Random Artikel

Memuat...

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

On 00.04

Benarkah hidup itu berputar? Menurut pendapat kebanyakan orang itu sepertinya pernyataan yang sudah diaminkan. Sebenarnya menurut hemat saya tidak demikian, hidup ini terus berjalan kearah atas atau ke arah bawah, ke arah positif atau ke arah negatif, bisa menuju senang - sangat senang, senang sekali, juga bisa menuju sebaliknya.
Saya percaya, hidup itu tidak ada yang statis, ia terus bergerak, seperti bumi ini, memang berputar pada porosnya, tetapi sesungguhnya sedang menuju ke arah kehancuran. Ada yang bilang itu tergantung kita melihatnya (cara perspektif kita dalam memandang sesuatu). Memang cara orang memandang dapat menentukan masa depan hidupnya. Tetapi hidup itu sendiri akan terus berlanjut tanpa bisa dibatasi oleh waktu. Dia sedang menuju ke satu titik - tempat perhentian, tempat yang sudah ditetapkan oleh Sang Pencipta. apakah tempat itu penuh dengan kedamaian, keindahan dan kemuliaan atau tempat yang dipenuhi "ratap tangis dan gertakan gigi", penuh dengan penyesalan dan kesesakan yang teramat sangat...

Hidup ini terlalu singkat untuk kita habiskan hanya untuk meninggalkan kesan  "baik", "hebat", "populer" dan banyak kesan lainnya yang bisa terus dikejar dalam pengejaran "aktualisasi diri". Pencapaian apapun tanpa mengikutsertakan Dia yang seharusnya menjadi pengejaran kita, sesungguhnya adalah kesia-siaan. Waktu yang terus berjalan bergandengan dengan hidup ini jualah yang akan membuktikan. Sesungguhnya kita hidup untuk apa? Sesungguhnya hidup kita terbuat dari apa? Apakah terbuat dari Emas, perak, permata? (gambaran dari kebenaran, kemuliaan, kemurnian, ketulusan, dan kesalehan yang kita usahakan dan perjuangkan untuk kita isi dalam hidup kita - pengejaran akan kerajaan dan kebenaranNya). Apakah hidup kita terbuat dari kayu, rumput dan jerami (kehidupan yang bersifat duniawi: hawa nafsu - pengejaran pengakuan status kedudukan, kekayaan, ketenaran, materialistik, hedonisme, dan banyak yang lainnya yang mengarah kehancuran dan kebinasaan)

Sudahkah kita mengecek hidup kita sama seperti ketika kondisi tubuh kita sedang tidak sehat yang perlu dicek kesehatannya oleh dokter untuk segera diberi obat agar pulih dan sehat kembali? Sebelum TERLAMBAT, mari cek kondisi hidup kita, sedang berjalan ke arah manakah hidup saya? Pastikan cek dan datang ke "DOKTER" yang tepat agar mendapatkan diagnosis dan resep obat yang TEPAT!

Salam -

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

2 komentar

Hidup di dunia memang penuh dinamika dan romantika. Manusia yang terdiri atas jasmani dan rohani tentunya memiliki kebutuhan masing-masing. Seimbang dan selaraskah kebutuhan keduanya ? Bila hanya memenuhi kebutuhan jasmaniah saja, dapatkah kita berbahagia ? Bila hanya memenuhi kebutuhan rohaniah saja, bagaimana dengan kebutuhan jasmani kita ? Semoga kita bijak dalam menempuh dan memilih 'jalan' dalam hidup ini. Trims pencerahannya Sobat. Salam blogger. Sukses selalu.

catatan kaya nasehat, tks.

salam'
NTPshipz

“Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya. Sudi kiranya berkomentar lagi di posting saya berikutnya” – Salam > Bersediabelajar.