Random Artikel

Memuat...

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Menjadi Musuh Allah

On 19.47

"Hmmm seram ya judul postingannya?"  Pasti semua orang tidak mau menjadi musuh Allah. Siapa yang menjadi musuh Allah? Akan ada berbagai ragam jawaban yang berbeda satu dengan yang lainnya dalam hal menjawab pertanyaan tersebut.
 Di sini bersedia belajar akan mengulasnya berdasarkan nilai-nilai kebenaran dari Alkitab, siapa sesungguhnya yang dimaksud "musuh Allah." Mari sekarang kita melihatnya dari dasar Alkitab:
  1. Roma 8:7 mengatakan:"Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya” Matthew Henry berkata, bahwa “ini berbicara tentang iblis yang berwujud manusia. [Ia] bukan hanya musuh, namun seteru… oposisi jiwa terhadap Allah; memberontak terhadap otoritas-Nya, [menentang] Dia, meludahi wajah-Nya. Dapatkah ada seteru yang lebih besar dari ini?” Dapatkah ada musuh Allah yang lebih besar dari pada yang Anda lakukan? (Matthew Henry’s Commentary on the Whole Bible, Hendrickson Publishers, 1996 edition, volume 6, hal. 335; catatan untuk Roma 8:7).Dengan baik Matthew Henry telah menggambarkan manusia yang setelah kejatuhan sebagai “iblis yang berwujud manusia” (ibid). Kata Setan diterjemahkan dari kata Yunani “Satanas,” yang berarti “musuh,” antagonis, seteru. Ketika Lucifer berdosa, ia jatuh dan menjadi Setan, musuh Allah (Yesaya 14:12-15; Yehezkiel 28:13-17). Ketika manusia jatuh, ia juga menjadi “musuh Allah.” Spurgeon menekankan bahwa Rasul Paulus menggunakan kata benda, bukan kata sifat. Jadi, ia tidak berkata bahwa keinginan manusia adalah perseteruan dengan Allah, namun adalah “musuh itu sendiri… bukan suka memberontak, tetapi pemberontak… bukan pada permusuhannya, namun sesungguhnya musuh itu sendiri” (C. H. Spurgeon, “The Carnal Mind Enmity Against God,” The New Park Street Pulpit, Pilgrim Publications, 1981 reprint, volume I, HAL. 150). 
Dari penjelasan di atas kita sekarang dapat melihat dengan JELAS bahwa yang menjadi musuh Allah adalah:
  • Malaikat Lucifer yang telah jatuh memberontak kepada Allah. Alkitab menegaskan "perjuangan kita bukan melawan darah dan daging, melainkan melawan.....(Efesus 6:12)" : Iblis dengan semua malaikat yang telah jatuh dan yang berada di bawah kekuasaannya.
  • Manusia yang telah jatuh ---> tidak taat pada perintah Tuhan di taman Eden (Adam-Hawa termasuk keturunannya sampai sekarang). KEINGINAN MANUSIA yang belum BERTOBAT dan PERCAYA kepada karya PENEBUSAN KRISTUS, semua KEINGINAN MANUSIA tersebut MUSUH itu sendiri terhadap Allah. 
    Keinginan-keinginan manusia yang belum dilahirkan kembali (lahir baru lewat iman di dalam Yesus Kristus) selalu menjadi perseteruan dengan Allah, sekalipun ditujukan untuk Allah, bagi Tuhan adalah seperti kain kotor. Dengan darah yang menyucikan --->jika dalam Perjanjian Lama, lewat korban binatang, sedangkan dalam Perjanjian Baru, lewat darah Anak Domba Allah --> darah Yesus Kristus,  keinginan setiap orang tebusan-Nya menjadi kudus. Keinginan yang berasal dari Roh Allah yang tinggal diam dalam diri pemercaya. Untuk itulah setiap kita yang telah ditebus-Nya senantiasa patut bersyukur karena  karya-Nya di dalam kehidupan kita. Kita tidak lagi di bawah perhambaan dosa ---> keinginan daging, tetapi di bawah kebenaran --->pimpinan Roh-Nya. Karena memang demikianlah kata nats firman Tuhan seperti salah satu firman-Nya ini: "Setiap orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah." (Roma 8:14). Pengertian anak di sini adalah dari kata Yunani "huios" dalam pengertian anak yang sudah dewasa. Jadi benarlah ---> mereka yang dipimpin oleh Roh Allah adalah mereka yang telah bertumbuh DEWASA secara rohani, sebab mereka yang masih anak-anak (belum dewasa) sulit atau tidak mudah dipimpin oleh Roh Allah. Bukankah setiap mereka yang masih anak-anak secara jasmani (dibawah usia 9 tahun) sulit untuk diatur atau diarahkan oleh orang tua mereka / orang dewasa? Mereka mempunyai keinginan yang kuat yang berakar dari kepentingan diri sendiri yang egois. Demikian pula anak-anak dalam arti rohani, keinginan mereka lebih kuat sehingga mereka sering lebih mengikuti keinginan mereka daripada keinginan Roh Allah.....

    Jadi sangat penting setiap kita untuk bertumbuh menjadi dewasa agar hidup kita dipimpin oleh Roh Allah, luput dari hawa nafsu dunia yang membinasakan dunia. Juga sangat penting untuk setiap kita hidup dipimpin oleh Roh Allah supaya kita tidak lagi dikuasai oleh keinginan daging yang adalah perseteruan dengan Allah. Mari sekarang kita lanjutkan kepembahasan kedua:

     2. Perhatikan penegasan berikut ini:
      "Hai kamu, orang-orang yang tidak setia? Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah." (Yakobus 4:4).--->MEREKA YANG HENDAK MENJADI SAHABAT DUNIA adalah MUSUH ALLAH

      Yang dimaksud dengann dunia dalam ayat tersebut di atas yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Semua yang ada di dalam dunia menunjuk ke tiga hal tersebut yang sudah menjadi musuh Allah. Bagi kita yang telah ditebus oleh karya Kristus di kayu salib, kita sudah tidak lagi dipengaruhi atau dikuasai oleh ketiga hal tersebut. Kebenaran ini yang HARUS DIPEGANG TEGUH oleh setiap kita. Karena barangsiapa yang ada di dalam Kristus ADALAH CIPTAAN BARU! Kita sudah dipindahkan dari kerajaan gelapan kepada kerajaan Anak-Nya yang kekasih! Untuk itu Alkitab mengingatkan kita:"Untuk tidak mengasihi, atau bersahabat dengan dunia ini! Memandang bahwa kita telah mati terhadap dosa, dan hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Menjadi hamba kebenaran. Hidup kita bukan lagi kita tetapi Kristus yang hidup di dalm kita. Untuk itu kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah. Hidup kita berubah oleh pembaharuan budi kita - diperbaharui pikiran dan roh kita oleh Roh dan firman-Nya (rhema). Hidup dipimpin oleh Roh-Nya" (lihat 1 Yohanes 2:15-16, Yakobus 4:4, Roma 6:11-14, Galatia 2:19-20, Roma 12:1-2, Galatia 5:16 dan 24-25).

      Inilah yang menjadi musuh Allah:
      1. Satan atau iblis dengan para pengikutnya
      2. Manusia yang telah jatuh ke dalam dosa
      3. Mereka yang menjadi sahabat dunia
      Untuk itu Allah memperingatkan kita untuk WASPADA, BERJAGA-JAGA terhadap ketiga hal tersebut di atas. Untuk poin pertama instruksiNya adalah: LAWANLAH dia dengan IMAN yang teguh, maka ia akan lari daripadamu. USIR dengan nama Yesus dari setiap kehidupan kita. JANGAN BERI KESEMPATAN kepadanya sekecil apapun. Kenakan seluruh perlengkapan senjata Allah (Efesus 6:10-18). Untuk poin kedua, instruksiNya adalah benci pakaiannya (menolak setiap perbuatan-perbuatan dosa) mereka yang jatuh / hidup dalam dosa. Berdoa untuk pertobatan mereka. Beritakan kebenaran agar mereka berbalik dari jalan kehidupan yang berdosa. Jika mereka mengindahkan peringatan kita berarti mereka menjadi bagian kembali keluarga-Nya, jika mereka tidak mengindahkan, anggaplah mereka orang yang tidak mengenal Allah. Jaga jarak dengan kehidupan mereka. InstruksiNya untuk point yang ketiga yaitu JAUHKAN HIDUP kita dari mereka. Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik. Pula: jangan duduk dalam kumpulan pencemooh, berjalan dalam jalan orang berdosa atau mengikuti nasihat orang fasik (Efesus 4:27, 6:10-18, 2 Tesalonika 3:15, 1 Korintus 15:33, Mazmur 1:1 dan Roma 16:17-20).

      Dengan demikian pentingnya kita:
      1. MENGERTI dan MEMAHAMI dengan benar cara Alkitab menjelaskan dirinya tentang SIAPA YANG MENJADI MUSUH ALLAH.
      2. Bergaul akrab dengan Dia, Pribadi yang begitu mengasihi dengan kasih setiaNya yang kekal. Dengan kita terus-menerus "coram deo" / menghadapkan wajah kita kepada-Nya, hadir dalam dewan musyawarah Tuhan lewat doa dan syafaat yang intens dan bergairah. Dengan "Menanti-nantikan Tuhan" inilah yang membuat kita terus-menerus mendapatkan kekuatan yang baru, membuat kita hidup di atas dunia ini. Karena barang siapa berasal dari atas, diatas segalanya. Seperti kapal terbang yang tidak lagi mengenal atau berada di bawah kekuatan hukum gravitasi bumi karena ada "sesuatu" yang mengangkat kapal terbang tersebut, "sesuatu" yang disebut kekuatan yang menopang dan mengangkat kapal terbang tetap di atas jangkaun hukum gravitasi bumi.Seperti itulah mereka yang ada di dalam Kristus, mereka yang hidup dipimpin oleh Roh-Nya. Mereka tidak lagi dikuasai oleh dunia ini, sebab tidak berasal dari dunia ini.Kita berasal dari Allah yang telah melahirkan kita oleh benih yang tidak fana, yaitu firman Allah. 
      Semoga Bermanfaat - Sukses Selalu,
      Bersedia Belajar

      Next
      « Prev Post
      Previous
      Next Post »

      “Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya. Sudi kiranya berkomentar lagi di posting saya berikutnya” – Salam > Bersediabelajar.