Kurang semangat mengakibatkan lebih banyak kegagalan berbanding kurangnya kebijaksanaan atau keramahan.
Dengan demikian, sangat penting kita mengelola motivasi dalam bekerja. Tidak dapat dipungkiri bahwa tinggi atau rendahnya motivasi seseorang dalam pekerjaannya banyak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal orang tersebut.
Untuk melihat lebih lengkap faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang dalam bertindak, silahkan klik tombol faktor-faktor motivasi:
Perkataan MOTIVASI adalah berasal daripada perkataan Bahasa Inggeris - "MOTIVATION". Perkataan asalnya ialah "MOTIVE" yang juga telah dipinjam oleh Bahasa Melayu / Bahasa Malaysia kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN.
A. Teori McClelland
Dalam diri manusia ada 2 motivasi, yakni motivasi primer atau motif yang tidak dapat dipelajarim dan motivasi sekunder yang bisa di pelajari melalui pengalaman serta interaksi dengan orang lain.
Kita akan membahas tentang motivasi sekunder yang biasa di sebut juga sebagai motif sosial. Motif ini dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :
a. Motif untuk berprestasi (need for achievement)
b. Motif untuk berafiliasi (need for affiliation)
c. Motif untuk berkuasa (need for power)
Rincian dari ke 3 motif diatas :
Motif Berprestasi diwujudkan dalam perilaku kerja yang tinggi, selalu ingin bekerja lebih baik dari sebelumnya atau lebih baik dari orang lain. Pencerminan motif ini dalam dunia kerja antara lain:
1. Berani mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatannya
2. Selalu mencari umpan balik terhadap keputusan atau tindakannya yang berkaitan dengan tugasnya
3. Selalu berusaha melaksanakan pekerjaannya atau tugasnya dengan cara-cara baru atau inovatif
4. Tidak puas terhadap setiap pencapaian kerja, ingin lebih baik lagi
Motif Berafiliasi di wujudkan dengan bekerjasama dengan orang lain.
Pencerminan motif ini dalam perilaku sehari-hari antara lain :
1. Senang menjalin pertemanan atau persahabatan dengan orang lain
2. Dalam melakukan tugas lebih mementingkan team work daripada bekerja sendiri
3. Setiap pengambilan keputusan cenderung minta persetujuan atau kesepakatan orang lain atau kawan sekerjanya.
Sementara Motif Berkuasa berusaha mengarahkan perilaku seseorang untuk mencapai kepuasan melalui tujuan tertentu, yakni dengan jalan mengontrol orang lain.
Pencerminan motif berkuasa ini dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
1. Selalu ingin mendominasi pembicaraan dalam pergaulan dengan orang lain terutama dalam kelompok
2. Aktif dalam menentukan atau pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan kelompok atau pekerjaan
3. Senang membantu atau memberikan pendapat kepada pihak lain, meskipun tidak diminta
4. Senang menjadi anggota suatu organisasi atau perkumpulan yang dapat mencerminkan prestise dan sebagainya
B. Teori McGregor
Berdasarkan penelitiannya, McGregor menyimpulkan teori motivasi itu dalam teori X dan Y. Teori ini didasarkan pada pandangan konvensional/klasik (teori X) dan pandangan baru atau modern (teori Y).
Teori X yang bertolak belakang dari pandangan klasik ini di dasarkan pada :
a. Pada umumnya manusia itu tidak senang bekerja
b. Pada umumnya manusia cenderung melakukan aktivitas sesedikit mungkin
c. Pada umumnya manusia kurang berambisi
d. Pada umumnya manusia kurang sendang diberi tanggung jawab, melainkan suka di atur dan di arahkan
e. Pada umumnya manusia kurang acuh pada organisasi, karena itu dalam melakukan pekerjaan harus diawasi supaya tujuan organisasi tercapai
Sedangkan teori Y bertumpu pada pandangan atau pendekatan yang beranggapan bahwa :
a. Pada dasarnya manusia itu tidak pasif, tetapi aktif
b. Pada dasarnya manusia itu tidak malas bekerja, tetapi suka bekerja
c. Pada dasarnya manusia dapat berprestasi dalam menjalankan pekerjaan
d. Pada dasarnya manusia selalu berusaha mencapai sasaran atau tujuan organisasi
e. Pada dasarnya manusia itu selalu mengembangkan diri untuk mencapai tujuan atau sasaran
Atas teori ini, para pemimpin organisasi atau manajer perusahaan mempunyai keyakinan bahwa mereka dapat mengarahkan bawahannya untuk mencapai produktivitas atau tujuan-tujuan organisasi mereka. Dengan tercapainya tujuan organisasi, maka tujuan-tujuan perorangan dalam organisasi akan tercapai.
C. Teori Herzberg
Herzberg mengembangkan teori motivasi Dua Faktor.
Menurut teori ini, ada 2 faktor yang mempengaruhi seseorang dalam tugas atau pekerjaannya, yaitu :
1. Faktor-faktor penyebab kepuasan (satisfierr) atau faktor motivasional
Apabila kepuasan kerja di capai dalam pekerjaan, maka akan menggerakan tingkat motivasi yang kuat bagi seorang pekerja, dan akhirnya dapat menghasilkan kinerja yang tinggi. Faktor ini mencakup :
a. Prestasi (achievement)
b. Penghargaan (recognation)
c. Tanggung jawab (responsibility)
d. Kesempatan untuk maju (posibility of growth)
e. Pekerjaan itu sendiri (work)
2. Faktor-faktor penyebab ketidakpuasan (dissatisfaction) atau faktor higiene
Faktor-faktor ini menyangkut kebutuhan akan pemeliharaan atau maintenance factor yang merupakan hakikat manusia yang ingin memperoleh kesehatan. Hilangnya faktor ini akan menimbulkan ketidakpuasan bekerja antara lain :
a. Kondisi kerja fisik (physical environtment)
b. Hubungan interpersonal (interpersonal relationship)
c. Kebijakan dan administrasi perusahaan (companu and administration policy)
d. Pengawasan (supervision)
e. Gaji (salary)
f. Keamanan kerja (job security)
Dari teori ini dapat di lihat bahwa :
a. Faktor-faktor yang dapat memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya adalah kelompok faktor motivasional (satisfiers)
b. Perbaikan gaji, kondisi kerja, kebijakan organisasi dan administrasi tidak akan menimbulkan kepuasan, melainkan ketidakpuasan. Sedangkan faktor yang menimbulkan kepuasan adalah hasil kerja itu sendiri
c. Perbaikan faktor higiene kurang dapat mempengaruhi terhadap sikap kerja yang positif
Berdasarkan sumbernya, ada dua jenis motivasi yaitu :
1. Motivasi Internal : motivasi dari dalam diri sendiri , biasanya berupa tekad dan keinginan untuk berhasil
2. Motivasi Eksternal : motivasi dari luar, contoh : insentif, reward, juga bisa berupa tekanan misalnya teguran yang membuat karyawan atau pekerja berusaha untuk lebih baik dan tetap dapat bekerja
Untuk jangka pendek motivasi eksternal sangat membantu, namun tidak berlangsung lama. Motivasi internal adalah yang terbaik karena digerakkan oleh keinginan /desire yang sifatnya lebih permanen atau jangka panjang.
Karena itu perlu sekali mencintai pekerjaan supaya kita bisa loyal dan lebih produktif dalam bekerja. Saya mungkin bisa share kan mengenai mencintai atau menghargai pekerjaan ini. Di perusahaan tempat saya bekerja, ada banyak satpam, rata-rata saya nilai cukup baik, tetapi memang ada 1 yang cukup menonjol dan agak beda. Satpam tersebut punya senyum paling lebar, kalau sedang bertugas posisi jarang duduk, kalau ada lift terbuka dia menyapa orang yang keluar lift. Begitu juga kalau kita berjalan menuju lift, maka dia menawarkan untuk memencet tombol di depan lift dengan bertanya “mau ke mana mba?” dan dia langsung sigap sehabis kita menjawab, misal ke Lt.16 mas, maka di akan tekan tombol naik. Begitu juga kalau kita minta tolong hal-hal lain maka dia bersikap “helpful” dan sigap, terlihat sekali dia melakukan dengan tulus. Ternyata bukan saya saja yang memperhatikan hal itu, hampis sebagian besar penghuni lantai saya membicarakan hal yang sama, sampai akhirnya hanya dalam waktu belum setahun menjadi satpam di perusahaan saya, dia di tawarkan oleh seorang rekan, pemimpin unit kerja untuk menjadi anak buahnya sebagai bagian gudang. Ini batu loncatan yang luar biasa, kesempatan datang karena motivasi yang kuat dan tulis dari seorang satpam. Ada motivasi internal yang cukup kuat dimana dia mencintai perkejaannya, sampai orang melihat dan memberikan pengakuan dan penghargaan kepadanya.
Nah, setelah kita mengetahui fakto-faktor dari motivasi, sekarang bagaimana kita bisa membangun motivasi dalam diri kita?
Ciptakan Passion
—————-
Biasanya orang melakukan apa yang membuat dia menyukai yang dilakukannya. Untuk itu ciptakan sesuatu yang dapat ‘membangunkan’ dan membangkitkan gairah anda saat pagi menjelang. Misalnya, anda berpikir esok hari harus mendapatkan keuntungan 1 milyar rupiah. Walau kedengarannya mustahil, tapi sensasi ini kadang memang semangat anda untuk berkarya lebih baik lagi melebihi apa yang sudah anda lakukan kemarin.
Miliki Tujuan Yang Besar
—————————-
Tujuan yang kecil atau sederhana biasanya tidak perlu usaha yang keras untuk meraihnya. Maka dari itu, usahakan jangan pernah terpaku pada satu tujuan yang sederhana. Tujuan hidup yang terlalu sederhana membuat anda tidak memiliki kekuatan lebih. Padahal, guna meraih sesuatu anda memerlukan tantangan yang lebih besar untuk mengerahkan kekuatan anda yang sebenarnya. Tujuan hidup yang besar akan membangkitkan motivasi dan kekuatan tersendiri dalam hidup anda.
Sadar Sepenuhnya Akan Kehidupan Ada Batasnya
———————-
Menngingatkan bahwa kehidupan yang dijalani ada batas waktunya, akan menolong untuk hidup tidak sembarangan atau sembrono. Membayangkan saat-saat terakhir dalam hidup ini sesungguhnya merupakan saat-saat yang sangat sensasional. Anda dapat membayangkan ‘flash back’ dalam kehidupan anda. Sejak anda menjalani masa kanak-kanak, remaja, hingga tampil sebagai pribadi yang dewasa dan mandiri. Jika anda membayangkan ‘batas akhirl’ anda sudah dekat, maka akan memotivasi anda untuk berbuat lebih banyak lagi selama hidup anda.
Tinggalkan Teman yang Tidak Perlu
———————————
Jangan ragu untuk meninggalkan teman-teman yang tidak dapat mendorong anda mencapai tujuan. Sebab, siapa pun teman anda, seharusnya mampu membawa anda pada perubahan yang lebih baik. Ketahuilah, bergaul dengan orang-orang yang optimis akan membuat anda berpikir optimis pula.Bersama mereka, hidup ini terasa lebih menyenangkan dan penuh motivasi.
Hampiri Bayangan Ketakutan
————————–
Saat anda dibayang-bayangi kecemasan dan ketakutan, jangan melarikan diri dari bayangan tersebut. Misalnya, selama ini anda takut akan menghadapi masa depan yang buruk. Datang dan nikmati rasa takut anda dengan mencoba mengatasinya. Saat anda berhasil mengatasi rasa takut, saat itu anda telah berhasil meningkatkan keyakinan diri bahwa anda mampu mencapai hidup yang lebih baik.
Ucapkan ‘Selamat Datang’ pada Setiap Masalah
——————————————–
Seringkali, masalah tidak pernah seorapun menginginkannya. Tetapi dengan memiliki sikap bahwa,"kesusahan sehari cukup untuk sehari." respon terhadap masalah yang datang minimal akan berbeda dibandingkan ketidaksiapan diri ketika datangnya masalah. Jalan untuk mencapai tujuan tidak selamanya semulus jalan tol. Suatu saat, anda akan menghadapi jalan terjal, menanjak, dan penuh bebatuan. Jangan memutar arah untuk mengambil jalan pintas. Hadapi terus jalan tersebut dan pikirkan cara terbaik untuk bisa melewatinya.Jika anda memandang masalah sebagai sesuatu yang mengerikan, anda akan semakin sulit termotivasi. Sebaliknya, bila anda selalu siap menghadapi setiap masalah, maka anda seakan memiliki energi dan semangat berlebih untuk mencapai tujuan anda.
Miliki hati Yang Gembira
—————————
Jangan pernah merasa terbebani dengan tujuan hidup anda. Coba nikmati hidup dan jalan yang anda tempuh. Jika sejak awal anda sudah merasa ‘tidak suka’, maka rasanya, motivasi hidup tidak akan pernah anda miliki.
Ingat:"Hati yang gembira adalah obat"
Berlatih dengan Keras & Cerdik
———————
Tidak bisa tidak, anda harus berlatih terus bila ingin mendapatkan hasil terbaik. Pada dasarnya, tidak ada yang tidak dapat anda raih jika anda terus berusaha keras. Semakin giat berlatih, semakin mudah pula mengatasi setiap kesulitan
Kesimpulannya, motivasi adalah ‘sesuatu’ yang dapat menumbuhkan semangat anda dalam rangka mencapai tujuan. Dengan motivasi yang kuat di dalam diri sendiri, anda akan memiliki apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap diri dan hidup ini. Sehingga andapun tidak ragu lagi melangkah mencapai tujuan dan cita-cita hidup anda..!
“Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya. Sudi kiranya berkomentar lagi di posting saya berikutnya” – Salam > Bersediabelajar.