Random Artikel

Memuat...

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Dibebaskan dari Kutuk (2)

On 23.33


Melanjutkan postingan sebelumnya "Dibebaskan dari Kutuk (1), kita akan melihat  dari sumber lainnya bagaimana kutuk itu bisa masuk dalam kehidupan manusia serta bagaimana  jalan keluarnya, dalam postingan sebelumnya telah dijelaskan bahwa kutuk masuk dan menyerang kehidupan kita disebabkan pelanggaran terhadap hukum Allah (jika Anda belum membacanya, klik  di sini). Sumber kutuk yang akan dibahas di sini mungkin diantara pembaca nanti akan ada yang terkejut pada saat membacanya, o, ya apakah sampai begitu rupa? Mungkin saja.....Apakah itu Anda? Mengapa begitu?
Karena sumber-sumber  kutuk itu ada dekat dengan kita, tidak terlihat seperti sumber yang akan menyebabkan datangnya / masuknya kutuk dalam kehidupan kita....Mereka begitu familier, mereka sesungguhnya real / ada dalam kehidupan keseharian kita...Ayo kita lihat sekarang apa saja itu...!

  1. PERKATAAN atau UCAPAN  
Perkataan atau ucapan yang kita keluarkan ternyata bukan hanya sebagai sarana komunikasi satu dengan lainnya saja. Ucapan perkataan dari setiap kita juga akan menjadi sarana untuk kita menerima berkat atau kutuk. "Kamu dibenarkan menurut ucapanmu dan kamu dihukum menurut ucapanmu juga. Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya." (lihat Matius 12:37, Amsal 18:21). Walaupun kita yang sudah di dalam Kristus sudah tidak ada lagi penghukuman, tetapi bagi kita yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi hal yang jahat dan melakukan yang baik,..." (1 Pet 3:10-11). Jadi dalam hal ini, kehidupan kita DIBERKATI atau akan KENA KUTUK bisa berasal dari ucapan mulut kita. Tuhan sudah menjanjikan bahwa setiap keturunan Abraham akan diberkati (kita semua oleh iman di dalam Yesus Kristus adalah keturunan Abraham). Tetapi kelimpahan dari berkat-berkat-Nya yang memang adalah hak kita dapat digagalkan oleh kelalaian atau kecerobohan kita melalui ucapan bibir kita. Dampak dari ucapan-ucapan kita itu SANGAT BESAR....

Dari ayat firman di atas, yang dapat dikategorikan ucapan-ucapan yang menipu yaitu :
  • Tidak terbatas dari hal berdusta saja dengan lidah kita, mengenai hal berdusta Tuhan sudah sangat jelas menegaskan dengan prinsip: " kalau :Ya" katakan "Ya" jika "tidak" katakan "tidak" lebih dari itu berasal dari si jahat (Matius 5:37)" Kita lihat di sini, jika kita tidak mengatakan sebenarnya selain kita sudah berdusta, kita telah setuju (bersahabat) dengan si jahat...dan jika kita menjadi sahabat si jahat maka kita sudah menjadi lawannya Allah.(ini berarti berlawanan dengan, tidak sejalan dengan Allah). Dengan menjadi musuhNya Allah - tidak sejalan dengan Allah, apakah berkatNya masih mengalir dengan limpah dalam kehidupan umat-Nya? Dalam banyak kejadian, jawabannya tidak....Banyak umat Tuhan yang menganggap remeh atau enteng dengan ucapan bibir mereka. 
  • Jika dengan sadar atau tidak kita mengeluh dan mengatakan hal-hal yang negatif baik tentang diri kita ataupun terhadap orang lain. Keluhan dan kata-kata yang negatif yang kita lontarkan akan menghalangi berkat Allah. Mengakibatkan kita terkena diskualifikasi dari "memperoleh tanah perjanjian" yang dijanjikan-Nya. Dalam sejarah umat Israel tercatat akibat mempercayai (menyetujui ucapan-ucapan yang menipu) berita yang dibawa 10 pengintai, menyebabkan satu generasi tidak mencapai tanah perjanjian yang telah dijanjikan (ini bisa berarti kehidupan yang telah disia-siakan, karena gagal menerima berkat yang dijanjikan di tanah perjanjian yaitu kehidupan yang berlimpah-limpah dengan susu dan madunya (lihat di dalam kitab Bilangan 13 - 14). Mungkin dari kita tidak menyadari hal ini sepenuhnya karena mengira hal itu biasa, normal-normal saja. Atau kita melihat contoh mereka yang menjadi orang tua kita, termasuk melihat orang-orang lain yang dekat dengan kita. Mengeluh dan mengatakan hal-hal yang negatif sepertinya sudah secara otomatis keluar begitu saja dari dalam diri kita. Bukankah begitu? Tetapi sesungguhnya kitab suci menasehati kita:"dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi." Perhatikan kata-kata yang dicetak miring tebal. "Jadi tidak boleh demikian terjadi" Sebenarnya bagi kita yang sudah menjadi anak-anakNya, sudah menjadi anggota keluarga-Nya (berarti kita sudah memiliki gen yang sama dengan Dia - gen Ilahi), mengeluh dan mengeluarkan kata-kata yang negatif TIDAK BOLEH DEMIKIAN TERJADI. Mengapa masih sering terjadi bahkan telah menjadi kebiasaan (mengeluh, mengeluh dan mengeluh. Mengucapkan yang negatif, mengucapkan yang negatif dan mengucapkan yang negatif lagi...)? Bisa saja karena ketidaktahuan atau kelalaian kebanyakan umat-Nya, dan akibatnya tidak heran banyak diantara mereka yang mengalami nasib yang sama dengan umatNya seperti generasi Yosua di atas, kehilangan kesempatan untuk memasuki tanah perjanjian. Dalam hal ini tanah perjanjian dapat diartikan kehidupan yang berlimpah dengan berkat-berkatNya, dapat pula diartikan dengan mengalami kehidupan yang maksimal. Coba camkan dan perhatikan peringatan-Nya ini dengan seksama: "Dan janganlah bersungut-sungut seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut. Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu di mana zaman akhir telah tiba." (1 Korintus 10:10-11).
  • Berikutnya yang dapat dikategorikan dengan ucapan-ucapan yang menipu adalah bibir yang serong dan bibir yang dolak-dalik, bibir yang manis dan bercakap besar. Sering kebanyakan orang tidak konsisten dengan ucapan mulut mereka. Ketika keadaan mendesak dan tidak memungkinkan untuk mrngatakan kebenaran, maka kebenaran itu bisa diputarbalikkan. Hal itu terjadi karena orang lebih baik mengorbankan hal-hal yang telah diketahuinya sebagai "ucapan-ucapan kebenaran" daripada menerima kerugian karena mempertahankan kebenaran, dan jika situasinya menguntungkan, maka mulut mereka akan mengatakan yang sebaliknya. Ini mulut yang serong, dolak-dalik dan bermulut manis. Apa yang dikatakan kitab suci tentang mereka ini: "Tak bergunalah dan jahatlah orang yang hidup dengan mulut serong. Biarlah TUHAN mengerat segala bibir yang manis dan setiap lidah yang bercakap besar. (lihat Amsal 6:12, Mazmur 12:3)" Jika hidup kita ingin berguna dan hidup kita melimpah dengan berkat-berkatNya (tidak ada hambatan - tidak kena diskualifikasi), perhatikan ucapan-ucapan kita. Biasakanlah untuk kita mengucapkan kata-kata yang benar sesuai gen Ilahi yang sudah ada mengalir di didalam kita.Hal itu semestinya sudah menjadi trade marknya / life style orang-orang kepunyaan-Nya....
  • Mari sekarang kita lihat apa yang disebut dengan GOSIP atau DESAS-DESUS atau FITNAH. Apa itu gosif? Gosip secara simple dapat diartikan membicarakan keburukan, kejelekan atau kesalahan orang lain yang belum tentu kebenarannya tanpa ingin diketahui oleh orang yang sedang dibicarakannya dan tanpa keinginan pula menyampaikan langsung kepada orang tersebut. Kebiasaan bergosip merupakan salah satu dosa terburuk yang dapat dibayangkan. Paulus dalam surat rasulinya mengelompokkan dosa bergosip bersamaan dengan perbuatan seperti imoralitas dan pembunuhan (lihat di kitab Roma 1:29-32). Sebagian orang berpendapat sama dengan para rabi orang Yahudi bahwa dosa bergosip sama dengan dosa pembunuhan. Pernahkan kita sedikit merenung sejenak, bahwa dosa bergosip dapat disamakan dengan pembunuhan? Walaupun bergosip terhadap orang lain itu tidak membunuh secara fisik,  namun dampak dari "ucapan-ucapan yang menipu" tersebut sesungguhnya  telah merusak nama baik, karakter bahkan karier seseorang. Bayangkan nama baiknya jadi buruk bahkan hancur di mata orang-orang sekelilingnya akibat perkataan-perkataan tidak benar tersebut... Bayangkan pula akibat ucapan-ucapan yang kejam yang tertuju kepada korbannya di mata pemimpin karier di mana ia bekerja menjadi terhambat bahkan hancur. Tidak heran Tuhan mengelompokkan gosip sekelompok dengan dosa pembunuhan. KebenaranNya menegaskan:"Terkutuklah orang yang membunuh sesamanya manusia dengan tersembunyi. (Ulangan 27:24)" Membunuh sesamanya dengan tersembunyi adalah LIDAH JAHAT atau UCAPAN JAHAT yang ditujukan terhadap orang lain (tetapi bisa juga terhadap diri sendiri) yang tampaknya sudah menjadi hal biasa dalam kehidupan keseharian kita adalah antara lain MEMFITNAH atau BERGOSIP.
  • Yang terakhir yang saya masukkan dalam kelompok kategori ucapan-ucapan yang menipu dan yang akan membuka pintu masuk terhada kutuk adalah MENGUMPAT atau MENGHAKIMI. Saya hanya menjelaskan pada point menghakimi saja. Mengapa menghakimi dimasukkan ke dalam kategori ucapan-ucapan yang menipu? Sesungguhnya tanpa disadari, sikap atau tindakan dari orang-orang yang tidak mengenal hukum baik dalam kehidupan sehari-hari atau yang dilihatnya dalam tayangan-tayangan di televisi / film,  seperti mengumpat atau menghakimi, banyak telah meracuni dan lebih tragisnya telah dicontoh atau ditiru oleh sebagian umat Tuhan menjadi gaya hidup mereka juga. Mereka telah meniru atau mencontoh gaya hidup yang tidak saleh dengan menghakimi orang-orang yang tidak sependapat dengan mereka, mereka menghakimi orang-orang yang gagal atau lalai melakukan hal yang menjadi harapan mereka. Mereka melakukannya atas nama "menegor dalam kasih" tetapi kebanyakan dilakukan tidak di dalam kasih melainkan karena hawa nafsu mementingkan diri sendiri. Mungkin seandainya tidak meniru dari orang-orang yang dilihatnya, kebiasaan mengumpat atau menghakimi bukankah sikap yang sudah mendarah daging? Sudah dari sananya?! Menghakimi orang lain memang telah diturunkan oleh Adam dari generasi ke generasi. Walaupun demikian, sesungguhnya bagi kita yang sudah lahir baru, tidaklah seperti itu lagi karena kebenaran menyatakan bahwa: " kita sudah ditebus dari cara hidup yang sia-sia yang diwarisi dari nenek moyang oleh darah Kristus yang mahal (lihat 1 Petrus 1:18-19)" Jadi semestinya pola "menghakimi" yang diturunkan turun menurun tersebut sudah bukan menjadi pola hidup kita, umat-Nya. Kita dapat mengikuti pola yang baru seperti Kristus, yaitu memiliki BELASKASIHAN, KESABARAN dan PENGAMPUNAN. Sesungguhnya di dalam kita  sudah mengalir gen Ilahi yaitu KASIH. Dengan kasih ilahi inilah kita mampu memandang orang yang berbeda, melakukan kesalahan atau kegagalan dengan cara / pola baru. Sebab dengan pola lama yaitu sikap yang terus "menghakimi" jika kita melihat orang lain berbuat kesalahan,kelalaian atau kegagalan, kita tidak sesuai lagi dengan kodrat-Nya, tidak sesuai dengan citra-Nya. Coba lihat Dia ketika berjalan dibumi di dalam tubuh jasmani Yesus Kristus, selalu mengenakan KASIH : belaskasihan, kesabaran dan pengampunan. Dia melihat jauh kedepan bahwa segala bentuk kelalaian atau kegagalan akan berubah dan diubahkan menjadi keberhasilan, kekuatan dan kemenangan dalam kehidupan orang-orang yang dijumpai-Nya dengan kasih-Nya. Lihat saja kisah perempuan yang kedapatan berzinah yang dibawa kehadapanNya oleh para penentangNya (Yohanes 8:1-11). Lihat juga Zakehus (Lukas 19:1-10), jangan lupakan lihat juga termasuk murid-murid-Nya seperti Petrus yang pernah menyangkal Dia tiga kali. Lagi pula, MENGUMPAT atau MENGHAKIMI akan membuka peluang untuk kutuk masuk dalam hidup kita. Kutuk mendapat jalan untuk menyerang dan menghalangi kehidupan kita menerima kasih karunia dan kebenaranNya. Karena memang kitalah yang menolak kasih karunia dan kebenaranNya yang sekaligus tentunya menutup berkat-berkatNya dengan sikap kita tersebut. Sekali lagi hal inilah yang banyak orang tidak menyadarinya, terlebih umat Tuhan dimanapun mereka berada....Kiranya bagi Anda yang sempat membaca postingan ini, dengan kerendahan hati, dan demi "kehidupan yang layak" yang Anda idam-idamkan selama ini, terbukalah untuk dapat memahami penjelasan saya ini....MENGHAKIMI akan menghalangi kasih karunia dan kebenaran (kelimpahan berkat-Nya).Tetapi belajar dan terus menerus memiliki kata-kata yang membangun di mana orang lain yang mendengarnya akan menerima kasih karunia dan dengan semua kata-kata "yang mulia, yang adil, semua yang suci, yang manis, yang sedap di dengar, yang disebut kebajikan dan patut dipuji." yang kita ucapkan akan mendatangkan pertolonganNya, perlindungan dan pemeliharaanNya atas hidup kita...Perhatikan kebenaran-Nya ini:"Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: "TUHAN memperhatikan dan mendengarnya...;" lihat di Malaekhi 3:16a)"
Semua hal di atas, adalah pintu masuk untuk kutuk menyerang kehidupan manusia. Dan solusinya adalah PERTOBATAN dari kebiasaan-kebiasaan buruk dan jahat tersebut. Memohon pengampunanNya. Dan BATALKAN kutuk tersebut, baik yang Anda pernah perkatakan terhadap diri Anda sendiri, orang lain, atau yang sebatas "ucapan-ucapan yang menipu" / perkataan-perkataan yang negatif dari orang lain tersebut Anda ijinkan terhadap hidup Anda, keluarga Anda, pekerjaan atau ruang lingkup pengaruh Anda lainnya, apapun itu, semuanya adalah LIDAH JAHAT atau PERKATAAN JAHAT, PATAHKAN ITU di dalam nama YESUS KRISTUS! Di bawah ada sebuah contoh doa mematahkan kutuk-kutuk tersebut:



"Tuhan, Engkau Penguasa langit dan bumi ini, aku percaya bahwa Engkau mengasihi semua umat manusia termasuk aku ini. Pada saat ini aku mengakui bahwa aku telah berdosa terhadap-Mu dengan melakukan dosa yang disebut sebagai “ucapan-ucapan yang menipu” yang adalah LIDAH JAHAT atau PERKATAAN JAHAT. Aku menyesal dan memohon pengampunan-Mu, sucikan aku dengan darah pengorbanan Kristus yang disalibkan 2000 tahun yang lalu dari perbuatan-perbuatan tersebut. Hari ini aku mau sepakat dengan Engkau, aku mematahkan di dalam nama YESUS KRISTUS, kutuk-kutuk yang berasal dari perkataan-perkataan negatif atau perkataan-perkataan yang jahat tersebut, aku tolak dan putuskan kutuk …….(silahkan sebut akibat-akibat dari kutuk satu persatu, seperti kutuk kemiskinan, dstnya) di dalam nama YESUS KRISTUS! Saya menghancurkan kutuk tersebut dan melepaskan berkat yang telah dihalangi selama ini yaitu berkat.....(sebutkan berkat-berkat-Nya kebalikan dari kutuk yang Anda tolak atau patahkan). Sekarang saya bebas dan menerima kelimpahan berkat yang disediakan bagi saya sebagai keturunan Abraham, sebagai keturunan orang-orang benar yang telah telah dijanjikan / diwariskannya kepada setiap anak-anakNya.....(silahkan Anda kutip ayant-ayat firman-Nya yang berkaitan dengtan janji, misalkan yang terdapat di Galatia 3:29, Roma 8:17, dst-nya, semakin banyak yang Anda ketahui dan akui, semakin baik), Amin!" .



Perlu diingat! JANGAN PERNAH PUTUS ASA, apabila setelah doa mematahkan kutuk-kutuk tersebut, akibat-akibat dari kutuk masih ada. Ingatkan diri Anda saja, akibat-akibat kutuk tersebut dapat seumpama kipas angin. Ketika stop kontaknya dicopot dari sumber listrik, maka sesungguhnya kipas angin tersebut putarannya menuju "kematian", akan stop pada hitungan detik. Begitu pula dengan sumber kutuk sudah dipatahkan di dalam nama YESUS KRISTUS, percayalah bahwa itu sudah terjadi. Kutuk itu sudah berakhir  berikut buah-buahnya / akibat-akibat dari utuk tersebut.Sekarang bersedia belajar mau mengucapkan selamat menikmati kebebasan Anda! Dan selamat menikmati kelimpahan berkat-Nya.....

Ikuti  lanjutan pembahasan ke 2 dan 3 dari Dibebaskan dari Kutuk, silahkan klik postingannya di sini


Semoga bermanfaat,
Salam,
Sukses Selalu

Bersedia Belajar





Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

“Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya. Sudi kiranya berkomentar lagi di posting saya berikutnya” – Salam > Bersediabelajar.