagian atas dari daftar itu. Saya menarik napas panjang, kemudian bertanya kepada pemuda itu apakah saya menyebut namanya dengan betul. Pemuda itu nampaknya terkejut sekali, sebab saya kenal namanya. Dia melihat sekeliling untuk menemukan apa pada dirinya ada sesuatu yang memberitahukan namanya, tetapi tidak ada! Dia cepat-cepat berdiri dan duduk di bagian lain, karena pesawat itu tidak penuh. Saya menempati tempat duduknya dan tempat duduk saya, jadi saya bisa tidur sepanjang perjalanan ke Hawaii.
Sebelum pesawat kami meninggalkan Hawaii, pramugari mengumumkan bahwa setiap orang harus duduk ditempat yang sudah ditetapkan baginya, karena ada penumpang-penumpang baru yang akan menaiki pesawat. Dengan rasa enggan pemuda itu duduk kembali di samping saya, jadi saya pikir lebih baik menenangkan dia. Tentu saja saya tidak ingin dia merasa gelisah selama perjalanan sepuluh jam itu, karena itu waktu yang cukup lama.
Dengan jujur saya katakan kepadanya bahwa saya mengetahui namanya karena nama itu diberikan oleh malaikat Gabriel kepada saya. Ketika saya mengatakan hal ini, dia melihat sekeliling lagi, tetapi tidak ada tempat duduk kosong, jadi dia tak bisa lari!
Saya katakan padanya bahwa Allah mengasihi dia dan bahwa perjalanan ini bukan sekedar perkunjungan belaka, karena dia telah dipilih untuk menyampaikan berita yang baik kepada keluarganya. Saya juga memberitahukan bahwa Allah memperhatikannya dan telah mengenalnya sejak lama dan mencintai dia.
Katanya, “Bagaimana Allah bisa mengenal saya? Saya tidak mengenal Dia. Saya pergi ke padri dan padri mungkin menceritakan kepada Allah mengenai diri saya, tetapi saya sendiri tidak mengenal Allah.”
Saya terangkan kepadanya bahwa Allah mengenalnya dan Allah telah mempersiapkan dirinya dan sudah mengatur seluruh perjalanan ini, bahkan memberikan namanya kepada saya. Kemudian saya katakan bahwa Allah juga yang mengurus supaya ia akan duduk di samping saya, ketika mereka membagi ke—300 tempat duduk yang ada di pesawat itu.
Matanya terbelalak keheranan, ketika saya ceritakan semua ini padanya. Katanya, “Maksud anda Allah benar-benar menaruh perhatian terhadap diri saya, di tengah-tengah segala kesibukanNya? Apakah kau maksudkan bahwa Allah benar-benar memperhatikan seseorang yang tidak mengenalNya sama sekali?” Jawabku, “Ya, Dia ingin agar anda menyerahkan hidup anda padaNya sebagai tanda terima kasih karena Dia memperhatikan anda, meskipun Dia sangat mulia dan anda tak berarti sama sekali.”
Seketika itu juga pemuda itu menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhannya! Dengan penuh kegembiraan dia mengatakan, “Baiklah saya ceritakan tentang ayah dan keluarga saya. Saya teringat bahwa banyak kali ketika ayah memandang ke langit pada malam hari dan melihat bintang-bintang, dia mengatakan, ‘Pasti ada Allah di sesuatu tempat, jika saja kita bisa menemukanNya.’” Kemudian lanjutnya, “Sekarang saya akan kembali dan mengatakan padanya bahwa dia benar. Memang ada Allah dan saya telah menemukan Dia.”
Kemudian saya tanyakan padanya tentang keluarganya. Saya pikir ketika dia menyebut keluarganya, maksudnya ialah keluarganya yang dekat. Lanjutnya, “Semua keluarga saya akan berkumpul bersama karena mereka tinggal berdekatan. Ketika saya berangkat ke Amerika Serikat pada tiga belas tahun yang lalu ada 400 anggota dalam keluarga. Saya tidak tahu berapa besarnya sekarang ini, mungkin 700 orang atau mungkin lebih banyak lagi, tetapi saya akan menceritakan kabar ini kepada semuanya! Mereka akan mengetahui bahwa Allah mengasihi mereka masing-masing.”
Hal ini benar-benar menggembirakan hati saya, karena dia kemudian menambahkan, “Jika malaikat menaruh perhatian terhadap saya, apakah mereka juga menaruh perhatian terhadap keluarga saya? Bolehkah saya memberitahukan hal ini kepada mereka?”
“Tentu saja, itulah yang diinginkan oleh Allah. Allah begitu memperhatikan keluarga anda sehingga Dia memberikan nama anda kepada saya. Anda akan kembali ke sana sebagai utusan Allah.”
Dengan sangat terharu, dia memandang muka saya, lalu mengatakan, “Inilah tugas yang paling serius dan paling penting yang pernah saya peroleh.” Dia mengetahui bahwa tugas ini khusus, karena ia tahu tak mungkin saya bisa mengetahui namanya kecuali saya mendapatkannya dari Allah. Seketika itu juga dia menjadi utusan Injil!
Perjalanan ke Filipina adalah salah satu dari ke-120 kejadian yang telah diberitahukan oleh Allah kepada saya, tetapi tidak ada apa-apa yang terjadi sampai dua bulan sebelum tanggal keberangkatan saya, ketika saya menerima undangan untuk datang ke Filipina. Dengan segera saya menanyakan ongkos perjalanan dan saya taksir jumlahnya $1.730,00. Bagaimana Allah akan menyediakan uangnya? Saya tak usah menunggu lama, karena keesokan harinya tiba sebuah cek yang berjumlah $1.730,00 dari sumber yang tak diduga-duga.
Gabriel menemui saya di kantor gereja untuk memberikan instruksi-instruksi tentang misi ke Filipina tersebut. Pada waktu itu dia kelihatan sangat serius, ketika dia berjalan mondar mandir di ruangan itu, seakan-akan di kuatir. Dia mencerminkan kekuatiran Allah tentang kenyataan bahwa orang-orang akan mendengar amanat untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia, tetapi kemudian mereka itu kembali kepada keadaan yang semula. Pasti, perjalanan ini bukan suatu hal yang mendadak, tetapi sudah ada dalam pengungkapan rencana Allah.
Dia mengatakan bahwa berita saya harus berdasarkan Mazmur 96 dan Mazmur 97:1,2, “Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah namaNya, kabarkanlah keselamatan yang daripadaNya dari hari ke hari.”
Ceritakanlah kemuliaanNya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatanNya yang ajaib di antara segala suku bangsa. Sebab Tuhan Maha Besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat daripada segala allah. Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit. Keagungan dari semarak ada di hadapanNya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudusNya.
Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada Tuhan kemuliaan namaNya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataranNya! Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapanNya, hai segenap bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Sungguh tegak dunia, tidak goyang. Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang diatasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaanNya.
TUHAN ADALAH RAJA. Biarlah bumi bersorak-sorak, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada disekeliling Dia, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.”
Hari Minggu merupakan hari yang luar biasa. Kebaktian saya yang pertama diadakan di Holiday Inn, dan termasuk Hotel Internasional yang mempunyai cabang-cabang di seluruh dunia. Ruangan kebaktian penuh sesak dengan orang-orang yang kelihatannya sebagai warga tingkat atasan.
Ini sangat menarik bagi saya, karena saya telah membayangkan Filipina sebagai negara miskin, di mana saya bisa melihat Injil bekerja dalam lingkungan yang belum berkembang. Kebaktian ini merupakan perjumpaan saya yang pertama dengan Filipina.
Holiday Inn itulah gedung yang paling indah dan paling megah, yang pernah saya masuki sepanjang hidup saya. Para pria berpakaian stelan, sedangkan wanitanya bergaun indah dan mahal-mahal. Rambutnya yang hitam disanggul tinggi di atas kepadalanya dan kelihatannya seperti orang-orang yang beradab. Saya bertanya-tanya apakah saya cuma berkeliling sebentar diatas sebuah kota besar di Amerika dan kemudian mendarat! Mereka kelihatannya seperti orang-orang yang berasal dari lingkungan Amerika dan bukannya kepulauan Filipina.
Kebaktian yang kedua diadakan pada malam Minggu di Faith Assembly di Manila. Ketika saya memasuki gereja ini, saya tidak melihat kemewahan seperti yang saya lihat tadi pagi, tetapi saya melihat orang-orang yang betul-betul mengasihi Allah, meskipun mereka miskin. Gedung gereja ini terletak di daerah yang banyak terjadi kekerasan dan kejahatan. Setiap jendela mempunyai terali besi seperti dalam penjara. Alangkah bedanya dengan lingkungan kebaktian tadi pagi itu!
Saya tinggal di wisma tamu di Wycliff Translators. Kompleksnya besar dengan halaman tertutup dan sering menerima tamu sampai 70 orang. Allah memperkenankan saya tinggal di sana untuk bersahabat dan melayani orang-orang yang telah mengabdikan hidupnya untuk mempelajari bahasa suku-suku yang tidak mempunyai bahasa tertulis.
Para penterjemah lembaga Wycliff ini memberi bahasa tertulis kepada suku-suku itu dan kemudian menterjemahkan Alkitab dalam bahasa itu. Allah telah mengatur supaya saya menjumpai kelompok yang paling penting di Filipina dalam menjangkau suku-suku yang terpencil. Ada dokter, pilot, profesor, tenaga-tenaga guru, dan banyak pemimpin lainnya yang menyatukan usaha mereka untuk menjangkau penduduk pulau-pulau tersebut.
Kemudian saya berbicara tentang perkunjungan malaikat kepada sekelompok utusan gerejawi selama suatu kebaktian petang hari. Sementara saya berbicara saya menyadari bahwa mungkin itu sesuatu yang baru sama sekali bagi mereka, sehingga mereka agak sukar menerimanya.
Allah juga mengetahui hal ini dan Dia mengetahui persis apa yang harus dilakukan dalam keadaan seperti itu. Sementara kami sekalian berdoa, direktur sekolah Alkitab merasakan tangan yang berat memegang bahunya, dan dia berpikir bahwa mungkin ada orang yang meletakkan tangan di bahunya untuk mendoakan dia. Dia melihat sekeliling, tetapi tidak melihat seseorangpun! Katanya kemudian kepada yang hadir, “Hal ini benar, benar! Allah telah meneguhkannya! Meskipun saya tidak bisa melihatnya, saya TAHU tangan malaikat itu telah memegang bahu saya.”
Dia dan isterinya tidak tidur sampai larut malam menceritakan bagaimana dia merasakan tangan ilahi Allah ketika malaikat itu menjamah dan memegang tangannya. Saya tidak melihat Gabriel di sana, tetapi sangat menarik bila mengetahui bahwa dia ada dan menemukan jalan ke kepulauan Filipina itu.
Di sanalah saya menerima jadwal kebaktian-kebaktian untuk perjalanan ini. Saya agak susah ketika melihatnya, karena tujuh hari penuh akan dihabiskan untuk kebaktian di dua gereja saja. Sebelumnya saya tidak menyadari sepenuhnya apa yang akan saya lakukan, tetapi keterangan ini benar-benar mengejutkan diri saya! Saya bertanya mengapa saya harus mengadakan perjalanan begitu jauh hanya untuk berbicara dalam dua gereja saja. Jika saya hanya melakukan itu saja, saya dapat melakukannya di Idaho!
Saya telah bercakap-cakap dengan orang-orang di wisma tamu Wycliff dan mereka menceritakan kisah-kisah yang menarik tentang pelayanan di antara suku-suku bangsa yang tidak mengenal bahasa Inggris sama sekali. Mereka sama sekali belum beradab dan banyak di antara mereka hanya memakai cawat saja. Mereka masih membawa busur dan panah, dengan ujungnya berbisa. Saya sangat tertarik akan hal ini, karena merasa bahwa mungkin itulah alasan dari perjalanan saya. Memang, itu merupakan bagian yang penting, tetapi tidak sebagaimana yang saya harapkan!
Pada hari senin saya berjumpa dengan seorang dokter, seorang profesor dan dua orang pilot. Mereka baru saja kembali dari Mindanao, di mana ada suatu suku bangsa yang baru ditemukan satu setengah tahun sebelumnya. Tempat suku itu jauh di daerah hutan rimba dan sementara kelompok ini ada di sana, profesor itu telah berhasil menciptakan semacam sarana komunikasi dengan suku tersebut.
Saya menerangkan kepada mereka bahwa Allah telah mengirim saya ke Filipina dan mereka mengatakan, “Kami kembali ke mari untuk beristirahat sejenak, tetapi kami tidak perlu istirahat, baiklah kita kembali besok. Kami akan membawa SAUDARA ke sana! Allah telah mengatur dalam hal ini!”
Kegembiraan saya benar-benar meluap, sampai saya menyadari bahwa hal itu tidak mungkin saya lakukan, karena saya sudah ditetapkan harus berkhotbah di tempat lain. Saya tetap berusaha memikirkan cara untuk meniadakan janji itu sehingga saya dapat pergi. Mereka mempunyai pesawat yang akan menerbangkan saya ke lapangan terbang yang paling dekat dengan suku itu. Di lapangan terbang itu akan ada seorang pilot helikopter yang dapat menerbangkan saya ke daerah pedalaman.
Mereka terus-menerus mengatakan, “Kami menghendaki saudara pergi ke sana.” Tetapi saya tidak dapat, karena kunjungan itu tidak termasuk dalam rencana perjalanan yang sudah ditetapkan bagiku.
Pada Senin malam saya pergi tidur dengan pikiran, “Saya benar-benar ceroboh!” Saya mendahului Allah ketika mengatakan kepada mereka untuk menetapkan jadwal bagi saya. Sebenarnya Allah menghendaki saya datang ke mari untuk menolong suku yang baru ini, dan saya telah kehilangan kesempatan untuk itu! Saya tidak bisa melepaskan diri, karena kebaktian-kebaktian itu sudah diumumkan.”
Di tempat itu panas dan lembab, sangat sukar untuk tidur, dan pikiran saya terus menerus menuduh, sehingga saya sama sekali tidak bisa tidur! Saya tak dapat berbaring dengan tenang, dan terus saja bolak balik, sementara saya bergumul dengan masalah ini sampai akhirnya saya tertidur pada jam 2.00 pagi.
Kira-kira jam empat pagi kamar saya menjadi terang dan saya membuka mata. Perabot wisma tamu itu sangat sederhana dan dalam tiap kamar itu hanya ada dua tempat tidur pelbet. Saya tidur di atas sebuah pelbet dan ketika saya memandang kepada pelbet yang kosong, saya melihat Gabriel sedang duduk di sana dengan Chrioni, yaitu malaikat yang sering menemaninya. Saya sangat mengantuk sehingga saya mengatakan, “Bagaimana kau bisa menemukan diriku disini?” Biasanya saya tidak bernai berbicara begitu dengan mereka, tetapi saya sangat ngantuk sehingga saya lupa bahwa jika Allah menugaskan seseorang untuk mewakiliNya, kita tidak boleh mengajukan pertanyaan.
Gabriel mengatakan, “Tidak sukar bagi kami untuk mencarimu, karena kamilah yang merencanakan supaya kau berada di sini! Kami mempunyai alasan. Kami ingin agar kau bergaul dengan orang-orang di sini sehingga mereka benar-benar mendalami berita itu dan membawanya kembali ke daerah mereka.”
Hal ini menjadikan saya merasa lebih enak, dan kemudian katanya, “Kami datang oleh karena Allah mengetahui kekuatiran dalam hatimu bahwa kau akan membuang-buang waktumu di gereja-gereja di sini. Allah menyuruh kami memberitahukan kepadamu supaya kau jangan kuatir, karena sudah diatur dan direncanakan bahwa setiap orang yang menjumpai kau akan dipilih oleh Allah. Mereka telah dipilih oleh Allah sendiri untuk mendengar apa yang akan kau katakan.”
Sangat menarik bagi saya ketika mengetahui bahwa di manapun saya berada, maka orang yang saya jumpai ada di tempat itu karena pimpinan Allah, jadi saya tidak menguatirkan hal itu lagi.
Saya bertanya-tanya siapa yang dibawa Allah kepada saya. Saya mulai memperhatikan dan menanti-nantikannya. Saya ingin melakukan beberapa hal untuk menolong rencana Allah, tetapi hal itu tidak saya lakukan. Saya berpikir, jangan sampai saya sedang melakukan sesuatu, sedangkan saya harus menunggu dan melihat apa yang akan dilakukan Allah!
Sementara di Manila saya berbicara pada Far East Advanced School Of Theology (FEAST) dan saya menyadari bahwa ini juga telah diatur oleh Allah. Kaum muda yang mengikuti pendidikan pada perguruan Tinggi Teologia itu berasal dari Asia Tenggara, dan pengaruh sekolah itu meliputi seluruh wilayah itu. Allah telah mengaturnya sehingga berita-beritaNya akan disebarkan mulai dari lapisan bawah dengan perantaraan para penterjemah Wycliff ke seluruh kepulauan Filipina dan sekarang Dia telah mengatur agar beritaNya meluas ke berbagai tempat di Asia. Ada mahasiswa yang berasal dari Burma, yang sekarang tertutup bagi utusan gerejawi dari Barat.
Saya pergi ke Iloilo, dimana sponsor-sponsor saya menyediakan tempat bagi saya di hotel yang terbaik. Hotel itu letaknya beberapa km dari pusat pertokoan, atau daerah pasar seperti yang disebutkan oleh mereka, dan saya bertanya-tanya apa yang akan terjadi di tempat ini. Pikir saya, “Jika yang dikatakan malaikat itu benar (dan siapa yang berani keraguan malaikat?), mereka akan membawa orang kemari. Saya tidak tahu siapa yang akan dibawa oleh mereka, tetapi setidak-tidaknya mereka mengetahui di mana saya berada.”
Saya tidak tinggal lama di kamar. Saya turun ke ruang masuk hotel dan melihat-lihat semua orang yang lalu lalang, karena saya ingin berada pada tempat yang tepat pada waktu yang tepat pula. Tidak banyak yang terjadi pada malam pertama.
Keesokan harinya saya turun untuk sarapan, dan rencana Allah yang indah mulai dinyatakan. Dua orang usahawan sedang duduk di sebuah meja dan mereka mengatakan, “Kami melihat anda tadi malam dan bertanya-tanya apa kerja anda disini. Anda tidak kelihatan seperti turis, sebab itu mari duduk bersama kami dan ceritakanlah mengapa anda berada di sini.”
Saya duduk dan memulai percakapan dengan mengatakan, “Tuan-tuan, saya tidak tahu latar belakang anda, jadi saya tidak tahu apa anda dapat menerima ini, tetapi seorang malaikat mengatakan kepada saya bahwa setiap orang yang berbicara dengan saya telah dipilih secara khusus oleh Allah untuk mendengar apa yang hendak saya katakan. Jadi saya percaya bahwa kalian berdua telah dipilih oleh Allah.”
Mereka memandang saya seakan-akan mereka tidak percaya apa yang saya katatan, jadi saya berkata selanjutnya, “Kenyataan bahwa kalian telah dipilih, ialah karena pendidikan atau latar belakang hidup anda, telah diarahkan oleh Allah, dan sekarang Allah hendak mempergunakannya. Allah tidak bekerja dengan serampangan dan Dia telah memilih anda untuk sesuatu yang khusus. Saya tidak tahu apa itu, tetapi saya tahu bahwa Dia telah meilih anda. Inilah rencana dan tujuanNya. Dia menginginkan apa yang anda miliki dan apa yang telah diberikanNya kepada anda, karena semua yang anda miliki telah diberi oleh Allah, entah anda mengenalNya entah tidak.”
Kedua orang itu saling memandang dan salah seorang berkata, “Kedengarannya aneh, teapi kami percaya saudara. Jadi, jika kami telah dipilih, apa yang menjadi langkah berikutnya?”
Saya tahu apa langkah berikutnya, tetapi saya kira mungkin saya harus meyakinkan mereka dahulu, padahal ternyata mereka sudah siap untuk maju ke langkah berikutnya. Kata saya, “Allah ingin agar anda mengatakan, ‘Baiklah Allah, inilah saya. Saya senang bahwa Engkau mempedulikan saya sehingga Engkau mau melakukan sesuatu dalam hidupku. Saya siap untuk melakukan apa yang Kauinginkan. Inilah hidup saya. Saya menerima Engkau.”
Orang-orang ini sama sekali tidak ragu-ragu. Mereka merasa bahwa apa yang saya katakan itu berasal dari Allah, dan tanpa keraguan keduanya mengangkat tangan dan mengatakan, “Tuhan, kami ingin meletakkan tangan kami ke dalam tanganMu. Jika kami memiliki sesuatu yang telah Kauberikan kepada kami dan yang dapat Kaupergunakan, kami memberikannya kepadaMu. Kami ingin agar Engkau memakai kami.”
Saya berbicara dengan mereka selama beberapa menit, kemudian kami bersama-sama berbicara dengan Tuhan. Kami menyembah dan menuji Dia, karena Ia bekerja dengan cara-cara yang luar biasa. Kemudian mereka mengaakan, “Kami berada di sini karena urusan khusus, dan semua pendidikan kami adalah dalam bidang politik dan pemerintahan. Kami menyerahkan sisa hidup kami kepada Allah agar bisa menolong orang.”
Saya menceritakan bahwa menurut malaikat itu misi saya adalah dalam bidang pembebasan. Kata saya, “Allah menyenangi kepulauan Filipina, dan Dia akan memberi kebebasan kepada Roh, jiwa dan tubuh. Dia membangkitkan pendeta-pendeta untuk menolong membebaskan jiwa manusia.” Kemudian tambah saya, “Mereka sangat miskin; tertindas; beratus-ratus tahun lamanya mereka telah di jajah. Mula-mula oleh Cina, Spanyol, Amereka, kemudian Jepang, lalu Amerika kembali dan sekarang pemerintah Filipina. Mereka diperbudak oleh penjajah dan Allah ingin membebaskan mereka.”
Orang-orang itu berkata, “Kami mempunyai kedudukan yang baik untuk itu. Kami akan mulai bergerak untuk membebaskan mereka.” Mau tak mau saya mengatakan, “Haleluya.” Saya tidak bermaksud mengucapkan kata itu, tetapi saya hanya tahu bahwa Allah memperhatikan semua keperluan kesejahteraan bangsa ini dan Dia berkenan kepada mereka.
Pada Senin pagi, saya berjumpa dengan seseorang di ruang masuk hotel. Dia terus saja menatap saya, jadi saya pikir akan mendatanginya dan melihat apakah dia juga dipilih oleh Allah. Kelihatannya seperti orang Amerika, jadi saya mendatanginya dan bertanya, “Saudara kelihatannya seperti orang Amerika.” Dia mengatakan bahwa dia orang Jerman. Saya katakan bahwa sejumlah besar orang Amerika adalah keturunan Jerman. Kemudian tanyanya kepada saya, “Apa yang anda lakukan disini?” Haleluya! Allah telah memberikan kesempatan yang sama, seperti yang terjadi sebelumnya dengan kedua usahawan itu.
Saya memulai percakapan dengan cara yang sama, “Saya tidak tahu apakah anda akan percaya atau tidak, tetapi seorang malaikat telah mengatakan bahwa orang-orang yang akan berbicara dengan saya di Filipina telah dipilih Allah untuk suatu tugas khusus. Saya tidak tahu bagaimana pendapat anda tentang ini, tetapi anda telah dipilih untuk mendengarkan apa yang harus saya katakan.”
Kemudian saya melanjutkan dan mengatakan hal yang sama padanya, bahwa Allah bisa mempergunakan semua pendidikan dan latar belakangnya. Orang ini membuka hatinya dan mengatakan, “Saya belum pernah menyadari bahwa Allah benar-benar mempedulikan apa yang saya lakukan, tetapi saya ingin hidup saya menjadi lebih berguna.”
Saya katakan kepadanya bahwa Tuhan bisa memakai bakatnya, pendidikan dan ketrampilannya dan bahwa Allah menghendaki agar dia menyerahkan dirinya kepadaNya.
Tanpa ragu-ragu, dia langsung menerima Tuhan! Kemudian saya memperhatikan bahwa dia menangis terisak-isak dan berbicara dengan perlahan-lahan kepada Tuhan! Matanya terbuka dan dia memandang kelangit dengan kedua tangannya terangkat, “Tuhan, bayangkan. Saya baru saja sehari di kepulauan Filipina dan saya telah mempunyai majikan baru!”
Saya tanyakan padanya mengapa dia ke Filipina. Dia telah diutus ke kepulauan itu oleh Komisi Dunia dari PBB untuk memperkembangkan sumber pangan bagi rakyat yang miskin dan kekurangan makan dari kepulauan itu. Saya memberitahukan kepadanya bahwa orang-orang yang dipilih oleh Allah terlibat dalam usaha membebaskan rakyat yang miskin ini.
Kemudian saya katakan padanya, “Dalam kedudukan anda sekarang ini, anda akan menolong untuk membebaskan ikatan kelaparan.” Jawabnya, “Untuk hal itulah saya dilatih dan diberi ketrampilan khusus, jadi saya menyerahkan diri saya kepada Tuhan untuk hal ini!”
Dari Iloilo saya menumpang kapal ke pulau Negros. Hotel saya terletak di tengah kota dan saya tidak memberitahukan kepada siapapun, bahkan tidak kepada pendeta sekalipun, apa yang saya kerjakan di siang hari. Saya memandang orang-orang dan hati saya merasa sangat kasihan kepada mereka, tetapi saya tidak bisa mengadakan hubungan dengan mereka, karena meskipun banyak orang bisa berbahasa Inggris yang kurang lancar, namun saya coba bercakap-cakap dengan banyak orang tapi tidak bisa menemukan orang yang bisa berbicara bahasa Inggris dengan lancar.
Akhirnya, saya menemukan seorang pemuda yang dapat berbicara bahasa Inggris dengan agak lancar, atau setidak-tidaknya saya bisa mengerti bahasanya. Dia baru saja berusia dua puluh satu tahun dan selama saya berada di sana dia menemani saya. Jika saya keluar hotel pada jam 5.30 pagi, dia sudah menunggu saya di tangga hotel. Allah sendiri telah memberikan dia sebagai penterjemah, agar saya bisa berhubungan dengan orang-orang, karena orang-orang yang ingin saya jangkau tidak dapat mengerti bahasa saya sama sekali.
Pada hari pertama ketika kami menyusuri jalan saya melihat seorang wanita berpakaian baik sedang menangis dengan handuk menutup wajahnya. Kemudian saya mengetahui bahwa dialah pemilik salah satu toko yang terletak di jalan itu. Saya dapat melihat bahunya berguncang, ketika dia menangis tersedu-sedu.
Kata saya, “Mengapa nyonya menangis?”
Dia tidak menjawab, tetapi terus saja menangis, karenanya saya katakan, “Saya datang untuk menolong anda. Saya seorang pendeta, dan saya ingin membantu anda. Allah mengasihi anda dan Dia memperhatikan keperluan anda.” Saya menunggu sementara penterjemah itu menyampaikan padanya apa yang saya katakan.
“Katakan kepada orang itu bahwa hal itu tidak penting.”
Pemuda itu menterjemahkannya dan kata saya, “Apa saja yang penting bagi anda tentu penting bagi Allah.” Maka dia melepaskan handuk itu dari wajahnya. Dia telah menangis lama sekali, matanya merah. Saya memegang tangannya dan berdoa agar tangan-tangan Allah yang kuat akan menolongnya dengan keperluannya. Ketika dia mengangkat wajahnya, kelihatannya seakan-akan awan mendung telah tersapu pergi, dan matahari mulai bersinar!
“Tanyakan apakah namanya Yesus! Saya sering kali menangis dan tidak seorangpun yang mempedulikan, tetapi orang ini mempedulikan.”
Saya telah melanggar peraturan yang ditetapkan bagi turis atau utusan gerejawi. Ada banyak larangan bagi orang seperti kami; antara lain bahwa kami tidak boleh mencampuri urusan orang lain.
Saya tidak menyadari hal itu, tetapi orang banyak dalam pasar yang penuh sesak itu mulai berkerumun untuk melihat apa yang sedang terjadi. Tak lama kemudian sudah tersiar di seluruh pasar itu, bahwa saya memperhatikan wanita tersebut.
Pelanggaran berikutnya terjadi ketika saya melihat seorang wanita membawa sekantong beras yang berat, yang kira-kira beratnya 36kg. Wanita itu sangat tua dan kaki-kakinya bengkok, maka saya bertanya berapa jauh dia harus memikul beras itu. Dia menjawab kira-kira tiga km. Sebenarnya saya dapat meminta pemuda itu menolong membawakan kantong itu bagi wanita tua tadi, tetapi kantong beras itu saya bawa sendiri dan memikulnya bagi wanita tersebut.
Banyak orang yang melihat kejadian ini dan mulai terdengar desas-desus dalam kota yang berpenduduk 360.000 orang itu.
Ketika saya kembali melalui daerah pasar itu, orang mulai mengikuti saya. Mereka berhenti dan minta saya bercakap-cakap kepada mereka. Pada kesempatan-kesempatan lain, sementara saya menceritakan tentang kasih dan perhatian Allah kepada orang banyak itu, saya melihat bahwa banyak yang disembuhkan dari berbagai penyakit, termasuk beberapa orang yang anggota-anggota tubuhnya bengkok akibat radang sendi.
Saya tidak berbicara mengenai kesembuhan, saya tidak berdoa bagi mereka, saya hanya bercerita tentang Yesus dan betapa Dia mencintai mereka. Ada beberapa orang yang bisu tuli yang disembuhkan tanpa doa sama sekali. Mereka tidak dapat mendengar apa yang saya katakan, karena mereka tuli, dan mereka tidak bisa mengatakannya kepada orang karena mereka bisu, tetapi Tuhan menyembuhkan mereka sehingga mereka dapat mendengar dan berbicara!
Allah membuktikan bahwa orang-orang itu dipilih olehNya, karena setelah itu banyak orang pergi ke hotel saya sehingga tempat itu menjadi tempat yang ramai. Mereka datang setiap hari waktu saya berada di sana, dan saya berdoa bagi mereka dan melayani mereka.
Kemudian datang berita bahwa angin puyuh yang dahsyat akan melanda Bocolod pada kira-kira jam 8.00 malam. Hujan sudah mulai turun dengan derasnya. Saya mengatakan kepada orang banyak itu agar berkumpul di gereja karena konstruksi gedung itu lebih kuat dari rumah mereka yang tidak kuat, yang saya rasa akan tumbang.
Saya kira selama beberapa jam badai itu telah melanda sungguh-sungguh. Kedengarannya seperti pesawat-pesawat jet yang terbang melintas, tetapi bunyi ribut itu disebabkan oleh angin yang mendahului kekuatan penuh dari badai itu.
Saya katakan kepada orang-orang itu agar jangan kuatir, karena bagi Allah mudah saja untuk membelokkan badai itu dan mengubah haluannya. Bagaimanapun juga Allah masih tetap berkuasa! Orang-orang ini selamanya hidup dalam ketakutan; karena ada kira-kira dua puluh badai semacam itu yang melanda kepulauan Filipina setiap tahun, dan inilah badai yang terburuk, yang mereka alami selama bertahun-tahun. Badai itu disebut badai yang membunuh, dan orang-orang itu sangat ketakutan.
Pada kira-kira jam 7.30 malam kami berkumpul di depan gereja, sambil memuji dan menyembah Allah serta berdoa. Kami mohon agar Allah membelokkan badai itu ke arah yang lain, karena pada saat itu badai itu sudah dekat. Puji Tuhan, Allah turun tangan dan badai itu melanda suatu daerah yang tidak berpenghuni. Haleluya!
Pusat badai yang seyogyanya akan meruntuhkan gedung-gedung dan rumah-rumah sama sekali tidak melanda daerah itu. Juga tidak melanda Manila, tetapi melintasi suatu tempat yang penduduknya kurang padat, seakan-akan ada campur tangan ilahi!
Sekiranya badai itu melanda kota Manila yang berpenduduk padat itu, mungkin akan tercatat beratus-ratus ribu kematian. Akibat hujan dan angin yang keras 270.000 keluarga kehilangan rumah mereka, tetapi bagian yang paling berbahaya dari badai itu melanda daerah persawahan. Tanaman padi rusak, tetapi rakyat tetap hidup! Sungguh indah melihat Allah sedang bekerja.
Pada malam terakhir saya sudah siap-siap untuk pulang ke tanah air lewat Manila, ketika saya menerima kabar bahwa “Penerbangan dibatalkan”. Pikir saya “Berapa lama akan berlangsung badai Rita? Bagaimana tentang pesanan tempat saya dari sini ke Manila? Apakah tidak berlaku lagi? Bagaimana tentang pesanan tempat saya untuk berangkat dari Manila?”
Tidak lama kemudian saya sudah mendapat berita. Pesanan tempat saya sekarang sudah tidak berlaku lagi dan semua penerbangan telah penuh sampai hari Rabu. Pesanan tempat saya untuk berangkat dari Manila mulai hilang. Saya bertanya-tanya berapa lama lagi yang saya perlukan untuk mendapatkan tempat lain. Kemudian pikir saya, “Mengapa kuatir? Allah mengetahuinya! Dialah yang membawa saya kemari.”
Pada jam satu saya menelpon pelabuhan udara Manila. Semua jalan tergenang air dan angin berhembus dengan kecepatan 196 mil perjam. Tak mungkin memesan tempat. Paling cepat tujuh sampai sepuluh hari. Saya teringat seorang yang dipertemukan Allah dengan saya. Orang itu pernah memberi saya kartu namanya, dan mengatakan bahwa saya bisa memakai kartu nama itu seandainya saya memerlukan pertolongan. Saat itu saya perlu bantuan, maka saya memutuskan untuk melihat apa yang akan terjadi. Ketika kuberitahukan namanya, jalan mulai terbuka. Dalam waktu beberapa menit saja telah tersedia tempat bagi saya di pesawat, dan saya diberi prioritas utama. Allah tahu bahwa saya akan memerlukan pertolongan ini!
Saya tiba di Manila kira-kira tengah hari. Banyak rumah dan pohon yang tumbang. Banjir itu demikian buruknya sehingga dari udara kelihatan kota itu berada di tengah-tengah laut. Puluhan ribu orang mencari tempat di kapal terbang. Sayalah satu-satunya orang, yang tanpa pesan tempat terlebih dahulu, telah diberi tempat pada pesawat yang menuju ke Amerika Serikat.
Terima kasih kepada Tuhan yang mengirimkan pejabat pemerintah itu, sehingga saya dapat memperoleh tempat sebagai penumpang istimewa yang tak terdaftar. Perhatikan: SEMUA nama yang diberikan oleh Gabriel telah saya kenali sementara saya berada di kepulauan Filipina itu.
MIKHAEL DAN MALAIKAT-MALAIKATNYA
Pada suatu hari Senin pagi-pagi benar saya mendengar suara ribut di tingkat bawah.
Saya tidak akan melupakan pemandangan di kamar duduk kami ketika saya turun untuk menyelidiki ... Malaikat-malaikat sedang bertempur dan rumahku dijadikan sebagai markas .. Perintah diterima dan diberi …. Serangan itu cukup berat sehingga Mikhael, yang merupakan pemimpin semua pasukan perang malaikat, harus hadir.
BAB XII MIKHAEL DAN MALAIKAT-MALAIKATNYA
Kira-kira jam dua pagi pada hari Senin, saya terbangun – ketika mendengar suara ribut di lantai bawah rumah kami. Segera saya menyelidiki apa yang menyebabkan ribut itu. Di lantai bawah saya melihat pemandangan yang paling menakjubkan.
Empat malaikat perang yang tinggi besar sedang berdiri di kamar duduk kami dan saya tahu bahwa sesuatu yang luar biasa sedang terjadi. Setiap kali Allah menyatakan diriNya melalui perkunjungan malaikat ke rumah saya atau keruang kerja saya, saya merasa takjub. Akan tetapi perkunjungan kali ini terasa lebih menggemparkan lagi, karena saya sungguh-sungguh menyadari pentingnya pekerjaan yang sedang dilakukan Allah.
Gabriel menyambut saya di bawah tangga dan minta saya memasuki sebuah kamar. Katanya, “Saya tidak ingin kau menjadi takut atau gentar, tetapi kekuatan-kekuatan Iblis telah mulai menyerang engkau. Sama seperti Tuhan mempunyai bala tentara malaikat, demikian juga Iblis mempunyai bala tentaranya dengan para penghulu kegelapan, meskipun mereka tidak sebanyak dan kekuatannya tidak sebesar malaikat-malaikat itu.
Mereka tidak hadir di segala tempat sekaligus. Hari kebinasaan mereka sudah pasti.”
Saya mendengarkan Gabriel dengan penuh perhatian, ketika dia mengatakan ingin memberi saya jaminan ini, supaya saya dapat menguatkan persekutuan umat Allah dan mengingatkan mereka bahwa mereka hidup dalam zaman yang khusus. Dia mengatakan Iblis menyadari kenyataan bahwa Allah sedang melakukan sesuatu di kota Boise, dan dia telah mengirim penghulu-penghulu kegelapan ke daerah ini dengan maksud melukai dan merampasi orang-orang, mengisi pikiran mereka dengan hal-hal duniawi dan berusaha menghalangi pekerjaan Allah.
Dia mengingatkan saya akan waktu ketika umat Israel akan dihantar keluar Mesir. Ketika itu penghulu-penghulu kegelapan telah berusaha menghentikan dan menghalangi pekerjaan Allah dengan membunuh semua bayi lelaki, dan sedapat mungkin membunuh Musa juga. Dia melakukan hal yang sama, ketika Yesus dilahirkan.
Saya sangat tertarik oleh pernyataan Gabriel, bahwa Iblis tidak tahu apa yang bakal terjadi. Iblis tidak bisa meramalkan masa depan, juga tidak bisa membaca pikiran manusia. Dia sangat gugup karena tidak tahu dengan tepat apa yang sedang terjadi, tetapi bagaimanapun juga dia berusaha untuk memperlambat apapun yang sedang dilakukan Allah!
Gabriel mengatakan bahwa Roh Kudus mengawasi semua ang ada di bumi ini. Karenanya Dia tidak memperkenankan Iblis melakukan hal ini. Ketika Ia melihat aktivitas Iblis menjadi berbahaya, Roh Kudus mengirim pasukan-pasukan malaikat untuk membereskan keadaan.
Perhatian saya tertarik kepada seorang malaikat, yang perawakannya tinggi besar dan kelihatannya gagah berani! Sementara saya memandang dia, nampaklah bahwa meskipun penampilannya yang menakutkan itu, ia mirip dengan Gabriel!
Saya tidak bisa melupakan mata malaikat itu, karena nampaknya seperti api yang menyala-nyala! Saya sedang mengamati kekuatan dan kuasanya, ketika dengan sikap wajar Gabriel mengatakan bahwa Allah telah mengirimkan malaikat perangNya yang paling berkuasa untuk mengalahkan dan mendesak mundur penghulu-penghulu kegelapan itu. Saya hampir-hampir tidak bisa bernapas, terlalu mengagumkan, karena inilah perkenalan saya dengan malaikat MIKHAEL!
Sebenarnya tidak mungkin untuk menguraikan sinar cahaya yang keluar dari kehadiran mereka. Saya dapat merasakan belas kasihan dan kasih, dan buah Roh Kudus, karena suasana surga itu merupakan kodrat Yesus. Semua makhluk surgawi ini mempunyai kodrat yang sama itu dan belas kasihan yang sangat besar.
Gabriel mengatakan kepada saya bahwa Allah telah memberi pesan kepada Mikhael yang harus disampaikan kepada saya. Saya mendengarkan dengan penuh kekaguman! Pesan itu sungguh nyata. Tak dapat diragukan sama sekali, karena saya sendiri hadir!
Gabriel memberitahukan bahwa malam itu suatu pertempuran sedang berlangsung dan malaikat-malaikat perang ini yang berada dalam kamar duduk rumah kami sedang memipin pasukan-pasukan surga yang mendesak mundur segala kekuatan kegelapan.
Mikhael dan ketiga panglima bala tentara malaikat, yang berada bersamanya itu sedang menerima berita dari Roh Kudus, yang sedang mengawasi semua aktivitas. Sebaliknya mereka memberi perintah dalam bahasa yang tidak saya mengerti kepada para pemimpin pasukan malaikat yang sedang bertempur.
Mikhael mengatakan bahwa sebelum tiba saat yang sudah ditentukan bagi pemusnahan Iblis, Allah mengizinkan keadaan itu dan terus-menerus pasukan-pasukan Iblis dibubarkan dan dicerai-beraikan oleh malaikat perang. Dia mengatakan saya tidak perlu takut, karena para malaikat sedang mengalahkan musuh, serta menjaga dan melindungi kita! Haleluya!
Dengan panjang lebar Mikhael berbicara dengan saya mengenai suatu hal yang belum pernah dapat saya pandang dari perspektif yang sebenarnya. Jika Allah memberikan kebenaran, kita harus melupakan perbedaan doktrin kita, karena Allah dapat MELAKUKAN apa yang dikehendakiNya dan MENGETAHUI apa yang ingin dilakukanNya.
Mikhael mengatakan, “Sampai saat yang telah ditentukan, tugas kami bukanlah untuk membasmi Iblis, tetapi untuk mencerai-beraikan segala kekuatan kegelapan, mencegah mereka, mengalahkan mereka dan menjauhkannya dari umat Allah.”
Kemudian katanya, “Saya mempunyai tugas, yang sedang saya nanti-nantikan, di mana saya tidak perlu lagi menunjukkan rasa hormat kepada Lucifer. Tugas saya itulah melenyapkan Iblis dan setiap malaikatnya dari langit. Kami tidak akan menyisakan seorangpun.”
Katanya, “Mungkin kau tidak menyadarinya, tetapi dua puluh empat jam setiap hari ada kekuasaan Iblis yang menuduh umat Allah mengenai dosa-dosa yang telah diampuni.” Iblis tidak memandang seperti yang dipandang Allah. Dia tahu bahwa dosa-dosa itu sudah diampuni namun dia masih menuduh mereka. “Tetapi,” kata Mikhael, “Surga akan dibersihkan! Lucifer akan berusaha untuk melawan, tetapi dia tidak akan berhasil. Jika kau ingin membaca tentang apa yang akan datang, bacalah Wahyu 12:7 – 10.”
Inilah pertama kali saya menyadari bahwa Mikhael mempunyai pasukan-pasukan Malaikat yang dibawahinya. Firman Allah mengatakan. “Kemudian terjadilah peperangan di sorga. Mikhael serta malaikat-malaikat dibawah pimpinannya berperang melawan Naga serta bala tentaranya yang terdiri dari malaikat-malaikat pendurhaka. Naga itu dikalahkan dan diusir dari surga. Naga besar itu – si ular tua yang disebut Setan atau Iblis, yang menyesatkan seluruh dunia – dilemparkan ke bumi bersama-sama dengan segenap bala tentaranya.
Kemudian saya mendengar suatu suara yang nyaring melintasi langit, ‘Akhirnya tibalah keselamatan yang daripada Allah, kekuasaan, serta pemerintahanNya, dan wewenang KristusNya; karena Penuduh saudara-saudara kita sudah dilemparkan dari surga ke bumi – ia menuduh mereka siang malam di hadapan Allah kita. Mereka mengalahkan dia dengan darah Anak Domba, dan dengan kesaksian mereka; karena mereka tidak menyayangkan nyawa mereka, melainkan menyerahkannya bagi Dia. Bersukacitalah, hai surga! Hai Surga dan semua warganya, bersukacitalah. Tetapi celakalah kalian, hai orang-orang dunia, karena Setan sudah datang kepada kalian dengan amarah yang meluap-luap, karena ia tahu bahwa waktunya tinggal sedikit!” (Wahyu 12:7-12, FAYH).
Iblis dan pasukan-pasukannya tidak bisa melakukan sesuatu untuk menghancurkan rencana Allah. Waktu selama masa kesengsaraan besar sangat mengerikan, karena semua malaikat pendurhaka akan ada diatas muka bumi. Puji Tuhan, Dia telah mengangkat kita dari dunia sebelum hal itu terjadi.
Mikhael mengatakan, “Tidak ada satu tempat pun di seluruh surga yang luas ini untuk salah satu roh setan itu, bahkan satupun tidak!” Dia menekankan hal ini dan mengatakan bahwa inilah tugasnya, dan dia telah siap untuk melaksanakannya selekasnya saatnya tiba.
Gabriel menyuruh saya menyampaikan berita ini agar memberi semangat kepada umat Allah.
Allah memperhatikan mereka! Dia memperhatikan seluruh dunia; Dia tidak menyerahkannya kepada Iblis dan Dia menginginkan agar kita memandang keadaan ini dari segi pandanganNya juga. Kita mungkin menyangka bahwa keadaan nampak suram, tetapi Allah mau kita mengetahui bahwa Dia masih memegang pimpinan.
Baik Gabriel maupun Mikhael mengatakan kepada saya bahwa Minggu yang lalu penghulu-penghulu kegelapan berada demikian dekatnya, sehingga para malaikat perang ditempatkan dalam kebaktian gereja untuk memastikan bahwa musuh tidak masuk. Haleluya! Saya bersukacita ketika dia mengatakan akan membiarkan pasukan malaikatnya di situ selama mereka dibutuhkan.
Mikhael datang langsung dari hadirat Allah, dan kekuasaan dan kekuatan dalam rumah saya demikian kuatnya, sehingga sudah menjelang petang sebelum kekuatan saya pulih kembali. Tubuh manusia tidak dibuat untuk bisa menahan cahaya yang terpancar dari malaikat seperti Mikhael, dan hal itu mempunyai pengaruh yang kuat padaku.
Memang sukar bagi pikiran manusia untuk memahami apa yang sesungguhnya terjadi dan kedengaran memang aneh, tetapi Pencipta surga dan bumi sedang melakukan sesuatu yang istimewa. Malaikat-malaikat yang berkuasa ini tidak bisa datang, berbicara dan muncul, sebelum Allah menyuruh mereka “Pergilah!” Dan sekarang ini Dia sedang mengatakan hal itu!
Saya merasa bahwa wajah Mikhael lebih seram daripada wajah Gabriel, meskipun keduanya mempunyai persamaan. Raut muka Mikhael seperti dipahat saja, dan uraian Daniel mengenai malaikat-malaikat lengkap sekali ketika saya perhatikan bahwa Mikhael berpakaian mirip seperti Gabriel. Jubah putihnya disulam dengan benang emas dan dia mengenakan sabuk emas yang lebar. Dia mengenakan semacam sandal dan kakinya berwarna sawo matang. Daniel mengatakan, “Seperti kilau tembaga yang digilap.” Lengan dan tangannya juga berkilauan. Warna tembaga dari kulitnya sangat luar biasa, karena cemerlang dengan cahaya yang memancar dari dirinya, karena ia selalu berada di hadapan Allah. Sikapnya sangat berwibawa, sehingga saya dapat melihat apa artinya jika ada kekuatan yang menentangnya!
Warna rambutnya pirang, hampir kuning muda. Kelihatannya ia berusia dua puluh lima tahun, jadi sukarlah untuk percaya bahwa dia lebih tua dari umur bumi!
Malaikat-malaikat perang lainnya mengenakan semacam jubah atau kemeja berwarna coklat yang diikat di leher dengan apa yang nampaknya tali sepatu. Jubah ini dipakai dengan celana yang sangat longgar.
Malaikat Tuhan mempunyai tingkat yang berbeda. Gabriel adalah penghulu malaikat, dan dia berdiri di hadirat Allah sebagai koordinator. Organisasi bala tentara Allah tersusun dengan sangat teliti dan rapi!
Roh-roh yang melayani adalah malaikat-malaikat yang tinggal bersama kami di bumi ini. Allah mengatakan bahwa mereka ada disekeliling kita. Mereka senantiasa menolong dengan melayani kita dan menghilangkan semua beban dan kesusahan. Mereka mengetahui semua rintangan, tekanan dan penderitaan kehidupan, dan mereka dekat untuk menolong kita.
Mereka menyatakan kasih Allah, pemeliharaan dan perhatianNya. Mereka tinggal bersama sebagai suatu masyarakat dan dapat menampakkan diri sebagai manusia biasa. Mereka tidak memiliki radiasi kuat yang dimiliki para malaikat surgawi. Serafim dan kerub adalah dua macam malaikat lainnya.
Sekarang ini ada sepasukan malaikat yang ditugaskan secara khusus. Mereka tidak mau mendengarkan keberatan apapun juga. Gabriel yang memimpin mereka, dan mereka sibuk betul untuk membawa orang yang tersesat kepada orang percaya, yang akan menyampaikan berita keselamatan kepada mereka.
Mikhael adalah pemimpin sekalian malaikat perang yang bertempur dengan kuasa-kuasa kegelapan. Chrioni adalah seorang panglima dari bala tentara Tuhan dan salah satu pemimpin pasukan malaikat perang.
Banyak malaikat mempunyai kedudukan dan pangkat dalam bala tentara surgawi sama seperti soerang jenderal atau seorang kapten. Setiap malaikat mempunyai tanggung jawab sendiri dengan membawahi serangkaian pimpinan malaikat.
Ketika Lucifer jatuh, dia membawa sebagian malaikat dari berbagai tingkatan dengannya, jadi dia juga mempunyai rantai pimpinan, yang berarti ada berbagai tingkatan roh-roh setan.
Firman Allah menyebut penghulu-penghulu kegelapan. Merekalah yang tertinggi dalam bala tentara Iblis. Pada saat apapun dalam sejarah, ketika Iblis mengetahui bahwa Allah melaksanakan sesuatu yang luar biasa, dia mengumpulkan penghulu-penghulu kegelapan dan memakai semua siasat yang ada dalam suatu taktik penundaan yang khusus untuk merugikan pekerjaan Allah.
Misalnya, ketika Daniel sedang dihubungi, para penghulu kegelapan itu berusaha sedapat mungkin untuk menghentikan berita yang dikirimkan Alllah padanya. Gabriel harus berjuang melawan kekuatan besar itu selama dua puluh satu hari, dan kedatangannya terlambat, karena roh-roh setan itu berkumpul untuk menghalangi kedatangannya. Akhirnya Roh Kudus mengirimkan Mikhael, penghulu malaikat yang memimpin semua pasukan malaikat perang.
Karena kekuasaan rohani malaikat Mikhael yang sangat besar itu, dia dapat mendesak mundur semua pasukan kegelapan, sehingga Gabriel dapat tembus. Ketika dia berkata dengan Daniel dia mengatakan, “Daniel, saya tidak bisa menerobos selama dua puluh satu hari, tetapi kemudian Mikhael datang dan kami berdua berhasil mendorong mereka mundur.”
Allah sedang melakukan sesuatu yang luar biasa sekarang ini! Dia telah memilih sebuah tempat untuk mencurahkan beritaNya, firmanNya dan pengertian yang khusus untuk zaman ini, sama seperti yang dilakukanNya pada zaman Daniel. Tak ayal lagi, Boise, Idaho, adalah suatu tempat pendaratan bagi para malaikat. Iblis telah mengetahuinya. Dia tidak tahu apa yang dilakukan malaikat-malaikat itu, tetapi dia telah mebawa penghulu-penghulu kegelapan ke daerah ini untuk berusaha menghentikannya! Tetapi dia tidak bisa menang!
Malam itu ketika malaikat-malaikat itu siap untuk meninggalkan rumah kami. Mikhael dan seorang malaikat lain membuka pintu yang menuju halaman belakang. Tanah telah tertutup salju, yang tebalnya kira-kira lima belas senti. Mereka berjalan tiga langkah, yang menyebabkan salju tertekan sampai ke tanah, dan membawa mereka sejauh 4.5m hampir 1.5m setiap langkah, kemudian mereka menghilang – sama sekali lenyap!
Yang ditinggalkannya hanya jejak-jejak kaki yang besar sekali di dalam salju!
MALAIKAT-MALAIKAT YANG BERTUGAS
Apa yang dilakukan para malaikat antara saat-saat penampilannya yang tertulis dalam Alkitab ... apakah mereka beristirahat ... atau apa yang terjadi atas mereka?
“Kami selalu sibuk mencerai-beraikan musuh-musuh Allah dan mempersatukan kembali kepingan-kepingan rencana Allah .. .saya memimpin pasukan surgawi yang diperintah Allah untuk meruntuhkan dinding Yerikho .. dan kami melakukannya!
Itulah yang dikatakan kepada saya oleh Chrioni, malaikat perang yang besar, ... dan masih banyak lagi!
BAB XIII MALAIKAT-MALAIKAT YANG BERTUGAS
Sekarang adalah zaman pembaharusan aktivitas rohaniah! Hal-hal aneh terjadi! Manusia sedang dibangunkan! Musuh-musuh Kristus meninggalkan perkemahan musuh dan berpihak kepada Allah. Banyak suara baru terdengar memberitakan Kabar Baik itu. Apa yang kita saksikan ialah bukti bahwa suatu bala tentara dari surga sedang bergerak.
Saya banyak mendengar kesaksian orang yang sudah jauh dari Allah; teman-teman maupun anggota keluarga telah berbicara kepada mereka, tetapi dengan keras hati mereka menentang Allah. Agaknya kemungkinannya kecil sekali mereka akan datang kepada Yesus, tetapi dalam rencana dan tujuanNya yang besar Allah mengirimkan berita melalui seorang utusan ilahi yang mengubahkan mereka sama sekali.
Hal ini terjadi di dalam dunia olahraga, dunia perdagangan, dunia hiburan dan dunia politik! Banyak orang yang berpaling kepada Allah dan menemukan bahwa Dia sungguh nyata. Bala tentara malaikat sedang bekerja!
Indah sekali mempelajari perihal para malaikat itu! Hakim-hakim 13 menunjukkan kebenaran yang mengasyikkan. “Orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata Tuhan; sebab itu Tuhan menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Filistin empat puluh tahun lamanya. Pada waktu itu ada seorang dari Zora, dari keturunan orang Dan, namanya Manoah; istrinya mandul, tidak beranak.” (ayat 1)
Dalam buku rencana Allah, Ia telah menentukan lebih dulu masa empat puluh tahun, tetapi dalam waktu itu Ia menyiapkan sebuah keluarga yang akan dipakaiNya untuk membawa kelepasan bagi umatNya. “Dan Malaikat Tuhan menampakkan diri kepada perempuan itu dan berfirman kepadanya, demikian, ‘Memang engkau mandul, tidak beranak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.
Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram. Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.’
Kemudian perempuan itu datang kepada suaminya dan berkata, ‘Telah datang kepadaku seorang abdi Allah, yang rupanya sebagai rupa Malaikat Allah, amat menakutkan. Tidak kutanyakan dari mana datangnya, dan tidak juga diberitahukan namanya kepadaku. Tetapi ia berkata kepadaku: Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; oleh sebab itu janganlah minum anggur atau minuman yang memabukkan dan janganlah makan sesuatu yang haram, sebab sejak dari kandungan ibunya sampai pada hari matinya, anak itu akan menjadi seorang nazir Allah.’
Lalu Manoah memohon kepada Tuhan, katanya, ‘Ya Tuhan, berilah kiranya abdi Allah, yang Kau utus itu, datang pula kepada kami dan mengajar kami apa yang harus kami perbuat kepada anak yang akan lahir itu. Maka Allah mendengarkan permohonan Manoah, sehingga Malaikat Allah datang pula kepada perempuan itu, ketika ia duduk di padang dan ketika Manoah, suaminya itu, tidak ada bersama-sama dengan dia. Kemudian perempuan itu segera berlari memberitahukan kepada suaminya, katanya kepadanya, ‘Orang yang datang kepadaku baru-baru ini menampakkan diri pula kepadaku.’
Lalu bangunlah Manoah dan mengikuti isterinya. Setelah sampai kepada orang itu, berkatalah ia kepadanya, “Engkaulah orang yang telah berbicara kepada perempuan ini?’ Jawabnya, ‘Benar!’
Lalu kata Manoah, ‘Dan apabila terjadi yang Kaukatakan itu, bagaimanakah nanti cara hidup anak itu dan tingkah lakunya?’
Jawab Malaikat Tuhan itu kepada Manoah, ‘Perempuan itu harus memelihara diri terhadap semua yang Kukatakan kepadanya. Janganlah ia makan sesuatu yang berasal dari pohon anggur; anggur atau minuman yang memabukkan tidak boleh diminumnya dan sesuatu yang haram tidak boleh dimakannya. Ia harus berpegang pada segala yang Kuperintahkan kepadanya.’
Kata Manoah kepada Malaikat Tuhan itu, ‘Perkenankanlah kami menahan Engkau di sini, supaya kami mengolah anak kambing bagiMu.’
Tetapi jawab Malaikat Tuhan itu kepada Manoah, ‘Sekalipun engkau menahan Aku disini, hidanganmu itu tidak akan Kumakan. Tetapi jika engkau hendak mengolahnya menjadi korban bakaran, persembahkan itu kepada Tuhan.’ Sebab manoah tidak mengetahui, bahwa Dia itu Malaikat Tuhan.
Kemudian berkatalah Manoah kepada Malaikat Tuhan itu, ‘Siapakah namaMu, sebab apabila terjadi yang Kaukatakan itu, maka kami hendak memuliakan Engkau.’
Tetapi jawab Malaikat Tuhan itu kepadanya, ‘mengapa engkau juga menanyakan namaKu? Bukankah nama itu ajaib?’
Sesudah itu Manoah mengambil seekor anak kambing dan korban sajian, lalu mempersembahkannya kepada Tuhan di atas batu. Lalu diperbuatNya keajaiban, sementara Manoah dan isterinya memandanginya. Sedang nyala api itu naik ke langit dari mezbah, maka naiklah Malaikat Tuhan dalam nyala api mezbah itu. Ketika Manoah dan isterinya melihat hal itu, sujudlah mereka dengan mukanya sampai ke tanah” (Hakim-Hakim 13:1-20).
Inilah kisah indah dengan kebenaran-kebenaran yang tidak ketinggalan zaman dan yang berkaitan dengan masa kini. Allah menjaga supaya berita yang di bawa malaikat itu terjadi.
Para malaikat dapat mengambil rupa seorang manusia, walaupun hal itu tidak perlu. Dalam kisah ini, malaikat menampakkan diri supaya dia dapat terlihat oleh mata jasmaniah.
Alkitab mengatakan bahwa malaikat adalah utusan Allah dan mereka melaksanakan perintahNya. Allah yang memberikan tanda-tandanya dan menyerukan perintah-perintah kepada mereka. Karena alasan inilah, ketika Manoah berdoa, katanya, “Tuhan mengirim malaikatNya.” Pelajaran ini dengan gamblang menunjukkan bahwa kita tidak boleh menyembah malaikat, atau memerintahkan mereka untuk melakukan sesuatu! Selain itu juga menunjukkan bahwa malaikat itu tinggal beberapa lama bersama mereka dan bercakap-cakap, bahkan mengajar mereka.
Malaikat tidak boleh disembah. Mereka sudah ditetapkan dan diciptakan sedemikian, sehingga tidak ada tempat dalam seluruh keadaannya untuk dipuja dan dimuliakan. Mereka disebut bala tentara Tuhan dan tujuan mereka ialah melayani Allah yang kekal.
Dalam Alkitab terdapat banyak bagian indah yang berkatian dengan malaikat. Karena Chrioni banyak mengambil bagian dalam kejadian itu, dia menceritakan beberapa cerita sehingga cerita tersebut menjadi hidup!
Dalam Yosua 5:13-14 umat Israel baru saja melintasi sungai Yordan dan siap untuk menyerbu masuk ke negeri perjanjian. Yosua pergi ke luar perkemahan dan melihat seorang yang berdiri membawa sebilah pedang yang terhunus. Yosua bertanya padanya apakah dia berdiri di pihak Israel atau di pihak musuh.
Jika malaikat itu mengatakan kepada orang percaya masa kini apa yang dikatakannya kepada Yosua; mungkin saja orang itu akan patah semangat, karena malaikat itu berkata, “Bukan, aku bukan dari pihak musuh dan juga bukan dari tentaramu. Akulah Panglima bala tentara Tuhan. Aku datang atas perintah Allah. Di sekelilingku dan belakangku terdapat banyak pasukan tentara malaikat. Kau tidak bisa melihatnya, Yosua, tetapi jumlahnya berpuluh ribu dan akulah pemimpinnya.”
Karena ada orang yang bertanya kepada saya apakah malaikat yang disebut ayat ini adalah Yesus, saya tanyakan kepada Chrioni dan dia menjawab tidaklah demikian, karena dia (Chrioni) berada di sana sebagai pemimpin bala tentara Tuhan. Ketika Yosua sujud untuk menyembahnya, Chrioni menyuruhnya menanggalkan kasutnya, “Sebab tempat engkau berdiri itu kudus” (Yosua 5:15). Hal yang sama inilah dikatakan malaikat Tuhan kepada Musa dari semak yang bernyala-nyala (Keluaran 3:4-5).
Chrioni mengatakan, bahwa Allah dalam rencananya yang besar, telah merencanakan semuanya. Yerikho adalah kota pertama yang didatangi bangsa Israel. Bila terjadi kemenangan besar untuk Allah di sini, raja-raja dan bala tentara lain akan takut kepada umat Israel. Mereka akan mengetahui bahwa Allah berpihak kepada umat Israel ketika mereka melihat suatu mujizat besar. Maka Allah menyuruh Chrioni dengan sepasukan tentara malaikat ke Yerikho dengan perintahNya. Allah tahu betul bagaimana kota itu akan ditaklukkan!
Seandainya kita dapat mencapai kembali ke masa itu dan melihat rencana pertempuran Allah yang harus dilaksanakan bala tentara malaikatNya, mungkin rencana itu akan terbaca seperti beikut: “Umat Israel adalah sekutu kita. Mereka akan berbaris mengelilingi dinding itu selama tujuh hari, dan pada hari terakhir mereka akan berkeliling tujuh kali. Aku telah memberi mereka perintah, jadi kita harus mengkoordinir apa yang kita lakukan di sini. Para imam harus meniup sangkakala mereka dan orang banyak akan bersorak pada saat yang ditentukan. Jika kalian mendengar sorak itu, DORONGLAH DINDING ITU SUPAYA RUNTUH!”
Chrioni mengatakan bahwa para malaikat menempati tempat-tempat tertentu di atas dinding kota Yerikho, sambil menantikan sorak sorai itu! Umat Israel tidak tahu apa yang terjadi, tetapi Allah mengetahuinya, demikian juga para malaikat! Mereka menunggu dan ketika mendengar sorak itu, setiap malaikat yang berada diatas sana mendorong dengan sekuat tenaganya dan dinding tebal yang kokoh itu RUNTUH ke bumi!
Dinding itu cukup tebal untuk dijadikan dasar sebuah rumah, dan seandainya dinding itu hanya tergolek, atau didorong hingga terbalik, itu tetap akan berupa dinding, karena tebalnya itu hampir sama dengan tingginya. Allah berfirman kepada para malaikat, “Runtuhkanlah!” Dan Alkitab menceritakan kepada kita bahwa dinding itu runtuh (Yosua 6:20). Mereka tidak perlu mencari jalan melalui celah dan puing-puing, karena dinding itu sudah runtuh sama sekali.
Inilah perbuatan para malaikat. Saya dapat membayangkan Chrioni sedang meneliti surat perintahnya dan memperhatikan satu ketentuan khusus yang ditetapkan Allah untuk sebagian kecil dari dinding itu. Ketika Rahab melindungi kedua pengintai yang dikirim untuk meninjau keadaan negeri yang dijanjikan itu, Allah telah berjanji kepadanya dan meyakinkan dia bahwa Ia akan melindunginya bersama keluarganya. Saya dapat membayangkan Chrioni memerintahkan beberapa orang malaikat untuk pergi kebagian itu dan mempertahankannya, sementara yang lain meruntuhkan bagian-bagian lain dinding itu!
Seseorang baru-baru ini mengatakan kepada saya bahwa penggalian menunjukkan bahwa dinding itu diruntuhkan seperti suatu terowongan lift. Bayangkan tekanan yang digunakan oleh malaikat-malaikat pada dinding itu!
Ketika para arkeolog menggali kota Yerikho kuno, mereka mendapatkan bukti dinding tempat rumah Rahab. Haleluya!
Alkitab benar-benar menjadi hidup, karena kita tahu bahwa malaikat-malaikat yang membantu merubuhkan Yerikho itu masih ada sampai sekarang ini dan bekerja sama dengan kita di bawah pimpinan Roh Kudus.
Dari kekal sampai kekal Allah memiliki malaikat-malaikat. Dia tidak pernah kehabisan daya upaya. Meskipun Allah sanggup melakukan semuanya sendiri karena Dialah Allah, namun senantiasa ada malaikat dan manusia yang bekerja sama denganNya.
Malaikat Tuhan mencegah Bileam mengutuk Israel! Bileam tergoda untuk mengutuk Israel, karena ingin mendapat sedikit uang, tetapi Allah memerintahkan malaikatNya agar jangan membiarkan Bileam melakukannya. Saya dapat membayangkan bagaimana Bileam mencoba mengutuk Israel, dan setiap kali dia mulai berbicara, malaikat memutar lidahnya sehingga dia memberkati Israel. Mungkin dia berkata, “Apa yang terjadi dengan diriku ini, sudah gilakah aku?” Kemudian dia mulai lagi untuk mengutuk Israel, dan sekali lagi dia mengucapkan berkat.
Dia tidak menyadari bahwa seorang malaikat besar berdiri di sampingnya serta memasukkan “rekaman” lain dalam mulutnya, dan Israel diberkati! Perintah Allah begitu tegas, sehingga keledainyapun bisa berbicara. Bileam menjadi takut sekali dan dia memaksa keledai itu berjalan, tetapi keledai itu membangkang, malahan memalingkan kepalanya dan mengatakan kepada Bileam, “Bileam, bukankah aku malayani engkau dengan baik selama bertahun-tahun?”
Mengapa Allah membiarkan kisah seperti itu dituliskan dalam Alkitab? Karena hal itu benar terjadi! Keledai itu berbicara karena kehadiran seorang malaikat Allah, meskipun dia sebenarnya tidak tahu berbicara!
Berikut ini ada beberapa ayat Alkitab yang akan menolong anda menyadari benarnya fakta bahwa para malaikat berada bersama kita. Juga ayat-ayat tersebut menyadarkan kita akan kehadiran mereka, agar kita mengetahui bahwa kita dapat mengharapkan pertolongan Allah melalui tentara surga.
Seorang malaikat mengunjungi Zakharia dan Elisabeth dan mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis akan dilahirkan (Lukas 1:11-20).
Malaikat Gabriel mengunjungi Maria dan mengatakan padanya bahwa ia akan melahirkan Yesus, Putra Allah (Lukas 1:26-35). Itulah rencana Allah yang dibentangkan tepat pada saatnya, seperti yang telah direncanakan, disiapkan dan dituliskan sebelum Dia menciptakan bumi ini.
Dia memperkenankan jumlah waktu yang tepat, sehingga pada suatu hari tertentu semuanya sudah siap. Yesus mempersembahkan diriNya sebagai korban tepat pada hari yang telah ditentukan oleh Allah. Peristiwa itu bukan sesuatu yang diputuskan. Allah beberapa tahun sebelumnya!
Dia mengijinkan Daniel melihat sekilas rencanaNya itu dan mengatakan, “Daniel, Aku akan menunjukkan sebagian rencanaKu kepadamu. Israel akan ditawan untuk tujuh puluh tahun. Jika tujuh puluh tahun itu telah berakhir, akan dikeluarkan titah oleh seorang raja untuk membangun kembali Yerusalem. Jika kau mulai menghitung sampai 483 tahun, engkau akan menemukan seseorang yang akan dilahirkan.”
Allah menceritakan tentang perjalanan yang dilakukan oleh Alexander Agung dan tentang empat jenderal yang akan mengambil alih tempat keempat putranya, karena Allah merencanakannya demikian, “Tetapi,” kataNya, “pada akhir tahun 483, Yesus akan menyerahkan hidupNya bagi dunia. Dia akan mati, bukan bagi diriNya sendiri, tetapi bagi dosa seluruh dunia!”
Tepat pada waktunya Yesus mati untuk dosa seisi dunia.
Dalam semua hal yang dilakukan Allah, Dia mengatakan kepada kita betapa Dia mengasihi kita, bahwa Dia mempedulikan kita, bahwa Dia mendambakan kita dan akan menolong kita!
Seorang malaikat memperingatkan Yusuf. “Setelah mereka berangkat, seorang malaikat Tuhan kelihatan kepada Yusuf dalam mimpi. ‘Bangun dan larilah ke Mesir bersama-sama dengan Bayi itu dan ibuNya,’ kata malaikat itu, dan tinggalkah di sana sampai aku menyuruh engkau kembali, karena Raja Herodes sedang berusaha membunuh Anak itu” (Matius 2:13).
Setelah Yesus dibaptis dalam sungai Yordan, Firman Allah berkata, “Kemudian Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk dicobai oleh Iblis. Selama empat puluh hari empat puluh malam Ia tidak makan apa-apa, sehingga Ia menjadi lapar sekali. Lalu Iblis mencobai Yesus dengan menyuruh Dia mengubah batu menjadi roti. ‘Itu akan membuktikan bahwa Engkau Anak Allah,’ kata Iblis. Tetapi Yesus berkata kepadanya, ‘Tidak! Karena Kitab Suci menyatakan bahwa roti tidak dapat mengenyangkan jiwa manusia. Yang wajib kita lakukan ialah mentaati setiap firman Allah.'
Kemudian Iblis membawa Yesus ke atas atap Bait Allah di Yerusalem. ‘Loncatlah ke bawah,’ katanya, ‘dan buktikan bahwa Engkau Anak Allah; karena Kitab Suci menyatakan, Allah akan mnyuruh malaikat-malaikatNya untuk menjauhkan Engkau daripada bahaya. Mereka akan menjaga agar Engkau tidak akan remuk kena batu-batu di bawah itu.’ Yesus menjawab, ‘Kitab Suci melarang kita mencobai Tuhan Allah.'
Setelah itu Iblis membawa Yesus ke puncak gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepadaNya bangsa-bangsa di dunia ini dengan segala kemuliaannya. ‘Semua ini akan kuberikan kepadaMu,’ katanya, ‘asalkan Engkau mau berlutut dan menyembah aku.’ ‘Pergi kau, Iblis,’ kata Yesus. ‘Kitab Suci menyatakan, ‘Yang harus disembah hanyalah Tuhan Allah. Hanya Dialah yang harus ditaati.’
Kemudian Iblis pergi dan malaikat-malaikat datang melayani Yesus” (Matius 4:1-11, FAYH)
Dalam Lukas 22:43 kita juga membaca bahwa seorang malaikat turun dari surga dan menguatkan Yesus serta melayaniNya di bukit Zaitun pada saat keperluanNya.
Para malaikat disebut di seluruh Alkitab, dari Kitab Kejadian sampai kitab Wahyu. Dalam Kejadian 24:7 Allah mengirimkan seorang malaikat untuk mencarikan mempelai wanita bagi Ishak. Inilah bagian lain dari rencana Allah. Dalam Keluaran 23:20 Ia mengutus “seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.” Ia mengirim malaikat-malaikatNya untuk menyiapkan jalan ketika bangsa Israel keluar dari Mesir.
Dalam Mazmur 34:8, Roh Kudus menggerakkan Daud menuliskan kata-kata berikut, “Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.”
Ingatlah peristiwa Daniel dilemparkan ke gua singa (Daniel 6:22). Raja yakin Daniel akan dimakan oleh singa, sehingga pada keesokan harinya mereka hanya akan menemukan sisa-sisa tubuhnya di bawah sana. Pada malam itu raja tidak bisa tidur, karena pikirannya tersiksa memikirkan Daniel yang dimakan oleh singa-singa yang ganas itu. Dia memikirkan kekejamannya melemparkan Daniel ke dalam gua singa itu. Maka yang dikerjakannya pertama-tama pada waktu pagi ialah menuju gua singa itu dan berteriak, “Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kau sembah dengan tekun, apakah Dia sanggup melepaskan engkau dari singa-singa itu? Apakah Dia melepaskan engkau?”
Sebenarnya, raja tidak mengharapkan jawaban dari Daniel, dia hanya coba-cboa tanya saja. Akan tetapi terdengarlah jawaban Daniel, “Ya raja, kekallah hidupmu! Allahku telah mengutus malaikatNya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku” (Daniel 6:20,22).
Malaikat Allah sungguh perkasa! Karena mereka melaksanakan pekerjaan Allah, kekuasaan mereka tak terbatas. Jika seorang malaikat dapat melakukan perbuatan yang demikian besar, bayangkan apa yang dapat dilakukan bala tentara surga yang sedang melakukan perintahNya sekarang ini. Bayangkan saja apa yang dapat mereka laksanakan. Dalam setiap peristiwa, setiap rencana Allah dibentangkan dan satu fasal lain mulai dibuka, malaikat-malaikat Allah menampakkan diri dan membawa berita Allah. Pada zaman kita sekarang ini, banyak orang di muka bumi ini mendapat kunjungan malaikat.
Hal ini seharusnya menyadarkan kita bahwa Allah tidak membiarkan dunia ini memburuk tanpa memperhatikan dan menaruh peduli. Selain bab lain sedang dibentangkan. Yesus hampir datang! Haleluya! Tugas penyelamatan terbesar yang pernah dilaksanakan di alam semesta ini akan segera dilakukan. Malaikat-malaikatNya sedang bekerja sekarang ini. Kunjungan mereka bukan lagi kejadian yang jarang terjadi, tetapi dari mana –mana diterima laporan bahwa orang telah melihat malaikat!
Hati saya gembira ketika John Weaver, pendeta dari Christian Center, Bozeman, Montana, menceritakan bahwa dia mendapat kunjungan malaikat sampai dua kali. Pada kunjungan yang pertama, malaikat itu menberinya beberapa perintah. Dia menyangka kunjungan itu hanyalah sebuah mimpi dan dia akan ditertawakan orang, tetapi dua minggu kemudian malaikat itu menemuinya lagi, ketika dua minggu kemduian malaikat itu menemuinya lagi, ketika dia mengendarai mobil pulang dari sebuah pertemuan pendeta-pendeta.
Mobil itu melaju, pintu dan jendelanya tertutup, tempat duduk depan di sebelahnya kosong. Dia bercakap-cakap sebentar dengannya dan mengingatkan dia akan tugas yang diberikan Allah padanya. Ketika pendeta Weaver mengatakan bahwa dia akan melaksanakan perintah Allah, malaikat itu menghilang dengan cara yang sama seperti ia datang. Meskipun mobil itu melaju dengan kecepatan 50 mil sejam, malaikat itu begitu saja menghilang! Jika malaikat yang mengunjungi Manoah dapat masuk dalam nyala api dan menghilang, mengapa seorang malaikat tidak dapat keluar dari sebuah mobil yang melaju, tanpa cedera!
Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Allah tidak berubah. Firman Allah mengatakan bahwa pernah ada orang menjamu orang asing tanpa mengetahui bahwa mereka adalah malaikat. Tidak selalu anda akan mengenali malaikat, bila anda bertemu dengan mereka, kecuali anda kebetulan melihat mereka masuk dalam api dan naik ke langit dalam nyala api, atau melompat keluar dari mobil sementara mobil itu melaju dan tidak menyentuh tanah, atau membangunkan anda waktu tengah malam. Namun demikian mereka ada di sekitar kita.
Tak seorang malaikatpun yang pernah mati. Kekuatan mereka tidak berkurang, mereka tetap perkasa! Mereka diutus untuk menolong kita, untuk menyediakan keperluan kita dan memelihara kita serta berkemah di sekeliling kita. Mazmur 91:11 mengatakan bahwa Allah telah memerintahkan mereka untuk menjaga kita.
Mereka datang secepat perintah atau pikiran Allah. Mereka mungkin kelihatan sebagai orang biasa di jalan, mungkin pula sebagai sesosok tubuh yang samar-samar, yang hampir tak kelihatan. Atau mereka kelihatan dengan amat jelas seperti diri anda atau saya. Tetapi yang pasti ialah anda dapat melihat dengan jelas perbedaan antara seorang malaikat yang sungguh-sungguh dengan khayalan anda sendiri.
Anda tidak perlu berusaha sekuat tenaga untuk mengetahui apakah mereka benar-benar ada. Mereka akan menjelaskan bahwa mereka adalah malaikat sungguh-sungguh, jika itu tugas mereka.
Para malaikat menyiapkan jalan bagi kita sama seperti mereka menyiapkan jalan bagi orang-orang dalam Alkitab. Allah ingin agar kita mengetahui bahwa Ia bukannya tidak berdaya untuk menolong kita, tetapi para malaikatNya telah ditugaskan untuk menjaga umatNya.
“Setelah bersaksi dan berkhotbah di Samaria, Petrus dan Yohanes kembali ke Yerusalem ... Tetapi Filipus didatangi seorang malaikat Tuhan yang berkata kepadanya, ‘Pergilah ke jalan yang membentang dari Yerusalem melalui Gurun Gaza; engkau akan tiba disana kira-kira tengah hari.’” (Kisah 8:25-27, FAYH). Apakah tujuan malaikat menyuruh dia ke sana? Supaya dia dapat bertemu dengan sida-sida Etiopia dan memperkenalkannya kepada Yesus! Sekarang ini Allah melakukan hal yang sama!
Sungguh mengasyikkan ketika melihat apa yang dilakukan malaikat-malaikat sekarang ini terhadap anggota-anggota keluarga kita yang belum diselamatkan. Anda mungkin berpikir bahwa tidak ada sesuatupun di langit atau di bumi yang dapat menggerakkan hati mereka agar berpaling kepada Allah, tetapi masih ada malaikat yang mendorong dan mengikuti mereka, karena Allah menginginkan mereka menjadi milikNya. Para malaikat diberi tugas khusus dari Allah untuk menolong anda, teman-teman dan keluarga anda untuk bertemu dengan Dia!
Allah sangat mengasihi kita, sehingga Ia menyiapkan semua yang kita perlukan untuk memperoleh keselamatan dan pertolongan. Dia telah mengutus Roh KudusNya untuk tinggal bersama kita, mengajar dan melindungi kita. Malaikat-malaikat berkemah di sekeliling kita! Bagaimana mungkin kita bisa gagal?
Malaikat-malaikat sedang melakukan tugasnya sekarang ini! Haleluya!
DIA AKAN KEMBALI
... Ketika merenungkan kedatangan Yesus kembali, saya teringat akan kata-kata Gabriel, “Sekarang ini ada keramaian dan kesibukan luar biasa di surga, yang belum pernah terjadi sejak kedatangan Yesus ke dunia untuk pertama kalinya.”
BAB XIV DIA AKAN KEMBALI
Menurut almanak Allah, di manakah kita sekarang ini?
Jika hidup manusia di muka bumi ini sejak zaman Adam dan Hawa dapat diumpamakan sebuah jam yang berangka dua belas, saya percaya bahwa kita sekarang berada pada akhir jam sebelas, menjelang saat jam akan berdentang dua belas kali.
Seperti yang kita ketahui, sekarang terdapat banyak petunjuk bahwa kita sedang mendekati akhir zaman.
Yesus akan datang! Dia tidak memberitahukan bilamana, tetapi Dia mengatakan bahwa kita bisa mengetahui waktu dan musimnya. Kita dapat mengenal musim, karena tiap-tiap musim mempunyai tanda-tanda khusus bilamana musim itu akan tiba. Apabila musim semi tiba, rumput mulai menghijau dan akar-akar kecil mulai bertunas. Ketika musim panas tiba, bunga-bunga akan bermekaran. Bila musim gugur datang, semua tanaman berubah menjadi jingga dan coklat. Musim dingin membawa udara dingin serta salju. Anda dapat melihat tanda-tandanya dan mengetahui musim apa itu.
Kita tidak tahu berapa banyak waktu yang ada sebelum Yesus datang, tetapi yang kita ketahui ialah bahwa Allah memperkenankan kita masing-masing untuk hidup dalam zaman yang paling mengasyikkan sepanjang sejarah ... ketika orang-orang di seluruh dunia menanggapi Allah dan apa yang dilakukanNya. Orang dari segala aliran kepercayaan, dari semua lapisan masyarakat dan semua bangsa mendengar panggilanNya dan mereka mulai bangun.
Orang mulai menyadari bahwa hal yang paling penting, yang dapat dipercayainya, adalah Firman Allah yang kekal selama-lamanya. Di seluruh dunia ada orang-orang yang sangat rindu akan mengerti lebih banyak tentang janji-janji Allah. Manusia mulai mengetahui bahwa Allah tidak pernah melanggar kodratNya maupun firmanNya.
“Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Yohanes 14:2,3) YESUS MENGATAKAN BAHWA IA AKAN DATANG KEMBALI!
“Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya. Apabila semua itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat” (Lukas 21:25-28)
“Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” (Kisah 1:10,11)
Malaikat mengunjungi bumi ini ketika Yesus berada di bumi. Sekarang mereka mengunjungi bumi ini juga!
Apakah anda memperhatikan bagaimana malaikat-malaikat itu berkata, “Yesus ini”? Sekarang ini para malaikat sedang berbicara, seperti yang dilakukan pada waktu itu, dan mereka membawa kabar baik bahwa Dia akan datang! Yesus ini akan kembali ke bumi! Saya tidak tahu kapan dan bagaimana, tetapi saya mengetahui dengan pasti bahwa Dia AKAN datang. Allah mempunyai banyak sekali rahasia yang tidak diberitahukan kepada kita, tetapi satu hal telah dijelaskan olehNya, yaitu Yesus akan datang!
Murid-murid Yesus merasa sangat terdorong untuk bersiap-siap bagi kedatangan Tuhan yang kedua kalinya. Mereka menanti-nanti saat di mana “Tuhan sendiri akan turun dari surga dengan sorak yang nyaring, dengan seruan penghulu malaikat yang menggetarkan jiwa dan dengan bunyi sangkakala Allah” (1 Tesalonika 4:16, FATH).
Paulus mengatakan jika kita percaya bahwa Yesus sudah mati, dan kemudian bangkit dari antara orang mati, maka kita juga harus percaya bahwa Dia akan datang kembali! Dia mendorong agar kita “saling menghibur dan membesarkan hati dengan berita ini” ( I Tesalonika 4:18). Kami mempunyai kabar gembira untuk diteruskan kepada orang lain! Apabila anda melihat mereka berputus asa, katakan, “Bersukacitalah, Yesus akan datang!”
Kepercayaan positif ini dapat kita ketemukan dalam tulisan-tulisan Paulus. Dia mengatakan bahwa sebagian dari Kabar Baik itu ialah bahwa Allah sedang mengurus semua hal sehingga anda tidak perlu kuatir dan bingung, senantiasa bertanya-tanya dalam hati apakah anda akan siap apabila Yesus datang. Dalam perjalanan hidup ini pengalaman suka duka silih berganti, tetapi apabila anda telah bergandengan tangan dengan Yesus dan hidup bagi Dia, anda sudah termasuk dalam keluarga Allah, dan Dia akan memelihara “roh, jiwa dan tubuh saudara tetap kuat dan tidak bercela sampai Tuhan kita Yesus Kristus datang kembali. Allah yang memanggil saudara untuk menjadi anak-anakNya akan mengerjakan semua ini, seperti yang dijanjikanNya” (I Tesalonika 5:23,24, FAYH).
Salah satu hal yang paling indah tentang berita-berita Allah yang dibawa oleh para malaikat itu ialah, bahwa berita-berita itu memungkinkan banyak orang memperoleh kemenangan baru. Mereka bisa bersenang-senang, berhenti bergumul dan membiarkan hidup Allah mengalir dalam diri mereka. Aliran hidupNya itu akan menyelesaikan semua masalah dan keadaan yang menyusahkan anda. Apabila kita tetap memandang kepada jawabannya, yaitu Yesus, dan bukan masalah itu, maka lebih mudah bagi kita membiarkan hidupNya mengalir di dalam diri kita.
Yakobus membicarakan hal itu dalam fasal lima, ayat tujuh dan delapan, “Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi. Kamu juga harus bersabar dan meneguhkan hatimu karena kedatangan Tuhan sudah dekat!” Dia mungkin belum datang ketika anda menyangka Dia akan datang, karena masih ada beberapa hal yang harus diselesaikanNya, tetapi bersabarlah, DIA AKAN DATANG!
Petrus membicarakan hal ini dan waktunya bilamana Yesus akan dinyatakan dari surga. Dalam I Petrus 1:13, dia mengatakan bahwa anda dapat membuang kekuatiran anda dan tetap tenang dalam pengetahuan bahwa Yesus membawa sertaNya lebih banyak kasih karunia apabila Ia datang. Bila tidak perlu memandang kelemahan-kelemahan, kepedihan dan kesukaran di sekeliling kita, tetapi harus mulai mengharapkan anugerah yang akan dibawa serta oleh Yesus Kristus, apabila Dia dinyatakan dari Surga. “Inilah rahasianya: bahwa Kristus di dalam hati saudara adalah harapan saudara satu-satunya akan kemuliaan” (Kolose 1:27, FAYH)
Yohanes berbicara tentang kedatangan Yesus kembali dalam I Yohanes 3:2. Dia mengatakan bahwa belum lagi nyata apa keadaan kita kelak, tetapi kita mengetahui bahwa ketika Dia menyatakan diriNya sesuatu akan terjadi! “...Kita akan menjadi sama seperti Dia dalam keadaanNya yang sebenarnya.”
Yudas berbicara tentang kedatanganNya kembali ke dunia ini dalam ayat 24. “Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak ternoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaanNya.” Yudas percaya akan hal itu, dan dia mendorong kita untuk mengenyahkan kekuatiran dan kejatuhan. Allah cukup besar untuk memanggil, menolong dan melepaskan anda dari dosa-dosa anda.
Semua tanda sejarah menunjukkan bahwa Ia akan datang! Norma-norma sosial menunjukkan peningkatan aktivitas Iblis, tanda-tanda fisik di atas bumi ini, dan gerakan-gerakan rohaniah besar yang kita lihat, semuanya menunjuk pada kedatangan Yesus kembali. Hal itu tidak diragukan lagi. Sesuatu sedang terjadi sekarang ini dalam lingkup rohaniah dunia dan kita adalah bagian yang hidup di dalamnya!
Pada waktu saya merenungkan kedatangan Yesus kembali, jelas sekali saya teringat akan kata-kata Gabriel yang mengobarkan semangat saya, “Sekarang ini ada keramaian dan kesibukan yang luar biasa di surga, yang belum pernah terjadi sejak kedatangan Yesus ke dunia untuk pertama kalinya.”
MARANATA, DATANGLAH SEGERA, TUHAN YESUS!!
BAB XV KATA PENUTUP
Ketika kami selesai menulis buku ini, kami menghubungi Pdt. Buck mengenai beberapa perubahan kecil dalam naskah akhirnya, dan dia dengan sangat enggan menceritakan bagian lain dari kunjungan yang terjadi pada hari Minggu dipagi hari, tanggal 18 Maret 1979.
Gabriel, Chrioni, dan seorang malaikat lain, yang bernama Cyprion, datang ke rumahnya dengan berita Allah bahwa salah satu keinginanNya adalah mengajar pada umatNya betapa pentingnya pujian dan penyembahan.
Malaikat-malaikat itu berkata, “Kami ingin agar saudara ikut menyembah Tuhan bersama kami.” Pdt. Buck segera diberi bahwasa yang belum pernah diucapkan sebelumnya. Selama tiga puluh lima menit Gabriel, Chrioni, Cyprion dan Pdt. Buck memuji dan menyembah Allah bersama-sama, Pdt. Buck mengatakan pujian mengalir dari dirinya laksana “Sungai bahasa” yang tidak bisa dimulai dan dihentikan olehnya sendiri.
Sementara mereka semua bersama-sama menyembah dan memuji Allah, Pdt. Buck membuka matanya dan nampak sesuatu yang tidak bisa dipahaminya.
Chrioni adalah yang paling tinggi dari malaikat-malaikat yang berada di sana pada Minggu pagi itu, tetapi ketika Pdt. Buck memandangnya, dia setinggi Chrioni!
Kemudian dia memandang Gabriel! Dia sama tinggi! Cyprion juga sama tinggi dengan malaikat-malaikat lainnya!
Bagaimana mungkin! Pdt. Buck menengok ke bawah. Kaki-kai Gabriel kita-kira sepuluh senti terangkat dari lantai! Kemudian dia memandang kedua kaki Cyprion, dan itu kira-kira empat puluh lima senti dari lantai. Kemudian dia memandang kakinya sendiri dan betapa terkejutnya, kaki-kakinya itu juga terangkat empat puluh lima senti dari lantai! Untuk pertama kalinya dia menyadari bahwa tubuhnya bergantung di udara.
Pada saat itu Gabriel memberi sedikit keterangan yang sangat menarik. Dia mengatakan bahwa dari malaikat yang tertinggi sampai yang terendah, sampai kepada manusia, apabila kita memuji dan menyembah Allah, kita semua berada pada tingkatan yang sama. Dia menyampaikan berita dari Allah bahwa melalui penyembahan semua yang di surga dan bumi menjadi sama rata, dan apa yang terjadi pada saat itu merupakan contoh dari kebenaran yang besar ini.
Dapatkah hal seperti ini terjadi atas kita? Menurut Gabriel, hal itu akan terjadi apabila Yesus datang kembali untuk menyambut kita. Menurut Alkitab inilah yang akan terjadi:
“Dan sekarang, saudara sekalian yang saya kasihi, saya ingin supaya saudara mengetahui apa yang terjadi dengan orang Kristen bila ia mati, supaya bilamana hal itu terjadi saudara tidak akan berdukacita, seperti orang-orang yang tidak berpengharapan. Karena kita percaya bahwa Yesus mati dan kemudian hidup lagi, kita juga dapat percaya bahwa pada waktu Yesus datang lagi, Allah akan membawa sertaNya semua orang Kristen yang sudah mati.
Saya dapat mengatakan hal ini kepada saudara, langsung dari Tuhan, bahwa pada waktu Tuhan datang lagi, kita yang masih hidup tidak akan naik menemui Dia mendahului mereka yang sudah di dalam kubur. Sebab Tuhan sendiri akan turun dari surga dengan sorak yang nyaring, dengan seruan penghulu malaikat yang menggetarkan jiwa dan dengan bunyi sangkakala Allah. Dan orang-orang yang paling dahulu bangkit menemui Tuhan ialah orang-orang beriman yang sudah mati.
Kemudian, kita yang masih hidup dan masih tinggal di dunia, akan diangkat bersama dengan mereka di dalam awan untuk menemui Tuhan di angkasa dan tinggal bersama dengan Dia untuk selama-lamanya. Maka hendaklah saudara saling menghiburkan dan membesarkan hati dengan berita ini” (1 Tesalonika 4:13-18, FAYH)
Dengan keberanian iman yang belum pernah kami saksikan pada orang lain, Pdt. Buck mempunyai kebebasan total dalam menyampaikan apa yang terjadi dalam kehidupannya sendiri, dan dalam buku ini telah menjelaskan banyak kebenaran rohaniah yang besar bagi kita.
Kami merasa bahwa inilah detik-detik terakhir sebelum orang-orang Kristen diluncurkan ke angkasa luar ke tempat tujuan yang kekal – SURGA KEKAL SELAMA-LAMANYA DENGAN ALLAH DAN YESUS KRISTUS!
Halleluya!
Charles dan Frances Hunter.
BAB XVI PADA MULANYA
Ketika kami menulis buku “Malaikat” itu, Allah memberi kami kekuatan dan tenaga bekerja yang luar biasa. Berhari-hari lamanya kami bekerja 16 sampai 20 jam setiap harinya, karena kami merasakan bahwa berita ini harus segera disiarkan ke seluruh dunia. Kehadiran malaikat-malaikat memenuhi rumah kami sementara Allah terus-menerus mencurahkan kasih dan kekuatanNya kepada kami. Akan tetapi selama jam-jam yang penuh kuasa kasih Allah itu kami tidak menyadari apa yang akan terjadi apabila buku “Kunjungan Utusan Surgawi” ini dicetak.
Allah berfirman bahwa Dia akan memajukan berita itu dan memberinya hidup ke manapun berita itu disampaikan. Akan tetapi kami tidak pernah membayangkan besarnya rencana Allah untuk menyelamatkan keluarga-keluarga meskipun hati kami bersukacita ketika menuliskan bab Kabar Baik untuk Saudara Sekeluarga!
Ketika buku ini dicetak untuk ketiga kalinya dalam waktu dua bulan, kami bertanya-tanya mengapa Allah membiarkan beberapa halaman kosong pada bagian akhir buku ini. Sekarang kami baru mengetahuinya! Dia ingin kami menyampaikan kepada anda beberapa hal yang terjadi “pada permulaan” pengedaran buku ini.
... Seorang wanita berusia delapan puluh empat tahun membeli enam buku KUNJUNGAN UTUSAN SURGAWI dan memberikannya kepada masing-masing anaknya yang belum diselamatkan. Setelah membacanya, masing-masing anak itu menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi! Haleluya!
… Anak perempuan seorang pendeta menelpon Pdt. Buck dan menyampaikan kisahnya yang mendebarkan hati. Dia telah memberontak pada usia enam belas tahun dan sudah hidup jauh dari Allah. Seorang mengirim padanya buku KUNJUNGAN UTUSAN SURGAWI dan ketika dia membacanya, kata-kata ini terus berkumandang dalam hatinya, “Allah mengasihimu, Allah mengasihimu!” Hal itu benar-benar menyentuk hatinya dan dia menyerahkan hidupna kembali kepada Tuhan, dan langsung membawa pembantunya kepada Yesus!
… Seorang pria yang bekerja di kantor pos menelpon dari Spokane, Washington. Dia melihat iklan buku itu di sampul belakang sebuah majalah, ketika dia menyortir surat-surat. Dia merasa sangat tertarik sehingga dia pergi membeli sebuah buku. Putranya yang berusia dua belas tahun akan menjalani pembedahan kanker. Anak ini membaca habis buku itu sebelum pembedahannya. Ayahnya mengatakan, “Saya belum sempat membaca buku itu, karena dia membacanya terus-menerus, tetapi dia menjalani pembedahan itu sebagai seorang anak yang telah diubahkan hidupnya.”
… Seorang wanita di Mississippi menelpon dan menceritakan bahwa suami dan ketiga putranya yang sudah dewasa telah jauh dari Tuhan ketika mereka membaca buku KUNJUNGAN UTUSAN SURGAWI. Ketika mereka membaca bab “Kabar Baik Bagi Saudara Sekeluarga”, mereka menyerahkan hidup mereka kembali kepada Tuhan, dan salah seorang putranya merasa Tuhan memanggilnya untuk menjadi pendeta!
… Kami berada di Lorain, Ohio, dan minta kepada jemaat untuk menuliskan pada telapak tangannya nama anggota keluarga mereka yang belum diselamatkan. Kami berdoa dan minta Allah mengirim malaikatNya untuk menuntun anggota keluarga itu kepada orang yang akan memimpinnya kepada Tuhan. Kemudian kami mengucap syukur padaNya untuuk hasil-hasil yang diperoleh sebelum kami meninggalkan kota tersebut.
Tiga malam kemudian, seorang pria berusia tujuh puluh sembilan tahun maju ke depan dan mengatakan dengan polos, “Saya ingin diselamatkan!” Dia seorang ayah yang atheis dan anaknya adalah sala h seorang yang pada malam pertama itu menuliskan namanya! PUJI TUHAN!
… Pada suatu pertemuan “Aglow” di Texas, kami minta para wanita yang suaminya belum diselamatkan mengangkat tangannya dan menuliskan nama suaminya atas tangannya! Keesokan harinya suami salah seorang wanita itu bangun dan mengatakan, “Sayang, saya tidak tahu apa yang menimpa diriku, tetapi telponlah Club 700, SAYA MINTA DISELAMATKAN SEKARANG INI!” Dia menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhannya! Dia tidak tahu apa sebabnya, tetapi kami mengetahuinya – malaikat telah mengelilinginya sepanjang malam!
… Pada suatu pertemuan di New York, kami minta semua orang yang mempunyai anggota keluarga yang belum diselamatkan untuk menuliskan namanya pada telapak tangan mereka, agar Allah mengirimkan malaikatNya untuk mendorong atau menarik mereka atau melakukan apa yang perlu untuk membawa mereka kepada orang yang akan membimbing mereka kepada Tuhan!
Saya berdoa secara khusus dengan seorang wanita yang mengatakan bahwa suaminya TIDAK MAU datang ke kebaktian gereja. Saya memperingatkannya untuk tidak meremehkan kuasa Allah. Sungguh mengherankan, suaminya datng ke kebaktian malam itu. Dia tidak mengucapkan doa bagi orang berdosa, tetapi Roh Kudus mengatakan pada saya untuk pergi ke bagian belakang gereja sementara Charles berdoa bagi orang sakit, dan saya tiba dibagian belakang gereja itu bertepatan dengan pria itu.
Saya katakan padanya bahwa malaikat telah membawanya ke kebaktian itu, dan minta padanya apakah dia mau menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan di tempat itu juga, dan DIA MAU! Air mata mengalir di wajahnya ketika dia mulai mengerti apa yang terjadi atasnya, pada waktu dia memulai hidup baru dalam Kristus.
… Di Michigan, Roh Kudus menyuruh saya pergi ke bagian belakang gereja. Saya melakukan hal itu, tetapi di sana tidak ada seorangpun. Saya membuka sebuah pintu samping, dan di sana berdiri seorang yang sangat mabuk. Saya hanya mengatakan, “Malaikat-malaikat telah membawa anda ketempat ini untuk diselamatkan. Maukah anda menerima Yesus?” Para malaikat telah melaksanakan tugas mereka, karena dia mulai menangis ketika mengucapkan doa bagi orang berdosa! Haleluya!
… Pada suatu malam seorang pemuda membeli sebuah buku KUNJUNGAN UTUSAN SURGAWI dan membacanya terus sampai habis. Keesokan harinya dia mengatakan, “Saya sudah sering mendengar bahwa Allah mengasihi saya, tetapi inilah pertama kali dalam hidup saya merasakannya dalam batin.”
... Salah satu hal yang menyentuh hati kami terjadi ketika kami sedang terbang ke Boise, Idaho, untuk mempersembahkan buku ini. Ketika kami melihat keluar jendela di suatu tempat antara Salt Lake City dan Boise, Frances melihat malaikat perang yang khusus di kirimkan oleh Allah untuk melindungi kami. Ia mengiring pesawat kami. Frances berpaling kepada Charles dan mengatakan, “Sayang, heran ya, malaikat itu berada di luar pesawat dan tidak di dalam.” Kami tertawa karena Charles mengatakan, “Mungkin dia perlu senam pada hari ini.”
Kami tidak menyadari apa yang ada di hadapan kami! Di Boise ketika pesawat kami hampir mendarat di landasan, pilot menambah gas mesin dan pesawat naik kembali ke udara. Kemudian pilot mengumumkan bahwa pesawat yang berada di depan kita agak lambat mendarat, karenanya kami harus memutari Boise, kemudian kembali untuk mendarat lagi.
Ketika mendarat, sesuatu terjadi dan pesawat itu melonjak kira-kira sembilan meter ke udara. Alangkah terkejutnya kami. Pada waktu itu juga saya melihat sekilas apa yang sedang terjadi di luar. Malaikat kami yang besar itu memegang sayap pesawat dan gerakan goncangan dan lonjakan itu terhenti.
“Sebab malaikat-malaikatNya akan diperintahkanNya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu” (Mazmur 91:11).
... Salah satu hal yang paling menarik yang terjadi pada kami secara pribadi di Wyckoff, New Jersey. Kami sedang mengadakan pertemuan di sore hari dan berbagi tentang aktivitas meningkat di antara para malaikat di hari-hari ini, ketika tiba-tiba enam atau tujuh orang mulai menunjuk ke mimbar dan berseru, "Lihat berkas-berkas cahaya. Lihatlah berkas-berkas cahaya tepat di belakang Anda! Mereka tepat di belakang Anda! "
Dalam waktu sepersekian detik, orang-orang di seluruh gereja melompat-lompat berteriak, "berkas-berkas cahaya, berkas-berkas cahaya - lihat mereka!"
Kami sudah menjelaskan banyak kali bahwa ada cahaya disekitar malaikat karena mereka telah berada di hadapan Allah bahwa inilah apa yang mungkin mereka lihat, tapi karena suatu alasan atau lainnya, tak satu pun dari kami melihat ke sekeliling!
Kemudian, ketika kami di Boise untuk meresmikan buku, Pendeta Buck berkata, "Katakanlah, apa aku mengatakan kepada Anda bahwa Gabriel berkata mereka mampir di New York dalam pertemuan Anda? Mereka tidak muncul sebagai biasanya mereka lakukan, tapi muncul SEBAGAI BERKAS-BERKAS CAHAYA!
Kemuliaan bagi Allah!
Akhir Buku.
Resource: http://pocketmemory.webs.com/kunjunganutusansurga.htm
KUNJUNGAN MAHLUK SUPRANATURAL
Kunjungan Malaikat
Charles & Frances Hunter
Charles dan Frances Hunter adalah hamba Tuhan, suami-isteri, yang banyak melayani kesembuhan ilahi di seluruh dunia. Berikut ini adalah salah satu kisah pelayanan mereka yang diambil dari buku SUPERNATURAL HORIZON.
Charles
Apakah malaikat-malaikat akan lebih banyak terlihat oleh Tubuh Kristus pada zaman akhir ini dibandingkan dengan pada zaman gereja mula-mula? Kira-kira sepertiga dari pernyataan tentang malaikat di dalam Alkitab ada di dalam kitab Wahyu, dan kami percaya bahwa inilah saat di mana kita hidup sekarang!
Sejak kami menulis buku yang banyak membuat orang bertobat, yaitu KUNJUNGAN UTUSAN SORGAWI, ratusan orang datang kepada kami dengan kesaksian telah melihat malaikat atau telah dikunjungi malaikat. Ada hal yang menarik dari beberapa kesaksian mereka. Ternyata kami juga telah melihat malaikat-malaikat muncul pada tempat yang sama yang dilihat oleh mereka, dan mereka juga menjelaskan malaikat-malaikat tersebut sama seperti apa yang telah kami lihat. Allah meneguhkan FirmanNya dengan banyak saksi.
Kunjungan malaikat di dalam kehidupan kami yang pertama kali terjadi pada waktu malam kelahiran saya. Ibu saya tidak menceritakan hal ini sampai masa tuanya, sampai Allah menempatkan kami dalam pelayanan. Ia mengatakan bahwa malaikat muncul di samping tempat tidurnya, memberikan ia sebuah
Bingkisan kecil dan berkata, "Inilah anakmu yang kau kasihi!" Kemudian malaikat tersebut menghilang.
Segera setelah kami menerima baptisan Roh Kudus, kami melayani kebaktian mujizat di Austin, Texas. Frances dan saya, pemimpin pujian dan seorang lain sedang berada di panggung auditorium. Ketika kami sedang dalam suasana penyembahan yang indah, Frances berpaling kepada pemimpin pujian dan berkata, "Bagaimana kalau Saudara memimpin kita untuk bernyanyi di dalam Roh?" Ia agak kaget mendengar hal itu, tetapi Paulus berkata bahwa ia juga menyanyi di dalam Roh, jadi kenapa kita tidak?
Tepat sebelum pemimpin pujian mulai bernyanyi di dalam bahasa roh, kami berdua berpaling ke piano. Dari arah tersebut kami mendengar sesuatu seperti seribu anggota orkestra sedang menyiapkan (tuning) alat musik mereka tepat sebelum melakukan konser. Tetapi ....bangku piano dalam keadaan kosong dan sebuah gitar terletak di atas bangku tersebut! Suara tersebut semakin keras. Nampaknya mereka sudah siap menantikan aba-aba yang akan diberikan dirijen. Lalu, bersamaan dengan pemimpin pujian mulai bernyanyi di dalam Roh, seluruh orkestra yang tidak kelihatan ini memainkan alat musiknya dengan harmonis mengiringi nyanyian dalam bahasa roh yang sangat indah. Benar-benar merupakan pengalaman yang luar biasa bagi kami pada saat kami mendengar musik dari seribu malaikat !
Frances
Beberapa tahun kemudian di Montana kami melayani suatu kebaktian di dalam sebuah tenda besar dengan jemaat kira-kira 700 orang yang sudah dipenuhi Roh Kudus. Kami baru saja menceritakan tentang pesan yang luar biasa yang disampaikan oleh Gabriel seperti yang tertulis di dalam pasal, "Ia mengalami kematian" dan "Engkau dibungkus (Penebusan)" di dalam buku KUNJUNGAN UTUSAN SORGAWI. Tidak ada yang mengundang kemuliaan Tuhan selain meninggikan Yesus melalui pengorbananNya dan darahNya yang dipersembahkan kepada Allah.
Pada saat Charles selesai menyampaikan pesan penebusan yang sangat indah ini, saya melangkah ke mikrofon. Biasanya kami langsung melayani kesembuhan pada saat seperti itu. Tetapi saya justru mulai menyanyi dalam Roh dan kemudian suara 700 orang jemaat mulai bersama-sama bersatu di dalam penyembahan yang indah. Nampaknya seperti suatu pernyataan ucapan syukur yang menyatu, yang disampaikan kepada Allah karena telah mengirimkan Yesus kepada kita. Volume suara tersebut membesar dengan harmonis dan benar-benar merupakan nyanyian terindah yang pernah kami dengar.
Kemudian, nampaknya setiap orang mulai memperhatikan dan melihat ke atas pada saat mereka menyembah. Hal ini terus berlangsung selama beberapa menit dan tidak seorangpun yang ingin berhenti. Tiba-tiba nyanyian tersebut berakhir dalam ketenangan yang kudus!
Allah berbicara melalui nubuat dan berkata, "Karena pujian dan penganggungan yang kalian naikkan kepadaKu malam ini, Aku telah mengirim sepasukan malaikat dari tempat lain untuk bersatu dengan kalian di dalam pujian dan penyembahan!"
Apa yang kami lihat dan kami dengar merupakan pernyataan kemuliaan Allah yang sangat luar biasa. Ada lebih banyak malaikat-malaikat penyembah dari pada jemaat yang hadir; malaikat-malaikat menutupi bagian atas dekat puncak tenda yang besar tersebut, dan untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya mendengar mereka bernyanyi. Suara mereka seperti biola yang sangat tinggi tetapi mereka bernyanyi di dalam bahasa malaikat! Kemuliaan hanya bagi Allah!
Hati kami sangat bergetar ketika orang-orang berlari kepada kami setelah kebaktian dan berkata, "Apakah kalian melihat malaikat-malaikat dan mendengar mereka bernyanyi bersama-sama kita ketika kita sedang bernyanyi dalam bahasa roh?" Setiap pernyataan selalu sama, dan kemudian mereka berkata, "Ketika akhirnya mereka pergi, suatu kabut sorgawi turun dari atap tenda."
Kita sedang hidup di dalam abad yang paling menarik sepanjang waktu! Haleluyah! Kami suka untuk menyembah Allah dan Kristus Yesus. Di dalam setiap kebaktian mujizat yang kami layani, kami selalu menghabiskan banyak waktu untuk pujian dan penyembahan. Umumnya jemaat akan masuk ke dalam pujian di dalam Roh pada saat mereka menyanyi dengan roh mereka seperti yang dilakukan Paulus.
Pada suatu kebaktian pagi di Abilene, Texas Civic Center, gembala yang mensponsori kebaktian tersebut, Wilson Estes, datang kepada kami dan merasakan kekaguman yang tidak biasa karena apa yang baru saja ia lihat dan alami.
Ia berkata, pada saat ia sedang di dalam suasana penyembahan yang tinggi, ia melihat ke atas panggung dan seluruh bagian atas dari panggung tersebut dipenuhi dengan satu baris malaikat kecil. Ia terus memuji Tuhan, bernyanyi di dalam Roh, dan melihat kembali. Kali ini ada dua baris malaikat; di belakang baris yang pertama ia melihat satu baris malaikat perang yang lebih besar.
Ia bertanya, "Allah, apa artinya ini?"
Allah berkata, "Baris pertama adalah malaikat-malaikat penyembah yang Aku kirim untuk bergabung dengan kalian dalam pujian dan penyembahan. Baris kedua adalah malaikat-malaikat perang yang Aku kirim untuk melawan roh-roh keagamaan yang ada di Abilene."
Kami melihat ke sekeliling, ke atas, dan ke sekitar panggung tetapi tidak ada sesuatu yang menyerupai malaikat! Kami meminta Pendeta Estes untuk menceritakan tentang malaikat pada saat kebaktian malam. Setelah ia selesai, saya mulai bernubuat tentang apa yang akan Allah kerjakan di Abilene; ketika saya selesai, Charles melangkah ke mikrofon untuk berbicara. Tiba-tiba saya menyadari bahwa ada seseorang di panggung bersama-sama dengan kami. Di dalam roh saya tahu bahwa itu bukan orang biasa, tetapi saya tidak tahu apa itu, jadi saya mulai mundur perlahan-lahan sehingga saya bisa berdiri satu baris dengan dia. Saya tahu bahwa itu bukan Allah atau Yesus, tetapi jelas sesuatu yang berasal dari surga; saya terus bergerak perlahan ke belakang sehingga saya dapat melihat siapakah itu tanpa mengganggu jalannya kebaktian. Tiba-tiba saya berpaling. Ternyata ada SEORANG PRIA PALING BESAR YANG PERNAH SAYA LIHAT DALAM HIDUP SAYA. Langsung saya tahu bahwa itu adalah malaikat! Dan sambil menahan nafas (karena tidak ingin mengganggu kebaktian) saya berkata "WOW!" Kemuliaan yang luar biasa!
Tingginya kira-kira 2,5 meter dan ia memiliki bahu yang paling besar yang pernah saya lihat seumur hidup saya. Saya benar-benar terpesona dengan kehadiran malaikat ini sehingga saya tidak bisa mengatakan apa-apa! Lalu Allah berkata di dalam hati saya, "Itulah malaikat penjaga yang saya tempatkan di sisimu dan Charles, untuk melindungi kalian dari panah-panah api si jahat sampai Yesus Kristus datang kembali!"
Kata-kata tersebut berkobar di hati saya, dan bahkan pada saat saya menulis ini, saya dapat mendengarnya kembali! Yang paling menarik hati saya adalah lima kata terakhir "sampai Yesus Kristus datang kembali!" Haleluya! Kita pasti sedang berada di ujung zaman!
Sejak saat itu saya sering melihat malaikat dan selalu menyadari akan kehadirannya, baik ketika kami sedang di pesawat terbang atau di dalam mobil. Betapa sangat menghibur dan sangat menyenangkan pada saat kita mengetahui bahwa ada malaikat yang senantiasa melindungi kita dari panah-panah berapi si jahat!
Charles
Pada suatu hari Minggu malam, kami diundang ke acara pernikahan. Waktu itu kira-kira satu jam sebelum kebaktian dan pemberkatan pernikahan. Seorang pria membawa isterinya yang pincang ke dalam ruang tunggu gereja. Kami melayaninya, berdoa untuk kesembuhannya tetapi Allah menggerakkan kami untuk juga menyembuhkan punggungnya. Dibutuhkan waktu sekitar 10 menit sampai ia sembuh total. Mempelai pria menjadi sangat gelisah, tetapi kami berkata bahwa Allah ingin agar wanita tersebut sembuh total. Ia mengalami kesembuhan total setelah berbulan-bulan mengalami kesakitan yang sangat menyiksa.
Sementara pendeta sedang memimpin acara pernikahan, saya meminta izin untuk menginterupsinya selama beberapa saat. Kedua mempelai memandang kami ketika kami melihat ke jemaat. Saya berkata kepada jemaat bahwa hal ini bukan acara pernikahan yang biasa karena malaikat raksasa yang Allah tempatkan bersama kami sedang berdiri di belakang kedua mempelai dan sedang melihat ke arah kami. Kemudian saya berkata bahwa ia sedang bergerak ke arah kanan saya; kemudian ia kembali bergerak ke arah Frances.
Saya belum pernah melihat malaikat ini atau malaikat raksasa lainnya, tetapi Allah memberikan saya kemampuan di dalam Roh untuk menceritakan dengan tepat di mana malaikat tersebut berada dan mengetahui gerakannya tanpa melihatnya dengan mata jasmani. Frances mengambil mikrofon dan berkata, "Charles menjelaskannya dengan tepat (Frances melihat malaikat tersebut dengan jelas sama seperti ia dapat melihat saya), kecuali bahwa ia bergerak ke sebelah kanan kami dan ia meletakkan tangannya di atas bahu pria yang duduk di sana!" Pada malam itu juga, setelah acara pernikahan pria tersebut menerima Yesus.
Suatu malam kami sedang menyembah di sebuah gereja di Kalamazoo, Michigan, dan saya menyenggol Frances pada saat kami sedang memimpin penyembahan, dan berkata, "Apakah kau melihat malaikat-malaikat?" Kami sedang menyembah Yesus dan malaikat-malaikat penyembah muncul dalam lima atau enam kelompok. Mereka sedang bertepuk tangan dengan penuh sukacita di dalam puji-pujian yang sangat riang. Mereka nampak sangat terpesona pada saat menyembah Yesus yang sangat mereka kasihi, dan yang sangat mereka muliakan dengan penuh hormat.
Malaikat-malaikat penyembah tersebut kira-kira 1,2 atau 1,5 meter tingginya, sementara malaikat-malaikat perang yang besar nampaknya mempunyai tinggi antara 2 sampai 2,5 meter.
Suatu malam di Massachusetts, pada hari terakhir dari suatu seminar tiga hari, kami mendorong jemaat untuk ikut pergi memberitakan keselamatan kepada mereka yang belum mengenal Yesus di dalam kegiatan mereka sehari-hari. Tiba-tiba Frances berhenti berbicara dan mulai menceritakan apa yang ia lihat dengan penuh kekaguman. Sekitar seratus malaikat perang berbaris sepanjang kedua sisi auditorium dan juga di belakang auditorium. Mereka berdiri dalam formasi militer. Allah memberikan sebuah pesan nubuat bagi jemaat lewat Frances: "Jangan takut untuk menceritakan tentang Yesus dan Injil, karena pada saat kalian melakukan hal ini kalian tidak pernah sendirian. Aku akan mengirimkan salah satu dari malaikat-malaikat raksasa ini bersama kalian!"
Dua belas orang datang kepada kami setelah kebaktian dan masing-masing menceritakan malaikat-malaikat yang Frances lihat secara lebih terperinci. Ketika Pendeta Buck (Buku KUNJUNGAN UTUSAN SURGAWI) menceritakan tentang kira-kira seratus malaikat perang yang berdiri di halaman rumput di depan rumahnya, kami percaya. Kunjungan khusus dari surga ini memberikan kami peneguhan pribadi tentang satu dari penglihatan-penglihatan yang luar biasa yang dialami Pendeta Buck. Pengalaman tersebut diceritakan kepada kami pada waktu kami menulis buku yang kemudian membawa 1/4 juta orang kepada Yesus.
SUPERNATURAL HORIZONS, Bab 16 (ANGEL VISITATIONS), jwm, 300793.
Kunjungan Malaikat
Charles & Frances Hunter
Charles dan Frances Hunter adalah hamba Tuhan, suami-isteri, yang banyak melayani kesembuhan ilahi di seluruh dunia. Berikut ini adalah salah satu kisah pelayanan mereka yang diambil dari buku SUPERNATURAL HORIZON.
Charles
Apakah malaikat-malaikat akan lebih banyak terlihat oleh Tubuh Kristus pada zaman akhir ini dibandingkan dengan pada zaman gereja mula-mula? Kira-kira sepertiga dari pernyataan tentang malaikat di dalam Alkitab ada di dalam kitab Wahyu, dan kami percaya bahwa inilah saat di mana kita hidup sekarang!
Sejak kami menulis buku yang banyak membuat orang bertobat, yaitu KUNJUNGAN UTUSAN SORGAWI, ratusan orang datang kepada kami dengan kesaksian telah melihat malaikat atau telah dikunjungi malaikat. Ada hal yang menarik dari beberapa kesaksian mereka. Ternyata kami juga telah melihat malaikat-malaikat muncul pada tempat yang sama yang dilihat oleh mereka, dan mereka juga menjelaskan malaikat-malaikat tersebut sama seperti apa yang telah kami lihat. Allah meneguhkan FirmanNya dengan banyak saksi.
Kunjungan malaikat di dalam kehidupan kami yang pertama kali terjadi pada waktu malam kelahiran saya. Ibu saya tidak menceritakan hal ini sampai masa tuanya, sampai Allah menempatkan kami dalam pelayanan. Ia mengatakan bahwa malaikat muncul di samping tempat tidurnya, memberikan ia sebuah
Bingkisan kecil dan berkata, "Inilah anakmu yang kau kasihi!" Kemudian malaikat tersebut menghilang.
Segera setelah kami menerima baptisan Roh Kudus, kami melayani kebaktian mujizat di Austin, Texas. Frances dan saya, pemimpin pujian dan seorang lain sedang berada di panggung auditorium. Ketika kami sedang dalam suasana penyembahan yang indah, Frances berpaling kepada pemimpin pujian dan berkata, "Bagaimana kalau Saudara memimpin kita untuk bernyanyi di dalam Roh?" Ia agak kaget mendengar hal itu, tetapi Paulus berkata bahwa ia juga menyanyi di dalam Roh, jadi kenapa kita tidak?
Tepat sebelum pemimpin pujian mulai bernyanyi di dalam bahasa roh, kami berdua berpaling ke piano. Dari arah tersebut kami mendengar sesuatu seperti seribu anggota orkestra sedang menyiapkan (tuning) alat musik mereka tepat sebelum melakukan konser. Tetapi ....bangku piano dalam keadaan kosong dan sebuah gitar terletak di atas bangku tersebut! Suara tersebut semakin keras. Nampaknya mereka sudah siap menantikan aba-aba yang akan diberikan dirijen. Lalu, bersamaan dengan pemimpin pujian mulai bernyanyi di dalam Roh, seluruh orkestra yang tidak kelihatan ini memainkan alat musiknya dengan harmonis mengiringi nyanyian dalam bahasa roh yang sangat indah. Benar-benar merupakan pengalaman yang luar biasa bagi kami pada saat kami mendengar musik dari seribu malaikat !
Frances
Beberapa tahun kemudian di Montana kami melayani suatu kebaktian di dalam sebuah tenda besar dengan jemaat kira-kira 700 orang yang sudah dipenuhi Roh Kudus. Kami baru saja menceritakan tentang pesan yang luar biasa yang disampaikan oleh Gabriel seperti yang tertulis di dalam pasal, "Ia mengalami kematian" dan "Engkau dibungkus (Penebusan)" di dalam buku KUNJUNGAN UTUSAN SORGAWI. Tidak ada yang mengundang kemuliaan Tuhan selain meninggikan Yesus melalui pengorbananNya dan darahNya yang dipersembahkan kepada Allah.
Pada saat Charles selesai menyampaikan pesan penebusan yang sangat indah ini, saya melangkah ke mikrofon. Biasanya kami langsung melayani kesembuhan pada saat seperti itu. Tetapi saya justru mulai menyanyi dalam Roh dan kemudian suara 700 orang jemaat mulai bersama-sama bersatu di dalam penyembahan yang indah. Nampaknya seperti suatu pernyataan ucapan syukur yang menyatu, yang disampaikan kepada Allah karena telah mengirimkan Yesus kepada kita. Volume suara tersebut membesar dengan harmonis dan benar-benar merupakan nyanyian terindah yang pernah kami dengar.
Kemudian, nampaknya setiap orang mulai memperhatikan dan melihat ke atas pada saat mereka menyembah. Hal ini terus berlangsung selama beberapa menit dan tidak seorangpun yang ingin berhenti. Tiba-tiba nyanyian tersebut berakhir dalam ketenangan yang kudus!
Allah berbicara melalui nubuat dan berkata, "Karena pujian dan penganggungan yang kalian naikkan kepadaKu malam ini, Aku telah mengirim sepasukan malaikat dari tempat lain untuk bersatu dengan kalian di dalam pujian dan penyembahan!"
Apa yang kami lihat dan kami dengar merupakan pernyataan kemuliaan Allah yang sangat luar biasa. Ada lebih banyak malaikat-malaikat penyembah dari pada jemaat yang hadir; malaikat-malaikat menutupi bagian atas dekat puncak tenda yang besar tersebut, dan untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya mendengar mereka bernyanyi. Suara mereka seperti biola yang sangat tinggi tetapi mereka bernyanyi di dalam bahasa malaikat! Kemuliaan hanya bagi Allah!
Hati kami sangat bergetar ketika orang-orang berlari kepada kami setelah kebaktian dan berkata, "Apakah kalian melihat malaikat-malaikat dan mendengar mereka bernyanyi bersama-sama kita ketika kita sedang bernyanyi dalam bahasa roh?" Setiap pernyataan selalu sama, dan kemudian mereka berkata, "Ketika akhirnya mereka pergi, suatu kabut sorgawi turun dari atap tenda."
Kita sedang hidup di dalam abad yang paling menarik sepanjang waktu! Haleluyah! Kami suka untuk menyembah Allah dan Kristus Yesus. Di dalam setiap kebaktian mujizat yang kami layani, kami selalu menghabiskan banyak waktu untuk pujian dan penyembahan. Umumnya jemaat akan masuk ke dalam pujian di dalam Roh pada saat mereka menyanyi dengan roh mereka seperti yang dilakukan Paulus.
Pada suatu kebaktian pagi di Abilene, Texas Civic Center, gembala yang mensponsori kebaktian tersebut, Wilson Estes, datang kepada kami dan merasakan kekaguman yang tidak biasa karena apa yang baru saja ia lihat dan alami.
Ia berkata, pada saat ia sedang di dalam suasana penyembahan yang tinggi, ia melihat ke atas panggung dan seluruh bagian atas dari panggung tersebut dipenuhi dengan satu baris malaikat kecil. Ia terus memuji Tuhan, bernyanyi di dalam Roh, dan melihat kembali. Kali ini ada dua baris malaikat; di belakang baris yang pertama ia melihat satu baris malaikat perang yang lebih besar.
Ia bertanya, "Allah, apa artinya ini?"
Allah berkata, "Baris pertama adalah malaikat-malaikat penyembah yang Aku kirim untuk bergabung dengan kalian dalam pujian dan penyembahan. Baris kedua adalah malaikat-malaikat perang yang Aku kirim untuk melawan roh-roh keagamaan yang ada di Abilene."
Kami melihat ke sekeliling, ke atas, dan ke sekitar panggung tetapi tidak ada sesuatu yang menyerupai malaikat! Kami meminta Pendeta Estes untuk menceritakan tentang malaikat pada saat kebaktian malam. Setelah ia selesai, saya mulai bernubuat tentang apa yang akan Allah kerjakan di Abilene; ketika saya selesai, Charles melangkah ke mikrofon untuk berbicara. Tiba-tiba saya menyadari bahwa ada seseorang di panggung bersama-sama dengan kami. Di dalam roh saya tahu bahwa itu bukan orang biasa, tetapi saya tidak tahu apa itu, jadi saya mulai mundur perlahan-lahan sehingga saya bisa berdiri satu baris dengan dia. Saya tahu bahwa itu bukan Allah atau Yesus, tetapi jelas sesuatu yang berasal dari surga; saya terus bergerak perlahan ke belakang sehingga saya dapat melihat siapakah itu tanpa mengganggu jalannya kebaktian. Tiba-tiba saya berpaling. Ternyata ada SEORANG PRIA PALING BESAR YANG PERNAH SAYA LIHAT DALAM HIDUP SAYA. Langsung saya tahu bahwa itu adalah malaikat! Dan sambil menahan nafas (karena tidak ingin mengganggu kebaktian) saya berkata "WOW!" Kemuliaan yang luar biasa!
Tingginya kira-kira 2,5 meter dan ia memiliki bahu yang paling besar yang pernah saya lihat seumur hidup saya. Saya benar-benar terpesona dengan kehadiran malaikat ini sehingga saya tidak bisa mengatakan apa-apa! Lalu Allah berkata di dalam hati saya, "Itulah malaikat penjaga yang saya tempatkan di sisimu dan Charles, untuk melindungi kalian dari panah-panah api si jahat sampai Yesus Kristus datang kembali!"
Kata-kata tersebut berkobar di hati saya, dan bahkan pada saat saya menulis ini, saya dapat mendengarnya kembali! Yang paling menarik hati saya adalah lima kata terakhir "sampai Yesus Kristus datang kembali!" Haleluya! Kita pasti sedang berada di ujung zaman!
Sejak saat itu saya sering melihat malaikat dan selalu menyadari akan kehadirannya, baik ketika kami sedang di pesawat terbang atau di dalam mobil. Betapa sangat menghibur dan sangat menyenangkan pada saat kita mengetahui bahwa ada malaikat yang senantiasa melindungi kita dari panah-panah berapi si jahat!
Charles
Pada suatu hari Minggu malam, kami diundang ke acara pernikahan. Waktu itu kira-kira satu jam sebelum kebaktian dan pemberkatan pernikahan. Seorang pria membawa isterinya yang pincang ke dalam ruang tunggu gereja. Kami melayaninya, berdoa untuk kesembuhannya tetapi Allah menggerakkan kami untuk juga menyembuhkan punggungnya. Dibutuhkan waktu sekitar 10 menit sampai ia sembuh total. Mempelai pria menjadi sangat gelisah, tetapi kami berkata bahwa Allah ingin agar wanita tersebut sembuh total. Ia mengalami kesembuhan total setelah berbulan-bulan mengalami kesakitan yang sangat menyiksa.
Sementara pendeta sedang memimpin acara pernikahan, saya meminta izin untuk menginterupsinya selama beberapa saat. Kedua mempelai memandang kami ketika kami melihat ke jemaat. Saya berkata kepada jemaat bahwa hal ini bukan acara pernikahan yang biasa karena malaikat raksasa yang Allah tempatkan bersama kami sedang berdiri di belakang kedua mempelai dan sedang melihat ke arah kami. Kemudian saya berkata bahwa ia sedang bergerak ke arah kanan saya; kemudian ia kembali bergerak ke arah Frances.
Saya belum pernah melihat malaikat ini atau malaikat raksasa lainnya, tetapi Allah memberikan saya kemampuan di dalam Roh untuk menceritakan dengan tepat di mana malaikat tersebut berada dan mengetahui gerakannya tanpa melihatnya dengan mata jasmani. Frances mengambil mikrofon dan berkata, "Charles menjelaskannya dengan tepat (Frances melihat malaikat tersebut dengan jelas sama seperti ia dapat melihat saya), kecuali bahwa ia bergerak ke sebelah kanan kami dan ia meletakkan tangannya di atas bahu pria yang duduk di sana!" Pada malam itu juga, setelah acara pernikahan pria tersebut menerima Yesus.
Suatu malam kami sedang menyembah di sebuah gereja di Kalamazoo, Michigan, dan saya menyenggol Frances pada saat kami sedang memimpin penyembahan, dan berkata, "Apakah kau melihat malaikat-malaikat?" Kami sedang menyembah Yesus dan malaikat-malaikat penyembah muncul dalam lima atau enam kelompok. Mereka sedang bertepuk tangan dengan penuh sukacita di dalam puji-pujian yang sangat riang. Mereka nampak sangat terpesona pada saat menyembah Yesus yang sangat mereka kasihi, dan yang sangat mereka muliakan dengan penuh hormat.
Malaikat-malaikat penyembah tersebut kira-kira 1,2 atau 1,5 meter tingginya, sementara malaikat-malaikat perang yang besar nampaknya mempunyai tinggi antara 2 sampai 2,5 meter.
Suatu malam di Massachusetts, pada hari terakhir dari suatu seminar tiga hari, kami mendorong jemaat untuk ikut pergi memberitakan keselamatan kepada mereka yang belum mengenal Yesus di dalam kegiatan mereka sehari-hari. Tiba-tiba Frances berhenti berbicara dan mulai menceritakan apa yang ia lihat dengan penuh kekaguman. Sekitar seratus malaikat perang berbaris sepanjang kedua sisi auditorium dan juga di belakang auditorium. Mereka berdiri dalam formasi militer. Allah memberikan sebuah pesan nubuat bagi jemaat lewat Frances: "Jangan takut untuk menceritakan tentang Yesus dan Injil, karena pada saat kalian melakukan hal ini kalian tidak pernah sendirian. Aku akan mengirimkan salah satu dari malaikat-malaikat raksasa ini bersama kalian!"
Dua belas orang datang kepada kami setelah kebaktian dan masing-masing menceritakan malaikat-malaikat yang Frances lihat secara lebih terperinci. Ketika Pendeta Buck (Buku KUNJUNGAN UTUSAN SURGAWI) menceritakan tentang kira-kira seratus malaikat perang yang berdiri di halaman rumput di depan rumahnya, kami percaya. Kunjungan khusus dari surga ini memberikan kami peneguhan pribadi tentang satu dari penglihatan-penglihatan yang luar biasa yang dialami Pendeta Buck. Pengalaman tersebut diceritakan kepada kami pada waktu kami menulis buku yang kemudian membawa 1/4 juta orang kepada Yesus.
SUPERNATURAL HORIZONS, Bab 16 (ANGEL VISITATIONS), jwm, 300793.
CAMPUR TANGAN MALAIKAT
Hamba Tuhan dari Los Angeles, Shawn Bolz, bercerita kepada saya tentang sebuah pengalaman yang melibatkan malaikat-malaikat. Itu memampukan dia untuk melihat bagaimana Tuhan secara rumit menjalin keadaa-keadaan dalam hidup ini ke dalam peristiwa-peristiwa yang pada akhirnya mempermuliakan Dia dan mengubah hidup:
“Tuhan menyuruh saya untuk pindah ke kota Kansas di usia delapan belas tahun dan melayani di sana. Sebelum saya pindah dari Calipornia, saya menerima pekerjaan sebagai penjaga anak selama musim panas untuk mengumpulkan uang agar dapat pergi ke kota Kansas. Saya menjaga dua anak laki-laki wanita ini yang berusia Sembilan dan tujuh tahun. Anak yang berusia Sembilan tahun telah didiagnosa dengan ADD (Attention Deficit Disorder – Penyakit Kekurangan Daya Tangkap) dan Bipolar (depresi parah). Bahkan, kakaknya yang lebih tua telah berada di rumah sakit jiwa karena mengalami kondisi bipolar yang parah. Seolah-olah itu tidak cukup menjadi trauma bagi keluarga itu, kakaknya yang lebih tua ini baru saja meninggal. Dari ayah mereka telah meninggalkan keluarga ini karena tekanan dari situasi mereka.
Saya setelah berdoa untuk kedua anak ini dan menceritakan tentang Tuhan kepada mereka, bahwa surge itu nyata dan bahwa malaikat-malaikat itu ada – orang-orang bahkan melihat mereka di bumi ini. Sebagai hasil dari percakapan kami, mereka baru meminta Tuhan untuk masuk dalam hidup mereka. Dan tidak lama setelah itu, kami semua akan mengalami suatu pengalaman luar biasa yang tak satupun dari kami akan pernah dapat melupakan bagaimana Tuhan turut campur dalam hidup kami.
Nah, sebelum saya menceritakannya, saya akan mengatakan bahwa saya telah mendapatkan penglihatan sebelumnya dan bahkan telah melihat malaikat. Tetapi saya tidak pernah mengalami sebuah perjumpaan dramatis bertemu dengan malaikat ketika ada orang lain yang juga melihat dan mendengar malaikat diutus untuk melayani kami.
Anak yang berusia sembilan tahun yang saya jaga ini akan selalu duduk di kursi belakang karena trauma dari kecelakaan-kecelakaan mobil sebelumnya. Bahkan, selama satu kecelakaan, ia terlempar keluar dari jendela mobil. Jadi kapanpun kami pergi ke suatu tempat, saya akan berbahasa roh karena tampaknya kedua anak itu menyukai suara itu, dan akan membawa kedamaian kepada mereka.
Jadi saya bernyanyi dalam bahasa roh sementara mengendarai mobil, dan tiba-tiba saya melihat mobil yang dikendarai seorang pria mendekati saya di sebuah persimpangan - sangat cepat. Saya tahu bahwa ia tidak melihat saya. Mobil pria itu menabrak kami, dan mobil kami berputar tiga kali dan diam di tengah jalan, menghadapi kendaraan yang sedang datang. Ketika mobil berputar, secara naluriah saya memandang ke kaca spion untuk melihat keadaan anak-anak. Mengerikan, saya menyaksikan anak yang berusia sembilan tahun keluar dari jendela, dan sama tiba-tibanya, putaran mobil itu menangkap dia dan memasukkan dia kembali ke dalam mobil. Saya terus berteriak"Yesus! Tidak!" Kemudian ia terbang keluar untuk kedua kalinya dan masuk kembali.
Setelah pria tua itu menabrak kami, ia terus menjalankan kendaraannya karena ia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Itu tidak terasa olehnya, jadi ia terus menyetir. Ia tampak sama terkejutnya seperti kami.
Ketika mobil itu berhenti berputar, kami duduk di sana dalam keadaan bingung ditengah-tengah persimpangan. Saya memperhatikan seorang pria dengan pakaian putih berjalan ke arah kami. Ia terlihat berusia pertengahan tiga puluhan, dengan rambut coklat yang panjang dan kulit zaitun (seperti pria yang ada dalam film The Passion of the Christ). Semua yang ia kenakan berwarna putih dari kemeja sampai sepatunya; dan ia berjalan mendekati saya, membuka pintu dan berkata:"Keluarkan anak-anak itu sekarang. Tidak aman tinggal di sini."
Saya memandang ke kursi belakang dan melihat darah di mana-mana, di seluruh mobil dan di seluruh tubuh anak-anak. Mengingat kembali ketika anak yang lebih tua keluar-masuk jendela, saya berpikir,Oh Tuhan, bagaimana jika ia mengalami geger otak yang parah? Kami dalam keadaan besar.
Kemudian saya berkata kepada pria itu,"Tidak. Aku ingin menunggu kru ambulans datang dan memindahkan mereka."
Dan ia dengan tegas menjawab,"Tidak. Pindahkan mereka. Mereka tidak akan memiliki luka yang permanen. Mereka akan baik-baik saja."
Lali ia berkata,"Miliki damai." Dan saya merasakan damai yang luar biasa memenuhi saya. Siapa yang pernah berkata,"Miliki damai?"
Saya mengangkat anak yang lebih tua dari kursi belakang dan membawanya ke pinggir jalan. Anak yang lebih muda mengikuti saya dan dengan gelisah bertanya,"Ia akan mati seperti kakak tertuaku, bukan?"
Saya menjawab,"Tidak, Yesus menyelamatkan kita."
"Bagaimana kau tahu Yesus menyelamatkan kita?"
"Aku tahu kau memiliki sebuah tujuan dalam hidupmu, dan demikian juga kakakmu. Yesus mengasihimu dan memelihara kita sekarang ini."
Anak tujuh tahun ini memberitahu saya bahwa ia telah melihat pria dengan pakaian putih itu.
"Kau melihat pria berpakaian putih itu?"
"Yeah, ia menyuruh kita untuk keluar dari jalan karena itu berbahaya. Dan ketika ia berkata,"Miliki damai." aku merasa lebih tenang.
Ketika anak yang lebih muda itu berkata-kata, saya memperhatikan ia menjadi semakin gelisah, jadi saya menyuruhnya untuk kembali ke tempat dalam hatinya di mana ia merasa damai dan menyuruhnya tetap tinggal di sana.
Tidak lama kemudian, mobil lainnya lagi lewat, tidak melihat kecelakaan itu dan menabrak mobil itu juga. Jika kami tinggal di mobil itu kami pasti mati.
Saat ini, yang dapat kami lakukan adalah menanti kru ambulans. Kaos anak-anak penuh dengan darah. Celana saya penuh dengan darah. Saya sama sekali tidak tahu seberapa parah luka-luka ini. Demikian juga para staff ambulans. Di dalam perjalanan ke rumah sakit, saya merasakan sakit yang sangat parah, tapi pada saat saya tiba di sana, saya merasa baik-baik saja. Tuhan menyembuhkan kami dalam perjalanan ke rumah sakit. Setelah sampai di sana, jelas bagi kami bahwa luka-luka apapun yang kami alami hampir sepenuhnya disembuhkan.
Meskipun melihat darah di mana-mana dalam mobil dan diseluruh pakaian kami, ketika dokter memeriksa kami, mereka hanya dapat menemukan luka-luka kecil di kepala anak yang berusia sembilan tahun. Para dokter melihat pakaian kami dan bertanya,"Dari mana semua darah ini berasal?"
Kami dengan jujur menjawab kami tidak tahu.
Anak-anak itu keluar dari pemeriksaan awal dan mencari saya untuk mendapatkan ketenangan, menantikan kedatangan ibu mereka. Ketika saya melihat rasa takut di wajah mereka, saya menyadari bahwa saya harus mematahkan kematian dari keluarga ini. Jadi saya berkata,"Menurut kalian, mengapa Yesus melakukan ini bagi kita? Menurut kalian, mengapa Ia menyelamatkan kita?"
Kedua anak itu mengeleng-gelengkan kepala mereka, tidak mengerti apa yang sedang saya tanyakan.
"Kalian meminta Yesus masuk dalam hati kalian, dan Ia sangat mengasihi kalian sehingga Ia akan memelihara kalian selamanya. Ia memiliki sebuah rencana dan tujuan bagi kalian berdua. Kalian akan menghadapi hal-hal sulit di masa depan, tapi kalian akan melewatinya dengan lebih mudah jika kalian ingat bagaimana Yesus menyelamatkan kalian hari ini."
Sementara anak berusia sembilan tahun mendapatkan beberapa jahitan di kepalanya dan suntikan tetanus, ibunya tiba di rumah sakit, menangis. Tetapi sekarang dalam damai sejahtera penuh, anaknya hanya berkata kepadanya,"Bolehkan kami makan es krim?"
Belakang, sopir derek mobil kami menunjukkan foto-foto dari mobil itu dan berkata bahwa ketika ia melihat mobil itu, ia yakin bahwa ada kematian yang terjadi karena darah dan kondisi dari mobil itu. Satu foto menunjukkan bahwa tabrakan awal menghancurkan sisi pengendara mobil kami begitu parah sehingga tidak ada ruang bagi kami bahkan untuk mengeluarkan kaki kami. Bagaimana kami bisa keluar adalah sebuah mukjizat. Dan fakta bahwa tak seorangpun dari kami yang terluka sangat mengejutkan dia.
Ketika ayah dari anak-anak mendengar tentang kecelakaan itu, Tuhan menggerakkan hatinya untuk kembali ke rumah. Tak lama setelah kecelakaan itu, ia dan istrinya rujuk kembali. Dalam proses ini, keduanya meminta Yesus masuk ke dalam hidup mereka. Dan semua anak-anak - tapi juga menjadi sesuatu yang lebih daripada anak-anak biasa. Karena mereka tahu Yesus mengasihi mereka, memiliki sebuah tujuan bagi mereka dan muncul ketika mereka paling membutuhkan Dia.
Resource: In English : When God Says Yes by Julia Loren – Chosen Books, In Indonesia: Pada Saat Tuhan Berkata Ya – Light Publishing
Hamba Tuhan dari Los Angeles, Shawn Bolz, bercerita kepada saya tentang sebuah pengalaman yang melibatkan malaikat-malaikat. Itu memampukan dia untuk melihat bagaimana Tuhan secara rumit menjalin keadaa-keadaan dalam hidup ini ke dalam peristiwa-peristiwa yang pada akhirnya mempermuliakan Dia dan mengubah hidup:
“Tuhan menyuruh saya untuk pindah ke kota Kansas di usia delapan belas tahun dan melayani di sana. Sebelum saya pindah dari Calipornia, saya menerima pekerjaan sebagai penjaga anak selama musim panas untuk mengumpulkan uang agar dapat pergi ke kota Kansas. Saya menjaga dua anak laki-laki wanita ini yang berusia Sembilan dan tujuh tahun. Anak yang berusia Sembilan tahun telah didiagnosa dengan ADD (Attention Deficit Disorder – Penyakit Kekurangan Daya Tangkap) dan Bipolar (depresi parah). Bahkan, kakaknya yang lebih tua telah berada di rumah sakit jiwa karena mengalami kondisi bipolar yang parah. Seolah-olah itu tidak cukup menjadi trauma bagi keluarga itu, kakaknya yang lebih tua ini baru saja meninggal. Dari ayah mereka telah meninggalkan keluarga ini karena tekanan dari situasi mereka.
Saya setelah berdoa untuk kedua anak ini dan menceritakan tentang Tuhan kepada mereka, bahwa surge itu nyata dan bahwa malaikat-malaikat itu ada – orang-orang bahkan melihat mereka di bumi ini. Sebagai hasil dari percakapan kami, mereka baru meminta Tuhan untuk masuk dalam hidup mereka. Dan tidak lama setelah itu, kami semua akan mengalami suatu pengalaman luar biasa yang tak satupun dari kami akan pernah dapat melupakan bagaimana Tuhan turut campur dalam hidup kami.
Nah, sebelum saya menceritakannya, saya akan mengatakan bahwa saya telah mendapatkan penglihatan sebelumnya dan bahkan telah melihat malaikat. Tetapi saya tidak pernah mengalami sebuah perjumpaan dramatis bertemu dengan malaikat ketika ada orang lain yang juga melihat dan mendengar malaikat diutus untuk melayani kami.
Anak yang berusia sembilan tahun yang saya jaga ini akan selalu duduk di kursi belakang karena trauma dari kecelakaan-kecelakaan mobil sebelumnya. Bahkan, selama satu kecelakaan, ia terlempar keluar dari jendela mobil. Jadi kapanpun kami pergi ke suatu tempat, saya akan berbahasa roh karena tampaknya kedua anak itu menyukai suara itu, dan akan membawa kedamaian kepada mereka.
Jadi saya bernyanyi dalam bahasa roh sementara mengendarai mobil, dan tiba-tiba saya melihat mobil yang dikendarai seorang pria mendekati saya di sebuah persimpangan - sangat cepat. Saya tahu bahwa ia tidak melihat saya. Mobil pria itu menabrak kami, dan mobil kami berputar tiga kali dan diam di tengah jalan, menghadapi kendaraan yang sedang datang. Ketika mobil berputar, secara naluriah saya memandang ke kaca spion untuk melihat keadaan anak-anak. Mengerikan, saya menyaksikan anak yang berusia sembilan tahun keluar dari jendela, dan sama tiba-tibanya, putaran mobil itu menangkap dia dan memasukkan dia kembali ke dalam mobil. Saya terus berteriak"Yesus! Tidak!" Kemudian ia terbang keluar untuk kedua kalinya dan masuk kembali.
Setelah pria tua itu menabrak kami, ia terus menjalankan kendaraannya karena ia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Itu tidak terasa olehnya, jadi ia terus menyetir. Ia tampak sama terkejutnya seperti kami.
Ketika mobil itu berhenti berputar, kami duduk di sana dalam keadaan bingung ditengah-tengah persimpangan. Saya memperhatikan seorang pria dengan pakaian putih berjalan ke arah kami. Ia terlihat berusia pertengahan tiga puluhan, dengan rambut coklat yang panjang dan kulit zaitun (seperti pria yang ada dalam film The Passion of the Christ). Semua yang ia kenakan berwarna putih dari kemeja sampai sepatunya; dan ia berjalan mendekati saya, membuka pintu dan berkata:"Keluarkan anak-anak itu sekarang. Tidak aman tinggal di sini."
Saya memandang ke kursi belakang dan melihat darah di mana-mana, di seluruh mobil dan di seluruh tubuh anak-anak. Mengingat kembali ketika anak yang lebih tua keluar-masuk jendela, saya berpikir,Oh Tuhan, bagaimana jika ia mengalami geger otak yang parah? Kami dalam keadaan besar.
Kemudian saya berkata kepada pria itu,"Tidak. Aku ingin menunggu kru ambulans datang dan memindahkan mereka."
Dan ia dengan tegas menjawab,"Tidak. Pindahkan mereka. Mereka tidak akan memiliki luka yang permanen. Mereka akan baik-baik saja."
Lali ia berkata,"Miliki damai." Dan saya merasakan damai yang luar biasa memenuhi saya. Siapa yang pernah berkata,"Miliki damai?"
Saya mengangkat anak yang lebih tua dari kursi belakang dan membawanya ke pinggir jalan. Anak yang lebih muda mengikuti saya dan dengan gelisah bertanya,"Ia akan mati seperti kakak tertuaku, bukan?"
Saya menjawab,"Tidak, Yesus menyelamatkan kita."
"Bagaimana kau tahu Yesus menyelamatkan kita?"
"Aku tahu kau memiliki sebuah tujuan dalam hidupmu, dan demikian juga kakakmu. Yesus mengasihimu dan memelihara kita sekarang ini."
Anak tujuh tahun ini memberitahu saya bahwa ia telah melihat pria dengan pakaian putih itu.
"Kau melihat pria berpakaian putih itu?"
"Yeah, ia menyuruh kita untuk keluar dari jalan karena itu berbahaya. Dan ketika ia berkata,"Miliki damai." aku merasa lebih tenang.
Ketika anak yang lebih muda itu berkata-kata, saya memperhatikan ia menjadi semakin gelisah, jadi saya menyuruhnya untuk kembali ke tempat dalam hatinya di mana ia merasa damai dan menyuruhnya tetap tinggal di sana.
Tidak lama kemudian, mobil lainnya lagi lewat, tidak melihat kecelakaan itu dan menabrak mobil itu juga. Jika kami tinggal di mobil itu kami pasti mati.
Saat ini, yang dapat kami lakukan adalah menanti kru ambulans. Kaos anak-anak penuh dengan darah. Celana saya penuh dengan darah. Saya sama sekali tidak tahu seberapa parah luka-luka ini. Demikian juga para staff ambulans. Di dalam perjalanan ke rumah sakit, saya merasakan sakit yang sangat parah, tapi pada saat saya tiba di sana, saya merasa baik-baik saja. Tuhan menyembuhkan kami dalam perjalanan ke rumah sakit. Setelah sampai di sana, jelas bagi kami bahwa luka-luka apapun yang kami alami hampir sepenuhnya disembuhkan.
Meskipun melihat darah di mana-mana dalam mobil dan diseluruh pakaian kami, ketika dokter memeriksa kami, mereka hanya dapat menemukan luka-luka kecil di kepala anak yang berusia sembilan tahun. Para dokter melihat pakaian kami dan bertanya,"Dari mana semua darah ini berasal?"
Kami dengan jujur menjawab kami tidak tahu.
Anak-anak itu keluar dari pemeriksaan awal dan mencari saya untuk mendapatkan ketenangan, menantikan kedatangan ibu mereka. Ketika saya melihat rasa takut di wajah mereka, saya menyadari bahwa saya harus mematahkan kematian dari keluarga ini. Jadi saya berkata,"Menurut kalian, mengapa Yesus melakukan ini bagi kita? Menurut kalian, mengapa Ia menyelamatkan kita?"
Kedua anak itu mengeleng-gelengkan kepala mereka, tidak mengerti apa yang sedang saya tanyakan.
"Kalian meminta Yesus masuk dalam hati kalian, dan Ia sangat mengasihi kalian sehingga Ia akan memelihara kalian selamanya. Ia memiliki sebuah rencana dan tujuan bagi kalian berdua. Kalian akan menghadapi hal-hal sulit di masa depan, tapi kalian akan melewatinya dengan lebih mudah jika kalian ingat bagaimana Yesus menyelamatkan kalian hari ini."
Sementara anak berusia sembilan tahun mendapatkan beberapa jahitan di kepalanya dan suntikan tetanus, ibunya tiba di rumah sakit, menangis. Tetapi sekarang dalam damai sejahtera penuh, anaknya hanya berkata kepadanya,"Bolehkan kami makan es krim?"
Belakang, sopir derek mobil kami menunjukkan foto-foto dari mobil itu dan berkata bahwa ketika ia melihat mobil itu, ia yakin bahwa ada kematian yang terjadi karena darah dan kondisi dari mobil itu. Satu foto menunjukkan bahwa tabrakan awal menghancurkan sisi pengendara mobil kami begitu parah sehingga tidak ada ruang bagi kami bahkan untuk mengeluarkan kaki kami. Bagaimana kami bisa keluar adalah sebuah mukjizat. Dan fakta bahwa tak seorangpun dari kami yang terluka sangat mengejutkan dia.
Ketika ayah dari anak-anak mendengar tentang kecelakaan itu, Tuhan menggerakkan hatinya untuk kembali ke rumah. Tak lama setelah kecelakaan itu, ia dan istrinya rujuk kembali. Dalam proses ini, keduanya meminta Yesus masuk ke dalam hidup mereka. Dan semua anak-anak - tapi juga menjadi sesuatu yang lebih daripada anak-anak biasa. Karena mereka tahu Yesus mengasihi mereka, memiliki sebuah tujuan bagi mereka dan muncul ketika mereka paling membutuhkan Dia.
Resource: In English : When God Says Yes by Julia Loren – Chosen Books, In Indonesia: Pada Saat Tuhan Berkata Ya – Light Publishing
“Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya. Sudi kiranya berkomentar lagi di posting saya berikutnya” – Salam > Bersediabelajar.