Random Artikel

Memuat...

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Hukum Tabur - Tuai

On 18.45

Kalimat yang menyatakan"Apa yang kamu tabur akan kamu tuai" itu bukan sekedar kalimat yang usang. Bukan juga kalimat biasa saja yang tidak berdampak apa-apa. Itu kebenaran yang dapat membuktikan dirinya sendiri. Itu sudah teruji kebenarannya. Jadi perhatikanlah apa yang Anda tabur, baik dalam bentuk perkataan, sikap / tindakan atau dalam bentuk lainnya seperti benda / barang, uang dsb, karena cepat atau lambat Anda pasti akan menuai apa yang Anda tabur.... Di bawah ini, kisah seorang petani jagung yang mendapatkan hadiah sebagai petani teladan adalah satu kisah dari banyak kisah lainnya tentang kebenaran HUKUM TABUR TUAI:



" Seorang petani jagung yang selalu mendapat hadiah utama dalam lomba Petani Teladan tingkat nasional, mempunyai kebiasaan membagi-bagikan biji jagung yang paling baik kepada petani-petani di sekitarnya.
Ketika ditanya mengapa ia berbuat demikian, ia menjawab, “Sebenarnya, saya melakukan hal itu untuk kepentingan diri saya sendiri. Angin menerbangkan serbuk-serbuk dan membawanya dari ladang ke ladang. Maka, kalau petani-petani di sekitar saya menanam jagung yang mutunya lebih rendah, penyerbukan silang akan menurunkan mutu jagung saya. Itulah sebabnya, saya memikirkan supaya mereka hanya menanam jagung yang paling baik.”


Apapun yang menjadi motivasi, hukum tabur tuai itu selalu bekerja. Semestinya kita dapat menabur yang terbaik lewat teladan kita sehari-hari.  Sehingga setiap orang yang melihat kita dapat diberkati.  Karena Tuhan sudah janjikan bahwa kita sebagai keturanan Abraham di dalam Yesus Kristus adalah keturunan yang DIBERKATI....Tetapi Tuhan mau kita belajar juga seperti petani tadi, saat kita menabur yang terbaik, maka kita akan menuai yang terbaik.  Ya, apapun yang kita tabur, pasti akan kita tuai. Apa yang sudah dan akan kita tabur dalam hidup kita, itu akan mempengaruhi masa depan kita....

Salam,
Sukses Selalu
Bersedia Belajar


Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

“Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya. Sudi kiranya berkomentar lagi di posting saya berikutnya” – Salam > Bersediabelajar.